Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

HISTORY of OLD ENGLISH LITERATURE

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Introduction to English


Literature

Dosen Pengampuh: Mrs. Atik Muhimatun Asroriyah, M.Pd

OLEH :

Abdul Malik Muwafa (BG923008)


Ani Khairul Bariroh (BG923013)
M. Nafingul Umam (BG923028)
Hajri Sofia Ulfa (BG923029)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


UNIVERSITAS MA’ARIF NAHDLATUL ULAMA
KEBUMEN

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
History of Old English Literature ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah
Introduction to English Literature. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Sastra Inggris bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Mrs. Atik Muhimatun Asroriyah,
M.Pd, selaku dosen mata kuliah Introduction to English Literature yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Kebumen, 31 Maret 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………..i
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................1
BAB 2......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
A. Sejarah Old English Literature..................................................................2
1. Latar Belakang Sosial Masyarakat Inggris Kuno.........................................2
2. Hubungan antara orang Kelt dan Iberia........................................................2
3. Masuknya Suku Anglo-Saxon ke Britania....................................................3
4. Tokoh - Tokoh Sastra Inggris Kuno dan Karyanya………………………….5
1. Raja Alfred....................................................................................................9
2. Aldhelm (650-709)........................................................................................9
3. Venerable Bede (672-735)..........................................................................10
4. Alcuin (730-804).........................................................................................11
C. Contoh Karya Sastra Inggris Kuno.........................................................11
Beowulf..............................................................................................................11
BAB 3....................................................................................................................14
PENUTUP..............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Asal mula Inggris kuno (Old English) dari kedatangan tiga rumpun
bangsa jerman yang menyerbu atau menjajah bangsa Inggris pada abad ke-5
setelah masehi. Bangsa Jerman menyebrangi laut utara yang sekarang disebut
Denmark dan Jerman utara. Pada saat itu para penduduk Inggris masih berbicara
menggunakan bahasa Cheltin. Tapi kebanyakan dari pembicara bahasa Cheltin itu
sebenarnya dipaksa sama si penjajah dari wilayah barat dan timur, yang sekarang
dikenal Wales, Skotlandia, dan Irlandia. Mereka pada saat itu disebut “Englisc”,
yang asalnya dari kata “England” dan English.[1] Pada periode Inggris Kuno (Old
English) dalam sejarah dan sastra Inggris mengalami beberapa tahap
perkembangan karena adanya invasi dan suku-suku bangsa lainnya.
Pada dasarnya makalah ini akan mengantarkan pada pembaca dalam
memahami sejarah, budaya, tokoh-tokoh, ciri-ciri karya sastra serta beberapa
contoh karya sastra pada masa Inggris kuno (Old English). Selanjutnya, pada
akhir makalah ini diharapkan mampu memahami point-point tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah Inggris mulai dari Suku Kelt hingga masuknya Anglo-
Saxon?
2. Siapa saja tokoh sastra pada periode Inggris Kuno?
3. Apa saja ciri-ciri karya Sastra periode Inggris Kuno?
4. Apa saja contoh karya sastra periode Inggris Kuno?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah Inggris mulai dari Suku Kelt hingga masuknya
Anglo-Saxon
2. Untuk mengetahui siapa saja tokoh sastra pada periode Inggris Kuno
3. Untuk mengetahui ciri-ciri karya Sastra periode Inggris Kuno
4. Untuk mengetahui karya sastra periode Inggris Kuno

1
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Sejarah Old English Literature


