Anda di halaman 1dari 29

Lampiran 1.

FORMAT KISI-KISI SOAL HOTS


Mata Pelajaran : PKWU

Kelas/ Level Bentuk No.


No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Soal
Semester Kognitif Soal
1 3.1 Memahami karakteristik Keberhasilan dan X /1 Disajikan wacana tentang usaha, L3 PG 1
kewirausahaan (misalnya kegagalan siswa dapat menganalisis
berorientasi ke masa depan dan wirausahawan karakteristik wirausaha dalam
berani mengambil resiko)
menghadapi masalah usaha
dalam menjalankan kegiatan
usaha bahan
pangan
2 3.1. Memahami karakteristik Karakteristik X/1 Disajikan wacana tentang kinerja L3 PG 2
kewirausahaan (misalnya kewirausahaan karyawan, peserta didik dapat
berorientasi ke masa depan dan menentukan pengambilan keputusan
berani mengambil resiko) (karakteristik kepemimpinan) yang
dalam menjalankan kegiatan tepat sesuai dengan konteks
usaha permasalahan

3 3.2. Memahami perencanaan Administrasi Usaha X/1 Disajikan wacana tentang seorang L3 PG 3
usaha pengolahan makanan pengusaha kue basah, siswa dapat
awetan dari bahan pangan menyimpulkan tentang administrasi
nabati meliputi ide dan usaha
peluang usaha, sumber
Kelas/ Level Bentuk No.
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Soal
Semester Kognitif Soal
daya, administrasi dan
pemasaran

4 3.5 Memahami cara Strategi pemasaran X/1 Disajikan wacana tentang L3 PG 4


menentukan pemasaran pengusaha batik, siswa dapat
produk kerajinan dengan menentukan strategi pemasaran
inspirasi budaya non benda yang paling tepat
secara langsung

5 3.6 Menganalisis perencanaan Analisis SWOT XI / 1 Disajikan table analisis SWOT, siswa L3 PG 5
usaha budidaya pembenihan dapat memecahkan masalah tindakan
ikan hias meliputi ide, peluang yang harus dilakukan dalam rangka
usaha, sumber daya, mengembangkan usaha
administrasi dan pemasaran

6 3.3. Memahami sistem Media Tanam X/1 Disajikan hasil penelitian pertumbuhan L3 PG 6
produksi tanaman pangan dan perkembangan kacang hijau pada
berdasarkan daya dukung beberapa media tanam, peserta didik
yang dimiliki daerah dapat menentukan jenis media tanam
setempat

7 3.10. menganalisis sistem Sistem konsinyasi XII / 1 Disajikan deskripsi tentang sistem L3 PG 7
konsinyasi produk usaha produk usaha konsinyasi produk usaha pengolahan
pengolahan makanan pengolahan makanan makanan fungsional
Kelas/ Level Bentuk No.
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Soal
Semester Kognitif Soal
fungsional fungsional
8 3.2. menganalisis sistem Sistem produksi telur XII / 1 Disajikan grafik jumlah produksi L3 PG 8
produksi usaha budidaya telur ayam pada bulan januari s.d.
unggas petelur berdasarkan desember 2015, peserta didik dapat
daya dukung yang dimiliki memprediksi fase produksi
oleh daerah setempat maksimum

9 3.3. Memahami perhitungan Titik Impas (Break XI / 2 Disajikan data biaya tetap dan L3 PG 9
titik impas (Break Event Point) Event Point (BEP)) biaya tidak tetap sebuah usaha,
usaha budidaya pembenihan peserta didik dapat menentukan
ikan produksi besarnya titik impas (BEP)

10 3.5. Menganalisis laporan Laporan usaha XI / 2 Disajikan contoh laporan keuangan L3 PG 10


kegiatan usaha pengolahan pengolahan makanan pada kegiatan usaha pengolahan
makanan khas asli daerah khas makanan khas asli daerah, peserta
(orisinil) dari bahan pangan didik dapat mengevaluasi kegiatan
nabati dan hewani usaha pengolahan makanan

11 3.2. Menganalisis sistem Sistem Produksi XI / 1 Diberikan 2 bagan alur proses L3 URAIAN 11
produksi berdasarkan daya produksi limbah tekstil siswa dapat
dukung yang dimiliki oleh membedakan bagan alur proses
Kelas/ Level Bentuk No.
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Soal
Semester Kognitif Soal
daerah setempat untuk produksi tersebut
kerajinan yang berdasarkan
pada kebutuhan dan keinginan
lingkungan
sekitar/pasar lokal
12 3.3 Menganalisis sistem Teknik pengemasan X/1 Disajikan gambar tentang produk L3 URAIAN 12
pengolahan makanan awetan dalam kemasan, Siswa dapat
dari bahan pangan nabati dan menentukan teknik pengemasan
pengemasan berdasarkan yang baik dan tidak baik dalam
daya dukung yang dimiliki melaksanakan kegiatan usaha
oleh daerah setempat

13 3.5 Menganalisis laporan Laporan keuangan X/2 Disajikan data laporan keuangan, L3 URAIAN 13
kegiatan usaha kerajinan dari Siswa dapat menentukan
bahan limbah berbentuk perhitungan dalam laporan keuangan
bangun datar

