KEGIATAN DISKUSI
B. SKENARIO
Kepala Instalasi Gizi RS Mercusuar, Ibu Cantika mengikuti Pelatihan Internasional
tentang “International Dietetics and Nutrition Terminology (IDNT), Third Edition”.
Beliau ingin menerapkan hasil pelatihan terebut dalam asuhan gizi di RS. Oleh
karena itu, Ibu Cantika mensosialisasikan ke seluruh staf gizi dan meminta staf
menganalisis perbedaan IDNT Edisi 3 dibandingkan edisi 1 dan 2. Anda sebagai
salah satu staf gizi diharapkan memahami isi dari IDNT edisi 3 tersebut dalam
penanganan asuhan gizi menggunakan NCP Model mulai dari Nutritional
Assessment hingga nutrition monitoring-evaluation sehingga nantinya IDNT edisi 3
tersebut dapat diterapkan pada rumah sakit Mercusuar.
C. UNCLEAR TERM
NO ISTILAH PENGERTIAN
1. IDNT Ayu : Pedoman yang disusun oleh ADA yang berisi
tentang domain-domain tentang diagnosa gizi
Endah : pedoman yang disusun oleh ADA berupa
standarisasi bahasa (terminology) untuk melakukan
assessment, diagnosis, intervensi, hingga monev untuk
dapat digunakan oleh ahli gizi.
Ayu: Standar bahasa yang dikembangkan untuk
mendeskripsikan fungsi gizi yang khas dalam nutrition
assessment, nutrition diagnosis, nutrition intervention,
dan nutrition monitoring-evaluation untuk memfasilitasi
komunikasi ahli gizi dalam melakukan pelayanan gizi
baik pada interprofesi ataupun antarprofesi tenaga
kesehatan.
(Nutrition Care Process Part II : Using The
D. CUES
Memahami isi IDNT edisi 1, 2, dan 3, menganalisis perbedaannya, serta
menerapkannnya dalam rancangan pelayanan gizi menggunakan NCP model mulai
dari NA sampai monev sehingga nantinya dapat diterapkan di RS
F. HASIL BRAINSTORMING DK I
Jumat, 25 Februari 2011
IDNT
1. Apa saja bahasan dalam IDNT?(isinya)
Anik : terdapat jurnal-jurnal hasil IDNT
Untuk menseragamkan bahasa yang digunakan ahli gizi untuk
menegakkan diagnosa gizi pada pasien
5. Bagaimana suatu IDNT dibuat dan dasar2 apa saja yang perlu diperhatikan untuk
melakukan suatu revisi, penambahan, atau pengurangan terhdap konten atau isi
dari IDNT?
Hiya : Kemungkinan di edisi 3 ada hal-hal baru yang perlu diketahui oleh
ahli gizi
Anik : dasar pertimbangan untuk merevisi yaitu kemajuan pengetahuan
(pengetahuannya berkembang) seperti penyakit-penyakit terbaru,
penyebab dari suatu penyakit dari berbagai faktor; sehingga
memberikan dampak untuk merevisi, penambahan ataupun
pengurangan di IDNT 3.
Melia : Jika dilihat kembali dari tujuan diberlakukannya IDNT untuk
standarisasi bahasa, mungkin karena masih ada miskomomunikasi
antar ahli gizi maka dibuat edisi terbaru untuk lebih
menstandarisasikan bahasanya untuk meminimalisir miskomunikasi
tersebut.
6. Isi IDNT yang cocok untuk melakukan asuhan gizi menggunakan NCP model?
7. Apa keterkaitan NCP model dengan IDNT?prinsip apa yang mendasari kita
melakukan assessment,diagnosis, intervensi, dan monev?
Anik : keterkaitannya NCP dengan IDNT yaitu, NCP merupakan cara
pengaplikasiannya, isinya berdasarkan dari IDNT nya yaitu berupa
term atau istilah yang digunakan dalam NCP.
Endah : penerapan NCP menggunakan IDNT
Hanif : NCP merupakan proses standar untuk memberikan asuhan gizi,
tetapi berbeda formatnya antar RS. IDNT itu merupakan bahasa
standar untuk menerapkan NCP
NCP
8. Apa saja yang termasuk dalam NCP model? Pengertian dll
Hiya : ketahui dulu pengertian dari ADIME, critical thinkingnya, prinsip-
prinsip
G. HASIL BRAINSTORMING DK II
Senin, 28 Februari 2011
Hanif : Tidak setuju jika dikatakan assessment dan monev digabung menjadi
1. Itu bertujuan untuk memudahkan kita membaca korelasi setiap
parameter dengan kemungkinan2 monev yang akan dilakukan
Endah : kurang sepakat dengan kata “digabung”, mungkin yang dimaksud
adalah bahwa kategori (domain) pada assessment dan monev sama,
sehingga terminologinya juga sama.
