Anda di halaman 1dari 7

PERENCANAAN PEMBELAJARAN BERBICARA TINGKAT SMP

Aspek Kebahasaan
Setandar Kompetensi
Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk komentar dan
laporan.
Kompetensi Dasar
Mengkeritik / memuji berbagai karya ( seni atau produk ) dengan bahasa yang
lugas dan santun.

Materi Pembelajaran
Karya seni adalahyang dapat menumbuhkan rasa indah bagi orang yang
melihat, mendengar, atau merasakannya. Karya seni memang indah untuk dinikmati.
Karya seni tidak hanya terbatas pada karya sastra, tetapi juga seni yang lain seperti
seni lukis, seni musik, dan seni ukir. Kamu tentu pernah melihat salah satu produk
seni tersebut. Secara sadar atau tidak, ketika melihat suatu produk seni, misalnya
lukisan kamu akan melakukan penilaian meskipun sekedar mengatakan “wah,
lukisannya bagus” atau “lukisannya kurang bagus”. Menurut kamus besar bahasa
indonesia, keritik adalah kecaman atau tanggapan kadang-kadang disertai uraian dan
pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya pendapat, dan sebagainya. Kritik
yang baik adalah apabila disampaikan dengan kalimat yang tepat dan santun serta
bersipat membangun. Karena itu, kita harus dapat memilih kata yang tepat sehingga
tidak menyinggung perasaan. Kritik bersifat membangun adalah kritik yang dapat
membantu untuk berkarya lebih baik atau menjadi lebih baikl lagi setelah mengetahui
kekurangan dan kelebihan hasil karyanya. Pujian merupakan pernyataan atau
perkataan yang tulus akan kebaikan, kelebihan, atau keunggulan suatu hasil karya.
Pada pembelajaran ini kamu akan berlatih untuk menyampaikan keritik dan pujian
terhadap suatu karya tulis. Sampaikan kritik dan pujian itu dengan wajar, dan tepat
serta menggunakan bahasa yang lugas dan santun.

Tata Cara Mengkritik

Kritik adalah hasil dari analisis dan evaluasi, dengan tujuan untuk
meningkatkan pengertian, perhatian, sensitivitas, dan kualitas dari suatu
pekerjaan atau tindakan. Orang yang ingin berkembang adalah orang yang
mau menerima kritik sekaligus memberi kritik kepada orang lain . Setiap
kritik yang baik akan membimbing seseorang ke arah yang benar. Berikut ini
adalah cara-cara untuk memberikan kritik yang baik dalam kaitannya dengan
interaksi sehari-hari.
Cara 'Kue Lapis'
Seperti kue lapis, Ada 3 bagian dalam memberi kritik. Tunjukkan poin yang
buruk di antara 2 poin yang baik. Kita menunjukkan poin yang baik di lapisan
pertama dan ketiga. Tujuannya adalah untuk menjaga mereka dari perasaan
diserang dan memberikan kesan bersahabat . Berikut ini adalah contoh yang
baik: Daripada langsung berkata "Kerja kamu tidak bagus, lebih baik kamu
………" , cobalah berkata "Sebenarnya apa yang kamu lakukan selama ini
sudah cukup baik, tapi akan lebih baik kalau kamu bisa meningkatkan
beberapa aspek seperti ………… dan ………… dengan melakukan …………
, Aku percaya kamu bisa melakukannya. Aku yakin."

Jangan mengkritik di depan orang banyak


Mengkritik seseorang di depan orang banyak akan mempermalukan orang
tersebut . Biasanya, orang akan tersinggung terhadap dirimu dan tidak akan
mendengarkan sama sekali. Hindari itu! Orang tidak suka apabila
kesalahannya diekspos di depan publik, berikan kritikmu secara privat.
Jangan gunakan kata-kata kasar
Orang akan tersinggung tentu saja . Alih-alih mendengar kritikmu, mereka
akan merasa tidak nyaman dan marah. Jika kamu benar-benar ingin
menekankan kritikmu, gunakanlah kata-kata yang tegas. Ingat, tegas tidak
sama dengan kasar

Kritik tindakannya bukan orangnya


Kamu harus spesifik saat mengkritik. Apakah tindakannya,tingkah lakunya,
atau kata-katanya yang perlu dikritik? Dengan mengkritik hal itu, Kamu
menunjukkan poin yang jelas, hal apa yang perlu diperbaiki. Jangan hanya
mengkritik menggunakan kata-kata yang tidak perlu seperti "Kamu
bodoh","Kamu tidak cukup bagus","Kamu buruk".

Lakukan dengan senyum


Bangunlah kenyamanan bukan ketegangan. Orang akan merasa kamu berada
di pihaknya dan mereka akan membuka dirinya terhadap setiap kritik. Kamu
akan lebih mudah dalam mengekspresikan opinimu

Berikan kesimpulan dan "bagaimana melakukannya" tahap demi tahap


Sebuah kritik yang baik adalah kritik yang memberi kesimpulan di akhir
untuk menekankan dan menjelaskan poin utama dari kritikmu sekaligus
mengajarkan bagaimana cara untuk mencapainya.

