DAFTAR ISI
Contents
Kata Pengantar......................................................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 2
IDENTIFIKASI CP DAN RUMUSAN TP ....................................................................................................... 3
TUJUAN PEMBELAJARAN (TP) ............................................................................................................. 3
RUMUSAN KALIMAT TP DARI HASIL ANALISA CP................................................................................ 3
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) ................................................................................................. 4
Elemen : Perencanaan dan Pengalamatan Jaringan ........................................................................... 6
Peserta didik dapat merancang topologi dan arsitektur jaringan fiber optik................................. 7
Peserta didik dapat mengumpulkan kebutuhan teknis jaringan fiber optik. ............................... 13
Peserta didik dapat menggumpulkan data peralatan jaringan dengan teknologi fiber optik. ..... 17
Elemen : Teknologi Jaringan Kabel dan Nirkabel .............................................................................. 25
Peserta didik dapat menginstalasi jaringan kabel fiber optik ke dalam sistem jaringan .............. 26
Peserta didik dapat melakukan penyambungan kabel fiber optik ke dalam sistem jaringan ...... 41
Peserta Didik dapat menguji sistem jaringan menggunakan fiber optik .................................... 62
Peserta didik dapat mengganti perangkat jaringan fiber optik sesuai dengan kebutuhan .......... 81
Peserta didik dapat merawat sistem jaringan menggunakan fiber optik ................................... 101
2
IDENTIFIKASI CP DAN RUMUSAN TP
3
3 Peserta didik dapat menggumpulkan data peralatan jaringan dengan teknologi fiber optik.
4 Peserta didik dapat menginstalasi jaringan kabel fiber optik ke dalam sistem jaringan
5 Peserta didik dapat melakukan penyambungan kabel fiber optik ke dalam sistem jaringan
6 Peserta didik dapat menguji sistem jaringan menggunakan fiber optik
7 Peserta didik dapat mengganti perangkat jaringan fiber optic sesuai dengan kebutuhan
8 Peserta didik dapat merawat sistem jaringan menggunakan fiber optik
F Peserta didik mampu merancang topologi dan arsitektur merancang 10 JP Gotong royong, Mandarin & Internet
topologi dan arsitektur jaringan jaringan computer Bernalar Kritis Laboratorium
computer menggunakan fiber optik. menggunakan fiber
optik
F Peserta didik mampu kebutuhan teknis mengumpulkan 6 JP Mandarin & Gotong royong Internet
mengumpulkan kebutuhan teknis jaringan computer Laboratorium
jaringan computer menggunakan menggunakan fiber
fiber optik. optik.
F Peserta didik mampu data peralatan jaringan menggumpulkan 2 JP Mandarin & Gotong royong Internet
menggumpulkan data peralatan dengan teknologi fiber Laboratorium
jaringan dengan teknologi fiber optik.
optik.
F Peserta didik mampu peralatan jaringan menggunakan 12 JP Mandarin, kreatif, & Gotong Internet
menggunakan peralatan jaringan dengan teknologi fiber royong Laboratorium
dengan teknologi fiber optik. optik.
F Mampu memasang perangkat - Perangkat Jaringan Diskusi 4 JP 1. Bernalar kritis Internet,
jaringan fiber optik ke dalam sistem Fiber Optik Observasi 2. Kreatif Laboratorium
jaringan. Penugasan 3. Mandarin
4
- Sistem Jaringan
Fiber Optik
F Mampu mengganti perangkat - Perangkat Jaringan Diskusi 4 JP 1. Bernalar kritis Internet,
jaringan fiber optik sesuai dengan Fiber Optik Observasi 2. Kreatif Laboratorium
kebutuhan - Sistem Jaringan Penugasan 3. Mandarin
Fiber Optik
5
INFORMASI
Nama Sekolah SMK Negeri 1 Gorontalo
Dudi/Asosiasi Telkom dan Lintasarta
Tahun Penyusun 2022
Fase/Kelas/Semester F/XI/Ganjil
Alokasi Waktu
Kompetensi Awal Perserta Didik mampu merancang topologi
dan arsitektur jaringan fiber optik
Profil Pelajar Pancasila ➢ Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan berakhlak Mulia
dalam kegiatan sehari-hari
➢ Berfikir kritis dalam merancang topologi
dan arsitektur jaringan fiber optic
➢ Kreatif untuk melaksanakan tugas
presentasi
➢ Berkebhinekaan Global dapat menerima
perbedaan pendapat baik kritik atau
saran dari guru dan teman
➢ Mandiri dalam mengerjakan tugas
individu
Sarana dan Prasarana
➢ Sarana ➢ Laptop, Smartphone
➢ Bahan ➢ Kertas HVS/Buku, Alat Tulis
➢ Perkiraan Biaya ➢ Kuota Internet dan Alat Tulis
Prasarana ➢ Buku Paket, Modul, Search Engine
Sumber Belajar ➢ Internet, Peta As Planned Drawing
Media Belajar ➢ Ruang kelas/Bengkel TKJ/Ruang
Lingkungan Belajar Praktek
Alternatif ➢ Ruang Terbuka
6
TUJUAN PEMBELAJARAN Peserta didik dapat merancang topologi
dan arsitektur jaringan fiber optik.
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik
mampu merancang topologi dan arsitektur
PEMAHAMAN BERMAKNA
jaringan fiber optic
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
TUJUAN PEMBELAJARAN Peserta didik dapat merancang topologi dan
arsitektur jaringan fiber optik
MATERI Merancang topologi dan arsitektur jaringan
fiber optik
KEGIATAN PENDAHULUAN KEGIATAN INTI
1. Peserta didik menjawab salam guur 1. Guru menjelaskan tujuan materi yang
2. Peserta didik dan guru berdoa akan dipelajari
bersama di pimpin ketua kelas 2. Perserta didik menyaksikan video
3. Guru melakukan presensi dan tentang merencanakan Instalasi Fiber
penampilan peserta didik Optik Berdasarkan Peta As Planned
4. Peserta didik menjawab presensi Drawing
guru 3. Peserta didik
5. Guru memberikan arahan kepada menuliskan/mengemukakan
peserta didik mengenai capaian opini/pendapatnya setelah menonton
pembelajaran dan tujuan video tersebut
pembelajaran yang di capai 4. Peserta didik menyampaikan
6. Peserta didik menyimak penjelasan opininya secara bergantian
guru 5. Peserta didik diberikan kesempatan
7. Peserta didik diberi kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan dan
bertanya mengenai capaian guru memberikan jawaban untuk
pembelajaran menguatkan
8. Peserta didik memahami capaian 6. Peserta didik melakukan explore
pembelajaran dan aktifitasnya mengunakan computer/smartphone
tentang merancang topologi dan
arsitektur jaringan fiber optic
7. Peserta didik menyimpan hasil
explore tentang merancang topologi
dan arsitektur jaringan fiber optik
8. Peserta didik menyampaikan hasil
explore nya dalam diskusi kelas
dengan bimbingan guru
9. Guru menyampaikan pada tayangan
power point beberapa tata cara
merancang topologi dan arsitektur
jaringan fiber optic
10. Peserta didik diberi kesempatan
untuk bertanya terkait materi
7
KEGIATAN PENUTUP DAN REFLEKSI
REFLEKSI GURU
PERSERTA DIDIK
1. Peserta didik membuat rangkuman 1. Apakah ada kendala pada kegiatan
terkait materi yang dipelajari pada pembelajaran?
hari ini dengan penuh antusias, 2. Apakah semua peserta didik aktif
cermat dan tepat dalam kegiatan pembelajaran
2. Peserta didik menjawab soal 3. Apa saja kesulitan peserta didik yang
posttest dengan benar dapat di identifikasi pada kegiatan
3. Peserta didik menerima penilaian pembelajaran
refleksi hasil kegiatan yang sudah 4. Apakah peserta didik yang memiliki
dilaksanakan dengan beberapa kesulitan dapat dibantu
pertanyaan 5. Dimanakah level pencapaian rata-
4. Hal apa yang menyenangkan dalam rata peserta didik pada pembelajaran
pembelajaran hari ini? hari ini
5. Bagaimana anda memperbaiki hasil 6. Apakah seluruh peserta didik telah
belajar anda tuntas pada pembelajaran hari ini
6. Apakah metode belajar hari ini 7. Apa strategi yang akan digunakan
membuat hidup lebih bermakna agar peserta didik dapat
7. Peserta didik berdoa bersama dan menuntaskan kompetensi tesebut
mengucapkan salam mengakhiri
pembelajaran hari ini
ASESMEN
BENTUK
JENIS PROFIL PELAJAR
TERTULIS PEFORMA
PANCASILA
DIAGNOSTIK Penilaian Diri Jawaban Singkat
FORMATIF Presentasi
SUMATIF Uraian
LAMPIRAN
GLOSARIUM
Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT) merupakan program keahlian yang
membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan, dan sikap agar kompeten
dalam merakit, menginstall program, merawat dan memperbaiki komputer serta
jaringannya. Lulusan program keahlian ini memiliki kemampuan melakukan installasi
jaringan komputer, baik itu jaringan komputer dalam rumah /kantor, antar kantor, antar kota,
antar provinsi, bahkan antar negara.
8
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata teknik adalah pengetahuan dan
kepandaian membuat sesuatu yang berkenaan dengan hasil industri (bangunan, mesin).
Contoh: Sekolah teknik, ahli teknik. Arti lainnya dari teknik adalah cara (kepandaian dan
sebagainya) membuat atau melakukan sesuatu yang berhubungan dengan seni.
Komputer terdiri dari 3 elemen yakni : Hardware (perangkat keras) seperti Processor,
Harddisk, RAM,
CPU, Motherboard. Software (perangkat lunak) seperti aplikasi- aplikasi dan juga Sistem
Operasi yang
akan bekerja sesuai perintah yang diberikan oleh Brainware (pengguna).
Topologi Jaringan adalah suatu metode untuk menghubungkan 2 komputer atau lebih,
dengan menggunakan ( Kabel UTP, Fiber Optik ) maupun tanpa kabel ( Nirkabel ) sebagai
media transmisi. Dalam hal ini akan sangat memungkinkan user bisa berkomunikasi
dengan user yang lain dengan mudah walau berbeda tempat.
Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman, dan atau penerimaan dari setiap
informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara dan bunyi melalui
sistem kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik lainnya.
Arsitektur Jaringan dapat diartikan sebagai rancangan arus komunikasi media elektronik.
Arsitektur jaringan merupakan sebuah himpunan layer (lapisan) dan protocol
Jenis Arsitektur Jaringan · WAN (Wide Area Network) · MAN (Metropolitan Area Network)
· LAN (Local Area Network).
DAFTAR PUSTAKA
http://teknik-informatika-s1.stekom.ac.id/informasi/baca/Pengertian-Topologi-Jaringan-
dan-Jenis-Jenisnya/5e170377e8c03c2965f14b9d1a8f2895ef421ed5
https://rembangkab.bps.go.id/subject/2/komunikasi.html
https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/183475/mod_resource/content/1/1%20-
%20Pengertian%20Komputer.pdf
https://kbbi.lektur.id/teknik
RINGKASAN MATERI
Pengertian Design :
Desain berasal dari kata Desaino dalam bahasa Itali yang artinya adalah suatu gambar
yang mengandung arti atau bermakna, jadi dalam bahasan disini desain merupakan suatu
seni yang dituangkan dalam bentuk gambar dan mengandung arti, tentu didalamnya
terdapat keterangan- keterangan seperti dimensi, symbol – symbol yang digunakan,
penamaan, spesifikasi, ukuran dan lain – lain tergantung desain apa yang ditampilkan.
9
1. Konfigurasi Bus
2. Konfigurasi Star
Pengertian-pengertian
Premises
Adalah rumah tinggal atau tempat usaha, baik hunian satu unit maupun hunian multi-unit
seperti apartemen dihitung
sebagai satu tempat.
