Anda di halaman 1dari 16

Mata Kuliah : BIMBINGAN BELAJAR

Dosen Pengampuh : Jusmawati, S.Pd.,M.Pd.

LAPORAN OBSERVASI DI SDN PANNARA

KESULITAN BELAJAR MEMBACA

DISUSUN OLEH:

NOVEMI ( C1C119025 )

PROGRAM STUDI SARJANA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MEGA REZKY

2022

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
kasih dan penyertaanNya saya dapat menyelesaikan Makalah Laporan “ OBSERVASI
KESULITAN BELAJAR MEMBACA ” dan saya juga berterimasakih kepda ibu Jusmawati,
S.Pd.,M.Pd. selaku dosen Mata Kuliah Bimbingan Belajar yang telah memberikan tugas
kepada saya.

Saya sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai kesulitan belajar membaca pada anak. Saya juga menyadari
bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan – kekurangan untuk itu, saya berharap adanya
kritiK dan saran serta usulan demi perbaikan makalah laporan ini, dan mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga laporan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya saya memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
laporan ini.

Makassar, 4 Juni 2022

Novemi

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar belakang 1
b. Rumusan masalah 2
c. Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN 3

a. Kesulitan dalam membaca ( disleksia ) 3

b. Laporan Observasi 3

BAB III PENUTUP 6

a. Kesimpulan 6
b. Saran 6

LAMPIRAN 7

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Membaca merupakan kemampuan dasar pada jenjang pendidikan


dasar. Sekolah Dasar (SD) adalah satuan pendidikan yang memberikan
kemampuan dasar tersebut sebagaimana yang dinyatakan dalam Bab II pasal 6
ayat 6 PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Sekolah
dasar sebagai lembaga pendidikan formal diharapkan dapat menangani
kesulitan yang dialami siswa untuk meningkatkan keterampilan berbahasa
termasuk kemampuan membaca. Siswa akan berkembang secara optimal
melalui perhatian guru yang positif, begitupun sebaliknya. Kemampuan
terpenting yang harus dipelajari pada masa kanak-kanak adalah membaca.
Burn, dkk. mengatakan bahwa kemampuan membaca merupakan sesuatu yang
vital dalam suatu masyarakat terpelajar, karena aktivitas belajar pada anak
dimulai dari bagaimana individu membaca, dan proses membaca buku akan
sangat dipentingkan bagi anak untuk kehidupan mendatang. Jika terjadi
permasalahan pada kemampuan membaca yang merupakan bagian dari
kemahiran berbahasa, maka akan berdampak pada proses belajar yang lain.
Fakta di lapangan mendukung bahwa anak yang mengalami hambatan
berbahasa dan kesulitan belajar mempunyai efek negatif dan signifikan pada
pendidikan anak.

Pada umumnya kesulitan merupakan suatu kondisi tertentu yang


ditandai dengan adanya hambatan-hambatan dalam kegiatan mencapai tujuan,
sehingga memerlukan usaha lebih giat lagi untuk dapat mengatasi. Kesulitan
belajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi dalam suatu proses belajar yang
ditandai adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar.
Hambatan-hambatan ini mungkin disadari dan mungkin juga tidak disadari
oleh orang yang mengalaminya, dan dapat bersifat sosiologis, psikologis
ataupun fisiologis dalam keseluruhan proses belajarnya. Siswa yang
mengalami kesulitan dalam membaca akan tertinggal dengan siswa yang
lainnya, selain itu siswa merasa terbebani dengan apa yang ditugaskan oleh
guru dikarenakan siswa yang berkesulitan dalam membaca ini tidak mampu
mengikuti intruksi yang diberikan oleh guru, misalnya semua siswa
diharapkan untuk mengerjakan soal namun pada siswa yang berkesulitan
membaca ini dia merasa kebingungan dalam membaca soal ataupun jawaban
soal. Ketertinggalan inilah yang nantinya membuat siswa ini tidak mendapat
nilai yang sesuai (belum mencapai KKM) dan tidak dinaikan kelas.

1
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penyebab terjadinya kesulitan belajar membaca ( disleksia


) pada siswa..?

