Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

KANTOR BEA CUKAI TANJUNG PERAK SURABAYA DAN INDUSTRI


TAS DAN KOPER (INTAKO) TANGGULANGIN

DISUSUN OLEH:

SRI WAHYU RAHMATULLAH 992021032


AYU SILVANA 992021037
ANJANI SAPUTRI 992021060

PROGRAM STUDI D4 AKUNTANSI PERPAJAKAN


JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI
BALIKPAPAN TAHUN 2023
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

Topik/Objek KI : 1. Bea Cukai Tanjung Perak


2. INTAKO (Industri Tas dan Koper)
Waktu Pelaksanaan : 13 Agustus s.d 17 Agustus 2023
Peserta KI : 1. Sri Wahyu Rahmatullah (992021032)
2. Ayu Silvana (992021037)
3. Anjani Saputri (992021060)

Balikpapan, 19 Agustus 2023

Menyetujui, Peserta KI
Dosen Pendamping

Dito Rozaqi Arazy, S.E., M.S.A, CFRM Sri Wahyu Rahmatullah


NIP/NIK.2021.002 NIM 992021032

Ayu Silvana
NIM 992021037

Anjani Saputri
NIM 992021060

Mengetahui,
Menyetujui,
Ketua Jurusan Akuntansi

Dessy Handa Sari, S.E., M.M


NIP. 198812312019032014

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmad serta hidayah-nya, sehingga penyusunan Laporan Kunjungan Industri di
Bea Cukai Tanjung Perak dan INTAKO (Industri Tas dan Koper) Ini dapat
terselesaikan dengan baik tanpa kendala apapun.

Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Kunjungan Industri ini adalah


menyelesaikan tugas yang diberikan saat melakukan Kunjungan Industri. Adapun
penyusunan Laporan Kunjungan Industri ini berdasarkan data-data yang diperoleh
selama melakukan Kunjungan Industri.

Kunjungan Industri ini memberikan banyak manfaat bagi penulis, baik dari segi
akademik maupun pengalaman yang sangat berharga yang dapat menjadi
pelajaran untuk penulis. Laporan kegiatan ini dibuat setelah menyelesaikan
Kunjungan Industri selama 4 hari di Surabaya dan Malang.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kunjungan Industri ini tidak
lepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami
menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Ramli, S.E., M.M. selaku Direktur Politeknik Negeri Balikpapan


2. Ibu Dessy Handa Sari, S.E., M.M. Selaku Ketua Jurusan Akuntansi.
3. Bapak Dito Rozaqi Arazy, S.E., M.S.A, CFRM. selaku dosen pembimbing
dalam kegiatan Kunjungan Industri.
4. Ibu Endang Sri Apriani, M. E. dan Ibu Ina Dwi Agustin, A.Md. selaku
pendamping dalam kegiatan Kunjungan Industri.
5. Serta semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung
dalam penyelesaian pembuatan laporan ini.

iii
Akhirnya, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kunjungan Industri
masih banyak kekurangan. Karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan,
untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan Laporan Kunjungan Industri ini. Demikian kata pengantar ini kami
buat, semoga dapat bermanfaat khususnya bagi diri pribadi kami sendiri dan
pembaca pada umumnya.

Balikpapan, 19 Agustus 2023

(Penyusun Laporan)

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vii
BAB I.......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Ruang Lingkup...............................................................................................2
1.3 Tujuan Kunjungan Industri............................................................................2
1.4 Kegunaan Kunjungan Industri........................................................................3
1.5 Waktu Pelaksanaan.........................................................................................4
1.6 Objek yang Dituju..........................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
BEA CUKAI TANJUNG PERAK...........................................................................6
2.1 APBN.............................................................................................................6
2.2 Direktorat Jendral Bea dan Cukai................................................................10
2.3 Bea Masuk dan Bea Keluar..........................................................................14
INTAKO (Industri Tas dan Koper)....................................................................26
2.1 Pengelolaan INTAKO..................................................................................26
2.2 Pemasaran Hasil Produksi INTAKO............................................................30
2.3 Prestasi dan Penghargaan INTAKO.............................................................33
2.4 Uraian Hasil..................................................................................................35
BAB III..................................................................................................................43
3.1 Kesimpulan...................................................................................................43
3.2 Saran.............................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................45
LAMPIRAN...........................................................................................................46

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kantor Bea Cukai Tanjung Perak.........................................................6


Gambar 2 Lokasi Bea Cukai Tanjung Perak..........................................................7
Gambar 3 Pendapatan Negara Tahun 2023............................................................9
Gambar 4 Diagram Kontribusi terhadap total Kepabeanan dan Cukai..................10
Gambar 5 Industri Tas Koper.................................................................................15
Gambar 6 Lokasi Industri Tas dan Koper..............................................................15
Gambar 7 Struktur Organisasi Bea Cukai Tanjung Perak.....................................18

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kunjungan Industri adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
mengunjungi sebuah perusahaan yang menjadi contoh kegiatan dan gambaran
pekerjaan (Ayu, 2022) yang akan dilakukan oleh mahasiswa/mahasiswi.
Dalam kunjungan Industri mahasiswa diajak untuk melihat bagaimana
sebuah perusahaan beroperasi dan bekerja.

