(NUTRITION
CARE PROCESS)
Hello!
ASYSYIFA RIANA,S.GZ.,MT.,AIFO 2
FOR :
Online Training ISS Awareness
“Nutrition Care Process and GMP”
Tujuan Pelatihan
Peserta mampu memahami tentang :
Ruang Konsep
Prinsip
lingkup penerapan
dasar NCP
NCP NCP
Tahapan Empat
Terminologi
penerapan langkah
NCP
NCP NCP
Hubungan
setiap
langkah
3
SEJARAH NCP Th. 1970-1986 Marian I.
Hammond seorang praktisi
dietetika klinis modern
mengintegrasikan ilmu
pengetahuan dan humaniora
untuk mempromosikan gaya
hidup sehat dengan
memberikan perawatan gizi
dalam pengaturan yang
beragam.
4
5
SEJARAH NCP
8
9
PERKEMBANGAN
PARADIGMA BARU
NCP/PAGT
Sebelum PAGT, AG mengalami kesulitan dalam :
1. berkomunikasi baik dengan sesama atau dengan praktisi kesehatan lainnya
2. mengklasifikasi, mengukur ataupun membuat laporan keberhasilan intervensi
3. membuat penelitian dan edukasi.
Kecenderungan menggunakan kata yang sama untuk maksud yang berbeda, dan
kadang menggunakan kata yang berbeda untuk maksud yang sama.
2003 dibentuk Standardized Language Task Force
2005 disetujui terminologi diagnosis gizi
2009 terminologi asesmen gizi, monitoring & evaluasi; dan intervensi gizi. 10
APA YANG TERSTANDAR ?
Terminology
Reference Sheets
Matrices
Resources
11
BAHASA TERSTANDAR
SEHAT
tumbuh kembang yang optimal memelihara kesehatan umum
mendukung aktivitas kehidupan sehari-hari melindungi tubuh terhadap
penyakit
SAKIT
proses penyembuhan penyakit timbulnya komplikasi lamanya hari
perawatan mortalitas
14
ASUHAN GIZI vs NCP
19
“ PENGERTIAN PAGT
20
Tujuan PAGT/NCP
21
Tujuan Penggunaan Model
PAGT/NCP
Meningkatkan pengetahuan & keterampilan dalam :
1. Mendapatkan data, memverifikasi, menginterpretasi data yang
dibutuhkan unt identifikasi masalah gizi (Nutrition Assessment).
Membantu praktisi dietetk mengelola asuhan gizi berbasis lmiah dan menyeluruh
Mengukuhkan posisi dietisien dalam ekonomi global (pendidikan dan kredibilitas) dg profesi
lain dalam tim kesehatan 23
APLIKASI PAGT
(1)
PAGT terutama (2)
diterapkan untuk proses PAGT juga dapat
asuhan gizi individu pada diterapkan pada asuhan
pelayanan pasien rawat gizi di community
jalan dan rawat inap
24
STANDAR BAHASA
E-NCPT (ELEKTRONIK NCP TERMINOLOGY)
Nutrition Reference
Terminology Matrices Resources
Care Process Sheets
25
Apa yang baru Perubahan terminologi asesmen
gizi dan pada Indikator asuhan
di E-NCPT 2021 ? gizi dan langkah asesmen
26
27
28
PERBEDAAN PELAYANAN
ASUHAN GIZI
PRE PAGT -
Dietisien telah selalu mengerjakan:
• Asesmen gizi
• Intervensi
• Monitoring & evaluasi
• Dokumentasi asuhan gizi
• Berkomunikasi dengan profesi kesehatan lain
PERBEDAAN PELAYANAN
ASUHAN GIZI
PAGT -
Namun, yang belum selalu dilakukan:
Mengenali masalah gizi (ketidaksesuaian antara asupan & kebutuhan)
Melakukan dengan cara terstandar
- Menggunakan istilah yang sama
- Secara resmi memberi nama problem gizi yang ditemukan
Mengkaitkan intervensi dengan etiologi
Mengidentifikasi signs & symptoms à berubah akibat intervensi
Secara jelas menerangkan apakah problem teratasi sesuai rencana?
