Anda di halaman 1dari 5

Program Studi Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Pakuan

TERVALIDASI / TIDAK TERVALIDASI

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2020/2021


PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN

Mata Kuliah : KOMUNIKASI DAN SISTEM INFORMASI OBAT(CD)


Hari dan Tanggal : RABU, 21 APRIL 2021
Sifat Ujian : ONLINE
Program Studi/Semester : Farmasi/VI
Alokasi Waktu : 90 menit
Dosen Penguji : apt. Emy Oktaviani, M.Clin.Pharm.

Nama Mahasiswa : SALSA SYIFA NABILLA


NPM : 066118151
Kelas :D
Tanda Tangan : SSN

SOAL TIPE : ANALISA KASUS

INSTRUKSI PENGERJAAN :

1. Ketik jawaban langsung pada kolom jawaban yang tersedia


2. Jangan lupa menuliskan identitas Anda
3. Jawaban yang terindikasi sama antara mahasiswa atau sama dengan PDF
Materi yang diberikan atau melakukan copy paste tugas, otomatis akan
diberikan nilai nol (0) untuk keduanya.
4. Jawaban dikumpulkan dalam bentuk file PDF dengan penamaan NPM-
NAMA-UTSKSIO

TEKS 1.
Perhatikan dialog berikut ini. Dialog ini terjadi di apotik.
Apoteker : Siang bu ada yang bisa kami bantu?
Pasien : Saya mau membeli Deksametasone dan menebus resep antibiotik
Apoteker : Oh baik bu
Beberapa menit kemudian…
Apoteker : ini bu obatnya
Pasien : mba ini cara minumnya bagaimana, soalnya sekarang sedang puasa
Apoteker : oh seperti biasa saja bu, ibu atur saja sendiri waktu minum obatnya
menyesuaikan kapan ibu tidak puasa. Bagaimana bu, perlu obat
lainnya lagi?
Pasien : oh iya mba baik, tidak ada cukup 2 obat itu.
Apoteker : baik ibu totalnya sekian…
Pasien : ini uangnya mba, terima kasih.
Program Studi Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Pakuan

1. Apakah Pelayanan Informasi Obat pada dialog tersebut sudah tepat? Jelaskan
jawaban Anda baik Ya maupun Tidak! (10)
Jawaban:
Tidak tepat, karena apoteker disini tidak menjelaskan bagaimana dan seperti apa obat
deksametason dan antibiotic karena ditakutkan diminum saat bulan puasa pasien menjadi
tidak teratur dan tidak dihabiskan. Karena jika tidak dihabiskan antibiotic bisa menjadi
resisten. Lalu kesalahan disini adalah apoteker tidak menjelaskan bagaimana seharusnya
pasien meminum obat saat bulan puasa, yang dimana waktu untuk meminum obat menjadi
sedikit dan sempit. Seharusnya apoteker memberitahukan pasien untuk meminum obat saat
buka puasa, sebelum tidur dan saat sahur. Yang dimana hanya 12 jam tersisa dari waktu
setelah puasa dibagi menjadi 3 kali minum obat menjadi interval waktu setiap 4 jam sekali.

2. Jika jawaban Anda pada pertanyaan No. 1 adalah Tidak, bagaimana Pelayanan
Informasi Obat seharusnya dilakukan? Tuliskan kembali dialog yang menurut Anda
benar! Jika jawaban Anda pada pertanyaan No.1 adalah Ya, jelaskan
alasannya! (15)
Jawaban:
Apoteker : Siang bu ada yang bisa kami bantu?
Pasien : Saya mau membeli Deksametasone dan menebus resep antibiotik
Apoteker : Oh baik bu
Beberapa menit kemudian…
Apoteker : ini bu obatnya, saya akan menjelaskan bagaimana cara meminum obat
deksametason ini saat bulan puasa bu. Apakah ibu bisa meluangkan waktu?
Pasien : Baik bu
Apoteker : Begini bu, saat bulan puasa pasien harus tetap meminum obat sesuai dengan resep
yang diberikan. Deksametason ini diminum 3 kali sehari jika terjadi peradangan apabila tidak
ada peradangan tidak perlu diminum begitu juga dengan antibiotik, sedangkan waktu yang
tersisa hanya 12 jam maka dari itu interval waktu untuk meminum obatnya setiap 4 jam
sekali contohnya seperti diminum setelah buka puasa, sebelum tidur dan setelah sahur bu.
Kemudian untuk antibiotic ibu harus menghabiskan obat ini sesuai dengan resep yang
diberikan karena jika tidak ini akan menyebabkan resisten untuk tubuh ibu.
Pasien : Oh seperti itu ya bu
Apoteker : Apakah sudah cukup jelas bu? Atau ada yang mau ditanyakan lagi?
Pasien : Sudah jelas bu, terimakasih banyak.
Apoteker : Jika sudah cukup jelas bisa ibu ulangi penjelasan nya bu agar tidak terjadi
kekeliruan.
Pasien : Baik bu, deksametason dan antibiotiknya di minum tiga kali sehari jika terjadi
peradangan dan diminumnya pada saat buka puasa, sebelum tidur dan sesudah sahur. Begitu
ya bu?
Apoteker : Iya betul sekali ibu.
Pasien : Jadi berapa bu ini harga nya?
Apoteker : Iya ibu totalnya jadi 20.000
Pasien : Ini bu
Apoteker : Terimakasih bu, cepat sembuh

