Anda di halaman 1dari 8

FAKTOR-FAKTOR MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN

PRODUK FASHION SECARA ONLINE MELALUI E-COMMERCE

Gina Eka Putri1


Universitas Negeri Yogyakarta
E-mail: ginaekaputri@uny.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor mempengaruhi keputusan pembelian produk
fashion secara online melalui E-commerce. Metode adalah penelitian literatur review dengan cara mengkaji
literatur-literatur berkaitan dengan topik penelitian. Sumber utama penelitian ini adalah 12 jurnal internasional, , ,
11 jurnal nasional dan 1 prosiding nasional. Artikel jurnal diambil melalui google scholar dengan sub tema fashion,
e-commerce, keputusan pembelian, dan faktor-faktor keputusan pembelian online. Hasil penelitian ini adalah
faktor-faktor mempengaruhi keputusan pembelian produk fashion secara online melalui e-commerse, yaitu: (a)
harga; (b) desain produk; (c) promosi; (d) kemudahan dan informasi; (e) kualitas produk; (f) kecepatan dan
kepraktisan; (g) keamanan dan kepercayaan.

Keywords: Keputusan Pembelian, Fashion, E-Commerce

PENDAHULUAN pertama di Asia Tenggara dengan jumlah


pengguna aktif bulanan terbanyak, terutama di
Fashion telah menjadi bagian penting dua negara yaitu Indonesia dan Vietnam [2].
bagi kebutuhan dan gaya hidup manusia masa Berdasarkan hasil pantauan jumlah pengikut di
kini. Kemajuan teknologi di era digital semakin Instagram, Shopee menduduki peringkat
mendorong industri fashion untuk dapat pertama dengan total jumlah follower, yaitu 7,1
menjangkau konsumer di berbagai wilayah follower, kemudian diikuti e-commerce
dengan berbagai tingkat kelas sosial. Konsumer lainnya, yaitu Lazada, dan tokopedia.
saat ini memiliki berbagai pilihan mengenai Berdasarkan data tersebut, diketahui shopee
cara berbelanja, baik secara offline dan online. menjadi e-commerce dengan popularitas paling
Tren berbelanja online produk fashion tinggi digunakan oleh konsumer.
beberapa tahun belakangan ini semakin
meningkat seiring dengan muncul berbagai e-
commerse yang menawarkan cara pembelian
secara digital. Berdasarkan data statistik Badan
Pusat Statistik [1] menyebutkan bahwa pada
tahun 2019 produk fashion telah menyumbang
penjualan produk dengan persentase terbesar
kedua melalui e- commerce yaitu 23.95%
setelah produk makanan dan minuman sebesar
Gambar 1. Peringkat Aplikasi berdasarkan
30.95%. Hal ini menunjukkan bahwa
Jumlah Aktif Bulanan 2019
antusiasme konsumer dalam pembelian produk
Sepanjang tahun periode 2017-2021
fashion melalui e-commerce tergolong tinggi.
jumlah penjual (seller) di e-commerce,
Shopee merupakan salah satu produk e-
terutama shopee terus bertambah setiap tahun,
commerce yang banyak digunakan oleh
selaras dengan bertambahnya jumlah
konsumer di Indonesia. Berdasarkan survei
konsumer. Menurut Chris Feng, CEO Shopee
yang dilakukan oleh iprice.co.id pada tahun
menjelaskan bahwa basis konsumen shopee di
2019 shopee berhasil menduduki peringkat
Indonesia didominasi oleh konsumer dengan Tidak jarang konsumen pada akhirnya merasa
kelompok usia 15-25 tahun. Sementara seller kecewa, ketika produk fashion yang dibeli
shopee di Indonesia didominasi oleh kelompok secara online, tidak sesuai dengan ekspektasi,
usia 25-30 tahun [4]. Berdasarkan data tersebut, terdapat cacat, atau bahkan jauh dari tampilan
dapat disimpulkan bahwa konsumer shopee yang terdapat pada foto display nya.
secara garis besar didominasi oleh kosnumer Produk fashion adalah produk berwujud
generasi milenial, yaitu kelompok usia dengan nyata yang dapat digunakan secara fisik oleh
rentang 15-30 tahun. tubuh. Dengan kata lain, komoditas utama dari
Produk-produk fashion memiliki jenis- produk fashion adalah produk itu sendiri.
