Anda di halaman 1dari 114

1

DAFTAR ISI

Contents
Kata Pengantar......................................................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 2
IDENTIFIKASI CP DAN RUMUSAN TP ....................................................................................................... 3
TUJUAN PEMBELAJARAN (TP) ............................................................................................................. 3
RUMUSAN KALIMAT TP DARI HASIL ANALISA CP................................................................................ 3
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) ................................................................................................. 4
Elemen : Perencanaan dan Pengalamatan Jaringan ........................................................................... 6
Peserta didik dapat merancang topologi dan arsitektur jaringan fiber optik................................. 7
Peserta didik dapat mengumpulkan kebutuhan teknis jaringan fiber optik. ............................... 13
Peserta didik dapat menggumpulkan data peralatan jaringan dengan teknologi fiber optik. ..... 17
Elemen : Teknologi Jaringan Kabel dan Nirkabel .............................................................................. 25
Peserta didik dapat menginstalasi jaringan kabel fiber optik ke dalam sistem jaringan .............. 26
Peserta didik dapat melakukan penyambungan kabel fiber optik ke dalam sistem jaringan ...... 41
Peserta Didik dapat menguji sistem jaringan menggunakan fiber optik .................................... 62
Peserta didik dapat mengganti perangkat jaringan fiber optik sesuai dengan kebutuhan .......... 81
Peserta didik dapat merawat sistem jaringan menggunakan fiber optik ................................... 101

2
IDENTIFIKASI CP DAN RUMUSAN TP

Mata Pelajaran / Fase / Kelas : Teknik Komputer Dan Jaringan / Fase F / XI

TUJUAN PEMBELAJARAN (TP)


Fase Elemen Kalimat CP Konten/topik/materi inti Kompetensi
F Perencanaan dan Meliputi perencanaan topologi dan arsitektur jaringan, 1. topologi dan arsitektur 1. Merencanakan
Pengalamatan pengumpulan kebutuhan teknis pengguna yang jaringan 2. Mengumpulkan
Jaringan menggunakan jaringan, pengumpulan data peralatan 2. kebutuhan teknis 3. Menggunakan
jaringan dengan teknologi yang sesuai, pengalamatan pengguna yang
jaringan CIDR, VLSM, dan subnetting. menggunakan jaringan
3. peralatan jaringan dengan
teknologi yang sesuai
F Pemasangan dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu memasang 1. Perangkat Jaringan Fiber 1. Memasang
Konfigurasi perangkat jaringan ke dalam sistem jaringan, Optik 2. Menganalisis
Perangkat Jaringan mengganti perangkat jaringan sesuai dengan 2. Sistem Jaringan Fiber 3. Mengganti
kebutuhan, menjelaskan konsep VLAN, Optik
mengkonfigurasi dan menguji VLAN, memahami
proses routing dan jenis-jenis routing, mengkonfigurasi,
menganalisis permasalahan dan memperbaiki
konfigurasi routing statis dan routing dinamis,
mengkonfigurasi NAT, menganalisis permasalahan
internet gateway dan memperbaiki konfigurasi NAT,
mengkonfigurasi, menganalisis permasalahan dan
memperbaiki konfigurasi proxy server, manajemen
bandwidth dan load balancing.

RUMUSAN KALIMAT TP DARI HASIL ANALISA CP


NO RUMUSAN TP KET
1 Peserta didik dapat merancang topologi dan arsitektur jaringan fiber optik
2 Peserta didik dapat mengumpulkan kebutuhan teknis jaringan fiber optik.

3
3 Peserta didik dapat menggumpulkan data peralatan jaringan dengan teknologi fiber optik.
4 Peserta didik dapat menginstalasi jaringan kabel fiber optik ke dalam sistem jaringan
5 Peserta didik dapat melakukan penyambungan kabel fiber optik ke dalam sistem jaringan
6 Peserta didik dapat menguji sistem jaringan menggunakan fiber optik
7 Peserta didik dapat mengganti perangkat jaringan fiber optic sesuai dengan kebutuhan
8 Peserta didik dapat merawat sistem jaringan menggunakan fiber optik

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP)


Karakteristik/p
Tujuan Pembelajaran Konten/topik/materi Perkiraan Dimensi Profil Pelajar otensi sekolah
Fase Kompetensi
(berdasarkan CP) inti Jumlah JP Pancasila yang terkait yang terkait
topik

F Peserta didik mampu merancang topologi dan arsitektur merancang 10 JP Gotong royong, Mandarin & Internet
topologi dan arsitektur jaringan jaringan computer Bernalar Kritis Laboratorium
computer menggunakan fiber optik. menggunakan fiber
optik
F Peserta didik mampu kebutuhan teknis mengumpulkan 6 JP Mandarin & Gotong royong Internet
mengumpulkan kebutuhan teknis jaringan computer Laboratorium
jaringan computer menggunakan menggunakan fiber
fiber optik. optik.
F Peserta didik mampu data peralatan jaringan menggumpulkan 2 JP Mandarin & Gotong royong Internet
menggumpulkan data peralatan dengan teknologi fiber Laboratorium
jaringan dengan teknologi fiber optik.
optik.
F Peserta didik mampu peralatan jaringan menggunakan 12 JP Mandarin, kreatif, & Gotong Internet
menggunakan peralatan jaringan dengan teknologi fiber royong Laboratorium
dengan teknologi fiber optik. optik.
F Mampu memasang perangkat - Perangkat Jaringan Diskusi 4 JP 1. Bernalar kritis Internet,
jaringan fiber optik ke dalam sistem Fiber Optik Observasi 2. Kreatif Laboratorium
jaringan. Penugasan 3. Mandarin

4
- Sistem Jaringan
Fiber Optik
F Mampu mengganti perangkat - Perangkat Jaringan Diskusi 4 JP 1. Bernalar kritis Internet,
jaringan fiber optik sesuai dengan Fiber Optik Observasi 2. Kreatif Laboratorium
kebutuhan - Sistem Jaringan Penugasan 3. Mandarin
Fiber Optik

5
INFORMASI
Nama Sekolah SMK Negeri 1 Gorontalo
Dudi/Asosiasi Telkom dan Lintasarta
Tahun Penyusun 2022
Fase/Kelas/Semester F/XI/Ganjil
Alokasi Waktu
Kompetensi Awal Perserta Didik mampu merancang topologi
dan arsitektur jaringan fiber optik
Profil Pelajar Pancasila ➢ Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan berakhlak Mulia
dalam kegiatan sehari-hari
➢ Berfikir kritis dalam merancang topologi
dan arsitektur jaringan fiber optic
➢ Kreatif untuk melaksanakan tugas
presentasi
➢ Berkebhinekaan Global dapat menerima
perbedaan pendapat baik kritik atau
saran dari guru dan teman
➢ Mandiri dalam mengerjakan tugas
individu
Sarana dan Prasarana
➢ Sarana ➢ Laptop, Smartphone
➢ Bahan ➢ Kertas HVS/Buku, Alat Tulis
➢ Perkiraan Biaya ➢ Kuota Internet dan Alat Tulis
Prasarana ➢ Buku Paket, Modul, Search Engine
Sumber Belajar ➢ Internet, Peta As Planned Drawing
Media Belajar ➢ Ruang kelas/Bengkel TKJ/Ruang
Lingkungan Belajar Praktek
Alternatif ➢ Ruang Terbuka

Target Peserta Didik ➢ Peserta didik regular/tipikal tidak


memiliki kesulitan belajar dan
memahami materi ajar
➢ Perserta didik dengan kesulitan belajar
disesuaikan dengan gaya belajar
peserta didik yaitu melalui auditori
(dengan media tutorial), visual (dengan
pemberian handout), dan kinestetik
(langsung meninjau ruang praktek/unit
produksi di lingkungan sekolah)
➢ Peserta didik dengan pencapaian tinggi
Program Keahlian Teknik Jaringan Komputer dan
Telekomunikasi
Strategi Pembelajaran Project Based Learning
Moda Pembelajaran
Metode Pembelajaran Simulasi, Demontrasi, Diskusi, Pratikum
Capaian Pembelajaran Pada Akhir Fase F, Peserta Didik mampu
perencanaan topologi dan arsitektur
jaringan fiber optik
Elemen Elemen : Perencanaan dan
Pengalamatan Jaringan
KOMPETENSI INTI

6
TUJUAN PEMBELAJARAN Peserta didik dapat merancang topologi
dan arsitektur jaringan fiber optik.
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik
mampu merancang topologi dan arsitektur
PEMAHAMAN BERMAKNA
jaringan fiber optic

Apakah kalian sudah pernah mendengar


tentang fiber optic
Coba berikan contoh terkait dengan fiber
PERTANYAAN PEMANTIK optic di sekitar kalian
Apakah diantara kalian sudah pernah
melihat ataupun memegang secara
langsung terkait dengan fiber optik

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
TUJUAN PEMBELAJARAN Peserta didik dapat merancang topologi dan
arsitektur jaringan fiber optik
MATERI Merancang topologi dan arsitektur jaringan
fiber optik
KEGIATAN PENDAHULUAN KEGIATAN INTI
1. Peserta didik menjawab salam guur 1. Guru menjelaskan tujuan materi yang
2. Peserta didik dan guru berdoa akan dipelajari
bersama di pimpin ketua kelas 2. Perserta didik menyaksikan video
3. Guru melakukan presensi dan tentang merencanakan Instalasi Fiber
penampilan peserta didik Optik Berdasarkan Peta As Planned
4. Peserta didik menjawab presensi Drawing
guru 3. Peserta didik
5. Guru memberikan arahan kepada menuliskan/mengemukakan
peserta didik mengenai capaian opini/pendapatnya setelah menonton
pembelajaran dan tujuan video tersebut
pembelajaran yang di capai 4. Peserta didik menyampaikan
6. Peserta didik menyimak penjelasan opininya secara bergantian
guru 5. Peserta didik diberikan kesempatan
7. Peserta didik diberi kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan dan
bertanya mengenai capaian guru memberikan jawaban untuk
pembelajaran menguatkan
8. Peserta didik memahami capaian 6. Peserta didik melakukan explore
pembelajaran dan aktifitasnya mengunakan computer/smartphone
tentang merancang topologi dan
arsitektur jaringan fiber optic
7. Peserta didik menyimpan hasil
explore tentang merancang topologi
dan arsitektur jaringan fiber optik
8. Peserta didik menyampaikan hasil
explore nya dalam diskusi kelas
dengan bimbingan guru
9. Guru menyampaikan pada tayangan
power point beberapa tata cara
merancang topologi dan arsitektur
jaringan fiber optic
10. Peserta didik diberi kesempatan
untuk bertanya terkait materi

7
KEGIATAN PENUTUP DAN REFLEKSI
REFLEKSI GURU
PERSERTA DIDIK
1. Peserta didik membuat rangkuman 1. Apakah ada kendala pada kegiatan
terkait materi yang dipelajari pada pembelajaran?
hari ini dengan penuh antusias, 2. Apakah semua peserta didik aktif
cermat dan tepat dalam kegiatan pembelajaran
2. Peserta didik menjawab soal 3. Apa saja kesulitan peserta didik yang
posttest dengan benar dapat di identifikasi pada kegiatan
3. Peserta didik menerima penilaian pembelajaran
refleksi hasil kegiatan yang sudah 4. Apakah peserta didik yang memiliki
dilaksanakan dengan beberapa kesulitan dapat dibantu
pertanyaan 5. Dimanakah level pencapaian rata-
4. Hal apa yang menyenangkan dalam rata peserta didik pada pembelajaran
pembelajaran hari ini? hari ini
5. Bagaimana anda memperbaiki hasil 6. Apakah seluruh peserta didik telah
belajar anda tuntas pada pembelajaran hari ini
6. Apakah metode belajar hari ini 7. Apa strategi yang akan digunakan
membuat hidup lebih bermakna agar peserta didik dapat
7. Peserta didik berdoa bersama dan menuntaskan kompetensi tesebut
mengucapkan salam mengakhiri
pembelajaran hari ini

ASESMEN
BENTUK
JENIS PROFIL PELAJAR
TERTULIS PEFORMA
PANCASILA
DIAGNOSTIK Penilaian Diri Jawaban Singkat
FORMATIF Presentasi
SUMATIF Uraian

PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Hasil tes formatif diolah kemudian dianalisis agar diperoleh butir soal yang lebih banyak
jawaban salah satunya dan diketahui peserta didik yang memiliki nilai dibawah KKM
PENGAYAAN
Bagi peserta didik yang nilainya sudah baik (memenuhi atau melebihi KKM dan hanya
memiliki beberapa soal dengan jawaban salah maka akan diberikan pengayaan dan
pembahasan soal yang dijawab salah)
REMEDIAL
Peserta didik yang memiliki nilai dibawah KKM akan diberikan pendalaman materi dan tes
remedial. Soal-soal yang diberikan untuk mereka jawab adalah soal-soal yang belum
mampu mereka tuntaskan pada saat penilaian. Nilai diberikan sebagai nilai akhir bagi
peserta didik yang menempuh remedial adalah nilai akhir yang berhasil diraih dan dengan
pertimbangan lainnya dari guru

LAMPIRAN
GLOSARIUM
Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT) merupakan program keahlian yang
membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan, dan sikap agar kompeten
dalam merakit, menginstall program, merawat dan memperbaiki komputer serta
jaringannya. Lulusan program keahlian ini memiliki kemampuan melakukan installasi
jaringan komputer, baik itu jaringan komputer dalam rumah /kantor, antar kantor, antar kota,
antar provinsi, bahkan antar negara.

8
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata teknik adalah pengetahuan dan
kepandaian membuat sesuatu yang berkenaan dengan hasil industri (bangunan, mesin).
Contoh: Sekolah teknik, ahli teknik. Arti lainnya dari teknik adalah cara (kepandaian dan
sebagainya) membuat atau melakukan sesuatu yang berhubungan dengan seni.

Jaringan komputer merujuk pada perangkat-perangkat komputasi yang saling terhubung


dan dapat bertukar data serta berbagi sumber daya satu sama lain

Komputer terdiri dari 3 elemen yakni : Hardware (perangkat keras) seperti Processor,
Harddisk, RAM,
CPU, Motherboard. Software (perangkat lunak) seperti aplikasi- aplikasi dan juga Sistem
Operasi yang
akan bekerja sesuai perintah yang diberikan oleh Brainware (pengguna).

Topologi Jaringan adalah suatu metode untuk menghubungkan 2 komputer atau lebih,
dengan menggunakan ( Kabel UTP, Fiber Optik ) maupun tanpa kabel ( Nirkabel ) sebagai
media transmisi. Dalam hal ini akan sangat memungkinkan user bisa berkomunikasi
dengan user yang lain dengan mudah walau berbeda tempat.

Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman, dan atau penerimaan dari setiap
informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara dan bunyi melalui
sistem kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik lainnya.

Jaringan Telekomunikasi adalah rangkaian perangkat telekomunikasi dan kelengkapannya


yang digunakan dalam bertelekomunikasi.

Arsitektur Jaringan dapat diartikan sebagai rancangan arus komunikasi media elektronik.
Arsitektur jaringan merupakan sebuah himpunan layer (lapisan) dan protocol

Jenis Arsitektur Jaringan · WAN (Wide Area Network) · MAN (Metropolitan Area Network)
· LAN (Local Area Network).

DAFTAR PUSTAKA
http://teknik-informatika-s1.stekom.ac.id/informasi/baca/Pengertian-Topologi-Jaringan-
dan-Jenis-Jenisnya/5e170377e8c03c2965f14b9d1a8f2895ef421ed5
https://rembangkab.bps.go.id/subject/2/komunikasi.html
https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/183475/mod_resource/content/1/1%20-
%20Pengertian%20Komputer.pdf
https://kbbi.lektur.id/teknik

RINGKASAN MATERI
Pengertian Design :
Desain berasal dari kata Desaino dalam bahasa Itali yang artinya adalah suatu gambar
yang mengandung arti atau bermakna, jadi dalam bahasan disini desain merupakan suatu
seni yang dituangkan dalam bentuk gambar dan mengandung arti, tentu didalamnya
terdapat keterangan- keterangan seperti dimensi, symbol – symbol yang digunakan,
penamaan, spesifikasi, ukuran dan lain – lain tergantung desain apa yang ditampilkan.

9
1. Konfigurasi Bus

2. Konfigurasi Star

Pengertian-pengertian
Premises
Adalah rumah tinggal atau tempat usaha, baik hunian satu unit maupun hunian multi-unit
seperti apartemen dihitung
sebagai satu tempat.
Subscriber
Adalah rumah atau bangunan yang terhubung ke jaringan FTTH / dan menggunakan
setidaknya satu layanan koneksi
ini dan didukung dengan kontrak komersial.
“Homes Passed”
Adalah jumlah potensi rumah atau bangunan yang operator memiliki kemampuan untuk
menghubungkan di daerah
layanan tersebut.
Definisi ini tidak termasuk tempat yang tidak bisa dihubungkan tanpa instalasi lebih lanjut
dari kabel tertanam secara
substansial seperti feeder dan kabel distribusi (fiber) untuk mencapai daerah di mana
pelanggan baru yang potensial
berada.
“Homes Connected”
Adalah jumlah rumah atau bangunan yang terhubung ke jaringan FTTH / FTTB.

10
PENGERTIAN HOMEPASS, HOME CONNECTED DAN HOME REACHED
“Agressive Homes Reached”
Adalah leading supplay penarikan jaringan fiber optik sampai ke rumah pelanggan, dengan
ujung kabel diterminasi
pada OTP.
Arsitektur Jaringan FTTX

Modus Aplikasi Jaringan FTTX


Jaringan kabel lokal Fiber Optik (Fiber to The X) paling sedikitnya terdapat 2 perangkat aktif
(Opto
Elektrik) yang dipasang di Central Office dan yang satu lagi dipasang di dekat atau di lokasi
pelanggan.
Berdasarkan lokasi penempatan perangkat aktif yang dipasang di dekat atau di lokasi
pelanggan maka
terdapat beberapa Konfigurasi sebagai berikut :
1. Fiber To The Building (FTTB)
TKO terletak di dalam gedung dan biasanya terletak pada ruang telekomunikasi di
basement atau tersebar di beberapa lantai, terminal pelanggan dihubungkan dengan
TKO melalui kabel tembagaIndoor atau IKG, FTTB dapat dianalogikan dengan Daerah
Catu Langsung pada jaringan kabel tembaga.
2. Fiber To The Zone (FTTZ)
TKO terletak di suatu tempat di luar bangunan, biasanya berupa kabinet yang
ditempatkan di pinggir jalan sebagaimana biasanya RK, terminal pelanggan
dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga hingga beberapa kilometer, FTTZ
dapat dianalogikan sebagai pengganti RK
3. Fiber To The Curb (FTTC)
TKO terletak di suatu tempat di luar bangunan, baik di dalam kabinet, di atas tiang
maupun di Manhole, terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel
tembaga hingga beberapa ratus meter saja, FTTC dapat dianalogikan sebagai
pengganti Titik Pembagi.
4. Fiber To The Home (FTTH)
TKO terletak di dalam rumah pelanggan, terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO
melalui kabel tembaga Indoor atau IKR hingga beberapa puluh meter saja, FTTH dapat
dianalogikan sebagai pengganti Terminal Blok ( TB ).
5. Fiber To The Tower
TKO terletak didalam shelter dari pada Tower, terminal equipment system GSM/ CDMA
dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga Indoor hingga beberapa meter saja.
Jaringan kabel FO yang mencatu Tower sebagai berikut :

11
• Kabel FO Drop kalau lokasi tower perkotaan.
• Kabel FO Distribusi kalau lokasi tower di pinggiran kota.
Sehingga FTTT bisa dianalogikan sebagai pengganti ODP ( FTTC ) atau TB ( FTTH )

Dst. Terlampir

LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK NON KOGNITIF


Coba kamu amati lingkungan sekolah saat ini, lalu pilih emogi berikut yang mewakili
perasaanmu (silang pada gambar berikut)

Apakah kalian mengetahui tentang topologi jaringan?