1. Latar Belakang Sosial Masyarakat Inggris Kuno
Periode Inggris Kuno (Old English) dalam sejarah dan sastra Inggris
mengalami beberapa tahap perkembangan karena adanya penyerbuan atau invasi
dari suku-suku bangsa lainnya. Pada mulanya kepulauan Britania hanya dihuni
oleh campuran berbagai ras, namun yang dominan adalah orang-orang Iberia yang
berambut kehitam-hitaman. Mungkin orang Inggris masih memiliki darah Iberia
adalah orang-orang Skotlandia dan Welsh.
Orang-orang Iberia tersebut melampaui berbagai tingkat peradaban, dari
zaman Batu sampai zaman Logam, dari tingkat kehidupan berburu sampai ke
tingkat bercocok tanam secara menetap. Peninggalan peradaban orang-orang
Iberia yang terkenal antara lain Maiden Castle suatu pemukiman yang
berbenteng, dan Stonehenge yang berupa batu-batu besar yang diperkirakan
tempat pemujaan. Kemajuan-kemajuan tersebut diperkirakan karena hasil
hubungan-hubungan langsung maupun tidak langsung dengan orang-orang yang
memiliki peradaban lebih tinggi (pedagang-pedagang dari Mesopotamia) pada
tahun 2500 SM.
Tetapi pada abad ke-7 SM sampai ke-3 SM datanglah serbuan secara
bergelombang dari suku-suku bangsa Kelt yang semula merupakan suku
pengembara. Semula mereka mendiami Jerman Barat laut dan Belanda, kemudian
menjelajah ke segala penjuru Eropa. Sebagian dari suku-suku bangsa ini akhirnya
menetap di Perancis, Italia, Spanyol dan negeri-negeri Balkan dan sebagian lain
menyeberangi lautan dan menyerbu kepulauan Britania secara bergelombang.
2. Hubungan antara orang Kelt dan Iberia
Orang-orang Kelt yang menyerbu kepulauan Britania itu pada umumnya
mempunyai bentuk tubuh yang lebih besar daripada orang-orang Iberia dan warna
rambutnya pun lebih muda. Hubungan antara orang-orang Kelt dan orang-orang
Iberia di kepulauan Britania pada mulanya adalah hubungan antara penjajah dan

2
yang dijajah, tetapi kemudian budaya mereka bercampur. Unsur-unsur budaya
Iberia yang dominan terdapat di daerah-daerah Wales, Cornwall, Irlandia, dan
pegunungan Skotlandia.
Orang-orang Kelt hidup dari bercocok tanam, beternak, berburu dan
mencari ikan, dan mereka tinggal dalam perkampungan-perkampungan kecil yang
disebut trevs yang terdiri dari sejumlah keluarga. Orang-orang Kelt masih
menganut aliran agama paganisme; mereka percaya akan adanya rohroh yang
mendiami bukit-bukit, gua-gua, sumber-sumber air dan objek-objek lainnya.
Mereka juga memiliki kasta pendeta yang disebut Druids. Para pendeta itu
berkuasa untuk menentukan bidang pendidikan, peradilan, dan menghukum
seseorang dengan pengusirannya dari kelompok kesukuan.
Karena orang-orang Kelt di Inggris pernah membantu suku-suku Kelt yang
bermukim di Perancis sewaktu Roma mengadakan penyerbuan ke Perancis, pada
tahun 55 dan 54 SM bala tentara Roma menyerbu Inggris. Salah satu tujuannya
adalah agar suku-suku Kelt di Gaul (Perancis sekarang) mengakui keunggulan
bala tentara Roma. Dengan demikian Roma akan lebih mudah menundukkan
orang-orang Kelt di Gaul dan akhirnya dengan mudah orang-orang Gaul akan
ditundukkan dan di samping itu orang-orang Gaul akan menyerap kebudayaan
Latin.
Pada penyerbuan pertama Inggris belum dikuasai karena bala tentara Roma
segera ditarik kembali, tetapi pada penyerbuan berikutnya (43 Masehi) dengan
mudah tentara Roma menaklukkan sebagian besar Inggris, hanya suku-suku Kelt
yang mendiami Wales dan Skotlandia yang sulit ditundukkan. Peninggalan-
peninggalan Roma selama berkuasa di Inggris antara lain Hadrian Wall, sebuah
tembok pertahanan yang dibangun di sepanjang perbatasan Inggris utara pada
Tahun 12 Masehi; pembangunan jaringan jalan raya yang menghubungkan sistem
perbentengan yang masingmasing dijaga tentara reguler. Sistem ini sering
disebut Pax Romana. Pax Romana sangat menguntungkan karena peradaban
Roma dapat merasuk ke kehidupan orang-orang Kelt di Inggris. Salah satu
pengaruh terpenting dari peradaban Roma adalah masuknya agama Kristen dalam
abad ke-4.