2. Bagaimana hasil observasi wawancara tentang anak yang belum lancar


membaca..?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui penyebab terjadinya kesulitan pada siswa

2. Mengetahui seperti apa itu kesulitan dalam membaca

3. Untuk mengetahui hasil observasi pada ada yang belum lancar


membaca

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan Belajar

Bimbingan belajar adalah suatu proses layanan bantuan dari


pembimbing kepada peserta bimbing dalam memecahkan kesulitan yang
berhubungan dengan masalah belajar baik di sekolah maupun di luar sekolah
agar peserta bimbing dapat menyesuaikan diri dalam situasi belajarnya, dapat
mengembangkan keterampilan belajarnya, dan membentuk
kebiasaan-kebiasaan belajar dengan sistematik dan konsisten dan dapat
mencapai prestasi semaksimal mungkin sesuai dengan potensi dan
kemampuan yang ada pada dirinya.

Tujuan bimbingan belajar secara umum adalah membantu siswa untuk


mendapatkan penyesuaian yang baik di dalam situasi belajar, sehingga setiap
siswa dapat belajar dengan efisien sesuai dengan kemampuan yang
dimilikinya, dan mencapai perkembangan yang optimal

B. Kesulitan Belajar Membaca ( disleksia )

Istilah disleksia berasal dari bahasa Yunani, yakni dys yang berarti sulit
dalamdan lex berasal dari legein, yang artinya berbicara. Jadi secara harfiah,
disleksia berarti gejala yang berhubungan dengan kata-kata dan symbol tulis
kesulitan ini disebabkan oleh ketidak mampuan dalam menghungkan antara
lisan dan tulisan dan menghubungkan antara suara dengan kata-kata tertulis.
Definisi disleksia yang pertama dikeluarkan oleh world Federation Of
Neurologi ( 1968; Abdullah, 2008 ). Menurut defenisi itu , “disleksia adalah
suatu gangguan pada anak dimana, meski mereka melalui pengalaman kelas
konvensional, gagal menguasai keterampilan bahasa seperti membaca dan
mengeja yang sesuai dengan tingkat kemmapuan intelektual mereka”.

Ada empat kelompok karakteristik kesulitan belajar membaca, yaitu


kebiasaan membaca, kekeliruan mengenal kata, kekeliruan pemahaman, dan
gejala-gejala serba aneka, (Mercer, 1983) . Dalam kebiasaan membaca anak
yang mengalami kesulitan belajar membaca sering tampak hal-hal yang tidak
wajar, sering menampakkan ketegangannya seperti mengernyitkan kening,
gelisah, irama suara meninggi, atau menggigit bibir. Mereka juga merasakan
perasaan yang tidak aman dalam dirinya yang ditandai dengan perilaku
menolak untuk membaca, menangis, atau melawan guru. Pada saat mereka
membaca sering kali kehilangan jejak sehingga sering terjadi pengulangan
atau ada barisyang terlompat tidak terbaca.

3
C. Laporan Observasi Anak Kesulitan Membaca

1. PELAKSANAAN

a. Profil Pewawancara

Nama : NOVEMI

Nim : C1C119025

Umur : 20 TAHUN

Alamat : Jl. Ujung Bori Lama

Status : Mahasiswa

b. Profil Narasumber

Nama : Muh. Fikram

Umur : 7 Tahun

Kelas :1A

Masalah : Kesulitan Membaca

c. Transkip Hasil Wawancara

Dialog Wawancara

Pewawancara : selamat pagi adek…

Narasumber : Selamat pagi kakak

Pewawancara : sebelumnya perkenalkan nama kakak


Novemi, kakak bisa di panggil kak vemi,
kakak datang di sekolah adek dengan
tujuan kakak mau wawancarai adek, tapi
sebelum itu kakak mau kenal nama adek
siapa..?

Narasumber : Nama saya Muh. Fikram kak

Pewawancara : oh iya adek.. Terimakasih adek sudah


perkenalkan nama ke kakak

Narasumber : sama – sama kak

4
Pewawancara : apakah adek punya kesulitan dalam
belajar atau mengikuti pembelajaran

Narasumber : Iya kak.. saya belum lancar membaca

Pewawancara : Apa kesulitan yang adek alami dalam


proses belajar membaca..?

Narasumber : saya belum mampu mengenal huruf


A-Z ( masih susah melafalkan huruf,
belum mampu membaca suku kata,
belum mampu membaca kata )

Pewawancara : apa factor penghambat sehingga adek


sampai saat anak ini belum lancar dalam
membaca..?