TEKS 2.
Program Studi Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Pakuan

Seorang dokter sedang berdiskusi dengan apoteker farmasi klinis di rumah


sakit mengenai apakah penggunaan Captopril kombinasi Candesartan
sebagai antihipertensi pada pasien hipertensi dengan gagal jantung aman
digunakan.

3. Rancanglah dialog yang terjadi dengan Anda sebagai apoteker dan tandai kalimat
yang menyatakan informasi latar belakang untuk menjawab pertanyaan tersebut!
(20)
Jawaban:

4. Lengkapi tabel berikut (gunakan minimal 2 jenis literatur). (20)

Nama/Alamat Sumber Kategori (Literatur Hasil atau kesimpulan


Informasi yang Anda Tersier/Sekunder/Primer) dari sumber informasi
gunakan untuk menjawab yang Anda gunakan.
pertanyaan dokter
tersebut.

TEKS 3.
Narasi ini terjadi pada rumah sakit dan Pelayanan Informasi Obat (PIO) ini
dilakukan oleh apoteker farmasi klinis. PIO dilaksanakan kepada pasien
geriatri, penderita TBC dan memiliki riwayat DM tipe 2 yang sedang
menjalani terapi dengan insulin. Pasien datang kontrol ke spesialis penyakit
dalam untuk penyakit yang dideritanya.

5. Tuliskan poin-poin penting apa saja yang PENTING di informasikan oleh


apoteker kepada pasien/pendamping pasien? (15)
Jawaban:
- Untuk pasien penderita TBC jika diberikan obat Rifampisin sebaiknya apoteker
memberitahukan efek samping dari Rifampisin tersebut karena efek samping dari
rifampisin ini adalah urin menjadi warna merah yang apabila pasien tidak
diberitahukan efek samping nya bisa menyebabkan pasien menjadi salah paham akan
obat tersebut dan berhenti meminumnya. Sebaiknya apoteker memberi tahukan
bahwa jika urin menjadi merah itu artinya obat bekerja dengan baik di dalam tubuh.
Lalu apoteker harus meyakinkan pasien untuk menghabiskan obat yang diberikan
oleh dokter karena untuk pengobatan TBC itu jangka panjang seperti 3,6 dan 9 bulan.
Apabila putus pengobatan atau tidak meminum obat sehari pun pengobatan untuk
TBC dilakukan ulang dari awal agar mencapai efek terapeutiknya.
- Untuk pasien yang sedang menjalani terapi insulin yaitu apoteker menginformasikan
bagaimana cara penggunaan insulin nya. Penggunaan nya adalah saat gula darah
turun sebelum makan. Apabila disuntikkan sendiri menggunakan insulin pen bisa
disuntikkan didaerah perut, paha atas dan lengan. Disarankan untuk mengganti titik
injeksi penyuntikan insulin pen setelah waktu dua hari berturut-turut, jangan
menggunakan titik yang sama secara berulang-ulang karena dapat menyebabkan
Program Studi Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Pakuan

