Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Syntax Transformation Vol. 2 No.

8, Agustus 2021
p-ISSN: 2721-3854 e-ISSN: 2721-2769 Sosial Sains

PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN JOB ENJOYMENT TERHADAP


INTENSI JOB HOPPING PADA KARYAWAN GENERASI Y

Sulik Kusuma Putri


Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Indonesia
Email: sulik.kusuma@gmail.com

INFO ARTIKEL ABSTRAK


Diterima Penelitian ini dilakukan untuk menguji secara empiris peran
10 Juli 2021 psychological capital dan job enjoyment dalam menjelaskan intensi job
Direvisi hopping generasi milenial Indonesia. Intensi job hopping dalam
15 Agustus 2021 penelitian ini mengacu pada kecenderungan karyawan untuk berpindah
Disetujui pekerjaan secara sukarela walaupun masa kerjanya kurang dari 2 tahun
19 Agustus 2021 (YUEN, 2016). Dari data yang terkumpul, 165 subjek yang merupakan
karyawan generasi Y dan mengisi kuesioner yang didistribusikan secara
Kata Kunci: online. Karyawan yang terlibat adalah karyawan tetap yang telah bekerja
Psychological kurang dari dua tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
Capital, Job adalah Psychological Capital Questionnaire (PCQ), yang disusun dalam
Enjoyment, Intensi empat dimensi (Luthans et al., 2007) dalam (Salles & d’Angelo, 2020).
Job Hopping, Job enjoyment diukur dengan The ENJOY Scale yang disusun dari lima
Generasi Y dimensi (Davidson, 2018) Selain itu, penelitian ini juga menggunakan
skala Job Hopping Intent (JHI) yang dikembangkan oleh (YUEN, 2016).
Aplikasi SPSS Statistics 22.0 for Windows digunakan mengetahui
pengaruh signifikansi kedua variable independen. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa psychological capital (R2 = 0,085) dan job
enjoyment (R2 = 0,052) berpengaruh negatif terhadap intensi job
hopping ketika kedua variabel independen dianalisis secara terpisah.
Ketika diteliti secara simultan, kedua variabel independen tersebut
mempengaruhi intensi job hopping (R2 = 0,086), tetapi variable job
enjoyment secara parsial memiliki pengaruh yang terbatas (ΔR2 =
0,001). Penelitian ini juga dilakukan analisis regresi sederhana pada
variabel psychological capital dan job enjoyment. Tiga dari empat
dimensi psychological capital (optimism, hope dan resilience)
mempengaruhi intensi job hopping, sedangkan dimensi self efficacy tidak
berpengaruh. Kedua, empat dari lima dimensi job enjoyment (pleasure,
relatedness, comptetence, dan challenge/improvement) juga
memengaruhi intensi job hopping, tetapi bukan pada dimensi
engagement.

ABSTRACT
This study was conducted to empirically examine the role of
psychological capital and job enjoyment in explaining the job hopping
intentions of the Indonesian millennial generation. Job hopping intention
in this study refers to the tendency of employees to change jobs
voluntarily even though their tenure is less than 2 years (YUEN, 2016).
From the data collected, 165 subjects were employees of Generation Y
and filled out a questionnaire distributed online. The employees involved
are permanent employees who have worked for less than two years. The
How to cite: Putri, S. K. (2021) Pengaruh Psychological Capital dan Job Enjoyment terhadap Intensi Job Hopping
pada Karyawan Generasi Y. Jurnal Syntax Ttansformation 2(8). https://doi.org/10.46799/jst.v2i8.351
E-ISSN: 2721-2769
Published by: Ridwan Institute
Sulik Kusuma Putri

