Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

FARMAKOLOGI KEPERAWATAN
Pemberan Obat Oral Pada Pasien
Dosen Pengampu Mata Kuliah :
Ns. Alfonsius Ade Wirawan, S.Kep, M.Kep

OLEH :

Nama : Alif Rifki Ruray


NIM : 230119040132
Kelas : Ekstensi Lanjutan Semester IV

Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran

Universitas Sam Ratulangi Manado

Semester Genap 2024


A. Nama Obat

Chlorpheniramine maleat / CTM

B. Deskripsi Obat

Chlorpheniramine maleat / CTM Tablet merupakan salah satu kategori obat bebas terbatas
yang bisa diperoleh tanpa menggunakan resep dokter. CTM masuk dalam obat golongan
Antihistamin generasi 1 yang mengandung zat aktif Chlorpheniramine maleat. Obat ini
digunakan untuk mengatasi gejala alergi seperti rhinitis alergi, urtikaria, bersin-bersin,
mata berair, gatal pada mata, hidung, tenggorokan atau kulit (Tuarissa et al., 2014).

1. Farmakodinamik

Mekanisme kerja chlorpheniramine sebagai antagonis H1, adalah berkompetisi dengan


aksi dari histamin endogenus, untuk menduduki reseptor-reseptor normal H1 pada sel-
sel efektor di traktus gastrointestinal, pembuluh darah, traktus respiratorius, dan
beberapa otot polos lainnya. Efek antagonis terhadap histamin ini akan menyebabkan
berkurangnya gejala bersin, mata gatal dan berair, serta pilek pada pasien

2. Farmakokinetik

Farmakokinetik chlorpheniramine maleat adalah sebagai berikut:


Absorpsi
Obat chlorpheniramine diabsorpsi baik setelah konsumsi per oral. Bioavailabilitas obat
sekitar 25‒50%. Konsentrasi puncak tercapai dalam waktu 2‒3 jam. Masa kerja obat
adalah sekitar 4‒6 jam. [6]
Metabolisme
Chlorpheniramine terutama dimetabolisme di hepar, melalui enzim sitokrom P450
(CYP450). Antihistamin H1 merupakan salah satu golongan obat yang menginduksi
enzim mikrosomal hepatik, dan dapat memfasilitasi metabolismenya sendiri.
Distribusi
Sekitar 72% chlorpheniramine dalam plasma darah terikat protein.
Eliminasi
Waktu paruh obat dalam plasma darah, bervariasi sekitar 12‒15 jam, hingga mencapai
27 jam. [2] Waktu paruh dapat berdurasi sekitar tiga kali lebih lama daripada efek
terapeutiknya.Sebagian besar chlorpheniramine dikeluarkan oleh tubuh, melalui urine.
C. Jenis Obat

Chlorpheniramine maleat / CTM merupakan jenis obat anti alergi atau antihistamin. CTM
Sendiri merupakan obatk generasi pertama untuk golongan antihistamin.

D. Indikasi

Meredakan gejala alergi yang disebabkan oleh aktivitas histamine, seperti rhinitis alergi,
urtikaria, bersin-bersin, mata berair, gatal pada mata, hidung, tenggorokan atau kulit

E. Kontra Indikasi

Anak usia <2 tahun, neonatus (bayi baru lahir), bayi prematur, penderita serangan asma
akut, glaukoma sudut sempit dan penggunaan bersama obat MAOI atau dalam rentang
waktu 14 hari.

F. Tujuan Pemberian

Pemberian terapi obat CTM ini bertujuan untuk mengatasi atau meredahkan gejala alergi
pasien yang disebabkan oleh aktivitas senyawa histamine di dalam tubuh.

G. Cara Pemberian Obat

Obat CTM Tablet diberikan secara oral, CTM dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah
makan dengan cara di telan tablet CTM secara utuh dengan bantuan air putih. Bila pasien
susah mengonsumsi yang kemasan tablet, dapat diberikan yang kemasan sirup sesuai
dengan dosis yang di resepkan.

CTM hanya digunakan untuk mengatasi gejala alergi yang terjadi dalam jangka pendek.
Jangan mengonsumsi CTM lebih dari 7 hari berturut-turut.
DAFTAR PUSTAKA

tuarissa, S., Wullur, A. C., & Citraningtyas, G. (2014). Profil Penggunaan Obat
Klorfeniramin Maleat Pada Masyarakat Di Kelurahan Bailang Dan Kelurahan
Karombasan Kota Manado. Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT, 3, 22–37.

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (2023). Cek Produk BPOM. Chlorpheniramine.

