Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

Penetrasi Kolonial Barat

Dosen Pengampu : Deni Putra, M.pd

Disusun oleh:

Nama Kelompok 11 : Intan Purnama Sari (Nim 21.02038)

Rena Yulianah (Nim 21.02059)

Semester : III B

Mata Kuliah : Sejarah Peradaban Islam

YAYASAN PERGURUAN AGAMA ISLAM AL KALAM (YPAIA)

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUARA ENIM

TAHUN AJARAN 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dan puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Tanpa Ridha dan petunjuk-Nya
mustahil makalah ini dapat dirampungkan.

Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Deni
Putra, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Sejarah Peradaban Islam,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul "Penetrasi Kolonial
Barat”.

Besar harapan kami bahwa makalah ini, dapat bermanfaat dan dapat
dijadikan sebagai pegangan dalam mempelajari mata kuliah Sejarah Peradaban
Islam . Dan akan mempermudah semua pihak dalam proses perkuliahan.

kami mengharapkan saran dan kritik, khususnya dari rekan-rekan


mahasiswa dan mahasiswi. Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Akhir
kata, semoga segala daya dan upaya yang kami lakukan dapat bermanfaat bagi
penulis dan pembaca nantinya Aamiin.

Muara Enim, Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL HALAMA

N................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................1

C. Tujuan Penulisan.......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

1. Latar Belakang terjadinya Penetrasi Kolonial Barat.............................3

2. Motif dari Kolonial Barat..........................................................................7

3. Dampak Kolonialisme Terhadap Masyarkat dan Pendidikan..............8

4. Respon atau upaya masyarakat terhadap penetrasi kolonial barat. . .10

a. Melalui Andalusia (Spanyol)...................................................................10

b. Melalui pulau sisilia.................................................................................10

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN.........................................................................................14

B. Saran..........................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perang Salib merupakan titik awal penetrasi Barat terhadap dunia Islam, yang
selanjutnya membawa kaum muslimin berada dalam jajahan negara-negara Barat.
Sejak semula para imperalis ingin merongrong integrasi masyarakat muslim,
termasuk di dalamnya masyarakat Islam Indonesia memotong jalinan kesejarahan,
dan mengubahnya menjadi masyarakat pengekor kebudayaan barat.

Setelah terjadi perang salib, Negara-negara Islam mengalami kemunduran


sehingga masuklah kolonial barat untuk menguasai beberapa Negara Islam.
Negara Islam yang dikuasai seperti Usmani, Kairo, Tunisia, Turki, dan lain-lain.
Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 dunia islam hampir seluruhnya dikuasai
oleh Negara Barat. Negara yang tidak berada dalam kolonial barat adalah Hijaz,
Persia dan Afganistan.

Terjadinya penetrasi kolonial Barat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu


faktor intern dan faktor ekstern. Disatu sisi kekuatan militer dan politik negara -
negara muslim menurun, perekonomian mereka merosot sebagai akibat monopoli
perdagangan antara timur dan barat tidak lagi ditangan mereka. Disamping itu
pengetahuan di dunia muslim dalam kondisi stagnasi. Maka wajar, untuk
selanjutnya banyak negara-negara Islam yang menjadi tujuan dari penjajahan
kolonial negara-negara barat.

B. Rumusan Masalah

1. Mengapa Penetrasi kolonial Barat itu bisa terjadi?


2. Apa motif Barat masuk kedunia Islam?
3. Bagaimana dampak dari adanya penetrasi kolonial Barat?
4. Apa Upaya umat Islam dalam menghadapi penetrasi kolonial Barat?