Subscriber
Adalah rumah atau bangunan yang terhubung ke jaringan FTTH / dan menggunakan
setidaknya satu layanan koneksi
ini dan didukung dengan kontrak komersial.
“Homes Passed”
Adalah jumlah potensi rumah atau bangunan yang operator memiliki kemampuan untuk
menghubungkan di daerah
layanan tersebut.
Definisi ini tidak termasuk tempat yang tidak bisa dihubungkan tanpa instalasi lebih lanjut
dari kabel tertanam secara
substansial seperti feeder dan kabel distribusi (fiber) untuk mencapai daerah di mana
pelanggan baru yang potensial
berada.
“Homes Connected”
Adalah jumlah rumah atau bangunan yang terhubung ke jaringan FTTH / FTTB.
10
PENGERTIAN HOMEPASS, HOME CONNECTED DAN HOME REACHED
“Agressive Homes Reached”
Adalah leading supplay penarikan jaringan fiber optik sampai ke rumah pelanggan, dengan
ujung kabel diterminasi
pada OTP.
Arsitektur Jaringan FTTX
11
• Kabel FO Drop kalau lokasi tower perkotaan.
• Kabel FO Distribusi kalau lokasi tower di pinggiran kota.
Sehingga FTTT bisa dianalogikan sebagai pengganti ODP ( FTTC ) atau TB ( FTTH )
Dst. Terlampir
JUMLAH
PERANCANGAN BOBOT NILAI KETERANGAN
YANG DIPEROLEH
1-2 1 71-75 CUKUP
2-3 2 76-80 SANGAT CUKUP
3-4 3 81-95 BAIK
4-5 4 96-100 SANGAT BAIK
Kunci Jawaban :
KOMPETENSI INTI
Peserta didik dapat mengumpulkan
TUJUAN PEMBELAJARAN
kebutuhan teknis jaringan fiber optik.
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik
mampu mengumpulkan kebutuhan teknis
PEMAHAMAN BERMAKNA
jaringan fiber optik
12
Coba berikan contoh terkait dengan jaringan
fiber optic di sekitar kalian
Apakah diantara kalian sudah pernah
melihat ataupun merancang jaringan fiber
optik
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat mengumpulkan
kebutuhan teknis jaringan fiber optik.
MATERI mengumpulkan kebutuhan teknis jaringan
fiber optik.
KEGIATAN PENDAHULUAN KEGIATAN INTI
9. Peserta didik menjawab salam guur 11. Guru menjelaskan tujuan materi yang
10. Peserta didik dan guru berdoa akan dipelajari
bersama di pimpin ketua kelas 12. Perserta didik menyaksikan
11. Guru melakukan presensi dan presentasi tentang pemanfaatan
penampilan peserta didik google earth dalam melakukan
12. Peserta didik menjawab presensi Desktop Survey
guru 13. Peserta didik
13. Guru memberikan arahan kepada menuliskan/mengemukakan
peserta didik mengenai capaian opini/pendapatnya setelah
pembelajaran dan tujuan meyaksikan presentasi yang telah di
pembelajaran yang di capai paparkan tersebut
14. Peserta didik menyimak penjelasan 14. Peserta didik menyampaikan
guru opininya secara bergantian
15. Peserta didik diberi kesempatan 15. Peserta didik diberikan kesempatan
bertanya mengenai capaian untuk menyampaikan pertanyaan dan
pembelajaran guru memberikan jawaban untuk
16. Peserta didik memahami capaian menguatkan
pembelajaran dan aktifitasnya 16. Peserta didik melakukan explore
mengunakan computer/smartphone
tentang Polygonisasi STO & ODC .
17. Peserta didik menyimpan hasil
explore tentang Polygonisasi STO &
ODC
18. Peserta didik menyampaikan hasil
explore nya dalam diskusi kelas
dengan bimbingan guru
19. Guru menyampaikan pada tayangan
power point lebih lanjut Polygonisasi
STO & ODC
20. Peserta didik diberi kesempatan
untuk bertanya terkait materi
KEGIATAN PENUTUP DAN REFLEKSI
REFLEKSI GURU
PERSERTA DIDIK
8. Peserta didik membuat rangkuman 8. Apakah ada kendala pada kegiatan
terkait materi yang dipelajari pada pembelajaran?
hari ini dengan penuh antusias, 9. Apakah semua peserta didik aktif
cermat dan tepat dalam kegiatan pembelajaran
9. Peserta didik menjawab soal 10. Apa saja kesulitan peserta didik yang
posttest dengan benar dapat di identifikasi pada kegiatan
10. Peserta didik menerima penilaian pembelajaran
refleksi hasil kegiatan yang sudah
13
dilaksanakan dengan beberapa 11. Apakah peserta didik yang memiliki
pertanyaan kesulitan dapat dibantu
11. Hal apa yang menyenangkan dalam 12. Dimanakah level pencapaian rata-
pembelajaran hari ini? rata peserta didik pada pembelajaran
12. Bagaimana anda memperbaiki hasil hari ini
belajar anda 13. Apakah seluruh peserta didik telah
13. Apakah metode belajar hari ini tuntas pada pembelajaran hari ini
membuat hidup lebih bermakna 14. Apa strategi yang akan digunakan
14. Peserta didik berdoa bersama dan agar peserta didik dapat
mengucapkan salam mengakhiri menuntaskan kompetensi tesebut
pembelajaran hari ini
ASESMEN
BENTUK
JENIS PROFIL PELAJAR
TERTULIS PEFORMA
PANCASILA
DIAGNOSTIK Penilaian Diri Jawaban Singkat
FORMATIF Presentasi
SUMATIF Uraian
LAMPIRAN
GLOSARIUM
Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT) merupakan program keahlian yang
membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan, dan sikap agar kompeten
dalam merakit, menginstall program, merawat dan memperbaiki komputer serta
jaringannya. Lulusan program keahlian ini memiliki kemampuan melakukan installasi
jaringan komputer, baik itu jaringan komputer dalam rumah /kantor, antar kantor, antar kota,
antar provinsi, bahkan antar negara.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata teknik adalah pengetahuan dan
kepandaian membuat sesuatu yang berkenaan dengan hasil industri (bangunan, mesin).
Contoh: Sekolah teknik, ahli teknik. Arti lainnya dari teknik adalah cara (kepandaian dan
sebagainya) membuat atau melakukan sesuatu yang berhubungan dengan seni.
Komputer terdiri dari 3 elemen yakni : Hardware (perangkat keras) seperti Processor,
Harddisk, RAM,
14
CPU, Motherboard. Software (perangkat lunak) seperti aplikasi- aplikasi dan juga Sistem
Operasi yang
akan bekerja sesuai perintah yang diberikan oleh Brainware (pengguna).\
DAFTAR PUSTAKA
RINGKASAN MATERI
MasterPlan Poligon ODC dibuat di Google Earth : BOUNDARY DAN TITIK ODC (dengan
spesifikasinya).
Sebagai acuan awal boundary adalah Boundary :
ODC Exist (FTTH dan MSAN)
ODC OGP (Sudah PO)
ODC Rencana Pembangunan (Belum PO)
Sebagai acuan titik ODC adalah titik ODC exist, ODC OGP dan ODC rencana
Pembangunan
Batas-Batas boundary ODC secara geografis antara lain :
Jalan Raya Umum
Jalan Tol
Rel Kereta Api
Sungai
Cluster Perumahan
15
Boundary ODC tidak harus sama dengan RK Eksisting.
Radius ODC maksimal 1 km atau diameter boundary maksimal 2 km.
ODC yang digunakan kapasitas 144 dan 288 dengan teknologi dua stage(1:4 , 1:8) dengan
total kapasitas maksimal 1000 HP (288) dan 600 HP (144).
Untuk daerah terpencil atau kawasan non perumahan dapat digunakan ODC type 96 atau
ODC Pole kapasitas 48.
Poligonisasi STO
Poligonisasi ODC
16
Apakah kalian mengetahui google earth ?
Apakah sudah pernah melihat topologi yang diterapakan dalam lingkungan sekolah ini
Apa saja yang anda perlukan dalam membuat polygonisasi STO & ODC
JUMLAH
PERANCANGAN BOBOT NILAI KETERANGAN
YANG DIPEROLEH
1-2 1 71-75 CUKUP
2-3 2 76-80 SANGAT CUKUP
3-4 3 81-95 BAIK
4-5 4 96-100 SANGAT BAIK
LEMBAR ASESMEN SUMATIF
Buatlah Polygonisasi STO & ODC yang sederhana didaerah tempat tinggal anda
menggunakan google earth
Kunci Jawaban :
KOMPETENSI INTI
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
TUJUAN PEMBELAJARAN Peserta didik dapat menggumpulkan data
peralatan jaringan dengan teknologi fiber
optik.
17
MATERI menggumpulkan data peralatan jaringan
dengan teknologi fiber optik.
KEGIATAN PENDAHULUAN KEGIATAN INTI
17. Peserta didik menjawab salam guur 21. Guru menjelaskan tujuan materi yang
18. Peserta didik dan guru berdoa akan dipelajari
bersama di pimpin ketua kelas 22. Perserta didik menyaksikan
19. Guru melakukan presensi dan presentasi tentang peralatan jaringan
penampilan peserta didik dengan teknologi fiber optik
20. Peserta didik menjawab presensi 23. Peserta didik menuliskan /
guru mengemukakan opini / pendapatnya
21. Guru memberikan arahan kepada setelah meyaksikan presentasi yang
peserta didik mengenai capaian telah di paparkan tersebut
pembelajaran dan tujuan 24. Peserta didik menyampaikan
pembelajaran yang di capai opininya secara bergantian
22. Peserta didik menyimak penjelasan 25. Peserta didik diberikan kesempatan
guru untuk menyampaikan pertanyaan
23. Peserta didik diberi kesempatan dan guru memberikan jawaban untuk
bertanya mengenai capaian menguatkan
pembelajaran 26. Peserta didik melakukan explore
24. Peserta didik memahami capaian mengunakan computer/smartphone
pembelajaran dan aktifitasnya tentang data peralatan jaringan
dengan teknologi fiber optik
27. Peserta didik menyimpan hasil
explore tentang peralatan jaringan
dengan teknologi fiber optik
28. Peserta didik menyampaikan hasil
explore nya dalam diskusi kelas
dengan bimbingan guru
29. Guru menyampaikan pada tayangan
power point lebih lanjut data
peralatan jaringan dengan teknologi
fiber optik
30. Peserta didik diberi kesempatan
untuk bertanya terkait materi
KEGIATAN PENUTUP DAN REFLEKSI
REFLEKSI GURU
PERSERTA DIDIK
15. Peserta didik membuat rangkuman 15. Apakah ada kendala pada kegiatan
terkait materi yang dipelajari pada pembelajaran?
hari ini dengan penuh antusias, 16. Apakah semua peserta didik aktif
cermat dan tepat dalam kegiatan pembelajaran
16. Peserta didik menjawab soal 17. Apa saja kesulitan peserta didik yang
posttest dengan benar dapat di identifikasi pada kegiatan
17. Peserta didik menerima penilaian pembelajaran
refleksi hasil kegiatan yang sudah 18. Apakah peserta didik yang memiliki
dilaksanakan dengan beberapa kesulitan dapat dibantu
pertanyaan 19. Dimanakah level pencapaian rata-
18. Hal apa yang menyenangkan dalam rata peserta didik pada pembelajaran
pembelajaran hari ini? hari ini
19. Bagaimana anda memperbaiki hasil 20. Apakah seluruh peserta didik telah
belajar anda tuntas pada pembelajaran hari ini
20. Apakah metode belajar hari ini 21. Apa strategi yang akan digunakan
membuat hidup lebih bermakna agar peserta didik dapat
menuntaskan kompetensi tesebut
18
21. Peserta didik berdoa bersama dan
mengucapkan salam mengakhiri
pembelajaran hari ini
ASESMEN
BENTUK
JENIS PROFIL PELAJAR
TERTULIS PEFORMA
PANCASILA
DIAGNOSTIK Penilaian Diri Jawaban Singkat
FORMATIF Presentasi
SUMATIF Uraian
LAMPIRAN
GLOSARIUM
Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT) merupakan program keahlian yang
membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan, dan sikap agar kompeten
dalam merakit, menginstall program, merawat dan memperbaiki komputer serta
jaringannya. Lulusan program keahlian ini memiliki kemampuan melakukan installasi
jaringan komputer, baik itu jaringan komputer dalam rumah /kantor, antar kantor, antar kota,
antar provinsi, bahkan antar negara.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata teknik adalah pengetahuan dan
kepandaian membuat sesuatu yang berkenaan dengan hasil industri (bangunan, mesin).