Apakah sudah pernah melihat topologi yang diterapakan dalam lingkungan sekolah ini
Apa saja yang anda perlukan dalam mendesain topologi jaringan

LEMBAR ASESMEN FORMATIF


Peserta didik menyampaikan hasil explore tentang cara merancang topologi dan arsitektur
jaringan fiber optic

JUMLAH
PERANCANGAN BOBOT NILAI KETERANGAN
YANG DIPEROLEH
1-2 1 71-75 CUKUP
2-3 2 76-80 SANGAT CUKUP
3-4 3 81-95 BAIK
4-5 4 96-100 SANGAT BAIK

LEMBAR ASESMEN SUMATIF


Buatlah skema sederhana jaringan fiber optic yang sering anda temukan dalam kehidupan
sehari-hari

Kunci Jawaban :

KOMPETENSI INTI
Peserta didik dapat mengumpulkan
TUJUAN PEMBELAJARAN
kebutuhan teknis jaringan fiber optik.
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik
mampu mengumpulkan kebutuhan teknis
PEMAHAMAN BERMAKNA
jaringan fiber optik

Apakah kalian sudah pernah mendengar


PERTANYAAN PEMANTIK
tentang jaringan fiber optic?

12
Coba berikan contoh terkait dengan jaringan
fiber optic di sekitar kalian
Apakah diantara kalian sudah pernah
melihat ataupun merancang jaringan fiber
optik

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat mengumpulkan
kebutuhan teknis jaringan fiber optik.
MATERI mengumpulkan kebutuhan teknis jaringan
fiber optik.
KEGIATAN PENDAHULUAN KEGIATAN INTI
9. Peserta didik menjawab salam guur 11. Guru menjelaskan tujuan materi yang
10. Peserta didik dan guru berdoa akan dipelajari
bersama di pimpin ketua kelas 12. Perserta didik menyaksikan
11. Guru melakukan presensi dan presentasi tentang pemanfaatan
penampilan peserta didik google earth dalam melakukan
12. Peserta didik menjawab presensi Desktop Survey
guru 13. Peserta didik
13. Guru memberikan arahan kepada menuliskan/mengemukakan
peserta didik mengenai capaian opini/pendapatnya setelah
pembelajaran dan tujuan meyaksikan presentasi yang telah di
pembelajaran yang di capai paparkan tersebut
14. Peserta didik menyimak penjelasan 14. Peserta didik menyampaikan
guru opininya secara bergantian
15. Peserta didik diberi kesempatan 15. Peserta didik diberikan kesempatan
bertanya mengenai capaian untuk menyampaikan pertanyaan dan
pembelajaran guru memberikan jawaban untuk
16. Peserta didik memahami capaian menguatkan
pembelajaran dan aktifitasnya 16. Peserta didik melakukan explore
mengunakan computer/smartphone
tentang Polygonisasi STO & ODC .
17. Peserta didik menyimpan hasil
explore tentang Polygonisasi STO &
ODC
18. Peserta didik menyampaikan hasil
explore nya dalam diskusi kelas
dengan bimbingan guru
19. Guru menyampaikan pada tayangan
power point lebih lanjut Polygonisasi
STO & ODC
20. Peserta didik diberi kesempatan
untuk bertanya terkait materi
KEGIATAN PENUTUP DAN REFLEKSI
REFLEKSI GURU
PERSERTA DIDIK
8. Peserta didik membuat rangkuman 8. Apakah ada kendala pada kegiatan
terkait materi yang dipelajari pada pembelajaran?
hari ini dengan penuh antusias, 9. Apakah semua peserta didik aktif
cermat dan tepat dalam kegiatan pembelajaran
9. Peserta didik menjawab soal 10. Apa saja kesulitan peserta didik yang
posttest dengan benar dapat di identifikasi pada kegiatan
10. Peserta didik menerima penilaian pembelajaran
refleksi hasil kegiatan yang sudah

13
dilaksanakan dengan beberapa 11. Apakah peserta didik yang memiliki
pertanyaan kesulitan dapat dibantu
11. Hal apa yang menyenangkan dalam 12. Dimanakah level pencapaian rata-
pembelajaran hari ini? rata peserta didik pada pembelajaran
12. Bagaimana anda memperbaiki hasil hari ini
belajar anda 13. Apakah seluruh peserta didik telah
13. Apakah metode belajar hari ini tuntas pada pembelajaran hari ini
membuat hidup lebih bermakna 14. Apa strategi yang akan digunakan
14. Peserta didik berdoa bersama dan agar peserta didik dapat
mengucapkan salam mengakhiri menuntaskan kompetensi tesebut
pembelajaran hari ini

ASESMEN
BENTUK
JENIS PROFIL PELAJAR
TERTULIS PEFORMA
PANCASILA
DIAGNOSTIK Penilaian Diri Jawaban Singkat
FORMATIF Presentasi
SUMATIF Uraian

PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Hasil tes formatif diolah kemudian dianalisis agar diperoleh butir soal yang lebih banyak
jawaban salah satunya dan diketahui peserta didik yang memiliki nilai dibawah KKM
PENGAYAAN
Bagi peserta didik yang nilainya sudah baik (memenuhi atau melebihi KKM dan hanya
memiliki beberapa soal dengan jawaban salah maka akan diberikan pengayaan dan
pembahasan soal yang dijawab salah)
REMEDIAL
Peserta didik yang memiliki nilai dibawah KKM akan diberikan pendalaman materi dan tes
remedial. Soal-soal yang diberikan untuk mereka jawab adalah soal-soal yang belum
mampu mereka tuntaskan pada saat penilaian. Nilai diberikan sebagai nilai akhir bagi
peserta didik yang menempuh remedial adalah nilai akhir yang berhasil diraih dan dengan
pertimbangan lainnya dari guru

LAMPIRAN
GLOSARIUM
Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT) merupakan program keahlian yang
membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan, dan sikap agar kompeten
dalam merakit, menginstall program, merawat dan memperbaiki komputer serta
jaringannya. Lulusan program keahlian ini memiliki kemampuan melakukan installasi
jaringan komputer, baik itu jaringan komputer dalam rumah /kantor, antar kantor, antar kota,
antar provinsi, bahkan antar negara.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata teknik adalah pengetahuan dan
kepandaian membuat sesuatu yang berkenaan dengan hasil industri (bangunan, mesin).
Contoh: Sekolah teknik, ahli teknik. Arti lainnya dari teknik adalah cara (kepandaian dan
sebagainya) membuat atau melakukan sesuatu yang berhubungan dengan seni.

Jaringan komputer merujuk pada perangkat-perangkat komputasi yang saling terhubung


dan dapat bertukar data serta berbagi sumber daya satu sama lain

Komputer terdiri dari 3 elemen yakni : Hardware (perangkat keras) seperti Processor,
Harddisk, RAM,

14
CPU, Motherboard. Software (perangkat lunak) seperti aplikasi- aplikasi dan juga Sistem
Operasi yang
akan bekerja sesuai perintah yang diberikan oleh Brainware (pengguna).\

DAFTAR PUSTAKA

Modul 4. Desain FTTH – Fiber Academy

RINGKASAN MATERI

POLYGONISASI STO & ODC

Data STO dan Re-Hosting STO, Node (RK,ONU,MSAN,DLC Dll)


Penyusunan Boundary STO dengan Ketentuan :
Boundary STO dibuat berdasarkan data re-hosting STO.
Batas-Batas boundary STO secara geografis antara lain :
Jalan Raya Umum
Jalan Tol
Rel Kereta Api
Sungai
Antar Boundary STO tidak boleh:
Crossing (beririsan)
Bersinggungan
Radius Boundary STO maksimal ±10 Km
Dual Homming terkait STO Re-Hosting (tergantung dari topologi jaringan eksisting)
Boundary STO tidak harus sama persis dengan boundary STO Eksisting, boundary STO
harus mengcover semua HouseHold di wilayah tersebut

MasterPlan Poligon ODC dibuat di Google Earth : BOUNDARY DAN TITIK ODC (dengan
spesifikasinya).
Sebagai acuan awal boundary adalah Boundary :
ODC Exist (FTTH dan MSAN)
ODC OGP (Sudah PO)
ODC Rencana Pembangunan (Belum PO)
Sebagai acuan titik ODC adalah titik ODC exist, ODC OGP dan ODC rencana
Pembangunan
Batas-Batas boundary ODC secara geografis antara lain :
Jalan Raya Umum
Jalan Tol
Rel Kereta Api
Sungai
Cluster Perumahan

15
Boundary ODC tidak harus sama dengan RK Eksisting.
Radius ODC maksimal 1 km atau diameter boundary maksimal 2 km.
ODC yang digunakan kapasitas 144 dan 288 dengan teknologi dua stage(1:4 , 1:8) dengan
total kapasitas maksimal 1000 HP (288) dan 600 HP (144).
Untuk daerah terpencil atau kawasan non perumahan dapat digunakan ODC type 96 atau
ODC Pole kapasitas 48.

Poligonisasi STO

Poligonisasi ODC

LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK NON KOGNITIF


Coba kamu amati lingkungan sekolah saat ini, lalu pilih emogi berikut yang mewakili
perasaanmu (silang pada gambar berikut)

16
Apakah kalian mengetahui google earth ?
Apakah sudah pernah melihat topologi yang diterapakan dalam lingkungan sekolah ini
Apa saja yang anda perlukan dalam membuat polygonisasi STO & ODC

LEMBAR ASESMEN FORMATIF


Peserta didik menyampaikan hasil explore tentang cara mengumpulkan kebutuhan teknis
jaringan fiber optik.

JUMLAH
PERANCANGAN BOBOT NILAI KETERANGAN
YANG DIPEROLEH
1-2 1 71-75 CUKUP
2-3 2 76-80 SANGAT CUKUP
3-4 3 81-95 BAIK
4-5 4 96-100 SANGAT BAIK
LEMBAR ASESMEN SUMATIF
Buatlah Polygonisasi STO & ODC yang sederhana didaerah tempat tinggal anda
menggunakan google earth

Kunci Jawaban :

KOMPETENSI INTI

Peserta didik dapat menggumpulkan data


TUJUAN PEMBELAJARAN peralatan jaringan dengan teknologi fiber
optik.
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik
mampu menggumpulkan data peralatan
PEMAHAMAN BERMAKNA
jaringan dengan teknologi fiber optik.

Apakah kalian sudah pernah mendengar


atai melihat tentang alat-alat fiber optic?
Coba berikan contoh alat-alat yang pernah
kalian lihat sebelumnya terkait dengan
PERTANYAAN PEMANTIK
jaringan fiber optic di sekitar kalian
Apakah diantara kalian sudah pernah
melihat ataupun menggunakan alat-alat
fiber optik

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
TUJUAN PEMBELAJARAN Peserta didik dapat menggumpulkan data
peralatan jaringan dengan teknologi fiber
optik.

17
MATERI menggumpulkan data peralatan jaringan
dengan teknologi fiber optik.
KEGIATAN PENDAHULUAN KEGIATAN INTI
17. Peserta didik menjawab salam guur 21. Guru menjelaskan tujuan materi yang
18. Peserta didik dan guru berdoa akan dipelajari
bersama di pimpin ketua kelas 22. Perserta didik menyaksikan
19. Guru melakukan presensi dan presentasi tentang peralatan jaringan
penampilan peserta didik dengan teknologi fiber optik
20. Peserta didik menjawab presensi 23. Peserta didik menuliskan /
guru mengemukakan opini / pendapatnya
21. Guru memberikan arahan kepada setelah meyaksikan presentasi yang
peserta didik mengenai capaian telah di paparkan tersebut
pembelajaran dan tujuan 24. Peserta didik menyampaikan
pembelajaran yang di capai opininya secara bergantian
22. Peserta didik menyimak penjelasan 25. Peserta didik diberikan kesempatan
guru untuk menyampaikan pertanyaan
23. Peserta didik diberi kesempatan dan guru memberikan jawaban untuk
bertanya mengenai capaian menguatkan
pembelajaran 26. Peserta didik melakukan explore
24. Peserta didik memahami capaian mengunakan computer/smartphone
pembelajaran dan aktifitasnya tentang data peralatan jaringan
dengan teknologi fiber optik
27. Peserta didik menyimpan hasil
explore tentang peralatan jaringan
dengan teknologi fiber optik
28. Peserta didik menyampaikan hasil
explore nya dalam diskusi kelas
dengan bimbingan guru
29. Guru menyampaikan pada tayangan
power point lebih lanjut data
peralatan jaringan dengan teknologi
fiber optik
30. Peserta didik diberi kesempatan
untuk bertanya terkait materi
KEGIATAN PENUTUP DAN REFLEKSI
REFLEKSI GURU
PERSERTA DIDIK
15. Peserta didik membuat rangkuman 15. Apakah ada kendala pada kegiatan
terkait materi yang dipelajari pada pembelajaran?
hari ini dengan penuh antusias, 16. Apakah semua peserta didik aktif
cermat dan tepat dalam kegiatan pembelajaran
16. Peserta didik menjawab soal 17. Apa saja kesulitan peserta didik yang
posttest dengan benar dapat di identifikasi pada kegiatan
17. Peserta didik menerima penilaian pembelajaran
refleksi hasil kegiatan yang sudah 18. Apakah peserta didik yang memiliki
dilaksanakan dengan beberapa kesulitan dapat dibantu
pertanyaan 19. Dimanakah level pencapaian rata-
18. Hal apa yang menyenangkan dalam rata peserta didik pada pembelajaran
pembelajaran hari ini? hari ini
19. Bagaimana anda memperbaiki hasil 20. Apakah seluruh peserta didik telah
belajar anda tuntas pada pembelajaran hari ini
20. Apakah metode belajar hari ini 21. Apa strategi yang akan digunakan
membuat hidup lebih bermakna agar peserta didik dapat
menuntaskan kompetensi tesebut

18
21. Peserta didik berdoa bersama dan
mengucapkan salam mengakhiri
pembelajaran hari ini

ASESMEN
BENTUK
JENIS PROFIL PELAJAR
TERTULIS PEFORMA
PANCASILA
DIAGNOSTIK Penilaian Diri Jawaban Singkat
FORMATIF Presentasi
SUMATIF Uraian

PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Hasil tes formatif diolah kemudian dianalisis agar diperoleh butir soal yang lebih banyak
jawaban salah satunya dan diketahui peserta didik yang memiliki nilai dibawah KKM
PENGAYAAN
Bagi peserta didik yang nilainya sudah baik (memenuhi atau melebihi KKM dan hanya
memiliki beberapa soal dengan jawaban salah maka akan diberikan pengayaan dan
pembahasan soal yang dijawab salah)
REMEDIAL
Peserta didik yang memiliki nilai dibawah KKM akan diberikan pendalaman materi dan tes
remedial. Soal-soal yang diberikan untuk mereka jawab adalah soal-soal yang belum
mampu mereka tuntaskan pada saat penilaian. Nilai diberikan sebagai nilai akhir bagi
peserta didik yang menempuh remedial adalah nilai akhir yang berhasil diraih dan dengan
pertimbangan lainnya dari guru

LAMPIRAN
GLOSARIUM
Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT) merupakan program keahlian yang
membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan, dan sikap agar kompeten
dalam merakit, menginstall program, merawat dan memperbaiki komputer serta
jaringannya. Lulusan program keahlian ini memiliki kemampuan melakukan installasi
jaringan komputer, baik itu jaringan komputer dalam rumah /kantor, antar kantor, antar kota,
antar provinsi, bahkan antar negara.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata teknik adalah pengetahuan dan
kepandaian membuat sesuatu yang berkenaan dengan hasil industri (bangunan, mesin).
Contoh: Sekolah teknik, ahli teknik. Arti lainnya dari teknik adalah cara (kepandaian dan
sebagainya) membuat atau melakukan sesuatu yang berhubungan dengan seni.

Jaringan komputer merujuk pada perangkat-perangkat komputasi yang saling terhubung


dan dapat bertukar data serta berbagi sumber daya satu sama lain

Komputer terdiri dari 3 elemen yakni : Hardware (perangkat keras) seperti Processor,
Harddisk, RAM,
CPU, Motherboard. Software (perangkat lunak) seperti aplikasi- aplikasi dan juga Sistem
Operasi yang akan bekerja sesuai perintah yang diberikan oleh Brainware (pengguna).

DAFTAR PUSTAKA

Modul 4. Desain FTTH – Fiber Academy

RINGKASAN MATERI

19
MEMBUAT DAFTAR TEKNOLOGI DAN PERANGKAT JARINGAN FIBER OPTIK

Teknologi dan perangkat jaringan fiber optik saat ini


Berikut ada beberapa nama perangkat jaringan fiber optik yang sering ditemui dan
digunakan sebagai pendukung dalam mengalirkan data sinyal ke perangkat komputer :
1. Media Converter

2. SFP (Small Form Pluggable

3. Switch

4. Patch Core

5. ODC

6. Open Rack

7. OLT BDCOM P 3616

8. Manageable Switch BDCOM S 5612

20
9. Optical Termination Box

10. Joint Closure Type Inline

11. PLC Splitter

12. ODP/DPFO

13. Pedestal

14. Joint Closure Type Dome

15. Optical Termination Premisses (OTP)

16. Optical Indoor Outlet (Roset)

21
17. Konektor

18. Adaptor

19. Drop Fiber Optik

20. Kabel FO Duct Loose Tube

21. Duct pipa HDPE

22. ONT

23. Lap cutter

24. Sheath cutter

22
25. Fiber striper

26. Loose tube cutter

27. Fiber cleaver

28. Fusion splicer

29.

LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK NON KOGNITIF


Coba kamu amati lingkungan sekolah saat ini, lalu pilih emogi berikut yang mewakili
perasaanmu (silang pada gambar berikut)

Apakah kalian mengetahui peralatan jaringan dengan teknologi fiber optik ?