kulit iritasi dan merusak jaringan lemak dibawah kulit. Lalu untuk penyimpanan
insulin baru sebaiknya disimpan dalam lemari es dengan suhu 2-8 derajat jangan
dibekukan di freezer. Menyimpan dalam lemari es bertujuan untuk menjaga
kestabilan insulin pen yang stabil jika di simpan pada suhu dingin dan dapat bertahan
lebih lama sampai masa kadaluarsa jika di simpan pada suhu dingin. Tidak
disarankan menyimpan dalam freezer karena jika insulin menjadi beku maka terdapat
perubahan bentuk partikel insulin menjadi kristal atau gumpalan sehingga insulin
menjadi rusak dan tidak bisa digunakan lagi. Sedangkan untuk insulin yang sedang
digunakan disimpan dalam suhu sejuk ruangan yang terlindung dari cahaya matahari
(15-20 derajat) dan sebaiknya tidak di simpan dalam lemari es. Penyimpanan insulin
pen yang sudah / sedang dipakai, baik di simpan pada suhu sejuk ruangan atau di
simpan didalam kulkas, insulin pen tetap hanya bisa digunakan 30 hari sejak insulin
tersebut dipakai. Insulin pen yang sedang dipakai, dapat digunakan sampai 4 minggu
atau 1 bulan. Penderita diabetes mellitus yang menggunakan pengobatan insulin pen
lebih baik mempersiapkan gula-gula seperti permen atau makanan minuman manis,
agar dapat menjadi tindakan awal ketika terjadi penurunan gula secara mendadak
akibat penggunaan insulin. Sebaiknya penggunaan jarum insulin pen hanya sekali
pakai / dapat digunakan 2-3 kali atau ganti jarum apabila jarum mulai tumpul yang
ditandai sakit ketika disuntikkan.
6. Rancanglah dialog yang terjadi dengan Anda sebagai apoteker farmasi klinis dan
berikan kreatifitas Anda sebagai apoteker untuk meyakinkan dan membantu
pasien agar rutin meminum obat mengingat pasien adalah geriatri. (20)
Jawaban:
Apoteker: Selamat siang mba ada yang bisa saya bantu?
Pasien: Iya mba, saya mau ambil obat ini mba (memberikan resep)
Apoteker: Oh iya mba tunggu sebentar yaa
(Beberapa menit kemudian)
Apoteker : Pasien atas nama yuri.
Pasien : Iya mba betul, saya walinya.
Apoteker : Mba disini resepnya diberikan rifampisin dan insulin pen. Nah disini saya akan
menjelaskan bagaimana penggunaan dan efek samping dari kedua obat tersebut. Apakah ibu
bisa meluangkan waktu nya sebentar? Bila perlu di catat atau di rekam di hp ya bu..
Pasien : Baik mba
Apoteker : Untuk rifampisin efek sampingnya adalah urin menjadi warna merah, tidak perlu
kaget ya bu apabila itu terjadi berarti obat bekerja dengan baik di dalam tubuh. Lalu untuk
pengobatan rifampisin ini jangka panjang sebaiknya diminum secara teratur setiap hari dan
tidak boleh terlewatkan karena jika terlewatkan maka pengobatan nya diulangi lagi dari awal.
Minumnya satu kali sehari dipagi hari saat perut kosong atau 1 jam sebelum makan. Dan
untuk insulin pen bisa disuntikan di daerah paha atas, lengan, perut dan pantat. Disarankan
untuk mengganti titik injeksi penyuntikan insulin pen setelah waktu dua hari berturut-turut,
jangan menggunakan titik yang sama secara berulang-ulang karena dapat menyebabkan kulit
iritasi dan merusak jaringan lemak dibawah kulit. Insulin pen ini hanya bisa digunakan
sebulan ya bu, dan untuk penyimpanan insulin yang sedang digunakan bisa disimpan dalam
suhu sejuk ruangan yang terlindung dari cahaya matahari (15-20 derajat) dan sebaiknya tidak
di simpan dalam lemari es dan untuk insulin yang belum digunakan disimpan dalam lemari
es yang bersuhu 2-8 derajat. Efek samping dari insulin ini adalah Hipoglikemik (Penurunan
kadar gula dalam darah) yang ditandai dengan pusing, lemas, pandangan berkunang-kunang,
kadang kadang pandangan menjadi gelap (pitam), mengantuk bukan pada jam tidur, keluar
keringat dingin, berkeringat berlebihan. Sebaiknya tidak mengendarai, bekerja dengan mesin
atau melakukan aktivitas berat setelah menggunakan insulin pen. Apabila terjadi
Program Studi Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Pakuan

hipoglikemik setelah melakukan aktivitas tersebut, maka istirahat perlu waktu untuk
pengembalian ke keadaan normal sekitar 15 menit atau lebih baik dipastikan dengan
mengukur kadar gula darah. Apakah sudah cukup jelas bu?
Pasien : Sudah cukup jelas bu
Apoteker : Jadi diusahakan selalu meminumnya dengan rutin ya bu. Apabila nanti ibu lupa
ya bisa telepon ke apotek ini ko bu nanti saya bantu untuk penggunaan nya
Pasien : Baik bu, terimakasih banyak

GOOD LUCK

Anda mungkin juga menyukai