30
PAGT bukan standar asuhan -MNT
Nutrition Care Process – PAGT Medical Nutrition Terapi (MNT)
Standardized of process care Standardized of nutrition care
Contenct of
Care Outcome
- Best evidence Process of Care Improved quality
- Scientific NCP and model of care and
principles health status
- Protocols
32
KONSEP DASAR PAGT
PAGT dirancang untuk
Meningkatkan konsistensi dan
kualitas asuhan
Hasil akhir lebih dapat diprediksi 33
DOKUMENTASI
35
Implementasi PAGT
36
PROSES ASUHAN GIZI
PROSES ASUHAN GIZI DIMULAI BILA...
40
41
ASESMEN GIZI
Langkah pertama dari 4 langkah PAGT
TUJUAN:
Mengidentifikasi satu atau lebih problem gizi dan
Membuat keputusan mengenai penyebab yang
mendasari problem
PROSES:
Mengumpulkan, memverifikasi, dan interpretasi data
42
5 Domain Asesmen Gizi
Domain
Antropometri (AD) Masalah gizi
Mengkomunikasikan evaluasi kemajuan menuju target pemenuhan gizi terkait dan resolusi diagnosis gizi.
Selama proses asuhan gizi, profesional mengidentifikasi tujuan baru dan diagnosis gizi dalam langkah lembar
referensi dan istilah barunya yang mencakup :
Status Tujuan Intervensi (EV-1)
Status Diagnosis Gizi (EV-2) melibatkan evaluasi status diagnosis gizi. Sebagai bagian eNCPT Edisi 2019.
Setiap lembar referensi diagnosis gizi berisi panduan terkait konsep Evaluasi Kemajuan konsep.
46
FH Riwayat Gizi
Pengumpulan data riwayat gizi dilakukan dengan cara
interview, termasuk interview khusus seperti recall makanan
24 jam, food frequency questioner (FFQ) atau dengan metoda
asesmen gizi lainnya. Berbagai aspek yang digali adalah:
Asupan makanan • Pola makanan utama dan snack, menggali komposisi dan
kecukupan asupan makan dan zat gizi, sehingga tergambar
dan zat gizi mengenai : Jenis dan jumlah asupan
Cara pemberian • Menggali mengenai diet saat ini dan sebelumnya, adanya
modifikasi diet, dan pemberian makanan enteral dan parenteral,
makan sehingga tergambar mengenai : order diet saat ini, diet yg lalu
47
FH Riwayat Gizi
Penggunaan medika mentosa dan •Menggali mengenai penggunaan obat dengan resep dokter ataupun obat bebas
obat komplemen-alternatif
Faktor yang mempengaruhi akses •Yang mempengaruhi ketersediaan makanan dalam jumlah yang memadai, aman dan
ke makanan berkualitas
•Menggali mengenai aktivitas fisik, kemampuan kognitif dan fisik dalam melaksanakan
Aktifitas dan fungsi fisik tugas spesifik seperti menyusui atau kemampuan makan sendiri
48
D Dietary
Pengkajian asupan makan adalah suatu cara untuk menggali data terkait asupan
makanan. Digunakan untuk melihat tanda awal masalah gizi.
24 recall FFQ
Total
Komposisi Pola
asupan
Food makanan makan
SQFFQ gizi
Record
Food Diet
Weighing History
49
D Dietary
CARA 1
50
A Antropometri
Estimasi
Panjang/ tinggi BB/TB pada
Berat badan IMT
badan lansia/ pasien
khusus
Indeks pola
pertumbuhan/ LILA Riwayat BB
persentil
51
A Antropometri
PMK No. 2 Tahun 2020
tentang Standar Antropometri Anak
52
B Biokimia
54
B Biokimia
Tanda klinis
Suhu tubuh Nadi Laju pernafasan Tekanan darah kelebihan/
kekurangan
cairan
56
CH Riwayat Klien
Informasi saat ini dan masa lalu mengenai riwayat personal, medis, keluarga dan sosial.