jenis dan ragam yang sangat bervariasi. Jenis Berdasarkan kendala-kendala yang telah
dan ragam tersebut meliputi produk apparel disampaikan di atas, dapat disimpulkan bahwa
busana atasan pria, busana atasan wanita, terdapat konsekuensi dan pengorbanan yang
busana anak, aksesoris, topi, sepatu, kacamata, disadari oleh konsumer online ketika
busana kerja, busana pesta, busana santai, dan melakukan keputusan pembelian secara online.
lain sebagainya. Masing-masing produk Namun berdasarkan hasil survey oleh Kata
fashion memiliki karakteristik dan ukuran Data center insight [6] diketahui bahwa produk
tersendiri yang berbeda-beda. fashion merupakan kategori produk dengan
Kendala pertama yang dihadapi oleh jumlah transaksi tertinggi dengan persentase
konsumer saat melakukan pembelian produk sebesar 30%.
fashion secara online yaitu, konsumer tidak
dapat mencoba produk fashion tersebut lebih
dahulu sebelum memutuskan untuk melakukan
pembelian, terutama terhadap produk-produk
fashion yang memiliki tingkat ukuran tertentu.
Sehingga, tidak diketahui secara pasti ukuran
yang tepat bagi konsumen. Sebenarnya, sudah
banyak toko online di e-commerce yang
menyediakan patokan ukuran terhadap produk
fashion yang dipasarkan, namun seringkali Gambar 2. Proporsi jumlah transaksi
konsumer kesulitan dan mengalami berdasarkan kategori
kebingungan dalam menentukan ukuran yang
pas untuk dirinya berdasarkan patokan ukuran Menambahkan, menurut hasil riset
tersebut. Pada akhirnya, konsumer seringkali Markplus.Inc [7] tercatat produk yang paling
merasa kecewa ketika produk fashion yang banyak dibeli pada masa pandemi covid selama
dibelinya secara online akhirnya datang dengan kuartal III 2020 adalah pakaian atau fashion
ukuran yang tidak sesuai ukuran tubuh yang dengan persentase sebesar 59%, dan aksesoris
diharapkan. fashion sebesar 48% melalui shopee. Hal ini
Kendala kedua yang sering dihadapi menunjukkan bahwa antusiasme pembelian
adalah konsumer hanya memiliki referensi produk fashion di masa pandemi tetap
produk berdasarkan foto tampilan dan menduduki peringkat tetap tinggi. Berdasarkan
keterangan yang disertakan di dalam toko data tersebut dapat disimpulkan pula
online tersebut. Konsumer tidak dapat melihat, antusiasme pembelian produk fashion tetap
memegang, dan meraba tekstur produk tersebut tinggi meskipun terdapat konsekuensi dan
secara langsung, sehingga konsumer hanya pengorbanan akibat pembelian secara online
dapat memperkirakan produk asli berdasarkan yang telah dijelaskan di atas.
foto dan ekspektasi mereka. Dalam hal ini, Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti
kualitas foto produk yang ditampilkan menjadi ingin bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor
acuan konsumen dalam melakukan pembelian. yang mempengaruhi keputu-san pembelian
produk fashion secara online melalui E- Fashion, dan (b) Slow Fashion. Fast Fashion
commerce oleh milenial merupakan istilah yang digunakan untuk
mendiskripsikan serangkaian koleksi busana
METODE PENELITIAN yang mengalami perubahan cepat dengan
konsep pembuatan secara massal [9]. Fast
Metodologi penelitian ini menggunakan fashion semakin berkembang dengan didukung
literatur review dengan mengambil sebanyak 12 adanya inovasi, dan globalisasi [10]. Beberapa
jurnal internasional, 11 jurnal nasional dan 1 konsep produk fast fashion meliputi brand
prosiding nasional Artikel prosiding H&M, Zara, Uniqlo, Mango, dan lain
internasional. Artikel jurnal dan prosiding sebagainya. Slow Fashion merupakan
diperoleh melalui google scholar dengan kata kebalikan dari fast fashion. Gagasan tentang
kunci “fashion” , “online purchase decision”, konsep Slow Fashion berangkat dari motivasi
dan “purchase decision”. yang muncul adanya penciptaan busana yang
berorientasi pada nilai daripada tren, sehingga
HASIL DAN DISKUSI PENELITIAN konsumen akan memberikan penghargaan
tinggi pada setiap busana yang dibeli [11]. Slow
Fashion Fashion pada dasarnya bertujuan untuk
Fashion merupakan gaya berpakaian memperlambat laju pembelian kembali dan
atau gaya berpakaian yang populer pada konsumsi oleh konsumen dalam durasi yang
periode waktu tertentu [8]. Lebih lanjut, fashion cenderung singkat [12]. Istilah slow fashion
seringkali digunakan oleh orang-orang sebagai pada umumnya dikaitkan pula dengan
sarana untuk mengekspresikan diri dan keberlanjutan lingkungan dalam proses
menghubungkan mereka dengan waktu pemilihan material kain yang digunakan, proses
peristiwa atau acara tertentu. Istilah fashion pembuatan, sampai dengan bagaimana proses
seringkali menerapkan 4 komponen penting, terurainya produk tersebut [11].
