Semangat Pagi
Selasa, 11 April 2023
Dikoreksi bukan mesti karena salah, akan tetapi ada yang lebih baik lagi. Dan
supaya ibadah puasa kita bisa lebih maksimal.
Dan ini tidak sampai menghilangkan pahala orang yang berpuasa namun hanya
saja pahala yang dia dapatkan dari berpuasa tidak sempurna karena masih banyak
kekurangan.
Terkadang ada seseorang yang berbukanya diundur setelah shalat maghrib dan
bahkan jauh setelahnya hingga mendekati isya' dengan alasan dia masih kuat,
tidak haus dan tidak lapar.
Yang benar adalah segera berbuka puasa, minum dengan air atau yang sejenisnya
lalu makan kurma (jika ada) dan jika tidak ada dengan makanan kecil yang lainnya,
kemudian mendirikan shalat maghrib.
Padahal berbuka puasa itu lebih didahulukan daripada shalat maghrib itu sendiri.
Dalam berbuka ada kenikmatan yang luar biasa, yaitu dapat menghilangkan
dahaga dan lapar. Lebih dari itu adalah karena mengikuti ajaran yang diajarkan
oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam.
Waktu sahur yang baik adalah mendekati waktu shubuh (kira-kira 30 menit atau 45
menit sebelum shubuh). Tapi jangan kelewat adzan shubuh ya.
Bahkan ada diantara seseorang yang karena keenakan tidur dalam kondisi perut
kenyang sehingga terlelap tidur hingga kelewat shalat shubuhnya.
Ingat tidur setelah shalat shubuh adalah waktu yang tidak tepat. Bahkan sebagian
ulama mengatakan tidur di pagi hari setelah shubuh adalah tanda kemalasan.
Ini yang sering terjadi. Dengan alasan berpuasa seseorang suka tiduran dan malas
beraktivitas. Atau dengan kata lain jam tidurnya bertambah banyak saat puasa.
Yang benar adalah saat berpuasa tidur apa adanya seperti hari yang lain.
Waktunya yang lain digunakan untuk berdzikir atau membaca Al Quran atau
aktivitas lain yang bermanfaat.
(5) Malas beraktivitas, berolahraga, atau membatasi banyak aktivitas.
Ini sering terjadi pula. Dengan alasan berpuasa seseorang malas untuk bekerja.
Mengurangi jam kerjanya, dan enggan bergerak jika karena kondisi tertentu
mengharuskan dia bekerja agak berat.
Yang benar adalah tetap beraktivitas dan bekerja selama dalam bulan Ramadhan
seperti hari lainnya. Dan justru pahalanya berlipat-lipat jika melakukannya dengan
ikhlas dan benar. Waktunya istirahat juga berstirahat.
Adapun soal kondisi tertentu maka bolehlah seseorang menghemat tenaganya. Dia
lebih tahu kondisi yang terbaik untuk badannya.
Dan memang ada anjuran untuk mengurangi aktiviatas yang tidak perlu. Tapi ini
bukan hanya di bulan Ramadhan saja, di bulan lain kita juga diperintahkan. Hanya
saja di bulan Ramadhan lebih lagi.
-------