Anda di halaman 1dari 18

Analisa Pengaruh Pendapatan Rumah Makan Padang Terhadap Kenaikan Harga Bahan

Pokok Di Kota Jambi Tahun 2023

Disusun Oleh:
Fitni Yefa Zikri
C1A021106
R004 Ekonomi Pembangunan
Metodologi Penelitian

Dosen Pengampu:
Dr. Syaparuddin, S.E., M.Si.

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu masalah yang sering terjadi di Indonesia adalah mengenai kenaikan harga bahan l l l l l l l

pok ok yang belakangan ini kian menjadi masalah yang serius, biasanya disebabkan karena
l l l l l l l

adanya faktor iklim dan cuaca yang tidak menentu. Sehingga menyebabkan Petani gagal l l l l l l l

panen, akibatnya distribusi ke masyarakat menjadi berkurang. kemudian faktor infrastruktur


l l l l l l

seperti jalan yang rusak dapat menghambat jalur distribusi. Kemudian yang terakhir
l l l l l

dipengaruhi oleh kondisi daerahnya. Ketiga faktor ter sebut yang dapat mempengaruhi
l l l l l l l l l l l

fluktuasi harga di setiap daerah. Kenaikan harga ini akan dapat mengurangi konsumsi l l l l l

masyarakat, dikarenakan pendapatan masyarakat lebih kecil darpada tingkat konsumsi yang l l l l l

berakibat meningkatknya jumlah kemiskinan. Maka peran pemer intah sangat dibutuhkan
l l l l l l

untuk menyelesaikan masalah kenaikan harga bagi orang, maupun keluarga yang tidak mampu
l l l l l l

sehingga kenaikan harga bukan lagi menjadi masalah ser ius yang harus dicari jalan keluarnya.
l l l l l

Pertumbuhan ekonomi wilayah adalah pertambahan pendapatan masyarakat secara


l l l l l l l

keseluruhan yang ter jadi di wilayah ter sebut, yaitu kenikan nilai tambah yang terjadi.
l l l l l l l

Perhitungan pendapatan wilayah pada awalnya dibuat dalam harga berlaku. Namun agar dapat
l l l

melihat per tambahan dari satu kurun waktu ke kurun waktu ber ikutnya, harus dinyatakan
l l l l

dalam nilai riil, artinya dinyatakan dalam harga konstan. Pembangunan kesejahteraan rakyat l l l l l

harus senantiasa memper hatikan bahwa setiap warga negara ber hak atas taraf kesejahteraan
l l l l l l l l l

yang layak serta berkewajiban ikut serta dalam upaya mewujudkan kemakmuran rakyat. l l l l l l

Kemakmuran suatu wilayah selain ditentukan oleh besarnya nilai tambah yang tercipta
l l l l l l l

diwilayah ter sebut juga oleh seberapa besar terjadi transfer payment, yaitu bagian pendapatan
l l l l l l l l l l l

yang mengalir ke luar wilayah atau mendapat aliran dana dari luar wilayah. Per ek onomian
l l l l l l l

Provinsi Jambi masih didominasi oleh lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Per ikanan
l l l l l l l

sebesar 30,53%, diikuti oleh Pertambangan dan Penggalian sebesar 19,39%, Per dagangan
l l l l l l l l l

Besar-Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 11,83%, dan Industri Pengolahan
l l l l l l l l l l l l l

sebesar 9,96%. Struktur pertumbuhan ter sebut tidak menunjukkan perubahan dibandingkan
l l l l l l l

triwulan sebelumnya mengingat kebergantungan Provinsi Jambi ter hadap komoditas l l l l l l l l l

perkebunan seper ti kelapa sawit dan karet sebagai komoditas utama beser ta kegiatan
l l l l l l l l l l l l
pengolahan turunannya. Peningkatan tekanan inflasi di Kota Jambi terutama didor ong oleh
l l l l l l l l l l

inflasi pada Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau. Pada triwulan II 2022, inflasi l l l l

kelompok ini ter catat sebesar 14,02% (yoy). Inflasi kelompok ini didorong oleh inflasi pada
l l l l l l l l l l l l l l

seluruh sub kelompok yang terutama disumbang oleh sub kelompok makanan yang mengalami
l l l l l l l l l l l

inflasi sebesar 15,28% (yoy). Adapun komoditas utama yang memberikan andil terhadap
l l l l l l l l

peningkatan inflasi sub kelompok ter sebut di antaranya cabai merah, minyak gor eng, bawang
l l l l l l l l l

merah, ikan nila, dan telur ayam ras. Sejalan dengan Kota Jambi. Pada triwulan II 2022, inflasi
l l l l l

Provinsi Jambi ter catat 7,01% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya dan
l l l l l l

inflasi nasional yang masing-masing ter catat sebesar 2,83% (yoy) dan 4,35% (yoy). Laju l l l l l l

inflasi Provinsi Jambi ter sebut merupakan komposit dari inflasi di Kota Jambi dan Kabupaten
l l l l l l l l

Bungo pada triwulan II 2022 yang masing-masing tercatat sebesar 6,94% (yoy) dan 7,63%
l l l l l