Contoh: Sekolah teknik, ahli teknik. Arti lainnya dari teknik adalah cara (kepandaian dan
sebagainya) membuat atau melakukan sesuatu yang berhubungan dengan seni.
Komputer terdiri dari 3 elemen yakni : Hardware (perangkat keras) seperti Processor,
Harddisk, RAM,
CPU, Motherboard. Software (perangkat lunak) seperti aplikasi- aplikasi dan juga Sistem
Operasi yang akan bekerja sesuai perintah yang diberikan oleh Brainware (pengguna).
DAFTAR PUSTAKA
RINGKASAN MATERI
19
MEMBUAT DAFTAR TEKNOLOGI DAN PERANGKAT JARINGAN FIBER OPTIK
3. Switch
4. Patch Core
5. ODC
6. Open Rack
20
9. Optical Termination Box
12. ODP/DPFO
13. Pedestal
21
17. Konektor
18. Adaptor
22. ONT
22
25. Fiber striper
29.
JUMLAH
PERANCANGAN BOBOT NILAI KETERANGAN
YANG DIPEROLEH
1-2 1 71-75 CUKUP
2-3 2 76-80 SANGAT CUKUP
3-4 3 81-95 BAIK
4-5 4 96-100 SANGAT BAIK
23
LEMBAR ASESMEN SUMATIF
Buatlah daftar menggunakan excel tentang teknologi jaringan fiber optic sebelumnya dan
teknologi fiber optic yang terbaru
NO GAMBAR NAMA ALAT SPESIFIKASI FUNGSI KETERANGAN
1
2
3
4
Kunci Jawaban :
24
MODUL AJAR
Kelas / Semester : XI / 3
Tahun : 2022
Alokasi Waktu : 12 JP
Fase :F
Profil Pelajar 1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
Pancasila berakhlak mulia
2. Berkebhinekaan Global
3. Mandiri
4. Bergotong Royong
5. Bernalar Kritis
6. Kreatif
Sarana dan Prasarana : Switch, Media Converter, OTB, Joint Closure, ODP, Roset, Laptop,
Kabel Kabel Aerial Fiber Optic / Kabel Udara 24 core, Kabel Kabel
Aerial Fiber Optic / Kabel Udara 12 core, Kabel UTP (Unshield
Twisted Pair), Kabel Patch cord, Kabel Pigtail, OTDR (Optical
Time-Domain Reflectometer), OPM (Optical Power Meter), Splicer
Fusion, Cleaver Fiber Optic, Stripper Fiber Optic, Protection Sleeve
25
B. KOMPETENSI INTI
Pertemuan Ke :1
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menginstalasi jaringan kabel fiber optik ke dalam
sistem jaringan
Pemahaman : Fiber optik merupakan media yang memiliki kemampuan mengantar
Bermakna data dengan kapasitas yang besar serta jarak transmisi yang sangat
jauh
(berkaitan dengan
kompetensi keahlian
atau produk yang
dibuat atau kehidupan
sehari-hari)
Pertanyaan Pemantik : Mengapa harus menggunakan kabel fiber optik sedangkan selama ini
kita telah menggunakan kabel UTP ?
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
Peserta didik melakukam perencanaan tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang
dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan,serta menginformasikan alat dan
26
bahan yang akan digunakan untuk menyelesaikan proyek instalasi jaringan kabel
fiber optik ke dalam sistem jaringan
Pendidik dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam
menyelesaikan proyek menginstalasi jaringan kabel fiber optik ke dalam sistem
jaringan.
Peserta didik melakukan instalasi jaringan kabel fiber optik ke dalam sistem jaringan.
Pendidik dan peserta didik melakukan penilaian pada hasil proyek masing-masing
kelompok yang telah dipresentasikan.
Pendidik dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek
yang sudah dijalankan. Peserta didik diminta untuk menyimpulkan, pengalamannya
selama menyelesaikan proyek.
Kegiatan Penutup
v Formatif
Sumatif
Pengayaan dan : -
Remedial
C. LAMPIRAN
Lembar Kerja / Jobsheet (Gambar Kerja, Work Preperation, Form Penilaian dan Kriteria
Penilaian) :
27
- Kriteria penilaian kompetensi 1
- Fiber Optik
Glosarium :
- Fiber optik adalah salah satu jenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat
halus (berdiameter 120 mikrometer, lebih kecil dari rambut manusia), yang digunakan
sebagai media transmisi. Kabel ini bisa mentransmisikan sinyal cahaya dari lokasi satu
ke lokasi lainnya dengan kecepatan yang optimal.
Daftar Pustaka :
- https://akademisiit.blogspot.com/p/jenis-jenis-kabel-fiber-optik.html
- http://elearning.smkidttelukpakedai.sch.id/2020/10/26/penyambungan-kabel-fiber-
optic/
28
Lembar Kerja Peserta Didik
A. PETUNJUK
1. Periksalah dengan teliti dokumen soal ujian praktik
2. Periksalah peralatan dan bahan yang dibutuhkan
3. Gunakan peralatan utama dan peralatan keselamatan kerja yang telah disediakan
4. Gunakan peralatan sesuai dengan SOP (Standard Operating Procedure)
5. Bekerjalah dengan memperhatikan petunjuk Pembimbing/Penguji
B. DAFTAR PERALATAN
Sebelum melakukan proses instalasi terlebih dahulu mempersiapkan alat-alat dan
perangkat yang akan digunakan, adapun alat-alat dan perangkatnya yaitu sebagai berikut :
1. Switch
2. Media Converter/ONT
3. OTB
4. Joint Closure
5. ODP
6. Roset
7. Laptop
8. Kabel Kabel Aerial Fiber Optic / Kabel Udara 24 core
9. Kabel Kabel Aerial Fiber Optic / Kabel Udara 12 core
10. Kabel UTP (Unshield Twisted Pair)
11. Kabel Patch cord
12. Kabel Pigtail
13. OTDR (Optical Time-Domain Reflectometer)
14. OPM (Optical Power Meter)
15. Splicer Fusion
16. Cleaver Fiber Optic
17. Stripper Fiber Optic
18. Protection Sleeve
29
C. SOAL ASPEK KETERAMPILAN
30
RUBRIK PENILAIAN
Nama Peserta :
Kompeten
Ya
Belum Sangat
No Komponen/Sub Komponen Cukup Baik Catatan
<61 Baik
61-70 71-85
86-100
0 1 2 3
1 2 3 4 5 6 7
I Persiapan
1.1 Mempersiapkan peralatan dan
bahan yang diperlukan
1.2 Menyiapkan perangkat jaringan
Rerata komponen Persiapan
(Pembulatan)
II Pelaksanaan
2.1 Menyambungan kabel Fiber
Optic ke dalam Join Closure
2.2 Menyambungan kabel Fiber
Optic ke dalam ODP
2.3 Menyambungan kabel Fiber
Optic ke dalam Roset
2.4 Network Integration
menggunakan MC
31
Kompeten
Ya
Belum Sangat
No Komponen/Sub Komponen Cukup Baik Catatan
<61 Baik
61-70 71-85
86-100
0 1 2 3
1 2 3 4 5 6 7
Rerata komponen Pelaksanaan
(Pembulatan)
III Hasil
3.1 Menguji redaman
3.2 Menguji jaringan
Rerata komponen Hasil (Pembulatan)
Keterampilan NILAI
Persiapan Pelaksanaan Hasil
Nilai rata-rata
(pembulatan)
MATERI PEMBELAJARAN
Dalam rangka standarisasi pemasangan dan mutu material pemasangan kabel serat optik
maka sangat diperlukan adanya standar atau pedoman pemasangan kabel serat optik baik untuk
instalasi atas tanah maupun instalasi bawah tanah. Untuk itu PT.Telekomunikasi Indonesia,tbk
memiliki standar khusus tentang tata cara pemasangan kabel optik agar diperoleh keseragaman
baik cara pemasangan maupun peralatan yang digunakan sehingga diperoleh hasil kerja yang
berkualitas dan rapi. Segi yang harus diperhatikan dalam pemasangan kabel optik atas tanah
adalah :
1. Persyaratan teknis
2. Estetika pemasangan
32
Kabel Aerial disebut juga dengan istilah Kabel Udara. Kabel Aerial adalah kabel fiber
optik yang istalasi/pemasangannya digantung pada tiang-tiang tertentu. Pemasangannya
mirip seperti kabel listrik PLN. Kabel Aerial terbagi atas 3 (tiga) tipe,antara lain :
• Figure 8 • ADSS • OPGW
5. Kabel indoor
Kabel indoor adalah jenis kabel fiber optik yang dipasang didalam bangunan atau gedung
tertentu. Coating (Jacket Pelindung) kabel FO jenis ini sangat tipis,jika dibandingkan
dengan kabel fiber optik lainnya.
33
B. Intalasi Kabel Fiber Optik
Proses instalasi ini dilakukan dengan cara pemberian surat perintah kerja kepada teknisi,
survey lapanga, mempersiapkan alat-alat & bahan yang akan digunakan, instalasi kabel,
jointing kabel, pengukuran rata-rata daya sinyal di ODF dan OTB, patching core, konfigurasi,
test comissioning, pelabelan, dan pembuatan berita acara. Gambar 1 adalah alur kerja proses
instalasi secara terperinci.
2. Survey Lapangan
Survey lapangan atau survey lokasi adalah tahapan awal yang sangat penting dalam
merencanakan suatu kegiatan perencanaan proyek atau suatu bangunan dimana dalam
34
survey lokasi tersebut kita dapat mengetahui letak keadaan tanah dan keadaan lingkungan
tersebut sehingga perencana dapat semaksimal mungkin untuk dapat merencanakan yang
akan didirikan di lokasi tersebut atau yang di buat di lokasi tersebut.
36
c. Menghubungkan OTB/ODF ke Joint Closure
Joint Closure adalah alat yang digunakan untuk terminasi penyambungan kabel fiber
optik. Alat ini biasa digunakan untuk penambahan/pembagian grub kabel fiber.
37
e. Menghubungkan Closure ke ODP
ODP adalah singkatan dari Optical Distribution Point yaitu sebuah perangkat yang
berfungsi untuk melindungi dan membagi kabel FO/Fiber Optic (protect dan split) ke
beberapa saluran /pelanggan. Fungsi utama dari ODP adalah membagi satu core optic
dari jalur utama (provider) kebeberapa pelanggan, dengan menggunakan komponen
passive splitter. Instalasi kabel yang pertama kali dilakukan yaitu memasang instalasi
kabel fiber optic dari server menuju letak joint closure. Tipe kabel fiber optic yang
digunakan yaitu kabel fo 24 core . Panjang kabel yang ditarik sesuai dengan planning
yaitu 187m. Proses pemasangan kabel fo 24 core ditunjukkan pada joint closure pada
Gambar 10.
