Anda di halaman 1dari 2

PENYAKIT KUSTA

No. Dokumen :SOP/UKP-285/UPTD-02/I/2023

SOP No. Revisi :1


Tanggal : 30 Januari 2023
Halaman : 1/2

UPTD PUSKESMAS
SUMARSIH, S.ST
RAWAT INAP
NIP. 19690627 198812 2 001
BATANGHARI

1. Pengertian Penyakit yang merupakan penyakit menular menahun yang disebabkan


oleh kuman Mycrobactorium Leprae yang menyerang saraf tepi kulit,
organ lain kecuali susunan saraf pusat.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah kegiatan penemuan kusta
sedini mungkin, memutus rantai penularan, mengobati dengan lengkap
mencegah terjadinya kecacatan dan reaksi berulang.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Rawat Inap Batanghari No :
445/0039/UPTD-02/SK/2023. Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi Buku Pedoman Nasional Program Pengendalian Penyakit Kusta Depkes
RI. Tahun 2012.
5. Prosedur / 1. Persiapan alat dan bahan :
Langkah- a. Kapas
langkah b. Bolpoin
c. Buku pemeriksaan kusta
d. Buku penderita kusta
2. Petugas yang melaksanakan :
a. Pengelola program kusta
3. Langkah-langkah Pelaksanaan :
a. Penemuan penderita dan suspek dilakukan dengan melakukan
kegiatan kontak penderita, survey case, dan skrening pada
anak sekolah
b. Pasien datang ke bagian informasi meminta nomor antrian
diarahkan ke BP umum
c. Di BP umum dilakukan pemeriksaan pandang dan raba
d. Diagnosis kusta didasarkan pemeriksaan pandang dan
pemeriksaan fisik pada pasien ada kelainan kulit atau tidak,
jika ada dilakukan tes sensitifitas pada bercak tersebut. Ada
tiga tanda pasti kusta yang disebut Cardinal sign yaitu lesi
(kelainan, bercak) kulit yang ditemukan basil tahan asam.
e. Jika sudah ditemukan maka pasien dibuatkan buku register
pasien dan buku pengobatan kusta
f. Tipe kusta ada 2 tipe PB dan MB
g. Tipe PB bila jumlah bercak mati rasa 1-5, hanya satu saraf
yang terganggu, dan hasil pemeriksaan bakteri tahan asamnya
negative.
h. Tipe MB bila jumlah bercak yang mati rasa lebih dari 5, saraf
yang terganggu lebih dari satu saraf, dan hasil pemeriksaan
bakteri tahan asamnya positif
i. Pengobatan tipe PB dengan MDT selama 6-9 bulan, jika tipe
MB dengan MDT selama 12-18 bulan
j. Pasien sebelum pengobatan, selama dan sesudah pengobatan
bisa terjadi reaksi. Jika timbul reaksi pengobatannya dengan
system tapering off prednisone 40mg/hari selama 2 minggu,
30mg/hari selama 2 minggu, 20mg/hari selama 2 minggu,
15mg/hari selama 2 minggu, 10mg/hari selama 2 minggu dan
5 mg selama 2 minggu. Setiap ambil obat prednisone harus
dilakukan pemeriksaan POD, untuk mengetahui kemajuan
terapi
k. Pasien dinyatakan RFT jika sudah pengobatan MDT untuk PB
selama 6 bulan, MB selama 12 bulan
6. Bagan Alir -
7. Hal – hal yang -
perlu
diperhatikan
8. Unit terkait 1. Pendaftaran/Loket
2. Koordinator Pelayanan UKP Puskesmas
3. Pengelola P2M Puskesmas
4. Farmasi Puskesmas
9. Dokumen a. Rekam medis pasien
Terkait b. Formulir pemeriksaan pasien
10.Rekaman
Historis No Yang Diubah Isi Tanggal Mulai
Perubahan Perubahan Diberlakukan

Halaman 2

Anda mungkin juga menyukai