Data riwayat klien tidak dapat dijadikan tanda dan gejala (signs/symptoms) problem
gizi dalam pernyataan PES, karena merupakan kondisi yang tidak berubah dengan
adanya intervensi gizi. Riwayat klien mencakup:
58
DIAGNOSIS GIZI
Langkah kedua dari 4 langkah PAGT
Tujuan :
Mengidentifikasi dan mengungkapkan problem gizi
spesifik yang dapat ditangani atau diperbaiki melalui
intervensi gizi oleh profesi gizi
Proses :
Mengidentifikasi dan memberi nama problem gizi
yang diungkapkan dengan pernyataan PES
59
Cara Penentuan Diagnosis Gizi
Lakukan integrasi dan analisa data asesmen dan tentukan indikator
asuhan gizi.
Tentukan domain dan problem/masalah gizi berdasarkan indikator
asuhan gizi (tanda dan gejala).
Tentukan etiologi (penyebab problem).
Tulis pernyataan diagnosis gizi dengan format PES (Problem-Etiologi-
Signs and Symptoms).
60
Pernyataan Diagnosa Gizi/ PES
TERDIRI DARI 3 KOMPONEN YG BERBEDA
61
PERNYATAAN DIAGNOSA GIZI/ PES
Merumuskan diagnosa gizi menggunakan bahasa standar dan
kode standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah
P gizi (IDNT)
63
KELOMPOK ETIOLOGI PROBLEM GIZI
1 KEPERCAYAAN - SIKAP
KULTUR 2 PERILAKU
10.
9 PENGETAHUAN 3 AKSES
6 PSIKOLOGIK 64
Berbagai faktor etiologi yg dapat
menyebabkan masalah gizi
Etiologi Kepercayaan • Etiologi berkaitan dengan perubahan ” body image”; kesukaan makanan; faktor
budaya, sosial, biologis, lingkungan terkait ketakutan naik berat badan ;
– Sikap keterbatasan percaya diri untuk berubah
65
Berbagai faktor etiologi yg dapat
menyebabkan masalah gizi
• Etiologi berkaitan dengan kurang aktifitas fisik; iritabiilitas (mis menyusui); penurunan kemampuan
Etiologi Fungsi Fisik untuk berbelanja makanan; Gangguan fisik yang menyebabkan tidak bisa bergerak/melakukan aktifitas
misalnya tangan/kaki patah
Etiologi Fisiologi- • Etiologi berkaitan dengan perubahan citarasa atau selera makan; kondisi puting susu ibu yang
abnormal; gangguan saluran cerna; penurunan kebutuhan energi; malnutrisi; disfungsi ginjal,
Metabolik endokrin, jantung, hati, syaraf dan atau paru.