1
C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui Mengapa Penetrasi kolonial Barat itu bisa terjadi


2. Untuk mengtahui motif Barat masuk kedunia Islam
3. Untuk mengtahui dampak dari adanya kolonial Barat
4. Untuk mengetahui Upaya umat Islam dalam menghadapi penetrasi kolonial
Barat

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Latar Belakang terjadinya Penetrasi Kolonial Barat


a. Renaisans Eropa
Pada abad ke-14 dan ke-15 Eropa mulai melakukan apa yang mereka sebut
dengan kembali peradaban Yunani, yaitu Renaisans pada abad ke-16 juga orang
Eropa telah mencapai revolusi ilmiah yang memberi mereka kontrol atas
lingkungan yang lebih besar dibandingkan dengan yang pernah diraih oleh
siapapun sebelumnya. Pada awal kebangkitannya, Eropa menghadapi tantangan
yang sangat berat. Di hadapannya terdapat kekuatan-kekuatan perang Islam yang
sulit dikalahkan, terutama kerajaan Usmani yang berpusat di Turki. Mereka
harus menembus lautan yang sebelumnya hanya dipandang sebagai dinding yang
membatasi gerak mereka. Mereka melakukan berbagai penelitian tentang rahasia
alam, berusaha menaklukan lautan, dan menjelajahi benua yang sebelumnya
masih diliputi kegelapan. 1
Setelah jalan melalui laut telah ditemukan oleh Cristoper (1492 M)
menemukan bena Amerika dan Vasco da Gama melalui Tanjung Harapan (1498
M) benua Amerika dan kepulauan Hindia segera jatuh ke bawah kekuasaan
Eropa, maka Eropa tidak lagi tergantung kepada jalur laam yang dikuasai umat
Islam sehingga perdagangan maju di Eropa. Kemudian terjadilah perputaran
nasib dalam sejarah umat manusia.
Perekonomian bangsa Eropa semakin meningkat, bahkan kemajuan mereka
telah melampaui kemajuan Islam yang sejak lama mengalami kemunduran.
Teknologi perkapalan dan militer berkembang pesat, sehingga Eropa menjadi
penguasa lautan dan bebas melakukan kegiatan ekonomi dan perdagangan ke
seluruh dunia. Negeri-negeri Islam yang pertama dikuasi Barat adalah negeri
1
Karen Amstrong, Sejarah peradaban Islam: Telaah Ringkas Komprehensif
Perkembangan Islam Sepanjang Zaman, ter. Yuliani Liputo, (Bandung: Mizan, 2014), hlm. 206-
207.

3
Islam di Asia Tenggara dan di Anak Benua India, Islam di Timur Tengah yang
beada di bawah kekuasaan kerajaan Usmani. 2

Pada abad ke tujuh belas kerajaan Usmani mulai mngalami kekalahan-


kekalahan dalam peperangan dengan negara Eropa. Tentara besar yang dikirim
untuk menguasai Wina dipukul kalah di 1683 M. Perjanjian Carlowitz yang
ditandatangani di 1699 M, membuat kerajaan Usmani terpaksa menyerahkan
Hongaria kepada Australia, daerah Podolia ke Polandia dan Azof kepada Rusia. 3

sejak kekalahan dalam pertempuran Wina, kerajaan Usmani menyadari


kemunduran. Usaha-usaha pembaharuan mulai dilaksanakan dengan mengirim
duta-duta ke negara eropa terutama perancis untuk mempelajari kemajuan Barat. 4

Pada 1720 Celebi Mahmed pergi ke Paris sebagai duta dengan instruksi
mengunjungi pabrik-pabrik, benteng-benteng pertahanan, dan institusi-institusi
Prancis lainnya serta memberi laporan. Sementara itu ahli-ahli Eropa sendiri
mulai berkunjung ke kerajaan pada 1717 M seorang perwira Prancis bernama
Rochefort, datang ke Istanbul dengan usul pembentukan suatu korps artileri dan
tawaran untuk memberi pelajaran dan melatih tentara Usmani dalam ilmu-ilmu
kemiliteren modern. Pada 1729 M datang seorang Perancis yang bernama Comte
de Bonneval yang kemudian masuk islam dan mengganti nama dengan
Humbaraci Pasya yang dibantu oleh Mornai dari Prancis. Atas usaha ahli-ahli
Eropa ini, dengan taktik dan teknik militer modern pun dimasukkan dalam
angkatan perang Usmani. Di tahun 1734 M dibuka untuk pertama kalinya sekolah
militer5 usaha pembaharuan ini tidak terbatas dalam bidang militer, seperti
pembukuaan percetakan Istanbul pada 1727 M. Dan gerakan penerjemahan buku-
buku Eropa ke dalam bahasa Turki.

