Anda di halaman 1dari 10

NAMA : FEBRI VELANITA

NIM : 4132201041

KELAS : LPI 4B PAGI

“SISTEM DAN TEKNIK KLASIFIKASI BARANG BERDASARKAN HARMONIZED SYSTEM”

Pada dasarnya seorang importir, eksportir dan PPJK (Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan)
dituntut untuk dapat menklasifikasikan barang, karena pengetahuan mengenai klsifikasi barang akan
menentukan ketepatan pengisian PIB (Pemberitahuan Impor Barang) / PPFTZ 01 (Pemberitahuan Pabean
Free Trade Zone 01) yang pada akhirnya menentukan ketepatan jumlah bea masuk dan PDRI

• klasifikasi Barang adalah suatu daftar penggolongan barang yang dibuat secara sistematis dengan
tujuan untuk mempermudah pentarifan pengangkutan dan statistic. tranksaksi perdagangan,
• Berdasarkan pasal 14 ayat 2 UU Kepabeanan No. 17 tahun 2006, penetapan klasifikasi diatur lebih
lanjut oleh Menteri keuangan.
• Pada saat ini sistem pengklasifikasian barang di Indonesia didasarkan pada Harmonized
Commodity Description and coding System atau yang lebih dikenal sebagai Harmonized System
(HS) dan dituangkan dalam bentuk suatu daftar tariff yang kita kenal dengan sebutan Buku tariff
Kepabeanan Indonesia

TEKNIK KLASIFIKASI BARANG

1. Identifikasi barang yang akan diklasifikasikan;


2. Mempelajari jenis, fungsi, bahan baku dan semua informasi mengenai barang;
3. Merumuskan identitas atau deskripsi barang tersebut;
4. Melihat Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI);
5. Menentukan klasifikasi barang ke dalam BTKI
6. Ketentuan umum menginterpretasi nomenclature (KUMN)
SEJARAH HS DI INDONESIA

BTKI 2017

• BTKI 2017 digunakan sebagai referensi, sehingga apabila terdapat hal yang meragukan berkaitan
dengan pungutan dan pengaturan pembebanan tarif Bea Masuk, Bea Keluar, PPN atau PPnBM,
maka yang mengikat secara hukum adalah Peraturan Menteri Keuangan atau peraturan perundang-
undangan lain yang mendasarinya
• Pengguna BTKI 2017 diharapkan selalu merujuk kepada Peraturan Menteri Keuangan dan peraturan
perundang-undangan lain yang menjadi dasar hukumnya dan melakukan updating data secara
berkala untuk mengantisipasi adanya perubahan kebijakan tarif yang dinamis dari waktu ke waktu

PENERAPAN AHTN PADA BTKI


CONTOH

JENIS TARIF BEA MASUK

• Bea Masuk Advalorum: tarif Bea Masuk yang dikenakan berdasarkan persentase tertentu. Besarnya
Bea Masuk terutang dihitung dengan cara mengalikan persentase dengan harga barang (nilai
pabean).
• Bea Masuk Spesifik: tarif Bea Masuk yang dikenakan berdasarkan nilai rupiah tertentu dari satuan
jumlah barang. Besarnya Bea Masuk terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif Bea Masuk
dengan jumlah barang yang diimpor. Saat ini hanya dikenakan untuk gula dan beras.
FORMAT BTKI 2017

PENJELASAN KOLOM TABEL PADA BTBMI KOLOM PERTAMA "POS/SUBPOS"


➤ 4 dan 6 digit pertama berasal dari teks HS-WCO;
➤ 8 digit berasal dari teks AHTN
Bea masuk Advalorum

Bea Masuk Spesifik


Bea keluar Advalorum

Bea Keluar Spesifik

SISTEM PENTAKIKAN

• Pos (4 digit) tidak diberi takik


• Penggunaan satu takik (-) dimulai pada uraian Sub-Pos (6 digit)

0703.10 : --Bawang bombay dan bawang merah

• Bila uraian pada satu takik (-) dipecah, digunakan dua takik (--)
0703.10.10 : --Bawang Bombay

0703.10.20 : --Bawang Merah

Dst

KLASIFIKASI BARANG

MENGAMATI SUATU BARANG


KUMHS 1

"Judul Bagian, Bab dan Sub-bab hanya dimaksudkan untuk memper-mudah referensi saja; untuk tujuan
hukum, klasifikasi harus ditentukan menurut uraian yang terdapat dalam pos dan berbagai Catatan Bagian
atau Bab yang berkaitan serta menurut ketentuan-ketentuan berikut ini, asalkan pos atau Catatan tersebut
tidak menentukan lain".