yaitu : (a) style atau gaya berpakaian,
(b)perubahan, (c)penerimaan, dan (d) selera [8]. E-Commerce
Style diidentifikasi sebagai pola atau E-commerce atau elektronik komersial
karakteristik tertentu pada busana dalam bentuk merujuk pada semua aktifitas transaksional
disain busana. Perubahan diartikan sebagai yang terjadi secara online [13]. E-commerce
siklus atau periode tertentu di dalam tren mengarah pada platform digital yang
fashion. Perubahan fashion dalam periode menyediakan sarana transaksi barang dan jasa
tertentu dipengaruhi oleh kebutuhan orang yang melalui internet [14]. Perkembangan e-
berbeda-beda setiap waktu, kebiasaan orang- commerce tidak lepas dari kemajuan inovasi
orang cepat bosan, dan perubahan fase dan teknologi digital.
kehidupan seseorang pada peristiwa atau fase E-commerce dapat melingkupi semua
tertentu. jenis bisnis atau transaksi administratif melalui
Penerimaan seseorang terhadap fashion pertukaran informasi dan teknologi komunikasi
ditandai ketika seseorang menerapkan fashion antara penjual dengan pembeli [15].
di dalam cara berpakaiannya, serta melakukan Berdasarkan hasil data statistik penjual retail
pembelian dalam melengkapi kebutuhan global e-commerce tercatat sejak tahun 2014
fashionnya [8]. Sedangkan selera merupakan sampai dengan 2017 terus mengalami
kemampuan seseorang untuk memahami apa peningkatan dan diperkirakan akan mencapai
yang pantas dikenakan dan apa yang tidak puncaknya pada Tahun 2023 [16]. Bank
pantas dikenakan dalam situasi kesempatan Indonesia mencatat nilai total transaksi online
atau acara tertentu. di Indonesia Tahun 2018 mencapai 77,76
Fashion berdasarkan perputarannya Triliun Rupiah, dengan komparasi 0.5% dari
dibagi menjadi dua kategori, yaitu (a) Fast total GDP Indonesia pada periode yang sama
adalah sebesar 14.437 Triliun Rupiah [16]. Fashion
Dengan kata lain, transaksi online telah Online
diterapkan dan diterima dengan sangat baik Harga [22]; [23]; [24]; 8
oleh masyarakat Indonesia. [25]; [26]; [27};
[28]; [29]
Keputusan Pembelian Konsumen Desain [30]; [22]; [28]; 4
Keputusan pembelian konsumen Produk [29]
didefinisikan sebagai proses konsumen dalam Kualitas [32], [33]; 2
melakukan pembelian [17]. Konsumen Produk
melakukan pencarian informasi terkait berbagai Promosi [27]; [28]; [29] 3
preferensi produk yang akan dibeli, melakukan Keamanan [27]; 1
evaluasi, dan membuat pilihan [18]. Keputusan Kecepatan [22] 1
pembelian sebenarnya merupakan hasil Kepraktisan [31] 1
kumpulan dari sejumlah keputusan [19]. Informasi [27]; [35]; 2
Keputusan pembelian produk fashion Kepercayaan [35]; 1
dipengaruhi oleh ketersediaan informasi pada Kemudahan [27];[36]; [35} 3
masyarakat yang diperoleh dari berbagai
sumber, meliputi iklan, majalah, selebriti, Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui
teman, keluarga, dan blogger [20]. bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
Proses keputusan pembelian secara keputusan pembelian, yaitu harga, desain
umum meliputi 5 tahap [21], yaitu: produk, promosi, kualitas produk, dan
kemudahan memberikan pengaruh cukup tinggi
Need/ Problem Recognition
di dalam keputusan pembelian secara online
melalui e-commerce. Kemudian disusul oleh
Information Search keamanan, kecepatan, kepraktisan,
kepercayaan, dan kemudahan memberikan
Evaluation of Alternatives pengaruh terhadap keputusan pembelian
produk fashions secara online melalui E-
Purchase Decision commerce.