Seperti yang diketahui pada penjelasan di atas bahwa kegiatan kunjungan


industri memiliki dampak yang positif terhadap perkembangan serta sudut
pandang baru bagi mahasiswa untuk mengetahui profesi maupun perusahaan
apa saja yang relevan dengan jurusan yang mereka ambil di perkuliahan
mereka.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat


menuntut setiap lembaga pendidikan untuk menyediakan wadah yang tepat
untuk berkarya. Perguruan Tinggi adalah wadah untuk menghasilkan SDM
yang berkepribadian mandiri dan berkualitas sehingga perlu untuk
meningkatkan mutu lulusannya (Artanti, 2022)

Politeknik Negeri Balikpapan sendiri yakni Jurusan Akuntansi memiliki


2 Prodi, yaitu D4 Perbankan dan Keuangan serta D4 Akuntansi Perpajakan.
Dalam kunjungan industri yang di jalankan berkaitan dengan program studi
yang ada di jurusan akuntansi ini seperti kunjungan ke Bea Cukai Tanjung
Perak yang dilakukan sebagai salah satu bentuk penambah wawasan bagi
Mahasiswa Program Studi D4 Akuntansi Perpajakan. Kunjungan ke
INTAKO merupakan salah satu bentuk penambah wawasan bagi Mahasiswa
Program studi D4 Akuntansi Perpajakan dan D4 Perbankan dan Keuangan.

Mengingat betapa pentingnya kegiatan Kunjungan Industri ini maka


dengan ini terbentuklah Laporan Kunjungan Industri yang memuat 2
perusahaan besar yang bergerak di sektor Akuntansi maupun Industri yang
berada di Surabaya dan Malang.

1
1.2 Ruang Lingkup
Demi kelancaran dan terfokusnya kegiatan kunjungan Industri ini, maka
perlu dibatasi ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas atau dipelajari
selama melakukan kunjungan, dan ruang lingkupnya adalah:
a. Mengetahui APBN di Indonesia
b. Mengetahui Fungsi dari Direktorat Jendral Bea dan Cukai
c. Mengetahui Bea Masuk dan Bea Keluar
d. Pengelolaan INTAKO
e. Pemasaran hasil produksi INTAKO
f. Prestasi dan Penghargaan di INTAKO
1.3 Tujuan Kunjungan Industri
Tujuan Kunjungan Industri (KI) adalah:
a. Para mahasiswa dan dosen pendamping dapat melihat dan merasakan
secara langsung tentang segala aktivitas dan manajemen yang
diterapkan di dunia industri seprofesi, sehingga dapat mengambil
pengalaman dan pelajaran yang sangat berharga untuk dapat di
implementasikan di Perkuliahan.
b. Memotivasi dan membangkitkan semangat dan daya juang yang tinggi
untuk belajar, sehingga para mahasiswa dan dosen pendamping mau
dan mampu untuk secara terus menerus meningkatkan dan
mengembangkan kompetensi sesuai profesi guna meraih prestasi
terbaik untuk mencapai sukses hidup setinggi-tingginya
c. Membuka cakrawala berpikir mahasiswa dalam belajar sehingga
dengan melihat langsung aktifitas di Industri diharapkan dapat
mengambil pelajaran positif tentang bagaimana cara bersikap dan
berperilaku (attitude) serta kedisiplinan kerja sebagai seorang
karyawan yang berkualitas sehingga setelah lulus dapat segera
terserap di dunia kerja

2
d. Dapat menyesuaikan ilmu dan keahlian mereka dengan jenis
perusahaan yang mereka lakukan kunjungan industri.

1.4 Manfaat Kunjungan Industri


Adapun beberapa kegunaan kunjungan industri diantara lain :

1.4.1 Bagi Mahasiswa


A. Dapat mengetahui kedisiplinan dan tata tertib yang tegas pada
dunia kerja.
B. Melihat cara kerja, dan berbagai macam alat-alat produksi yang
sudah cukup modern.
C. Mendapat gambaran saat akan bekerja di industri atau ingin
membuat sebuah industri.