KUMHS 2

Digunakan apabila KUMHS 1 tidak dapat diterapkan. Terdiri dari 2 ketentuan:

• KUMHS 2(a)→ ketentuan tentang klasifikasi barang yang belum jadi atau belum dirakit.
• KUMHS 2(b) perluasan cakupan suatu pos yang terbuat dari dua bahan berbeda.

KETENTUAN UMUM UNTUK MENGINTERPRETASI HARMONIZED SYSTEM

No 2a. Referensi suatu barang =>dianggap meliputi barang tsb dalam keadaan tidak lengkap atau belum
rampung asalkan barang tersebut memiliki karakter utama. Meliputi juga barang tidak lengkap atau belum
rampung yang diajukan dalam terbongkar.

CONTOH:

Sepeda balap dalam keadaan: belum dicat, atau tidak lengkap atau terural kalau memiliki karakter utama
sebagal sepeda.

Barang yang belum atau tidak dirakit:

• Biasanya untuk memudahkan packing, handling atau transport


• Untuk dirakit menggunakan baut, sekrup, mur, atau di las, sepanjang hanya dilakukan proses
perakitan saja.
• Komponen/bagian yang tidak terakit yang jumlahnya melebihi dari yang dibutuhkan harus
diklasifikasikan terpisah.

Contoh Aplikasi KUMHS 2(b):

Bagaimana mengklasifikasikan pisau dengan mata terbuat dari stainless steel dan gagang dari plastik?

Bab 82 perkakas logam

Bab 39 barang dari plastik

Pisau terbuat dari stainless steel dianggap semata-mata hanya perkakas dari logam dan mengabaikan
bahan plastik untuk gagangnya, sehingga dengan KUMHS 2(b) diklasifikasikan sebagai pisau dari logam
pada pos 82.11

KUMHS 3

• Digunakan apabila suatu barang secara sepintas dapat diklasifikasikan dalam dua pos atau lebih
dan KUMHS 2 tidak dapat diterapkan.
• Digunakan secara berurutan dari KUMHS 3(a) sampai 3(c)

Terdiri dari 3 ketentuan:

• KUMHS 3(a) berdasarkan uraian paling spesifik


• KUMHS 3(b)→ berdasarkan karakter utama barang
• KUMHS 3(c)→ diklasifikasikan pada pos terakhir

Contoh Aplikasi KUMHS 3(a):

Karpet berumbai untuk mobil 57.03

Karpet berumbai 87.08

Bagian dan asesoris kendaraan

KUMHS 4

"Barang yang tidak dapat diklasifikasikan berdasarkan ketentuan diatas, harus diklasifikasikan dalam pos
yang sesuai untuk barang yang paling menyerupai".

Digunakan dalam hal:

• Barang tidak dapat diklasifikasikan dengan KUMHS 1 s.d KUMHS 3.


• Tidak ada pos yang sesuai
• KUMHS 4 sangat jarang digunakan mengingat lebih dari 90% barang yang diperdagangkan
sudah dapat diklasifikasikan dalam HS

KUMHS 5

"Berdasarkan aturan dari Ketentuan 5 (a) di atas, bahan pembungkus dan kemasan pembungkus yang
diajukan bersama dengan barangnya, harus diklasifikasikan menurut barangnya, apabila bahan atau
kemasan pembungkus tersebut memang biasa digunakan untuk membungkus barang tersebut. Namun
demikian, Ketentuan ini tidak mengikat apabila bahan atau kemasan pembungkus tersebut secara nyata
cocok untuk digunakan berulang-ulang".