Hiya : combine, bukan menggabungkan
Hanif : Ada pengkategorian untuk etiologi.
Melia : Ada pengurangan NI 1.1 pada edisi 3
Nike : NI 1.1 dan NI 1.3 sudah dikurangi mulai dari edisi 1
Hiya : sign and simptom tidah disebutkan dalam edisi 3
Hanif : Apakah sign symptom wajib untuk dicantumkan? Karena di edisi 1
dan 2 pun sign symptom yang dicantumkan pun hanya sebagai contoh
(sebagai referensi bukan sebagai patokan). Lagipula assesment sudah
menggambarkan sign symptom. Menurut saya tidak wajib juga untuk
etiologi,
Anik : dalam matriks IDNT 3 sudah ditentukan yaitu diagnosa ini dengan
etiologi seperti ini sedangkan dari Edisi 1 dilihat dari masalahnya dulu,
dan bebas memilih untuk diagnosisnya. Pada third edition: sudah
dikotak-kotakkan.
Edisi 1 dilihat masalahnya dulu, third edition: sudah dikotak-kotakkan,
sedangakan di nedisi 1 kita bebas memilih
Upik : hanya sebagai pedoman..., bagaimana ahli gizi menentukan
Hanif : First edition:etiologinya: problem ini, etiologi pasti ini
Apakah satu diagnosa hanya boleh 1 etiologi saja? tidak
Apakah pilihannya terbatas matriks?
Hiya : Pada IDNT edisi 3, bagian Nutrtion Diagnosis Matrix halaman 6,
NI1.5: diagnosa tersebut bisa dengan etiologi yang berbeda
Hanif : Mengacu pada penggunaan edisi 3 : assessment diagnosis
(problem dulu baru etiologi? Atau sebaliknya)
Nike : Tetap menggunakan acuan P-E-S. Setelah kita mendapatkan data
antropometri, maka kita bisa mengetahui permasalahan apa yang
sedang terjadi, sehingga kita mendapatkan problemnya, barulah kita
5. Bagaimana suatu IDNT dibuat dan dasar2 apa saja yang perlu diperhatikan untuk
melakukan suatu revisi, penambahan, atau pengurangan terhdap konten atau isi
dari IDNT?
Nike : Halaman 1 terminologi terdapat cara untuk mengubah IDNT, dapat
dilakukan oleh member dengan mengisi form yang telah disediakan
Hiya : Suatu revisi, penambahan, pengurangan terhadap isi IDNT:
- Berdasarkan usulan member
- Berdasarkan penelitian
1 3
Anik : contoh dokumentasi IDNT 3 ada di bagian jurnal halaman 1292, yaitu:
Anik : di dalam format pendokumentasian RSHS, intervensi gizinya tetap ada kode-
kode IDNT dan ditambahkan preskripsi diet seperti jenis, bentuk, komposisi
dan route diet. Bentuk dokumentasi NCP di RSHS yaitu:
ASSESSMENT
(diahnosa penyakit, antropometri, lab,
fisik-klinis, riwayat gizi, riwayat
personal&/penyakit/obat)
DIAGNOSA GIZI
(domain intake, klinis, behaviour)
INTERVENSI
Hiya : Untuk intervensi tetap menggunakan terminology yang ada sehingga tetap
ada keseragaman/kesamaan istilah. Untuk penjelasannya sebaiknya tetap
ada preskripsi diet (tujuan prinsip syarat diet, waktu dan frekuensi pemberian,
dsb. Yang disesuaikan dengan kebijakan Rumah Sakit)
Hiya : (tanya) Kemarin saya menyatakan bahwa pada IDNT 3 di bagian Nutrition
Assessment/ Monev tidak ada CS karena di matriks NA dan monev tidak ada
domain tersebut. Setelah dibaca, di bagian Monev (pada matriks NA bagian
Food/Nutrition-Related Nutrition Diagnosis Terminology) ada, tetapi domain
CS tidak ada. Di bagian belakang juga tidak ada. Di IDNT 2 ada CS.