14 3.5 Memahami cara Strategi pemasaran X/1 Disajikan wacana tentang omzet L3 URAIAN 14
menentukan pemasaran penjualan usaha, siswa dapat
produk kerajinan dengan menentukan strategi pemasaran
inspirasi budaya non benda yang paling tepat
secara langsung
Kelas/ Level Bentuk No.
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Soal
Semester Kognitif Soal
15 3.2. Menganalisis sistem Sistem produksi XI / 1 Disajikan wacana tentang L3 URAIAN 15
produksi berdasarkan daya alternative sistem produksi dan
dukung yang dimiliki oleh resikonya, siswa dapat
daerah setempat untuk menganalisis dampak
kerajinan yang berdasarkan negatif/positif penggunaan
pada kebutuhan dan alternatif sistem produksi
keinginan lingkungan

Paduan Rajawali, 1 6 M a r e t 2024


Mengetahui
Kepala MA Mathlaul Anwar

M. HAFID NASRULLOH, S.Pd.I BADRIYAH, S.E


KARTU SOAL

Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan


Kelas/Semester :X/1
Kurikulum : 2013 (Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016)

Kompetensi Dasar : 3.1 Memahami karakteristik kewirausahaan (misalnya


berorientasi ke masa depan dan berani mengambil resiko)
dalam menjalankan kegiatan usaha bahan pangan

Materi : Keberhasilan dan kegagalan wirausahawan

Indikator Soal : Disajikan wacana tentang usaha, siswa dapat menganalisis


karakteristik wirausaha dalam menghadapi masalah usaha

L3
Level kognitif :

Nomor Soal : 1
Soal :
Pada awal tahun 2016 terjadi kenaikan inflasi sebesar 0,79% yang disebabkan naiknya haga-
harga kebutuhan pokok. Bu Agnes memiliki usaha restoran yang didirikan sejak tahun 2010,
dengan mempekerjakan dua puluh orang karyawan. Akhir-akhir ini karyawan menuntut
kenaikan gaji karena naiknya biaya hidup. Sementara omzet penjualan restoran menurun
sebagai akibat kelesuan ekonomi sebagai dampak terjadinya inflasi.(Pada awal tahun 2016
terjadi kenaikan inflasi sebesar 0,79% yang disebabkan naiknya harga-harga kebutuhan
pokok. Berkurangnya omset penjualan mengakibatkan turunnya laba, sehingga kenaikan gaji
tidak mungkin dilakukan.

Upaya yang paling tepat yang dapat dilakukan bu Agnes adalah…


A. mencari pinjaman untuk memenuhi permintaan karyawan
B. mencari pinjaman untuk mengembangkan usaha sehingga dapat memenuhi harapan
karyawan
C. mendiskusikan permasalahan dengan karyawan agar mereka memahami posisi
keuangan restoran
D. menggunakan uang pribadi untuk memenuhi permintaan karyawan sebagai bentuk rasa
tanggungjawab sebagai pemilik
E. menggunakan seluruh laba restoran untuk menggaji karyawan dengan harapan pada bulan
berikutnya perusahaan akan mendapatlan keuntungan yang lebih baik

Kunci/Pedoman Penskoran:
C

Keterangan:
 Stimulus yang disajikan bersifat kontekstual
 Stimulus berfungsi/berperan untuk menjawab pertanyaan
 Pilihan jawaban homogen
 Menentukan jawaban memerlukan daya nalar peserta didik
KARTU SOAL

Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan


Kelas/Semester : X / 1 (semua aspek)
Kurikulum : 2013 (Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016)

Kompetensi Dasar : 3.1. Memahami karakteristik kewirausahaan (misalnya


berorientasi ke masa depan dan berani mengambil resiko)
dalam menjalankan kegiatan usaha

Materi : Karakteristik kewirausahaan

Indikator Soal : Disajikan wacana tentang kinerja karyawan, peserta didik dapat
menentukan pengambilan keputusan (karakteristik kepemimpinan)
yang tepat sesuai dengan konteks permasalahan

L3
Level kognitif :

Nomor Soal : 2
Soal :
Pada sebuah perusahaan yang memproduksi mainan anak, terjadi persaingan yang tidak sehat
antar karyawan. Hal ini terlihat ketika beberapa karyawan dari bagian pengemasan hanya
bekerja jika ada pimpinan saja. Persaingan yang negatif ini mengakibatkan menurunnya
kualitas kinerja perusahaan pada umumnya, sehingga diperlukan upaya untuk menjalin
kekompakan dan kerjasama yang baik dalam perusahaan.

Sikap pimpinan perusahaan untuk menyelesaikan masalah ini adalah:


A. memberi motivasi pada karyawan dengan menaikkan gajinya
B. memberikan sanksi yang sama pada karyawan yang melanggar
C. memutuskan hubungan kerja pada karyawan yang terlibat dalam persaingan
D. merubah kebijakan perusahaan agar tercipta keharmonisan antar karyawan
E. melakukan koodinasi dengan karyawan agar kondisi kinerja perusahaan kondusif

Kunci/Pedoman Penskoran:
E

Keterangan:
 Stimulus yang disajikan bersifat kontekstual
 Stimulus berfungsi/berperan untuk menjawab pertanyaan
 Pilihan jawaban homogen
 Menentukan jawaban memerlukan daya nalar peserta didik
KARTU SOAL

Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan


Kelas/Semester : X / 1 (aspek pengolahan)
Kurikulum : 2013 (Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016)

Kompetensi Dasar : 3.2. Memahami perencanaan usaha pengolahan makanan awetan


dari bahan pangan nabati meliputi ide dan peluang usaha,
sumber daya, administrasi dan pemasaran

Materi : Administrasi Usaha

Indikator Soal : Disajikan wacana tentang seorang pengusaha kue basah, siswa
dapat menyimpulkan tentang administrasi usaha

