1. Untuk menentukan total skor siswa berdasarkan aspek penilaian yang diberikan dengan skala
Likert (1-5), kita dapat menghitung total skor untuk masing-masing aspek dan kemudian
menjumlahkan skor tersebut. Berikut adalah langkah-langkahnya:
1) Kemampuan merepresentasi pengetahuan yang dimiliki dikomunikasikan kedalam
simbol, model, sifat, atau hubungan.
• Skor Likert: 4
2) Kemampuan memprediksi suatu jawaban dan proses solusi.
• Skor Likert: 3
3) Menggunakan pola dan hubungan untuk menganalisis situasi matematik.
• Skor Likert: 5
4) Kemampuan untuk menyusun dan menguji konjektur.
• Skor Likert: 2
5) Kemampuan menarik kesimpulan secara logis.
• Skor Likert: 4
Setelah mendapatkan skor untuk setiap aspek, kita jumlahkan skor-skor tersebut :
Total Skor=4+3+5+2+4=18Total Skor=4+3+5+2+4=18
Jadi, total skor yang diperoleh siswa tersebut adalah 18.
2. Untuk menilai siswa berdasarkan skor yang diperoleh, kita dapat menggunakan rentang nilai
dan keterangan nilai huruf yang telah diberikan. Berikut adalah langkah-langkahnya:
1) Menyusun Skor Siswa:
• Skor siswa yang diberikan: 60, 40, 80, 30, 75, 52, 59, 71, 41, 58, 60, 70, 80, 88, 76
2) Menghitung Rata-rata Skor Siswa:
• Rata-rata=Total SkorJumlah SiswaRata-rata=Jumlah SiswaTotal Skor
• Rata-rata=60 + 40 + 80 + 30 + 75 + 52 + 59 + 71 + 41 + 58 + 60 + 70 + 80 + 88 +
76 /15
• Rata-rata=790 / 15 ≈ 52.67
3) Menentukan Kategori Nilai:
• Menggunakan rentang nilai dan keterangan nilai huruf yang telah diberikan.
• Kategori A: ≥80≥80
• Kategori B: 66−7966−79
• Kategori C: 56−6556−65
• Kategori D: 46−5546−55
• Kategori E: ≤45≤45
4) Memberikan Kategori Nilai untuk Setiap Siswa:
• Dengan merujuk pada rentang nilai di atas, kita dapat menentukan kategori nilai
untuk setiap siswa berdasarkan skor yang diperoleh.
5) Menganalisis Hasil dan Memberikan Kesimpulan:
• Misalnya, jika skor siswa X adalah 75, maka siswa X termasuk dalam kategori B.
3. Dalam menyusun soal, proses pengukuran validitas dan reliabilitas merupakan langkah yang
kritis untuk memastikan bahwa instrumen evaluasi benar-benar mengukur apa yang diinginkan
dan memberikan hasil yang konsisten. Validitas memastikan bahwa soal-soal mencerminkan
dengan baik konstruk atau kemampuan yang diukur. Dengan validitas yang baik, kita dapat
yakin bahwa hasil evaluasi memberikan gambaran yang akurat tentang prestasi atau
kemampuan siswa.
Reliabilitas, sementara itu, memberikan kepastian bahwa hasil evaluasi tidak dipengaruhi oleh
faktor-faktor kebetulan atau tidak terkendali. Soal yang reliabel akan menghasilkan hasil yang
konsisten jika diulang dalam situasi yang serupa. Ini penting untuk membuat keputusan yang
berkelanjutan dan dapat diandalkan berdasarkan hasil evaluasi.
Mengukur validitas dan reliabilitas dalam menyusun soal adalah sangat penting dalam konteks
pengembangan instrumen evaluasi atau tes. Validitas dan reliabilitas adalah dua konsep kunci
yang menjamin bahwa instrumen evaluasi memberikan informasi yang akurat, konsisten, dan
dapat dipercaya. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut:
1) Validitas:
Pentingnya, Soal yang valid akan menghasilkan data yang akurat dan relevan terkait dengan
kemampuan atau pengetahuan yang diukur. Validitas, membantu memastikan bahwa soal
benar-benar mencerminkan tujuan pengukuran atau konstruk yang diinginkan.
2) Reliabilitas:
Pentingnya, Soal yang reliabel memberikan kepastian bahwa hasil tes atau evaluasi dapat
diandalkan dan tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal yang tidak terkendali. Reliabilitas
memastikan bahwa hasil yang diperoleh dapat diandalkan dan dapat diulang.
4. Langkah-langkah Penilaian :
1) Menentukan Skor Maksimal:
➢ Terlebih dahulu, tentukan skor maksimal yang dapat diperoleh oleh siswa pada setiap
penilaian (Pb.1 hingga Pb.6). Jika KKM adalah 70, maka skor maksimal adalah 100 -
KKM, yaitu 30.