Post-Purchase Behaviour Harga


Berdasarkan tabel di atas, diketahui
Gambar 1. Proses Keputusan Pembelian bahwa harga menjadi faktor yang utama dalam
proses pengambilan keputusan seseorang
Faktor-faktor Keputusan Pembelian Online dalam melakukan keputusan pembelian produk
Produk Fashion melalui E-commerce fashion secara online melalui e-commerce. Hal
Proses melakukan keputusan pembelian ini dapat dipahami karena e-commerce mampu
produk fashion secara online oleh konsumen menampilkan variaasi produk sejenis dengan
dilakukan dengan beberapa motif. Berikut ini variasi harga yang sangat kompetitif, sehingga
merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen memiliki keleluasaan dalam
keputusan pembelian secara online yaitu: memilih produk sesuai dengan budget yang
dimiliki. Konsumer dapat membandingkan
Faktor- Penulis Jumlah harga satu produk dengan produk yang lain
faktor melalui komparasi kuantitas dan kualita produk
Keputusan fashion tersebut.
Pembelian
Desain Produk e-wallet, Cash on Delivery (Pembayaran saat
Desain produk merupakan faktor kedua barang sampai), Paylater (pembayaran secara
menentukan keputusan pembelian produk kredit) ternyata cukup memberikan dorongan
fashion secara online. Berbeda dengan konsumen untuk melakukan belanja produk
pembelian produk fashion yang ada secara fashion secara online.
offline, pembelian secara online mampu Informasi dinilai cukup memberikan
memfasilitasi desain produk yang lebih pengaruh dalam keputusan pembelian produk
beragam sesuai dengan referensi yang fashions secara online melalui e-commerce.
ditemukan konsumen di internet, melalui Meskipun demikian tidak sebesar faktor
berbagai platform media. Variasi desain produk lainnya, seperti harga, desain, dan promosi.
yang ditawarkan secara online sangat beragam Informasi merupakan keterangan yang
dan seringkali tidak tersedia di retail offline di dilampirkan di dalam display produk yang
wilayah tinggal konsumen, sehingga konsumen ditawarkan di dalam e-commerce. Informasi di
lebih memilih melakukan pembelian secara dalam produk fashion dapat memuat spesifikasi
online, meskipun dengan kompensasi ada ukuran, ketersediaan warna dan ukuran, detail
penambahan biaya pengiriman. Semakin produk, dan lain sebagainya. Meskipun
variatif desain produk yang ditawarkan, maka demikian informasi ini, tidak terlalu menjadi
semakin tinggi potensi keputusan pembelian fokus utama dalam keputusan pembelian.
dilakukan. Pembeli cenderung langsung mempercayai
produk secara visual (gambar desain produk
Promosi yang di display) dan dikaitkan dengan harga.