Snowball Throwing
Langkah-langkah:
1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
2. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua
kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi
3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing,
kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya
4. Kemudian masing-masing siswa mengumpulkan satu buah gambar karya
seni/produk. Kertas gambar tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari
satu siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit
5. Setelah siswa dapat satu bola/gambar seni atau produk diberikan kesempatan
kepada siswa untuk menulis kritik yang tertulis dalam kertas berbentuk bola
tersebut secara bergantian
6. Evaluasi ( ketua kelompok menyampaikan laporan secara lisan hasil kritikan
yang telah didiskusikan).
7. Penutup

Aspek Kesastraan

Standar Kompetensi
Mengungkapkan kembali cerpen dan puisi dalam bentuk yang lain
Kompetensi Dasar
Menceritakan kembali secara lisan isi cerpen

Penggunaan Metode Role Playing untuk Meningkatkan Kemampuan


Menceritakan Isi Cerpen
Kemampuan berbicara adalah suatu keterampilan mengungkapkan ide atau
gagasan secara lisan di depan khalayak yang dapat diamati dari segi keaktifan
seseorang dalam berbicara. Berbicara adalah bentuk komunikasi verbal yang
dilakukan oleh manusia dalam rangka pengungkapan gagasan dan ide yang telah
disusunnya dalam pikiran. Berbicara melibatkan aspek keterampilan berbahasa, yaitu
aspek lisan produktif. Dengan kata lain berbicara merupakan suatu bentuk
komunikasi lisan dengan menggunakan bahasa lisan, teknik berbicara yang
komunikatif, jelas, dan efektif dalam pembelajaran yang terorganisir. Dalam proses
belajar-mengajar setiap siswa harus mengasah kemampuannya dalam berbicara
karena setiap aktivitas belajar mengajar memerlukan komunikasi yang baik antara
guru dengan siswa, dan antarsiswa.Untuk merealisasikan peningkatan berbicara
tersebut memerlukan teknik-teknik tertentu yang harus dilakukan oleh guru dalam
kegiatan pembelajaran di kelas. Berbicara merupakan salah satu aspek yang penting
dibelajarkan kepada siswa karena berbicara melibatkan kegiatan produktif siswa
dalam menyampaikan ujaran secara lisan sehingga menjadi bahan pertimbangan bagi
guru pengajar tentang arti pentingnya penggunaan metode di kelas dalam
meningkatkan kemampuan berbicara siswa. Penggunaan suatu metode memiliki arti
penting sebagai variasi pembelajaran dengan tujuan siswa dapat mengikuti aktivitas
pembelajaran di kelas yang menyenangkan dan tidak membosankan. Kesimpulannya
kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang sangat penting untuk dilatih dan
diasah oleh siswa. Karena itu, salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan
berbicara siswa kelas IX SMP menggunakan metode role playing.
Untuk peningkatan kemampuan menceritakan isi cerpen dengan
menggunakan metode role playing pada siswa kelas IX SMP, aspek-aspek yang
ditingkatkan, antara lain:
1. kemampuan menceritakan cerpen pada aspek-aspek kebahasaan mencakup
intonasi, jeda, pilihan kata/diksi, struktur kalimat;
2. aspek nonkebahasaan yang meliputi keberanian, kelancaran, ekspresi/mimik;
dan
3. aspek isi meliputi kerincian, kesesuaian, kelengkapan, dan kejelasan.
Penerapan metode role playing atau bermain peran ini dapat meningkatkan
kemampuan berbicara siswa dalam menceritakan isi cerpen sebagai satu metode yang
memberikan keleluasaan berpikir siswa untuk mengalami dan mengamati sendiri
secara verbal dengan tujuan kemampuan berbicara siswa dapat terlatih secara alami.
Metode role playing ini, dalam meningkatkan kemampuan berbicara siswa
melalui pemeranan hendaknya memperhatikan aspek kebahasaan, nonkebahasaan,
dan isi. Hal ini dikarenakan untuk meningkatkan kemampuan berbicara memerlukan
penilaian atau evaluasi yang benar-benar valid agar target kurikulum yang diharapkan
dapat tercapai. Tujuannya adalah sebagai langkah penyempurnaan penerapan metode
role playing dalam berbagai kompetensi dasar mata pelajaran bahasa Indonesia atau
aspek ilmu dan bidang ilmu yang lainnya.

Role Playing
Langkah-langkah:
1. Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan
2. Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dalam waktu
beberapa hari sebelum KBM
3. Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang
4. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai
5. Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk menceritakan skenario
yang sudah dipersiapkan
6. Masing-masing siswa berada di kelompoknya sambil mengamati skenario
yang sedang bacakan
7. Setelah selesai, masing-masing siswa diberikan lembar kerja untuk
membahas mengenai isi cerpen.
8. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya
9. Guru memberikan kesimpulan secara umum
10. Evaluasi
11. Penutu

Anda mungkin juga menyukai