Berbagai pembaharuan itu bukan saja gagal menahan kemunduran kerajaan


Turki Usmani yang terus mengalami kemerosotan, akan tetapi juga tidak
2
Siti Zubaidah, Sejarah Peradaban Islam, (Medan: Perdana Publishing, 2016), hlm. 231-
232.
3
Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam, (Jakarta: PT Bulan Bintang, 1992), hlm. 15.
4
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 178.
5
Harun Nasution. Op.cit., hlm. 16.

4
membawa hasil yang diharapakan. Penyebab kegagalan itu, terutama kelemahan
raja-raja Usmani karena wewenangnya sudah jauh menurun. Faktor-faktor penting
lainnya yang membawa kegagalan itu karena ulama dan tentara Yenissari yang
sejak abad ke-17 M menguasai suasana politik kerajaan Usmani serta menolak
usaha pemabaharuan itu.

Pembaharuan Turki Usmani baru mengalami kemajuan setelah


pembaharuan utama Yenissari dibubarkan oleh sulatan Mahmud II (1087-1039)
pada tahun 1826 M. Struktur kekuasaan kerajaan dirombak, lembaga-lembaga
pendidikan modern dibangun, buku-buku barat diterjemahkan ke dalam bahasa
Turki, siswa-siswa berbakat dikirim ke Eropa untuk belajar, dan yang terpenting
adalah sekolah-sekolah yang berhubungan dengan kemiliteran didirikan. Akan
tetapi meski banyak mengalami kemajuan, hasil gerakan pembaharuan tetap tidak
berhasil menghentikan gerak maju Barat ke dunia Islam abad ke-19 M.

Selama abad ke-18 Barat menyerang ujung garis medan pertempuran Islam
di Eropa Timur akhir dari serangan-serangan itu ditandatanganinya perjanjian San
Stefano (Maret 1878) dan perjanjian Berlin (Juni-Juli 1978) antara kerajaan
Usmani dan Rusia . dengan demikian berakhirlah kekeuasaan Turki di Eropa.6

Keberhasilan penetrasi barat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya,


melemahnya kekuatan Usmani, jarak yang jauh antara wilayah kekuasaan Usmani
dengan pusat Pemerintahan sehingga tidak dapat terkontrol dengan baik,
selanjutnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknoloogi yang dicapai Barat pada
saat Renaisance dapat merubah nasib Barat dari terjajah menjadi menjajah .
wilayah Islam yang dikuasai barat yang pertama kali dilihat di dataran Arab,
wilayah Afrika utara merupakan wilayah yang pertama lepas dari kekuasaan
Usmani. Wilayah-wilayah ini membentuk satu blok tersendiri. Jarak yang dekat
dengan Erpa Selatan, jauh dari pusat dan jantung Islam di Asia Barat, lemahnya
tradisi Islam, serta proporsi keturunan Berber dan Eropa yang lebih banyak
melihat penduduk di wilayah itu bertindak mandiri untuk kemajuan mereka
sendiri.
6
Badri Yatim. op.cit. hlm. 179-180.

5
Al-Jazair merupakan negara Arab pertama yang melepaskan diri dari
kerajaan Usmani. Hal ini terjadi pada 1830 M, ketika pasukan Prancis mendarat di
pantai dengan berpura-pura ingin membalas dendam atas aksi bajak laut, dan
membalas penghinaan yang dilakuakan oleh Dey Husain kepada seorang diplomat
Prancis. Delapan belas tahun kemudian, negeri itu dideklarasikan sebagai bagian
dari wilayah Prancis berikut daerah pesisirnya.