Narasumber : KurangNya minat dalam belajar kak,


saya lebih suka main game ff

Pewawancara : Biar adek bisa cepat lancar membaca


adek harus rajin belajar, adek boleh main
game tapi adek harus seimbangkan
dengan belajar. Karna dengan belajar
membaca dapat emlatih otak adek, untuk
dapat berpikir maupun mengetahui
masalah- masalah dalam bacaan, adek
bias minta bantuan kepada orang tua
adek di rumah untuk ajari adek..

Narasumber : iya kakak.. Mulai sekarang saya akan


rajin belajar membaca kak

d. Analisis Hasil Wawancara

Kesulitan belajar membaca pada siswa dapat memnyebabkan


peserta didik untuk sulit mengetahui sesuatu atau masalah yang
ada dalam sebuah bacaan seperti yang dialami adek fikram
karena dia sulit dalam membaca dan kurangnya minat baca
maka sampai saat ini dia belum bisa mengetahui isi bacaaan-
bacaan dan belum mengetahui masalah – masalh yang ada pada
bacaan tersebut.

D. Solusi Bagi Siswa Yang Mengalami Kesulitan Membaca

5
Ada beberapa strategi yang dapat digunakan bagi anak yang
mengalami kesulitan membaca, strategi berikut bertujuan untuk membantu
guru yang ingin melibatkan siswa mereka dan mengembangkan kecintaan
mereka pada membaca

1. Strategi Membaca Bersama – sama

Ketika para siswa diminta untuk bergantian


menyampaikan bacaan dengan keras di depan kelas, hal ini
dapat menjadi momena yang mengerikan bagi para siswa yang
tidak percaya diri terhadap kemampuan membaca mereka.

2. Bertukar pilihan bacaan guru dengan siswa.

Sementara saat guru sangat baik dalam memilih teks


yang bagus bagi siswa dengan tingkat membaca yang sesuai,
tidak ada yang dapat mengalahkan minat serta ketertarikan
siswa, ketika mereka sendiri yang memilih bacaannya.
Membiarkan siswa memilih buku mereka sendiri, memberinya
kepemilikan dan juga kebebasan dalam pilihan bacaan justru
akan dapat menumbuhkan kecintaan mereka seumur hidup
terhadap sastra (bacaan)

3. Betukar Pilihan Bacaan Guru Dengan Siswa


Sementara saat guru sangat baik dalam memilih teks
yang bagus bagi siswa dengan tingkat membaca yang sesuai,
tidak ada yang dapat mengalahkan minat serta ketertarikan
siswa, ketika mereka sendiri yang memilih bacaannya.
Membiarkan siswa memilih buku mereka sendiri, memberinya
kepemilikan dan juga kebebasan dalam pilihan bacaan justru
akan dapat menumbuhkan kecintaan mereka seumur hidup
terhadap sastra (bacaan).

4. Pra-mengajar kosakata dan ejaan


Ketika mengenalkan suatu bacaan baru kepada siswa, kita
bisa membuat daftar kosa kata baru yang nantinya akan ditemui
siswa, dan memberikan daftar tersebut sebelum siswa mulai
membaca. Mengajak siswa untuk terbiasa dengan kosa kata baru
dengan menjelaskan pengertian kata-kata tersebut dan mengajak
siswa berpartisipasi dalam permainan kata, dapat mengurangi
kebingungan ketika siswa menemui kata baru dalam suatu bacaan.
Melatih perbendaharaan kata dapat meningkatkan kepercayaan diri,
pemahaman serta kefasihan siswa dalam membaca dan memahami isi
bacaan

6
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di SDN PANNARA,


Dapat di tarik kesimpulan bahwa keterampilan membaca pada siswa atas nama
Muh. Fikram sampai saaat ini belum mengenal huruf, belum mampu
membaca suku kata, belum mampu membaca kata karna kurangNya minat
belajar membaca

B. SARAN

Sebaiknya guru mengadakan jam tambahan bagi siswa yang masih


kesulitan membaca, guru memberikan perhatian lebih pada anak yang lancar
membaca dan mengajari siswa mengenal huruf dengan beberapa teknik

7
LAMPIRAN

8
9
10
11
12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.materikonseling.com/2020/12/bimbingan-belajar.html

Sidiarto, L.D. (2010) perkembangan otak dan kesulitan belajar pada anak.

Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press)

Lidwana, Soeisniwati, 2012, Disleksia Berpengaruh pada Kemampuan Membaca

13

Anda mungkin juga menyukai