(yoy). Selanjutnya, inflasi Provinsi Jambi pada triwulan III 2022 diprakirakan akan lebih
l l l l

rendah secara month to month dibanding triwulan sebelumnya meskipun lebih tinggi jika
l l l l l l l l l

dibandingkan secara year on year sebagai dampak base year effect. Penurunan tekanan inflasi l l l l l l l l l l l

diprakirakan akan didorong oleh membaiknya kondisi pasokan di tengah mulai masuknya l l l l l l l l

musim panen komoditas hortikultura, seperti aneka cabai dan bawang merah, di beberapal l l l l l l l l l

sentra produksi sehingga diharapkan dapat menstabilkan harga. Dalam jangka waktu tertentu
l l l l l l

bahan pok ok akan mengalami suatu kenaikan atau penurunan harga. Kenaikan harga bahan
l l l l l l

pok ok merupakan salah satu pengaruh ter hadap per ekonomian masyarakat. (Indonesia, 2022)
l l l l l l l l l l l
Gambar I.1
Grafik kenaikan harga sembako tahun 2023
l l l

Sumber: databoks
l l

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian diatas yang menjadi pokok permasalahan adalah:
l l l l l

Berapa besar pengaruh kenaikan harga bahan pokok ter hadap pendapatan Rumah Makan
l l l l l l l l

Padang di Kota Jambi? l

1.3 Tujuan Penelitian


Untuk mengetahui besarnya pendapatan rumah makan Padang di Kota Jambi pada saat harga
l l l l l

bahan pok ok naik l l

1.4 Manfaat Penelitian


Sebagai bahan studi dan literatur bagi mahasiswa dan masyarakat yang tertarik untuk
l l l

mengetahui tentang seberapa besar pengaruh harga bahan pokok ter hadap pendapatan rumah
l l l l l l l l l l l

makan padang.
BAB II`
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi
2.1.1 Rumah makan padang
Rumah makan (RM) Padang atau Warung Padang atau Restoran Padang adalah suatu bisnis l l

warung makan atau rumah makan atau restoran yang menjual atau menghidangkan berbagai ragam l l l l l

kuliner atau masakan Minangkabau yang berasal dari Sumatera Barat. Usaha rumah makan ini hadir
l l l

dalam berbagai tingkatan sosial, mulai dari warung Padang kaki lima yang harganya terjangkau
l l l

oleh kalangan bawah, rumah makan yang menargetkan kalangan menengah sebagai sasaran
l l l l l l l

pasarnya, hingga restoran mewah yang menargetkan kalangan atas dengan harga yang cukup tinggi l l l l l l

sesuai fasilitas yang disediakan. Rumah makan padang memiliki keu nikan ter sendiri. Di luar
l l l l l l

Sumatera Barat betapa banyaknya tulisan “Rumah Makan Padang” yang ter sebar di mana-mana.
l l l l

Tapi ketika berkunjung ke Sumatera Barat atau ke Padang maka tidak akan ditemukan tulisan
l l l l l l

“Rumah Makan Padang”, karena semua rumah makan namanya sudah rumah makan padang. Jadi l l

nama ter sebut hanya akan dijumpai saat mengunjungi luar daerah saja, seperti Jawa, Sulawesi, atau
l l l l l l l

Kalimantan.

2.1.2 Kenaikan Harga Bahan pokok


Dalam jangka waktu tertentu bahan pok ok akan mengalami suatu kenaikan atau penurunan l l l l l l l

harga. Kenaikan harga bahan pok ok merupakan salah satu pengaruh ter hadap per ek onomian
l l l l l l l l l l

masyarakat.Yang paling sering mengalami kenaikan harga biasanya adalah beras, sehingga l l l l l

memicu bahan pokok lain mengalami kenaikan. Dalam Studi yang dilakukan oleh salmiati dari
l l l l l l l

Universitas Muhammadiyah Makassar


l menganalisa tentang kenaikan harga bahan pokok.
l l l l l

Sembako adalah singkatan dari Sembilan bahan pokok yang ter diri atas ber bagai bahan bahan
l l l l l l l

makanan dan minuman yang secara umum sangat dibutuhkan masyarakat secara umum. Tanpa l l

sembako kehidupan rakyat bisa terganggu karena sembako merupakan kebutuhan pok ok utama
l l l l l l l l l l l

sehari hari yang wajib ada dijual bebas di pasar. Di bawah ini adalah daftar nama anggota bahan
l l l

pok ok l l sembako l l sesuai l dengan l keputusan


l Menter i l l Industri dan Per daganganl no. l

115/mpp/kep/2/1998 tanggal 27 Februari 1998, yaitu Beras dan Sagu, Jagung, Sayur sayuran dan
l l l

Buah buahan, Daging(Sapi dan Ayam), Susu, Gula Pasir, Garam, Minyak Gor eng, Minyak Tanah l l
atau Gas. Pasalnya, dengan kenaikan harga BBM membuat secara otomatis harga tarif angkutan l l l l l l

untuk mengangkut beragam barang kebutuhan sehari-hari ter sebut menjadi naik. Sehingga tak
l l l l l l l l

ter elakkan lagi jika harga Sembilan makanan pokok menjadi ikut naik. Kebutuhan barang-barang
l l l l l l l

pok ok di Indonesia saat ini sedang mengalami krisis, dikarenakan harga barang-barang pokok yang
l l l l l l l l l

melonjat naik.Sehingga masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Ini merupakan


l l l l l l l l l

hal yang harus diatasi dan dicari jalan keluarnya. Apabila bahan-bahan dasar seper ti kedelai, sagu, l l l l l

minyak tangah, minyak gor eng dan lain-lain akan habis suatu saat nanti, itu akan berakibat buruk l l l

pada anak cucu kita. Mereka akan kesuliatan untuk ber cocok tanam dan meningkatkan produksi l l l l l l l l

pasar tradisional karena akan terus-menerus ber gantung pada produk impor , dan tidak mau l l l l l l l l

memanfaatkan sumber daya yang ada dalam negeri, dan itu akan menimbulkan rasa malas untuk
l l l l l

bek erja keras. Hal tersebut dapat diatasi dengan cara kesadaran masyarakat agar dapat
l l l l l l l

memanfaatkan kebutuhan produksi dalam neger i yang masih dapat dijangkau dari segi ek onomi.
l l l l l l l l l