1.4.2 Bagi Perguruan Tinggi

A. Memperlakukan tata tertib yang tegas bagi para mahasiswa yang


mengikuti kegiatan ini.
B. Pihak dari Jurusan yang mewakili Perguruan Tinggi dapat
mengajak para mahasiswa belajar secara langsung dilapangan.

1.4.3 Bagi Industri

A. Dapat berbagi ilmu dengan para mahasiswa.


B. Mengajak dan memperlihatkan proses produksi bagi mahasiswa
maupun dosen pendamping.
C. Memperkenalkansejarah singkat berdirinya industri kepada
mahasiswa.

3
1.5 Waktu Pelaksanaan
a. Bea Cukai Tanjung Perak
Tanggal : 14 Agustus 2023
Jam : 09.00 WIB
Tempat: Bea Cukai Tanjung Perak

b. INTAKO (Industri Tas dan Koper)


Tanggal : 14 Agustus 2023
Jam : 13.00 WIB
Tempat : INTAKO
1.6 Objek yang Dituju

a. Nama : Bea Cukai Tanjung Perak

Alamat : Jl. Perak Timur 498, Perak Utara, Kec. Pabean


Cantikan, Surabaya, Jawa Timur 60165 (GABISA
DIRATAIN)
Website : bcperak.beacukai.go.id

b. Nama : INTAKO (Industri Tas dan Koper)


Alamat : Jl. Utama Nggodong No. 27 Desa Kedensari,
Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia
Nomor : 081333704066
Telepon

4
BAB II
GAMBAR OBYEK

2.1 BEA CUKAI TANJUNG PERAK


2.1.1 Sejarah Singkat
Letak yang strategis dan didukung oleh daerah pedalaman Jawa Timur
yang potensial maka pelabuhan Tanjung Perak juga merupakan pusat
pelayaran intersulair Kawasan Timur Indonesia. Dahulu, Kapal-kapal
samudera membongkar dan memuat barang-barangnya melalui perahu-
perahu yang dapat mencapai Jembatan Merah (pelabuhan pertama pada
waktu itu) yang berada di jantung kota Surabaya melalui sungai Kalimas.
Karena perkembangan lalu lintas perdagangan dan peningkatan arus barang
serta bertambahnya arus transportasi maka fasilitas dermaga di Jembatan
Merah itu akhimya tidak mencukupi.
Kemudian pada tahun 1875, Ir.W. de Jongth menyusun suatu rencana
pembangunan pelabuhan Tanjung Perak agar dapat memberikan kesempatan
hepada kapal-kapal samudera membongkar dan memuat secara langsung
tanpa bantuan tongkang-tongkang dan perahu-perahu. Akan tetapi rencana
ini kemudian ditolak karena biayanya yang sangat tinggi.
Pada sepuluh tahun pertama abad ke-20, Ir. WB. Van Goor membuat
suatu rencana yang lebih realistik yang menekankan suatu keharusan bagi
kapal-kapal samudera untuk merapatkan kapalnya pada kade. Dua orang ahli
di datangkan dari Belanda yaitu Prof.DR.J Kraus dan G.J. de Jongth untuk
memberikan suatu saran mengenai pelaksanaan rencana pembangunan
pelabuhan Tanjung Perak.
Setelah tahun 1910, maka pembangunan pelabuhan Tanjung Perak
dimulai. Selama dilaksanakan pembangunan, ternyata banyak sekali
permintaan untuk menggunakan kade yang belum seluruhnya selesai itu.
Dengan demikian, maka dilaksanakanlah perluasannya. Sejak saat itulah,
Pelabuhan Tanjung Perak telah memberikan suatu kontribusi yang cukup
besar hagi perkembangan ekonomi dan memiliki peranan yang penting tidak
hanya bagi peningkatan lalu lintas perdagangan di Jawa Timur tetapi juga
diseluruh Kawasan Timur Indonesia.
Dalam masa pembangunan ini, usaha-usaha pengembangan terus
dilakukan oleh pelabuhan Tanjung Perak yang diarahkan pada perluasan

5
dermaga, khususnya dermaga kontainer, perluasan dan penyempurnaan
berbagai fasilitas yang ada, pengembangan daerah industri dikawasan
pelabuhan. pembangunan terminal penumpang dan fasililas- fasilitas lainnya
yang berkaitan dengan perkembangan pelabuhan-pelabuhan modern (DJBC,
2023).

Gambar 1 Kantor Bea Cukai Tanjung Perak

2.1.2 Profil Perusahaan


Lokasi
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean
Tanjung Perak beralamat di Jl. Perak Timur 498 Surabaya yang merupakan
Ibukota Provinsi Jawa Timur dan terletak pada posisi 112°43'22" garis
Bujur Timur dan 07°11'54" Lintang Selatan. Tepatnya di Selat Madura
sebelah Utara kota Surabaya yang meliputi daerah perairan seluas 1.574,3
ha dan daerah daratan seluas 574,7 ha.