Apakah sudah pernah melihat teknologi fiber optik yang diterapakan dalam lingkungan
sekolah ini
Apa saja yang anda perlukan dalam mengembangkan teknologi fiber optik

LEMBAR ASESMEN FORMATIF


Peserta didik menyampaikan hasil explore tentang data peralatan jaringan dengan
teknologi fiber optik

JUMLAH
PERANCANGAN BOBOT NILAI KETERANGAN
YANG DIPEROLEH
1-2 1 71-75 CUKUP
2-3 2 76-80 SANGAT CUKUP
3-4 3 81-95 BAIK
4-5 4 96-100 SANGAT BAIK

23
LEMBAR ASESMEN SUMATIF
Buatlah daftar menggunakan excel tentang teknologi jaringan fiber optic sebelumnya dan
teknologi fiber optic yang terbaru
NO GAMBAR NAMA ALAT SPESIFIKASI FUNGSI KETERANGAN
1
2
3
4

Kunci Jawaban :

24
MODUL AJAR

A. IDENTITAS DAN INFORMASI UMUM


Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Gorontalo

Program Keahlian : TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI

Mata Pelajaran : TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

Kelas / Semester : XI / 3

Tahun : 2022

Alokasi Waktu : 12 JP

Fase :F

Elemen Elemen : Teknologi Jaringan Kabel dan Nirkabel


Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase F, peserta didik mampu menginstalasi jaringan kabel
dan nirkabel, melakukan perawatan dan perbaikan jaringan kabel dan
nirkabel, memahami standar jaringan nirkabel, memilih teknologi
jaringan nirkabel indoor dan outdoor sesuai kebutuhan, melakukan
instalasi perangkat jaringan nirkabel, menguji instalasi perangkat
jaringan nirkabel, menjelaskan konsep layanan Voice over IP
(VoIP), mengkonfigurasi layanan Voice over IP (VoIP), memahami
jaringan fiber optic, memahami jenis-jenis kabel fiber optic, memilih
kabel fiber optic, menerapkan fungsi alat kerja fiber optic,
menggunakan alat kerja fiber optic, melakukan sambungan fiber
optic, dan melakukan perbaikan jaringan fiber optic.

Profil Pelajar 1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
Pancasila berakhlak mulia
2. Berkebhinekaan Global
3. Mandiri
4. Bergotong Royong
5. Bernalar Kritis
6. Kreatif
Sarana dan Prasarana : Switch, Media Converter, OTB, Joint Closure, ODP, Roset, Laptop,
Kabel Kabel Aerial Fiber Optic / Kabel Udara 24 core, Kabel Kabel
Aerial Fiber Optic / Kabel Udara 12 core, Kabel UTP (Unshield
Twisted Pair), Kabel Patch cord, Kabel Pigtail, OTDR (Optical
Time-Domain Reflectometer), OPM (Optical Power Meter), Splicer
Fusion, Cleaver Fiber Optic, Stripper Fiber Optic, Protection Sleeve

Jumlah Peserta Didik : 30

25
B. KOMPETENSI INTI
Pertemuan Ke :1

Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menginstalasi jaringan kabel fiber optik ke dalam
sistem jaringan
Pemahaman : Fiber optik merupakan media yang memiliki kemampuan mengantar
Bermakna data dengan kapasitas yang besar serta jarak transmisi yang sangat
jauh
(berkaitan dengan
kompetensi keahlian
atau produk yang
dibuat atau kehidupan
sehari-hari)

Pertanyaan Pemantik : Mengapa harus menggunakan kabel fiber optik sedangkan selama ini
kita telah menggunakan kabel UTP ?

Model Pembelajaran : Project Based Learning

Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan

1. Pendidik memberi salam sebelum masuk kelas


2. Salah satu peserta didik diminta untuk memimpin doa
3. Pendidik mengecek kehadiran peserta didik (mengisi presensi)
4. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
5. Pendidik mereview pembelajaran sebelumnya dalam bentuk pertanyaan
6. Pendidik memotivasi peserta didik dengan menggali potensi peserta didik, tentang
materi ajar kompetensi yang ingin dicapai
7. Menyampaikan topik materi dan rangkaian kegiatan pembelajaran terhadap materi yang
akan dipelajari
Kegiatan Inti

Langkah 1 Pengenalan masalah (Penentuan Pertanyaan Mendasar)

Pendidik memberikan pertanyaan yang menarik untuk membangun antusias peserta


didik yang berhubungan dengan instalasi jaringan kabel fiber optik ke dalam sistem
jaringan.

Langkah 2 Penyusunan Rancangan Project

Peserta didik melakukam perencanaan tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang
dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan,serta menginformasikan alat dan

26
bahan yang akan digunakan untuk menyelesaikan proyek instalasi jaringan kabel
fiber optik ke dalam sistem jaringan

Langkah 3 Penyusunan Rencana Kerja

Pendidik dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam
menyelesaikan proyek menginstalasi jaringan kabel fiber optik ke dalam sistem
jaringan.

Langkah 4 Pelaksanaan dan Monitoring Project

Peserta didik melakukan instalasi jaringan kabel fiber optik ke dalam sistem jaringan.

Langkah 5 Pengujian Hasil (Presentasi)

Pendidik dan peserta didik melakukan penilaian pada hasil proyek masing-masing
kelompok yang telah dipresentasikan.

Langkah 6 Evaluasi dan Refleksi

Pendidik dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek
yang sudah dijalankan. Peserta didik diminta untuk menyimpulkan, pengalamannya
selama menyelesaikan proyek.

Kegiatan Penutup

1. Pendidik memberikan penghargaan untuk kelompok belajar


2. Memberikan informasi tentang persiapan pembelajaran selanjutnya
3. Menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa, dipimpin oleh seorang peserta didik
Asesmen Diagnostik

v Formatif

Sumatif

Pengayaan dan : -
Remedial

C. LAMPIRAN
Lembar Kerja / Jobsheet (Gambar Kerja, Work Preperation, Form Penilaian dan Kriteria
Penilaian) :

- Gambar kerja kompetensi 1


- Work preparation kompetensi 1
- Form penilaian kompetensi 1

27
- Kriteria penilaian kompetensi 1

Bahan Bacaan (handout, acuan standarisasi, link, video, dll) :

- Fiber Optik
Glosarium :

- Fiber optik adalah salah satu jenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat
halus (berdiameter 120 mikrometer, lebih kecil dari rambut manusia), yang digunakan
sebagai media transmisi. Kabel ini bisa mentransmisikan sinyal cahaya dari lokasi satu
ke lokasi lainnya dengan kecepatan yang optimal.
Daftar Pustaka :

- https://akademisiit.blogspot.com/p/jenis-jenis-kabel-fiber-optik.html
- http://elearning.smkidttelukpakedai.sch.id/2020/10/26/penyambungan-kabel-fiber-
optic/

28
Lembar Kerja Peserta Didik

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Gorontalo


Mata Pelajaran : Teknik Jaringan Komputer Dan Telekomunikasi
Program Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan
Fase :F
Alokasi Waktu : 24 jam
Bentuk Soal : Penugasan Perorangan (Praktik)
Judul Tugas : Instalasi Kabel Optik Udara

A. PETUNJUK
1. Periksalah dengan teliti dokumen soal ujian praktik
2. Periksalah peralatan dan bahan yang dibutuhkan
3. Gunakan peralatan utama dan peralatan keselamatan kerja yang telah disediakan
4. Gunakan peralatan sesuai dengan SOP (Standard Operating Procedure)
5. Bekerjalah dengan memperhatikan petunjuk Pembimbing/Penguji

B. DAFTAR PERALATAN
Sebelum melakukan proses instalasi terlebih dahulu mempersiapkan alat-alat dan
perangkat yang akan digunakan, adapun alat-alat dan perangkatnya yaitu sebagai berikut :
1. Switch
2. Media Converter/ONT
3. OTB
4. Joint Closure
5. ODP
6. Roset
7. Laptop
8. Kabel Kabel Aerial Fiber Optic / Kabel Udara 24 core
9. Kabel Kabel Aerial Fiber Optic / Kabel Udara 12 core
10. Kabel UTP (Unshield Twisted Pair)
11. Kabel Patch cord
12. Kabel Pigtail
13. OTDR (Optical Time-Domain Reflectometer)
14. OPM (Optical Power Meter)
15. Splicer Fusion
16. Cleaver Fiber Optic
17. Stripper Fiber Optic
18. Protection Sleeve

29
C. SOAL ASPEK KETERAMPILAN

Judul Tugas : Instalasi Kabel Optik Udara


Langkah Kerja :
Dalam kegiatan uji kompetensi ini anda bertindak sebagai sebagai Teknisi Jaringan.
Tugas anda sebagai teknisi adalah melakukan Instalasi Jaringan Instalasi kabel fiber optik
udara , diantaranya.
1. Backbone Network
a. Terminasi kabel pada OTB
b. Network integration menggunakan Fiber Optic Converter
2. Distribution Network
a. Penyambungan kabel Fiber Optic ke dalam Join Closure
b. Penyambungan kabel Fiber Optic ke dalam ODP
c. Penyambungan kabel Fiber Optic ke dalam Roset
d. Network Integration menggunakan MC

D. GAMBAR KERJA/LAMPIRAN LAIN

30
RUBRIK PENILAIAN

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Gorontalo


Mata Pelajaran : Teknik Jaringan Komputer Dan Telekomunikasi
Program Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan
Fase :F
Alokasi Waktu : 12 jam
Bentuk Soal : Penugasan Perorangan (Praktik)
Judul Tugas : Instalasi Kabel Optik Udara

Nama Peserta :
Kompeten
Ya
Belum Sangat
No Komponen/Sub Komponen Cukup Baik Catatan
<61 Baik
61-70 71-85
86-100
0 1 2 3
1 2 3 4 5 6 7
I Persiapan
1.1 Mempersiapkan peralatan dan
bahan yang diperlukan
1.2 Menyiapkan perangkat jaringan
Rerata komponen Persiapan
(Pembulatan)
II Pelaksanaan
2.1 Menyambungan kabel Fiber
Optic ke dalam Join Closure
2.2 Menyambungan kabel Fiber
Optic ke dalam ODP
2.3 Menyambungan kabel Fiber
Optic ke dalam Roset
2.4 Network Integration
menggunakan MC

31
Kompeten
Ya
Belum Sangat
No Komponen/Sub Komponen Cukup Baik Catatan
<61 Baik
61-70 71-85
86-100
0 1 2 3
1 2 3 4 5 6 7
Rerata komponen Pelaksanaan
(Pembulatan)
III Hasil
3.1 Menguji redaman
3.2 Menguji jaringan
Rerata komponen Hasil (Pembulatan)
Keterampilan NILAI
Persiapan Pelaksanaan Hasil
Nilai rata-rata
(pembulatan)
MATERI PEMBELAJARAN

A. Prosedur Standar Instalasi Kabel Optik Udara PT.Telekomunikasi Indonesia,


Tbk

Dalam rangka standarisasi pemasangan dan mutu material pemasangan kabel serat optik
maka sangat diperlukan adanya standar atau pedoman pemasangan kabel serat optik baik untuk
instalasi atas tanah maupun instalasi bawah tanah. Untuk itu PT.Telekomunikasi Indonesia,tbk
memiliki standar khusus tentang tata cara pemasangan kabel optik agar diperoleh keseragaman
baik cara pemasangan maupun peralatan yang digunakan sehingga diperoleh hasil kerja yang
berkualitas dan rapi. Segi yang harus diperhatikan dalam pemasangan kabel optik atas tanah
adalah :
1. Persyaratan teknis
2. Estetika pemasangan

Kabel Fiber optik digolongkan berdasarkan Instalasinya (pemasangannya),yaitu :


1. Kabel Aerial (Aerial cable)

32
Kabel Aerial disebut juga dengan istilah Kabel Udara. Kabel Aerial adalah kabel fiber
optik yang istalasi/pemasangannya digantung pada tiang-tiang tertentu. Pemasangannya
mirip seperti kabel listrik PLN. Kabel Aerial terbagi atas 3 (tiga) tipe,antara lain :
• Figure 8 • ADSS • OPGW

2. Kabel Duct (Duct Cable)


Kable duct adalah kabel Fiber Optik yang instalasinya harus menggunakan pelindung
berupa pipa. Pipa yang digunakan disebut dengan Subduct (Pipa Duct). Kabel ini
dipendam didalam tanah (underground). Metode pemasangan yang digunakan bersifat
Open Trench (Galian Terbuka) atau bisa juga menggunakan Metode Manual
Boring/Boring Rojok .

3. Kabel Dirrect Burried


Kabel Dirrect Burried disebut juga dengan istilah Kabel Tanam Langsung. Kabel Dirrect
Burried adalah kabel Fiber Optik yang instalasi atau pemasangannya dipendam didalam
tanah secara langsung tanpa menggunakan Subduct. Kabel ini memiliki Coating (Jacket
Pelindung) yang lebih tebal dibanding Kabel Duct.

4. Kabel Submarine (Submarine Cable )


Kabel submarine adalah jenis kabel Fiber Optik yang dipasang didasar laut dengan
menggunakan kapal. Kabel ini terbagi atas beberapa tipe. Tipe kabel submarine
dibedakan menurut lapisan pelindung (Steel Wire ) yang digunakan,yaitu :
• Light Weight cable • Single armoured cable • Double armoured cable

5. Kabel indoor
Kabel indoor adalah jenis kabel fiber optik yang dipasang didalam bangunan atau gedung
tertentu. Coating (Jacket Pelindung) kabel FO jenis ini sangat tipis,jika dibandingkan
dengan kabel fiber optik lainnya.

33
B. Intalasi Kabel Fiber Optik

Proses instalasi ini dilakukan dengan cara pemberian surat perintah kerja kepada teknisi,
survey lapanga, mempersiapkan alat-alat & bahan yang akan digunakan, instalasi kabel,
jointing kabel, pengukuran rata-rata daya sinyal di ODF dan OTB, patching core, konfigurasi,
test comissioning, pelabelan, dan pembuatan berita acara. Gambar 1 adalah alur kerja proses
instalasi secara terperinci.

Gambar 1. Diagram Alir Instalasi Kabel Optik Udara Bagian

1. Surat Perintah Kerja


Pengertian Surat Perintah Kerja yaitu surat resmi yang digunakan untuk memberikan
perintah pada seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan khusus. Surat ini memuat hal-
hal apa saja yang harus dilakukan oleh pekerja, mulai dari instruksi untuk memulai
pekerjaan hingga kepastian waktu yang harus dilaksanakan oleh pekerja.

2. Survey Lapangan
Survey lapangan atau survey lokasi adalah tahapan awal yang sangat penting dalam
merencanakan suatu kegiatan perencanaan proyek atau suatu bangunan dimana dalam

34
survey lokasi tersebut kita dapat mengetahui letak keadaan tanah dan keadaan lingkungan
tersebut sehingga perencana dapat semaksimal mungkin untuk dapat merencanakan yang
akan didirikan di lokasi tersebut atau yang di buat di lokasi tersebut.

Gambar 2. Survey Lapangan

3. Mempersiapkan Alat-Alat & Bahan


Sebelum melakukan proses instalasi terlebih dahulu mempersiapkan alat-alat dan bahan
yang akan digunakan, adapun alat-alat dan bahan yaitu sebagai berikut :
a. Switch
b. Media Converter
c. OTB
d. Closure
e. Roset

4. Instalasi Kabel Fiber Optik


Dari konfigurasi sistim jaringan untuk pelanggan FTTH dibagi menjadi beberapa segmen
yaitu:
A. Segmen Feeder, yaitu catuan kabel antara perangkat ODF dan ODC
B. Segmen Distribusi, yaitu catuan kabel antara perangkat ODC dan ODP.
C. Segmen Drop, yaitu catuan kabel antara ODP dan OTP
D. Segmen Indoor, yaitu catuan kabel antara OTP dan Roset.

a. Menghubungkan Switch ke Media Converter


Media coverter FO adalah alat yang digunakan untuk mengubah/mengkonversi dari data
kabel utp ke kabel fiber optik. Karena kelemahan kabel utp adalah tidak bisa digunakan
untuk transmisi jarak jauh(max 100m), maka diperlukan fiber optik sebagai media
transimisinya, sedangkan pada perangkat jaringan lan seperti router, switch, hub dan
perangkat jaringan lan lainnya masih menggunakan kabel utp sebagai media
transimisinya dan port yang tersedia hanyalah port rj45. Oleh karena itu, untuk
menghubungkan FO ke router atau switch yang ada, kita membutuhkan media converter.

cara menggunakan media converter :


• hubungkan adaptor ke media converter
• media converter ada 2, yairu A dan B, misal A ditaruh dirumah sebagai servernya dan B
ditaruh dirumah pelanggan sebagai media converter client
35
• pastikan lampu indikator power media coverter A dan B sudah menyala semua
• setelah itu, hubungkan kabel utp dari switch ke port rj45 pada media converter A
• hubungkan juga fiber optik ke port sc media converter A
• tarik kabel fo hingga ke rumah pelanggan
• pastikan MC sudah terhubung ke adaptor
• hubungkan Fiber optik dari server tadi ke port sc pada media converter A
• hubungkan kabel utp dari port rj45 media converter B ke port wan pada router/acces point
pelanggan

Gambar 3. Switch Gambar 4. MC

b. Menghubungkan Media Converter ke OTB/ODF


Optical termination box alias OTB OTB adalah alat khusus yang berfungsi untuk
menyambung fiber optik dalam server. Alat ini juga berperan sebagai media penghubung
antara kabel fiber optic ke switch. Dalam melakukan penghubungan ke OTB digunakan
pigtail fiber optic dan patchcord.

Gambar 5. Switch Gambar 6. OTB

36
c. Menghubungkan OTB/ODF ke Joint Closure
Joint Closure adalah alat yang digunakan untuk terminasi penyambungan kabel fiber
optik. Alat ini biasa digunakan untuk penambahan/pembagian grub kabel fiber.

Gambar 7. OTB Gambar 8. Instalasi Joint Closure

Gambar 9. Memasang Joint Closure

d. Menghubungkan ODC ke Closure


ODC adalah suatu perangkat pasif yang diinstalasi diluar STO bisa di lapangan (Outdoor)
dan juga bisa didalam ruangan / di MDF Gedung HRB (Indoor), yang mempunyai fungsi
sebagai berikut :
• Sebagai titik terminasi ujung kabel feeder dan pangkal kabel distribusi
• Sebagai titik distribusi kabel dari kapasitas besar (feeder) menjadi beberapa kabel yang
kapasitasnya lebih kecil lagi (distribusi) untuk flesibilitas.
• Tempat Splitter.
• Tempat penyambungan.

Gambar 10. ODC

37
e. Menghubungkan Closure ke ODP
ODP adalah singkatan dari Optical Distribution Point yaitu sebuah perangkat yang
berfungsi untuk melindungi dan membagi kabel FO/Fiber Optic (protect dan split) ke
beberapa saluran /pelanggan. Fungsi utama dari ODP adalah membagi satu core optic
dari jalur utama (provider) kebeberapa pelanggan, dengan menggunakan komponen
passive splitter. Instalasi kabel yang pertama kali dilakukan yaitu memasang instalasi
kabel fiber optic dari server menuju letak joint closure. Tipe kabel fiber optic yang
digunakan yaitu kabel fo 24 core . Panjang kabel yang ditarik sesuai dengan planning
yaitu 187m. Proses pemasangan kabel fo 24 core ditunjukkan pada joint closure pada
Gambar 10.