• Etiologi berkaitan dengan adiksi/kecanduan alkohol atau obat; gangguan mental, bingung, altered
Etiologi Psikologis awareness; karakteristik kepribadian atau temperamen terkait gangguan makan
• Etiologi berkaitan dengn perubahan situasi kehidupan; kurang contoh ( role model) ; riwayat
Etiologi Sosial-Personal keluarga atau sosial makan berlebih; stress psikologis atau hidup meningkat
66
Berbagai faktor etiologi yg dapat
menyebabkan masalah gizi
• Etiologi berkaitan dengan toleransi makanan; kesulitan mengunyah dan menelan
Etiologi Perawatan makanan tinggi serat; perubahan motilitas saluran cerna;obat obatan yang
mempengaruhi metabolisme zat gizi
67
Keterkaitan PENGKAJIAN
dg DIAGNOSA GIZI
FH
BD PROBLEM (What)
AD
ETIOLOGI (Why)
PD
CH SIGNS/SYMPTOMS (How do i know)
CS 68
Domain Terminologi Pada
Diagnosis Gizi
5. Problem mengenai
asupan zat gizi, yang
mencakup problem
mengenai : L, Chol,
P, Vit, Min dll
70
DOMAIN KLINIS
Berbagai problem gizi yang terkait dengan kondisi medis atau fisik. Termasuk ke dalam kelompok
domain klinis adalah :
71
DOMAIN PERILAKU -LINGKUNGAN
Berbagai problem gizi yang terkait dengan pengetahuan, sikap/keyakinan,
lingkungan fisik, akses ke makanan, air minum, atau persediaan makanan, dan
keamanan makanan. Problem yang termasuk ke dalam kelompok domain
perilaku-lingkungan adalah :
72
PERBEDAAN DIAGNOSA GIZI DAN MEDIS
§ Praktisi gizi dan dietetik mengidentifikasi dan memilih istilah untuk diagnosis gizi
(masalah) yang dapat mereka atasi melalui intervensi seperti akses terbatas ke
makanan. Sebaliknya, diagnosis medis menggambarkan penyakit atau patologi organ
atau sistem tubuh (misalnya, stroke).
§ Dalam beberapa kasus, seperti diagnosis gizi Kesulitan menelan (NC-1.1), praktisi gizi
dan dietetik mendiagnosis atau menyebutkan masalah fungsional yang memiliki
konsekuensi gizi dan dapat dikurangi melalui intervensi gizi.
§ Diagnosis gizi dapat diubah tergantung pada intervensi gizi. Misalnya, diagnosis medis
pasien adalah penyakit kardiovaskular. Setelah praktisi gizi dan dietetik melakukan
asesmen gizi dan teridentifikasi konsumsi lemak yang tinggi, maka ditegakkan diagnosis
gizi “asupan lemak berlebihan (NI-5.5.2). Bila pada kunjungan berikutnya klien telah
mengurangi jumlah konsumsi lemak, namun sumber lemak masih menggunakan lemak
jenuh dan lemak trans, maka diagnosis gizi akan diubah menjadi
asupan jenis lemak yang tidak sesuai dengan kebutuhan (NI-5.3.3). 73
Hubungan Diagnosa Gizi
dengan Step Lain di NCP
74
PRACTICE
Nutritional vs Medical Dx
Medical Dx Nutritional Diagnosis
Obesity
Dependence
mechanical ventilation
Anorexia nervosa
75
CONTOH LEMBAR REFERENSI DIAGNOSIS GIZI
Baru
76
INTERVENSI GIZI
Intervensi gizi adalah suatu tindakan yang terencana yang
ditujukan untuk merubah perilaku gizi, kondisi lingkungan,
atau aspek status kesehatan individu. Langkah ketiga dari 4
langkah PAGT yg terdiri dari planning dan impelementasi.
TUJUAN :
Mengatasi atau memperbaiki diagnosis gizi / problem gizi
dengan memberikan edukasi, konseling atau pemberian diet
spesifik yang dirancang khusus sesuai kebutuhan pasien.
PROSES :
Rencana dan Implementasi intervensi gizi yang sesuai
berdasarkan diagnosis gizi dan etiologi.
INTERVENSI GIZI
Strategi Intervensi Gizi
ND (Nutrition
Delivery) • Penyediaan makanan dan/ zat gizi
81
Sumber :
Mahan, L.K. and Escott-Stump, S.
(Krause’s Food, Nutrition, and Diet
Therapy 11th ed) Elsevier USA. 2004.