6
Gam
bar 2 Lokasi Bea Cukai Tanjung Perak

Visi, Misi dan Motto Bea Cukai Tanjung Perak


Visi : Menjadi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai terdepan
yang Berintegritas, Berkualitas, dan Inovatif
Misi :
1 Kami memberikan pelayanan di bidang kepabeanan dan cukai secara efisien
dan berorientasi pada kepuasan semua pemangku kepentingan.
2 Kami melakukan pengawasan di bidang kepabeanan dan cukai secara
efektif, terukur, dan akurat.
3 Kami melakukan upaya secara aktif dan komprehensif dalam rangka
optimalisasi penerimaan negara.
Motto :
"BC PERAK PAHLAWAN"
Akronim: Bea Cukai Perak melakukan Perubahan Terarah dan Konsisten, serta
Pantang Menyerah dalam Pelayanan dan Pengawasan.
BC Perak selalu melakukan perubahan menuju arah yang lebih baik dan konsisten.
2.1.3 Kegiatan Operasional

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan rencana


keuangan tahunan Pemerintah Indonesia yang disetujui oleh Dewan
Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang
memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun
anggaran (1 Januari – 31 Desember) (Nyoman et al., 2018).

Fungsi APBN diantaranya :

7
A. Otorisasi

B. Perencanaan

C. Pengawasan

D. Alokasi

E. Distribusi

F. Stabilisasi

Struktrur dari APBN antara lain ialah Pendapatan Negara, Belanja


Negara, Keseimbangan Primer, Surplus/Defisit, Anggaran, dan
Pembiayaan Anggaran. Menurut sebuah artikel dpr.go.id pelaksanaan
struktur APBN setelah tahun 2000 dituangkan dalam suatu format yang
disebut I-Account. Menurut Kementrian Keuangan (2022), sumber
pendapatan terbesar negara berasal dari:

A. Pajak

Pajak sendiri terdiri atas Pajak Penghasilan (PPh), Pajak


Pertambahan Nilai (PPN), Cukai, Bea Masuk dan Bea Keluar, Pajak
Bumi dan Bangunan (PBB), Pendapatan Pajak Lainnya.

B. Penerimaan Negara bukan Pajak (PNBP)

PNBP atau Penerimaan Negara Bukan Pajak terdiri atas SDA


Migas, Pendapatan Kekayaan yang Dipisahkan, Pendapatan Badan
Layanan Umum (BLU), SDA Non Migas, PNBP Lainnya
(Kemenkeu, 2022).

C. Hibah

Hibah merupakan salah satu unsur APBN selain pajak dan


penerimaannya bukanlah pajak. Hibah menjadi unsur pendapat
negara karena jika dilihat dari penerimaan hibah, pemerintah secara
langsung mendapat manfaat dari hibah itu sendiri yang
didistribusikan guna untuk meningkatkan fungsi serta tugas yang ada
pada kementerian dan kelembagaan suatu negara (Cristina, 2021).

8
Pendapatan Negara 2023

Gambar 3 Pendapatan Negara Tahun 2023


A. Pajak

 Penerimaan PPh

PPh Migas Rp61,4 T basis harga minyak yang lebih rendah.

PPh Non migas Rp873,6 T memperhitungkan keberlanjutan


pemulihan ekonomi dan penerimaan tahun 2022 yang tidak
berlanjut.

 Penerimaan PPN & PPnBM

PPN mencapai Rp743,0 T, dipengaruhi tumbuhnya konsumsi


domestik serta keberlanjutan implementasi tarif PPN.

 PBBdan Pajak Lainnya

PBB dan pajak lainnya mencapai Rp40,0 T terutama didukung


peningkatan objek pajak PBB-P3.

B. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Kinerja PNBP mengalami perbaikan di tahun 2021 seiring dengan


membaiknya kondisi perekonomian global dan domestik. PNBP tahun
2021 tumbuh 33,4 persen dipengaruhi oleh peningkatan harga
komoditas terutama minyak bumi, minerba, dan kelapa sawit, serta
peningkatan pendapatan dari layanan K/L.

Kondisi ini berlanjut pada tahun 2022, terlihat dari capaian positif

9
di semester I tahun 2002. PNBP pada APBN tahun 2023 diperkirakan
mencapai Rp441,4 triliun didukung oleh kebijakan optimalisasi
pemanfaatan SDA, optimalisasi dividen BUMN, peningkatan inovasi
dan kualitas layanan, optimalisasi pengelolaan aset BMN, serta
penguatan tatakelola (Kemenkeu, 2022).