Gambar11 . Memasang ODP

f. Instalasi ODP ke Roset


Instalasi kabel selanjutnya yaitu kabel fiber optic dari joint closure menuju ke ODP. Tipe
kabel fiber optic yang digunakan yaitu kabel fiber optic 12 core. Adapun panjang kabel
yang ditarik sesuai dengan planning yaitu 110m. Proses instalasi kabel fiber optic
dilakukan oleh tim tarik dan tim FOC (Fiber Optic Cable). Proses pemasangan kabel fiber
optic 12 core ditunjukkan pada ODP pada Gambar 11.

Gambar 12. Instalasi ODP Gambar 13. Roset

38
g. Menghubungkan Roset ke Media Converter

Gambar 14. Menghubungkan Roset ke Media Converter

h. Menghubungkan Media Converter ke Client / Pengguna

Gambar 15. Menghubungkan Media Converter ke Penggun

5. Pengecekan
Setelah selesai Instalasi Kabel Optik maka perlu melakukan test jaringan. Adapun
prosesnya dengan test ping yang dilakukan untuk menguji konektivitas apakah jalur
sinyal tersebut sudah terhubung atau belum antara perangkat switch ke port Ethernet pada
laptop bmenggunakan kabel UTP.

Gambar 16. Instalasi jaringan kabel fiber optik selesai

39
MODUL AJAR

A. IDENTITAS DAN INFORMASI UMUM


Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Gorontalo

Program Keahlian : TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI

Mata Pelajaran : TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

Kelas / Semester : XI / 3

Alokasi Waktu : 12 JP

Fase :F

Elemen : Teknologi Jaringan Kabel dan Nirkabel

Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase F, peserta didik mampu menginstalasi jaringan kabel
dan nirkabel, melakukan perawatan dan perbaikan jaringan kabel dan
nirkabel, memahami standar jaringan nirkabel, memilih teknologi
jaringan nirkabel indoor dan outdoor sesuai kebutuhan, melakukan
instalasi perangkat jaringan nirkabel, menguji instalasi perangkat
jaringan nirkabel, menjelaskan konsep layanan Voice over IP
(VoIP), mengkonfigurasi layanan Voice over IP (VoIP), memahami
jaringan fiber optic, memahami jenis-jenis kabel fiber optic, memilih
kabel fiber optic, menerapkan fungsi alat kerja fiber optic,
menggunakan alat kerja fiber optic, melakukan sambungan fiber
optic, dan melakukan perbaikan jaringan fiber optic.

Profil Pelajar 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
Pancasila berakhlak mulia
2) Berkebhinekaan Global
3) Mandiri
4) Bergotong Royong
5) Bernalar Kritis
6) Kreatif
Sarana dan Prasarana : Switch, Media Converter, OTB, Joint Closure, ODP, Roset, Laptop,
Kabel Kabel Aerial Fiber Optic / Kabel Udara 24 core, Kabel Kabel
Aerial Fiber Optic / Kabel Udara 12 core, Kabel UTP (Unshield
Twisted Pair), Kabel Patch cord, Kabel Pigtail, OTDR (Optical
Time-Domain Reflectometer), OPM (Optical Power Meter), Splicer
Fusion, Cleaver Fiber Optic, Stripper Fiber Optic, Protection Sleeve

Jumlah Peserta Didik : 30

40
B. KOMPETENSI INTI
Pertemuan Ke :2

Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat melakukan penyambungan kabel fiber optik ke
dalam sistem jaringan
Pemahaman : Fiber optik merupakan media yang memiliki kemampuan mengantar
Bermakna data dengan kapasitas yang besar serta jarak transmisi yang sangat
jauh
(berkaitan dengan
kompetensi keahlian
atau produk yang
dibuat atau kehidupan
sehari-hari)

Pertanyaan Pemantik : Bagaimana cara menyambung kaca ?

Model Pembelajaran : Project Based Learning

Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan

1) Pendidik memberi salam pada saad masuk kelas


2) Salah satu peserta didik diminta untuk memimpin doa
3) Pendidik mengecek kehadiran peserta didik (mengisi presensi)
4) Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
5) Pendidik mereview pembelajaran sebelumnya dalam bentuk pertanyaan
6) Pendidik memotivasi peserta didik dengan menggali potensi peserta didik, tentang
materi ajar kompetensi yang ingin dicapai
7) Pendidik menyampaikan topik materi dan rangkaian kegiatan pembelajaran terhadap
materi yang akan dipelajari
Kegiatan Inti

Langkah 1 Pengenalan masalah (Penentuan Pertanyaan Mendasar)

Pendidik memberikan pertanyaan yang menarik untuk membangun antusias peserta


didik yang berhubungan dengan penyambungan kabel fiber optik ke dalam sistem
jaringan

Langkah 2 Penyusunan Rancangan Project

Peserta didik melakukam perencanaan tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang
dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan serta menginformasikan alat dan
bahan yang dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan proyek penyambungan kabel
fiber optik ke dalam sistem jaringan

41
Langkah 3 Penyusunan Rencana Kerja

Pendidik dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam
menyelesaikan proyek penyambungan kabel fiber optik ke dalam sistem jaringan

Langkah 4 Pelaksanaan dan Monitoring Project

Peserta didik melakukan penyambungan kabel fiber optik ke dalam sistem jaringan

Langkah 5 Pengujian Hasil (Presentasi)

Pendidik dan peserta didik melakukan penilaian hasil proyek masing-masing


kelompok yang telah dipresentasikan.

Langkah 6 Evaluasi dan Refleksi

Pendidik dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek
yang sudah dijalankan. Peserta didik diminta untuk menyimpulkan pengalamannya
selama menyelesaikan proyek.

Kegiatan Penutup

1) Pendidik memberikan penghargaan dalam berbagai bentuk untuk kelompok belajar


2) Memberikan informasi tentang persiapan pembelajaran selanjutnya
3) Menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa, dipimpin oleh seorang peserta didik

Asesmen Diagnostik

v Formatif

Sumatif

Pengayaan dan : -
Remedial

C. LAMPIRAN
Lembar Kerja / Jobsheet (Gambar Kerja, Work Preperation, Form Penilaian dan Kriteria
Penilaian) :

- Gambar kerja kompetensi 1


- Work preparation kompetensi 1
- Form penilaian kompetensi 1
- Kriteria penilaian kompetensi 1

42
Bahan Bacaan (handout, acuan standarisasi, link, video, dll) :

-
Glosarium :

- Serat optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik
yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk
mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain.
Daftar Pustaka :

- https://media.neliti.com/media/publications/195474-ID-manfaat-pemasangan-optical-
termination-p.pdf
- https://e-journal.uajy.ac.id/18526/1/TIF_08193.pdf
- https://www.readcube.com/articles/10.25124/jett.v3i2.306
-

43
Lembar Kerja Peserta Didik

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Gorontalo


Mata Pelajaran : Teknik Jaringan Komputer Dan Telekomunikasi
Program Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan
Fase :F
Alokasi Waktu : 12 jam
Bentuk Soal : Penugasan Perorangan (Praktik)
Judul Tugas : Penyambungan Kabel Fiber Optik

E. PETUNJUK
1. Periksalah dengan teliti dokumen soal ujian praktik
2. Periksalah peralatan dan bahan yang dibutuhkan
3. Gunakan peralatan utama dan peralatan keselamatan kerja yang telah disediakan
4. Gunakan peralatan sesuai dengan SOP (Standard Operating Procedure)
5. Bekerjalah dengan memperhatikan petunjuk Pembimbing/Penguji

F. DAFTAR PERALATAN
Sebelum melakukan proses instalasi terlebih dahulu mempersiapkan alat-alat dan
perangkat yang akan digunakan, adapun alat-alat dan perangkatnya yaitu sebagai berikut :
1. Kabel Kabel Aerial Fiber Optic / Kabel Udara 24 core
2. Kabel Kabel Aerial Fiber Optic / Kabel Udara 12 core
3. Kabel UTP (Unshield Twisted Pair)
4. Kabel Patch cord
5. Kabel Pigtail
6. OTDR (Optical Time-Domain Reflectometer)
7. OPM (Optical Power Meter)
8. Splicer Fusion
9. Cleaver Fiber Optic
10. Stripper Fiber Optic
11. Protection Sleeve

G. SOAL ASPEK KETERAMPILAN

Judul Tugas : Melakukan penyambungan Instalasi kabel fiber optik udara


Langkah Kerja :
Dalam kegiatan uji kompetensi ini anda bertindak sebagai sebagai Teknisi Jaringan.
Tugas anda sebagai teknisi adalah melakukan penyambungan Instalasi kabel fiber optik
udara , diantaranya.

44
a. Menyambungan kabel pigtail dengan kabel 12 core pada OTB
b. Penyambungan kabel Fiber Optic pada Join Closure
c. Penyambungan kabel Fiber Optic pada ODP
d. Penyambungan kabel Fiber Optic pada Roset

H. GAMBAR KERJA/LAMPIRAN LAIN

45
RUBRIK PENILAIAN

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Gorontalo


Mata Pelajaran : Teknik Jaringan Komputer Dan Telekomunikasi
Program Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan
Fase :F
Alokasi Waktu : 12 jam
Bentuk Soal : Penugasan Perorangan (Praktik)
Judul Tugas : Penyambungan Kabel Fiber Optik

Nama Peserta :
Kompeten
Ya
Belum Sangat
No Komponen/Sub Komponen Cukup Baik Catatan
<61 Baik
61-70 71-85
86-100
0 1 2 3
1 2 3 4 5 6 7
I Persiapan
1.1 Mempersiapkan peralatan dan
bahan yang diperlukan
1.2 Menyiapkan perangkat jaringan
Rerata komponen Persiapan
(Pembulatan)
II Pelaksanaan
2.1 Menyambungan kabel pigtail
dengan kabel 12 core pada OTB
2.2 Menyambungan kabel Fiber
Optic pada Join Closure
2.3 Menyambungan kabel Fiber
Optic pada ODP
2.4 Menyambungan kabel Fiber
Optic pada Roset

46
Kompeten
Ya
Belum Sangat
No Komponen/Sub Komponen Cukup Baik Catatan
<61 Baik
61-70 71-85
86-100
0 1 2 3
1 2 3 4 5 6 7
Rerata komponen Pelaksanaan
(Pembulatan)
III Hasil
3.1 Menguji redaman
3.2 Menguji jaringan
Rerata komponen Hasil (Pembulatan)
Keterampilan NILAI
Persiapan Pelaksanaan Hasil
Nilai rata-rata
(pembulatan)
MATERI PEMBELAJARAN

LANGKAH – LANGKAH PENYAMBUNGAN KABEL FIBER OPTIK

Inti kaca kabel single-mode umumnya berdiameter 8,3-10 mikron (jauh lebih kecil dari
diameter rambut), dan pada multi-mode berukuran 50-100 mikron. Pulsa cahaya yang
ditembakkan pada single mode adalah cahaya dengan panjang gelombang 1310-1550nm,
sedangkan pada multi-mode adalah 850-1300nm.

Ada 2 teknik penyambungan serat optik, yaitu : dengan


1. Teknik Fusion
2. Secara Mekanik.

Gambar 1. Penyambungan secara fusion Gambar 2. Penyambungan secara fusion mekanik

47
Ujung kabel serat optik berakhir di sebuah terminasi, untuk hal tersebut dibutuhkan
penyambungan kabel serat optik dengan pigtail serat optik di Optical Termination Board (OTB.
Dari OTB kabel serat optik tinggal disambung dengan patchcord serat optik ke perangkat
multiplexer, switch atau bridge (converter to ethernet UTP). Penyambungan kabel serat optik
disebut sebagai splicing. Splicing menggunakan alat khusus yang memadukan dua ujung kabel
seukuran rambut secara presisi, dibakar pada suhu tertentu sehingga kaca meleleh tersambung
tanpa bagian coated-nya ikut meleleh. Setelah tersambung, bagian sambungan ditutup dengan
selubung yang dipanaskan. Alat ini mudah dioperasikan, namun sangat mahal harganya. Inilah
sebabnya meskipun harga kabel fiber optik sudah jauh lebih murah namun alat dan biaya
lainnya masih mahal, terutama pada biaya pemasangan kabel, splicing dan terminasinya.

Pigtail yang disambungkan ke kabel optik bisa bermacam-macam konektornya, yang


paling umum adalah konektor FC. Dari konektor FC di OTB ini kita tinggal menggunakan
patchcord yang sesuai untuk disambungkan ke perangkat. Umumnya perangkat optik seperti
switch atau bridge menggunakan konektor SC atau LC. Setelah kabel optik terpasang di OTB
dilakukan pengujian end-to-end dengan menggunakan Optical Time Domain Reflectometer
(OTDR).

Untuk mendapatkan hasil penyambungan yang baik beberapa faktor yang harus
diperhatikan antara lain :

1. Kualitas kabel sesuai spesifikasi.


2. Alat sambung yang baik.
3. Lingkungan yang bersih
4. Jointer berpengalaman

PENYAMBUNGAN KABEL FIBER OPTIK

A. Langkah-langkang menyambung kabel pigtail dengan kabel 24 core pada OTB:


1. Kupas kulit kabel 24 core menggunakan Sheath cutter, panjang kupasan disesuaikan
dengan jenis penyambungan yang dipakai seperti gambar berikut

Gambar 3. Kabel Fiber Optik

48
Gambar 4. Kupas kulit kabel 24 core menggunakan Sheath cutter

2. Setelah ujung kulit kabel terkupas kemudian bersihkan cairan jeli yang menempel di
setiap tube fiber optic menggunakan bedak/solar supaya bersih.

Gambar 5 . Membersihkan cairan jeli


3. Setelah tube fiber optic sudah dibersihkan dari jenly potong loose tube sepanjang
minimal 90 cm (atau sesuai standar operasional yang berlaku) dengan menggunakan
loose tube cutter. Setelah loose tube kita potong dan dibuang maka akan kelihatan
coating.

Gambar 6. Memotong loose tube

49
4. Ambil salah satu ujung serat optik kemudian kupas pelindung serat optik (secondary
coating) tersebut dengan fiber stripper, panjang ujung serat optik yang dikupas kurang
lebih 4 cm. Begitu juga pada ujung serat optik kabel pigtail yang akan disambungkan
dengan kabel 12 core.

Gambar 7 . Mengupas pelindung (Coating) serat optik


5. Bersihkan ujung serat optik (inti core) tersebut ( untuk menghilangkan primary coating
) dengan tissue yang sudah dibasahi dengan alkohol 90% pada setiap ujung serat optik
yang akan disambungkan.

Gambar 8 . Membersihkan ujung serat optik (inti core)


6. Potong cladding sesuai dengan ukuran proection sleeve yang disediakan, misalnya 13
mm, dengan menggunakan fiber cleaver. Pemotongan cladding yang baik merupakan
salah satu kunci keberhasilan didalam penyambungan serat fiber. Setelah cladding
dipotong tidak boleh dibersihkan lagi.

50
Gambar 9 . Memotongan cladding menggunakan fiber cleaver
7. Masukan Protection Sleeve pada kabel fiber optik sebelum melakukan penyambungan

Gambar 10 . Memasukan Protection Sleeve pada kabel fiber optik


8. Letakkan fiber ke dalam “v groove” dengan jarak pada elektroda + 1 mm untuk setiap
ujung seratnya

Gambar 11 . Meletakkan fiber ke dalam “v groove”

51
9. Apabila kedua serat sudah terpasang pada “v groove” maka selanjutnya lakukan
aligning atau eksekusi penyambungan (arc). Aligning biasanya sudah dilakukan secara
otomatis oleh alat.

Gambar 12 . Melakukan eksekusi penyambungan (splicing)

Gambar 10 . Melakukan eksekusi penyambungan

Gambar 13 . Potongan kabel fiber optik

10. Cek estimasi redaman hasil sambungan. Nilai redaman ini harus menunjukkan angka
maksimum 0,01 dB (atau sesuai standar operasional). Jika redaman lebih tinggi lakukan
penyambungan ulang. Jika redaman sudah memenuhi standar maka bisa melakukan
langkah selanjutnya.

52
Gambar 14 . Pengecekan estimasi redaman hasil sambungan
Jika hasil pemotongan maupun pembersihan berhasil baik maka proses penyambungan
dapat dilaksanakan, namun bila hasil potongan dan pembersihan tidak baik maka proses
diatas diulangi. Lakukan kembali pemotongan dan pembersihan pada ujung serat optik
dari kabel pasangannya kemudian lakukan sambungkan kembali, jangan lupa untuk
memasukkan selongsong sambung pada salah satu serat sebelum penyambungan serat
kabel tersebut. Perhatikan kode warna dari masing-masing serat optik jangan sampai
tertukar.

11. Geser protection sleeve ke posisi fiber yang sudah disambung. Lakukan dengan sangat
hati- hati karena kesalahan sedikit saja bisa mematahkan fiber yang sudah disambung.
Panaskan protection sleeve pada heat shrink (pemanas) yang ada pada fusion splicer.
Ikuti tanda atau alarm yang ada.

Gambar 15 . Memanaskan protection sleeve

53
12. Jika protection sleeve sudah dingin, ambil dan letakkan pada tray yang sudah ada pada
OTB

Gambar 16 . Mengatur protection sleeve pada tray


B. Menyambung kabel Fiber Optic pada Join Closure
Langkah penyambungan kabel fiber optic pada join closure, ODP dan Roset sama dengan
penyambungan yang sudah dijelaskan di atas, yang membedakan adalah bentuk tempat
dan fungsinya.
Alat kerja yang digunakan :
▪ Hex Driver (kunci L)
▪ Pemotong strength Member (gunting baja)
▪ Obeng
▪ Pita ukur (meteran)
▪ Gunting

Langkah-langkah menyambung fiber optic pada join closure :


1. Pasang dua buah sealing washer pada tiap ujung kabel.

54
Gambar 17 . Join Closure
2. Pasang cable tie (tie wrap) warna hijau pada salah satu ujung dan warna biru pada ujung
lainnya(untuk membedakan arah kabel).
3. Kupas kulit kabel sepanjang 180 cm. Urai loose tube.
4. Bersihkan jelly yang ada pada loose tube dengan menggunakan jelly cleaner
5. Potong filler dan buang. Jangan memotong strength member dulu.
6. Isolasi kabel sepanjang 3 cm dari ujung kulit kabel.