method used in this study is the Psychological Capital Questionnaire


(PCQ), which is structured in four dimensions (Luthans et al., 2007). Job
enjoyment is measured by The ENJOY Scale which is composed of five
dimensions (Davidson, 2018). In addition, this study also uses the Job
Hopping Intent (JHI) scale developed by (YUEN, 2016). SPSS Statistics
22.0 for Windows application is used to determine the significant effect
of the two independent variables. The results of this study indicate that
psychological capital (R2 = 0.085) and job enjoyment (R2 = 0.052) have
a negative effect on job hopping intentions when the two independent
variables are analyzed separately. When studied simultaneously, the two
independent variables affect job hopping intentions (R2 = 0.086), but the
job enjoyment variable partially has a limited effect (ΔR2 = 0.001). This
study also performed a simple regression analysis on psychological
Keywords: capital and job enjoyment variables. Three of the four dimensions of
Psychological psychological capital (optimism, hope and resilience) affect job hopping
Capital, Job intentions, while the self-efficacy dimension has no effect. Second, four of
Enjoyment, Job the five dimensions of job enjoyment (pleasure, relatedness, competence,
Hopping Intention, Y and challenge/improvement) also affect job hopping intentions, but not
Generation on the engagement dimension.

Pendahuluan perusahaan yang berusaha untuk melakukan


Saat ini kemajuan zaman semakin efisiensi di berbagai sektor yang
cepat, salah satu penyebabnya adalah menghabiskan biaya besar (KHAFSIN &
perkembangan teknologi yang pesat. Tidak PERDHANA, 2016) Selain itu keunggulan
dapat dipungkiri, hal ini tentu juga organisasi juga harus dijaga, yang mana dapat
berpengaruh terhadap industri maupun dilakukan dengan cara mempertahankan
organisasi. Suatu organisasi atau perusahaan sumber daya manusia yang dimiliki agar tidak
memiliki lima sumber daya, yaitu manusia keluar dari perusahaan, atau yang disebut
(man), uang (money), mesin (machine), dengan turnover.
metode (method), dan bahan baku (materials) Turnover sendiri telah lama menjadi
(Moore et al., 2010). Komponen paling isu penting dalam penelitian, meskipun dulu
penting dari kelima sumber daya tersebut para pekerja akan bertahan lama di suatu
adalah manusia karena memiliki peran perusahaan sembari meningkatkan kariernya
sebagai perencana, pelaku, dan penentu di perusahaan yang sama. Berbeda dengan
terpenuhinya kebutuhan perusahaan serta sekarang, para pekerja tidak lagi memilih
tercapainya tujuan perusahaan (Karavardar, untuk bertahan di satu perusahaan dengan
2014) Artinya, kontributor utama dari waktu yang lama. Van den Born (Philip,
keberhasilan pencapaian tujuan organisasi 2017) berpendapat bahwa hal ini mengarah
yang efisien adalah karyawan. pada teori baru, yaitu karyawan sebagai
Sebagai organisasi, perusahaan punya individual dapat menentukan jalur karier
peranan penting dalam menunjang mereka sendiri, bukan tergantung pada
pembangunan. Oleh karenanya diperlukan perusahaan. Fenomena yang relatif baru dan
karyawan-karyawan yang berkualitas. Hal ini menarik ini disebut dengan job hopping. Job
membuat perusahaan akan berinvestasi hopping dapat diartikan sebagai perilaku
banyak pada rekrutmen, pelatihan, berpindah-pindah tempat kerja secara cepat.
pengembangan, dan pemeliharaan karyawan. Seiring berjalannya waktu semakin banyak
Faktanya, lingkungan perusahaan saat ini ditemukan karyawan yang tidak mampu
sangat kompetitif karena adanya berbagai bertahan di tempat kerjanya dalam waktu