Anik : CS tetap ada yang di domain assessment namun di client history tidak ada,
karena pada client history berisi penyakit pasien yang dimana tidak
dibutuhkan nilai standar atau CS
Ayu : CS pada Nutrition Monitoring-Evaluation IDNT edisi 3 tidak ada mungkin
karena pada edisi ini CS digunakan pada data-data yang mempunyai nilai
standar saja. Ineke: mungkin hanya bagian yang direvisi yang ditunjukkan
pada edisi 3, jika tidak ditampilkan bias menggunakan edisi sebelumnya.
I. HIPOTESIS
e. Dokumentasi NCPM
Dokumentasi merupakan salah satu poin penting yang melibatkan IDNT secara
langsung. Dokumentasi dapat digunakan sabagai sarana komunikasi antar ahli gizi
maupun antara ahli gizi dengan profesi lain. Karena luasnya cakupan dokumentasi
maka diperlukan suatu dokumentasi yang bisa dipahami oleh profesi-profesi terkait.
Terkait dengan format, dokumentasi NCP dapat berbeda pada tiap rumah sakit
karena bergantung pada kebijakan masing-masing rumah sakit. Dokumentasi bisa
mengikuti langkah-langkah NCP (assessment, diagnosis, intervensi, monev) atau
format lain yang terkait dengan menggunakan system komputerisasi, suatu system
yang menggunakan alat lebih kompleks daripada selembar kertas. Pada system
komputerisasi pun tetaplah harus terkait dengan IDNT agar memperjelas pelayanan
gizi apakah yang diberikan pada pasien.
b. addition individual
indicator determined to be an
individual
c.revision
individual indicator for
Week 2 – Skenario Klinik 2 | 32
clarity
Terdiri dari 6 domain :
FH : Food Nutrition
Related History
AD : Anthropometrics
Measurement
BD : Biochemical
Data
PD : Nutrition Focus
Physical Findings
CH : Client History
CS : Comparative
Standars (Kebutuhan
normalnya)
Nutrition Diagnosis
Terdapat 10 istilah
diagnosis baru, 5
diagnosa di
antaranya berupa
prediksi berdasarkan
observasi,
pengalaman, atau
alasan ilmiah.
N. Diagnosis berubah
pada:
Nutrition Intervention
a. Nutrition Education
Content
b. Nutrition Education
Application
C : Counseling
RC : kolaborasi
dengan tenaga
kesehatan yang lain
I C BE N E C R
NA/
N LI HA D C
MO
T NI VIO
NE
A C UR
V
K AL
E
R 5 9 29 21 9 7 2 2
E 5
VI
S
A 22 7 38 30 7 6 - -
D 3
D
E
D
D 8 4 18 2 4 2 - -
EL 2
ET
E
D
Inti Model
Hubungan antara klien atau pasien atau Tim dan dietetik profesional (dietisien)
adalah kerjasama, fokus kepada pasien. Yang langkah-langkahnya terdiri dari :
a. Nutrition Assessment
b. Nutrition Diagnosis
c. Nutrition Intervention
d. Nutrition Monitoring & Evaluation
Perkembangan NCP
Pelatihan PAGT 2009 diadakan di RSCM & DPP ASDI dan ditempat lain
diseluruh Indonesia
Th 2002-2003 Workshop ADA
Th 2005 Penggolongan Nutrition Diagnosis menjadi 3 Domain
Th 2006 PAGT diimplementasikan di RS.Hasan Sadikin
Th 2007 PAGT disosialisasi dikalangan ahli gizi
Th 2007 PAGT diimplentasikan di RSCM
American Dietetic Association tahun 2008 mengeluarkan buku First Edition
International Dietetics & Nutrition Terminology (IDNT) Reference Manual
Standardized Language For the Nutriton Care Process.
Pelatihan PAGT 2008-2009 diadakan RSHS & DPD ASDI Jabar
Sumber :
Mata Kuliah NCP, oleh Ir. A A Gede Anom Aswin, MPS, 2008
http://www.gizi.net/makalah/download/pelatihan-NCP.pdf
2. Nutrition Diagnosis
a. Definisi dan Tujuan
Proses mengidentifikasi dan memberikan nama (labelling) pada masalah gizi
yang ada dimana profesi gizi bertanggungjawab untuk menanganinya secara
independen.
b. Komponen
1) Nutrition diagnosis / Problem
Mendeskripsikan perubahan status pasien/klien. Label dignostik biasanya
diawali dengan kata “altered”,”excessive”, atau “inadequate”.