Dari segi pertanian sebenarnya kualitas dalam neger i jauh lebih baik karena Negara kita yang
l l l l l l l l l

berada pada iklim tropis yang cocok ditanami apa saja. Tapi langkanya sumber daya alam di
l l l l l

Indonesia karena masyarakatnya sendiri yang tidak dapat memanfaatkan dengan baik. Sea ndainya
l l l l l l l

petani sukses dengan hasil taninya dan masyarakat tengah atas tidak menggunakan sumber daya
l l l l l l

alam luar negeri, mungkin Indonesia sekarang ini akan lebih makmur dan harga pasar masih relatif
l l l l l l l

normal dan ter jangkau oleh masyarakat bawah.(No Title, 2019)


l l l l l l

2.2 Landasan Teori


2.2.1 Teori Pendapatan
Pengertian pendapatan adalah suatu pertambahan aset yang mengakibatkan bertambahnya
l l l l l l l

owner equity, tetapi bukan karena pertambahan modal baru dari pemiliknya dan bukan pula
l l l l l l l l

merupakan pertambahan aset yang disebabkan karena bertambahnya liabilities. Pendapatan sangat
l l l l l l l l

berpengaruh bagi kelangsungan hidup perusahaan, semakin besar pendapatan yang diperoleh maka
l l l l l l l l l l

semakin besar kemampuan perusahaan untuk membiayai segala pengeluaran dan kegiatan-
l l l l l l l l l

kegiatan yang akan dilakukan oleh perusahaan.(Hestanto, 2019)


l l l l l l

Pendapatan merupakan tujuan utama dari pendirian suatu perusahaan. Sebagai suatu
l l l l l

organisasi yang ber orientasi profit maka pendapatan mempunyai peranan yang sangat besar.
l l l l l l l l l

Pendapatan merupakan faktor penting dalam operasi suatu perusahaan, karena pendapatan akan
l l l l l l l l l

mempengaruhi tingkat laba yang diharapkan akan menjamin kelangsungan hidup perusahaan.
l l l l l
Menurut Harnanto menuliskan bahwa pendapatan adalah “kenaikan atau bertambahnya
l l l l l l

aset dan penurunan atau berkurangnya liabilitas perusahaan yang merupakan akibat dari aktivitas
l l l l l

operasi atau pengadaan barang dan jasa kepada masyarakat atau konsumen pada khususnya. (Ii &
l l l l l l

Pustaka, 2019)

2.2.2 Teori Produksi


Produksi adalah sesuatu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan baik bentuk barang
l l l l l l

(goods) maupun jasa (service) dalam suatu periode waktu yang selanjutnya dihitung sebagai nilai
l l l l l l l l l

tambah bagi perusahaan. Bentuk hasil produksi dengan kategori barang(goods) dan jasa (service) l l l l l l l l l l

sangat tergantung pada kategori aktivitas bisnis yang dimiliki perusahaan yang ber sangkutan.
l l l l l

Bagian produksi dalam suatu or ganisasi bisnis memegang peran penting dalam usaha l l l l l l

mempengaruhi suatu organisasi. Bagian produksi sering dilihat sebagai salah satu fungsi
l l l l l l

manajemen yang menentukan penciptaan produk ser ta turut mempengaruhi peningkatan dan
l l l l l l l l l l

penurunan penjualan.
l l

Menurut Irham Fahmi mengatakan bahwa :


l l

a. Pengertian produksi dalam arti sempit yaitu mengubah bentuk barang menjadi baru, hal ini
l l l l l l l

menimbulkan for m utility.


l l

b. Pengertian produksi dalam arti luas yaitu usaha yang menimbulkan kegunaan karena place, time
l l l l l l l l

dan possession. l l l

Menurut Faisal Affif, bahwa “Organisasi produksi merupakan suatu kesatuan or ganisasi
l l l l l l

yang berdiri sendiri secara ek onomis, dimana kelangsungan hidup or ganisasi akan terjamin, bila
l l l l l l l l l

seluruh biaya produksinya (seperti biaya pembelian bahan baku, bahan pembantu, upah,
l l l l l l l

penyusutan, jasa pihak ketiga dan pajak) dapat ditutupi dari pendapatan penjualan produk yang
l l l l l

dihasilkannya”. (dharmawangsa, 2021). Atau Pener imaan adalah sejumlah uang yang diterima l l l l

dari penjualan produknya kepada pedagang atau langsung kepada konsumen.