Gambar 18 . Join Closure


7. Potong strength member sepanjang 4,5 cm, pasang strength member pada klemnya dan
kencangkan.

55
Gambar 19 . Join Closure
8. Tutup lubang closure yang terbuka dan tidak digunakan untuk kabel menggunakan plug
yang dililit dengan sealing tape secara merata pada plug .
9. Kupas loose tube dengan menggunakan loose tube cutter, sisakan 50 mm dari ujung
kupasan kabel.
10. Potong flexible tube sepanjang 838 mm. Masukkan serat optik kedalam flexible tube .
Flexible tube dan loose tube overlap + 25 mm.
11. Pasang tray. Pasang flexible tube sesuai urutan warna tube pada tray dan kaitkan pada
klip supaya rapi dan terhindar dari bending yang terlalu kecil.

Gambar 20 . Join Closure

12. Buat mal supaya posisi sambungan sesuai tempatnya.

Gambar 21 .Mengatur kabel fiber yang akan dililit sebelum penyambungan

56
13. Sambung kedua ujung fiber menggunakan alat sambung (fusion splicer / mechanical
splicer). Gunakan pelindung protection sleeve, sambung satu persatu dan atur fiber
kedalam cassette serapih mungkin untuk menghindari banding.

Gambar 22 . Proses Menyambung


14. Setelah selesai penyanbungan serat optik, tempatkan sambungan pada tray dan gulung
sisa serat pada tray.
15. Tiap tray dapat menampung maksimum 12 sambungan serat optik.
16. Pasang penutup tray, rapikan fiber, dan kencangkan ikatan flexible tube dengan tie wrap
pada tray.

C. Menghubungkan ODC ke Closure

Gambar 23. Base Tray

57
Gambar 24. Pemasangan Base Tray ODC

D. Menyambung kabel Fiber Optic pada ODP


Langkah-langkah menyambung fiber optic pada ODP :
1. Kupas kulit kabel sepanjang kurang lebih 200 cm.
2. Uraikan loose tube dan bersihkan jelly yang menempel pada tube kabel dengan jelly
cleaner atau cairan pembersih lainnya.
3. Potonglah central strength member, sisakan + 16 cm (sesuai kondisi) ujung PE ujung
dan kupas 2 cm ujung nya untuk penambatan.
4. Lindungi loose tube optik menggunakan fleksibel tube atau spiral kabel, kemudian
lilit bagian ujung PE dan spiral kabel dengan isolasi band.
5. Baut yang tesedia lalu kuatkan baut hingga benar-benar kuat.
6. Terminasikan untuk spare tube sepanjang + 120cm lingkarkan dengan mengelilingi
management kabel yang tersedia.
7. Kemudian lilit dengan isolasi band dan ikat pada cassete dengan menggunakan kabel
ties.
8. Kupas loose tube tersebut sepanjang 80 cm dan terminasikan core optic pada cassete
untuk proses penyambungan.
9. Pasang connector pada patch panel, satukan pigtail menggunakan spiral tube dan
tambatk Lakukan penyambungan core dengan pigtail, gunakan pelindung protection
sleeve, sambung satu persatu dan atur fiber kedalam cassette serapih mungkin untuk
menghindari banding.

58
Gambar 25 . Meletakan protection sleeve pada tray ODP

10. Tutuplah ODP dengan hati-hati dengan mengunci kunci tambahan pada bagian atas
dan bawah sehingga kedua bagian akan tertutup dengan rapat.
11. ODP dipasang pada tiang dipasang di outdoor.

E. Pemasangan Perangkat Optical Termination Premisis (OTP)


Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemasangan perangkat OTP diantaranya
yaitu:
1. Posisi pemasangan OTP harus terlindung dari gangguan phisik maupun cuaca seperti
hujan.
2. Posisi pemasangan OTP sedapat mungkin dekat dengan tempat/jalur untuk masuknya
kabel indoor.
3. Ketinggian pemasangan OTP minimal 2,5 meter atau disesuaikan dengan kondisi
lapangan dan Pelanggan.
4. OTP harus terpasang kuat pada tempatnya dinding tembok atau kayu dengan cara di
baud.
5. Memperhatikan nilai estetika dan memberikan kemudahan petugas dalam bekerja.
6. Lubang masuk/keluar kabel dari OTP harus tertutup rapat dengan menggunakan
penutup celah/lubang untuk menghindari kelembaban, debu, binatang kecil, maupun
masuknya serangga. Penutupan lubang kabel harus dapat juga berfungsi sebagai
penahan kabel drop maupun indoor yang masuk/keluar di OTP.

F. Menyambung kabel Fiber Optic pada Rosed


Langkah-langkah menyambung fiber optic pada rosed :

Dalam desain jaringan pelanggan FTTH kabel drop ditarik dari port output adapter ODP
yang berada di luar rumah sampai ke Roset yang berada di dalam rumah. Berdasarkan standar
instalasi bahwa instalasi kabel drop dari ODP ke Roset harus melalui perangkat OTP.
Pemasangan OTP bertujuan untuk mempermudah melokalisir gangguan dan demarkasi atau
titik batas antara kabel bagian luar rumah (outdoor) dan bagian dalam rumah (indoor). Dengan
dipasangnya ODP jika terjadi gangguan maka kabel yang terganggu itu saja yang dilakukan
perbaikan atau penggatian dan hal ini akan menghemat/efesien dalam pemakaian kabel drop.
Optical Indoor Outlet (Roset) Roset, Roset merupakan perangkat pasif yang diletakkan di
dalam rumah pelanggan yang menjadi titik terminasi akhir dari kabel indoor fiber optik,
terdapat dua jenis roset yaitu roset jenis temple dan roset jenis tanam.

59
Gambar 26 . Roset Gambar 27. Proses pemasangan

G. Pemasangan/instalasi ONT di dalam rumah diantaranya:


1. Karena instalasi ONT ini berada dikawasan/area pelanggan maka untuk pemasangan
ini harus seijin dan persetujuan pemilik rumah.
2. Lokasi penempatan ONT harus dekat dengan catuan listrik/PLN. 3. Jika
memungkinkan
posisi ONT dekat dengan terminal pelanggan seperti pesawat telepon, Personal
Komputer (PC) dan Setup Box (STB).
3. Untuk kabel yang keluar dari ONT jika jarak ke terminal pelanggan cukup jauh maka
kabel tersebut harus dilindungi oleh pipa pelindung PVC/Tray kabel baik
menggunakan
sistim tempel atau tanam.
4. Untuk instalasi ONT yang dipasang diluar rumah (seperti garasi) posisi ONT harus
terlindungi dari gangguan cuaca, phisik maupun non phisik.
5. Konektor yang masuk ke port input ONT dapat berupa kabel path cord dari Roset
Optik,
kabel indoor dari OTP atau kabel drop dari ODP sesuai dengan kondisi dilapangan.

Gambar 28 . ONT

60
MODUL AJAR

A. IDENTITAS DAN INFORMASI UMUM

Nama Sekolah SMK Negeri 1 Gorontalo

Program Keahlian TJKT

Mata Pelajaran TKJ

Alokasi Waktu 4 JP

Fase/Kelas/Semester F / Kelas XI/ Genap

Capaian Pembelajaran Pada akhir fase F, peserta didik mampu


menginstalasi jaringan kabel dan nirkabel,
melakukan perawatan dan perbaikan jaringan
kabel dan nirkabel, memahami standar
jaringan nirkabel, memilih teknologi jaringan
nirkabel indoor dan outdoor sesuai kebutuhan,
melakukan instalasi perangkat jaringan
nirkabel, menguji instalasi perangkat jaringan
nirkabel, menjelaskan konsep layanan Voice
over IP (VoIP), mengkonfigurasi layanan Voice
over IP (VoIP), memahami jaringan fiber optic,
memahami jenis-jenis kabel fiber optic,
memilih kabel fiber optic, menerapkan fungsi
alat kerja fiber optic, menggunakan alat kerja
fiber optic, melakukan sambungan fiber optic,
dan melakukan perbaikan jaringan fiber optic.
Dimensi Profil Pelajar ❖ Bergotong Royong
Pancasila ❖ Bernalar Kritis
❖ Kreatif

Sarana dan Prasarana ❖ Laptop


❖ Internet
❖ Kertas/ Buku, Alat Tulis
❖ Alat dan bahan Fiber Optik
❖ Ruang Praktek/ Kelas/ Laboratorium

B. KOMPETENSI INTI

Pertemuan Ke 3 (Ketiga)

61
Tujuan Pembelajaran
Peserta Didik dapat menguji sistem jaringan
menggunakan fiber optik
Pemahaman Bermakna
Setelah memahami materi, diharapkan peserta didik
(berkaitan dengan kompetensi
dapat melakukan pengujian sistem jaringan
keahlian atau produk yang
menggunakan fiber optik
dibuat atau kehidupan sehari-
hari)

Pertanyaan Pemantik 1. Bagaimana cara untuk mengetahui penyambungan


kabel fiber optik berhasil?
2. Alat apa yang digunakan untuk mengecek
penyambungan fiber optik?

Model Pembelajaran Project Based Learning (PJBL)

Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan:

1. Pendidik memberi salam dan selanjutnya menanyakan kabar peserta didik


2. Pendidik mengabsen, mengecek kerapian berpakaian peserta didik serta
kebersihan kelas
3. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
4. Pendidik mengecek pemahaman peserta didik mengenai praktikum yang telah
dilakukan pada pertemuan sebelumnya
5. Pendidik memberikan pertanyaan pemantik tentang system jaringan fiber optik

Kegiatan Inti:

Langkah 1: Pengenalan Masalah (Pertanyaan) → (Terlaksana pada pertemuan


sebelumnya)

Langkah 2: Mendesain Perencanaan Project → (Terlaksana pada pertemuan


sebelumnya)

Langkah 3: Penyusunan Jadwal Project → (Terlaksana pada pertemuan sebelumnya)

Langkah 4: Pelaksanaan dan Monitoring Project → (Terlaksana pada pertemuan


sebelumnya)

62
Langkah 5: Menguji Hasil (Presentasi Project)

1. Masing-masing kelompok menyiapkan dan menyusun bahan presentasi hasil project


kelompok pada pertemuan sebelumnya
2. Setiap kelompok secara bergiliran mempresentasikan hasil project masing-masing
3. Pendidik mempersilahkan kelompok lain untuk memberikan tanggapan hasil
presentasi kelompok tentang project yang dilakukan meliputi tanya jawab dan
pemberian informasi tambahan
4. Pendidik mengapresiasi hasil diskusi dan hasil kerja kelompok

Langkah 6: Evaluasi dan Refleksi

1. Pendidik meminta setiap kelompok berdiskusi mengenai intisari dari project yang
dilakukan tentang instalasi jaringan fiber optik
2. Pendidik bersama peserta didik membuat kesimpulan terkait project yang telah
dilaksanakan
3. Pendidik memberikan kuis (tes formatif) untuk mengecek pemahaman peserta didik
akan project yang telah dilakukan

Kegiatan Penutup:

1. Pendidik memberikan tugas rumah


2. Pendidik menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.

Asesmen ❖ Formatif
❖ Sumatif
❖ Portofolio

Pengayaan dan Remedial ❖ Pengayaan dilaksanakan apabila pencapaian hasil


belajar peserta didik sudah kompeten dalam praktik
❖ Remedial diberikan kepada peserta didik yang
belum kompeten dalam praktik

Refleksi Peserta Didik

Aspek Refleksi Peserta DIdik


Perasaan dalam belajar Apa yang menyenangkan dalam kegiatan
pembelajaran hari ini?
Makna Apakah aktivitas pembelajaran hari ini
bermakna dalam kehidupan saya?
Penguasaan materi Saya dapat menguasai materi pelajaran pada hari
ini
a. Baik

63
b. Cukup
c. kurang
Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dalam pembelajaran hari
ini? Apakah saya menyumbangkan ide
dalam proses pembuatan presentasi?
Gotong Royong Apakah saya dapat bekerjasama dengan
teman kelompok?
Refleksi Pendidik

Apakah ada kendala dalam pembelajaran?

Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?


Apa saja kesulitan peserta didik yang dapat diidentifikasi pada
kegiatan pembelajaran?
Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?

64
LAMPIRAN
A. Ringkasan Materi

PERALATAN DAN PANDUAN PENGUJIAN SERAT OPTIK

Kabel fiber optik merupakan jenis kabel yang terbuat dari kaca yang sangat halus dan
digunakan sebagai media transmisi sinyal cahaya dengan kecepatan tinggi. Fiber optik
mempunyai ukuran yang sangat kecil dan halus dengan diameter 120 mikrometer yang bahkan
lebih halus dari ukuran rambut manusia. Kecepatan transmisi dalam kabel fiber optik
menggunakan pembiasan cahaya sebagai prinsip atau cara kerjanya. Sumber cahaya yang
berperan dalam proses transmisi ini diperoleh dari LED atau laser. Fiber optik atau sering
disebut juga dengan serat optik menjadi komponen yang penting dalam didang telekomunikasi.
Kabel fiber optik ini menjadi pilihan yang tepat untuk jaringan komunikasi berkecepatan tinggi.
Setelah pabrik kabel dipasang dan diakhiri, atau kabel serat optik akan rusak seiring
berjalannya waktu. Disarankan untuk menguji segmen serat optik. Oleh karena itu perlu diuji
terlebih dahulu secara berkala, sehingga kemungkinan menghambat efisiensi pengiriman data
dapat diturunkan atau dihilangkan. Di sinilah aspek penting dari pengujian serat optik
diperlukan untuk dilakukan.
Pada dasarnya, tujuan utama pengujian adalah untuk mengevaluasi cara kerja kabel,
dan untuk menghilangkan kesalahan, jika dirasakan. Dengan demikian melalui cara ini kualitas
standar, serta fungsi keseluruhan sistem akan ditingkatkan. Biasanya, komponen yang perlu
diuji adalah: konektor, penerima, sumber cahaya atau LED, detektor dan sambungan dll.
Pengujian harus dilakukan sesuai dengan TIA TSB-140 dan pedoman Catatan Pengujian
Penerimaan. Dokumen-dokumen ini memberikan pedoman tambahan untuk panjang,
kehilangan, dan polaritas uji-lapangan uji serat optik yang lengkap.
Berbagai jenis peralatan pengujian tersedia di pasaran, seperti visual fault locator
(VFL), meter daya serat, tester kabel jaringan atau tes OTDR. Untuk pemecahan masalah,
OTDR direkomendasikan. VFL adalah sumber laser merah; pelacak adalah sumber
LED. Instrumen ini dapat digunakan untuk mencari breakpoint, sambungan yang buruk,
koneksi yang buruk, menekuk atau meretakkan kabel serat optik. Visual fault locator adalah
alat yang efisien untuk melacak serat, perutean serat, dan pengecekan kontinuitas dalam
jaringan optik, serta untuk mengidentifikasi serat dan konektor pada panel atau outlet patch. Ini
dengan mudah mengisolasi titik kehilangan tinggi dan kesalahan pada kabel serat optik dan
merupakan solusi ideal untuk aplikasi di bidang telekomunikasi, LAN, WAN, tautan data serat
dan sistem CATV.
Optic Power Meter digunakan untuk pengukuran daya cahaya absolut serta pengukuran
terkait kehilangan serat optik. Untuk pengukuran daya transmisi cahaya dBm, kalibrasi yang
tepat sangat penting. Untuk mengukur kehilangan atau tingkat daya relatif dalam dB, meter
daya optik selalu digunakan dengan sumber cahaya optik. Ada meteran untuk keperluan umum,
yang semi-otomatis, serta meteran listrik yang dioptimalkan untuk jenis jaringan tertentu,

65
seperti arsitektur FTTx atau LAN / WAN. Ini semua masalah memilih perlengkapan yang tepat
untuk kebutuhan.

1. Pengujian Kabel Jaringan


Pengujian kabel jaringan digunakan untuk menguji kekuatan dan konektivitas jenis
kabel tertentu atau rakitan kabel lainnya. Penguji kabel jaringan dapat mengetahui apakah
kabel tersebut mampu membawa sinyal Ethernet. Jika kabel membawa sinyal, ini
menunjukkan bahwa semua sirkuit tertutup, artinya arus listrik dapat bergerak tanpa hambatan
melalui kabel, dan bahwa tidak ada sirkuit pendek, atau koneksi yang tidak diinginkan, di
dalam kabel. Ada sejumlah jenis penguji kabel yang berbeda, masing-masing dapat menguji
jenis kabel atau kawat tertentu (beberapa mungkin dapat menguji beberapa jenis kabel atau
kabel yang berbeda).

Pedoman Pengujian
Saat melakukan pengujian serat optik, Anda harus selalu menurut TIA TSB-140 dan
pedoman Acceptance Testing Notes. Mereka memberikan pedoman tambahan untuk panjang
pengujian lapangan, kehilangan dan polaritas tautan serat optik yang lengkap. Misalnya,
bersihkan semua koneksi dan adaptor pada titik uji optik sebelum melakukan pengukuran.
1. Alat Ukur Fiber Optik

Alat ukur fiber optik terdiri dari beberapa model dan fungsi yang berbeda, antara lain:

a. Optical Power Meter (OPM)

OPM merupakan alat yang digunakan untuk melakukan test fiber optik saat melakukan
instalasi dan pemeliharaan jaringan fiber atau serat optik. Optical Power Meter dipakai untuk
mengukur total loss dalam sebuah link optik saat instalasi, uji akhir atau pemelihara yang
diukur dalam satuan dB atau Decible. OPM merupakan instrumen pengujian yang berfungsi

66
untuk mengukur secara akurat kekuatan peralatan serat optik, atau kekuatan sinyal optik yang
melewati kabel serat. Terdiri dari sensor terkalibrasi yang mengukur rangkaian amplifier dan
tampilan, penguji OPM dapat digunakan untuk pemasangan, debugging, dan pemeliharaan
jaringan serat apa pun. Dan dapat beradaptasi dengan berbagai gaya konektor seperti SC, ST,
FC, dll. Secara umum, ada lima tombol pada pengukur daya optik: tombol POWER, tombol
LIGHT, tombol dB, tombol ZERO dan tombol λ.
Pembacaan pengukur daya optik yang dinyatakan dalam satuan dBm di layar OPM
adalah cara intuitif untuk mengukur daya optik. The "m" dalam dBm mengacu pada daya
referensi yang 1 miliwatt. Jadi, sumber dengan tingkat daya 0 dBm memiliki daya 1 miliwatt.
Demikian juga, -10 dBm sama dengan 0,1 miliwatt dan +10 dBm sama dengan 10 miliwatt.
Semakin negatif suatu angka, semakin tinggi kerugiannya. Meskipun penguji OPM mengukur
angka kerugian negatif, secara konvensional dikatakan sebagai angka positif. Misalnya, jika
pembacaan meteran daya optik adalah "-3.0 dB", kerugiannya adalah 3.0 dB. Selain itu, rentang
daya optik berbeda satu sama lain karena jenis jaringan.
PROSEDUR PENGUJIAN OPM UNTUK DAYA SERAT OPTIK
Untuk menguji kinerja ujung-ke-ujung dari sistem serat optik, dibutuhkan dua buah
peralatan genggam - penguji OPM dan sumber cahaya. Sumber cahaya mengirimkan panjang
gelombang cahaya ke serat. Di ujung lain kabel, meteran daya membaca cahaya itu, atau tingkat
daya optik, dan menentukan jumlah sinyal yang hilang. Karena kehilangan serat optik
bervariasi dengan panjang gelombang, pengukur daya optik harus menggunakan panjang
gelombang yang sama seperti yang digunakan oleh sumber cahaya. Misalnya, jika sumber
cahaya beroperasi pada panjang gelombang 1310nm, pengukur daya optik juga harus disetel
ke pengujian 1310nm.