2) Etiology
Faktor-faktor yang dikumpulkan ketika nutrition assesment yang berkontribusi
terhadap adanya masalah patofisiologi,psikososial,situasional, budaya, dan
atau lingkungan
3) Sign Symptoms
Tanda-tanda dan gejala yang mengambarkan adanya masalah gizi
c. Critical thinking
1) Menemukan pola dan hubungan antara data dan kemungkinan penyebab.
2) Menarik kesimpulan
3) Menyatakan satu permasalahan secara tuntas
4) Membuat koneksi interdisipliner
d. Penentuan tindak lanjut asuhan
Mengikuti alur nutrition diagnosis. Jika tidak ditemukan masalah gizi, maka
pasien dirujuk kembali ke provider primer. Jika terdapat masalah gizi yang
berpotensi untuk berkembang,maka profesi gizi harus menindaklanjuti dengan
menentukan metode yang tepat dan follow up secara teratur.
3. Nutrition Intervention
a. Definisi dan tujuan
Intervensi Gizi adalah tindakan terencana yang mempunyai tujuan tertentu
dengan tolak ukur perubahan perilaku, faktor resiko, kondisi lingkungan
maupun status kesehatan yang erat kaitannya dengan gizi. Terbagi menjadi
dua komponen yaitu:perencanaan dan implementasi. Dasar untuk penentuan
intervensi adalah dari diagnosa gizi terutama bagian etiologinya. Tapi
seringkali, juga berdasar langsung dari sign symptom.
b. Sumber data atau alat intervensi
1) Pedoman tatalaksana nutrisi dari organisasi profesi
2) Literatur penelitian terkini
c. Komponen = Critical thinking
4. Nutrition Monitoring-Evaluation
a. Definisi dan tujuan
Mengidentifikasi banyaknya progress yang telah dibuat dan apakah tujuan
atau outcomes yang diperkirakan berhasil tercapai
b. Sumber data dan alat monev
1) Data monitoring pribadi
2) Pengukuran antropometri, data biokimia, tes medis, dan prosedur.
3) Survey pasien/klien, pretest,posttest, dan atau kuesionner
4) Follow up melalui telepon atau surat.
c. Tipe data yang diukur
1) Riwayat nutrisi
2) Pengukuran antropometri, data biokimia, tes medis, dan prosedur
3) Fisik klinis terkait nutrisi
d. Komponen Monev
1) Monitoring progress
2) Mengukur outcomes
3) Mengevaluasi outcomes
e. Critical thinking
1) Memilih indikator/alat ukur yang tepat
2) Menggunakan standar referensi yang tepat sebagai pembanding
3) Menjelaskan variasi dari outcomes yang diperkirakan
4) Menentukan faktor yang membantu atau menyembunyikan progressn
f. Penentuan tindak lanjut asuhan
1. Data assesment terkait gizi, riwayat nutrisi dan makanan yang berhubungan,
data biokimia, fisik klinis, pengukuran antropometri, dan riwayat gizi. Data-
data di atas sebisa mungkin dibandingkan dengan standar.
2. Pernyataan diagnosis harus disampaikan dengan jelas dan ringkas dan ditulis
dalam format umum “Diagnosis”related to“etiology”as evidenced by“signs and
symptoms”. Pasien mungkin mempunyai diagnosis gizi lebih dari satu atau
bahkan tidak sama sekali. Jika kedua hal diatas terjadi, tetap harus
didokumentasikan dalam medical record.
3. Deskripsi dari intervensi gizi yang akan dilakukan, terutama tentang
preskripsi diet yang telah disesuaikan RD dengan kebutuhan individu pasien.
Intervensi berkaitan dengan diagnosa gizi tertentu. Kesalahan ketika
menghubungkan intervensi dengan diagnosis akan diidentifikasi sebagai
kekurangan dari sistem dokumentasi yang ada.
4. Deskripsi dari monitoring dan evaluasi digunakan untuk mengidentifikasi
outcomes pasien/klien yang terkait dengan diagnosa gizi dan tujuan serta
rencana intervensi. Perubahan dalam indikator outcomes tertentu dapat
diukur dan dibandingkan dengan status klien sebelumnya, tujuan intervensi,
atau reference standar.