1200 Jurnal Syntax Transformation, Vol. 2 No. 8, Agustus 2021


Pengaruh Psychological Capital dan Job Enjoyment terhadap Intensi Job Hopping pada
Karyawan Generasi Y

yang lama, dengan kata lain, fenomena job melakukan aktivitas, menyukai kondisi dan
hopping di masyarakat semakin meningkat. jam kerja yang lebih fleksibel, menyukai
Konsep job hopping sedikit berbeda keterbukaan, serta mampu melihat
dari turnover pada umumnya. Perbedaannya permasalahan dari perspektif yang berbeda.
terletak pada durasi (seberapa lama) seorang Selain itu, generasi ini juga nampaknya
karyawan dapat bertahan di tempat kerjanya sangat percaya diri dan yakin dengan
serta frekuensi (seberapa sering) karyawan kemampuan yang dimilikinya, namun
tersebut berpindah tempat kerja (YUEN, terkenal sering berpindah-pindah tempat kerja
2016). Menurut (Pranaya, 2014) job hopping yang dikarenakan memiliki komitmen yang
merupakan bentuk dari voluntary turnover, rendah terhadap organisasi.
dimana seorang karyawan memiliki pola Rendahnya komitmen ini diketahui
berpindah-pindah tempat kerja dalam waktu berhubungan dengan intensi job hopping
satu atau dua tahun atas keinginan dan (Morrow, 2011) dalam (Saleem & Qamar,
keputusannya sendiri, melainkan bukan 2017) di mana kecenderungan perilaku job
dikarenakan kebijakan perusahaan yang hopping ini akan tinggi ketika seorang
bersangkutan. individu memiliki komitmen yang rendah.
Di balik fenomena tersebut, ada Komitmen yang rendah tersebut dapat
tantangan yang besar dan harus dihadapi oleh ditingkatkan melalui psychological capital.
perusahaan, yaitu perubahan sikap dan Psychological capital merupakan keadaan
perilaku pekerja masa kini. Berdasarkan data perkembangan positif seorang individu yang
dari Talent Trends Study yang dilakukan oleh terdiri dari empat konstruk psikologis yaitu
LinkedIn pada tahun 2015, diperkirakan pada efikasi diri (self-efficacy), optimisme
tahun 2020 nantinya sebanyak 50% industri (optimism), harapan (hope), dan resiliensi
tenaga kerja global akan dikuasai oleh (resilience).
generasi Y. Generasi Y (atau yang juga kerap Penelitian terbaru yang dilakukan oleh
disebut dengan Generasi Milenial) adalah (Suryaratr & Abadi, 2018) menunjukkan
sebutan untuk generasi masyarakat yang lahir adanya hubungan yang bersifat negatif antara
pada awal tahun 1980-an sampai pertengahan psychological capital dengan intensi job
1990-an atau awal 2000-an. hopping pada pekerja generasi milenial.
Generasi Y merupakan angkatan kerja Artinya, individu yang memiliki
yang berusia relatif muda dan dituntut untuk psychological capital tinggi maka memiliki
dinamis. Sayangnya sifat dinamis ini intensi rendah untuk melakukan job hopping.
memiliki imbas negatif terhadap perusahaan, Begitu pula sebaliknya, apabila psychological
yaitu karyawan cenderung tidak loyal dalam capital yang dimiliki seorang individu
menjalani pekerjaan. Seperti yang dikatakan tersebut rendah, maka intensi untuk
oleh Rudy dalam (RIZQI, 2019) bahwa melakukan job hopping-nya tinggi.
generasi Y mempunyai proses belajar yang Di samping itu, (Rivers, 2018)
sangat cepat sehingga loyalitasnya cenderung menjelaskan bahwa generasi Y melakukan
rendah. Menurutnya, generasi ini juga mudah job hopping karena ada sesuatu yang kurang,
merasa bosan dengan pekerjaan yang seperti kurangnya job enjoyment. Job
monoton sehingga mereka gemar berpindah- enjoyment didefinisikan oleh (Davidson,
pindah perusahaan dengan masa bekerja yang 2018) sebagai sebuah perasaan positif yang
relatif singkat. muncul saat individu terlibat dalam pekerjaan
Sejalan dengan yang dijelaskan oleh yang menyenangkan. Tidak jauh berbeda,
(Hannus, 2016) bahwa ciri umum generasi Y (Rivers, 2018) mendefinisikan job enjoyment
adalah memiliki keinginan untuk bebas sebagai passion dan keinginan untuk