67
Power Meter adalah suatu alat ukur yang bisa mengukur besaran-besaran listrik secara
terintegrasi dari beberapa komponen alat ukur menjadi satu kesatuan yang terangkai dalam
suatu alat ukur. Dengan kata lain dalam satu alat sudah dapat digunakan untuk mengukur
berbagai macam jenis besaran listrik antara lain arus, tegangan, daya, faktor daya, frekuensi
bahkan Total Harmonik Distorsion secara real time monitoring.
Power Meter juga digunakan untuk mengukur total loss dalam sebuah link optik baik
saat instalasi (uji akhir) atau pemeliharaan dan juga untuk kelurusan core optik. Pengukuran
dengan optical power meter digunakan untuk menentukan loss (rugi) daya cahaya pada saluran
serat optik, Optical Power meter listrik (OPM) adalah alat yang digunakan untuk mengukur
kekuatan dalam sinyal optik. Istilah ini biasanya mengacu pada perangkat untuk menguji daya
rata-rata dalam sistem serat optik. Perangkat tujuan umum kekuatan cahaya measuring
biasanya disebut radiometers, fotometer, daya laser meter, meter ringan atau lux meter.
Nilai Redaman total pada kabel Fiber Optik yang terhitung mulai dari OLT sampai ONT harus berada
pada batas wajar yang telah ditentukan yaitu 15-28 dB. Oleh karena itu perhitungan redaman untuk
jaringan yang baik sesuai dengan batas wajar yang terlah ditetukan tersebut.
b. Optical Time Domain Reflectometer (OTDR)

Optical Time Domain Reflectometer merupakan alat ukur fiber optik yang digunakan
untuk mengevaluasi serat optik pada domain waktu. OTDR menjadi salah satu peralatan utama
untuk instalasi ataupun pemeliharaan link fiber optik. OTDR memungkinkan link diukur dari
bagian ujung. OTDR digunakan untuk mendapatkan gambaran secara visual dari redaman fiber
optik sepanjang link yang diplot pada layar dengan jarak pada sumbu X dan redaman atau loss
pada sumbu Y. OTDR dalam display menampilkan informasi mengenai redaman fiber, loss
dari sambungan, loss dalam konektor, lokasi gangguan, dan juga loss antara dua titik.
Fungsi dari Optical Time Domain Reflectometer (OTDR) ini adalah mengukur jarak
pada titik dalam fiber. OTDR juga digunakan untuk mengukur besar loss rata-rata antara dua
titik yang dipilih dalam fiber optik dalam satuan dB/km. Alat ukur fiber optik memang

68
mempunyai fungsi yang berbeda-beda yang disesuaikan dengan keperluan instalasi maupun
pemeliharaan dan bahkan perbaikan. OTDR juga dapat digunakan untuk mengetahui jenis
event dalam fiber optik. Fungsi dari OTDR lainnya adalah digunakan untuk mengetahui lokasi
titik penyambungan dan besar loss. OTDR juga dapat berguna untuk mengidentifikasi lokasi
dan jenis gangguan fiber optik. Fungsi berikutnya adalah untuk mengetahui besar porsi daya
yang dapat dipantulkan dalam suatu event pantulan atau disebut juga dengan istilah Optical
Return Loss.
Fungsi dari OTDR:
1. Mengukur loss dalam satuan panjang
Loss per satuan panjang dari kabel dapat diasumsikan sebagai redaman yang dimiliki
oleh suatu fiber optik. OTDR dapat mengukur redaman yang ada sebelum atau sesudah
instalasi, sehingga teknisi bisa mengidentifikasi jika terjadi ketidaknormalan saat instalasi.
Ketidaknormalan di sini bisa berupa bengkokan (bend) atau keberadaan beban yang tidak
diharapkan.
2. Melakukan evaluasi pada sambungan dan juga konektor
Pada saat instalasi pasti dibutuhkan penyambungan pada serat optik agar kabell tersebut
bisa lebih panjang. Nah pada titik sambungan biasanya ada nilai redamannya. OTDR adalah
alat yang bisa digunakan untuk melihat nilai redaman tersebut, sehingga teknisi bisa
memastikan redaman sambungan atau konektor masih dalam batas yang diperbolehkan atau
tidak.
3. Fault Location
Dengan menggunakan OTDR, teknisi jadi lebih mudah mengetahui lokasi fault atau
ketidaknormalan yang terjadi pada serat optik. Caranya adalah dengan melihat jarak dari end
of fiber pada OTDR. Jika jaraknya ternyata kurang dari jarak yang sebenarnya maka pada jarak
tersebut terindikasi adanya fault.
OTDR digunakan untuk mengukur beberapa variable yang semuanya menentukan
bagaimana karakteristik suatu kabel fiber optik atau sistem optik. Berikut beberapa variabel
atau karakteristik fiber optik yang bisa diukur oleh OTDR:
1. Mengukur ORL (Optical Return Loss) yang timbul akibat refleksi cahaya yang terjadi di
bagian sambungan kabel atau connector;
2. Mengukur berapa besaran end to end loss di dalam satu span kabel serat optik
3. Mengukur splice loss, yaitu loss yang timbul saat adanya gangguan berupa sambungan
kabel serat optik putus atau dikenal juga dengan istilah fiber cut
4. Mendeteksi adanya degradasi power output dari sumber cahaya optik atau laser source

69
5. Mengukur panjang dari kabel fiber optik
6. Mengukur jarak titik lokasi di dalam suatu link, jadi OTDR bisa memberitahu posisi ujung
link atau patahan.
c. Visual Fault Locator

Visual Fault Locator biasa juga disebut Visual Laser fiber optic atau senter fiber optik
berfungsi untuk melakukan pengetesan pada core atau inti fiber optik. Laser akan mengikuti
serat optik dari POP hingga user, apabila core atau tidak bermasalah, maka laser akan sampai
pada titik tujuan.
Visual Fault Locator (VFL) adalah alat penting untuk setiap Fiber Tool Kit Optik , itu
seperti tester kontinuitas. VFL bukan salah satu alat yang paling murah di tool kit Anda. Ini
akan memungkinkan Anda untuk dengan cepat mengidentifikasi kerusakan atau makro dalam
serat optik, dan mengidentifikasi sambungan fusi yang buruk dalam multimode atau serat optik
mode tunggal.
Perbedaan besar antara VFL dan tester kontinuitas adalah sumber cahaya dan daya
output optik dari sumber cahaya. VFL biasanya menggunakan sumber cahaya laser merah
(635-650nm). Daya keluaran optik laser biasanya 1 mW atau kurang. Karena daya output optik
yang tinggi, Anda tidak boleh melihat output VFL secara langsung.
Visual Fault Locator tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran. Beberapa mungkin
terlihat seperti pena, yang lain mungkin dibangun ke dalam optometer waktu domain optik
(OTDR), dan beberapa mungkin terlihat seperti kotak peralatan uji kecil. Ada dua jenis VFL:
kontak dan non-kontak. Dengan VFL kontak, serat optik yang diuji akan melakukan kontak
dengan VFL. Namun, dengan VFL non-kontak serat optik yang diuji tidak akan menyentuh
VFL.
Berbeda dengan tester kontinuitas, VFL tidak terbatas pada pengujian serat optik
multimode yang panjangnya 2 km atau kurang. VFL dapat digunakan untuk memverifikasi
kontinuitas serat optik multimode atau mode tunggal lebih dari 2 km. Karena redaman dari
sumber cahaya laser 635-650 nm oleh serat optik, makrobend mungkin tidak dapat terdeteksi

70
melebihi 1 km dalam serat optik multimode dan 500 meter dalam serat optik mode tunggal.
Hal yang sama berlaku untuk menemukan jatuhnya serat optik melalui jaket kabel serat optik.
Cara menggunakan Visual Fault Locator
Seperti halnya tester kontinuitas, hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah
membersihkan ujung konektor dan memeriksanya dengan mikroskop. Jika hasil akhir
permukaan dapat diterima, VFL dapat dihubungkan ke Konektor Optik tidak boleh dilihat
secara langsung selama pengujian ini.
VFL mengisi inti serat optik dengan cahaya dari laser. Cahaya dari laser lolos dari serat
optik saat istirahat atau macrobend. Cahaya yang keluar dari serat optik biasanya akan
menerangi penyangga yang mengelilingi serat optik. Macrobends tidak selalu terlihat melalui
jaket tetapi biasanya terlihat melalui buffer. Keretakan dapat terlihat melalui jaket kabel serat
optik tergantung pada warna jaket, ketebalan, jumlah serat optik dalam kabel, dan jumlah
anggota kekuatan.
VFL dan OTDR Tester bekerja bersama satu sama lain dalam hal mencari celah pada
serat optik. OTDR dapat memberi operator jarak jeda. VFL memungkinkan operator untuk
melihat kerusakan pada serat optik.
Kabel serat optik bukan satu-satunya tempat di mana serat optik dapat pecah. Serat
optik dapat pecah di dalam konektor atau ferrule konektor. Kecuali jika serat optik putus di
ujung konektor, itu tidak terlihat dengan mikroskop.
Biasanya, siswa menghubungkan kabel yang terlihat bagus ketika dilihat dengan
mikroskop tetapi gagal dalam pengujian kontinuitas. Ketika ini terjadi, bagian tersulit adalah
menentukan konektor mana yang berisi serat optik putus. Tanpa VFL di kelas, siswa harus
memotong kabel menjadi dua dan menggunakan tester kontinuitas untuk mengidentifikasi
koneksi yang buruk.
VFL akan sering mengidentifikasi terminasi atau konektor yang buruk. Melihat foto
itu, Anda dapat melihat VFL menerangi putusnya serat optik. Output dari VFL sangat kuat
sehingga menembus ferrule keramik.
Locator gangguan visual dapat digunakan untuk menguji kontinuitas serat optik dengan
cara yang sama. Langkah pertama saat menggunakan tester kontinuitas adalah membersihkan
dan memeriksa secara visual permukaan ujung konektor sebelum memasukkannya ke dalam
tester kontinuitas. Setelah konektor telah dibersihkan dan diperiksa, Anda perlu memverifikasi
bahwa tester kontinuitas beroperasi dengan benar. Aktifkan penguji kontinuitas dan verifikasi
bahwa itu memancarkan cahaya.

71
Locator gangguan visual juga dapat digunakan untuk menemukan makro dalam serat
optik. Namun, macrobends tidak memungkinkan cahaya yang hampir menembus penetrasi
buffer dan jaket seperti halnya memecah serat optik. Menemukan macrobend dengan VFL
mungkin perlu menggelapkan ruangan.
Macrobends dan splic fusion loss tinggi tampak sama pada jejak OTDR. VFL
memungkinkan identifikasi sambungan fusi kerugian tinggi.

2. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Pengukuran Fiber Optik


a. Jangan melihat laser secara langsung, karena berbahaya bagi mata
b. Konektor harus bersih, agar didapat hasil yang benar
c. Tegangan catuan yang diijinkan
d. Penanganan kabel konektor
e. Kondisi lingkungan alat
f. Kemampuan spesifik dari peralatan

B.
72
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

LKPD

PENGUJIAN SISTEM JARINGAN FIBER OPTIK

Mata Pelajaran :

Waktu :

Kelompok :

Anggota Kelompok :

Tujuan Pembelajaran

A.1. Mengetahui peralatan yang digunakan dalam menguji fiber optik

A.2. Melakukan pengujian terhadap jaringan fiber optik

A. Jenis-Jenis Alat Ukur Jaringan Fiber Optik

Diskusikan dengan kelompok Anda kemudian lengkapi tabel berikut:

No Gambar Nama Peralatan Fungsi

73
2

B. Pengujian Sistem Jaringan Fiber Optik

Diskusikan dengan Kelompok Anda sebelum melakukan Kegiatan Berikut

Kegiatan 1 Melakukan pengetesan dengan menggunakan visual fault locator


1. Setelah dilakukan pengujian, Bagaimana kondisi dari lampu visual Fault Locator?
Jawab:

2. Jelaskan maksud dari nyala lampu visual fault locator tersebut pada saat pengujian
dilakukan!
Jawab:

Kegiatan 2 Mengukur Redaman dengan menggunakan Optical Power Meter (OPM)


Sebelum mengukur redaman pada instalasi jaringan yang dilakukan adalah kalibrasi pada OPM
1. Berapakah redaman yang dihasilkan tersebut!
Jawab:

Kegiatan 4 Melakukan Tes Ping pada PC client

1. Hubungkan PC dengan kabel LAN yang keluar dari Media Converter (MC) B yang
ditujukan kepada Client !
74
2. Buka CMD pada PC dan lakukan pengujian dengan melakukan tes ping pada PC Client

KESIMPULAN

Tuliskan kesimpulan yang dapat Anda simpulkan dari pembelajaran hari ini

C.1 Rubrik Penilaian LKPD

BAGIAN SKOR
NO INDIKATOR
LKPD 1 2 3 4

1 Peserta Didik Penyelesaian Terisi, Terisi Terisi Terisi


mampu permasalahan namun benar benar benar
mengetahui bagian A dan tidak sekitar > sekitar > sekitar >
peralatan yang B benar, 25 % 65 % 85 %
digunakan dalam atau sampai sampai ≤
menguji fiber optic benar dengan ≤ 85 %
dan melakukan sekitar ≤ 65 %
pengujian terhadap 25 %
jaringan fiber optik

75
PEDOMAN PENSKORAN:

1. Skor akhir menggunakan skala 1 – 4


𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟
2. Perhitungan skor akhir menggunakan rumor: 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥100

76
C.2
Rubrik Penilaian Presentasi Kelompok

Nama Kelompok :
Materi :
Anggota :

Kurang Cukup Baik Sangat Baik


No Kriteria Penilaian
( 20-39) (40-59) (60-79) 80-100
1 Penguasaaan Materi
2 Alat Peraga
&
Presentasi
3 Kekompakan
Pembagian Kerja
4 Penyampaian
Kesimpulan

D. Asesmen Formatif

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan instalasi jaringan fiber optic? (Skor 20)
2. Jelaskan peralatan fiber optic yang dibutuhkan dalam menginstalasi jaringan dasar dengan
menggunakan fiber optic! (Skor 20)
3. Tuliskan cara melakukan penyambungan kabel fiber optic ! (Skor 20)
4. Bagaimanakah cara untuk mengetahui instalasi jaringan fiber optik berhasil? (Skor 20)
5. Jelaskan cara menguji system jaringan fiber optic ! (Skor 20)

77
E. Dokumentasi

PENGUJIAN SISTEM JARINGAN FIBER OPTIK

Gambar 1. Pengetesan dengan menggunakan Visual Fault Locator

Gambar 2. Pengukuran Redaman yang dihasilkan pada OPM

78
Gambar 3. Pengukuran jarak titik lokasi di dalam suatu instalasi jaringan dengan
menggunakan OTDR

Gambar 4. Penyambungan Laptop (Sebagai Client) ke Media Converter

Gambar 5. Pengetesan pada Laptop (Client) dengan melakukan tes Ping dan Koneksi
ke internet

79
E. DAFTAR PUSTAKA

Yudatama, Oktaf. Pengujian Kinerja Jaringan Serat Optik. Arsitron: Jakarta: 2010

http://id.opticalpatchcable.com/news/fiber-optic-testing-equipments-and-guidelines-24212499.html
diakses tanggal 7 September 2022

http://m.id.opticalpatchcable.com/info/how-to-install-and-test-the-fiber-optic-cables-37097111.html
diakses tanggal 8 September 2022

F. GLOSARIUM

Fiber Optik = Kabel terbuat dari serat kaca yang lebih kecil

Loss = Penurunan bandwidth dari serat optik

Optical Power Meter = alat ukur kekuatan dalam sinyal optik

Transmisi = pengiriman

Visual Fault Locator = alat ukur untuk mengecek kabel fiber secara visual

80
MODUL AJAR

C. IDENTITAS DAN INFORMASI UMUM


Nama Sekolah SMK Negeri 1 Gorontalo
Program Keahlian TJKT
Mata Pelajaran TKJ
Alokasi Waktu 6 JP
Fase/Kelas/Semester F / Kelas XI/ Genap
Capaian Pembelajaran Pada akhir fase F, peserta didik mampu
menginstalasi jaringan kabel dan nirkabel,
melakukan perawatan dan perbaikan jaringan
kabel dan nirkabel, memahami standar
jaringan nirkabel, memilih teknologi jaringan
nirkabel indoor dan outdoor sesuai kebutuhan,
melakukan instalasi perangkat jaringan
nirkabel, menguji instalasi perangkat jaringan
nirkabel, menjelaskan konsep layanan Voice
over IP (VoIP), mengkonfigurasi layanan Voice
over IP (VoIP), memahami jaringan fiber optic,
memahami jenis-jenis kabel fiber optic,
memilih kabel fiber optic, menerapkan fungsi
alat kerja fiber optic, menggunakan alat kerja
fiber optic, melakukan sambungan fiber optic,
dan melakukan perbaikan jaringan fiber optic.
Dimensi Profil Pelajar ❖ Bergotong Royong
Pancasila ❖ Bernalar Kritis
❖ Kreatif
Sarana dan Prasarana ❖ Laptop
❖ Internet
❖ Kertas/ Buku, Alat Tulis
❖ Alat dan bahan Fiber Optik
❖ Ruang Praktek/ Kelas/ Laboratorium
D. KOMPETENSI INTI
Pertemuan Ke 1 (Pertama)
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat mengganti perangkat jaringan
fiber optik sesuai dengan kebutuhan
Pemahaman Bermakna
(berkaitan dengan kompetensi
keahlian atau produk yang