82
Komponen Intervensi Gizi
Dua fase Intervensi Gizi
83
Hubungan Etiologi & Intervensi
84
Strategi Intervensi Gizi –
Domain & Terminologi
Edukasi gizi
Konseling gizi
85
Pemberian makanan dan/zat gizi
Penyediaan makanan atau zat gizi sesuai kebutuhan melalui pendekatan individu
meliputi pemberian Makanan dan snack (ND.1); enteral dan parenteral ( ND.2);
suplemen (ND.3); substansi bioaktif (ND.4); bantuan saat makan (ND.5); suasana
makan (ND.4) dan pengobatan terkait gizi (ND.5)
Edukasi gizi
Merupakan proses formal dalam melatih ketrampilan atau membagi pengetahuan
yang membantu pasien/ klien mengelola atau memodifikasi diet dan perubahan
perilaku secara sukarela untuk menjaga atau meningkatkan kesehatan.
86
Konseling gizi
Proses pemberian dukungan pada pasien/klien yang ditandai dengan hubungan kerjasama
antara konselor dengan pasien/klien dalam menentukan prioritas, tujuan/target, merancang
rencana kegiatan yang dipahami, dan membimbing kemandirian dalam merawat diri sesuai
kondisi dan menjaga kesehatan.
87
k i n g ”
l Th i n
r i ti c a
“ C
LANGKAH BERFIKIR KRITIS
Mengidentifikasi etiologi,
dan kategori etiologi yang
Mengidentifikasi tanda dan
ditetapkan, untuk setiap gejala yang dapat diukur Memprioritaskan masalah
masalah yang dapat yang teridentifikasi
atau perubahannya dapat
diselesaikan, dikurangi, dilacak
atau dikelola dengan
intervensi
88
MONITORING & EVALUASI
GIZI
Langkah keempat dari 4 langkah PAGT
TUJUAN :
Menentukan dan mengukur besar kemajuan yang dibuat oleh
intervensi gizi dan apakah gol terkait gizi atau hasil yang
diharapkan telah tercapai. Langkah ini meningkatkan
keseragaman diantara profesi gizi dalam menilai efektifitas
intervensi gizi.
PROSES :
Menentukan apa yang diukur dan dikumpulkan dan
menggunakan kumpulan data outcome monev.
M&E
Aktifitas
RD
Monitor progres
Ukur Outcome
Evaluasi Outcome
1) Cek pemahaman dan kepatuhan pasien/klien
terhadap intervensi gizi
Monitor 2) Tentukan apakah intervensi yang
perkembangan dilaksanakan/ diimplementasikan sesuai
dengan preskripsi gizi yang telah ditetapkan.
3) Berikan bukti/fakta bahwa intervensi gizi telah
atau belum merubah perilaku atau status gizi
pasien/ klien.
4) Identifikasi hasil asuhan gizi yang positif
maupun negatif
5) Kumpulkan informasi yang menyebabkan
tujuan asuhan tidak tercapai
6) Kesimpulan harus di dukung dengan data/
fakta
91
Mengukur
Hasil
92
Evaluasi
Hasil
2. Aspek status klinis & kesehatan : perubahan nilai lab, BB, tensi, faktor
risiko, tanda, gejala, status klinis, infeksi, komplikasi, morbiditas, mortalitas
94
Monitoring & Evaluasi Gizi
Mengumpulkan dan menggunakan data monitoring & evaluasi.
Terdiri dari 3 komponen: monitoring, measuring, dan evaluasi perubahan
indikator asuhan gizi
Monitoring: memberikan bukti bahwa intervensi gizi merubah atau
tidak merubah perilaku atau status pasien
Measuring: mengumpulkan data indikator outcome gizi yang sesuai
Evaluasi: membandingkan temuan terbaru dengan :
Goal
Status Standar
intervensi
sebelumnya referensi
gizi
Evaluasi dampak intervensi gizi pada outcome kesehatan pasien
SIGN & SYMPTOMS
Sign & Symptoms merupakan fokus dari Monev
PES Statement
Re-assessment
Berkaitan dengan
ETIOLOGI
MONITORING & EVALUASI GIZI
Ditandai oleh Monitor progress
SIGNS & SYMPTOMS Measure outcomes
Evaluate outcomes 99
CASCADE of NUTRITION CARE &
HEALTH OUTCOMES
Changes in knowledge, belief/ atittude/ behavior, access
FH BD AD PD
Cost outcome
Patient QoL
Format
Tujuan dokumen
Tata cara
102
KASUS
Tn J, 48 tahun datang ke rumah sakit Y dengan keluhan gangguan pencernaanya dirasakan semakin parah,
dokter mengatakan bahwa Tn J mengalami Gastroesofageal reflux disease (GERD). Berdasarkan penuturan
pasien, keluhan gangguan pencernaan ini meningkat sejak tahun lalu. Awalnya gangguan hanya menyerang
pada malam hari namun saat ini hampir rutin sepanjang hari.