L3
Level kognitif :

Nomor Soal : 3
Soal :

danar memulai usaha kue basah untuk mengatasi masalah ekonomi keluarganya,yang akan
dijual di depan rumahnya. Usaha ini dipilih karena danar memiliki hobby dan bakat mengolah
kue basah, serta melihat peluang usaha yang menguntungkan. Pada semester pertama omzet
penjualan usahanya sangat memuaskan, sehingga perekonomian keluarganya meningkat,
namun hal ini merubah pola hidup anak-anak danar yang boros bahkan sampai
menggunakan uang perusahaan untuk memenuhi keinginannya dan tidak melakukan
pencatatan, sehingga tidak terdeteksi arus kas perusahaan. Memasuki semester kedua,
keuangan perusahaan mengalami penurunan yang sangat signifikan.
Dari kasus diatas, masalah yang dihadapi danar dalam administrasi usaha adalah …
A. tidak melakukan pencatatan secara kronologis
B. tidak melibatkan anaknya untuk bekerja di perusahaan
C. tidak mencatat pengeluaran untuk kebutuhan usahanya
D. tidak mempertimbangkan setiap pengeluaran usaha dengan tepat
E. tidak memisahkan keuangan perusahaan dengan keuangan pribadi

Kunci/Pedoman Penskoran:
E

Keterangan:
 Stimulus yang disajikan bersifat kontekstual
 Stimulus berfungsi/berperan untuk menjawab pertanyaan
 Pilihan jawaban homogen
 Menentukan jawaban memerlukan daya nalar peserta didik
KARTU SOAL

Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan


Kelas/Semester : X / 1 (aspek kerajinan)
Kurikulum : 2013 (Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016)

Kompetensi Dasar : 3.5 Memahami cara menentukan pemasaran produk


kerajinan dengan inspirasi budaya non benda secara
langsung

Materi : Strategi pemasaran

Indikator Soal : Disajikan wacana tentang pengusaha batik, siswa dapat


menentukan strategi pemasaran yang paling tepat

L3
Level kognitif :

Nomor Soal : 4
Soal :
Pak Andik seorang pengusaha batik tradisional mendirikan usaha di kota Solo sejak tahun
1970, produk batik tersebut pemasarannya telah mencapai negara-negara di Asia Tenggara.
Seiring perkembangan zaman, jumlah pengusaha batik di kota Solo semakin bertambah,
mengakibatkan omzet pak Andik menurun dari waktu ke waktu. Selain itu, produk batik dari
China telah merambah pangsa pasar di Indonesia.

Langkah yang paling tepat dilakukan oleh Pak Andik untuk meningkatkan kembali omzet
penjualannya adalah….
A. memasarkan produk batik dari perusahaan lain dengan sistem konsinyasi
sehingga lebih menguntungkan
B. mengganti manajer dan staf pemasaran agar melakukan strategi pemasaran yang
sama dengan strategi pemasaran sebelumnya
C. merekrut tenaga pemasaran baru agar tenaga pemasaran lama termotivasi
meningkatkan penjualan
D. bekerja sama dengan pemilik pabrik batik lain untuk melakukan produksi batik secara
masal dan membagi keuntungan secara merata
E. memperbaharui teknik pemasaran dengan mengadakan promosi dan pameran, memberi
diskon, serta mencari segmentasi pasar yang lebih serasi

Kunci/Pedoman Penskoran:
E

Keterangan:
 Stimulus yang disajikan bersifat kontekstual
 Stimulus berfungsi/berperan untuk menjawab pertanyaan
 Pilihan jawaban homogen
 Menentukan jawaban memerlukan daya nalar peserta didik
KARTU SOAL

Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan


Kelas/Semester : XI / 3 (aspek budidaya)
Kurikulum : 2013 (Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016)

Kompetensi Dasar : 3.6 Menganalisis perencanaan usaha budidaya pembenihan ikan


hias meliputi ide, peluang usaha, sumber daya, administrasi dan
pemasaran

Materi : Analisis SWOT

Indikator Soal : Disajikan table analisis SWOT, siswa dapat memecahkan


masalah tindakan yang harus dilakukan dalam rangka
mengembangkan usaha
Level kognitif : L3

Nomor Soal : 5
Soal :

Dalam mengembangkan usaha, perusahaan melakukan analisis SWOT terhadap produk


yang akan diproduksi untuk menemukan ide produk yang potensial.

Berikut ini disajikan tabel hasil analisis SWOT pada suatu perusahaan:

KEKUATAN KELEMAHAN

 Ketersediaan bahan baku  SDM yang terampil di


yang sesuai dengan perusahaan sangat terbatas
pengendalian kualitas  Alat produksi masih sederhana
 Ketersediaan modal sehingga jumlah produksi belum
mencukupi kebutuhan pasar

PELUANG ANCAMAN

 Produk sejenis masih jarang  Munculnya kompetitor


didapatkan di pasaran  Kuantitas bahan baku terbatas
 Lokasi sumber bahan baku
dekat dengan tempat usaha

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mengembangkan usaha, langkah
yang harus dilakukan adalah….
A. memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang produk yang dihasilkan
B. mencari alternatif bahan baku lain tanpa mengurangi kualitas produk
C. memproduksi dalam jumlah yang besar dengan menambah bahan baku
D. menambah jumlah tenaga kerja dan memberikan pelatihan
E. meningkatkan modal melalui peminjaman di bank