81
dibuat atau kehidupan sehari- Setelah memahami materi, diharapkan peserta didik
hari) dapat mengganti perangkat jaringan fiber optik sesuai
dengan kebutuhan
Pertanyaan Pemantik 1. Bagaimana cara untuk mengetahui instalasi jaringan
fiber optik berhasil?
2. Apa yang dilakukan ketika terjadi loss pada jaringan
fiber optik?
Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan:
1. Pendidik memberi salam dan selanjutnya menanyakan kabar peserta didik
2. Pendidik mengabsen, mengecek kerapian berpakaian peserta didik serta
kebersihan kelas
3. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
4. Pendidik mengecek pemahaman peserta didik mengenai peralatan yang
dibutuhkan serta langkah-langkah dalam menyambung fiber optik
5. Pendidik memberikan pertanyaan pemantik
Kegiatan Inti:
Langkah 1: Orientasi peserta didik terhadap masalah
1. Pendidik menayangkan slide tentang jaringan fiber optik dengan proses
dan cara kerjanya beserta permasalahan kepada peserta didik
2. Peserta didik memperhatikan tayangan fiber optik dan diminta mencatat
informasi sebagai pemahaman awal materi yang akan dipelajari
3. Pendidik memberikan gambaran dan melakukan tanya jawab kepada
peserta didik mengenai permasalahan pada jaringan fiber optik yang
ditayangkan
4. Pendidik menyampaikan topik dan mengajukan pertanyaan bagaimana
cara memecahan masalah
Langkah 2: Mengorganisasikan peserta didik
1. Pendidik mengarahkan setiap peserta didik bergabung dengan kelompok
masing-masing yang sudah ditentukan pada pertemuan sebelumnya sesuai
dengan karakteristik peserta didik
2. Setiap peserta didik bergabung dengan kelompok masing-masing yang
sudah ditentukan sebelumnya
3. Pendidik memberikan tugas kepada masing-masing kelompok dengan
membagikan jobsheet yang berisi permasalahan yang akan diselesaikan
4. Setiap kelompok memahami langkah-langkah yang harus dilakukan
berdasarkan jobsheet

82
5. Pendidik memastikan setiap anggota kelompok memahami tugas yang
diberikan secara kelompok dengan mandiri, gotong royong, bernalar kritis
dan kreatif
Langkah 3: Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
1. Setiap kelompok mengerjakan tugas yang diberikan
2. Pendidik memantau perkembangan penyelesaian tugas setiap kelompok
peserta didik selama pekerjaan masalah sampai masing-masing kelompok
mampu menyelesaikan tugasnya secara mandiri, gotong royong, bernalar
kritis dan kreatif
3. Peserta didik dapat menunjukkan kemandirian dalam mencari sumber-
sumber informasi terkait, bernalar kritis dalam berdiskusi atas kajian
referensi yang ditemukan serta kreatif dalam menyusun bahan presentasi
4. Pendidik mendorong peserta didik mengumpulkan informasi tentang
permasalahan dan penyelesaiannya dalam tugas kelompok
5. Kelompok menentukan/ memutuskan opsi jawaban yang dianggap paling
sesuai dan memiliki referensi pendukung yang dianggap paling rasional
melalui musyawarah mufakat
6. Hasil dikumpulkan
Langkah 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
1.Setiap peserta didik saling berdiskusi dengan kelompok masing-masing
dan melengkapi tugas yang diberikan pada jobsheet
2. Setiap kelompok secara bergiliran mempresentasikan/ menyajikan hasil
pekerjaan kelompok dan kelompok yang lain menanggapi
3. Pendidik menilai dan mengapresiasi hasil sajian setiap kelompok
Langkah 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
1. Setiap kelompok berdiskusi menyusun rangkuman sebagai kesimpulan
tugas yang dikerjakan
2. Pendidik memberikan penguatan materi dan bersama peserta didik
menyusun kesimpulan
Kegiatan Penutup:
1. Pendidik memberikan tugas rumah
2. Pendidik menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya.

Asesmen ❖ Formatif
❖ Sumatif
❖ Portofolio
Pengayaan dan Remedial ❖ Pengayaan dilaksanakan apabila pencapaian hasil
belajar peserta didik sudah kompeten dalam praktik
❖ Remedial diberikan kepada peserta didik yang
belum kompeten dalam praktik

83
Refleksi Peserta Didik

Aspek Refleksi Peserta DIdik

Perasaan dalam belajar Apa yang menyenangkan dalam kegiatan


pembelajaran hari ini?
Makna Apakah aktivitas pembelajaran hari ini
bermakna dalam kehidupan saya?
Penguasaan materi Saya dapat menguasai materi pelajaran pada hari
ini
d. Baik
e. Cukup
f. kurang
Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dalam pembelajaran hari
ini? Apakah saya menyumbangkan ide
dalam proses pembuatan presentasi?
Gotong Royong Apakah saya dapat bekerjasama dengan
teman kelompok?
Refleksi Pendidik
Apakah ada kendala dalam pembelajaran?
Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
Apa saja kesulitan peserta didik yang dapat diidentifikasi pada
kegiatan pembelajaran?
Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?

84
LAMPIRAN
A. Ringkasan Materi

Fiber Optik adalah suatu jenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat
halus, dan digunakan sebagai media transmisi karena dapat mentransmisikan sinyal cahaya dari
suatu lokasi ke lokasi lainnya dengan kecepatan tinggi. Ukuran fiber optik ini sangat kecil dan
halus (diameternya hanya 120 mikrometer), bahkan lebih kecil dari helaian rambut manusia.
Komponen jaringan ini memiliki kecepatan transmisi yang tinggi dengan menggunakan
pembiasan cahaya sebagai prinsip kerjanya. Sumber cahaya yang digunakan untuk proses
transmisi adalah laser atau LED
Fiber optik atau serat optik menjadi salah satu komponen yang cukup populer dalam
dunia telekomunikasi belakangan ini. Pasalnya, kabel jaringan tersebut memiliki kecepatan
akses yang tinggi sehingga banyak digunakan sebagai saluran komunikasi.
Berikut beberapa peralatan yang digunakan dalam instalasi jaringan fiber optik Fiber
Optik
1. Fusion Splicer
Fusion splicer atau sering dikenal sebagai alat untuk
menyambungkan serat optik ini merupakan salah satu
alat yang digunakan untuk menyambungkan sebuah core
serat optik, dimana serat tersebut terbuat / berbasis kaca,
dan mengimplementasikan suatu daya listrik yang telah
dirubah menjadi sebuah media sinar berbentuk laser
Sinar laser tersebut berfungsi untuk memanasi kaca yang
terputus pada core sehingga bisa tersambung kembali
dengan baik.

Perlu kalian ketahui, bahwa fusion splicer ini haruslah memiliki tingkat keakuratan yang
cukup tinggi, hal ini ditujukan untuk menghasilkan hasil penyambungan yang sempurna,
karena pada saat penyambungan tersebut akan terjadi proses pengelasan media kaca serta
peleburan kaca yang akan menghasilkan suatu media, dimana media tersebut akan tersambung
dengan utuh tanpa adanya celah-celah, hal ini dikarenakan media tersebut memiliki senyawa
yang sama.

2. Stripper

85
Sama seperti kabel - kabel yang lain, salah satunya
seperti kabel coaxial dan UTP, kabel fiber optic juga
memerlukan alat ini. Alat ini berfungsi sebagai media
untuk memotong dan mengupas kulit dan daging kabel.

3. Cleaver
Cleaver Tools ini mempunyai fungsi untuk memotong
core yang kulit kabel optic-nya sudah dikupas, perlu
kalian ketahui juga bahwa pemotongan core ini wajib
menggunakan alat khusus ini, karena pada serat kacanya
akan terpotong dengan rapih. Jika proses ini berhasil
dilakukan dengan baik maka tahapan selanjutnya, bisa
teruskan ke tahap Jointing

4. Optical Power Meter


Alat yang satu ini nmemiliki fungsi untuk mengetahui
seberapa kuat daya dari signal cahaya yang sudah
masuk, OPM ini juga mempunyai interface FC yang
langsung berhubungan dengan pathcore FC. Bagi kalian
yang belum mengetahui rumus yang digunakan untuk
melakukan proses ini, berikut adalah rumusnya
(TX – RX =…dB dibagi jarak (Km)

5. Optical Time Domain Reflectometer (OTDR)


OTDR merupakan salah satu alat yang digunakan untuk
mendeteksi komunitas atau himpunan suatu kabel serat
ptik dalam jarak tempuh tertentu, sehingga dengan
adanya alat ini diharapkan mampu menghasilkan jarak
dari dua sisi yang merupakan ukuran gangguan yang
terjadi. Sehingga untuk melakukan troubleshooting dapat
dilakukan dengan baik, karena akan sangat mudah
menentukan suatu letak lokasi gangguan yang tengah
terjadi. Alat OTDR ini sendiri biasanya digunakan untuk

86
melakukan pendeteksian Kabel Crack, Putusnya core
yang belum diketahui letaknya, Putusnya kabel atau juga
untuk melakukan bending
6. Visual Fault Locator
Alat ini sering disebut juga Laser fiber optic atau senter
fiber optic. Fungsinya untuk melakukan pengetesan pada
core fiber optic. Laser akan mengikuti serat Optik pada
Kabel Fiber Optik dari POP Sampai Ke User (end to end)
, bila core tidak bermasalah laser akan sampai pada titik
tujuan.

7. Fiber optic adapter


Fiber Optik Adapter merupakan suatu komponen yang
digunakan untuk melakukan penyambunganbungkan
kabel fiber optik satu dengan yang lain. jika
penyambungan dilakukan terhadap kabel fiber optik
yang memiliki konektor berbeda maka fiber optik
adapter disebut fiber optik adapter hibrid atau Special
Adapter.
8. Kabel Pigtail Fiber Optik
Pigtail fiber optic merupakan sepotong kabel yang hanya
memiliki satu buah konektor diujungnya, pigtail akan
disambungkan dengan kabel fiber yang belum memiliki
konektor. Kabel ini berfungsi untuk menghubungkan
perangkat ke adapterBiasanya kabel pigtail di install
di OTB (Optical Distribution Box) dan disambung /
splicing dengan tarikan kabel Optic yang
glondongan (Loose tube cable / Tight buffered cable).

9. Kabel Patchcord
Kabel digunakan untuk menghubungkan antar
perangkat atau komunikasi. Patch cord sendiri
merupakan kabel fiber indoor yang dipakai hanya untuk
di dalam ruangan saja yang berfungsi menghubungka

87
perangkat aktif dan perangkat pasif. Perangkat kabel ini
memiliki struktur yang simplex (1 core) dan ada pula
yang duplex (2 core), Single mode dan Multimode.

10. Roset
Roset Fiber adalah sebuah kotak yang menjadi tempat
penghubung antara kabel indoor optik dengan kabel optic
arah CPE dalam bentuk ONT/ ONU ( Optical network
terminal ).Roset fiber optic ini adalah roset 2 core dan
dilengkapi dengan 2 bh kabel Pigtail warna kuning SC
dan terdapat juga 2 buah baut.

11. Media Converter

Media converter adalah perangkat internet yang


memungkinkan untuk menghubungkan 2 media yang
berbeda seperti kabel UTP dengan Kabel fiber optic

12. Sleeve Protection


Protection Sleeve adalah selonsongan pelindung untuk
melindungi dua serat optik yang tersambung, sehingga
memberikan kekakuan dan mencegahnya tertekuk

13. Optical Termination Box (OTB)


Optical Termination Box, berfungsi sebagai
pendistribusian fiber seperti FDF yang menampung
maksimum 72 core. Optical Terminal Box juga
digunakan untuk menghubungkan kabel serat optik

88
indoor maupun outdoor dan patchcord. OTB dapat
dipasang di dinding maupun tiang.

14. Joint Closure Optic


Joint Closure merupakan sebuah box atau tempat untuk
menaruh hasil sambungan dari fiber optic. Sebagai
contoh: Jika ada kebel fiber optic putus karena terpotong
atau terbakar maka kabel tersebut di sambung/splicing
dan hasil splicingan di taruh di Closure. Untuk Kapasitas
Closure ber variasi mulai dari closure 6 core, Closure
12core, closure 24core,Closure 48core hingga closure
256core.

89
B. JOB SHEET

LKPD
PENGUJIAN SISTEM JARINGAN FIBER OPTIK

Mata Pelajaran : TKJ

Kompetensi : Instalasi Jaringan Fiber Optik

Unjuk Kerja/ Produk : Membangun Jaringan Point to Point dari ODP ke Client

Kelompok :

Anggota Kelompok :

Petunjuk Kerja:
Sebelum melaksanakan kerja praktik, setiap kelompok harus melakukan
beberapa persiapan meliputi :
1. Mencermati gambar kerja yang telah diberikan
2. Mengisi langkah kerja yang biasa disebut Work Preparation (WP) dengan
melengkapi :
a. Peralatan yang akan digunakan
b. Langkah kerja
3. Memeriksakan Work Preparation (WP) yang sudah diisi kepada Instruktur/ Guru
Pengampu
4. Skenario (Langkah Kerja)
❖ Memasang Konektor SC ke Roset
❖ Menyambung Kabel Dropcore dengan pigtail ke Roset
❖ Menginstalasi kabel yang tersambung ke roset
❖ Menghubungkan kabel dropcore ke ODP
❖ Menyambung Dropcore dengan pigtail kemudian dipasang pada ODP
❖ Menghubungkan ODP ke jaringan internet
❖ Menghubungkan Roset Ke Media Converter B
❖ Menghubungkan Laptop ke Media Converter B
❖ Pengetesan

90
Kegiatan 1.

Berdasarkan Gambar di atas tentukan:


ALAT DAN BAHAN

❖ Alat:

❖ Bahan

LANGKAH KERJA

1. Proses

Hasil

a. Kondisi akhir yang benar adalah jika jaringan internet sampai kepada laptop
(client)
b. Pengetesan berhasil dengan menggunakan Visual Fault Locator dari ODP ke
Client

Kegiatan 2
1. Lakukan tes koneksi dengan menggunakan visual fault locator dari ODP ke laptop
2. Lakukan tes ping pada sisi client (Laptop)
3. Jika, terhubung, Buka google pada laptop
4. Susun Kesimpulan

91
KESIMPULAN

Tuliskan kesimpulan yang dapat Anda simpulkan dari pembelajaran hari ini

C.
FORM PENILAIAN DAN KRITERIA PENILAIAN

Bobot Evaluasi Rentang Skor Jumlah


Skor
5% Periapan Kerja
1. Memilih alat dan perlengkapan yang sesuai 1-10

2. Memahami gambar kerja fiber optik 1-10

Proses
20 % 1. Pemotogan kabel (pigtail dan dropcore) 1-10
2. Penyambungan paada ODP dan Roset 1-10
3. Pengetesan dengan Visual Fault 1-10
4. Pengujian pada client (PC) 1-10
loLocatorLocator
5. Pemeriksaan hasil 1-10

45 % Hasil Kerja
1. Keberhasilan pemotongan kabel 1-10

92
2. Keberhasilan Penyambungan pada ODP dan 1-10
3. Keberhasilan
Roset Pengetesan dengan Visual 1-10
4. Keberhasilan Pengujian pada client (PC)
Fault loLocatorLocator 1-10
5. Keberhasilan Pemeriksaan hasil 1-10

25 % Sikap Kerja
1. Penggunaan alat tangan dan alat ukur 1-10
2. Keselamatan kerja 1-10
3. Pengoperasian alat dan bahan 1-10

Waktu
5% 1. Lebih cepat 60 menit 10
2. Lebih cepat 30 menit 8
3. Tepat waktu 7
4. Terlambat 6

100 % Total Skor


Keterangan :
**) Penilaian ditentukan dengan :
- Masuk pada daerah toleransi = skor maksimum x 100 %
- Perbaikan = skor maksimum x 80 %
- Gagal = skor 0

Perhitungan nilai praktik (NPK) :


Prosentase Bobot Komponen Penilaian Nilai Praktik
(NPK)
Persiapan Proses Hasil Sikap Waktu ∑ NK
Kerja
1 2 3 4 5 6
Bobot (%) 5 20 45 25 5
Skor
Komponen
NK

Keterangan:
� Bobot diisi dengan prosentase setiap komponen.
� NK = Nilai Komponen, perkalian dari bobot dengan skor komponen
� NPK = Nilai Praktik Kejuruan, penjumlahan dari hasil perhitungan nilai komponen
� Dapat dinyatakan “mencapai kompetensi”, jika masing-masing skor komponen ≥ 7,0

93
D. ASESMEN FORMATIF

1. Jelaskan perbedaan sistem jaringan dengan menggunakan kabel UTP dan kabel fiber
optik! (Skor 20)
2. Tuliskan jenis masalah jaringan yang dapat menyebabkann gangguan pada sebuah
system jaringan fiber optik! (Skor 20)
3. Tuliskan penyebab-penyebab dilakukan pergantian perangkat pada system jaringan
fiber optik! (Skor 20)
4. Apa sajakah yang harus diperhatikan agar menghasilkan kualitas sambungan yang
bagus! (Skor 20)
5. Mengapa serat optik harus digulung secara melingkar ! (Skor 20)

94
E. DOKUMENTASI
PRAKTIK POINT TO POINT DARI ODP KE CLIENT

Gambar 1. Menyiapkan peralatan fiber optic yang diperlukan

Gambar 2. Mengupas kulit pada kabel dropcore dengan menggunakan cable cutter

Gambar 3. Mengupas coating dengan menggunakan stripper

95
Gambar 4. Membersihkan cladding dengan menggunakan alcohol 96%

Gambar 5. Memotong ujung core dengan menggunakan cleaver

Gambar 6. Pada kabel pigtail sebelum dikupas terlebih dahulu dimasukkan protection
sleeve sebagai pengaman sambungan

96
Gambar 7. Menyambung ujung kabel pigtail dengan drop core secara clad to pigtail
dengan menggunakan fusion splicer

Gambar 8. Untuk mengeratkan hasil sambungan serat optic, maka setelah


penyambungan selesai, selanjutnya hasil sambungan dipanaskan pada fusion splicer

Gambar 9. Melilitkan hasil sambungan pada roset

97
Gambar 10. Mengetes hasil sambungan dan lilitan pada roset pada ujung dropcore
lainnya

Gambar 11. Memasang kabel LAN pada Switch yang menjadi sumber jaringan
internet. Kemudian ujung lain LAN dipasang ke Converter A.

Gambar 12. Dari media Converter Adengan menggunakan kabel patchcore


dihubungkan dengan ODP

98
Gambar 13. Dari Media Converter A dengan menggunakan kabel patchcore
dihubungkan ke ODP. Selanjutnya ujung lainnya dipasangkan dengan kabel pigtail
yang sebelumnya sudah disambung dengan kabel drop core

Gambar 14. Menghubungkan roset dengan media Converter B dengan menggunakan


kabel Patchcore.

