Anda di halaman 1dari 4

Pengaruh Program Kampus Mengajar Terhadap Peningkatan Kualitas Diri Mahasiswa

Kampus Merdeka merupakan perpanjangan dari program Merdeka Belajar yang


memberikan kebebasan selama tiga semester kepada mahasiswa untuk mencari pengalaman
belajar diluar kampus. Hal ini merupakan langkah terciptanya peningkatan kualitas pendidikan
yang dicetuskan oleh menteri pendidikan Nadiem Makarim (Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2020). Itulah sebabnya dalam setiap proses
pembelajaran, perguruan tinggi diharapkan mampu melakukan inovasi-inovasi yang berpusat
pada mahasiswa agar mendukung tercapainya lulusan yang berkualitas yang siap menghadapi
situasi zaman yang terus berubah. Kegiatan umum dalam program kampus merdeka ialah:
pertukaran pelajar, magang, Asistensi mengajar di satuan pendidikan, penelitian, proyek
kemanusiaan, kegiatan wirausaha, proyek independen, dan membangun desa/kuliah kerja nyata
tematik (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2020).

Dikutip dari video talk show youtube, terkait dengan hak belajar tiga semester di luar
program studi, beliau memberikan analogi “bayangkan semua mahasiswa disuatu hari harus
berenang ke suatu pulau di laut terbuka. Pada saat ini, semua perenang-perenang kita itu hanya
dilatih satu gaya saja, (satu gaya itu adalah prodinya dia) dan hanya dilatih di kolam renang,
(kolam renang itu kampus)”. Dalam hal ini, bagaimana mahasiswa dapat berenang dengan baik
atau menyesuaikan diri berenang di laut terbuka, sedangkan laut terbuka memiliki kondisi yang
bervariatif dan mahasiswa (perenang) tersebut dilatih di kolam renang (kampus). Oleh karenanya
dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa, hendaknya mahasiswa jangan cuma dilatih di dalam
kampus, karena dikehidupan nyata permasalahannya akan lebih beraneka ragam. Sebagaimana
yang disampaikan Mendikbud bahwa hampir tidak ada profesi di dunia nyata yang hanya
menggunakan satu rumpun ilmu, semua profesi di dunia nyata membutuhkan kombinasi dari
beberapa disimplin ilmu. (Kemendikbud RI, 2020.) Dalam hal ini, mahasiswa sebagai orang
dewasa membutuhkan prinsip pembelajaran tersebut, karena sebagaimana yang telah
dikemukakan oleh Mendikbud bahwa hendaknya mahasiswa dilatih tidak hanya di kolam renang
(kampus), namun juga perlu ke laut terbuka, karena kondisi laut yang bervariatif, atau proses
pembelajaran kampus dapat disimulasikan layaknya laut.
Dari banyaknya kegiatan Kampus Merdeka, salah satu program unggulannya adalah
Kampus Mengajar. Program ini berfokus dalam penguatan literasi dan numerasi, aktualisasi
minat dan potensi, serta membantu administrasi dimana sekolah tersebut merupakan sekolah
yang termasuk dalam kategori 3T (terdepan, terpencil, dan tertinggal). Tidak hanya bertujuan
untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah tersebut, tetapi juga memiliki dampak positif
terhadap kualitas diri mahasiswa. Program Kampus Mengajar melibatkan mahasiswa dalam
kegiatan pengabdian kepada masyarakat, khususnya di wilayah sekitar kampus. Melalui program
ini, mahasiswa terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, pengajaran, dan pembelajaran di sekolah-
sekolah, pusat-pusat pembelajaran, maupun komunitas lokal. Dengan demikian, mereka tidak
hanya memperluas wawasan dan pengetahuan mereka, tetapi juga mengasah keterampilan
kepemimpinan, empati, serta kemampuan berkomunikasi dan beradaptasi dengan beragam
lingkungan.

Salah satu dampak positif utama dari Program Kampus Mengajar adalah peningkatan
kualitas diri mahasiswa. Kualitas tersebut dapat dilihat dari berbagai aspek, yaitu:

1. Peningkatan Keterampilan Akademik.

Melalui kegiatan mengajar pada program Kampus Mengajar, mahasiswa dapat memahami lebih
dalam materi pelajaran dan keterampilan akademik tertentu.