Jurnal Syntax Transformation, Vol. 2 No. 8, Agustus 2021 1201


Sulik Kusuma Putri

menikmati pekerjaannya, keinginan untuk SPSS Statistics 22.0 for Wondows. Hasil
bersenang-senang di tempat kerja namun analisis regresi linear berganda
tetap produktif. Salah satu yang membuat menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
karyawan dapat menikmati pekerjaannya negatif psychological capital (R2=0,085)
yaitu ketika budaya di tempat kerja terasa dan job enjoyment (R2=0,052) dengan
seperti sebuah keluarga, sehingga membuat intensi job hopping ketika dua variabel
orang-orang bahagia dan menciptakan independen dianalisis secara terpisah.
suasana kerja yang menyenangkan Hasil analisis secara simultan
(Sypniewska, 2014) menunjukkan bahwa kedua variabel
Hal ini sesuai dengan penelitian independen memiliki pengaruh terhadap
(Sypniewska, 2014) dan (DeTienne et al., intensi job hopping (R2=0,086), namun
2012) yang menjelaskan bahwa ketika secara parsial pengaruh variabel job
karyawan dapat menikmati pekerjaannya, enjoyment tidak signifikan (ΔR2=0,001).
maka stres di tempat kerja akan berkurang Hasil analisis regresi sederhana variabel
dan kemudian dapat membuat karyawan lebih psychological capital dan job enjoyment
berkomitmen untuk tinggal di organisasi saat per dimensi terdapat tiga dari empat
ini serta memiliki kecenderungan yang rendah dimensi psychological capital (hope,
untuk meninggalkan organisasinya optimism, dan resilience) memiliki
pengaruh terhadap intensi job hopping,
Metode Penelitian sedangkan dimensi self-efficacy tidak
Subjek dalam penelitian ini merupakan memiliki pengaruh. Selain itu, empat dari
karyawan yang termasuk dalam generasi Y, lima dimensi job enjoyment (pleasure,
yaitu karyawan yang lahir sekitar tahun 1980- competence, relatedness, dan challenge /
2000 dengan usia saat ini 19 sampai dengan improvement) juga berpengaruh terhadap
39 tahun, (Weinswig, 2016) bekerja full time intensi job hopping, sedangkan dimensi
di suatu instansi, perusahaan, atau organisasi, engagement tidak memiliki pengaruh.
bekerja kurang dari dua tahun di tempat kerja B. Pembahasan
tersebut. Teknik yang digunakan dalam Berdasarkan serangkaian analisis
pengambilan sampel adalah teknik accidental yang telah dilakukan menunjukkan hasil
sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini bahwa kedua variabel independen ketika
adalah 165 subjek karyawan generasi Y. diteliti secara terpisah berpengaruh
Pengambilan data dilakukan dengan cara terhadap intensi job hopping dengan sifat
menyebarkan kuesioner secara online dengan yang sama, yaitu berpengaruh negatif.
memberikan beberapa kriteria, siapa saja Artinya, ketika seorang karyawan generasi
yang melihat postingan penulis dan sesuai Y memiliki psychological capital yang
dengan kriteria yang telah ditetapkan, maka tinggi, maka intensi untuk melakukan job
akan menjadi sampel. Kuesioner atau alat hopping cenderung rendah. Hasil
ukur diberikan secara online melalui google penelitian ini sejalan dengan beberapa
forms. penelitian sebelumnya (Avey et al., 2011)
(Sihag & Sarikwal, 2014) (Dhiman &
Hasil dan Pembahasan Arora, 2018) yang menunjukkan bahwa
A. Hasil Penelitian terdapat hubungan negatif yang signifikan
Hasil penelitian ini adalah hasil antara psychological capital dengan intensi
pengujian hipotesis yang menggunakan turnover. Selain itu juga mendukung
analisis regresi sederhana dan regresi penelitian (Avey et al., 2009) yang
berganda menggunakan aplikasi IMB mengatakan bahwa psychological capital