Gambar 15. dari converter B dihubungkan ke laptop sebagai client dengan


menggunakan kabel LAN

99
Gambar 16. Melakukan tes koneksi (pengecekan) dengan menggunakan tes PING ke
DNS Router dan Google untuk memastikan instalasi dan aktivasi yang dilakukan
berhasil.
16.a. Dengan menggunakan visual fault locator
16.b. Dengan menggunakan mengetesan pada Client (Laptop)

E. DAFTAR PUSTAKA

http://www.ruang-server.com/2021/02/alat-alat-fiber-optic-dan-fungsinya.html

https://www.tutorfiber.com/2021/04/alat-alat-fiber-optik-dan-fungsinya.html

https://sinarmonas.co.id/blog/detail/metode-penyambungan-kabel-fiber-optik-

F. GLOSARIUM

Fiber Optik Adapter = Konektor fiber optik


Joint closure optic = Box untuk menaruh hasil sambungan dari fiber optik
Media Converter = Perangkat yang menghubungkan kabel fiber optic dengan kabel UTP
Optical Termination Box = Peralatan fiber optik yang berfungsi menyambung fiber optik ke
server
Patchcore = Jenis kabel fiber optic yang menghubungkan perangkat aktif dan pasif
Pigtail = Alat untuk menghubungkan fiber optic dari perangkat pasif ke adaptor
Roset = Titik Terminasi kabel drop untuk terhubung dengan kabel patchcore
Sleeve Protection = Selubung berbahan plastik untuk melindungi sambungan serat optik

100
MODUL AJAR

A. IDENTITAS DAN INFORMASI UMUM


Nama Sekolah SMK Negeri 1 Gorontalo

Program Keahlian TJKT

Mata Pelajaran TKJ

Alokasi Waktu 6 JP

Fase/Kelas/Semester F / Kelas XI/ Genap

Capaian Pembelajaran Pada akhir fase F, peserta didik mampu


menginstalasi jaringan kabel dan nirkabel,
melakukan perawatan dan perbaikan jaringan
kabel dan nirkabel, memahami standar jaringan
nirkabel, memilih teknologi jaringan nirkabel
indoor dan outdoor sesuai kebutuhan,
melakukan instalasi perangkat jaringan
nirkabel, menguji instalasi perangkat jaringan
nirkabel, menjelaskan konsep layanan Voice
over IP (VoIP), mengkonfigurasi layanan Voice
over IP (VoIP), memahami jaringan fiber optic,
memahami jenis-jenis kabel fiber optic,
memilih kabel fiber optic, menerapkan fungsi
alat kerja fiber optic, menggunakan alat kerja
fiber optic, melakukan sambungan fiber optic,
dan melakukan perbaikan jaringan fiber optic.
Dimensi Profil Pelajar ❖ Bergotong Royong
Pancasila ❖ Bernalar Kritis
❖ Kreatif
Sarana dan Prasarana ❖ Laptop
❖ Internet
❖ Kertas/ Buku, Alat Tulis
❖ Alat dan bahan Fiber Optik
❖ Ruang Praktek/ Kelas/ Laboratorium
E. KOMPETENSI INTI
Pertemuan Ke 2 (Kedua)

Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat merawat sistem jaringan
menggunakan fiber optik
Pemahaman Bermakna

101
(berkaitan dengan kompetensi Setelah memahami materi, diharapkan peserta didik
keahlian atau produk yang dapat merawat sistem jaringan menggunakan fiber optik
dibuat atau kehidupan sehari-
hari)

Pertanyaan Pemantik 1. Kapankah kita melakukan perawatan sistem jaringan


fiber optik?
2. Mengapa kita harus melakukan perawatan/
pemeliharaan sistem jaringan fiber optik?
3. Apa yang akan terjadi apabila kita tidak melakukan
perawatan sistem jaringan fiber optik?
Model Pembelajaran Project Based Learning (PBL)

Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan:

1. Pendidik memberi salam dan selanjutnya menanyakan kabar peserta didik


2. Pendidik mengabsen, mengecek kerapian berpakaian peserta didik serta
kebersihan kelas
3. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
4. Pendidik mengecek pemahaman siswa mengenai permasalahan dalam jaringan
fiber optic dan pemecahannya
5. Pendidik memberikan pertanyaan pemantik
Kegiatan Inti:

Langkah 1: Orientasi peserta didik terhadap masalah

1. Pendidik menayangkan slide tentang jaringan fiber optik dengan proses dan cara
kerjanya beserta permasalahan kepada peserta didik
2. Peserta didik memperhatikan tayangan fiber optik dan diminta mencatat informasi
sebagai pemahaman awal materi yang akan dipelajari
3. Pendidik memberikan gambaran dan melakukan Tanya jawab kepada peserta
didik mengenai permasalahan pada jaringan fiber optik yang ditayangkan
4. Pendidik menyampaikan topik dan mengajukan pertanyaan bagaimana cara
memecahan masalah
Langkah 2: Mengorganisasikan Peserta Didik

1. Pendidik mengarahkan setiap peserta didik bergabung dengan kelompok masing-


masing yang sudah ditentukan pada pertemuan sebelumnya sesuai dengan
karakteristik peserta didik
2. Setiap peserta didik bergabung dengan kelompok masing-masing yang sudah
ditentukan sebelumnya
3. Pendidik memberikan tugas kepada masing-masing kelompok dengan
membagikan jobsheet yang berisi permasalahan yang akan diselesaikan

102
4. Setiap kelompok memahami langkah-langkah yang harus dilakukan berdasarkan
jobsheet
5. Pendidik memastikan setiap anggota kelompok memahami tugas yang diberikan
secara kelompok dengan mandiri, gotong royong, bernalar kritis dan kreatif
Langkah 3: Membimbing penyelidikan individu dan kelompok

1. Setiap kelompok mengerjakan tugas yang diberikan


2. Pendidik memantau perkembangan penyelesaian tugas setiap kelompok peserta
didik selama pekerjaan masalah sampai masing-masing kelompok mampu
menyelesaikan tugasnya secara mandiri, gotong royong, bernalar kritis dan kreatif
3. Peserta didik dapat menunjukkan kemandirian dalam mencari sumber-sumber
informasi terkait, bernalar kritis dalam berdiskusi atas kajian referensi yang
ditemukan serta kreatif dalam menyusun bahan presentasi
4. Pendidik mendorong peserta didik mengumpulkan informasi tentang
permasalahan dan penyelesaiannya dalam tugas kelompok

5. Kelompok menentukan/ memutuskan opsi jawaban yang dianggap paling sesuai


dan memiliki referensi pendukung yang dianggap paling rasional melalui
musyawarah mufakat
6. Hasil dikumpulkan
Langkah 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

4.Setiap peserta saling berdiskusi dengan kelompok masing-masing dan


melengkapi tugas yang diberikan pada jobsheet
5. Setiap kelompok secara bergiliran mempresentasikan/ menyajikan hasil
pekerjaan kelompok dan kelompok yang lain menanggapi
6. Pendidik menilai dan mengapresiasi hasil sajian setiap kelompok
Langkah 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

3. Setiap kelompok berdiskusi menyusun rangkuman sebagai kesimpulan


tugas yang dikerjakan
4. Pendidik memberikan penguatan
Kegiatan Penutup:

3. Guru memberikan tugas rumah


4. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya.

Asesmen ❖ Formatif
❖ Sumatif
❖ Portofolio
Pengayaan dan Remedial ❖ Pengayaan dilaksanakan apabila pencapaian hasil
belajar peserta didik sudah kompeten dalam praktik

103
❖ Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum
kompeten dalam praktik
Refleksi Peserta Didik

Aspek Refleksi Peserta DIdik


Perasaan dalam belajar Apa yang menyenangkan dalam kegiatan
pembelajaran hari ini?
Makna Apakah aktivitas pembelajaran hari ini
bermakna dalam kehidupan saya?
Penguasaan materi Saya dapat menguasai materi pelajaran pada hari
ini
g. Baik
h. Cukup
i. kurang
Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dalam pembelajaran hari
ini? Apakah saya menyumbangkan ide
dalam proses pembuatan presentasi?
Gotong Royong Apakah saya dapat bekerjasama dengan
teman kelompok?

Refleksi Pendidik

Apakah ada kendala dalam pembelajaran?


Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
Apa saja kesulitan peserta didik yang dapat diidentifikasi pada
kegiatan pembelajaran?
Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?

104
105
LAMPIRAN

A. Ringkasan Materi

Perawatan/ Pemeliharaan Sistem Jaringan Fiber Optik

A. Perawatan Rutin

Agar perangkat maupun jaringan kabel fiber optic dapat digunakan kapan saja, dan
tahan lama maka perlu diadakan pemeliharaan rutin. Pemeliharaan rutin ada 2 macam, yaitu :
• Pemeliharaan perangkat OLT
• Pemeliharaan jaringan kabel optik
A.1. Perawatan Rutin Perangkat OLT, terdiri dari :
1. Perawatan Harian : Check-list Perangkat OLT.
2. Perawatan Mingguan
Agar peralatan pada perangkat siap pakai sewaktu-waktu, maka perlu dilakukan
pemeliharaan setiap minggu satu kali yang meliputi pengecekan, pengetesan, dan pembersihan
fisik antara lain sebagai berikut :
1. Alat sambung kabel serat optik (splicer).
2. Alat ukur kabel serat optik (OTDR).
3. Generator Set.
4. Mobil SKSO.
5. Alat komunikasi (Talk Set).
6. Power Meter.
7. Sarana penunjang lainnya.

3. Pemeliharaan Bulanan :
Selain pemliharaan harian dan mingguan , dalam SKSO juga terdapat pemeliharaan
bulanan , yang meliputi :
➢ Pengecekan Manhole/Handhole
Untuk menghindari gangguan pada titik sambung (joint closure) akibat masuknya air/
lumpur pada Manhole/ Handhole dan menghilangnya tanda-tanda yang terdapat pada kabel
pada Manhole/ Handhole perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Bersihkan/kuras Manhole/ Handhole yang terdapat pada titik sambung kabel optik
secara rutin sesuai jadwal pemeliharaan.
2. Cek kondisi stopper yang menutupi lubang-lubang polongan, bila terjadi penyimpangan
segera diadakan perbaikan untuk mencapai kondisi seharusnya.

106
3. Cek kondisi kabel dan penyangga kabel beserta aksesorisnya, bila ada yang kurang/
terlepas segera diperbaiki/ diganti.
4. Mengganti tanda pada kabel jika tanda pada kabel yang sebelumnya hilang, untuk
mempermudah mengetahui jenis kabel yang ada pada Manhole/ Handhole tersebut.
5. Cek kondisi tutup Manhole/ Handhole bila ada yang rusak atau catnya kusam segera
diganti/ dicat ulang.
6. Sehabis bekerja pada Manhole/ Handhole jangan lupa menutup kembali tutup Manhole/
Handhole dengan rapat dan sempurna.
7. Memberi tanda berupa patok pada Manhole/ Handhole yang berada pada posisi rawan,
persawahan dan perbukitan.
➢ Patroli Kabel Serat Optik Tanah (Buried Cable)
Pelaksanaan patroli dengan menelusuri rute kabel sejauh 6 km/hari, agar situasi dan
kondisi kabel optik dapat diketahui sedini mungkin perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Cek pipa besi galvanis jembatan kabel pada penyeberangan sungai.
2. Cek tiang beserta aksesorisnya, pondasi dan kawat duri sebagai pengaman, bila terjadi
kerusakan segera dilaksanakan perbaikan.
3. Cek rute dan tanda rute (rambu-rambu) untuk mengetahui kondisi lingkungan disekitar
rute kabel, apabila terdapat hal-hal yang membahayakan kabel serat optik, misalnya
longsor, rumput tinggi dan pepohonan, kegiatan penduduk karena adanya pemukiman
baru, serta proyek PU/ PERUMKA maka segera diambil langkah-langkah pengamanan
maupun perbaikan.
4. Cek lokasi Manhole/ Handhole tempat sambungan, untuk mengetahui kondisi
lingkungan sekitar, bila terjadi hal-hal yang membahayakan segera dilaksanakan
langkah pengamanan.
5. Mengganti tanda rute kabel yang berupa patok apabila patok yang lama hilang/rusak
oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
➢ Patroli Kabel Serat Optik Udara (Aireal Cable)
1. Cek pepohonan dan rerumputan sekitar rute yang dilewati kabel serat optik, bila
membahayakan perlu dilakukan perambahan dan pemotongan.
2. Cek kondisi joint closure yang berada di tiang atau di Handhole, bila membahayakan
perlu dilakukan pengamanan.
3. Patroli dilaksanakan dengan jalan kaki menelusuri rute kabel sejauh 7 km/hari, agar
situasi kabel dapat diketahui sedini mungkin..
➢ Pengukuran tegangan input maupun output perngkat OLTE

4. Pemeliharaan 6-Bulanan :
Pengukuran core yang kosong dilakukan dua kali dalam setahun yang meliputi :
1. Mendeteksi penigkatan loss kabel (dB/km).
2. Mendeteksi peningkatan loss pada titk sambung.
3. Mendeteksi kerusakan fisik serat optik (lokalisir gangguan).
4. Pengukuran Optical Output Power OLTE

107
5. Pemeliharaan Tahunan :
1. Pengukuran BER (Bit Error Rate) tingkat E-1 atau STM-1 yang Idle.
2. Alarm test.
3. Pengukuran Sensitivitas dan Margin Receiver

A.2. Pemeliharaan Rutin Jaringan Kabel Optik :


*Pemeliharaan 2 – Mingguan :
1. Patroli Jarkab Optik Kabel Udara.
2. Patroli Jarkab Optik Kabel Tanah.
3. Patroli Jarkab Optik Kabel Duct.
*Pemeliharaan 6 – Bulanan :
Pengukuran Core Optik yang Idle meliputi :
1. Kontinuitas Fiber Optik ( OTDR ).
2. Redaman total antar terminal ( Laser Source dan Power meter ).

B. Pemeliharaan Dadakan
Pemeliharaan dadakan juga dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Pemeliharaan Dadakan Perangkat SKSO / OLTE.
Pada kondisi operasi normal (tidak terjadi ganguan sistem). Pada waktu terjadi
gangguan pada sistem maupun perangkat, untuk mengatasi hal ini maka modul yang
mengalami alarm segera diganti.
2. Pemeliharaan Dadakan Jaringan Kabel Optik.
Pemeliharaan dadakan pada kabel serat optik terjadi apabila kabel serat optik yang
digunakan sebagai media transmisi terputus. Putusnya kabel serat optik ini dapat terjadi
karena beberapa faktor, yaitu terkena senapan angin, gesekan benang layang-layang,
proyek pemerintah, dan kegiatan masyarakat.

Gangguan-Gangguan Pada Jaringan Fiber Optik


Gangguan pada jaringan optik antara lain gangguan pada konfigurasi bandwidth,
gangguan di STO, gangguan pada ODC dan ODP, serta gangguan pada pelanggan. Gangguan
pada konfigurasi yaitu pada settingan kapasitas bandwidth pelayanan, misalnya pelanggan
ingin berlangganan 10MB namun pelanggan hanya menerima 2MB saja. Settingan tersebut
hanya bisa dilakukan konfigurasi antara sentral office dan di pelanggan, sedangkan gangguan
pada ODC dan ODP biasanya hanya berupa gangguan kabel putus, adapter kabel patchcord
yang kendor atau tidak pas sehingga terjadi bias cahaya, kemudian gangguan kerusakan passive
spiltter. Gangguan di pelanggan biasanya karena kabelnya terlipat sehingga fiber atau kaca di

108
dalam kabel tersebut pecah, kabel fiber optik tertimpa benda dengan waktu yang cukup lama
sehingga menyebabkan performansi jaringan tidak maksimal. Gangguan yang paling banyak
terjadi adalah gangguan dari faktor alam, misalnya ada angin kencang, pohon tumbang, kabel
dimakan tikus, dan hewan hewan lain yang bisa menyebabkan kerusakan kabel fiber optic.
B Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

LKPD

PERAWATAN SISTEM JARINGAN FIBER OPTIK

Mata Pelajaran :

Waktu :

Kelompok :

Anggota Kelompok :

TUJUAN PEMBELAJARAN
A.1. Mengetahui jenis-jenis perawatan sistem jaringan fiber optik
A.2. Memahami gangguan-gangguan sistem jaringan fiber optik

C. Jenis – Jenis perawatan sistem jaringan fiber optik

Lengkapi Tabel Berikut dengan mendiskusikan dengan kelompok Anda kegiatan


pemelihaan, kemudian tentukan apakah masuk jenis perawatan harian, mingguan atau
bulanan

Kegiatan Jenis Perawatan


No
Pemeliharaan Harian Mingguan Bulanan

109
5

10

D. Gangguan Sistem Jaringan Fiber Optik

Berikut ini adalah bagan alur layanan untuk gangguan Fiber Optik

Diskusikan dengan Kelompok Anda bagan tersebut kemudian jelaskan sesuai dengan
tahapannya

Jawab:

110
KESIMPULAN

Tuliskan kesimpulan yang dapat Anda simpulkan dari pembelajaran hari ini

Rubrik Penilaian LKPD

C.1 SKOR
BAGIAN
NO INDIKATOR
LKPD 1 2 3 4

1 Peserta Didik Penyelesaian Terisi, Terisi Terisi Terisi


mampu permasalahan namun benar benar benar
mengetahui bagian A dan tidak sekitar > sekitar > sekitar
peralatan yang B benar, 25 % 65 % > 85 %
digunakan dalam atau benar sampai sampai ≤
menguji fiber optic sekitar ≤ dengan ≤ 85 %
dan melakukan 25 % 65 %
pengujian terhadap
jaringan fiber optik

PEDOMAN PENSKORAN:

1. Skor akhir menggunakan skala 1 – 4


𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟
2. Perhitungan skor akhir menggunakan rumor: 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥100

111
C.2 Rubrik Penilaian Presentasi Kelompok

Nama Kelompok :

Materi :

Anggota :

No Kriteria Penilaian Kurang Cukup Baik Sangat Baik


( 20-39) (40-59) (60-79) 80-100
1 Penguasaaan Materi
2 Alat Peraga &
Presentasi
3 Kekompakan
Pembagian Kerja
4 Penyampaian
Kesimpulan

D Asesmen Formatif

3. Jelaskan penyebab ketidakstabilan jaringan Fiber Optik? (Skor 20)


4. Perawatan rutin dari sistem jaringan fiber optik terbagi tiga yaitu harian,
mingguan dan bulanan. Tuliskan masing-masing contohnya! (Skor 20)
5. Tuliskan gangguan-gangguan yang kemungkinan terjadi pada sistem jaringan
fiber optic (Skor 20)
6. Tuliskan contoh perawatan insidentil/ dadakan (Skor 20)
7. Tuliskan alat yang digunakan untuk mengetahui kestabilan jaringan fiber optic!
(Skor 20)

112
E Dokumentasi

PERAWATAN SISTEM JARINGAN FIBER OPTIK

Gambar 1. Pengecekan secara berkala redaman system jaringan fiber optik

Gambar 2. Mengecek kebersihan konektor dengan menggunakan mikroskop

Gambar 3. Membersihkan konektor dengan menggunakan One-Click Cleaner SC

113
F. DAFTAR PUSTAKA

https://zethcorner.wordpress.com/2009/05/04/pemeliharaan-perangkat-dan-jaringan-
kabel-optik/

http://nawangsih29.blogspot.com/2017/08/cara-pemeliharaan-perawatan-dan.html

https://dssdi.ugm.ac.id/rilis-berita/jar09-layanan-pemeliharaan-fo.html

G. GLOSARIUM

Handhole = Lubang untuk tangan manusia masuk ke saluran tempat penyimpanan sambungan
kabel fiber optic dalam bawah tanah

Manhole = Lubang untuk manusia masuk ke saluran tempat penyimpanan sambungan kabel
fiber optik dalam bawah tanah

Perangkat OLT = Perangkat yang berfungsi sebagai titik akhir dari layanan jaringan optic pasif

114

Anda mungkin juga menyukai