Jawab
Pajak merupakan pungutan paksa yang dilakukan oleh pemerintah terhadap wajib pajak
(masyarakat). Pajak merupakan iuran wajib kepada Negara berdasarkan undang-undang dengan
tidak mendapat balas jasa kembali secara langsung. karena itu banyak sekali pengertian pajak,
dari pengertian dan tujuan pajak ini lah terdapat unsur yang membedakan antara pajak dan
pungutan lain. Dari mulai timbulnya, pengertian, fungsi, dan jenis-jenis pajak kita dapat
mengelompokan mana yang berupa pajak dan mana yang berupa pungutan dan bagaimana
hukum pajak itu, hukum pajak pun mempunyai beberapa hubungan dengan hukum lain yang
salah satunya adalah hubungan hukum pajak dengan hukum pidana
Pajak juga memiliki banyak hubungan dengan hukum-hukum yang lainnya yang secara
umum terhubung dengan 2 (dua) ilmu hukum yang lain nya. Yang pertama hubungan hukum
pajak dengan hukum perdata dan yang ke dua hubungan hukum pajak dengan hukum pidana.
Hubungan Hukum Pajak dengan Hukum Perdata
Hukum pajak mempunyai keterkaitan yang erat dengan hukum perdata terutama tentang masalah
dasar pemungutan pajak yang dikenali yaitu adanya peristiwa, keadaan, dan perbuatan. Ketiga
hal tersebut dijadikan sebagai tatbestand yang dituangkan dalam UU Pajak. Disamping hal
tersebut istilah-istilah dalam hukum pedata banyak dipergunakan dalam hukum pajak dengan
prinsip yang harus dipegang bahwa pengertian-pengertian dalam hukum perdata tidaklah akan
selalu dianut dalam hukum pajak.
Jawab
Fungsi Budgeter disebut sebagai fungsi utama pajak atau fungsi fiskal
yaitu suatu fungsi dalam mana pajak dipergunakan sebagai alat untuk
memasukan dana secara optimal kekas negara berdasarkan undang-
undang perpajakan yang berlaku
Regulerent disebut juga sebagai fungsi tambahan dari pajak yaitu pajak
perlu dipergunakan untuk mencapai tujuan tertentu maka pajak sebagai
alat kebijaksanaan,misalnya pemerintah ingi memberantasmabuk-
mabukan dimasyarakat,maka dengan cara pajak minuman keras yang
tinggi
Jawab
Penggolangan Pajak
Langsung
Golongan
Tidak Langsung
Pusat/Negara
Pajak Pemungut
Daerah
Subjektif
Sifat
Objektif
Menurut Golongan
Pajak Langsung; pajak yang harus dipikul atau ditanggung sendiri oleh WP dan tidak dapat
dilimpahkan atau dibebankan kepada orang lain atau pihak lain.Pajak Tidak Langsung; pajak
yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain atau pihak ketiga.
Pajak ini dapat terjadi jika terdapat suatu kegiatan, peristiwa atau perbuatan yang menyebabkan
terutangnya pajak. Misalnya terjadi penyerahan barang atau jasaUntuk menentukan apakah
sesuatu termasuk pajak langsung atau pajak tidak langsung dalam arti ekonomis, yaitu dengan
melihat 3 unsur yang terdapat dalam kewajiban pemenuhan perpajakan. Ketiga unsur tersebut
terdiri atas;
Penanggung jawab pajak, adalah orang yang secara formal yuridis diharuskan melunasi
pajakPenanggung pajak, adalah orang yang dalam faktanya memikul terlebih dahulu beban
pajaknyaPemikul pajak, adalah orang yang menurut UU harus dibebani pajak
Pajak Daerah, pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah baik daerah tingkat I (pajak
provinsi) maupun daerah tingkat II (Pajak kabupaten/kota) dan digunakan untuk membiayai
rumah tangga daerah masing-masing daerah
Menurut Sifat
Pajak Subjektif; pajak yang pengenaannya memerhatikan keadaan pribadi WP atau pengenaan
pajak yang memperhatikan keadaan subjeknya.
Pajak Objektif; pajak yang pengenaannya memerhatikan objeknya baik berupa benda, keadaan,
perbuatan atau peristiwa yang mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar pajak tanpa
memerhatikan keadaan pribadi subjek pajak (WP) maupun tempat tingga