l l l l l l l

Penerimaan adalah jumlah uang yang diper oleh dari penjualan sejumlah output atau dengan kata
l l l l l l l l l

lain merupakan segala pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan hasil dari penjualan hasil
l l l l l l l l l l

produksinya. Di dalam memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari
l l l l l

seorang pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu ongkos (cost)
l l l l l l l l

dan penerimaan (revenue).(Hestanto, 2019) l l l l l l l


2.1.3 Teori Harga
Harga adalah per wujudan nilai suatu barang atau jasa dalam satuan uang. Teori harga atau pricel l l l

theory adalah teori yang menyatakan bagaimana harga barang dipasar ter bentuk. Pada dasarnya
l l l l l l l

harga suatu barang ditentukan oleh besarnya per mintaan dan penawaran atas barang ter sebut, l l l l l l l l

sedangkan permintaan dan penawaran atas suatu barang ditentukan oleh banyak faktor.
l l l l l l l

Dalam jangka waktu tertentu bahan pokok akan mengalami suatu kenaikan atau penurunan harga. l l l l l l l

Kenaikan harga bahan pokok merupakan salah satu pengaruh ter hadap perek onomian
l l l l l l l l l l

masyarakat.Yang paling sering mengalami kenaikan harga biasanya adalah beras, sehingga l l l l l

memicu bahan pokok lain mengalami kenaikan. (Syariah & Islam, n.d.)
l l l l l

2.2 Penelitian terdahulu


Syam (2010) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pendapatan Pedagang Buah di l l l l l

PD Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur. Ber dasarkan karakteristik pedagang buah, pada l l l

umumnya pedagang buah nasional dan buah impor berusia 48 tahun keatas, sedangkan tingkat
l l l l l l

pendidikan terakhir pedagang buah nasional dan buah impor pada umumnya yaitu SMU dengan
l l l l l l

lamanya ber dagang buah mayoritas diatas 21 tahun. Jumlah kios pedagang buah nasional maupun
l l l l l

impor pada umumnya berkisar antara 4-5 TU, sedangkan Jumlah tenaga ker ja yang dimiliki oleh
l l l l l l l

pedagang buah nasional pada umumnya berkisar antara 6-10 orang dan jumlah tenaga kerja yang
l l l l l l

dimiliki oleh pedagang buah impor pada umumnya berkisar antara 11-15 orang pada umumnya
l l l l l l

modal pembelian buah untuk pedagang buah nasional antara 10.000.000-50.000.000 dan pedagang
l l l l l l

buah impor diatas 151.000.000, tingkat pendapatan pedagang buah nasional yaitu buah semangka,
l l l l l

buah salak, buah melon, buah pisang, dan buah mangga masing-masing rata-rata sebesar Rp. l l l l

6.190.442/kios, Rp. 5.913.425/kios, Rp. 2.511.635/kios dan Rp. 1.191.914/kios. Penjualan buah
l l l l l

paling menguntungkan adalah penjualan buah nasional(buah semangka), karena nilai R/C ratio
l l l l l l

pedagang semangka sebesar 1,42 merupakan yang paling tinggi bila dibandingkan dengan
l l l l l l

pedagang impor sebesar 1,21. Penjualan buah nasional musiman dan buah nasional sepanjang
l l l l l l l l

tahun, yang paling menguntungkan adalah kegiatan penjualan buah nasional sepanjang tahun, l l l l l

karena nilai R/C ratio pedagang buah nasional sepanjang tahun(buah semangka) sebesar 1,42
l l l l l l l l

merupakan yang paling tinggi bila dibandingkan dengan pedagang buah musiman(buah salak)
l l l

sebesar 1,35.
l l
Study yang dilakukan oleh Delti Indah Sari dari Univer sitas Islam Negeri Fatmawati l l l l l l

Sukarno Bengkulu yang menganalisis tentang Barang pokok pada saat ini sedang mengalami naik
l l l l l l l l

turunnya harga, Sehingga membuat masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya sehari- l l l l l l l

hari. Hal ini menjadi hal yang mesti diatasi dan dicari jalan keluarnya. Apabila bahan-bahan pok ok
l l l l l

seperti beras, minyak tanah/Gas elpiji , minyak gor eng dan lain-lain akan habis suatu saat nanti,
l l l l l l

itu akan ber pengaruh ter hadap keturunan kita. Hal tersebut akan ber dampak ter hadap masalah
l l l l l l l l

untuk ber cocok tanam dan meningkatkan produksi pasar tradisional karena akan terus-menerus
l l l l l l l l l l

bergantung pada produk impor, dan tidak mau memanfaatkan sumber daya yang ada dalam negeri,
l l l l l l l

dan itu akan menimbulkan rasa malas dalam bek erja keras untuk memenuhi kehidupannya sehari- l l l l l l l l

hari. Berdasarkan obser vasi awal menunjukkan adanya kenaikan harga bahan pokok di desa
l l l l l l l l

Tanjung Sakti. Dari kenaikan harga bahan pokok ter sebut menyebabkan masyarakat di Desa l l l l l l l l