KUMHS 6

Contoh Aplikasi KUMHS 6:

Pakaian pelindung untuk dokter bedah, terbuat dari karet 40.15

Pakaian dan Asesoris pakaian dari karet... -Sarung tangan, mitten dan mitt: 4015.11

Untuk bedah 4015.191ain-lain

4015.90 - Lain-lain

Sesuai KUMHS 6, penetapan klasifikasi dilakukan dengan membandingkan pos yang setara pada tingkat
satu tukik, sehingga barang tersebut diklasifikasikan pada ров 4015.90.
JENIS CATATAN

• Catatan Definitif
Catatan yang menjelaskan pengklasifikasian barang pada pos atau sekumpulan pos
• Catatan Ekslusif
Catatan yang mengeluarkan barang tertentu dari suatu pos atau sub-pos dan memasukkannya dalam
pos atau sub-pos lain
• Catatan llustratif
Catatan yang memberikan gambaran terhadap pengertian atau istilah yang perlu dijabarkan
• Catatan Lain-lain
Catatan yang meguraikan pengertian-pengertian teknis

PROSEDUR KLASIFIKASI BARANG

1. KENALI NAMA & JENIS BARANG


2. CARI INFORMASI:

kegunaan, fungsi, spesifikasi lain

3. BUKA BTBMI:

Ilhat bagian dan bab yang terkait

lihat catatan bagian, bab dan subpos; => bila diperlukan lihat KUM-HS

4. PENENTUAN POS TARIF

secara runut lihat dari Bab, pos, den subpos

tentukan pos tarif yang paling tepat

5. MEMBUAT NOTA PENELITIAN KLASIFIKASI BARANG:


1.) nama & jenis barang, 2) alasan klasifikasi, 3) uralan klasifikasi dan 4) kesimpulan.

URUTAN LANGKAH

Identifikasi barang dapatkan informasi sebanyak- banyaknya tentang spesifikasi teknis barang yang akan
kita klasifikasikan. IDENTIFIKASI:

Spesifikasi Barang, bukan nama dagang/umum.

How To Identify A Product?

3W+1H

What is it?

Barang apa yang diimpor? Bahan baku, setengah jadi? Produk pertanian, kimia, elektronika atau mesin?

What is it made of?

Dibuat dari apa barang tersebut? Komposisi, campuran, bahan yang dominan?
What is it for?

Digunakan untuk apa? Kegunaan tertentu, bagian dari barang lain, asesoris atau lebih dari satu macam
kegunaan?

How is it imported?

Bagaimana saat diimpor? Kemasan? Belum lengkap? Terurai? Dalam bentuk set?

REFERENSI PENETAPAN KLASIFIKASI

Untuk mempermudah penetapan klasifikasi, WCO telah menerbitkan berbagai referensi yang dapat
digunakan, antara lain:

• Explanatory Notes to the Harmonized System (EN) Merupakan publikasi WCO yang berisi catatan-
catatan penjelasan dan interpretasi atas legal notes serta uraian pos pada HS.
• The Alphabetical Index Merupakan publikasi WCO yang berisi contoh-contoh barang secara umum
yang diklasifikasikan pada suatu pos dan diurutkan berdasarkan alfabet.

NOTA PENELITIAN KLASIFIKASI BARANG

Nama dan Jenis barang:

Rantai pemutar untuk sepeda motor merk: Honda ASTREA ukuran diameter 30 cm dibuat dari bahan baja
keras

Alasan Klasifikasi:

Barang dari baja masuk Bagian XV, Bab 73

Lihat catatan 2 Bagian XV "..Bagian untuk pemakaian umum..meliputi rantai pemutar pos 7315.."

✓ Lihat catatan 26 Bagian XVII" tidak meliputi bagian utk pemakaian umum.."

Uraian Klasifikasi:

- Bab 73 barang dari baja Pos 7315...rantai dan bagiannya.

Subpos 7315. 10.- rantai penghubung 7315.11.. rantai pemutar Subpos 7315.11.20-dari baja keras

- Pos tarif 7315.11.22.00 rantai sepeda motor

Kesimpulan:

Rantai pemutar dari baja untuk sepeda motor diklasifikasikan pada pos tarif 7315.11.22.00 BM.....%

Anda mungkin juga menyukai