Promosi merupakan faktor ketiga yang Apabila kedua aspek tersebut cocok, maka
memegang peranan dalam keputusan informasi produk menjadi referensi lain yang
pembelian secara online. E-commerce dalam terakhir dibaca.
rangka memasarkan platformnya, seringkali
memberikan fasilitas-fasilitas promosi berupa Kualitas Produk
diskon, voucher belanja, maupun subsidi ongkir Kualitas produk dalam proses keputusan
yang dapat dimanfaatkan oleh penjual dan pembelian produk fashion secara online
pembeli. Produk fashion merupakan salah satu ternyata bukan menjadi prioritas yang
komoditas utama yang sering menjadi target diperhitungkan. Hal ini menunjukkan bahwa
dalam fase promosi berlangsung. Seringkali konsumen telah siap dengan konsekuensi yang
harga produk di e-commerce bisa jauh lebih ditimbulkan dari hasil pembelian produk
murah dibandingkan dengan harga produk di fashion secara online. Konsumen menyadari
toko offline, sehingga semakin menaikkan secara penuh, kualitas produk dalam pembelian
intensi keputusan pembelian produk fashion secara online mengandung resiko antara
secara online melalui e-commerce. ketidaksesuain barang dengan ekspektasi.
Konsumen membeli produk fashion secara
Kemudahan dan Informasi online dengan prioritas harga tertentu relatif
Kemudahan dalam hal ini dapat meliputi lebih berani menerima resiko kualitas barang
kemudahan pencarian produk fashion yang berdasarkan harganya.
diinginkan, kemudahan penggunaan interface
aplikasi (user friendly), dan kemudahan dalam Kecepatan, dan Kepraktisan
bertransaksi. Kemudahan dalam bertransaksi Kecepatan dalam hal ini berkaitan dengan
memberikan cukup pengaruh dalam durasi waktu sampainya produk fashion yang
mendukung keputusan pembeli secara online telah dibeli secara online sampai ke tangan
melalui e- commerce. Hal ini dibuktikan konsumen. Kecepatan sampai barang
dengan adanya pembayaran yang ditawarkan dipengaruhi oleh durasi pengemasan, jarak
melalui e-commerce semakin variatif. Fasilitas tempuh pengiriman, dan jasa agen pengiriman
yang digunakan. Konsumen melakukan
pembelian produk fashion secara online telah KESIMPULAN
menerima dengan kesadaran penuh bahwa
kecepatan sampai barang merupakan salah satu Berdasarkan hasil dan diskusi
kendala dalam pembelian produk fashion penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor-
secara online. Oleh karena itu, konsumen faktor mempengaruhi keputusan online melalui
dengan kebutuhan pemakaian mendesak, e-commerce, yaitu harga, desain produk,
seringkali memutuskan pembelian produk promosi, kemudahan dan informasi, kecepatan
secara offline, daripada online. dan kepraktisan, keamanan dan kepercayaan.
Kepraktisan berkaitan dengan kemampuan Harga merupakan faktor yang memberikan
konsumen dalam melakukan transaksi pengaruh tinggi dalam pengambilan keputusan
dimanapun, dan kapanpun. Konsumen tidak pembelian secara online melalui e-commerce.
harus datang ke retail untuk mencari barang Kemampuan e-commerce dalam menyajikan
yang diperlukan atau diinginkan. E-commerce preferensi harga yang kompetitif terhadap suatu
mampu menyediakan berbagai kebutuhan produk fashion, mendorong konsumen untuk
produk fashion berdasarkan data produk yang memutuskan melakukan pembelian produk
diinput di dalam mesin pencarian e-commerce. secara online daripada secara offline. Desain
produk merupakan faktor kedua yang menjadi
Keamanan dan Kepercayaan pertimbangan konsumen dalam melakukan
Keamanan dalam hal ini meliputi keputusan pembelian produk secara online.
keamanan transaksi, keamanan keaslian Variasi desain produk yang ditawarkan secara
produk, penyimpanan uang digital, dan online sangat beragam dan seringkali tidak
keamanan privasi. Keamanan menjadi faktor tersedia di retail offline di wilayah tinggal
yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, sehingga konsumen lebih memilih
secara online melalui e-commerce. Keamanan melakukan pembelian secara online, meskipun
produk dapat divalidasi dengan adanya dengan kompensasi ada penambahan biaya
testimoni pada setiap riwayat pembelian oleh pengiriman. Faktor selanjutnya yaitu promosi.