Kunci/Pedoman Penskoran:
B
Keterangan:
 Stimulus yang disajikan bersifat kontekstual
 Stimulus dalam bentuk tabel berfungsi/berperan untuk menjawab pertanyaan
 Pilihan jawaban homogen
 Membutuhkan penguasaan konsep analisis SWOT
 Menentukan jawaban memerlukan daya nalar peserta didik
KARTU SOAL

Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan


Kelas/Semester : X / 1 (aspek budidaya)
Kurikulum : 2013 (Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016)

Kompetensi Dasar : 3.3. Memahami sistem produksi tanaman pangan berdasarkan


daya dukung yang dimiliki daerah setempat

Materi : Media Tanam

Indikator Soal : Disajikan hasil penelitian pertumbuhan dan perkembangan


kacang hijau pada beberapa media tanam, peserta didik dapat
menentukan jenis media tanam

L3
Level kognitif :

Nomor Soal : 6
Soal :
Sekelompok siswa melakukan penelitian tentang pertumbuhan dan perkembangan tanaman
kacang hijau dengan beberapa media tanam. Berikut ini disajikan hasil penelitian ditinjau
dari tinggi tanaman kacang hijau :

MA MATHLAUL ANWAR
Mulai menanam tanggal 25 Juli 2010

Tinggi tanaman
Hari
Tanggal Tanah Pasir Tanah Biasa Tanah Merah Keterangan
Ke
(cm) (cm) (cm)
26-Jul 1 2 2 2
27 2 5 4 5
28 3 8 7,5 7,5
29 4 10 9,5 10
30 5 16 17 17
31 6 22 24 25
01-Agust 7 26 26,5 29
2 8 28 229 31
3 9 30 30 33
4 10 31 30 34
5 11 32 30 35
6 12 33 31 35
7 13 34 32 35
8 14 35 33 35,5
9 15 36 34 36
10 16 Semua tumbuhan
mati, belum
diketahui
11-Agust 17 penyebabnya
1.2 Tabel Pengamatan Panjang Akar Tanaman kacang hijau
Selama pengamatan dapat dideskripsikan tentang morfologi tanaman kacang hijau
sebagai berikut :
1. Tumbuhan kacang hijau yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan
paling cepat terdapat dalam medium tanah pasir. Akar, batang, dan daunnya
paling panjang diantara yang lainnya. Namun kecepatan pertumbuhan tersebut
mempengaruhi keadaan tanaman. Hal ini dapat dilihat dari daun dan batangnya.
Bentuk daun tipis, warnanya hijau kekuningan dengan ukuran panjang namun
sempit. Sedangkan bentuk batangnya kecil dengan ukuran panjang dan berwarna
hijau muda.
2. Tanaman kacang hijau yang terdapat dalam tanah merah memang lebih pendek
daripada tanaman kacang hijau yang terdapat dalam medium tanah pasir. Namun
kondisi tanamannya sangat baik. Batangnya lebih besar dan kuat dengan warna
yang sama yaitu hijau muda. Daunnya tebal, lebar, dan warnanya hijau segar.

Dari data hasil penelitian diatas, jika ditinjau dari hasil produksi, manakah media tanam yang
paling baik untuk pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau?:
A. Pertumbuhan kacang hijau di media Tanah Merah lebih baik daripada media Tanah
Pasir
B. Pertumbuhan kacang hijau di media Tanah Pasir lebih baik daripada media Tanah
Merah
C. Pertumbuhan kacang hijau di media Tanah Biasa lebih baik daripada media Tanah
Pasir
D. Pertumbuhan kacang hijau di media Tanah Pasir lebih baik daripada media
Tanah Merah dan Tanah Biasa
E. Pertumbuhan kacang hijau di media Tanah Merah lebih baik daripada media
Tanah Pasir dan Tanah Biasa

Kunci/Pedoman Penskoran:
E

Keterangan:
 Stimulus yang disajikan bersifat kontekstual
 Stimulus dalam bentuk tabel berfungsi/berperan untuk menjawab pertanyaan
 Pilihan jawaban homogen
 Menentukan jawaban memerlukan daya nalar peserta didik
 Untuk dapat menjawab pertanyaan, peserta didik perlu membaca data hasil
penelitian yang telah disajikan. Peserta didik membandingkan pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau pada masing-masing media tanah.
KARTU SOAL

Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan


Kelas/Semester : XII / 6 (aspek pengolahan)
Kurikulum : 2013 (Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016)

Kompetensi Dasar : 3.10. menganalisis sistem konsinyasi produk usaha pengolahan


makanan fungsional

Materi : Sistem konsinyasi produk usaha pengolahan makanan fungsional

Indikator Soal : Disajikan deskripsi tentang sistem konsinyasi produk usaha pengolahan
makanan fungsional

L3
Level kognitif :

Nomor Soal : 7
Soal :
Kelompok Usaha Siswa kelas XII di MA MATHLAUL ANWAR memulai usaha
produk olahan susu, produk tersebut dijual oleh koperasi sekolah dengan harga jual
Rp12.500,00 per botol. Koperasi sekolah membeli produk dari Kelompok Usaha
Siswa dengan harga Rp10.000,00 per botol.

Berdasarkah deskripsi tersebut bahwa antara Kelompok Usaha Siswa dan koperasi
sekolah melakukan konsinyasi.