1202 Jurnal Syntax Transformation, Vol. 2 No. 8, Agustus 2021


Pengaruh Psychological Capital dan Job Enjoyment terhadap Intensi Job Hopping pada
Karyawan Generasi Y

dapat menurunkan intensi seseorang untuk tergolong lemah yaitu hanya sebesar 5,2%.
keluar dari perusahaan. Intensi keluar dari Hal tersebut mengindikasikan bahwa perlu
perusahan ini juga mencakup dipertimbangkan untuk menjadikan
kecenderungan perilaku karyawan untuk variabel job enjoyment sebagai moderator,
melakukan job hopping. Salah satu yang atau mencari variabel lain yang berpotensi
mendasari hal ini yaitu penelitian oleh sebagai variabel prediktor yang memiliki
(Suryaratr & Abadi, 2018) yang pengaruh lebih besar.
menyatakan bahwa psychological capital
memiliki hubungan negatif dengan intensi Kesimpulan
job hopping. Berdasarkan hasil analisis yang telah
Setelah dilakukan uji analisis regresi dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Ha1
linear sederhana, variabel psychological diterima, terdapat pengaruh negatif yang
capital secara keseluruhan memberi signifikan antara psychological capital
sumbangan pengaruh sebesar 8,5% terhadap intensi job hopping pada karyawan
terhadap intensi job hopping dan 91,5% generasi Y. Selanjutnya, hasil penelitian lain
sisanya dipengaruhi faktor lain yang tidak menunjukkan bahwa job enjoyment memiliki
diteliti didalam penelitian ini. Variabel pengaruh negatif juga terhadap intensi job
psychological capital memiliki empat hopping pada karyawan generasi Y. Selain
dimensi, yaitu self-efficacy, hope, itu, peneliti juga melakukan analisis simultan
optimism, dan resilience. Variabel ini (bersama-sama) untuk mengetahui pengaruh
bersifat multidimensi. Oleh karenanya psychological capital dan job enjoyment
penulis juga meneliti pengaruh dari terhadap intensi job hopping. Adapun
masing-masing dimensi. Dari keempat hasilnya menunjukkan bahwa terdapat
dimensi, tiga diantaranya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi job
pengaruh negatif yang signifikan. Dimensi hopping ketika kedua variable independen
resilience berpengaruh sebesar 5,2%, diteliti secara simultan. Berdasarkan hal
dimensi hope berpengaruh sebesar 6,7%, tersebut Ha3 diterima, akan tetapi variable job
kemudian dimensi optimism yang enjoyment secara parsial memiliki pengaruh
memberikan sumbangan pengaruh paling yang tidak signifikan.
besar di antara dimensi psychological
capital yang lain, yaitu sebesar 10,1%. BIBLIOGRAFI
Selain itu terdapat satu dimensi yang tidak
memiliki pengaruh, yaitu self-efficacy. Avey, J. B., Luthans, F., & Jensen, S. M.
Selanjutnya variabel independen (2009). Psychological capital: A positive
kedua yaitu job enjoyment, menemukan resource for combating employee stress
and turnover. Human Resource
hasil bahwa terdapat pengaruh negatif
Management, 48(5), 677–693.Google
yang disebabkan dari job enjoyment Scholar
terhadap intensi job hopping. Artinya,
ketika job enjoyment seorang karyawan Avey, J. B., Reichard, R. J., Luthans, F., &
generasi Y tinggi, maka intensi untuk Mhatre, K. H. (2011). Meta‐analysis of
melakukan job hopping cenderung rendah. the impact of positive psychological
Job enjoyment memiliki pengaruh sebesar capital on employee attitudes, behaviors,
and performance. Human Resource
5,2% dan 94,8% dipengaruhi variabel lain
Development Quarterly, 22(2), 127–
yang tidak diteliti didalam penelitian ini. 152. Google Scholar
Meninjau kekuatan pengaruh job
enjoyment terhadap intensi job hopping Davidson, S. (2018). A Multi-dimensional