Riawati. (2018, 11 April). Farmakologi Chlorpheniramine Maleat. Diakses pada 21 Februari


2023, dari https://www.alomedika.com/obat/antialergi-dan-obat-untuk-anafilaksis/
antialergi/chlorpheniramine-maleat/farmakologi

Nareza, Meva. (2022, 10 oktober). CTM. Diakses pada 21 Februari 2023, dari
https://www.alodokter.com/ctm
LAMPIRAN

A. Naskah Proses Pemberian Obat Oral Oleh Perawat

Fase pra interaksi

- Membaca rekam medis pasien

- Memahami rencana tindakan yang akan dilakukan

- Memahami Indikasi, Kontrandikasi, efek samping yang timbul, dan komplikasi yang
mungkin dapat terjadi

- Mencuci tangan

Fase Orientasi:

Perawat: "Selamat pagi Ibu Fani. Saya Ners Alif, perawat yang bertugas pada sif pagi hari ini
pada pukul 08.00 s/d 14.00. Tujuan pertemuan kita saat ini adalah untuk memberikan obat
yang telah diresepkan oleh dokter yakni Obat CTM untuk membantu mengatasi gejala alergi
yang dialami oleh Ibu. Sebelum kita mulai, izinkan saya memastikan kembali identitas Ibu.
Nama lengkap Ibu adalah Ibu Fani, Tanggal Lahir 02 Februari 1994, alamat di Kelurahan
Sario

Pasien: "Iya, Benar Ners."

Perawat: "Baiklah, terima kasih. Sekarang, saya akan menjelaskan prosedur yang akan kita
lakukan dan meminta persetujuan Ibu. Setelah itu, kita akan membuat kesepakatan mengenai
waktu pemberian obat ini. Apakah Ibu mengizinkannya?"

Pasien: "Ya, saya mengizinkannya."

Perawat: "Terima kasih atas persetujuannya. Mari kita buat kontrak waktu untuk pemberian
obat CTM. Berdasarkan resep dokter, obat ini akan diberikan setiap 8 jam sekali sampai
kondisi alergi ibu membaik, obat ini dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan, efek
samping yang ditimbulkan mungkin ibu akan merasakan mengantuk 1 jam setelah minum
obat, bagiamana kira-kira ada pertanyaan dari Ibu setelah mendengar penjelasan saya ?

Pasien: "untuk sementara tidak ada Ners."


Perawat: "Baiklah karena ini pemberian pertama obat CTM untuk itu sekarang saya akan
memberikan Ibu formulir persetujuan tindakan untuk Ibu tanda tangan sebelum kita
melanjutkan pemberian obat. Ini berisi informasi tentang obat yang akan diberikan dan risiko
yang mungkin terkait. Setelah Ibu menandatanganinya, kita bisa melanjutkan."

Pasien : “Baik ners, mari saya tanda tangan”

Fase Kerja:

Perawat: "Sekarang, mari kita lanjutkan dengan pemberian obat. Saya akan meminta Ibu
untuk duduk di kursi di sini. (Membantu pasien untuk duduk dengan nyaman). Mari kita
pasang perlak di daerah dada Ibu untuk melindungi pakaian Ibu. (Memasang perlak dengan
hati-hati)."

Perawat: "Ini adalah obat yang telah disiapkan, bersama dengan segelas air. Saya akan
membantu Ibu meminumnya. (Memberikan gelas obat dan air kepada pasien). Tolong
minumlah dengan perlahan ya bu."

Pasien: (Meminum obat dengan bantuan perawat).

Fase Terminasi:

Perawat : “Sekarang bagaimana perasaan setelah baru saja minum obat ?”

Pasien : “Saya merasa senang dan percaya diri untuk bisa segera sembuh”

Perawat : Wah bagus kalau Ibu merasa senang, tentu akan membuat Ibu lebih semangat untuk
sembuh

Perawat: "Sebelum kita selesai, apakah ada yang ingin Ibu sampaikan atau tanyakan ?"

Pasien: "Tidak, terima kasih Ners."

Perawat: "Baiklah, Ibu telah melakukannya dengan baik, kalau begitu Sekarang, saya akan
membersihkan peralatan yang digunakan dan merapikan lingkungan sekitar Ibu."

Perawat: "Selanjutnya, berdasarkan kontrak waktu yang telah kita buat, pemberian obat CTM
berikutnya akan dilakukan 8 jam kemudian pada pukul 16.00 WIT hari ini, dan setelah 1
sampai 2 jam selanjutnya saya akan dating untuk mengecek respon tubuh Ibu terhadap Obat
CTM yang beru saja diberikan

Pasien: "Oh iya baik Ners."


Perawat: "Baiklah Ibu kalau begitu saya permisi kembali keruangan ya, sampai ketemu lagi
sebentar. Semoga Ibu segera pulih. Salam dan semoga hari Ibu menyenangkan."

Dokumentasi:

Perawat mencatat semua tindakan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien,
termasuk detail obat yang diberikan, respons pasien, dan rencana tindak lanjut.

B. Foto Obat

Anda mungkin juga menyukai