KISTA RADIKULAR
DI SUSUN OLEH :
FADLI ARIANSYAH
23149011120
jelas apabila tidak terjadi infeksi (Kristiani, dkk, 2008). Kista tersebut
berhubungan dengan lokasi kista, serat terjadinya pergeseran gigi (Ghom &
pada maksila dan mandibula sekitar 52% sampai 68%. Lokasi tersering
terjadi pada maksila terutama region anterior dan mandibula pada region
posterior, namun kista ini dapat terjadi di region mana saja di rahang.
Insiden tertinggi terjadi pada usia 30 sampai 40 tahun dan jarang terjadi
pada anak. Kista radikular lebih banyak ditemukan pada laki-laki sekitar
kimia, atau bakteri sehingga terjadi kematian pulpa yang diikuti oleh
granulasi yang berlokasi pada tulang di bagian apeks dari gigi non-vital.
jaringan pulpa yang nekrose. Stimulasi dari epitelial rest malassez terjadi
pada apeks granuloma atau periapikal gigi non vital yang terstimulasi untuk
karena infeksi pulpa yang terjadi pada gigi yang karies. Bakteri yang berasal
dari sulkus ginggiva atau kantong periodontal mencapai kanal sisa akar gigi
sel pejamu. Mikroba dan produknya menginvasi saluran akar dan kemudian
Kista pada rongga mulut terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu
Kista Dentigerous
Kista erupsi
Developmental
Kista odontogenik keratosis
Kista Gingival pada bayi
Kista lateral periodontal
Kista radikular (periapikal/apical
Inflammatory periodontal)
Kista residual
Kista periapikal merupakan kista radikular yang berasal dari apeks akar
(Brunner & Suddarth, 2008). Bakteri dapat masuk ke dalam pulpa dengan
tiga cara yaitu pertama, invasi langsung melalui dentin, seperti karies,
fraktur mahkota atau akar, terbukanya pulpa pada waktu preparasi kavitas,
atrisi, abrasi, erosi atau retak pada mahkota. Kedua, invasi melalui
penyakit periodontal, suatu kanal aksesori pada daerah furkasi, infeksi gusi,
Patogenesis kista asli (true cyst) terjadi dalam 3 fase yaitu Fase
pertama (inisiasi), secara umum telah diketahui bahwa lapisan epitel kista
radikular berasal dari sel sisa epitel Mallassez (rest of Malassez) dalam
metabolit yang dilepaskan oleh berbagai sel yang berdiam pada lesi
pembentukan kista :
nutrisi yang berbeda pada lapisan basal, yang terjadi oleh karena
2) Teori abses
Dasar dari teori abses bahwa proliferasi lapisan epitel rongga abses
dibentuk oleh jaringan nekrosis dan jaringan yang lisis oleh karena sifat
alami dari sel-sel epitel akan menutupi permukaan yang terpapar oleh
jaringan ikat.
nekrotik, eksudat plasma protein, dan asam hialuronat dalam rongga kista
mengakibatkan tekanan osmosis cairan kista lebih tinggi dari cairan jaringan
saluran akar gigi yang terinfeksi ke periapikal. Ruang lumen kecil ini
membentuk leher (collar) yang tersusun dari epitel sekitar ujung akar gigi.
gigi yang terinfeksi dan di bagian lain lumen kecil berbentuk kistik disekitar
Kista radikular kecil biasanya tanpa gejala dan dapat ditemukan saat
Perluasan kista radikular menyebabkan erosi, hal ini akan menekan gigi
manifestasi klinis lain dari beberapa kista radikular. Kista ini tidak
menimbulkan rasa sakit kecuali terinfeksi. Kista radikular yang lebih besar
1) Radiografi
membentang dari Lamina Dura dari terlibat gigi. Dalam kista terinfeksi
Jika kista radikular besar, perpindahan dan resorpsi akar gigi yang
melengkung. Dalam kasus yang jarang terjadi, kista dapat menyerap akar
2) Histopatologi
Spesimen kista radikular massa berbentuk bulat atau bulat telur, tetapi
sering mereka tidak teratur. Dindingnya bervariasi dari yang sangat tipis
1) Endodontik
Lesi perifer termasuk kista radikular dieliminasi oleh tubuh setelah agen
2) Pembedahan
a. Enukleasi
membatasi aspek interior kista) dan dinding tulang dari kavitas kista.
biopsy (enukleasi) juga telah merawat lesi. Pasien tidak harus merawat
marsupial cavity dengan irigasi konstan. Setelah akses flap
terjadi, atau gigi dapat menjadi non-vital. (Kenneth & Cohen, 2011;
Tarigan, 2006)
b. Marsupialisasi
kista dengan rongga mulut, sinus maksilaris atau rongga hidung. Bagian
kista yang diambil hanyalah isi dari kista, batas dari dinding kista dengan
Akses pembedahan
Jika gigi yang belum bererupsi terlibat dengan kista (dentigerous cyst)
Jika pasien kista memiliki penyakit sistemik atau tingkat stress yang
Ukuran kista
tetapi lesi yang lebih agresif dapat tertinggal pada jaringan kista yang
tersisa. Selain itu pasien juga harus memperhatikan kebersihan rongga
pasien harus rutin mengirigasi kavitas kista beberapa kali dalam sehari,
Karsinomatosa/neoplastik
Jika kista telah benar-benar mengikis tulang khususnya jika itu muncul di
wilayah posterior yang sangat langka dalam kasus radikular Kista dapat
Infeksi Sekunder
lebih lanjut.
B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
Data Subjektif
Data Objektif
Pasien tampak meringis, tampak memegangi area nyeri dan terlihat adanya
a) Makanan/cairan
Kaji status nutrisi dan cairan pasien. Kaji apakah kista pada daerah
b) Nyeri/kenyamanan
c) Keamanan
inflamasi pada daerah sekitar kista. Kaji tanda-tanda adanya infeksi lokal
maupun sistemik.
Pemeriksaan Fisik
Radiologi
madibula.
tentang penampilan.