Dari perang Turki Italia pada 1911-1912 M, Tripolitania direbut dari tangan
Usmani, dan dijadikan sebuah negara jajahan, dan bersama-sama Siranikus,
bergabung pada 1934 menjadi negara Libiya-Italia. Pada perang dunia II, Pasukan
Italia yang dibantu oleh jerman diusir dari Libya oleh pasukan Inggris, Prancis
dan kekuatan pribumi, negeri itu memproklamirkan diri sebagai negara merdeka
tahun 1951 M, Prancis memulai upaya penaklukan Maroko yang pernah menjadi
pusat dua kerajaan besar Arab-Barber, tetapi tidak pernah menjadi bagian dari
kerajaan Usmani. Wilayah itu sepenuhnya dikuasai ole Prancis sejak 1907 hingga
1912.

Akhir abad ke delapan belas mencatat mulai mundurnya pengaruh Eropa


secara langsung yang ditandai dengan lepasnya Amerika Serikat dari Eropa, yang
diikuti oleh Haiti dan berikutnya oleh sebagian besar Amerika latin. Semua negara
tersebut melepaskan diri dari kekuasaan Eropa dan merekapun mendapatkan
kemerdekaan mereka. Namun kolonialisme barat yang baru di bagian terakhir
terjadi abad ke-19, Barat meluaskan pengaruh baru terhadap sebagian besar Afrika
serta mendukung penguasaan barat terhadap India, juga beberapa tempat lain
Asia. Satu demi satu negara Islam yang sudah mulai rapuh kini jatuh oleh
serangan barat, dan dalam waktu pendek kerajaan-kerajaan besar Eropa sudah
membagi-bagi seluruh dunia Islam. Inggris merebut India dan Mesir. Rusia
menyerangi Kaukakus dan menguasai Asia Tengah. Prancis menaklukan Afrika
Utara, sedang bangsa-bangsa Eropa lainnya mendapat pula bagiaannya dari
warisan Islam. 7

7
Lothrop Stoddard, Dunia Baru Islam, (Jakarta: Percetakan Negara Indonesia, 1965), hlm.
27.

6
2. Motif dari Kolonial Barat

Motif utama Eropa untuk menjelajah dan menjajah wilayah Islam yaitu:
untuk menyebarkan Kristen dan sekaligus untuk menghambat serta menaklukan
Islam sebagai kekuatan yang dapat mengancam Eropa, membuka lahan baru untuk
memasarkan komoditi mereka dengan cara memonopoli perdagangan, mengambil
asset Negara jajahan, untuk memberikan devisa kepada Eropa dan
mengeksploitasi rakyat rakyat Negara jajahan untuk kepentingan mereka. 8

Pada 1521 M spanyol datang ke Maluku dengan tujuan berdagang dan


berhasil menguasai Filipina akhir abad ke 16 M, Belanda, Inggris, dan Denmark
datang ke Asia Tenggara datang untuk berdagang, Belanda datang tahun 1595 M
dan memonopoli perdagangan di kepulauan Nusantara.

Barat tertarik untuk menjajah India karena India berada pada masa
kemajuan Pemerintahan kerajaan Mughal adalah negeri yang kaya dengan hasil
pertanian. Pada awal abad ke 17 M, Inggris dan Belanda mulai menginjakkan kaki
ke India. Pada 1611 M, Inggris mendapat izin menemukan modal, dan pada 1617
M Belanda mendapatkan izin yang sama. 9

Motif utama barat melakukan penetrasi terhadap dunia islam lantaran barat
terdesak oleh kebutuhan ekonomi industrial untuk bahan-bahan mentah dan pasar,
karena persaingan politik dan ekonomi antara mereka negar-negara eropa
mendirikan imperium territorial di seluruh belahan dunia.untuk menunjang
perekonomian dan politik ke negri-negeri muslim. Jerman dan Italia juga ingin
menguasai ekonomi. Perancis menaklukan Mesir untuk memasarkan hasil-hasil
industrinya. 10

8
Ira M Lapidus, Sejarah Sosial Umat Islam, (Jakarta: PT Raja granfindo Persada, 1999),
hlm. 819.
9
Badri Yatim, Sejarah Oeradaban Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 176.