konsumen sebelumnya, sehingga konsumen Promosi menjadi daya Tarik tersendiri bagi
dapat mengetahui berbagai informasi mengenai para konsumen yang ingin berbelanja secara
produk yang akan dibeli. Testimoni produk online di e-commerce. Promosi dapat berupa
juga digunakan sebagai validasi konsumen diskon produk, voucher belanja, dan subsidi
bahwa toko online tempatnya berbelanja ongkos kirim. Fasilitas ini dapat menurunkan
merupakan toko terpercaya dengan kualitas harga produk secara signifikan dibandingkan
toko sesuai rating yang disematkan oleh harga di retail offline, sehingga semakin
konsumen sebelumnya. mendorong keputusan pembelian secara online
Kepercayaan merupakan faktor tersebut.
mempengaruhi keputusan pembelian dalam
produk fashion. Kepercayaan dalam hal ini REFERENSI
adalah kemampuan untuk melakukan transaksi
secara maya antara penjual dan pembeli dengan [1] Badan Pusat Statistik, “Statistik E-
mempercayakan uangnya melalui pihak ketiga Commerce 2020”, 2020, pp. 21
(e-commerce), sehingga meminimalisir adanya [2] Vivi Dian Devita. 2020. Report: Peta
penipuan. Kepercayaan dalam hal ini ditujukan Persaingan E-commerce Q4 2020. Diakses
konsumen terhadap pihak e-commerce atas laju melalui https://iprice.co.id/trend/insights/
uang konsumen, dan proses transaksi di peta-persaingan-e-commerce-2020/pada
dalamnya. Kepercayaan merupakan faktor yang tanggal 20 Agustus 2021 pukul 1: 53
muncul sebagai kompensasi adanya jaminan
keamanan.
[3] J. K. Author, “Title of chapter in the book,” [13] Sony V Sutedjo, 2017. Influencing of E-
in Title of His Published Book, xth ed. City Commerce Website Towards Young Adult
of Publisher, Country if not Costumer Purchase Decision in Jakarta
[4] USA: Abbrev. of Publisher, year, ch. x, sec. Area. E-journal.president.ac.id diakses
x, pp. xxx–xxx. pada 19 Agustus 2021 jam 16:02.
[5] Pusat Data Republika. 2020. Mengenal [14] Skinner & Woodil, Gary. 2004. Operitel
Generasi Milenial . Diakses melalui Corporation. E-commerce and E-learning.
https://www.kominfo.go.id/content/detail/8 Diakses melalui www.docplayer.net. pada
566/mengenal-generasi-millennial/0/ 19 Agustus 2021 jam 16:02.
sorotan_media pada tanggal 20 Agustus [15] Daniel, W. 2019. Wow! Transaksi e-
2021 pukul 1: 53 commerce RI 2021, LOMPAT 151 %.
[6] Kata Data. 2020. Perilaku E-commerce. Diakses melalui
Diakses pada melalui https://www.cnbcindonesia.com/tech/201
https://katadata.co.id/perilaku-ecommerce 90311101823-37-59800/wow-transaksi-e-
pada tanggal 20 Agustus 2021 pukul 1: 53 commerce-ri-2018-capai-rp-77-t-lompat-
[7] Riset Ada Pendemi Produk Fesyen 151 pada tanggal 19 Agustus 2021 jam
terbanyak dibeli melalui E-commerce di 16:02.
KuartalIII. 2020. Diakses melalui [16] BPS. 2019. Ekonomi Indonesia Tumbuh
https://www.merdeka.com/uang/riset-ada- 5,17 Persen. Diakses melalui
pandemi-produk-fesyen-terbanyak-dibeli- https://www.bps.go.id/pressrelease/2019/
melalui-e-commerce-di-kuartal-iii.html? 02/06/1619/ekonomi-indonesia-2018-
page=1pada tanggal 20 Agustus 2021 tumbuh-5-17-persen.html pada pada
pukul 1: 53 tanggal 19 Agustus 2021 jam 16:02.
[8] Samiyal Djamal, et al., 2013. Analysis of [17] J. Bettman. 1979. An Information
Fashion Product Apparels From Consumer Processing Theory of Consumer Choice ,
Lifestyle Perspective: An Empircal Study. Reading MA: Addison Wesley.
International Journal of Research in [18] S. Karimi, 2013. A Purchase decision-
Business and Technology, vol 3, 270-276 making Process Model of Online
[9] Frans Sudirjo, 2021. Social Media, Consumer and its influential Factor a cross
Consumer Motivation, and Consumer Sector analysis. Manchester: Manchester
Purchase Decision for Fast Fashion Business School.