Tanjung Sakti yang kebanyakan ber mata pencaharian sebagai petani maupun buruh tani yang l l l l l

hanya mengandalkan pendapatan secara musiman serta pendapatan yang tidak menentu, tentu akan
l l l l l l l l

mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok. Rata-rata


l l l l l l l l l l

pendapatan yang didapat oleh masyarkat di Desa Tanjung Sakti jika bekerja sebagai petani
l l l l l l l l

musiman adalah Rp.10.000.000/tahun, biasanya mereka akan menyimpan Rp.2.000.000 untuk l l l

membeli pupuk dan obat serangga serta ditabung untuk biaya jaga-jaga sebelum panen namun
l l l l l l l l

ketika barang pokok mengalami kenaikan harga itu menyebabkan mer eka akan mengurangi jumlah
l l l l l l l l l l

pendapatan yang akan mer eka tabung dan akhirnya mengakibatkan biaya ber jaga-jaga mer eka
l l l l l l l

sebelum menunngu musiman selanjutnya akan berkurang bahkan habis. (V.A.R.Barao et al.,
l l l l l l l

2022)

Study yang dilakukan oleh Eka Kurniaty dari Univer sitas Institut Per tanian Bogor l l l l l l l

menganalisa tentang Kenaikan harga bahan pokok akibat isu kenaikan harga bahan bakar sangat
l l l l l l

berpengaruh ter hadap biaya produksi dan keu ntungan yang diperoleh warung makan seder hana,
l l l l l l l l l l

karena bahan pokok merupakan input yang sangat penting bagi usaha warung makan sederhana
l l l l l l l

khususnya beras sebagai makanan pokok mayor itas masyarakat di Pulau Jawa. Akibat adanya
l l l l l

kenaikan harga bahan pokok ter sebut saat ini warung makan seder hana dihadapkan pada dua
l l l l l l l

permasalahan yaitu meningkatkan harga produk yang dijual dengan asumsi por si yang dijual sama
l l l l l

atau tetap memper tahankan harga di level yang sama dengan mengurangi porsi yang dijual. Krisis
l l l l l l l l
ekonomi yang menyebabkan peningkatan harga bahan baku telah mempengaruhi keuntungan yang
l l l l l l l l l l

diterima oleh pengusaha warung makan namun hal ter sebut tidak membuat peungusaha warung
l l l l l l l l

makan menutup usaha warung makannya. Kenaikan harga bahan pokok tersebut menyebabkan l l l l l l l l

pengusaha warung makan untuk menaikkan harga jual agar tetap memperoleh keuntungan.
l l l l l l l l

Keputusan menaikkan harga jual tidak menimbulkan kekhawatiran pada pengusaha usaha warung
l l l l l

makan sebab kisaran kenaikan harga ter sebut ber patokan pada perkembangan harga jual usaha
l l l l l l l l

warung makan sejenis. Tetapi jika pengusaha warung makan seder hana tidak ingin menaikkan l l l l l l l

harga jual, alter natif lain menghadapi kenaikan harga-harga bahan pok ok yaitu meminimumkan l l l l l l

porsi pos biaya bahan baku atau sering disebut Cost.(Engel, 2014)
l l l l l l l

Dalam Study yang dilakukan oleh Nur Azizah Nasution dari Univer sitas Islam Negri l l l l l

Sultan Syarif kasim Riau menganalisa tentang Kenaikan harga sembako merupakan hal yang l l l l l l

sudah sering ter jadi di pasaran. Kenaikan harga dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti
l l l l l l l l l

minimnya pasokan barang tinggi rendahnya penawaran dan per mintaan, sampai inisiatif pedagang l l l l l

itu sendiri dalam mengambil keuntungan dagangannya. Kenaikan harga tidak terjadi ser entak pada
l l l l l l l

semua jenis sembako, namun tetap ber dampak terhadap pemenuhan kebutuhan oleh masyarakat,
l l l l l l l l l l l l

kenaikan harga juga ber pengaruh pada tingkat pembelian konsumen. Ketika terjadi kenaikan harga
l l l l l l l l l l

pembeli mengurangi jumlah pembelian. Ini sejalan dengan faktor penyebab kenaikan harga oleh
l l l l l l l l l l l l l

pedagang di Pasar Uka yaitu produksi dan sumber pasokan. Dimana pedagang menyampaikan
l l l l l l

bahwa ketika produksi mengalami kegagalan maka hasil panen akan berkurang sehingga sumber
l l l l l l l l

pasokan yang seharusnya memenuhi kebutuhan pedagang menjadi berkurang dan terjadi
l l l l l l l l l

kelangkaan sehingga menyebabkan pedagang harus menaikkan harga jualnya. Kenaikan harga
l l l l l l l

yang dilakukan oleh pedagang sembako di Pasar Uka juga dipengaruhi oleh per mintaan dan l l l l l l l l l

penawaran. Menurut Abu Yusuf dapat saja harga tetap mahal ketika per sediaan barang melimpah,
l l l l l l l

dan harga akan murah walaupun per sediaan barang berkurang. Dari per nyataan ter sebut, Abu l l l l l l

Yusuf menyangkal pendapat umum mengenai hubungan terbalik antara per sediaan barang dengan
l l l l l l l l

harga, karena pada kenyataannya harga tidak ber gantung pada per mintaan saja tetapi juga l l l l l

bergantung pada kekuatan penawaran. Pedagang sembako di Pasar Uka menaikkan harga jual
l l l l l l l

sembako karena beberapa faktor penyebab di antaranya : distribusi, produksi, sumber pasokan.
l l l l l l l l l l l