10
Deni putra dan Robi’atun Shofiah, Sejarah Peradaban Islam, (Malang: PT Cita Intrans
Selaras, 2002), hlm.263-265.

7
3. Dampak Kolonialisme Terhadap Masyarkat dan Pendidikan

Adanya intervensi Barat ke Dunia Islam penetrasi kapitalis membawa


kepada meningkatnya perdagangan eksploratif, mendorong adanya produksi
bahan‐bahan mentah, dan merosotnya industri lokal. Keadaan ini, tentunya, secara
umum menurunkan perdagangan umat Islam.

Serbuan orang barat ke negara-negara Islam tidak hanya menggunakan


pedang, besi dan api tetapi juga melalui peradaban mereka yang dicekcokan
kesemua negeri yang dapat dikuasai nya bukan hanya peradaban material yang
menyerbu negaara-negara islam, bahkan mental dan nilai-nilai moral pun tidak
ketinggalan, seperti pendidikan dan pengajaran.

Beredarnya Islam pada cengkraman kolonialisme, mau tidak mau islam


berada dalam hegenomi barat yang melakukan apa saja terhadap Islam sehingga
secara praktis Islam dikuasai dalam politik, ekonomi, dan agama.

Pertama; Bidang Politik. Dedi Supriyadi dalam buku Sejarah Peradaban


Islam, menuliskan bahwa perang salib yang terjadi antara dunia kristen di Eropa
terhadap dunia Islam di Asia sejak 623 M, menimbulkan beberapa akibat penting
dalam sejarah dunia, perang salib telah membawa Eropa ke dalam kotak langsung
dengan dunia Muslim dan terjalinnya hubungan antara Timur dan Barat yang pada
akhirnya menimbulkan Renaisans di Eropa. Secara ekonomi perang ini telah
menambah lapangan perdagangan, mempelajari kesenian, dan mulai sadarnya
orang-orang Barat akan barang-barang Timur. Orang-orang Islam yang pernah
menguasai laut Tengah kehilangan kekuasaan, sementara orang Eropa bebas
menggunakan jalan laut melalui Laut Tengah tersebut. 11

Kedua; Bidang Ekonomi. Secara Ekonomi, penemuan rute perjalanan di


sekitar Tanjung Harapan oleh Vasco Da Gama pada tahun 1498, merupakan
faktor lain dari penetrasi dunia Barat terhadap dunia Islam. Pembukaan jalur
perdagangan baru ini membawa akibat kemunduran luar biasa bagi pedagang-
11
Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2008), hlm. 174-
175.

8
pedagang Muslim yang sebelumnya menguasai jalur laut perdagangan tersebut.
Pedagang-pedagang Muslim digantikan oleh para pedagang dari Eropa dengan
segala kemajuan yang telah dimilikinya, sehingga membuat perekonomian dunia
Islam pada saat itu semakin menurun.

Ketiga: Faktor Renaisans di Eropa, faktor lain dari adanya penetrasi dunia
Barat atas dunia Islam, kemajuan di berbagai bidang ilmu penegtahuan yang telah
melampaui apa yang dicapai umat Islam pada abad-abad sebelumnya, diantaranya
penemuan mesin uap yang kemudian melahirkan revolusi industri di Eropa yang
semakin memantapkan dunia Barat. Dan juga teknologi pekapalan dan militer
yang berkembang dengan pesat. Sehingga 12