3
3. Masuknya Suku Anglo-Saxon ke Britania
Pada permulaan abad ke-5 tentara Roma ditarik seluruhnya dari Inggris
karena keadaan di pusat pemerintahan Roma sudah merosot dan goyah.
Kemerosotan tersebut disebabkan oleh berbagai masalah ekonomi dan politik, dan
juga karena serangan suku-suku Germanik yang semakin gencar. Orang-orang
Kelt dari suku Briton yang telah menyerap kebudayaan Roma ditinggalkan. Pada
masa kekosongan kekuasaan itu, datanglah serbuan besarbesaran suku-suku
Germanik dari daratan Eropa dan menghancurkan sisasisa kebudayaan Roma yang
masih ada.
Orang-orang Germanik yang terdiri dari suku-suku Jute, Angle, dan Saxon
lebih dikenal dengan nama suku-suku Anglo Saxon. Suku Jute mulamula berasal
dari Jutland di Denmark Utara, tetapi sebagian kemudian pindah ke Frisia, daerah
pantai Jerman Utara dan Belanda. Sedangkan suku-suku Angle dan Saxon berasal
dari sebagian daerah pantai Denmark dan Jerman Utara di sekitar muara sungai
Elbe. Meskipun suku-suku Anglo-Saxon mempunyai nama yang berbeda-beda
mereka mempunyai kebudayaan, termasuk bahasanya yang hampir sama. Mereka
menyembah dewa-dewa yang sama, antara lain Thor dan Woden. Mereka juga
memiliki sastra lisan yang sama, misalnya tentang cerita Pahlawan Beowulf yang
kisah seluruhnya berlangsung di Skandinavia. Kesusastraan lisan ini baru ratusan
tahun kemudian dituliskan oleh para rokhaniwan Kristen.
Orang-orang Anglo-Saxon seperti halnya suku-suku Germanik lainnya
kebanyakan hidup bertani, nelayan atau bajak laut. Tujuan utama penyerbuan ke
Inggris adalah untuk mencari tanah-tanah pertanian yang subur. Kedatangan
mereka dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama dilakukan oleh
kelompok-kelompok bersenjata yang merupakan pelopor dan gelombang kedua
dilakukan oleh petani-petani beserta keluarganya yang datang untuk menetap.
Karena suku-suku Anglo-Saxon masih tergolong berperadaban rendah,
mereka enggan tinggal di kota-kota dan lebih suka tinggal dalam gubukgubuk
kayu di perkampungan. Pada saat penyerbuan orang-orang AngloSaxon banyak
bangunan peninggalan Roma dihancurkan dan sebagian hancur karena tidak
terpelihara. Pada abad ke-6 penyerbuan suku-suku Anglo-Saxon ke Inggris

4
mereda dan timbullah kelompok-kelompok tersebut kemudian menjadi kerajaan-
kerajaan yang disebut Anglo-Saxon Heptarchy, yang berarti tujuh kerajaan.
Nama-nama kerajaan tersebut antara lain Northumbia, Mercia, East Anglia, Kent,
Essex, Sussex, dan Wessex.
Pada periode Inggris kuno penyebaran agama Kristen mempunyai pengaruh
yang cukup penting dalam perkembangan sastra dan kebudayaan Inggris. Agama
Kristen masuk di kalangan orang-orang Anglo-Saxon menjelang akhir abad ke-6
dari dua jurusan, yaitu dari Selatan dan dari Utara. Penyebaran agama Kristen dari
jurusan Selatan diawali dengan pendaratan Augustinus dari Roma dengan 46
pengikutnya di daerah Kent, Inggris Selatan, tahun 597. Di daerah Kent
Augustinus mendirikan tahta keuskupan agung di Canterbury sebagai pusat agama
Kristen di Anglo-Saxon dan pangkal penyebaran agama Kristen ke seluruh negeri.
Sedangkan dari arah Utara penyebaran agama Kristen dimulai dari
Skotlandia Barat dan kemudian masuk ke Northumbria pada tahun 635 melalui
seorang misionaris bernama Aidan. Berkat penyebaran agama Kristen di Inggris
oleh Gereja, ilmu pengetahuan agama maupun sekuler maju pesat di Northumbria.
Di kerajaan tersebut terdapat seorang ilmuwan bernama Bede (673 – 735). Bede
dikenal sebagai Bapak Sejarah Inggris karena ia mengarang Sejarah Kegerejaan
Bangsa Inggris, yang ditulis dalam bahasa Latin dan yang mengisahkan riwayat
penyebaran agama Kristen di seluruh Inggris. Di samping ilmu pengetahuan,
kesusastraan dan kesenian juga berkembang karena pengaruh gereja. Kesusastraan
Anglo-Saxon yang sebelumnya hanya berbentuk lisan mulai dituliskan oleh para
rokhaniwan. Karya-karya sastra serta tulisan-tulisan baru dalam bahasa pribumi
mulai banyak dihasilkan berkat pengaruh gereja.
B. Tokoh-Tokoh Sastra Inggris Kuno dan Karyanya
Dalam perkembangannya Sastra Inggris Kuno, terdapat banyak tokoh yang
menjadi jembatan penyalur karya sastra pada masa tersebut. Tetapi, terdapat
beberapa tokoh yang dapat dibilang terkenal karena karya-karyanya ada masa
Inggris Kuno.