Faktor permintaan dan penawaran, ser ta jumlah pedagang sejenis. Para pedagang mengatakan
l l l l l l l l l

mer eka menaikkan harga hanya beberapa rupiah saja diatas harga nor mal demi tetap bisa
l l l l l l l l
memper oleh keuntungan dan menghindari kerugian tanpa melakukan penipuan terhadap pihak
l l l l l l l l l l

pembeli. (Setiyawan, 2017)


l l l

Dalam study yang dilakukan oleh Muhammad Farid, Nurhafid Ishari dari Univer sitas l l l

Institut Agama Islam, Lumajang menganalisa tentang Pada bulan Januari 2018 Jawa Timur l l

mengalami inflasi atau kenaikan harga disebagian besar komoditas yang mendorong terjadinya
l l l l l l l l l l

kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 0,60 per sen yaitu dari 130,09 pada bulan
l l l l l l l l

Desember 2017 menjadi 130,87 pada bulan Januari 2018. Inflasi terjadi diseluruh kota IHK di
l l l l l l l

Jawa Timur. Dari tujuh kelompok pengeluaran, enam kelompok mengalami inflasi dan satu l l l l l l l l l l

kelompok mengalami deflasi. Akibat adanya kenaikan harga beras sebagai bahan makanan pokok,
l l l l l l l l l l

usaha warung makan dihadapkan pada beberapa per masalahan berkenaan dengan kualitas produk l l l l l l l

yang dijual agar tetap bisa bertahan dan bisa mempertahankan loyalitas konsumen. Dengan adanya l l l l l l l l

kenaikan harga beras, maka sedikit banyak akan membawa pengaruh ter hadap kualitas produk
l l l l l l l

yang dijual di warung makan ter sebut. Inflasi atau perubahan harga adalah kecenderungan dari l l l l l l

hargaharga untuk menaik secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua l l l l l l

barang saja tidak disebut inflasi, kecuali bila kenaikan ter sebut meluas kepada (atau l l l l l l l

mengakibatkan kenaikan) sebagian besar dari harga barang-barang lain. Beberapa alter natif yang
l l l l l l l

digunakan oleh produsen untuk menghadapi kenaikan harga atau kenaikan biaya adalah sebagai
l l l l l l l l

berikut (Kotler and Keller, 2009):


l l l l l

a. Menyusutkan jumlah produk dengan tidak menaikkan harga atau mempertahankan ukurannya
l l l l l l

dengan menaikkan harga.


l l

b. Mengganti dengan mater i atau bahan yang lebih murah.


l l l l

c. Mengurangi atau menghilangkan fitur produk. d. Mengurangi atau menghilangkan jasa produk.
l l l l l l

e. Menggunakan mater i kemasan yang murah atau ukuran kemasan yang lebih besar.
l l l l l l l

f. Mengurangi jumlah ukuran atau model yang ditawarkan.


l l l

g. Menciptakan merk ek onomis baru (Gapari, 2021)


l l l l l
2.3 Keterkaitan antar variabel
1. Pendapatan
l

Hasil dari kegiatan penjualan barang atau jasa di sebuah perusahaan dalam periode tertentu.
l l l l l l l l l

2. Kenaikan Harga Bahan Pokok


l l l

Kenaikan harga bahan pokok merupakan salah satu pengaruh terhadap per ek onomian masyarakat.
l l l l l l l l l l

Yang paling sering mengalami kenaikan harga biasanya adalah beras, sehingga memicu bahan
l l l l l l

pok ok lain mengalami kenaikan.


l l l l

2.4 Hipotesis
Menurut Sugiyono (2009) Hipotesis adalah jawaban yang masih ber sifat sementara
l l l l l l l l

terhadap rumusan masalah penelitian, yang mana rumusan masalah penelitian sudah dinyatakan
l l l l l

dalam bentuk per tanyaan. Hipotesis dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru
l l l l l l l l

didasarkan pada teori. Uji hipotesis adalah suatu prosedur yang digunakan untuk membuktikan
l l l l l l l

kebenaran sifat populasi berdasarkan data responden.


l l l l l l l
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, metode
l l l l l l l l l l l l l l

survei merupakan bagian dari paradigma positivisme atau post positivisme. Positivisme
l l l l l l l l l

mengasumsikan relitas yang diteliti sebagai hal yang nyata yang dinampakkan oleh ciri-ciri
l l l l l l

objektif berupa keteraturan, keterukuran, dan kepastian, hukum sebab akibat dan sebagainya.
l l l l l l l l l l

Oleh karena jumlah populasi dalam penelitian ini ber jumlah kecil, maka semua populasi
l l l l l l l l l l

dijadikan sebagai responden atau digunakan metode penelitian survei sensus.


l l l l l l l l l l l

3.2 Jenis Dan Sumber Data


Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang langsung
l l l l

diberikan kepada pengumpul data, dengan melalui cara menyebarkan kuesioner dan
l l l l l l l l l l

melakukan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang ber hubungan dengan
l l l l l

penelitian yang dilakukan, dalam hal ini sumber data primer pada penelitian ini adalah
l l l l l l

pedagang rumah makan Padang di Kota Jambi.


l l

3.3 Metode Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini menggunakan metode studi lapangan, penulis mengambil data secara
l l l l l l l l l

langsung pada objek penelitian. Adapun teknik dilakukan dengan pengumpulan data dengan l l l l l l l l

cara: O bservasi, Wawancara, Kuesioner. l l l l l

3.4 Metode Analisis Data


Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah metode analisis kuantitatif
l l l l l l l l

deskriptif untuk menggambarkan bagaimana pengaruh pendapatan pada saat kenaikan harga
l l l l l

bahan ter hadap pendapatan Rumah Makan Padang Kota Jambi.