Tn J dinyatakan menderita hipertensi esensial sejak 1 tahun yang lalu dan pernah mengalami operasi lutut
(knee arthroplasty) sejak 5 tahun yang lalu. Sejak operasi tersebut kemampuan untuk berlari menurun
sehingga kebiasaannya berolahraga lari pagi terhenti. Sampai saat ini ia belum menemukan olahraga
pengganti yang tepat. Kegiatan yang ia anggap bagian dari aktifitas saat ini adalah bermain bersama anak -
anaknya setiap akhir pekan.
Tn J adalah seorang sarjana ekonomi, bekerja sebagai manajer retail di salah satu pusat perbelanjaan terbesar
di Jakarta . Bekerja selama 5 hari kerja, sore sampai malam termasuk juga bekerja di hari libur. Ia tinggal
bersama istri dan 2 anak laki lakinya, beragama islam, suku sunda. Tidak merokok, tidak minum akohol. Obat
obatan yang dikonsumsi per hari selama ini adalah atenolol 50 mg, 325 aspirin, multivitamin dan ibuprofen
500 mg 2 kali sehari sejak satu bulan yang lalu. Keluarga mempunyai riwayat penyakit jantung (CAD), ayahnya
meninggal karena penyakit tersebut. Hal ini membuat pasien merasa cemas/stres sehingga mengkonsumsi
obat aspirin setiap hari. 103
KASUS
Berdasarkan data dari rekam medis Tn J, diketahui :
Keadaan umum : baik; pemeriksaan sistem kulit : baik; kardiovaskular : tidak ada
penyempitan karotid; syaraf : baik; kejiwaan :baik; Gastrointestinal : terdapat darah
pada feses.
Pemeriksaan fisik : pasien nampak gemuk cenderung ke arah obesitas, Jantung, THT,
genitalia baik . Ekstrimitas tidak ada udem, kulit hangat dan kering, dada dan paru
auscultasi dan perkusi baik. Perifer vascular : penuh tidak ada bruits. Pemeriksaan
abdomen tidak ada distensi. Epigastric normal. Tanda - tanda lain dalam keadaan baik
Tanda Vital : Suhu tubuh : 37 derajat celcius, HR : 90, RR : 16 Tekanan darah : 119/75
mmgHg.
104
KASUS
Rencana terapi medis : pemeriksaan lab/ hematologic, ambulatori 48 jam, monitoring pH dengan BravoTM
phmonitoring sistem, Barium esophagram permintaan ke radiologi untuk mrnunjukkan refluks mengunakan tekanan
abdominal dan perubahan posisi, Endoscopy dengan bipsi untuk melihat apakah ada infeksi h pilori. Mulai diberikan
omeprazole 30 mg setiap pagi; turunkan aspirin menjadi 75 mg per hari; ibuprofen dihentikan; konsultasi gizi.
Nutrisionis melakukan pengukuran antropometri dan wawancara terkait gizi. Hasil pengukuran antropometri diketahui
berat Badan: 97,5 kg. tinggi badan : 175 cm. Pasien menyatakan berat badannya meningkat sebanyak 16 kg setelah
operasi lututnya dan merasa makan dan minumannya berlebihan selama setahun terakhir. Ia belum pernah
melakukan konsultasi dengan nutrisionis maupun dietisien, tetapi istrinya mendapatan informasi tentang diet pada
hipertensi dari google. Walaupun demikian, ia tidak sepenuhnya mengikuti/mematuhi informasi diet hipertensi
tersebut.