Manakah resiko yang paling kecil bagi Kelompok Usaha Siswa dengan menggunakan
sistem penjualan di atas?
A. Ketika dititipkan, produk berada di luar kendali Kelompok Usaha Siswa. Ada
kemungkinan terjadi kerusakan yang disebabkan oleh Koperasi Sekolah atau
konsumen.
B. Koperasi sekolah dapat mengembalikan produk yang tidak laku terjual dan
menukarnya dengan produk lainnya
C. Kelompok Usaha Siswa tidak dapat menentukan di mana produknya akan
dipajang di counter Koperasi Sekolah.
D. Kelompok Usaha Siswa tidak mendapat keuntungan atau komisi sampai barang
titipan terjual
E. Kelompok Usaha Siswa perlu memberikan imbalan, hadiah, atau komisi yang
menarik kepada Koperasi Sekolah agar mempromosikan produknya.

Kunci/Pedoman Penskoran:
D

Keterangan:
 Stimulus yang disajikan bersifat kontekstual
 Stimulus dalam bentuk narasi berfungsi untuk menjawab pertanyaan
 Pilihan jawaban homogen
 Menentukan jawaban memerlukan daya nalar peserta didik
 Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut peserta didik harus memahami
keuntungan dan resiko dari sistem konsinyasi.
KARTU SOAL

Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan


Kelas/Semester : XII / 5 (aspek budidaya)
Kurikulum : 2013 (Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016)

Kompetensi Dasar : 3.2. menganalisis sistem produksi usaha budidaya unggas petelur
berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat

Materi : Sistem produksi telur

Indikator Soal : Disajikan grafik jumlah produksi telur ayam pada bulan januari s.d.
desember 2015, peserta didik dapat memprediksi fase produksi
maksimum

L3
Level kognitif :

Nomor Soal : 8
Soal :

Perhatikan grafik berikut ini!

Pada grafik di atas dapat diamati bahwa pada bulan maret hasil produksi
Data hasil kajian jumlah produksi telur ayam setiap bulan
tahun 2015

80 83
70 70
65
50 51 50
35
30

10
0

sebanyak 30%, dan hasil produksi maksimum diperoleh pada bulan Mei sebanyak
83%, namun pada bulan September jumlah produksi menurun secara signifikan
karena ayam terserang penyakit dan kemudian diatasi dengan memberikan antibiotik.
sehingga produksi mulai naik dan ayam mengalami fase molting selama  2 bulan.
Berdasarkan data di atas, kapan produksi telur ayam maksimal akan didapatkan
kembali?
A. Januari 2016.
B. Februari 2016.
C. Maret 2016.
D. April 2016.
E. Mei 2016.

Kunci/Pedoman Penskoran:
C

Keterangan:
 Stimulus yang disajikan bersifat kontekstual
 Stimulus dalam bentuk grafik berfungsi untuk menjawab pertanyaan
 Pilihan jawaban homogen
 Menentukan jawaban memerlukan daya nalar peserta didik
 Untuk dapat menjawab pertanyaan, peserta didik diharuskan memahami grafik
tentang produksi telur terkait konsep fase Molting . Kemudian peserta didik dapat
membaca fase naik turunnya produksi telur.
KARTU SOAL

Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan


Kelas/Semester : XI / 3 (aspek budidaya)
Kurikulum : 2013 (Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016)

Kompetensi Dasar : 3.3. Memahami perhitungan titik impas (Break Event Point) usaha
budidaya pembenihan ikan produksi

Materi : Titik Impas (Break Event Point (BEP))

Indikator Soal : Disajikan data biaya tetap dan biaya tidak tetap sebuah usaha, peserta didik
dapat menentukan besarnya titik impas (BEP)

L3
Level kognitif :

Nomor Soal : 9
Soal :
Sebuah sekolah mencoba untuk mengaplikasikan kegiatan usaha dalam bentuk
Perusahaan Siswa (Student Company). Guru membagi siswa dalam satu kelas
menjadi beberapa perusahaan siswa berdasarkan konteks perusahaan, dengan
struktur organisasi sebagai berikut :

President Directure

VP Production VP Marketing VP Finance VP HRD & PR

Dari susunan struktur organisasi diatas, ditetapkan bahwa jabatan Board of


Director
Manager(BoD) mendapatkan gaji/ bulan sebesar Rp5000,00 dan jabatan manager
Manager
Rp3.000,00. Dan untuk menunjang penjualan ditetapkan biaya pemasaran sebesar
Rp10.000,00/ bulan dan biaya transportasi sebesar Rp5000,00/ bulan.
Salah satu perusahaan siswa memilih usaha kuliner “Bola-bola Choco Ball”. Untuk
memproduksi 100 unit produk biaya tidak tetap yang di keluarkan sebesar
Rp450.000,00. Masa usaha ditetapkan selama 5 bulan dimulai dari pembuatan
rencana usaha sampai laporan kegiatan usaha.
Dari data diatas hitunglah besarnya Break Event Point (BEP) produk bila
ditetapkan harga jual menambahkan 40% dari biaya tidak tetap /unit!
A. 125
B. 126
C. 127
D. 128
E. 129

Kunci/Pedoman Penskoran:
D

Keterangan:
 Stimulus yang disajikan bersifat kontekstual
 Stimulus dalam bentuk organigram berfungsi untuk menjawab
pertanyaan
 Pilihan jawaban homogen
 Menentukan jawaban memerlukan daya nalar peserta didik
 Untuk dapat menjawab pertanyaan berdasarkan data yang ditampilkan, peserta didik
seyogyanya menguasai konsep biaya tetap dan biaya tidak tetap, serta melakukan
tahapan perhitungan yang tepat agar dapat menghitung BEP produk dengan tepat.
KARTU SOAL

Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan


Kelas/Semester : XI / 5 (aspek pengolahan)
Kurikulum : 2013 (Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016)

Kompetensi Dasar : 3.5. Menganalisis laporan kegiatan usaha pengolahan makanan khas asli
daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani

Materi : Laporan usaha pengolahan makanan khas

Indikator Soal : Disajikan contoh laporan keuangan pada kegiatan usaha pengolahan makanan
khas asli daerah, peserta didik dapat mengevaluasi kegiatan usaha
pengolahan makanan

L3
Level kognitif :

Nomor Soal : 10
Soal :
Ibu Dewi baru merintis usaha kue lapis bogor di kota Bogor pada bulan Maret 2016, dengan
cara membeli dari Industri rumah tangga (home industri) yang menghasilkan kue lapis bogor.
Berikut disajikan Laporan Keuangan Wirausaha Kue Lapis Bogor selama bulan Maret.
a. Modal Awal Rp4.000.000,00
b. Harga Jual Produk / buah Rp20.000,00
c. Harga Beli /produk Rp15.000,00
d. Jurnal Kas
No. Keterangan Qty Masuk Keluar Saldo
1. Modal Awal – Rp4.000.000,00 – Rp4.000.000,00
2. Pembelian 15 pcs – Rp225.000,00 Rp3.775.000,00
3. Penjualan 15 pcs Rp300.000,00 – Rp4.075.000,00
pertama
4. Pembelian 20 pcs – Rp300.000,00 Rp3.775.000,00
5. Penjualan 20 pcs Rp400.000,00 – Rp4.175.000,00
kedua
6. Pembelian 20 pcs – Rp300.000,00 Rp3.875.000,00
7. Penjualan 20 pcs Rp400.000,00 – Rp4.275.000,00
ketiga
8. Pembelian 25 pcs – Rp375.000,00 Rp3.900.000,00
9. Penjualan 25 pcs Rp500.000,00 – Rp4.400.000,00
keempat
10. Pembelian 25 pcs – Rp375.000,00 Rp4.025.000,00
11. Penjualan 25 pcs Rp500.000,00 – Rp4.525.000,00
kelima
Total 210 Rp2.500.000,00 Rp1.575.000,00 Rp4.525.000,00
pcs

Perhatikan Laporan Keuangan diatas!


Berdasarkan laporan keuangan usaha kue lapis bogor diatas, kebijakan yang diambil oleh
pengusaha tersebut pada periode selanjutnya adalah:
A. Mengganti jenis kue lapis bogor
B. Menaikan harga kue lapis bogor
C. Menurunkan harga kue lapis bogor
D. Melanjutkan usaha kue lapis bogor
E. Menambah kombinasi kue selain kue lapis bogor

Kunci/Pedoman Penskoran:
D

Keterangan:
 Stimulus yang disajikan bersifat kontekstual
 Stimulus dalam bentuk tabel berfungsi untuk menjawab pertanyaan
 Pilihan jawaban homogen
 Menentukan jawaban memerlukan daya nalar peserta didik
 Untuk dapat menentukan kebijakan yang tepat, peserta didik harus dapat
menghitung laporan keuangan tersebut apakah menghasilkan laba atau rugi. Hal ini
dapat dilakukan dengan benar bila peserta didik memahami konsep perhitungan laba
rugi.
KARTU SOAL

Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan


Kelas/Semester : XI / 3 (aspek kerajinan)
Kurikulum : 2013 (Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016)

Kompetensi Dasar : 3.2. Menganalisis sistem produksi berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh
daerah setempat untuk kerajinan yang berdasarkan pada kebutuhan dan
keinginan lingkungan sekitar/pasar lokal

Materi : Sistem Produksi

Indikator Soal : Diberikan 2 bagan alur proses produksi limbah tekstil siswa dapat membedakan
bagan alur proses produksi tersebut ?

L3
Level kognitif :

Nomor Soal : 11
Soal :
Diagram di bawah ini adalah alur proses produksi pembuatan kerajinan tekstil. Pada sistem
produksi kerajinan tekstil terdapat beberapa tahapan yang berbeda antara satu perusahaan
dengan perusahaan yang lain, hal ini dapat terjadi karena setiap perusahaan memiliki
kekhasan tersendiri.
Berikut ditampilkan dua diagram alur proses produksi kerajinan tekstil. Jelaskan
perbedaan disertai argumentasinya!

Sumber Ide

Memberi
MEngolah
label dan mengemas
ide

Pencarian / Penjahitan
Asesoris
Penetapan Ide produk
Persiapan alat dan bahan

Pembuatan Merapikan produk


Pengumpulan
Blueprint Pelabelan
bahan
(Cetak baku)

Pemilahan Pembuatan Pengemasan Penyelesaian Membuat


akhir Produk
bahan pola produk

Diagram 1. Alur proses produksi perusahaan A Menjahit Memotong


bahan bahan

Diagram 2. Alur proses produksi perusahaan


B
Kunci/Pedoman Penskoran:
Kunci Jawaban Skor

Perbedaannya :

1. Adanya Pemilahan Bahan pada digram 2 yang tidak terdapat pada 1


diagram pertama
2. Terdapat Pembuatan cetakan baku (blue print) pada diagram 2 dan 1
tidak ada pada diagram pertama
3. Adanya Pengujian kualitas pada diagram 2 dan tidak ada pada
diagram pertama 1
4. Pada diagram1 adalah proses produksi pada home industri
sedangkan pada diagram2 adalah proses produksi pada sebuah
pabrik (produksi dalam skala besar)
1