38
g. Menghubungkan Roset ke Media Converter
5. Pengecekan
Setelah selesai Instalasi Kabel Optik maka perlu melakukan test jaringan. Adapun
prosesnya dengan test ping yang dilakukan untuk menguji konektivitas apakah jalur
sinyal tersebut sudah terhubung atau belum antara perangkat switch ke port Ethernet pada
laptop bmenggunakan kabel UTP.
39
MODUL AJAR
Kelas / Semester : XI / 3
Alokasi Waktu : 12 JP
Fase :F
Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase F, peserta didik mampu menginstalasi jaringan kabel
dan nirkabel, melakukan perawatan dan perbaikan jaringan kabel dan
nirkabel, memahami standar jaringan nirkabel, memilih teknologi
jaringan nirkabel indoor dan outdoor sesuai kebutuhan, melakukan
instalasi perangkat jaringan nirkabel, menguji instalasi perangkat
jaringan nirkabel, menjelaskan konsep layanan Voice over IP
(VoIP), mengkonfigurasi layanan Voice over IP (VoIP), memahami
jaringan fiber optic, memahami jenis-jenis kabel fiber optic, memilih
kabel fiber optic, menerapkan fungsi alat kerja fiber optic,
menggunakan alat kerja fiber optic, melakukan sambungan fiber
optic, dan melakukan perbaikan jaringan fiber optic.
Profil Pelajar 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
Pancasila berakhlak mulia
2) Berkebhinekaan Global
3) Mandiri
4) Bergotong Royong
5) Bernalar Kritis
6) Kreatif
Sarana dan Prasarana : Switch, Media Converter, OTB, Joint Closure, ODP, Roset, Laptop,
Kabel Kabel Aerial Fiber Optic / Kabel Udara 24 core, Kabel Kabel
Aerial Fiber Optic / Kabel Udara 12 core, Kabel UTP (Unshield
Twisted Pair), Kabel Patch cord, Kabel Pigtail, OTDR (Optical
Time-Domain Reflectometer), OPM (Optical Power Meter), Splicer
Fusion, Cleaver Fiber Optic, Stripper Fiber Optic, Protection Sleeve
40
B. KOMPETENSI INTI
Pertemuan Ke :2
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat melakukan penyambungan kabel fiber optik ke
dalam sistem jaringan
Pemahaman : Fiber optik merupakan media yang memiliki kemampuan mengantar
Bermakna data dengan kapasitas yang besar serta jarak transmisi yang sangat
jauh
(berkaitan dengan
kompetensi keahlian
atau produk yang
dibuat atau kehidupan
sehari-hari)
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
Peserta didik melakukam perencanaan tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang
dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan serta menginformasikan alat dan
bahan yang dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan proyek penyambungan kabel
fiber optik ke dalam sistem jaringan
41
Langkah 3 Penyusunan Rencana Kerja
Pendidik dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam
menyelesaikan proyek penyambungan kabel fiber optik ke dalam sistem jaringan
Peserta didik melakukan penyambungan kabel fiber optik ke dalam sistem jaringan
Pendidik dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek
yang sudah dijalankan. Peserta didik diminta untuk menyimpulkan pengalamannya
selama menyelesaikan proyek.
Kegiatan Penutup
Asesmen Diagnostik
v Formatif
Sumatif
Pengayaan dan : -
Remedial
C. LAMPIRAN
Lembar Kerja / Jobsheet (Gambar Kerja, Work Preperation, Form Penilaian dan Kriteria
Penilaian) :
42
Bahan Bacaan (handout, acuan standarisasi, link, video, dll) :
-
Glosarium :
- Serat optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik
yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk
mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain.
Daftar Pustaka :
- https://media.neliti.com/media/publications/195474-ID-manfaat-pemasangan-optical-
termination-p.pdf
- https://e-journal.uajy.ac.id/18526/1/TIF_08193.pdf
- https://www.readcube.com/articles/10.25124/jett.v3i2.306
-
43
Lembar Kerja Peserta Didik
E. PETUNJUK
1. Periksalah dengan teliti dokumen soal ujian praktik
2. Periksalah peralatan dan bahan yang dibutuhkan
3. Gunakan peralatan utama dan peralatan keselamatan kerja yang telah disediakan
4. Gunakan peralatan sesuai dengan SOP (Standard Operating Procedure)
5. Bekerjalah dengan memperhatikan petunjuk Pembimbing/Penguji
F. DAFTAR PERALATAN
Sebelum melakukan proses instalasi terlebih dahulu mempersiapkan alat-alat dan
perangkat yang akan digunakan, adapun alat-alat dan perangkatnya yaitu sebagai berikut :
1. Kabel Kabel Aerial Fiber Optic / Kabel Udara 24 core
2. Kabel Kabel Aerial Fiber Optic / Kabel Udara 12 core
3. Kabel UTP (Unshield Twisted Pair)
4. Kabel Patch cord
5. Kabel Pigtail
6. OTDR (Optical Time-Domain Reflectometer)
7. OPM (Optical Power Meter)
8. Splicer Fusion
9. Cleaver Fiber Optic
10. Stripper Fiber Optic
11. Protection Sleeve
44
a. Menyambungan kabel pigtail dengan kabel 12 core pada OTB
b. Penyambungan kabel Fiber Optic pada Join Closure
c. Penyambungan kabel Fiber Optic pada ODP
d. Penyambungan kabel Fiber Optic pada Roset
45
RUBRIK PENILAIAN
Nama Peserta :
Kompeten
Ya
Belum Sangat
No Komponen/Sub Komponen Cukup Baik Catatan
<61 Baik
61-70 71-85
86-100
0 1 2 3
1 2 3 4 5 6 7
I Persiapan
1.1 Mempersiapkan peralatan dan
bahan yang diperlukan
1.2 Menyiapkan perangkat jaringan
Rerata komponen Persiapan
(Pembulatan)
II Pelaksanaan
2.1 Menyambungan kabel pigtail
dengan kabel 12 core pada OTB
2.2 Menyambungan kabel Fiber
Optic pada Join Closure
2.3 Menyambungan kabel Fiber
Optic pada ODP
2.4 Menyambungan kabel Fiber
Optic pada Roset
46
Kompeten
Ya
Belum Sangat
No Komponen/Sub Komponen Cukup Baik Catatan
<61 Baik
61-70 71-85
86-100
0 1 2 3
1 2 3 4 5 6 7
Rerata komponen Pelaksanaan
(Pembulatan)
III Hasil
3.1 Menguji redaman
3.2 Menguji jaringan
Rerata komponen Hasil (Pembulatan)
Keterampilan NILAI
Persiapan Pelaksanaan Hasil
Nilai rata-rata
(pembulatan)
MATERI PEMBELAJARAN
Inti kaca kabel single-mode umumnya berdiameter 8,3-10 mikron (jauh lebih kecil dari
diameter rambut), dan pada multi-mode berukuran 50-100 mikron. Pulsa cahaya yang
ditembakkan pada single mode adalah cahaya dengan panjang gelombang 1310-1550nm,
sedangkan pada multi-mode adalah 850-1300nm.
47
Ujung kabel serat optik berakhir di sebuah terminasi, untuk hal tersebut dibutuhkan
penyambungan kabel serat optik dengan pigtail serat optik di Optical Termination Board (OTB.
Dari OTB kabel serat optik tinggal disambung dengan patchcord serat optik ke perangkat
multiplexer, switch atau bridge (converter to ethernet UTP). Penyambungan kabel serat optik
disebut sebagai splicing. Splicing menggunakan alat khusus yang memadukan dua ujung kabel
seukuran rambut secara presisi, dibakar pada suhu tertentu sehingga kaca meleleh tersambung
tanpa bagian coated-nya ikut meleleh. Setelah tersambung, bagian sambungan ditutup dengan
selubung yang dipanaskan. Alat ini mudah dioperasikan, namun sangat mahal harganya. Inilah
sebabnya meskipun harga kabel fiber optik sudah jauh lebih murah namun alat dan biaya
lainnya masih mahal, terutama pada biaya pemasangan kabel, splicing dan terminasinya.
Untuk mendapatkan hasil penyambungan yang baik beberapa faktor yang harus
diperhatikan antara lain :
48
Gambar 4. Kupas kulit kabel 24 core menggunakan Sheath cutter
2. Setelah ujung kulit kabel terkupas kemudian bersihkan cairan jeli yang menempel di
setiap tube fiber optic menggunakan bedak/solar supaya bersih.
49
4. Ambil salah satu ujung serat optik kemudian kupas pelindung serat optik (secondary
coating) tersebut dengan fiber stripper, panjang ujung serat optik yang dikupas kurang
lebih 4 cm. Begitu juga pada ujung serat optik kabel pigtail yang akan disambungkan
dengan kabel 12 core.
50
Gambar 9 . Memotongan cladding menggunakan fiber cleaver
7. Masukan Protection Sleeve pada kabel fiber optik sebelum melakukan penyambungan
51
9. Apabila kedua serat sudah terpasang pada “v groove” maka selanjutnya lakukan
aligning atau eksekusi penyambungan (arc). Aligning biasanya sudah dilakukan secara
otomatis oleh alat.
10. Cek estimasi redaman hasil sambungan. Nilai redaman ini harus menunjukkan angka
maksimum 0,01 dB (atau sesuai standar operasional). Jika redaman lebih tinggi lakukan
penyambungan ulang. Jika redaman sudah memenuhi standar maka bisa melakukan
langkah selanjutnya.
52
Gambar 14 . Pengecekan estimasi redaman hasil sambungan
Jika hasil pemotongan maupun pembersihan berhasil baik maka proses penyambungan
dapat dilaksanakan, namun bila hasil potongan dan pembersihan tidak baik maka proses
diatas diulangi. Lakukan kembali pemotongan dan pembersihan pada ujung serat optik
dari kabel pasangannya kemudian lakukan sambungkan kembali, jangan lupa untuk
memasukkan selongsong sambung pada salah satu serat sebelum penyambungan serat
kabel tersebut. Perhatikan kode warna dari masing-masing serat optik jangan sampai
tertukar.
11. Geser protection sleeve ke posisi fiber yang sudah disambung. Lakukan dengan sangat
hati- hati karena kesalahan sedikit saja bisa mematahkan fiber yang sudah disambung.
Panaskan protection sleeve pada heat shrink (pemanas) yang ada pada fusion splicer.
Ikuti tanda atau alarm yang ada.
53
12. Jika protection sleeve sudah dingin, ambil dan letakkan pada tray yang sudah ada pada
OTB
54
Gambar 17 . Join Closure
2. Pasang cable tie (tie wrap) warna hijau pada salah satu ujung dan warna biru pada ujung
lainnya(untuk membedakan arah kabel).
3. Kupas kulit kabel sepanjang 180 cm. Urai loose tube.
4. Bersihkan jelly yang ada pada loose tube dengan menggunakan jelly cleaner
5. Potong filler dan buang. Jangan memotong strength member dulu.
6. Isolasi kabel sepanjang 3 cm dari ujung kulit kabel.
55
Gambar 19 . Join Closure
8. Tutup lubang closure yang terbuka dan tidak digunakan untuk kabel menggunakan plug
yang dililit dengan sealing tape secara merata pada plug .
9. Kupas loose tube dengan menggunakan loose tube cutter, sisakan 50 mm dari ujung
kupasan kabel.
10. Potong flexible tube sepanjang 838 mm. Masukkan serat optik kedalam flexible tube .
Flexible tube dan loose tube overlap + 25 mm.
11. Pasang tray. Pasang flexible tube sesuai urutan warna tube pada tray dan kaitkan pada
klip supaya rapi dan terhindar dari bending yang terlalu kecil.