5
1. Raja Alfred
Raja Alfred merupakan seorang raja yang terkenal pada eranya dikarenakan
beliau adalah peletak batu pertama prosa Inggris dan kemudian diteruskan oleh
Aelfric dan Wulfstan. Beliau merupakan seorang pelopor penerjemahan karya-
karya mereka dari bahasa Latin ke bahasa Inggris diabad ke-9. Pada masa ini, raja
Alfred memerintah West Saxon antara tahun 871 dan 906. Proses penerjemahan
ini bertujuan untuk memulihkan kebudayaan bangsa Inggris yang hancur akibat
serangan yang bertubi-tubi oleh bangsa Skandinavia. Buku yang pertama
diterjemahkan adalah “Pastoral Care” karya Paus Gregorius. Kemudian Raja
Alfred menterjemahkan “Eclesiastical History of English People” karangan
Bede.

Raja Alfred juga meminta untuk mencatat kejadian penting yang terjadi dan
catatan ini diteruskan hingga 200 tahun setelah Raja Alfred meninggal. Catatan ini
disebut “Anglo-Saxons Chronicle” yang berupa prosa awal Inggris. Kemudian
karya sastra “Universal History and Geography” karya Orosius
dan “Consolation of Philosophy” karya Boethius.

2. Aldhelm (650-709)
Beliau adalah seorang sarjana lulusan sekolah Canterbury. Serta menurut
sejarah, beliau merupakan murid dari Abbot Haderian yang merupakan seorang
pendeta dari Afrika. Kemudian juga berguru kepada Theodore yang merupakan
seorang pendeta Yunani. De creatura adalah salah satu dari dua teka-teki Aldhelm
yang diketahui telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris Kuno (yang lainnya
adalah Teka-teki Leiden ): terjemahan yang cukup dekat namun luas, meskipun
sekarang terpisah-pisah, terjemahannya bertahan sebagai Teka-teki 40 baris 108
dari Buku Exeter ( menurut penomoran Catatan Puisi Anglo-Saxon ). Ini sendiri
diperpendek dan dikerjakan ulang menjadi sepuluh baris Riddle 66, dan diadaptasi
lebih jauh lagi menjadi Riddle 94 enam baris yang sekarang sebagian besar hilang,
keduanya juga ditemukan di Buku Exeter. Teka-teki ini merupakan contoh langka
dari puisi Inggris Kuno yang bertahan dalam banyak salinan Di samping menulis
prosa, Aldhelm juga dikenal sebagai seorang penyair dan banyak mengenal

6
penyair-penyair Latin klasik serta kitab-kitab suci. Dalam penulisan karya
sastranya, Aldhelm banyak menggunakan bahasa kiasan seperti permajasan,
metafor, alusi, dan sebagainya.

Misalnya, the golden necklace of virtues, the white jewels of merit, the
purple flowers of modesty, the swanlike whiteness of old age, the opening of
the gate of dumb silence, the shining lamps of chastity in which the oil of modesty
burns.