Argumentasinya :

1. Tidak adanya langkah pemilahan bahan pada diagram 1 karena


pada diagram pertama adalah proses produksi pada skala kecil
(industry rumah/hand made) yang bahan yang diperoleh terbatas. 1
2. Tidak adanya langkah pembuatan cetakan baku pada diagram1
karena pada diagram1 memproduksi hanya satu design sehingga
tidak membutuhkan cetakan baku (blue print) 1
3. Pada diagram2 terdapat langkah pengujian mutu karena para
diagram2 memproduksi dalam skala besar dan diproduksi dengan
mesin sehingga harus diuji kualitasnya

Jumlah skor 7

Keterangan:
 Stimulus yang disajikan bersifat kontekstual
 Stimulus dalam bentuk diagram berfungsi untuk menjawab pertanyaan
 Menentukan jawaban memerlukan daya nalar peserta didik
 Untuk menjawab pertanyaan, peserta didik perlu menganalisis setiap tahapan pada
alur produksi
KARTU SOAL

Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan


Kelas/Semester : X / 1 (aspek pengolahan)
Kurikulum : 2013 (Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016)

Kompetensi Dasar : 3.3 Menganalisis sistem pengolahan makanan awetan dari bahan pangan
nabati dan pengemasan berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah
setempat

Materi : Teknik pengemasan

Indikator Soal : Disajikan gambar tentang produk dalam kemasan, Siswa dapat
menentukan teknik pengemasan yang baik dan tidak baik dalam
melaksanakan kegiatan usaha

L3
Level kognitif :

Nomor Soal : 12
Soal :
Pada kegiatan sidak produk makanan di Semarang (lihat gambar), sebuah produk makanan
yang telah berjamur ditemukan, padahal masih dalam kemasannya dan belum kadaluarsa.
Hal ini seharusnya tidak boleh terjadi karena akan sangat mempengaruhi kepercayaan
konsumen

Petugas gabungan Disperindag dan Dinkes Kota Semarang melakukan sidak produk makanan di Semarang.
Foto: Metrotvnews.com/Dhana Kencana

Pengemasan memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga kualitas dan
meningkatkan penjualan, oleh karena itu sebelum produk dipasarkan, perusahaan harus
memperhatikan kualitas dan fungsi kemasan bagi produk
Dari kasus tersebut, buatlah analisa apa kemungkinan yang terjadi sehingga produk tersebut
mengalami kerusakan sebelum habis masa kadaluarsanya!

Kunci/Pedoman Penskoran:
NO KUNCI JAWABAN SKOR
1. Interaksi massa : 1
– Kontaminasi mikrobia (jamur, bakteri, dll).
– Kontaminasi serangga.
–Menguapnya air.
– Benturan / gesekan. 1
2. Interaksi cahaya :
– Oksidasi terhadap lemak, protein, vitamin, dll. 1
3. Interaksi panas :
– Terjadi gosong, perubahan warna.
– Rusaknya nutrisi, case hardening dll.
Skor Maksimum 3

Keterangan:
 Stimulus yang disajikan bersifat kontekstual
 Stimulus dalam bentuk kasus kontekstual berfungsi untuk menjawab
pertanyaan
 Menentukan jawaban memerlukan daya nalar peserta didik
 Untuk menjawab pertanyaan, peserta didik perlu menganalisis setiap tahapan pada
alur produksi

KARTU SOAL

Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan


Kelas/Semester : X / 1 (aspek kerajinan)
Kurikulum : 2013 (Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016)

Kompetensi Dasar : 3.5 Menganalisis laporan kegiatan usaha kerajinan dari bahan limbah
berbentuk bangun datar

Materi : Laporan keuangan

Indikator Soal : Disajikan data laporan keuangan, Siswa dapat menentukan


perhitungan dalam laporan keuangan

L3
Level kognitif :

Nomor Soal : 13
Soal :
Bu Rosmala memiliki usaha kripik singkong yang diberi nama “AMAROS” cukup berhasil
di daerah Bukit Tinggi. Produk kripik buatannya telah menjadi ikon Sumatera Barat sebagai
oleh- oleh makanan khas. Usaha kripik Amaros memiliki jumlah karyawan 10 orang dengan
gaji @Rp.1.600.000,00 perbulan yang dibayarkan setiap akhir bulan.
Sampai akhir tahun 2015 usaha kripik Amaros ini mampu memperoleh pendapatan sebesar
Rp120.000.000,00 dan penyusutan pemakaian peralatan dihitung sebesar Rp3.000.000,00.
Untuk meningkatkan penjualan, kripik Amaros diiklankan di harian KOMPAK untuk 10
kali terbit dengan membayar sebesar Rp1.000.000,00 dan sampai akhir periode telah
diterbitkan sebanyak 5 kali. Pada bulan Desember untuk kepentingan pribadinya bu Rosmala
mengambil uang tunai sebesar Rp12.000.000,00. Pada laporan perubahan modal diketahui
besarnya modal akhir sebesar Rp135.000.000,00.
Berdasarkan kasus tersebut berapakah besarnya modal pada 1 Januari 2015?