2. Pengembangan Kemampuan Komunikasi.

Saat melakukan pengajaran, kemampuan komunikasi verbal dan non-verbal mahasiswa dapat
meningkat, karena aktivitas tersebut mengharuskan mahasiswa untuk berkomunikasi dengan baik
dengan peserta didik mereka.

3. Peningkatan Keterampilan Kepemimpinan.

Keterampilan kepemimpinan mahasiswa dapat dikembangkan saat menyampaikan materi secara


efektif dan mengatur kelas saat mulai mengajar

4. Peningkatan Keterampilan Pengelolaan Waktu.

Perencanaan waktu yang efisien untuk mempersiapkan materi pelajaran, mengajar kelas, dan
memberikan umpan balik kepada peserta didik merupakan aktivitas mengajar mahasiswa yang
terlibat dalam program Kampus Mengajar untuk dapat meningkatkan keterampilan pengelolaan
waktu.

5. Peningkatan Kepercayaan Diri.

Melalui pengalaman mengajar, mahasiswa dapat merasakan peningkatan dalam kepercayaan diri
mereka, terutama dalam kemampuan mereka untuk menyampaikan informasi dengan jelas dan
efektif.

6. Peningkatan Rasa Pemahaman dan Empati.

Mahasiswa dapat mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan dan tantangan
yang dihadapi oleh individu lain melalui interaksi dengan peserta didik,. Hal ini dapat membantu
meningkatkan rasa empati mereka.

7. Peningkatan Kualitas Belajar.

Melihat materi pelajaran dari sudut pandang yang berbeda dan memperdalam pemahaman
mereka melalui pemikiran kritis dan analisis dalam kegiatan mengajar Mahasiswa dapat
meningkatkan kualitas belajar.

8. Peningkatan Rasa Kepemilikan terhadap Pembelajaran.

Mahasiswa dapat merasa lebih terlibat dan memiliki rasa kepemilikan yang lebih besar terhadap
proses pembelajaran mereka sendiri dalam proses pengajaran.

Secara keseluruhan, Program Kampus Mengajar dapat memberikan manfaat yang


signifikan bagi mahasiswa dalam hal peningkatan kualitas diri mereka melalui pengembangan
keterampilan akademik, sosial, dan kepemimpinan. Melalui pengalaman langsung berinteraksi
dengan masyarakat, mahasiswa belajar untuk lebih peka terhadap realitas sosial dan kebutuhan
masyarakat sekitar. Mereka belajar untuk menjadi agen perubahan yang berkontribusi positif
bagi masyarakat, serta mengembangkan sikap tanggung jawab sosial yang tinggi. Selain itu,
Program Kampus Mengajar juga membantu mahasiswa mengasah keterampilan kepemimpinan
dan kemampuan beradaptasi. Dalam situasi di mana mereka harus mengajar atau berinteraksi
dengan berbagai lapisan masyarakat, mahasiswa belajar untuk menjadi pemimpin yang efektif
dan fleksibel. Mereka juga belajar untuk menghadapi tantangan dan mengatasi berbagai
hambatan yang mungkin timbul dalam proses pengabdian kepada masyarakat.
Melalui Program Kampus Mengajar, mahasiswa memiliki kesempatan untuk memperluas
jaringan sosial dan profesional mereka. Dengan terlibat dalam berbagai kegiatan di luar
lingkungan kampus, mereka dapat berinteraksi dengan beragam individu dan institusi, termasuk
tokoh masyarakat, guru, dan pejabat pemerintah setempat. Hal ini dapat membuka peluang karir
dan pengembangan diri di masa depan. Secara keseluruhan, Program Kampus Mengajar
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kualitas diri mahasiswa di Banten.
Melalui pengalaman langsung dalam melayani masyarakat, mahasiswa belajar untuk menjadi
individu yang lebih tangguh, empatik, dan bertanggung jawab. Dengan demikian, program ini
tidak hanya mendukung pembentukan karakter yang berkualitas, tetapi juga membantu
mahasiswa menjadi pemimpin masa depan yang berkontribusi positif bagi masyarakat dan
bangsa.

Anda mungkin juga menyukai