Contoh-contoh di atas merupakan bahasa metafor karena Aldhelm


membandingkan dua hal atau ide yang berbeda: kalung (necklace)
dibandingkan dengan kebajikan (virtues), mutiara (jewel) dengan kebaikan
(merit), bunga ungu (purple flowers) dengan kesederhanaan (modesty), warna
putih angsa (swan) dengan usia lanjut (old age), dan sebagainya.

3. Venerable Bede (672-735)


Bede merupakan seorang penulis prosa yang berasa dari Northumbria. Bede
merupakan seorang ahli teologi dan sejarah kristen terbaik pada zamannya, yang
memiliki darah Angle. Namun, bede dibesarkan di Wearmouth Abbey dan
kemudian menghabiskan masa remajanya di biara Jarrow. Bede dikenal banyak
mempelajari warisan kebudayaan Eropa. Beliau merupakan seorang yang
memiliki minat akan pengetahuan yang beraneka ragam.

Dalam hal karya sastra, terdapat sebuah karya utama yang merupakan
sebuah risalat tentang mantra, ilmu pengetahuan kronologi abad Kristen yang
ditulis berdasarkan studi astronomi, martyrologi, riwayat wali gereja di
Wearwouth dan Jarrow, riwayat Saint Cuthbert, dan the Ecclesiastical History of
Angles.

Kemudian, Bede juga memiliki karya-karya yang menarik berupa sejarah


dan biografi. Dari segi tulisan, konsepsi dan gaya tulisan Bede adalah impersonal,
jelas, dan sederhana dan yang sangat menonjol adalah tingkat inteligensinya.

Karya Bede yang terbaik pada zamannya adalah Ecclesiastical


History, dimana buku ini membahas tentang masalah konversi (perpindahan

7
agama) dan persaingan kekuasaan antara Roma dan Irlandia yang akhirnya
dimenangkan oleh gereja Roma. Dalam penulisannya, buku ini menggunakan
sudut pandang agama pada masa kejayaan Julius Cesar serta pada tahun 731 yang
merupakan tahun wafatnya Bede.

4. Alcuin (730-804)
Beliau merupakan seorang prosais yang berasal dari Northumbria dan
dibesarkan di York. Alcuin meninggalkan negaranya ketika peradaban kuno suku
Angle akan punah karena penyerbuan orang-orang Danish (Denmark) yang
memporakporandakan biara-biara dan pusat-pusat studi.

Salah satu karya Alcuin yang terkenal adalah Propositiones ad Acuendes


Juvenes Quantiones in Genesim dan sebagian besar karya-karya Alcuin ditujukan
kepada Charlemagne
(Charles the Great), dengan nama samaran David atau membandingkan
Charlemagne dengan Homer, dan dirinya dengan nama samaran Flaceus
(Horace).

Karya-karya Alcuin banyak membahas tentang gramatika, retorik,


dialektik, dan karya-karya lainnya berupa dialog atau catechism (mengajar atau
menguji dengan banyak bertanya). Terkadang dialog terjadi antara siswa pemuda
Saxon dan siswa pemuda Frank, dan antara Alcuin dan Charlemagne, atau antara
Alcuin dan Pepin, putra sang Kaisar. Seringkali bentuk-bentuk pertanyaannya
sangat mirip dengan teka-teki (riddles), suatu bukti selera suku Anglo-Saxon yang
sangat kuat, dan jawaban-jawabannya hampir selalu dalam bentuk parafrase atau
metafor.

C. Contoh Karya Sastra Inggris Kuno


Beowulf
Beowulf adalah seorang pahlawan diabad pertengahan yang kisahnya
diketahui lewat sebuah puisi panjang. Puisi ini dijadikan puisi nasional bangsa
Inggris untuk melestarikan budaya leluhurnya. Di Inggris, puisi ini juga
diwajibkan dibaca murid-murid sekolah atas.