Kunci/Pedoman Penskoran:
NO KUNCI JAWABAN SKOR
Diketahui : 1
Pendapatan usaha : Rp120.000.000,00
Beban gaji : Rp16.000.000,00
Beban penyusutan pemakaian peralatan : Rp3.000.000,00 Beban
iklan : Rp500.000,00,00
Prive : Rp12.000.000,00
Modal akhir : Rp135.000.000,00

Laba usaha = pendapatan usaha – beban-beban


1
= Rp120.000.000,00 – (Rp16.000.000,00+Rp3.000.000,00+Rp500.000,00)
= Rp105.000.000,00

Penambahan modal = laba usaha – prive 1


= Rp105.000.000,00 – Rp12.000.000,00
= Rp93.000.000,00

Modal 1 Januari 2015 = modal akhir – penambahan modal


= Rp135.000.000,00 – Rp93.000.000,00 1
= Rp42.000.000,00

Skor Maksimum 4

Keterangan:
 Stimulus yang disajikan bersifat kontekstual
 Stimulus dalam bentuk kasus kontekstual berfungsi untuk menjawab
pertanyaan
 Menentukan jawaban memerlukan daya nalar peserta didik
 Untuk menjawab pertanyaan, peserta didik perlu menguasai konsep perhitungan
laba usaha, penambahan/pengurangan modal dan perubahan modal.
KARTU SOAL

Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan


Kelas/Semester : X / 1 (aspek kerajinan)
Kurikulum : 2013 (Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016)

Kompetensi Dasar : 3.5 Memahami cara menentukan pemasaran produk kerajinan dengan inspirasi
budaya non benda secara langsung

Materi : Strategi pemasaran

NO KUNCI JAWABAN SKOR

Indikator Soal : Disajikan wacana tentang omzet penjualan usaha, siswa dapat
menentukan strategi pemasaran yang paling tepat

L3
Level kognitif :

Nomor Soal : 14
Soal :
Pak Windarto seorang pengusaha batik tradisional mendirikan usaha di kota Solo sejak tahun
1970, produk batik tersebut pemasarannya telah mencapai negara- negara di Asia Tenggara.
Seiring perkembangan zaman, jumlah pengusaha batik di kota Solo semakin bertambah,
mengakibatkan omzet pak Windarto menurun dari waktu ke waktu. Selain itu, produk batik
dari Negara asing telah merambah pangsa pasar di Indonesia.

Dari wacana tersebut di atas, langkah yang paling tepat dilakukan oleh Pak Windarto untuk
meningkatkan kembali omzet penjualannya adalah….

Kunci/Pedoman Penskoran:
Menentukan segmentation pasar, memilih segmentasi pasar 1

Menentukan targeting sebuah focus pemasaran 1


Menentukan positioning yang kompetitif 1
Menentukan messaging efektifitas dan efisiensi distribusi 1

Skor Maksimum 4

Keterangan:
 Stimulus yang disajikan bersifat kontekstual
 Stimulus dalam bentuk kasus kontekstual berfungsi/berperan untuk menjawab
pertanyaan
 Menentukan jawaban memerlukan daya nalar peserta didik

KARTU SOAL

Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan


Kelas/Semester : XI / 3 (aspek kerajinan)
Kurikulum : 2013 (Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016)

Kompetensi Dasar : 3.2. Menganalisis sistem produksi berdasarkan daya dukung yang dimiliki
oleh daerah setempat untuk kerajinan yang berdasarkan pada kebutuhan dan
keinginan lingkungan

Materi : Sistem produksi

Indikator Soal : Disajikan wacana tentang alternative sistem produksi dan resikonya, siswa dapat
menganalisis dampak negatif/positif penggunaan alternatif sistem produksi

L3

Level kognitif :

Nomor Soal : 15
Soal :
Batik Fractal adalah teknik pembuatan batik secara tradisional, tetapi dalam pengerjaan
motifnya digambar ulang dengan rumus-rumus matematika bernama fractal yang dilakukan
dengan bantuan perangkat lunak komputer J-Batik. Campur tangan perangkat lunak di sini
sebatas menggambar ulang motif, sedangkan pengerjaan batiknya dilakukan seperti biasa.
Perusahan batik “Kencono” memulai usaha dengan menggunakan teknik manual untuk
produksinya. Seiring dengan perkembangan usaha, jumlah permintaan terhadap batik
“Kencono” meningkat. Hal ini menyebabkan jumlah produksi belum memenuhi permintaan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, perusahaan mencoba menggunakan teknologi batik fractal,
tanpa meninggalkan produksi secara manual. Namun ternyata hal ini justru mengkibatkan
omzet penjualan batik “Kencono” mengalami penurunan yang sangat signifikan.

Berdasarkan uraian di atas buatlah analisis dampak negatif penggunaan teknologi batik
fractal dalam usaha produksi batik “Kencono”, sehingga mengakibatkan penurunan omzet
penjualan.

Kunci/Pedoman Penskoran:

KUNCI JAWABAN Skor

1. Jumlah penawaran/ produksi melebihi batas normal dari jumlah 1


permintaan

2. Originalitas produk menurun karena mudah ditiru


1
3. Menurunnya kreativitas desain
1
4. Harga menjadi murah karena yang dihasilkan massal
1
5. Daya saing produk menurun dibandingkan dengan produk yang 1
dihasilkan secara manual

Jumlah skor 5

Keterangan:
 Stimulus yang disajikan bersifat kontekstual
 Stimulus dalam bentuk kasus kontekstual berfungsi/berperan untuk menjawab
pertanyaan
 Menentukan jawaban memerlukan daya nalar peserta didik
 Peserta didik perlu mengetahui teknik pembuatan batik moderen dan
tradisional

Anda mungkin juga menyukai