l l l
3.5 Alat Analisis Data
Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan l l l l

metode regresi linear sederhana karena terdapat satu variabel Independen (X) dan satu
l l l l l l l l l l l l l l

variabel Dependen (Y) dengan melakukan Uji t dan Uji koefisien deter minan yang diuji
l l l l l l l l l l l

menggunakan program E-views 12


l l l l

3.6 Model Estimasi


Untuk mengestimasi data pada penelitian ini digunakan metode Ordinary Lea st Square
l l l l l l l l l l

(OLS). Model yang digunakan adalah regresi linear seder hana dengan model empiris :
l l l l l l l l l l l l

Yt = 0 + 1 + kbpt +  t
Keterangan : l l

Yt = Pendapatan l

0 = Koefisien Inter sep l l l l l

1 = Koefisien regresi l l l l l

KBP = Kenaikan Harga Barang Pokok


l l l

t = error ter m
l l l

3.7 Rumusan pengujian Hipotesis


Pengujian Hipotesis dilakukan untuk mengambil keputusan untuk memilih apakah
l l l l l l

hipotesis ter sebut diterima atau ditolak. Hipotesis di uji kebenarannya melalui uji statistik dengan
l l l l l l l l l l l l

menggunakan tek nik analisi yang tepat.


l l l

3.7.1. Uji statistik t / atau Uji Persial


Menurut Sujawer ni (2015:161) “Uji t adalah pengujian koefisien regresi parsial individual
l l l l l l l l

yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X1 ) secara individual l l l l l l l

mempengaruhi variabel dependen


l l l l l l

(Y). H0 = 1 < 0
H = 1 > 0
H = Variabel Independen berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen.
l l l l l l l l l l l l

H0 = Variabel Independen tidak ber pengaruh atau negatif terhadap variabel dependen.
l l l l l l l l l l l l
Dari hasil pengujian, apabila nilai t-hitung > nilai t-statistik maka H0 ditolak dan mener ima H1,
l l l l

berarti secara statistik variable independen signifikan mempengaruhi variable dependen. Apabila
l l l l l l l l l l l l

nilai t-hitung < nilai t-statistik maka H0 diterima berarti secara statistik variable independen tidak l l l l l l l

signifikan mempengaruhi variabel dipenden. l l l l l

Kriteria Uji t, yaitu : l

 Jika nilai t hitung > ttabel, maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima l l l l l l l l l

 Jika nilai t hitung < ttabel, maka hipotesis nol diterima dan hipotesis alter natif ditolak l l l l l l l l l

3.7.2 Koefisien Determinasi (R2)


Koefisien Deter minasi (R2) digunakan untuk melihat seberapa besar kontribusi pengaruh
l l l l l l l l l l l

yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai koefisien determinasi antara
l l l l l l l l l l l l l l l

nol dan satu. Jika nilai R2 kecil, berarti kontribusi pengaruh variabel independen secara ber sama-
l l l l l l l l l l l

sama terhadap variabel dependen terbatas. Sedangkan jika nilai mendekati satu berarti pengaruh
l l l l l l l l l l l

variabel independen secara ber sama-sama ter hadap variabel dependen sangat kuat.
l l l l l l l l l l l

3.8 Uji Asumsi Klasik


Pengujian ini dilakukan karena merupakan salah satu per syaratan statistik yang harus di
l l l l

penuhi pada analisis regresi linear yang ber basis Ordinary Least Square (O LS). Pengujian Asumsi
l l l l l l l l l l

Klasik ini juga dilakukan agar pengambilan keputusan mendekati kea daan yang sebenarnya. l l l l l l l

Pengujian ini ter diri dari uji linieritas, uji nor malitas, uji multikolinearitas, uji autokor elasi dan uji
l l l l l l l l l

heteroskedasitas.
l l l l

1. Uji Multikolinearitas
Pada dasarnya multikoleniaritas adalah adanya suatu hubungan linear yang sempurna l l l l

(mendekat sempurna) antara beberapa atau semua variabel bebas. Hal ter sebut seper ti yang telah
l l l l l l l l l l l l l

dikemukakan oleh santoso (2002) bahwa tujuan uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah
l l l l l l l l

pada model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel independent. Pedoman pada suatu
l l l l l l l l l l l l l

model regresi yang bebas multikolinearitas menurut santoso (2002) adalah:


l l l l l l l l l l
1. Mempunyai nilai VIF disekitar angka 1
l l

2. Mempunyai angka tolerance mendekati 1.


l l l l l l

2. Uji Normalitas
Menurut Imam Ghozali (2013) tujuan dari uji nor malitas adalah sebagai berikut: “uji
l l l l l

normalitas ber tujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel ber distribusi nor mal
l l l l l l l

atau tidak. Uji Nor malitas diperlukan karena untuk melakukan pengujian-pengujian variabel l l l l l l l

lainnya dengan mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi nor mal. Jika
l l l l l

asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid dan statistik parametrik tidak l l

dapat digunakan”. Dasar pengambilan untuk uji normalitas data adalah: l l

1. Jika data menyebar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal atau grafik l l l l l

histogramnya menunjukkan distribusi nor mal, maka model regresi memenuhi asumsi
l l l l l l l l l

nor malitas.
l

2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal ataul l l l l

grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal, maka model regresi tidak
l l l l l l l

memenuhi asumsi nor malitas.