Tidak ada alergi/intoleransi atau aversi makanan. Keluhan perut tidak enak setelah konsum makanan yang digoreng.
Belum pernah menjalankan dit sebelumnya, Beanja dan persiapan makanan di rumah oleh istrinya, agak sering makan
di rumah atau membawa makanan dari luar.
105
KASUS
Makanan Tn J sehari hari di rumah disiapkan oleh istrinya. Berikut hasil wawancara
kebiasaan makan:
Waktu makan Jenis dan jumlah makanan Keterangan
Pagi - Nasi goreng 1 centong penuh + telur ceplok (1 butir) Makan di rumah, disiapkan istri di
- Jus Jeruk (kemasan- (1 cangkir / 150 cc) rumah
Siang - Nasi putih – 2 centong penuh
- Ayam goreng tepung 1 potong
- Gado gado
- Krupuk aci 2 buah
- Pisang cavendish 1 buah besar
Snack setelah - Colenak 1 porsi /bungkus Beli di mall di bawa pulang dan dimakan
pulang kerja - Kripik singkong 1 bungkus kecil di rumah
- Minuman bersoda 1 kaleng
106
KASUS
Makanan Tn J sehari hari di rumah disiapkan oleh istrinya. Berikut hasil wawancara
kebiasaan makan:
Waktu makan Jenis dan jumlah makanan Keterangan
Makan malam - Kentang goreng (kentang 250 gram) Tergantung kesibukan , bila tidak sempat
- Daging panggang bumbu steak (150 gram) masak biasanya pesan makanan padang
- Salad sayuran 1 cup besar atau membeli makanan di restoran
- Buah semangka 250 gr fasfood pada akhir pekan
- Es teh manis
Snack malam - Es krim 1 mangkok kecil
sambil nontin - Biscuit krakers 5 keping
TV - Minuma soda coca cola 2 mug sedang
- Es the manis
107
KASUS
Hasil recall 24 jam
Waktu makan Jenis dan jumlah makanan Keterangan
109
KASUS
Jawablah pertanyaan di bawah Ini:
I. Pemahaman Penyakit dan Patofisiologi
1. Bagaimana proses produksi asam lambung dan pengontrolannya dalam lambung ( saluran cerna) ?
2. Bagaimana peranan tekanan lower esophageal sphincter (LES) pada etiologi terjadinya GERD?
Faktor apa saja yang mempengaruhi tekanan LES
3. Komplikasi apa yang dapat terjadi bila GERD tidak dirawat dengan baik?
4. Faktor risiko apa saja yang menyebabkan GERD ?
II. Pemahaman Terapi Gizi
1. Adakah makanan yang spesifik yang dapat menimbulkan GERD?
2. Rekomendasi diet apakah yang diberikan untuk mengatasi GERD?
III. Mindmapping kasus
Berdasarkan pemahaman di atas, lakukan identifikasi indikator asuhan gizi (dari daftar terminologi
asesmen gizi) terkait dengan gambaran atau patofisiologi penyakit. Identifikasi dilakukan berdasarkan
kelompok domain
110
KASUS
111
KASUS
IV. Asesmen gizi
112
KASUS
113
KASUS
V. Diagnosa Gizi
Prioritas diagnosa gizi
VI. Intervensi Gizi
1. Tentukan tujuan intervensi gizi
2. Rencana intervensi
3. Preksripsi diet
4. Memilihi strategi
VII. Monev Gizi
Tulis rencana monitoring dan evaluasi yang akan dilakukan (hal yang
di monitor, sasaran, frekuensi monitor dan target
114
Thanks! 115
Any questions?
You can find me at:
asysyifariana@gmail.com
Or WA 08112342986