56
13. Sambung kedua ujung fiber menggunakan alat sambung (fusion splicer / mechanical
splicer). Gunakan pelindung protection sleeve, sambung satu persatu dan atur fiber
kedalam cassette serapih mungkin untuk menghindari banding.
57
Gambar 24. Pemasangan Base Tray ODC
58
Gambar 25 . Meletakan protection sleeve pada tray ODP
10. Tutuplah ODP dengan hati-hati dengan mengunci kunci tambahan pada bagian atas
dan bawah sehingga kedua bagian akan tertutup dengan rapat.
11. ODP dipasang pada tiang dipasang di outdoor.
Dalam desain jaringan pelanggan FTTH kabel drop ditarik dari port output adapter ODP
yang berada di luar rumah sampai ke Roset yang berada di dalam rumah. Berdasarkan standar
instalasi bahwa instalasi kabel drop dari ODP ke Roset harus melalui perangkat OTP.
Pemasangan OTP bertujuan untuk mempermudah melokalisir gangguan dan demarkasi atau
titik batas antara kabel bagian luar rumah (outdoor) dan bagian dalam rumah (indoor). Dengan
dipasangnya ODP jika terjadi gangguan maka kabel yang terganggu itu saja yang dilakukan
perbaikan atau penggatian dan hal ini akan menghemat/efesien dalam pemakaian kabel drop.
Optical Indoor Outlet (Roset) Roset, Roset merupakan perangkat pasif yang diletakkan di
dalam rumah pelanggan yang menjadi titik terminasi akhir dari kabel indoor fiber optik,
terdapat dua jenis roset yaitu roset jenis temple dan roset jenis tanam.
59
Gambar 26 . Roset Gambar 27. Proses pemasangan
Gambar 28 . ONT
60
MODUL AJAR
Alokasi Waktu 4 JP
B. KOMPETENSI INTI
Pertemuan Ke 3 (Ketiga)
61
Tujuan Pembelajaran
Peserta Didik dapat menguji sistem jaringan
menggunakan fiber optik
Pemahaman Bermakna
Setelah memahami materi, diharapkan peserta didik
(berkaitan dengan kompetensi
dapat melakukan pengujian sistem jaringan
keahlian atau produk yang
menggunakan fiber optik
dibuat atau kehidupan sehari-
hari)
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan:
Kegiatan Inti:
62
Langkah 5: Menguji Hasil (Presentasi Project)
1. Pendidik meminta setiap kelompok berdiskusi mengenai intisari dari project yang
dilakukan tentang instalasi jaringan fiber optik
2. Pendidik bersama peserta didik membuat kesimpulan terkait project yang telah
dilaksanakan
3. Pendidik memberikan kuis (tes formatif) untuk mengecek pemahaman peserta didik
akan project yang telah dilakukan
Kegiatan Penutup:
Asesmen ❖ Formatif
❖ Sumatif
❖ Portofolio
63
b. Cukup
c. kurang
Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dalam pembelajaran hari
ini? Apakah saya menyumbangkan ide
dalam proses pembuatan presentasi?
Gotong Royong Apakah saya dapat bekerjasama dengan
teman kelompok?
Refleksi Pendidik
64
LAMPIRAN
A. Ringkasan Materi
Kabel fiber optik merupakan jenis kabel yang terbuat dari kaca yang sangat halus dan
digunakan sebagai media transmisi sinyal cahaya dengan kecepatan tinggi. Fiber optik
mempunyai ukuran yang sangat kecil dan halus dengan diameter 120 mikrometer yang bahkan
lebih halus dari ukuran rambut manusia. Kecepatan transmisi dalam kabel fiber optik
menggunakan pembiasan cahaya sebagai prinsip atau cara kerjanya. Sumber cahaya yang
berperan dalam proses transmisi ini diperoleh dari LED atau laser. Fiber optik atau sering
disebut juga dengan serat optik menjadi komponen yang penting dalam didang telekomunikasi.
Kabel fiber optik ini menjadi pilihan yang tepat untuk jaringan komunikasi berkecepatan tinggi.
Setelah pabrik kabel dipasang dan diakhiri, atau kabel serat optik akan rusak seiring
berjalannya waktu. Disarankan untuk menguji segmen serat optik. Oleh karena itu perlu diuji
terlebih dahulu secara berkala, sehingga kemungkinan menghambat efisiensi pengiriman data
dapat diturunkan atau dihilangkan. Di sinilah aspek penting dari pengujian serat optik
diperlukan untuk dilakukan.
Pada dasarnya, tujuan utama pengujian adalah untuk mengevaluasi cara kerja kabel,
dan untuk menghilangkan kesalahan, jika dirasakan. Dengan demikian melalui cara ini kualitas
standar, serta fungsi keseluruhan sistem akan ditingkatkan. Biasanya, komponen yang perlu
diuji adalah: konektor, penerima, sumber cahaya atau LED, detektor dan sambungan dll.
Pengujian harus dilakukan sesuai dengan TIA TSB-140 dan pedoman Catatan Pengujian
Penerimaan. Dokumen-dokumen ini memberikan pedoman tambahan untuk panjang,
kehilangan, dan polaritas uji-lapangan uji serat optik yang lengkap.
Berbagai jenis peralatan pengujian tersedia di pasaran, seperti visual fault locator
(VFL), meter daya serat, tester kabel jaringan atau tes OTDR. Untuk pemecahan masalah,
OTDR direkomendasikan. VFL adalah sumber laser merah; pelacak adalah sumber
LED. Instrumen ini dapat digunakan untuk mencari breakpoint, sambungan yang buruk,
koneksi yang buruk, menekuk atau meretakkan kabel serat optik. Visual fault locator adalah
alat yang efisien untuk melacak serat, perutean serat, dan pengecekan kontinuitas dalam
jaringan optik, serta untuk mengidentifikasi serat dan konektor pada panel atau outlet patch. Ini
dengan mudah mengisolasi titik kehilangan tinggi dan kesalahan pada kabel serat optik dan
merupakan solusi ideal untuk aplikasi di bidang telekomunikasi, LAN, WAN, tautan data serat
dan sistem CATV.
Optic Power Meter digunakan untuk pengukuran daya cahaya absolut serta pengukuran
terkait kehilangan serat optik. Untuk pengukuran daya transmisi cahaya dBm, kalibrasi yang
tepat sangat penting. Untuk mengukur kehilangan atau tingkat daya relatif dalam dB, meter
daya optik selalu digunakan dengan sumber cahaya optik. Ada meteran untuk keperluan umum,
yang semi-otomatis, serta meteran listrik yang dioptimalkan untuk jenis jaringan tertentu,
65
seperti arsitektur FTTx atau LAN / WAN. Ini semua masalah memilih perlengkapan yang tepat
untuk kebutuhan.
Pedoman Pengujian
Saat melakukan pengujian serat optik, Anda harus selalu menurut TIA TSB-140 dan
pedoman Acceptance Testing Notes. Mereka memberikan pedoman tambahan untuk panjang
pengujian lapangan, kehilangan dan polaritas tautan serat optik yang lengkap. Misalnya,
bersihkan semua koneksi dan adaptor pada titik uji optik sebelum melakukan pengukuran.
1. Alat Ukur Fiber Optik
Alat ukur fiber optik terdiri dari beberapa model dan fungsi yang berbeda, antara lain:
OPM merupakan alat yang digunakan untuk melakukan test fiber optik saat melakukan
instalasi dan pemeliharaan jaringan fiber atau serat optik. Optical Power Meter dipakai untuk
mengukur total loss dalam sebuah link optik saat instalasi, uji akhir atau pemelihara yang
diukur dalam satuan dB atau Decible. OPM merupakan instrumen pengujian yang berfungsi
66
untuk mengukur secara akurat kekuatan peralatan serat optik, atau kekuatan sinyal optik yang
melewati kabel serat. Terdiri dari sensor terkalibrasi yang mengukur rangkaian amplifier dan
tampilan, penguji OPM dapat digunakan untuk pemasangan, debugging, dan pemeliharaan
jaringan serat apa pun. Dan dapat beradaptasi dengan berbagai gaya konektor seperti SC, ST,
FC, dll. Secara umum, ada lima tombol pada pengukur daya optik: tombol POWER, tombol
LIGHT, tombol dB, tombol ZERO dan tombol λ.
Pembacaan pengukur daya optik yang dinyatakan dalam satuan dBm di layar OPM
adalah cara intuitif untuk mengukur daya optik. The "m" dalam dBm mengacu pada daya
referensi yang 1 miliwatt. Jadi, sumber dengan tingkat daya 0 dBm memiliki daya 1 miliwatt.
Demikian juga, -10 dBm sama dengan 0,1 miliwatt dan +10 dBm sama dengan 10 miliwatt.
Semakin negatif suatu angka, semakin tinggi kerugiannya. Meskipun penguji OPM mengukur
angka kerugian negatif, secara konvensional dikatakan sebagai angka positif. Misalnya, jika
pembacaan meteran daya optik adalah "-3.0 dB", kerugiannya adalah 3.0 dB. Selain itu, rentang
daya optik berbeda satu sama lain karena jenis jaringan.
PROSEDUR PENGUJIAN OPM UNTUK DAYA SERAT OPTIK
Untuk menguji kinerja ujung-ke-ujung dari sistem serat optik, dibutuhkan dua buah
peralatan genggam - penguji OPM dan sumber cahaya. Sumber cahaya mengirimkan panjang
gelombang cahaya ke serat. Di ujung lain kabel, meteran daya membaca cahaya itu, atau tingkat
daya optik, dan menentukan jumlah sinyal yang hilang. Karena kehilangan serat optik
bervariasi dengan panjang gelombang, pengukur daya optik harus menggunakan panjang
gelombang yang sama seperti yang digunakan oleh sumber cahaya. Misalnya, jika sumber
cahaya beroperasi pada panjang gelombang 1310nm, pengukur daya optik juga harus disetel
ke pengujian 1310nm.
67
Power Meter adalah suatu alat ukur yang bisa mengukur besaran-besaran listrik secara
terintegrasi dari beberapa komponen alat ukur menjadi satu kesatuan yang terangkai dalam
suatu alat ukur. Dengan kata lain dalam satu alat sudah dapat digunakan untuk mengukur
berbagai macam jenis besaran listrik antara lain arus, tegangan, daya, faktor daya, frekuensi
bahkan Total Harmonik Distorsion secara real time monitoring.
Power Meter juga digunakan untuk mengukur total loss dalam sebuah link optik baik
saat instalasi (uji akhir) atau pemeliharaan dan juga untuk kelurusan core optik. Pengukuran
dengan optical power meter digunakan untuk menentukan loss (rugi) daya cahaya pada saluran
serat optik, Optical Power meter listrik (OPM) adalah alat yang digunakan untuk mengukur
kekuatan dalam sinyal optik. Istilah ini biasanya mengacu pada perangkat untuk menguji daya
rata-rata dalam sistem serat optik. Perangkat tujuan umum kekuatan cahaya measuring
biasanya disebut radiometers, fotometer, daya laser meter, meter ringan atau lux meter.
Nilai Redaman total pada kabel Fiber Optik yang terhitung mulai dari OLT sampai ONT harus berada
pada batas wajar yang telah ditentukan yaitu 15-28 dB. Oleh karena itu perhitungan redaman untuk
jaringan yang baik sesuai dengan batas wajar yang terlah ditetukan tersebut.
b. Optical Time Domain Reflectometer (OTDR)
Optical Time Domain Reflectometer merupakan alat ukur fiber optik yang digunakan
untuk mengevaluasi serat optik pada domain waktu. OTDR menjadi salah satu peralatan utama
untuk instalasi ataupun pemeliharaan link fiber optik. OTDR memungkinkan link diukur dari
bagian ujung. OTDR digunakan untuk mendapatkan gambaran secara visual dari redaman fiber
optik sepanjang link yang diplot pada layar dengan jarak pada sumbu X dan redaman atau loss
pada sumbu Y. OTDR dalam display menampilkan informasi mengenai redaman fiber, loss
dari sambungan, loss dalam konektor, lokasi gangguan, dan juga loss antara dua titik.
