Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 3

1. Elih Febriyani (066118128)


2. Intisari Prihar A.A (066118132)
3. Ulvi Exita (066118139)
4. Arviani Rahmawati (066118141)
5. Devti Monalisa (066118148)
6. Aulia Azmi (066118150)
7. Salsa Syifa Nabilla (066118151)

PETUNJUK :
KERJAKAN TUGAS DI BAWAH INI SECARA BERKELOMPOK. BUATLAH
SEBANYAK 8 KELOMPOK. TUGAS DIBUAT DENGAN MENGETIK LANGSUNG
JAWABAN PADA KOTAK YANG TERSEDIA, DIKETIK RAPI, DAN JANGAN LUPA
MENULISKAN:
NOMOR URUT KELOMPOK
NAMA ANGGOTA KELOMPOK
NPM ANGGOTA KELOMPOK

JAWABAN DIKUMPULKAN TEPAT PADA WAKTU YANG DITENTUKAN MELALUI


E-LEARNING DENGAN FORMAT PDF DAN PENAMAAN NOMOR URUT
KELOMPOK_TUGAS1KSI. PENGUMPULAN FILE JAWABAN HANYA DILAKUKAN
OLEH PERWAKILAN KELOMPOK.

INSTRUKSI SOAL.
BACALAH DENGAN SEKSAMA NARASI SITUASI DI BAWAH INI DAN BUATLAH
SUATU PERCAKAPAN ATAU DIALOG DENGAN MEMPERHATIKAN ASPEK-
ASPEK KOMUNIKASI EFEKTIF DAN CLINICAL COMMUNICATION. JIKA
DIPERLUKAN, ANDA DAPAT MEMBERIKAN PENGANTAR DAN CATATAN
PENTING UNTUK MASING-MASING NARASI.
NARASI 1.
Seorang pasien, AN 2 hari yang lalu datang berobat ke rumah sakit X dan didiagnosa
oleh dokter M dengan penyakit tertentu. Dokter M memberikan resep sesuai dengan
diagnosa yang dialami pasien melalui e-prescribing. Rumah sakit X sudah menerapkan
pelayanan dan komunikasi dengan sistem informasi manajemen yang baik. Hari ini
pasien AN tiba-tiba masuk ke UGD dengan keadaan darurat dan diperlukan
penanganan segera. Setelah dilakukan rekonsiliasi obat oleh farmasis, diketahui pasien
baru saja mengkonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter M. Namun, setelah
dilakukan penelusuran terkait masalah pasien dengan metode SOAP, diketahui terjadi
masalah terkait obat yaitu salah pemberian obat. Obat yang diberikan merupakan obat
yang kontraindikasi untuk pasien.
Anda sebagai farmasis, bagaimana Anda memulai komunikasi kepada dokter untuk
mengatasi masalah di atas? Apa solusi Anda terhadap kasus di atas?

JAWABAN 1.

Percakapan seorang farmasis kepada dokter yang salah memberikan resep untuk pasiennya.

Farmasis: “Selamat pagi dok.”

Dokter : “Iya selamat pagi, ada yang bisa saya bantu?”

Farmasis : ”Dok, apakah dokter pernah menangani pasien atas nama Sabyan?”

(sambil membawa rekam medis pasien atas nama Sabyan)

Dokter : ”Boleh saya liat rekam medis pasiennya terlebih dahulu?”

(Setelah dokter melihat rekam medis pasien)

Dokter : ”Iya benar, saya yang menangani pasien Sabyan ini. Ada masalah apa dengan
pasiennya?”

Farmasis :”Begini dok, setelah 2 hari yang lalu pasien mengkonsumsi obat yang diresepkan,
pasien tiba-tiba masuk ke UGD dengan keadaan darurat.”

Dokter :”Apakah ada kesalahan?”

Farmasis :”Iya dok, karena setelah dilakukan rekonsiliasi obat ternyata dokter memberikan obat
yang memiliki kontraindikasi.”

Dokter :”Memangnya pasien memiliki kontraindikasi terhadap obat apa?”

Farmasis :”Pasien tersebut memiliki penyakit asma dan obat yang diresepkan oleh dokter adalah
Ibuprofen yang menyebabkan pasien mengalami kontraindikasi.”

Dokter :”Mohon maaf sebelumnya, saya tidak menanyakan perihal riwayat penyakit yang diderita
oleh pasien.”

Farmasis :”Oh iya dok, sebaiknya dokter memberikan resep kembali untuk pasien.”

Dokter :”Baik, akan saya resepkan kembali. Tolong hubungi keluarga pasien untuk mengambil
resepnya.”