Jurnal Syntax Transformation, Vol. 2 No. 8, Agustus 2021 1203


Sulik Kusuma Putri

model of enjoyment: Development and Tilburg University, Netherlands. Google


validation of an enjoyment scale Scholar
(ENJOY). Embry-Riddle Aeronautical
University. Google Scholar Pranaya, D. (2014). Job-Hopping–An
Analytical Review. International
DeTienne, K. B., Agle, B. R., Phillips, J. C., Journal of Research in Business
& Ingerson, M.-C. (2012). The impact Management, 2(4), 67–72. Google
of moral stress compared to other Scholar
stressors on employee fatigue, job
satisfaction, and turnover: An empirical Rivers, D. L. (2018). A grounded theory of
investigation. Journal of Business millennials job-hopping. Walden
Ethics, 110(3), 377–391. Google University. Google Scholar
Scholar
RIZQI, A. N. U. R. (2019). Pengaruh
Dhiman, N., & Arora, N. (2018). Exploring Psychological Capital dan Job
the Relationship of Psycap and Turnover Enjoyment terhadap Intensi Job
Intentions: A Study Among Health Hopping pada Karyawan Generasi Y.
Professionals. Amity Business Review, Universitas Airlangga. Google Scholar
19(1). Google Scholar
Saleem, S., & Qamar, B. (2017). An
Hannus, S. (2016). Traits of the millennial investigation of the antecedents of
generation: Motivation and leadership. turnover intentions and job hopping
Google Scholar behavior: An empirical study of
universities in Pakistan. South Asian
Karavardar, G. (2014). Organizational career Journal of Business Studies. Google
growth and turnover intention: an Scholar
application in audit firms in Turkey.
International Business Research, 7(9), Salles, F. L. P., & d’Angelo, M. J. (2020).
67. Google Scholar Assessment of psychological capital at
work by physiotherapists. Physiotherapy
Khafsin, I. A., & Perdhana, M. S. (2016). Job Research International, 25(3), e1828.
Hopping Pada Karyawan (Studi Google Scholar
Fenomenologi pada Karyawan yang
berpindah-pindah perusahaan). Sihag, P., & Sarikwal, L. (2014). Impact of
Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Google psychological capital on employee
Scholar engagement: A study of IT professionals
in Indian context. Management Studies
Moore, L. L., Grabsch, D. K., & Rotter, C. and Economic Systems, 54(1399), 1–13.
(2010). Using achievement motivation Google Scholar
theory to explain student participation in
a residential leadership learning Suryaratr, R. D., & Abadi, M. A. (2018).
community. Journal of Leadership Modal psikologis dan intensi job
Education, 9(2), 22–34. Google Scholar hopping pada pekerja generasi millenial.
IKRA-ITH HUMANIORA: Jurnal Sosial
Morrow, P. C. (2011). Managing Dan Humaniora, 2(1), 77–83. Google
organizational commitment: Insights Scholar
from longitudinal research. Journal of
Vocational Behavior, 79(1), 18–35. Sypniewska, B. (2014). Evaluation of factors
Google Scholar influencing job satisfaction.
Contemporary Economics, 8(1), 57–72.
Philip, N. (2017). Job-hopping: Does it Google Scholar
benefit or detriment careers. Master Weinswig, D. (2016). Fung Global Retail &
Thesis Human Resource Studies, Technology. The Beauty Market in

1204 Jurnal Syntax Transformation, Vol. 2 No. 8, Agustus 2021


Pengaruh Psychological Capital dan Job Enjoyment terhadap Intensi Job Hopping pada
Karyawan Generasi Y

Brazil. Google Scholar Scholar

YUEN, S. H. (2016). Examining the


generation effects on job-hopping
intention by applying the Theory of
Planned Behavior (TPB). Google
Copyright holder :
Sulik Kusuma Putri (2021).

First publication right :


Jurnal Syntax Transformation

This article is licensed under:

Jurnal Syntax Transformation, Vol. 2 No. 8, Agustus 2021 1205

Anda mungkin juga menyukai