Fungsi dari Optical Time Domain Reflectometer (OTDR) ini adalah mengukur jarak
pada titik dalam fiber. OTDR juga digunakan untuk mengukur besar loss rata-rata antara dua
titik yang dipilih dalam fiber optik dalam satuan dB/km. Alat ukur fiber optik memang
68
mempunyai fungsi yang berbeda-beda yang disesuaikan dengan keperluan instalasi maupun
pemeliharaan dan bahkan perbaikan. OTDR juga dapat digunakan untuk mengetahui jenis
event dalam fiber optik. Fungsi dari OTDR lainnya adalah digunakan untuk mengetahui lokasi
titik penyambungan dan besar loss. OTDR juga dapat berguna untuk mengidentifikasi lokasi
dan jenis gangguan fiber optik. Fungsi berikutnya adalah untuk mengetahui besar porsi daya
yang dapat dipantulkan dalam suatu event pantulan atau disebut juga dengan istilah Optical
Return Loss.
Fungsi dari OTDR:
1. Mengukur loss dalam satuan panjang
Loss per satuan panjang dari kabel dapat diasumsikan sebagai redaman yang dimiliki
oleh suatu fiber optik. OTDR dapat mengukur redaman yang ada sebelum atau sesudah
instalasi, sehingga teknisi bisa mengidentifikasi jika terjadi ketidaknormalan saat instalasi.
Ketidaknormalan di sini bisa berupa bengkokan (bend) atau keberadaan beban yang tidak
diharapkan.
2. Melakukan evaluasi pada sambungan dan juga konektor
Pada saat instalasi pasti dibutuhkan penyambungan pada serat optik agar kabell tersebut
bisa lebih panjang. Nah pada titik sambungan biasanya ada nilai redamannya. OTDR adalah
alat yang bisa digunakan untuk melihat nilai redaman tersebut, sehingga teknisi bisa
memastikan redaman sambungan atau konektor masih dalam batas yang diperbolehkan atau
tidak.
3. Fault Location
Dengan menggunakan OTDR, teknisi jadi lebih mudah mengetahui lokasi fault atau
ketidaknormalan yang terjadi pada serat optik. Caranya adalah dengan melihat jarak dari end
of fiber pada OTDR. Jika jaraknya ternyata kurang dari jarak yang sebenarnya maka pada jarak
tersebut terindikasi adanya fault.
OTDR digunakan untuk mengukur beberapa variable yang semuanya menentukan
bagaimana karakteristik suatu kabel fiber optik atau sistem optik. Berikut beberapa variabel
atau karakteristik fiber optik yang bisa diukur oleh OTDR:
1. Mengukur ORL (Optical Return Loss) yang timbul akibat refleksi cahaya yang terjadi di
bagian sambungan kabel atau connector;
2. Mengukur berapa besaran end to end loss di dalam satu span kabel serat optik
3. Mengukur splice loss, yaitu loss yang timbul saat adanya gangguan berupa sambungan
kabel serat optik putus atau dikenal juga dengan istilah fiber cut
4. Mendeteksi adanya degradasi power output dari sumber cahaya optik atau laser source
69
5. Mengukur panjang dari kabel fiber optik
6. Mengukur jarak titik lokasi di dalam suatu link, jadi OTDR bisa memberitahu posisi ujung
link atau patahan.
c. Visual Fault Locator
Visual Fault Locator biasa juga disebut Visual Laser fiber optic atau senter fiber optik
berfungsi untuk melakukan pengetesan pada core atau inti fiber optik. Laser akan mengikuti
serat optik dari POP hingga user, apabila core atau tidak bermasalah, maka laser akan sampai
pada titik tujuan.
Visual Fault Locator (VFL) adalah alat penting untuk setiap Fiber Tool Kit Optik , itu
seperti tester kontinuitas. VFL bukan salah satu alat yang paling murah di tool kit Anda. Ini
akan memungkinkan Anda untuk dengan cepat mengidentifikasi kerusakan atau makro dalam
serat optik, dan mengidentifikasi sambungan fusi yang buruk dalam multimode atau serat optik
mode tunggal.
Perbedaan besar antara VFL dan tester kontinuitas adalah sumber cahaya dan daya
output optik dari sumber cahaya. VFL biasanya menggunakan sumber cahaya laser merah
(635-650nm). Daya keluaran optik laser biasanya 1 mW atau kurang. Karena daya output optik
yang tinggi, Anda tidak boleh melihat output VFL secara langsung.
Visual Fault Locator tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran. Beberapa mungkin
terlihat seperti pena, yang lain mungkin dibangun ke dalam optometer waktu domain optik
(OTDR), dan beberapa mungkin terlihat seperti kotak peralatan uji kecil. Ada dua jenis VFL:
kontak dan non-kontak. Dengan VFL kontak, serat optik yang diuji akan melakukan kontak
dengan VFL. Namun, dengan VFL non-kontak serat optik yang diuji tidak akan menyentuh
VFL.
Berbeda dengan tester kontinuitas, VFL tidak terbatas pada pengujian serat optik
multimode yang panjangnya 2 km atau kurang. VFL dapat digunakan untuk memverifikasi
kontinuitas serat optik multimode atau mode tunggal lebih dari 2 km. Karena redaman dari
sumber cahaya laser 635-650 nm oleh serat optik, makrobend mungkin tidak dapat terdeteksi
70
melebihi 1 km dalam serat optik multimode dan 500 meter dalam serat optik mode tunggal.
Hal yang sama berlaku untuk menemukan jatuhnya serat optik melalui jaket kabel serat optik.
Cara menggunakan Visual Fault Locator
Seperti halnya tester kontinuitas, hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah
membersihkan ujung konektor dan memeriksanya dengan mikroskop. Jika hasil akhir
permukaan dapat diterima, VFL dapat dihubungkan ke Konektor Optik tidak boleh dilihat
secara langsung selama pengujian ini.
VFL mengisi inti serat optik dengan cahaya dari laser. Cahaya dari laser lolos dari serat
optik saat istirahat atau macrobend. Cahaya yang keluar dari serat optik biasanya akan
menerangi penyangga yang mengelilingi serat optik. Macrobends tidak selalu terlihat melalui
jaket tetapi biasanya terlihat melalui buffer. Keretakan dapat terlihat melalui jaket kabel serat
optik tergantung pada warna jaket, ketebalan, jumlah serat optik dalam kabel, dan jumlah
anggota kekuatan.
VFL dan OTDR Tester bekerja bersama satu sama lain dalam hal mencari celah pada
serat optik. OTDR dapat memberi operator jarak jeda. VFL memungkinkan operator untuk
melihat kerusakan pada serat optik.
Kabel serat optik bukan satu-satunya tempat di mana serat optik dapat pecah. Serat
optik dapat pecah di dalam konektor atau ferrule konektor. Kecuali jika serat optik putus di
ujung konektor, itu tidak terlihat dengan mikroskop.
Biasanya, siswa menghubungkan kabel yang terlihat bagus ketika dilihat dengan
mikroskop tetapi gagal dalam pengujian kontinuitas. Ketika ini terjadi, bagian tersulit adalah
menentukan konektor mana yang berisi serat optik putus. Tanpa VFL di kelas, siswa harus
memotong kabel menjadi dua dan menggunakan tester kontinuitas untuk mengidentifikasi
koneksi yang buruk.
VFL akan sering mengidentifikasi terminasi atau konektor yang buruk. Melihat foto
itu, Anda dapat melihat VFL menerangi putusnya serat optik. Output dari VFL sangat kuat
sehingga menembus ferrule keramik.
Locator gangguan visual dapat digunakan untuk menguji kontinuitas serat optik dengan
cara yang sama. Langkah pertama saat menggunakan tester kontinuitas adalah membersihkan
dan memeriksa secara visual permukaan ujung konektor sebelum memasukkannya ke dalam
tester kontinuitas. Setelah konektor telah dibersihkan dan diperiksa, Anda perlu memverifikasi
bahwa tester kontinuitas beroperasi dengan benar. Aktifkan penguji kontinuitas dan verifikasi
bahwa itu memancarkan cahaya.
71
Locator gangguan visual juga dapat digunakan untuk menemukan makro dalam serat
optik. Namun, macrobends tidak memungkinkan cahaya yang hampir menembus penetrasi
buffer dan jaket seperti halnya memecah serat optik. Menemukan macrobend dengan VFL
mungkin perlu menggelapkan ruangan.
Macrobends dan splic fusion loss tinggi tampak sama pada jejak OTDR. VFL
memungkinkan identifikasi sambungan fusi kerugian tinggi.
B.
72
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
LKPD
Mata Pelajaran :
Waktu :
Kelompok :
Anggota Kelompok :
Tujuan Pembelajaran
73
2
2. Jelaskan maksud dari nyala lampu visual fault locator tersebut pada saat pengujian
dilakukan!
Jawab:
1. Hubungkan PC dengan kabel LAN yang keluar dari Media Converter (MC) B yang
ditujukan kepada Client !
74
2. Buka CMD pada PC dan lakukan pengujian dengan melakukan tes ping pada PC Client
KESIMPULAN
Tuliskan kesimpulan yang dapat Anda simpulkan dari pembelajaran hari ini
BAGIAN SKOR
NO INDIKATOR
LKPD 1 2 3 4
75
PEDOMAN PENSKORAN:
76
C.2
Rubrik Penilaian Presentasi Kelompok
Nama Kelompok :
Materi :
Anggota :
D. Asesmen Formatif
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan instalasi jaringan fiber optic? (Skor 20)
2. Jelaskan peralatan fiber optic yang dibutuhkan dalam menginstalasi jaringan dasar dengan
menggunakan fiber optic! (Skor 20)
3. Tuliskan cara melakukan penyambungan kabel fiber optic ! (Skor 20)
4. Bagaimanakah cara untuk mengetahui instalasi jaringan fiber optik berhasil? (Skor 20)
5. Jelaskan cara menguji system jaringan fiber optic ! (Skor 20)
77
E. Dokumentasi
78
Gambar 3. Pengukuran jarak titik lokasi di dalam suatu instalasi jaringan dengan
menggunakan OTDR
Gambar 5. Pengetesan pada Laptop (Client) dengan melakukan tes Ping dan Koneksi
ke internet
79
E. DAFTAR PUSTAKA
Yudatama, Oktaf. Pengujian Kinerja Jaringan Serat Optik. Arsitron: Jakarta: 2010
http://id.opticalpatchcable.com/news/fiber-optic-testing-equipments-and-guidelines-24212499.html
diakses tanggal 7 September 2022
http://m.id.opticalpatchcable.com/info/how-to-install-and-test-the-fiber-optic-cables-37097111.html
diakses tanggal 8 September 2022
F. GLOSARIUM
Fiber Optik = Kabel terbuat dari serat kaca yang lebih kecil
Transmisi = pengiriman
Visual Fault Locator = alat ukur untuk mengecek kabel fiber secara visual
80
MODUL AJAR
81
dibuat atau kehidupan sehari- Setelah memahami materi, diharapkan peserta didik
hari) dapat mengganti perangkat jaringan fiber optik sesuai
dengan kebutuhan
Pertanyaan Pemantik 1. Bagaimana cara untuk mengetahui instalasi jaringan
fiber optik berhasil?
2. Apa yang dilakukan ketika terjadi loss pada jaringan
fiber optik?
Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan:
1. Pendidik memberi salam dan selanjutnya menanyakan kabar peserta didik
2. Pendidik mengabsen, mengecek kerapian berpakaian peserta didik serta
kebersihan kelas
3. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
4. Pendidik mengecek pemahaman peserta didik mengenai peralatan yang
dibutuhkan serta langkah-langkah dalam menyambung fiber optik
5. Pendidik memberikan pertanyaan pemantik
Kegiatan Inti:
Langkah 1: Orientasi peserta didik terhadap masalah
1. Pendidik menayangkan slide tentang jaringan fiber optik dengan proses
dan cara kerjanya beserta permasalahan kepada peserta didik
2. Peserta didik memperhatikan tayangan fiber optik dan diminta mencatat
informasi sebagai pemahaman awal materi yang akan dipelajari
3. Pendidik memberikan gambaran dan melakukan tanya jawab kepada
peserta didik mengenai permasalahan pada jaringan fiber optik yang
ditayangkan
4. Pendidik menyampaikan topik dan mengajukan pertanyaan bagaimana
cara memecahan masalah
Langkah 2: Mengorganisasikan peserta didik
1. Pendidik mengarahkan setiap peserta didik bergabung dengan kelompok
masing-masing yang sudah ditentukan pada pertemuan sebelumnya sesuai
dengan karakteristik peserta didik
2. Setiap peserta didik bergabung dengan kelompok masing-masing yang
sudah ditentukan sebelumnya
3. Pendidik memberikan tugas kepada masing-masing kelompok dengan
membagikan jobsheet yang berisi permasalahan yang akan diselesaikan
4. Setiap kelompok memahami langkah-langkah yang harus dilakukan
berdasarkan jobsheet
82
5. Pendidik memastikan setiap anggota kelompok memahami tugas yang
diberikan secara kelompok dengan mandiri, gotong royong, bernalar kritis
dan kreatif
Langkah 3: Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
1. Setiap kelompok mengerjakan tugas yang diberikan
2. Pendidik memantau perkembangan penyelesaian tugas setiap kelompok
peserta didik selama pekerjaan masalah sampai masing-masing kelompok
mampu menyelesaikan tugasnya secara mandiri, gotong royong, bernalar
kritis dan kreatif
3. Peserta didik dapat menunjukkan kemandirian dalam mencari sumber-
sumber informasi terkait, bernalar kritis dalam berdiskusi atas kajian
referensi yang ditemukan serta kreatif dalam menyusun bahan presentasi
4. Pendidik mendorong peserta didik mengumpulkan informasi tentang
permasalahan dan penyelesaiannya dalam tugas kelompok
5. Kelompok menentukan/ memutuskan opsi jawaban yang dianggap paling
sesuai dan memiliki referensi pendukung yang dianggap paling rasional
melalui musyawarah mufakat
6. Hasil dikumpulkan
Langkah 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
1.Setiap peserta didik saling berdiskusi dengan kelompok masing-masing
dan melengkapi tugas yang diberikan pada jobsheet
2. Setiap kelompok secara bergiliran mempresentasikan/ menyajikan hasil
pekerjaan kelompok dan kelompok yang lain menanggapi
3. Pendidik menilai dan mengapresiasi hasil sajian setiap kelompok
Langkah 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
1. Setiap kelompok berdiskusi menyusun rangkuman sebagai kesimpulan
tugas yang dikerjakan
2. Pendidik memberikan penguatan materi dan bersama peserta didik
menyusun kesimpulan
Kegiatan Penutup:
1. Pendidik memberikan tugas rumah
2. Pendidik menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya.
Asesmen ❖ Formatif
❖ Sumatif
❖ Portofolio
Pengayaan dan Remedial ❖ Pengayaan dilaksanakan apabila pencapaian hasil
belajar peserta didik sudah kompeten dalam praktik
❖ Remedial diberikan kepada peserta didik yang
belum kompeten dalam praktik
83
Refleksi Peserta Didik
84
LAMPIRAN
A. Ringkasan Materi
Fiber Optik adalah suatu jenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat
halus, dan digunakan sebagai media transmisi karena dapat mentransmisikan sinyal cahaya dari
suatu lokasi ke lokasi lainnya dengan kecepatan tinggi. Ukuran fiber optik ini sangat kecil dan
halus (diameternya hanya 120 mikrometer), bahkan lebih kecil dari helaian rambut manusia.
Komponen jaringan ini memiliki kecepatan transmisi yang tinggi dengan menggunakan
pembiasan cahaya sebagai prinsip kerjanya. Sumber cahaya yang digunakan untuk proses
transmisi adalah laser atau LED
Fiber optik atau serat optik menjadi salah satu komponen yang cukup populer dalam
dunia telekomunikasi belakangan ini. Pasalnya, kabel jaringan tersebut memiliki kecepatan
akses yang tinggi sehingga banyak digunakan sebagai saluran komunikasi.
Berikut beberapa peralatan yang digunakan dalam instalasi jaringan fiber optik Fiber
Optik
1. Fusion Splicer
Fusion splicer atau sering dikenal sebagai alat untuk
menyambungkan serat optik ini merupakan salah satu
alat yang digunakan untuk menyambungkan sebuah core
serat optik, dimana serat tersebut terbuat / berbasis kaca,
dan mengimplementasikan suatu daya listrik yang telah
dirubah menjadi sebuah media sinar berbentuk laser
Sinar laser tersebut berfungsi untuk memanasi kaca yang
terputus pada core sehingga bisa tersambung kembali
dengan baik.
Perlu kalian ketahui, bahwa fusion splicer ini haruslah memiliki tingkat keakuratan yang
cukup tinggi, hal ini ditujukan untuk menghasilkan hasil penyambungan yang sempurna,
karena pada saat penyambungan tersebut akan terjadi proses pengelasan media kaca serta
peleburan kaca yang akan menghasilkan suatu media, dimana media tersebut akan tersambung
dengan utuh tanpa adanya celah-celah, hal ini dikarenakan media tersebut memiliki senyawa
yang sama.
2. Stripper
85
Sama seperti kabel - kabel yang lain, salah satunya
seperti kabel coaxial dan UTP, kabel fiber optic juga
memerlukan alat ini. Alat ini berfungsi sebagai media
untuk memotong dan mengupas kulit dan daging kabel.
3. Cleaver
Cleaver Tools ini mempunyai fungsi untuk memotong
core yang kulit kabel optic-nya sudah dikupas, perlu
kalian ketahui juga bahwa pemotongan core ini wajib
menggunakan alat khusus ini, karena pada serat kacanya
akan terpotong dengan rapih. Jika proses ini berhasil
dilakukan dengan baik maka tahapan selanjutnya, bisa
teruskan ke tahap Jointing
86
melakukan pendeteksian Kabel Crack, Putusnya core
yang belum diketahui letaknya, Putusnya kabel atau juga
untuk melakukan bending
6. Visual Fault Locator
Alat ini sering disebut juga Laser fiber optic atau senter
fiber optic. Fungsinya untuk melakukan pengetesan pada
core fiber optic. Laser akan mengikuti serat Optik pada
Kabel Fiber Optik dari POP Sampai Ke User (end to end)
, bila core tidak bermasalah laser akan sampai pada titik
tujuan.
9. Kabel Patchcord
Kabel digunakan untuk menghubungkan antar
perangkat atau komunikasi. Patch cord sendiri
merupakan kabel fiber indoor yang dipakai hanya untuk
di dalam ruangan saja yang berfungsi menghubungka
87
perangkat aktif dan perangkat pasif. Perangkat kabel ini
memiliki struktur yang simplex (1 core) dan ada pula
yang duplex (2 core), Single mode dan Multimode.
10. Roset
Roset Fiber adalah sebuah kotak yang menjadi tempat
penghubung antara kabel indoor optik dengan kabel optic
arah CPE dalam bentuk ONT/ ONU ( Optical network
terminal ).Roset fiber optic ini adalah roset 2 core dan
dilengkapi dengan 2 bh kabel Pigtail warna kuning SC
dan terdapat juga 2 buah baut.
88
indoor maupun outdoor dan patchcord. OTB dapat
dipasang di dinding maupun tiang.
89
B. JOB SHEET
LKPD
PENGUJIAN SISTEM JARINGAN FIBER OPTIK
Unjuk Kerja/ Produk : Membangun Jaringan Point to Point dari ODP ke Client
Kelompok :
Anggota Kelompok :
Petunjuk Kerja:
Sebelum melaksanakan kerja praktik, setiap kelompok harus melakukan
beberapa persiapan meliputi :
1. Mencermati gambar kerja yang telah diberikan
2. Mengisi langkah kerja yang biasa disebut Work Preparation (WP) dengan
melengkapi :
a. Peralatan yang akan digunakan
b. Langkah kerja
3. Memeriksakan Work Preparation (WP) yang sudah diisi kepada Instruktur/ Guru
Pengampu
4. Skenario (Langkah Kerja)
❖ Memasang Konektor SC ke Roset
❖ Menyambung Kabel Dropcore dengan pigtail ke Roset
❖ Menginstalasi kabel yang tersambung ke roset
❖ Menghubungkan kabel dropcore ke ODP
❖ Menyambung Dropcore dengan pigtail kemudian dipasang pada ODP
❖ Menghubungkan ODP ke jaringan internet
❖ Menghubungkan Roset Ke Media Converter B
❖ Menghubungkan Laptop ke Media Converter B
❖ Pengetesan
90
Kegiatan 1.
❖ Alat:
❖ Bahan
LANGKAH KERJA
1. Proses
Hasil
a. Kondisi akhir yang benar adalah jika jaringan internet sampai kepada laptop
(client)
b. Pengetesan berhasil dengan menggunakan Visual Fault Locator dari ODP ke
Client
Kegiatan 2
1. Lakukan tes koneksi dengan menggunakan visual fault locator dari ODP ke laptop
2. Lakukan tes ping pada sisi client (Laptop)
3. Jika, terhubung, Buka google pada laptop
4. Susun Kesimpulan
91
KESIMPULAN
Tuliskan kesimpulan yang dapat Anda simpulkan dari pembelajaran hari ini
C.
FORM PENILAIAN DAN KRITERIA PENILAIAN
Proses
20 % 1. Pemotogan kabel (pigtail dan dropcore) 1-10
2. Penyambungan paada ODP dan Roset 1-10
3. Pengetesan dengan Visual Fault 1-10
4. Pengujian pada client (PC) 1-10
loLocatorLocator
5. Pemeriksaan hasil 1-10
45 % Hasil Kerja
1. Keberhasilan pemotongan kabel 1-10
92
2. Keberhasilan Penyambungan pada ODP dan 1-10
3. Keberhasilan
Roset Pengetesan dengan Visual 1-10
4. Keberhasilan Pengujian pada client (PC)
Fault loLocatorLocator 1-10
5. Keberhasilan Pemeriksaan hasil 1-10
25 % Sikap Kerja
1. Penggunaan alat tangan dan alat ukur 1-10
2. Keselamatan kerja 1-10
3. Pengoperasian alat dan bahan 1-10
Waktu
5% 1. Lebih cepat 60 menit 10
2. Lebih cepat 30 menit 8
3. Tepat waktu 7
4. Terlambat 6
Keterangan:
� Bobot diisi dengan prosentase setiap komponen.