l l l

Widarjono (2015) mengatakan bahwa salah satu ciri asumsi model regresi yang baik yaitu
l l l l l l l

memiliki distribusi yang nor mal . akan ada konsekuensi jika dalam suatu model tidak
l l l l l l l

memiliki distribusi yang nor mal . bahkan penggunaan Uji t untuk melihat signifikansi antar
l l l l

variabel independen ter hadap variabel dependen tidak dapat digunakann ketika residualnya
l l l l l l l l l l l

tidak memiliki distribusi yang nor mal. Menurut Alghifari (2013) untuk menguji nor malitas
l l l l l

ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah menggunakan uji chi-square l l l l

goodness of fit atau uji jarque-bera. ketika nilai jarque-bera tidak signifikan (lebih kecil
l l l l l l l l l l l

dari 2), maka data ter sebut ber distribusi nor mal. Dan ketika probabilitas besar dari 5% (bila l l l l l l l

menggunakan tingkat signifikansi tersebut), maka data memiliki distribusi yang nor mal
l l l l l

(H0 nya adalah data ber distribusi nor mal). cara pengujian sebagai ber ikut : Hipotesis l l l l l l l

H0 : model memiliki distribusi yang nor mal


l l l l

H1 : model tidak memiliki distribusi nor mal


l l l l

Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriter ia :


l l l l

- Jika Probabilitas > 0,05 maka H0 diterima l l

- Jika Probabilitas < 0,05 maka H1 diterima l l


- Artinya adalah apabila probabilitas ter sebut lebih besar dari 0,05 maka model ter sebut l l l l l l l l l

dikatakan nor mal. Apabila probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka model ter sebut l l l l l l l l

dikatakan tidak nor mal. (Iii & Penelitian, 2016) l l l

3. Uji Heteroskedesitas
Uji heter oskedastisitas dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan atau ketidaksamaan
l l l l l l l l

pada varian residual suatu model regresi. Metode yang digunakan untuk mendeteksi ada l l l l l l l l l l l

tidaknya heteroskedastsitas adalah dengan menguji uji white. Dilihat jika nilai probabilitas
l l l l l l l l

X2 hitung > nilai probabilitas kritis α (0,05) maka hipotesis yang menyatakan bahwa tidak l l l l

terjadi heter oskedastisitas.


l l l l l

4. Uji Autokorelasi
Autokor elasi adalah hubungan antara residual satu obser vasi dengan residual observasi
l l l l l l l l l l

lainnya. Autok or elasi lebih mudah timbul padadata time series karena berdasarkan sifatnnya
l l l l l l l l l

data masa sekarang akan dipengaruhi oleh data pada periode sebelumnya. Identifikasi ada atau
l l l l l l l l l l

tidaknya autok orelasi dilakukan dengan metode Breuch-Goddrey atau disebut sebagai ujil l l l l l l l l l l l

Langgrange Multiplier , yang mana apabila probabolitas > ɑ=1%, ɑ=5%, ɑ= 10% maka tidak
l l l l

terindikasi gejala autok or elasi.


l l l l l

3.9 Definisi Operasional Variabel


Operasional Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
l l l l l l

1. Pendapatan adalah besarnya pemasukan (bruto) tiap bulan dari pedagang rumah makan
l l l l l

padang di Kota Jambi l

2. Harga Bahan Pokok adalah seluruh biaya yang digunakan oleh rumah makan padang di l l l l l

Kota Jambi.
l
Daftar Pustaka

dharmawangsa. (2021). Pengaruh Pengendalian Dan Pengawasan Mutu Produksi Terhadap l l l l l l

Jumlah Produksi Tahu Tempe. 15–34. l l l

Engel. (2014). 済無No Title No Title No Title. Paper Knowledge . To ward a Media History of
l l l l l l l l l l l l l l l l

Documents, 25–42.
l l

Gapari, M. Z. (2021). Pengaruh Kenaikan Harga Beras Terhadap Kesejahter aan Petani Di Desa
l l l l l l l l l

Sukaraja. PENSA : Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 3(1), 14–26.


l l l

https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/pensa
l l l l

Hestanto. (2019). Teori Pendapatan Ekonomi (Internet). https://www.hestanto.web.id/


l l l l l l l l l l l l l

Ii, B. A. B., & Pustaka, T. (2019). No Title. 6–23. l l

Iii, B. A. B., & Penelitian, M. (2016). No Title. 21–36. l l l l

Indonesia, B. (2022). Laporan Per ek onomian Provinsi Jambi Agustus 2022. In Bank Indonesia
l l l l l l l l l l

(pp. 1–33). www.bi.go.id l

No Title. (2019).
l l

Setiyawan, Y. (2017). Faktor-faktor yang mempengaruhi kenaikan harga sembako. 2(1), 1–14.
l l l l l l l l

Syariah, P., & Islam, F. A. (n.d.). Kenaikan harga bahan pokok di indonesia. l l l l l

V.A.R.Barao, R.C.Coata, J.A.Shibli, M.Bertolini, & J.G.S.Sou za. (2022). No 主観的健康感を


l l l l l l

中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分析Title. Braz l

Dent J., 33(1), 1–12.


l

Anda mungkin juga menyukai