Kemunduran di bidang politik, diikuti pula oleh kelemahan dunia Islam di


bidang ekonomi. Kelemahan ekonomi dimulai sejak bangsa Portugis menemukan
jalan ke Timur melalui Tanjung Pengharapan sehingga semua hubungan
perdagangan antara Timur dan Barat dipindahkan melalui jalan tersebut.
Perpindahan ini menghilangkan sumber ekonomi daulah Usmaniyah yang menjadi
urat nadi segala pembiayaan kekayaan daulah. Ketiga; Bidang Intelektual dan
Keagamaan. Pada zaman daulah Usmaniyah, Safawiyah dan Mughal adalah
kemajuan pada bidang militer. Tiga kerajaan ini sangat memprioritaskan
militeristik, sehingga mengabaikan intelektualisme. Kepercayaan terhadap
takhayul dan kekuatan ghaib, berpadu dengan kejayaan kelompok ortodoks garis
keras, menghalangi berkembangnya ilmu pengetahuan. Pada masa ini, tidak ada
kegiatan intelektual yang bisa diharapkan muncul. Kenyataannya, seluruh dunia
Arab sejak awal abad 13 telah kehilangan hegemoninya dalam bidang intelektual
yang telah dibangun dan dipelihara sejak abad ke 8 M. Kepenatan mental yang
menimpa seluruh Arab selama beberapa generasi, ditambah tiadanya usaha, dan
kemalasan mereka sebagai akibat dari berlimpahnya kekayaan dan kekuasaan,
hampir merata di semua pelosok negeri.13
12
Muhammad Zaki, “Penetrasi Barat Atas Dunia Islam”Jurnal Sosial dan Budaya Syar’i.
Vol.2 No.1 1 Juni 20015, hlm. 53-54.
13
Philip K. Hitti, History of the Arabs, terj. R. Cecep Lukman dan Dedi Slamet Riyadi
(Jakarta: Serambi, 2006), h. 875

9
4. Respon atau upaya masyarakat terhadap penetrasi kolonial barat
Menurut Abu Su’ud jalur yang ditempuh bangsa oleh bangsa arab sebagai
agen perubahan yaitu;

a. Melalui Andalusia (Spanyol)


Perubahan peradaban umat manusia berawal dari bertemunya
peradaban islam dan preadaban bangsa Eropa. Setelah bangsa Arab
menduduki Smenanjung spanyol, mereka membangun Daulah Andalusia
yang dikenal dengan nama kekhalifahn Barat. Sebagai bangsa yang
tergila-gila membaca dan menimba ilmu, orang-orang Spanyol Kristen
sebagai penduduk asli, sangat terpesona pada peradaban Islam yang
gemilang, namun sayangnya umat Islam terusir dari Andalusia.

b. Melalui pulau sisilia


Menjadi salah satu pintu gerbang terjadinya transformasi intelektual
islam terhadap dunia barat setelah italia direbut kembali oleh Kristen di
kota Salerno dekat Nepals didirikan sekolah kedokteran oleh constatin
Africa sekolah tinggi kedokteran inilah yang pertama di Eropa
pengembang ilmu kedokteran islam dan dilakukan penerjemahan karya-
karya islam.14

c. Melalui perang salib

Setelah mengetahui penetrasi barat di dunia Islam adaptationis


terhadap barat; Muhammad ali di Mesir dan Mahmud II di kerajaan
Usmani mereka berupaya untuk membangun kekuatan militer yang
modern dan struktur administrasi berdasarkan sumber yang diperoleh dari
barat.15

14
Samsul Nizar, sejarah pendidikan islam, (Jakarta Prenada Media, tahun 2007 ), hlm.
140-143.

15
Johan Obert voll, Islam; Continuity and Changein The Modern Word,( great Britain,
longman group, 1982 ), hlm 89

10
Sikap radikal dalam menolak sistem berfikir Barat ditampakkan oleh
Mahatma Gandhi yang memandang sistem pendidikan Barat tidak lain
merupakan sistem peradaban Barat secara keseluruhan. Respon menolak
terhadap warisan pendidikan kolonial disebabkan karena masyarakat
poskolonial melihat terjadi “keterputusan” pendidikan kolonial antara
pendidikan kolonial dengan kebutuhan dasar masyarakat setempat
sehingga hal ini menjadi alasan umum bagi penolakan penggunaan sistem
pendidikan kolonial di masyarakat poskolonial.16

Respon selanjutnya yaitu dari Reaksi militan terhadap ekspansi barat


walaupun kemudian diadakan orientasi baru. Contohnya india yang pada
pertengahan pertama abat ke 19 bercorak melawan dan menyerukan jihad
seperti yang dilakukan oleh kalangan mujahidin.

