Anda di halaman 1dari 1

Pengajian Kitab Hikam yang diasuh oleh Gus Ahda Arafat

SEPERTIGA MALAM, BUKAN HANYA SEKADAR TENTANG SHALAT

Amalan yang paling utama di bulan Ramadhan, tentunya adalah puasa. Apabila kita menjalankan ibadah
puasa ada satu hal yang mungkin kita mengetahui namun belum mengenalnya, kita sering melakukan
tapi tidak mengetahui cara melakukannya dengan baik dan benar. Hal tersebut adalah sahur.

Seringkali kita mendengar imbauan sahur dari televisi maupun masjid; Tasahharû fainna fis suhûri
barakah, artinya: Bersahurlah kamu agar mendapat keberkahan. Yang perlu kita usahakan setiap
berpuasa adalah melakukan sahur. Sebagian orang berkata; Saya sudah kuat kok (meski tidak sahur),
dalam hal ini bukan sekadar tentang kuat dan tidaknya berpuasa. Berbicara mengenai sahur, maka kita
harus mengetahui “sahur itu kapan?”. Sebagian orang yang mendengar bahwa batas sahur itu adalah
imsak, sehingga diumumkan “Imsak kurang lima menit, imsak kurang tiga menit. Apakah imsak itu
adalah batas sahur? (jawabannya) Tidak, melainkan imsak itu adalah peringatan bahwa batas sahur itu
semakin dekat. Kapan batas sahur yang sebetulnya? Batas sahur yang sebetulnya adalah adzan subuh.
Ketika adzan subuh berkumandang, maka saat itulah kita memulai berpuasa, dan kita sudah tidak boleh
makan dan minum lagi.

Pertanyaannya: mengapa harus ada waktu imsak? Ditetapkannya waktu imsak agar kita berhati-hati,
supaya kita tidak teledor, supaya kita tidak sembarangan, supaya kita tidak sembrono. Kuatirnya, jika kita
terus makan sampai terdengar adzan subuh, maka mau tidak mau, makanan yang sudah berada di
dalam mulutpun harus dikeluarkan. Kan, sangat tidak nyaman sekali jika makanan yang sudah terlanjur
dikunyah harus dikeluarkan? Dan tenggorokan terasa kering, ternyata sudah tidak boleh minum?. Oleh
karena itu perlu diketahui batas waktu sahur adalah adzan subuh, dan imsak ditetapkan untuk membuat
kita berhati-hati serta mengetahui bahwa waktu sahur itu sudah semakin mendekati akhir.

Kaum muslimin, mari kita sempurnakan puasa kita dengan bersahur karena sahur itu barakah, semoga
sahur yang kita lakukan dapat menjadikan kita hamba yang dicintai Allah Subhânahû wata’âlâ.

Trans. oleh: Ach. Subadar Syufaat

Anda mungkin juga menyukai