C. Kepabeanan dan Cukai

Penerimaan cukai mencapai Rp245,4 T (81,0% total penerimaan


BC), tumbuh 9,5% didukung kebijakan intensifikasi dan ekstensifikasi
cukai serta penerimaan dari MMEA sejalan membaiknya sektor
pariwisata (Kemenkeu, 2022).

Gambar 4 Diagram Kontribusi terhadap total Kepabeanan dan Cukai

Arsitektur APBN 2023 “OPTIMIS DAN TETAP WASPADA”

 Pemulihan ekonomi menguat di sektor strategis seperti manufaktur dan


perdagangan.

 Konsumsi menguat, ekspor meningkat, investasi tumbuh, neraca


perdagangan positif.

 Laju inflasi stabil dibandingkan dengan negara lain.

 Kinerja APBN 2022 sangat positif.

 Perlambatan ekonomi global memengaruhi laju pertumbuhan ekonomi


10
domestik.

 Pengetatan kebijakan moneter global.

 Scarring effect sebagai dampak jangka waktu menengah-panjang pandemi.

APBN 2023 mendukung berbagai bidang pembangunan negara seperti halnya


berikut ini:
1. Pendidikan (Rp. 612,2T)
2. Kesehatan (Rp. 178,7T)
3. Perlindungan Sosial (Rp. 476T)
4. Infrastruktur (Rp. 391,7T)
5. Ketahanan Pangan (Rp. 104,2T)
6. Ketahanan Energi (Rp. 345,9T)
7. Pertahanan dan Keamanan (Rp. 316,9T)

Keseimbangan primer merupakan penerimaan negara dikurangin belanja, di


luar pembayaran bunga utang, Sedangkan defisit/surplus APBN, pengurangan
pendapatan terhadap belanja negara.

Utang pemerintah diperlukan untuk menstimulus pertumbuhan ekonomi.


Agar pemerintah dapat menjalankan fungsi penting dan mendesak dengan
lebih cepat (tanpa penundaan). Ini mirip dengan perusahaan yang berutang
demi membiayai proyek atau bisnis baru untuk mengejar keuntungan lebih
banyak. Sumber utang 70% berasal dari dalam negeri melalui SBN (Surat
Berharga Negara).

a. Kedudukan Organisasi Bea dan Cukai

Kementerian Keuangan:

 Sekretariat Jendral

 Inspektorat Jendral

 Direktorat Jendral Anggaran

 Direktorat Jendral Pajak

b. Direktorat Jendral Bea Dan Cukai

 Direktorat Jendral Anggaran


11
 Direktorat Jendral Perbendaharaan

 Direktorat Jendral Kekayaan Negara

 Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan

 Direktorat Jendral Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko

 Badan Kebijakan Fiskal

 Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

c. BEA MASUK DAN BEA KELUAR

 Daerah Pabean
Wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan dan ruang
udara di atasnya, serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklutif dan
Landas Kontinen yang di dalamnya berlaku undang-undang kepabeanan.

 Kawasan Pabean
Kawasan dengan batas-batas tertentu di Pelabuhan laut, bandar udara atau tempat
lain yang ditetapkan untuk lalu-lintas barang yang sepenuhnya berada di bawah
pengawasan Direktorat Jendral Bea dan Cukai.

 Ekspor (MASIH KURANG)


Kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean.

 Impor
Kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean.

 Cukai
Pungutan negara yang dikenakan terhadap barang-barang tertentu yang
mempunyai sifat atau karakteristik yang ditetapkan dalam Undang-undang cukai.
1. Konsumsinya perlu dikendalikan
2. Peredarannya perlu diawasi
3. Pemakaiannya dapat menimbulkan dampak negatif bagi Masyarakat atau
lingkungan hidup, atau
4. Pemakaian perlu pembebanan pungutan negara demi keadilan dan
keseimbangan

 Barang Kena Cukai


12
1. Etil Alkohol
2. MMEA
3. Hasil Tembakau
Penambahan atau pengurangan jenis Barang Kena Cukai diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Pemerintah.