Mengambil bentuk tradisional dan tidak banyak mengadakan


modernisasi, seperti di Saudi Arabia oleh husen bin Ali (1852-1911)
berupaya untuk menjadi penguasa yang otonom, kalau tidak independen,
dari kerjaan Usmani. Oleh karena itu, ia mengadakan pemberontakan
melawan sultan dengan bantuan inggris.

Menurut penulis terjadinya penetrasi kolonial Barat itu karena


lemahnya beberapa kerajaan atau wilayah masyarakat yang tempat
tinggalnya jauh dari pusat kota, sehingga lebih mudah ditaklukan bangsa
Barat dalam melanjutkan motif-motif dari bangsa Barat, salah satunya di
kerajaan Asia tenggara bangsa Barat ingin mengambil alih daerah Asia
tenggara karena mereka meyakini bahwa di daerah sana mempunyai
kualitas rempah-rempah yang bagus. Dan beberapa wilayah lainnya
dengan bertujuan untuk berdagang, padahal motif utama mereka hanya
untuk melanjutkan misi dan ambisi mereka untuk mengalahkan Islam
dikarenakan belum bisa menerima kekalahan yang ada pada perang salib
tersebut.
16
Baiq L.S.W. Wardhani, Respon Poskolonial terhadap Intensifikasi Pendidikan Kolonial
di Afrika. Universitas Airlangga: Global & Strategis, Th. 10, No. 1), hlm. 145

11
masyarakat Islam juga sangat mempunyai ilmu dan pemahaman yang
cukup luas, kaum muslimin mampu berbagi disetiap ilmu pengetahuan
yang dimilikinya, dan juga umat Islam memberikan peluang untuk siapa
saja yang mau belajar dan menambah pengetahuan, baik dari
menerjemahkan karya-karya buku termasuk bagi para pelajar yang diluar
beragama Islam, namun sayangnya kesempatan itu dimanfaatkan oleh
orang-orang Barat, hanya untuk meneruskan misi dan tujuan mereka, haus
dengan kekayaan yang ada pada umat Islam sehingga melakukan berbagai
cara bagimana agar ia bisa mengambil alih kekuasaan yang saat ini
dipegang oleh umat Islam bisa beralih ketangan ataupun dikuasai oleh para
kolonial Barat.

Demikianlah gambaran sekilas tentang potret dunia islam pada abad


ke 19 yang secara “keseluruhan” berada dalam penetrasi barat dan
merupakan tantangan utama bagi islam untuk menentukan pilihan apakah
akan bangkit dari jajahan bangsa Kolonial, dan mempelajri berbagai ilmu
yang ada, dan mencari tahu bagaiamana agar umat Islam bisa merdeka dari
bangsa kolonial tersebut dan menyamakan kedudukan ataukah tetap
tertinggal dan hanya mengikuti kemauan barat saja sehingga tetap berada
dalam era kolonialisme barat. 17

17
Maulana yusuf, Al-Risalah, jurnal kajian hukum islam dan social kemasyarakatan. Voll.
11 no.1 26 september 2020

12
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Setelah terjadinya perang salib, Negara-negara Islam mengalami


kemunduran sehingga masuklah kolonial barat untuk menguasai beberapa Negara
Islam yang dikuasai seperti Usmani, Kairo, Tunisia, Turki, dan lain-lain. Pada
abad ke-19 dan awal abad ke-20 dunia islam hampir seluruhnya dikuasai oleh
Negara Barat. Negara yang tidak berada dalam kolonial barat adalah Hijaz, Persia
dan Afganistan. Pada abad ke tujuh belas kerajaan Usmani mulai mngalami

13
kekalahan-kekalahan dalam peperangan dengan negara Eropa. Tentara besar yang
dikirim untuk menguasai Wina dipukul kalah di 1683 M. Perjanjian Carlowitz
yang ditandatangani di 1699 M, membuat kerajaan Usmani terpaksa menyerahkan
Hongaria kepada Australia, daerah Podolia ke Polandia dan Azof kepada Rusia.

