Anda di halaman 1dari 3

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokaatuh

Semangat Pagi
Selasa, 11 April 2023

Allahumma sholli 'alaa Sayyidina Muhammad

Beberapa Koreksi Atas Puasa Kita


------
(Tulisan pertama dari dua tulisan)

Dikoreksi bukan mesti karena salah, akan tetapi ada yang lebih baik lagi. Dan
supaya ibadah puasa kita bisa lebih maksimal.

Dan ini tidak sampai menghilangkan pahala orang yang berpuasa namun hanya
saja pahala yang dia dapatkan dari berpuasa tidak sempurna karena masih banyak
kekurangan.

Beberapa kekurangan dalam puasa yang perlu dikoreksi adalah :

(1) Tidak menyegerakan berbuka.

Terkadang ada seseorang yang berbukanya diundur setelah shalat maghrib dan
bahkan jauh setelahnya hingga mendekati isya' dengan alasan dia masih kuat,
tidak haus dan tidak lapar.

Yang benar adalah segera berbuka puasa, minum dengan air atau yang sejenisnya
lalu makan kurma (jika ada) dan jika tidak ada dengan makanan kecil yang lainnya,
kemudian mendirikan shalat maghrib.

Padahal berbuka puasa itu lebih didahulukan daripada shalat maghrib itu sendiri.
Dalam berbuka ada kenikmatan yang luar biasa, yaitu dapat menghilangkan
dahaga dan lapar. Lebih dari itu adalah karena mengikuti ajaran yang diajarkan
oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

َ ‫ﱠﺎس ُ ﺑ ِﺧ َ ﯾ ْر ٍ ﻣ َﺎ ﻋ َ ﺟ ﱠ ﻠ ُوا اﻟ ْ ﻔِط ْ ر‬. ‫ﻻ َ ﯾ َز َ الُ اﻟﻧ‬


"Manusia terus berada di atas kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka
puasa." (HR. Bukhari Muslim).

(2) Makan sahur di malam hari.


Ini adalah kebiasaan sebagian orang yang begadang di malam hari kemudian
setelah lewat malam mereka makan sahur lalu tidur. Atau kebiasaan pula orang-
orang yang bangun agak awal dan tidak melaksanakan shalat malam (tahajud)
tetapi mereka langsung makan sahur lalu kembali tidur..

Yang benar adalah makan sahur diakhirkan sebagaimana yang diperintahkan


sekaligus dicontohkan oleh Baginda Nabi.

Waktu sahur yang baik adalah mendekati waktu shubuh (kira-kira 30 menit atau 45
menit sebelum shubuh). Tapi jangan kelewat adzan shubuh ya.

Sahurlah dengan tenang. Banyaklah beristighfar memohon ampunan dan berdoa


memohon kebaikan pada waktu sahar itu (pada waktu yang tepat seseorang
makan sahur). Karena pada makan sahur ada keberkahan.

(3) Tidur kembali setelah sahur atau setelah shalat shubuh.

Bahkan ada diantara seseorang yang karena keenakan tidur dalam kondisi perut
kenyang sehingga terlelap tidur hingga kelewat shalat shubuhnya.

Ingat tidur setelah shalat shubuh adalah waktu yang tidak tepat. Bahkan sebagian
ulama mengatakan tidur di pagi hari setelah shubuh adalah tanda kemalasan.

Yang benar adalah setelah shalat shubuh selayaknya seseorang beraktiviatas


seperti biasanya. Dan jika masih mengantuk karena malamnya bangun awal
mempersapkan makan sahur keluarga atau yang lainnya, maka tunggulah hingga
matahari naik dan terasa terik. Atau tidur waktu zawwal atau tidurnya setelah shalat
zhuhur.

(4) Berpuasa hanya tiduran seharian.

Ini yang sering terjadi. Dengan alasan berpuasa seseorang suka tiduran dan malas
beraktivitas. Atau dengan kata lain jam tidurnya bertambah banyak saat puasa.

Yang benar adalah saat berpuasa tidur apa adanya seperti hari yang lain.
Waktunya yang lain digunakan untuk berdzikir atau membaca Al Quran atau
aktivitas lain yang bermanfaat.
(5) Malas beraktivitas, berolahraga, atau membatasi banyak aktivitas.

Ini sering terjadi pula. Dengan alasan berpuasa seseorang malas untuk bekerja.
Mengurangi jam kerjanya, dan enggan bergerak jika karena kondisi tertentu
mengharuskan dia bekerja agak berat.

Puasa dianggapnya sebagai penghalang aktivitas. Puasa dianggapnya sebagai


pembatas pergerakannya.

Yang benar adalah tetap beraktivitas dan bekerja selama dalam bulan Ramadhan
seperti hari lainnya. Dan justru pahalanya berlipat-lipat jika melakukannya dengan
ikhlas dan benar. Waktunya istirahat juga berstirahat.

Adapun soal kondisi tertentu maka bolehlah seseorang menghemat tenaganya. Dia
lebih tahu kondisi yang terbaik untuk badannya.

Dan memang ada anjuran untuk mengurangi aktiviatas yang tidak perlu. Tapi ini
bukan hanya di bulan Ramadhan saja, di bulan lain kita juga diperintahkan. Hanya
saja di bulan Ramadhan lebih lagi.
-------

Semoga Allah Ta'ala senantiasa memberikan petunjuk dan hidayah-Nya kepada


kita sehngga bisa berpuasa dengan baik, memberikan kemudahan atas ibadah
puasa kita dan ibadah yang lainnya di bulan Ramadhan ini, serta menerima puasa-
puasa kita. Aamiin yaa Rabbal 'aalamiin.

Wassalamu'alaikum warohmatullaahi wabarokatuh

Anda mungkin juga menyukai