 Pungutan Negara atas Impor Barang Kiriman


a. Tas: BM 15% - 20%
b. Sepatu: BM 25% - 30%
c. Produk Tekstil: BM 15%- 25%
PPN 11%, PPh 7,5% - 10%

 Pemeriksaan Bea Cukai


1. Pemeriksaan Anjing Pelacak (Unit K-9)
2. Pemeriksaan Barang
3. Pemeriksaan Alat Pemindai (Xray, Gama Ray, Hi-Co Scan)
4. Pemeriksaan Badan

 Pemeriksaan Impor Barang Kiriman


1. Petugas Bea Cukai tidak melakukan unboxing barang impor
2. Pemeriksaan Petugas Bea Cukai disaksikan importir/kuasa pemilik barang
Modus Penipuan Mengatas Namakan Bea Cukai
1. Barang Impor Ditahan Bea Cukai
2. Lelang Murah Barang Sitaan Bea Cukai
3. Orang Ditahan Bea Cukai
Cara mengatasi penipuan barang impor ditahan bea cukai
1. Lakukan Pengecekan nomor resi di www.beacukai.go.id/barangkiriman
2. Pembayaran pajak dan bea cukai bukan melalui transfer
3. Selalu berhati-hati sebelum melakukan transfer dana
4. Hubungi kantor Bea Cukai terdekat untuk pengecekkan.
Cara mengatasi penipuan lelang barang sitaan bea cukai
1. Agar dipahami bahwa bea cukai tidak melakukan lelang
2. Segala Upaya lelang barang sitaan, dilakukan oleh DJKN
3. Lelang barang sitaan oleh DJKP dilakukan melalui www.lelang.go.id
4. Hubungi kantor Bea Cukai terdekat untuk pengecekkan

13
Cara mengatasi penipuan penahanan orang di bea cukai
1. Agar dipahami bahwa bea cukai tidak melakukan penahanan orang, kecuali terkait
narkoba, psikotropika, precursor, dan obat-obatan terlarang.
2. Yang tidak memenuhi ketentuan adalah barang yang akan diimpor, sehingga yang
akan ditahan bukan orangnya, melainkan barangnya.

2.2. INTAKO
2.2.1 Sejarah Singkat
Produksi tas dan koper di Tanggulangin sudah dimulai sejak tahun 1939
yaitu ketika beberapa pengrajin mulai memproduksi produk tas, koper dan
produk terkait. Dengan seiring waktu, didirikanlah industri tas dan koper oleh
pemuda yang hanya memiliki basic pembuatan tas dan koper. Perkumpulan
yang berbentuk koperasi dengan nama INTAKO (Industri Tas dan Koper)
berdiri pada tanggal 7 April 1976.
Dari tahun 1976 sampai tahun 1980 usaha ini dijalankan dengan
menempati salah satu rumah pengurus sebagai tempat usaha tapi seiring
berjalannya waktu INTAKO memiliki penghasilan yang cukup untuk
membangun bangunan sendiri yang sangat besar. Tahun 1990 ada beberapa
pengrajin yang berani membuka toko didepan rumahnya. Hal ini berkembang
dari tahun ke tahun banyak toko tas yang berbaris sepanjang jalan menuju
Koperasi INTAKO
Pengrajin pada waktu itu hanya 27 orang saja yang bergabung dengan
simpanan pokok masing-masing anggota sebesar Rp5.000,-. Jumlah anggota
tersebut tidak bertambah sampai dengan tahun ke-3 dan pada tahun ke-4 ada
penambahan jumlah anggota sabanyak 40 orang. Sehingga jumlah anggota
menjadi 67 orang. Akhir tahun 2021 tercatat jumlah anggota INTAKO sebanyak
245 orang. Dengan adanya toko tas dan koper yang dimiliki perkembangan
kerajinan tas dan koper mengalami peningkatan, yang artinya INTAKO dibagi
menjadi 3 divisi yaitu divisi bahan, divisi pabrik, dan divisi penjualan.

14
Gambar 5 Industri Tas dan Koper
2.2.2 Profil Perusahaan
Lokasi
Jl. Utama Kendensari No.27, Nggodong, Kedensari, Kec.
Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61272

Gambar 6 Lokasi Industri Tas dan Koper

VISI
Mewujudkan Koperasi INTAKO sebagai perusahaan yang berwawasan
internasional, professional dan kompetitif serta menjadi kiblat
perkoperasian Indonesia.
MISI
 Menggalang Kerjasama untuk membantu kepentingan ekonomi anggota
dalam rangka pemenuhan kebutuhan bahan baku

15
 Mengusahakan bahan dan memasarkan barang jadi secara bersamaan
 Mengeksplorasi potensi skill pengrajin untuk membangun perekonomian
koperasi yang mandiri
 Memproduksi barang-barang berkualitas dan berstandar internasional
dengan didukung sumber daya manusia yang professional
 Meningkatkan omset penjualan dan profitabilitas yang berorientasi pasar
 Memproduksi tas, koper dan barang jadi lainnya secara professional yang
berakar dari nilai tradisi
 Berperan aktif dalam memberantas kemiskinan dan pengangguran untuk
meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan Masyarakat
pada umumnya