Farmasis :”Baik dok, terima kasih.”

(Farmasis menghubungi keluarga pasien.)

Farmasis :”Assalamualaikum wr.wb apakah benar ini dengan keluarga pasien atas nama Sabyan?”

Keluarga pasien :”Waalaikumussalam wr.wb benar saya dengan ibu nya Sabyan.”

Farmasis :”Saya dari instalasi farmasi Rumah Sakit X, begini bu. perihal resep yang diberikan
oleh dokter yang memiliki kekeliruan, jadi dokter memberikan resep kembali untuk pasien atas
nama Sabyan.”

Keluarga pasien :”Baik ka terima kasih.”

Farmasis :”Diharapkan ibu bisa mengambil obat ke bagian instalasi farmasi.”

Keluarga pasien :”Baik ka, saya akan mengambil obatnya ke sana.”

Farmasis :”Terima kasih.”


NARASI 2.
Seorang pasien marah-marah kepada seorang apoteker akibat tidak mengizinkannya
membeli antibiotik yang diinginkan oleh pasien. Pasien sudah 2 hari mengalami sakit
gigi dan datang ke apotik hendak membeli antibiotik karena merasa sudah biasa
mengkonsumsi obat tersebut secara bebas.
Anda sebagai farmasis, bagaimana komunikasi Anda kepada pasien untuk mengatasi
masalah di atas? Apa solusi Anda terhadap kasus di atas?

JAWABAN 2.
Farmasis :"Selamat pagi, selamat datang di apotek Unpak farma. Ada yang bisa saya bantu?"
Ayus :"Saya ingin membeli obat antibiotik amoxicilin."
Farmasis :"Apakah bapak membawa resep yang diberikan oleh dokter?"
Ayus :" Saya tidak punya resep dokter tapi saya biasanya kalau sakit gigi selalu meminum obat
amoxicilin."
Farmasis :" Maaf bapak sebelumnya, antibiotik tidak bisa dibeli tanpa adanya resep dari dokter."
Ayus :" Ah masa mba, saya pernah beli amoxcilin disini tapi tetep dikasih ko walaupun tanpa
resep dokter."
Farmasi :"Memangnya bapak mempunyai keluhan apa?"
Ayus :"Saya mempunyai keluhan sakit gigi sudah 2 hari mba, biasanya saya sering minum obat
amoxicilin."
Farmasis :"Begini pak, saya sebagai apoteker disini menyarankan bapak untuk membeli obat
pereda nyeri nya terlebih dahulu yang bisa dibeli tanpa resep dokter. Obat yang saya bisa sarankan
ada obat asam mefenamat atau cataflam."
Ayus :"Memangnya kenapa harus ada resep?!"
Farmasis :" Karena amoxicilin itu adalah antibiotik golongan obat keras yang tidak bisa dibeli
tanpa resep dokter. Dan amoxicilin jika digunakan sembarangan bisa menyebabkan resisten."
Ayus :"Tapi saya hanya sembuh jika meminum amoxicilin."
Farmasis :" Jika bapak tetap ingin membeli amoxicilin sebaiknya bapak konsultasi ke dokter
terlebih dahulu dan meminta resepnya. Setelah itu bapak bisa kembali ke sini dengan membawa
resep untuk menebus amoxicilin."
Ayus :"Oh gitu, baik mba terima kasih yaa. Untuk meredakan nyeri gigi saya sebaiknya
mengkonsumsi obat apa ya?"
Farmasis :"Untuk sementara sebaiknya bapak menggunakan asam mefenamat atau cataflam."
Ayus :" Yaudah mba saya beli asam mefenamat aja."
Farmasis :" Iya bapak tunggu sebentar."
(Apoteker menyiapkan obat)
Farmasis : "Ini obat asam mefenamatnya bapak, digunakan 3 kali sehari setiap 8 jam sekali untuk
meredakan nyeri pada gigi. Selain mengkonsumsi obat pereda nyeri nya, bapak juga bisa
menghindari makan makanan yang terlalu dingin, rajin menggosok gigi dan mengurangi konsumsi
gula berlebih serta menjaga kebersihan mulut."
Ayus :" Baik terima kasih ya mba informasinya, maaf untuk masalah yang tadi saya tidak tahu
kalau pembelian obat amoxicilin itu harus menggunakan resep dokter."
Farmasis :" Iya pak sama-sama, tidak apa-apa pak untuk masalah tadi, itulah tugas kami seorang
farmasi untuk memberikan informasi obat. Jangan lupa untuk menjaga kesehatan selalu ya pak.
Semoga lekas sembuh ya pak. "

Anda mungkin juga menyukai