8
Puisi Beowulf mengisahkan perjalanan hidup seorang pahlawan mulai sejak
dia masih muda sampai kematianya yang heroic. Meski ditulis dengan bahasa
Inggris kuno, setting tempatnya berada didaerah Skandinavia, di sekitar Swiss dan
Denmark. Penulis naskah puisi dalam bentuk manuskrip ini hinga sekarang tidak
diketahui. Tapi pemilik pertama manuskrip Beowulf yang dikenal adalah seorang
sastrawan bernama Laurence Nowell yang hidup di abad ke 16.
Meski disebut sebagai manuskrip asli, tapi banyak dari kalangan yang
menyebut jika naskah tersebut bukanlah yang benar-benar asli.naskah pertama
tersebut sebagian besar hancur karena kebakaran yang menimpa Cotton Library di
Ashburnham House tahun 1731. Sebuah terjemahan juga pernah dibuat oleh
sastrawan Islandia bernama Grimur Jonsson Thorkelin, tahun 1786, dan
dipublikasikan pada tahun 1815 atas dukungan pemerintah Denmark.
Sejarah Beowulf dipercaya benar-benar terjaid sekitar abad 675 M.
sementara manuskrip pertama ditulis sekitar abad 1000 M. dari perspektif sejarah
kisah ini diyakini diturunkan dari generasi ke generasi beriktnya secara lisan oleh
para pengelana dan para penyair. Oleh karenanya beberapa alterasi dalam
kisahnya tak pelak terjadi.
Perubahan pertama yang yang diyakini terjadi, mulai dilakukan saat para
pendeta menulis kembali kisah Beowulf dengan sempalan idiom agamanya.
Meskipun demikian, benang merah kisahnya tetap terjaga dan dilestarikan oleh
siapa saja yang menuliskannya kembali.
Bahasa dari puisi tersebut mengunakan paduan west saxon dan dialek
Anglian dari bahasa Inggris kuno seperti kebanyakan puisi lainnya dari decade
tersebut. Panjangnya pusis ini tentu sangat mengundang rasa penasaran orang
tentang isi didalamnya. Belum lagi fakta yang menyebutkan bahwa meski
berbentuk puisi, isi didalamnya sama sekali tidak memiliki rhyme dan tak
berjudul pada mulanya.
Selama lebih dari seratus tahun,studi tentang puisi Beowulf lebih ditekankan
pada pembelajaran tentang sejarah suku-suku bangsa Jerman dan pembelajaran
nahasa masa lampau. Namun tahun 1963, pengarang ynag kita kenal dengan karya
monumentalnya The Lord Of the Rings, J.R.R.Tolkien, mengubah sudut pandang

9
pembelajaran puisi tersebut menajdi lebih pada sisi literaturnya sejak ia
menerbitkan buku berjudul Beowulf : The Monster and the Critics. Tolkien
bahkan mengakui jika novel TLOR karyanya tersebut, banyak dipengaruhi oleh
kisah dalam puisi Beowulf.
Sebagai satu-satunya puisi heroic jaman peninggalan bangsa anglo-saxon
yang tersisa, puisi Beowulf dinobatkan sebagai salah satu budaya peninggalan
bangsa Inggris yang berharga. Sebuah penggalian situs kuno pada tahun 1939
kemudian menemukan bukti yang menguatkan legenda Beowulf. Sisa-sisa
bangkai kapal, pedang, helm, perisai, harpa dan barang-barang mewah lainnya
ditemukan pada situs yang diyakini sebagai tempat peristirahatan terakir
Beowulf.

10
BAB 3
PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
Leubering, J. E. 2011. English Literature from the Old English Period Through
the Renaissance. New York: Britannica Educational Publishing
Fulk, R. D dan Cain, Christopher M. A History of English Literature. United
Kingdom: TJ International.
Suharno. Introduction to English Literature.
Wikipedia Bahasa Indonesia. 2015. Sastra Inggris Kuno. 31 Maret 2024.
https://id.wikipedia.org/wiki/Sastra_Inggris_Kuno
Qadri, Naufal. 2014. Sastra Inggris Kuno. 31 Maret 2024
http://naufalqadri.blogspot.co.id/2014/05/sastra-inggris-kuno_3.html
Periode Inggris Kuno. 31 Maret
2024 .http://penapena-sastra.blogspot.co.id/2016/04/periode-inggris-kuno.html
Sejarah Singkat Kesusateraan Inggris Kuno. 31 Maret
2024 . http://bahenju.blogspot.co.id/2009/04/sejarah-singkat-kesusateraan-
inggris.html
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Alcuin

11

Anda mungkin juga menyukai