2.2.3 Kegiatan Operasional


a. Pengelolahan Intako
Pada tahun 2000 Koperasi INTAKO mulai menerapkan Sistem manajemen
modern, diantaranya :
1. Pengelolaan usaha tidak dengan cara kekeluargaan
2. Administrasi Organisasi dan Usaha menggunakan sistem komputerisasi
3. Menata dan membenahi struktur organisasi usaha
4. Memperluas tempat usaha (Show Room) yang semula hanya 400 m
persegi menjadi 1000 m²
5. Tahun 2000 administrasi INTAKO menggunakan SAK TAP (Standar
Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik)
b. Agenda Pemasaran Secara Kontinyu dan Berkeseimbangan
 Lebaran Sale (Kegiatan promosi yang diadakan oleh koperasi INTAKO
saat Lebaran)
 Tanggulangin Fair (Suatu kegiatan yang diadakan secara bersama-sama
oleh semua komponen pengrajin dan pengusaha yang ada di
Tanggulangin Sidoarjo)

 Pameran (Koperasi INTAKO berperan aktif dalam ajang


promosi diantaranya: Pekan Raya Jakarta (PRJ), INA Craft,
Jakarta Convention Centre (JCC) HUT Kota Sidoarjo)

16
 Misi Dagang (Kegiatan Road Show yang diadakan Dinas
Koperasi, UKM, Perindustrian dan perdagangan Kabupaten
Sidoarjo)

 Tahun 2019 Koperasi INTAKO memulai mengoptimalkan


Pemasaran via Online (Website, Marketplace, dan Sosial Media)

 Jumlah aser koperasi INTAKO tahun 10976 berupa modal awal


sebesar Rp 135.000,- pada akhir tahun 2021 meningkat menjadi
Rp 3.175.000.000,-

c. Prestasi dan Penghargaan INTAKO

 Tahun 1986

Tahun 1986 Koperasi INTAKO mendapatkan penghargaan berupa


UPAKARTI dari Presiden atas peranan Koperasi INTAKO dalam hal
membantu industri kecil yang ada di daerah kerjanya.

Tahun 1986 sampai 1991 Koperasi INTAKO memperoleh gelar


Koperasi Terbaik Tingkat Nasional dalam kategori KOPINKRA
(Koperasi Industri dan Kerajinan)

Tahun 1986 sampai dengan 1990 Koperasi INTAKO mendapatkan


kepercayaan untuk mengerjakan Tas dan Koper jamaah haji seluruh
Indonesia dari PT. Garuda Indonesia

Tahun 1986 sampai dengan 2000 dengan pengalaman memperoleh


pekerjaan Tas dan Koper jamaah haji selama lima tahun menjadikan
para pengrajin memperoleh pengalaman yang berharga

 Tahun 1989

Tahun 1989 Koperasi INTAKO meraih juara 1 lomba Gugus Kendali


Mutu (GKM) tingkat Nasional

 Tahun 1990

Tahun 1990 Koperasi INTAKO mendapatkan juara Pemula Terbaik


Tingkat Nasional

 Tahun 1993

Tahun 1993 hingga 1997 Koperasi INTAKO meraih juara 1 Kategori

17
Koperasi Andalan Utama

 Tahun 1997

Tahun 1997 sampai sekarang Koperasi INTAKO dipercaya untuk


memproduksi koper (case) untuk alat music YAMAHA dari
Perusahaan Internasional Jepang (YMPI)

2.3. Gambaran Manajemen


2.3.1 Bea Cukai Tanjung Perak
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Instansi Kepabeanan Indonesia)
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan. Bea Cukai
Tanjung Perak merupakan kantor terbesar dan penerimaan terbesar kedua
setelah Bea Cukai Tanjung priyuk di Surabaya. Berikut adalah struktur
organisasi KPPBC Tanjung Perak:

Gambar 7 Struktur Organisasi Bea Cukai Tanjung Perak

Fungsi Utama Direktorat Jendral Bea Dan Cukai


 Trade and Industrial Facilitator
18
1. Meningkatkan pertumbuhan industri dalam negeri melalui pemberian
fasilitas di bidang kepabeanan dan cukai yang tepat sasaran.
2. Mewujudkan iklim usaha dan investasi yang kondusif dengan memperlancar
logistic impor dan ekspor melalui penyederhanaan prosedur kepabeanan dan
cukai serta penerapan sistem manajemen risiko yang handal.
 Community Protector
1. Melindungi Masyarakat, industri dan kepentingan nasional melalui
pengawasan/pencegahan masuknya barang impor dan keluarnya barang
ekspor yang berdampak negatif dan berbahaya yang dilarang/dibatasi oleh
regulasi.
2. Melakukan pengawasan kegiatan impor, ekspor dan cukai secara efektif
dan efisien melalui penerapan sistem manajemen risiko yang handal,
intelijen dan penyidikan yang kuat, serta penindakan yang tegas dan audit
kepabeanan dan cukai yang tepat.
3. Membatasi, mengawasi, mengendalikan produksi, peredaran dan konsumsi
Barang Kena Cukai melalui instrument cukai yang memperhatikan aspek
keadilan dan keseimbangan.
 Revenue Collector
Mengoptimalkan penerimaan negara dalam bentuk bea masuk, bea keluar dan
cukai guna menunjang pembangunan nasional.
2.3.2 INTAKO
Pengembangan kerajinan membutuhkan kualitas dan kreativitas karena
produk kerajinan harus selalu mengacu pada trend pasar serta perilaku
konsumen yang terus berkembang. Koperasi INTAKO terus berinovasi
diantaranya memanfaatkan teknologi untuk memasarkan produknya secara
digital dan mempersiapkan industry kerajinan tangan asli Tanggulangin
Indonesia untuk bersaing di pasar internasional.
Berikut pengurus inti INTAKO periode 2021-2023:

19
H. Abdul Mugnie Hanip Ibnul Hakim

Wakil Ketua Sekretaris

H. Sumarian Juliono Sidiq

Bendahara Wakil Sekertaris

H. Suratno M. Munir Rosid


Ketua Anggota

Pengawas

2.4. Uraian Hasil Kunjungan Industri (MASIH KURANGG...)


Selama pelaksanaan kunjungan industri di Bea Cukai Tanjung Perak dan Industri Tas
dan Koper, penulis telah mendapatkan pengetahuan sebagai berikut:
1. Bea Cukai Tanjung Perak
Selama kunjungan industri di Bea Cukai Tanjung Perak, penulis mendapat
pengetahuan mengenai APBN, fungsi APBN, struktur APBN, dari mana saja
sumber pendapatan negara, untuk apa saja pendapatan negara tersebut,
keseimbangan defisit dan surplus dan masih banyak lagi. Selain itu, penulis juga
diajak untuk mengikuti kuis yang diberi oleh Bea Cukai Tanjung Perak.
2. INTAKO
Dengan mengunjungi Koperasi INTAKO Tanggulangin, penulis telah
mengetahui beragam wawasan mengenai cara memulai suatu usaha dengan,
bagaimana cara menghasilkan produk tas dan koper dengan kualitas tinggi dan
juga bagaimana memasarkan produk tersebut. Koperasi ini juga memiliki tujuan
utama yaitu mensejahterahkan masyarakat yang ada di daerah tersebut dengan
cara menjadi pengrajin tas dan koper, sehingga dengan cara itu membuat
pengrajin tas dan koper dapat menghasilkan keuntungan.

20
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan (MASIH KURANG)


Adapun hasil kesimpulan dari pemaparan pembahasan kunjungan industry:
a. Kantor Bea Cukai Tanjung Perak gelar Campus Goes to Customs dalam rangkaian
acara APBN Week 2023. APBN Week ini merupakan rangkaian acara yang
diselenggarakan serentak oleh seluruh kantor Bea Cukai di seluruh Indonesia untuk
memperkenalkan dan memberikan pemahaman seputar APBN dan peran Bea Cukai
dalam APBN serta diajarkan untuk mengatasi ketika terjadi penipuan yang
mengatasnamakan Bea Cukai.
b. Koperasi INTAKO atau disebut dengan Koperasi Industri Tas dan Koper adalah
salah satu koperasi yang menjual tas dan koper yang berlokasi di Tanggulangin,
Sidoarjo, Jawa Timur. Koperasi ini bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat yang ada di daerah tersebut dengan menjadi pengrajin tas dan koper.
sehingga hasil tas dan koper buatan pengrajin tersebut dapat dijual di Koperasi
INTAKO dan sampai ke luar negeri.

3.2 Saran
Dari pelaksanaan kunjungan industry yang telah dijalani, penulis memiliki saran yang
diharapkan dapat menjadi masukan demi perbaikan pelaksanaan Program Kunjungan
Industri di masa mendatang, diantaranya sebagai berikut:
1. Kunjungan industri hendaknya dilaksanakan dengan biaya yang terjangkau oleh
mahasiswa/i
2. Diharapkan kepada pihak jurusan Akuntansi dalam setiap tahunnya harus
mengadakan kegiatan ini agar mahasiswa/i mendapat beragam ilmu dan
pengetahuan mendalam. Sehingga mahasiswa/i bisa menerapkan hasil dari
kunjungan industri dalam kegiatan wirausaha.

21
DAFTAR PUSTAKA

22
LAMPIRAN KEGIATAN KUNJUNGAN INDUSTRI

23

Anda mungkin juga menyukai