BAB II
KEGIATAN SKILL LABORATORIUM
C. METODE LABSKIIL
Mahasiswa mampu menegakkan diagnosa gizi, dan membuat rencana intervensi
hingga monitoring dan evaluasi dengan menggunakan NCP model berdasarkan
penggunaan buku IDNT (International Dietetics and Nutrition Terminology) edisi 3.
D. HASIL
IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. Yuliana
Jenis Kelamin : P
Umur : 18 tahun
TTL : 05/08/1992
Alamat : Jl. Bejo RT.21 RW.08 Salamrejo, Trenggalek
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : Pelajar
MRS : 06/11/2010
Register : 1029847
Diagnosa : Sarkoma Bastroides post radikal histeroktomi
Ruang/kamar : IRNA III Ruang 9
DATA SUBYEKTIF
Nutrisi
Sekarang Dahulu
Riwayat Penyakit
Sekarang Dahulu Keluarga
Pasien MRS untuk Pasien pernah MRS tahun 2009 Tidak ada keluarga yang
menjalani operasi radikal dengan keluhan benjolan pada menderita penyakit
histeroktomi setelah vagina, namun dikatakan ada seperti yang diderita
kemoterapi 6x dengan hasil gangguan hormon. pasien
poor respon
Juni 2010 pasien didiagnosis sarcoma
dan harus menjalani kemoterapi
OBAT
Obat Dosis Keterangan (+IOM)
Ampicilin 3x1g
Metronidazole 3x500g
Gunbamycyn 2x1
Antacid 3x1sdm
Tramadol
Robumartia 1x1
DATA OBYEKTIF
Anthropometri
TB = 151 cm BB = 47 kg IMT = 47/1,512 = 20,6 Normal
Biokimia
Nilai Normal Interpretasi Rasional
Fisik/Klinis
Kesadaran umum : cukup
Kesadaran : compos mentis
Tekanan darah : 100/80 mmHg (N)
Nadi : 80x/menit (N)
RR : 20x/menit (N)
T. ax : 37,1oC (N)
Luka tutup kasa, Pus (+)
E. HAMBATAN
1. Kesulitan dalam penggunaan buku IDNT edisi 3
2. Waktu untuk mengerjakan labskill kurang
A. KESIMPULAN
1. IDNT
- IDNT merupakan sebuah pedoman yang disusun oleh ADA dan berisi
tentang standarisasi bahasa atau pengontrolan penggunaan kosakata untuk
digunakan oleh ahli gizi untuk melakukan assessment, diagnosis, intervensi,
dan monitoring dan evaluasi.
- Tujuan dan fungsi dari dikeluarkannya IDNT oleh ADA, merupakan pedoman
yang digunakan oleh ahli-ahli gizi supaya dapat berkomunikasi dengan baik
antar ahli gizi karena memiliki kesamaan bahasa yang digunakan untuk
melakukan asuhan gizi kepada pasien.
2. Perbedaan IDNT 1,2, dan 3
B. REKOMENDASI
1. Mendapatkan seluruh bagian buku panduan IDNT edisi 3
2. Mendapatkan pelatihan terlebih dahulu dalam menggunakan buku IDNT
(International Dietetics and Nutrition Terminology) edisi 3.
Mata Kuliah NCP, oleh Ir. A A Gede Anom Aswin, MPS, 2008
http://www.gizi.net/makalah/download/pelatihan-NCP.pdf
NCP/SL Committee. 2010. NCP Part II: Using the International Dietetics and Nutrition
Terminology to Document the Nutrition Care Process
http://www.gizi.net/makalah/download/pelatihan-NCP.pdf
www.eatright.org
http://www.adaevidencelibrary.com/files/file/Skipper_Article%20%282%29.pdf
Lacey, Karen. 2008. NCP and Model: ADA Adopts Road Map To Quality Care And
Outcomes Management
Marlis, Atkins. 2010. Canadian Perspectives On The NCP and IDNT. Dietitians of Canada
NCP/SL Committee. 2008. NCP Part II: Using the IDNT to Document the NCP
IDNT 3rd edition. 2011. Nutrition Care Process. IDNT Reference Sheet Changes.
McCharthy, Maureen. 2010. The NCP and Standardized Language in Nephrology Nutrition
http://www.informatics.review.com/wiki/index.php/IDNT
TIM PENYUSUN