Consumers in Semarang District. Jurnal [19] Kotler, P dan Gary Amstrong. 2007.
Manajemen vol 12 (1), 78-92. Prinsip-prinsip pemasaran Edisi ke-12
[10] Wang, YT. (2010). Toward Hierarchical Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Theory Of Shopping Motivation. Journal of [20] Sudha, M & Shena, K. 2017. Impact of
Retailing and Consumer Service, 17, 415- Influencing Consumer Decision Process:
429. The Fashion Industry. SCMS Journal of
[11] Dandy Aldilax, dkk. 2019. The Indian Management, 14-30.
Antecedents of Slow Fashion Product [21] Blackwell, Roger D; Miniard, Paul W and
Purchase Decision Among Youth in Engel, James F. 2001. Consumer
Bnadung , Jakarta, anda Surabaya. Behaviour. Chicago: The Daydren Press.
International Conference on Economic, [22] Joey, L.W. 2011. How Does Fast Fashion
Business, and Econoic Education, 849- Influence The Consumer Shopping
864. DOI 10.18502/kss.v4i6.6647. Behaviour of Generation Y in Hongkong.
[12] K. Kowalski, 2018. Slow Fashion . Dapat [23] Agarwal, S. & Aggrawal, A. 2012. A
diakses melalui Critical Analysis of Impact of Pricing on
https://www.sloww.co/slow-fashion-101/ Consumer Buying Behaviour in Apparel
pada 19 Agustus 2021 jam 15.25. Retail Sector: A Study of Mumbay City.
International Journal of Multidiciplinary Commerce C2C Shopee). Ikraith
Education Research., Vol. 1 No 1. Humaniora, Vol 2, No 2. 54-60
[24] Han, H., Ryu, K. 2009. The Roles of The [30] Swinney, G. P. 2011. The Value of Fast
Physical Environment, price perception, fashion: Quick Response, Enhance
and costumer Satisfaction in Determining Design, and Strategic Consumer
Costumer Loyalty in The Restourant Behaviour. In Management Science, vol
Industry. Journal of Hospitality & Tourism 57, 4.
Research 4 (1), 60-75. [31] Arwidya, 2011. Analisis Pengaruh harga,
[25] Jayasingh, S. and Eze, U. C. 2012. jenis Media Promosi, Resiko Kerja, dan
Analyzing The Intention to use Mobile Keragaman Produk terhadap Keputusan
Coupon and The Moderating Effect of Pembelian via internetpada Toko Online.
Procec Consciuousness and Gender. Skripsi. Jakarta: Universitas Buna
International Journal of E- Business Nusantara
Research 8(1), 54-75. [32] Cook, S. 2010. Costumer Care Excellence:
[26] Son, J. Jin , B., and George, B. 2013. How to Create an Effecive Costumer
Consumers Purchase Intention toward Focus. London: Kogan Page Publisher
Foreign Brand Good. Management [37] Kotler, P & Gary Amstrong. 2007. Prinsip-
Decision, 51(2), 343-450. prinsip Pemasaran . Edisi ke-12 Jilid 1.
[27] Putri Jamilah, 2018. Analisis Faktor- Jakarta: Erlangga.
Faktor yang Mempengaruhi Keputusan [33] Kotler, Philip & Amstrong, G. 2008.
Mahasiswa Berbelanja di Palform E- Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta:
commerce Shopee. Jakarta: Kemendikbud. Gelora Aksara Pratama.
[28] Anisa Retno Utami. 2018. Faktor yang [34] Ruban, M. 2002. Quality Control in Road
Mempengaruhi Keputusan Pembelian Cosntruction. Hollad: CRC Press
Produk Fashion di Lazada pada [35] Wardoyo, & Intan A. 2017. Faktor-Faktor
Mahasiswa di Jakarta. Jurnal Industri yang Berpengaruh Terhadap Keputusan
Kreatif dan Kewirausahaan, Vol 1, No 2, Pembelian secara Online pada Mahasiswa
83-90. Universitas Gunadarma. Universitas
[29] Fanni Husnul H. 2018. Berbagai Faktor Negeri Gunadarma.
yang Berpengaruh Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen pada Produk
Fashion (Studi pada Konsumen E-

Anda mungkin juga menyukai