� NK = Nilai Komponen, perkalian dari bobot dengan skor komponen
� NPK = Nilai Praktik Kejuruan, penjumlahan dari hasil perhitungan nilai komponen
� Dapat dinyatakan “mencapai kompetensi”, jika masing-masing skor komponen ≥ 7,0
93
D. ASESMEN FORMATIF
1. Jelaskan perbedaan sistem jaringan dengan menggunakan kabel UTP dan kabel fiber
optik! (Skor 20)
2. Tuliskan jenis masalah jaringan yang dapat menyebabkann gangguan pada sebuah
system jaringan fiber optik! (Skor 20)
3. Tuliskan penyebab-penyebab dilakukan pergantian perangkat pada system jaringan
fiber optik! (Skor 20)
4. Apa sajakah yang harus diperhatikan agar menghasilkan kualitas sambungan yang
bagus! (Skor 20)
5. Mengapa serat optik harus digulung secara melingkar ! (Skor 20)
94
E. DOKUMENTASI
PRAKTIK POINT TO POINT DARI ODP KE CLIENT
Gambar 2. Mengupas kulit pada kabel dropcore dengan menggunakan cable cutter
95
Gambar 4. Membersihkan cladding dengan menggunakan alcohol 96%
Gambar 6. Pada kabel pigtail sebelum dikupas terlebih dahulu dimasukkan protection
sleeve sebagai pengaman sambungan
96
Gambar 7. Menyambung ujung kabel pigtail dengan drop core secara clad to pigtail
dengan menggunakan fusion splicer
97
Gambar 10. Mengetes hasil sambungan dan lilitan pada roset pada ujung dropcore
lainnya
Gambar 11. Memasang kabel LAN pada Switch yang menjadi sumber jaringan
internet. Kemudian ujung lain LAN dipasang ke Converter A.
98
Gambar 13. Dari Media Converter A dengan menggunakan kabel patchcore
dihubungkan ke ODP. Selanjutnya ujung lainnya dipasangkan dengan kabel pigtail
yang sebelumnya sudah disambung dengan kabel drop core
99
Gambar 16. Melakukan tes koneksi (pengecekan) dengan menggunakan tes PING ke
DNS Router dan Google untuk memastikan instalasi dan aktivasi yang dilakukan
berhasil.
16.a. Dengan menggunakan visual fault locator
16.b. Dengan menggunakan mengetesan pada Client (Laptop)
E. DAFTAR PUSTAKA
http://www.ruang-server.com/2021/02/alat-alat-fiber-optic-dan-fungsinya.html
https://www.tutorfiber.com/2021/04/alat-alat-fiber-optik-dan-fungsinya.html
https://sinarmonas.co.id/blog/detail/metode-penyambungan-kabel-fiber-optik-
F. GLOSARIUM
100
MODUL AJAR
Alokasi Waktu 6 JP
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat merawat sistem jaringan
menggunakan fiber optik
Pemahaman Bermakna
101
(berkaitan dengan kompetensi Setelah memahami materi, diharapkan peserta didik
keahlian atau produk yang dapat merawat sistem jaringan menggunakan fiber optik
dibuat atau kehidupan sehari-
hari)
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan:
1. Pendidik menayangkan slide tentang jaringan fiber optik dengan proses dan cara
kerjanya beserta permasalahan kepada peserta didik
2. Peserta didik memperhatikan tayangan fiber optik dan diminta mencatat informasi
sebagai pemahaman awal materi yang akan dipelajari
3. Pendidik memberikan gambaran dan melakukan Tanya jawab kepada peserta
didik mengenai permasalahan pada jaringan fiber optik yang ditayangkan
4. Pendidik menyampaikan topik dan mengajukan pertanyaan bagaimana cara
memecahan masalah
Langkah 2: Mengorganisasikan Peserta Didik
102
4. Setiap kelompok memahami langkah-langkah yang harus dilakukan berdasarkan
jobsheet
5. Pendidik memastikan setiap anggota kelompok memahami tugas yang diberikan
secara kelompok dengan mandiri, gotong royong, bernalar kritis dan kreatif
Langkah 3: Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
Asesmen ❖ Formatif
❖ Sumatif
❖ Portofolio
Pengayaan dan Remedial ❖ Pengayaan dilaksanakan apabila pencapaian hasil
belajar peserta didik sudah kompeten dalam praktik
103
❖ Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum
kompeten dalam praktik
Refleksi Peserta Didik
Refleksi Pendidik
104
105
LAMPIRAN
A. Ringkasan Materi
A. Perawatan Rutin
Agar perangkat maupun jaringan kabel fiber optic dapat digunakan kapan saja, dan
tahan lama maka perlu diadakan pemeliharaan rutin. Pemeliharaan rutin ada 2 macam, yaitu :
• Pemeliharaan perangkat OLT
• Pemeliharaan jaringan kabel optik
A.1. Perawatan Rutin Perangkat OLT, terdiri dari :
1. Perawatan Harian : Check-list Perangkat OLT.
2. Perawatan Mingguan
Agar peralatan pada perangkat siap pakai sewaktu-waktu, maka perlu dilakukan
pemeliharaan setiap minggu satu kali yang meliputi pengecekan, pengetesan, dan pembersihan
fisik antara lain sebagai berikut :
1. Alat sambung kabel serat optik (splicer).
2. Alat ukur kabel serat optik (OTDR).
3. Generator Set.
4. Mobil SKSO.
5. Alat komunikasi (Talk Set).
6. Power Meter.
7. Sarana penunjang lainnya.
3. Pemeliharaan Bulanan :
Selain pemliharaan harian dan mingguan , dalam SKSO juga terdapat pemeliharaan
bulanan , yang meliputi :
➢ Pengecekan Manhole/Handhole
Untuk menghindari gangguan pada titik sambung (joint closure) akibat masuknya air/
lumpur pada Manhole/ Handhole dan menghilangnya tanda-tanda yang terdapat pada kabel
pada Manhole/ Handhole perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Bersihkan/kuras Manhole/ Handhole yang terdapat pada titik sambung kabel optik
secara rutin sesuai jadwal pemeliharaan.
2. Cek kondisi stopper yang menutupi lubang-lubang polongan, bila terjadi penyimpangan
segera diadakan perbaikan untuk mencapai kondisi seharusnya.
106
3. Cek kondisi kabel dan penyangga kabel beserta aksesorisnya, bila ada yang kurang/
terlepas segera diperbaiki/ diganti.
4. Mengganti tanda pada kabel jika tanda pada kabel yang sebelumnya hilang, untuk
mempermudah mengetahui jenis kabel yang ada pada Manhole/ Handhole tersebut.
5. Cek kondisi tutup Manhole/ Handhole bila ada yang rusak atau catnya kusam segera
diganti/ dicat ulang.
6. Sehabis bekerja pada Manhole/ Handhole jangan lupa menutup kembali tutup Manhole/
Handhole dengan rapat dan sempurna.
7. Memberi tanda berupa patok pada Manhole/ Handhole yang berada pada posisi rawan,
persawahan dan perbukitan.
➢ Patroli Kabel Serat Optik Tanah (Buried Cable)
Pelaksanaan patroli dengan menelusuri rute kabel sejauh 6 km/hari, agar situasi dan
kondisi kabel optik dapat diketahui sedini mungkin perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Cek pipa besi galvanis jembatan kabel pada penyeberangan sungai.
2. Cek tiang beserta aksesorisnya, pondasi dan kawat duri sebagai pengaman, bila terjadi
kerusakan segera dilaksanakan perbaikan.
3. Cek rute dan tanda rute (rambu-rambu) untuk mengetahui kondisi lingkungan disekitar
rute kabel, apabila terdapat hal-hal yang membahayakan kabel serat optik, misalnya
longsor, rumput tinggi dan pepohonan, kegiatan penduduk karena adanya pemukiman
baru, serta proyek PU/ PERUMKA maka segera diambil langkah-langkah pengamanan
maupun perbaikan.
4. Cek lokasi Manhole/ Handhole tempat sambungan, untuk mengetahui kondisi
lingkungan sekitar, bila terjadi hal-hal yang membahayakan segera dilaksanakan
langkah pengamanan.
5. Mengganti tanda rute kabel yang berupa patok apabila patok yang lama hilang/rusak
oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
➢ Patroli Kabel Serat Optik Udara (Aireal Cable)
1. Cek pepohonan dan rerumputan sekitar rute yang dilewati kabel serat optik, bila
membahayakan perlu dilakukan perambahan dan pemotongan.
2. Cek kondisi joint closure yang berada di tiang atau di Handhole, bila membahayakan
perlu dilakukan pengamanan.
3. Patroli dilaksanakan dengan jalan kaki menelusuri rute kabel sejauh 7 km/hari, agar
situasi kabel dapat diketahui sedini mungkin..
➢ Pengukuran tegangan input maupun output perngkat OLTE
4. Pemeliharaan 6-Bulanan :
Pengukuran core yang kosong dilakukan dua kali dalam setahun yang meliputi :
1. Mendeteksi penigkatan loss kabel (dB/km).
2. Mendeteksi peningkatan loss pada titk sambung.
3. Mendeteksi kerusakan fisik serat optik (lokalisir gangguan).
4. Pengukuran Optical Output Power OLTE
107
5. Pemeliharaan Tahunan :
1. Pengukuran BER (Bit Error Rate) tingkat E-1 atau STM-1 yang Idle.
2. Alarm test.
3. Pengukuran Sensitivitas dan Margin Receiver
B. Pemeliharaan Dadakan
Pemeliharaan dadakan juga dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Pemeliharaan Dadakan Perangkat SKSO / OLTE.
Pada kondisi operasi normal (tidak terjadi ganguan sistem). Pada waktu terjadi
gangguan pada sistem maupun perangkat, untuk mengatasi hal ini maka modul yang
mengalami alarm segera diganti.
2. Pemeliharaan Dadakan Jaringan Kabel Optik.
Pemeliharaan dadakan pada kabel serat optik terjadi apabila kabel serat optik yang
digunakan sebagai media transmisi terputus. Putusnya kabel serat optik ini dapat terjadi
karena beberapa faktor, yaitu terkena senapan angin, gesekan benang layang-layang,
proyek pemerintah, dan kegiatan masyarakat.
108
dalam kabel tersebut pecah, kabel fiber optik tertimpa benda dengan waktu yang cukup lama
sehingga menyebabkan performansi jaringan tidak maksimal. Gangguan yang paling banyak
terjadi adalah gangguan dari faktor alam, misalnya ada angin kencang, pohon tumbang, kabel
dimakan tikus, dan hewan hewan lain yang bisa menyebabkan kerusakan kabel fiber optic.
B Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
LKPD
Mata Pelajaran :
Waktu :
Kelompok :
Anggota Kelompok :
TUJUAN PEMBELAJARAN
A.1. Mengetahui jenis-jenis perawatan sistem jaringan fiber optik
A.2. Memahami gangguan-gangguan sistem jaringan fiber optik
109
5
10
Berikut ini adalah bagan alur layanan untuk gangguan Fiber Optik
Diskusikan dengan Kelompok Anda bagan tersebut kemudian jelaskan sesuai dengan
tahapannya
Jawab:
110
KESIMPULAN
Tuliskan kesimpulan yang dapat Anda simpulkan dari pembelajaran hari ini
C.1 SKOR
BAGIAN
NO INDIKATOR
LKPD 1 2 3 4
PEDOMAN PENSKORAN:
111
C.2 Rubrik Penilaian Presentasi Kelompok
Nama Kelompok :
Materi :
Anggota :
D Asesmen Formatif
112
E Dokumentasi
113
F. DAFTAR PUSTAKA
https://zethcorner.wordpress.com/2009/05/04/pemeliharaan-perangkat-dan-jaringan-
kabel-optik/
http://nawangsih29.blogspot.com/2017/08/cara-pemeliharaan-perawatan-dan.html
https://dssdi.ugm.ac.id/rilis-berita/jar09-layanan-pemeliharaan-fo.html
G. GLOSARIUM
Handhole = Lubang untuk tangan manusia masuk ke saluran tempat penyimpanan sambungan
kabel fiber optic dalam bawah tanah
Manhole = Lubang untuk manusia masuk ke saluran tempat penyimpanan sambungan kabel
fiber optik dalam bawah tanah
Perangkat OLT = Perangkat yang berfungsi sebagai titik akhir dari layanan jaringan optic pasif
114