Motif utama Eropa untuk menjelajah dan menjajah wilayah Islam yaitu:
untuk menyebarkan Kristen dan sekaligus untuk menghambat serta menaklukan
Islam sebagai kekuatan yang dapat mengancam Eropa, membuka lahan baru untuk
memasarkan komoditi mereka dengan cara memonopoli perdagangan, mengambil
asset Negara jajahan, untuk memberikan devisa kepada Eropa dan
mengeksploitasi rakyat rakyat Negara jajahan untuk kepentingan mereka lantaran
terdesak oleh kebutuhan ekonomi industrial untuk bahan-bahan mentah dan pasar.

Beredarnya Islam pada cengkraman kolonialisme, mau tidak mau islam


berada dalam hegenomi Barat yang melakukan apa saja terhadap Islam sehingga
secara praktis Islam dikuasai dalam politik, ekonomi, dan agama.

Respon atau upaya masyarakat terhadap penetrasi kolonial barat Menurut


Abu Su’ud jalur yang ditempuh bangsa oleh bangsa arab sebagai agen perubahan
yaitu; Melalui Andalusia (Spanyol), Melalui pulau sisilia, dan melalui perang
Salib. Sikap radikal dalam menolak sistem berfikir Barat ditampakkan oleh
Mahatma Gandhi yang memandang sistem pendidikan Barat tidak lain merupakan
sistem peradaban Barat secara keseluruhan, Respon selanjutnya yaitu dari Reaksi
militan terhadap ekspansi Barat.

B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah yang ditulis diatas banyak sekali
kesalahan dan kekurangan dalam penulisannya. Karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran dari Bapak dosen maupun pembaca, agar kami bisa memperbaiki
penulisan kami di waktu yang akan datang. Terima kasih kepada semua yang
sudah membaca dan memahami makalah ini, semoga ilmu tersebut dapat
bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua.

14
DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, Karen. 2014. Sejarah peradaban Islam: Telaah Ringkas Komprehensif


Perkembangan Islam Sepanjang Zaman, ter. Yuliani Liputo, (Bandung:
Mizan).

K. Hitti, Philip 2006. History of the Arabs, terj. R. Cecep Lukman dan Dedi
Slamet Riyadi (Jakarta: Serambi).

M Lapidus, Ira. 1999. Sejarah Sosial Umat Islam, (Jakarta: PT Raja granfindo
Persada).

Nasution, Harun. 1992Pembaharuan Dalam Islam, (Jakarta: PT Bulan Bintang).

Nizar, Samsul . 2007. sejarah pendidikan islam, (Jakarta Prenada Media).

Obert, Johan. 1982. voll, Islam; Continuity and Changein The Modern Word,
(Great Britain, longman group).

15
Putra Deni dan Robi’atun Shofiah, , 2002. Sejarah Peradaban Islam, (Malang: PT
Cita Intrans Selaras).

Stoddard, Lothrop. 1965. Dunia Baru Islam, (Jakarta: Percetakan Negara


Indonesia).

Supriyadi, Dedi. 2008. Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: Pustaka Setia).

Wardhani, Baiq L.S.W. Respon Poskolonial terhadap Intensifikasi Pendidikan


Kolonial di Afrika. Universitas Airlangga: Global & Strategis, Th. 10, No. 1).

Yatim, Badri. 2008. Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada).
Yusuf, Maulana. 2020. Al-Risalah, jurnal kajian hukum islam dan social
kemasyarakatan. Voll. 11 no.1.

Zaki, Muhammad. 20015. “Penetrasi Barat Atas Dunia Islam”Jurnal Sosial dan
Budaya Syar’i. Vol.2 No.1.

Zubaidah, Siti. 2016. Sejarah Peradaban Islam, (Medan: Perdana Publishing).

16
17

Anda mungkin juga menyukai