Rank
Master Ch.Off Ch.Off Master 2nd_ Off Ch.Off Ch.Off 2nd_ Off
Period of Services
04.10.07- 29.06.08 05.09.08-20.03.09 15.04.09-25.07.09 20.12.09-15.01.10 19.02.10-29.07.10 07.10.10-06.01.11 06.05.11-01.08.11 08.12.11-06.09.13
Flag
Mongolia Indonesia Malaysia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia
Definisi I : Daftar yang memuat barang barang yang dipakai dalam melaksanakan tugas.
Definisi II : Bahan baku dan penolong,barang jadi dan barang dalam proses produksi dan barang-barang yang tersedia,yang dimiliki dalam perjalanan dan tempat penyimpanan atau konsinyasikan kepada pihak lain pada akhir periode. ( Koher,Eric L.A. )
Tujuan Inventarisasi
1. 2. 3. 4. Tercipta ketertiban administrasi barang Penghematan keuangan Mempermudah pemeliharaan dan pengawasan barang Menyediakan data informasi untuk perencanaan
Manfaat Inventarisasi
Menurut Sanderson (2000) inventarisasi memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:
a. Mencatat dan menghimpun data aset yang dikuasahi unit organisasi/ departemen.
b. Menyiapkan dan menyediakan bahan laporan pertanggungjawaban atas penguasaan dan pengelolaan aset organisasi.
Dasar Hukum Untuk institusi pemerintahan dan militer, kegiatan iventarias telah diatur dalam satu kebijakan perundang-undangan sebagai dasar hukum dalam pengelolaan kekayaan/inventaris negara, yaitu : a. Undang-Undang No.1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. b. Undang-undang No. 1 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4355) c. Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara atau Daerah. d. Inpres No.3 tahun 1971, tentang inventarisasi barang-barang/ kekayaan milik negara.
Pada dasarnya inventarisasi barang-barang logistik terdiri dari dua jenis yaitu : 1.Barang Habis Pakai / BHP : adalah barang berwujud, yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian, atau umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun. (bahan makanan, bahan farmasi, suku cadang dan listrik, BBM dll) 2.Barang tetap (barang-barang yang umur pakai/ teknisnya lebih dari satu tahun meliputi : 1) Barang tidak bergerak (tanah, bangunan), 2) Barang bergerak (Kendaraan, peralatan besar, peralatan laboratorium) 3) Barang persediaan (barang yang ada di dalam gudang dan tempat penyimpanan lainya)
Baik barang inventaris maupun barang bukan inventaris yang diterima harus dicatat di dalam buku penerimaan. Setelah itu, khusus barang-barang inventaris dicatat di dalam buku induk inventaris dan buku golongan inventaris. Sedangkan khusus barang-barang bukan inventaris dicatat di dalam buku induk bukan inventaris dan kartu (bisa juga berupa buku) stok barang. Pembuatan kode barang
Kode kepemilikan Kode setiap jenis barang Kode lokasi
PROSES INVENTARISASI
Untuk mempermudah dalam pengenalan, pencatatan barang, dan pengendalian barang, tiap jenis barang harus memiliki nomor kode barang. Nomor kode barang diperoleh dari proses pengklasifikasian dan penomoran klasifikasi barang tersebut. Kegiatan tersebut dimulai dari penggolongan barang berdasarkan jenisnya yang kemudian diberi nomor jenis barang. Setelah itu masing-masing jenis barang, dibagi atas kelompok-kelompok barang yang tercakup di dalamnya. Kemudian, masing-masing kelompok barang tersebut harus pula diberi nomor (Nomor kelompok barang)
Khusus untuk barang-barang tahan lama, untuk mempermudah dalam pemantauan dan pengawasan/ pengendalian logistik penting diberi Nomor invebtaris barang. Sehubungan dengan hal tersebut, pedoman pokok dalam pemberian nomor inventaris barang harus sampai pada penomoran barang yang bersifat spesifik, maksudnya penomoran barang tersebut harus sampai menunjuk pada satu buah barang tertentu. Dengan demikian dalam pemberian nomor inventaris barang mulai dari pegelompokan barang sampai pemberian nomor urut barang
Buku golongan barang Inventaris adalah buku pembantu tempat mencatat barang inventari menurut golongan barang yang telah ditentukan. Data buku golongan barang inventaris diambil dari buku induk barang inventaris. Tiap golongan barang dicatat dalam satu buku tersendiri. Informasi yang harua tercantum dalam buku golongan barang inventaris, selain golongan barang inventaris dan kode jenis barang (bisa dengan angka atau huruf atau kombinasi angka dan huruf), adalah nomor urut , nomor urut buku induk, kode barang, nama barang, spesifikasi barang, jumlah, nama satuan, tahun pembuatan, keadaan barang, harga, lokasi dan keterangan.
KESIMPULAN
Inventaris adalah Daftar yang memuat barang-barang yang terdapat dalam suatu Departemen / Organisasi. Inventarisasi merupakan proses pendataan barang barang secara sistematis yang masuk ataupun keluar,baik barang habis pakai maupun barang tetap yang dimiliki oleh suatu Organisasi untuk mempermudah pemeliharaan dan pengawasan barang.