Anda di halaman 1dari 70

Pengantar Gasifikasi

O l e h : S l a m e t H a n d o ko , S .T. , M .T.
Perekayasa Madya Puslitbang tekMIRA

Pelatihan Teknis Pengantar Gasifikasi Batubara (Distance Learning)


28-30 April 2021
Outline
Pendahuluan, Definisi, Reaksi Dasar, Proses dan Klasifikasi Gasifikasi Batubara.

▪ Bauran Energi Nasional……….................................................... 3 ▪ Klasifikasi Gasifikasi Batubara …………………..……………………………….……...... 19


▪ Sumber Daya dan Cadangan Batubara Indonesia ………………………………….. 4 ▪ Gasifikasi Batubara Tipe Fixed Bed..……………………………..………………………. 20
▪ Ketahanan Cadangan Batubara Indonesia................................................... 5
▪ Gasifikasi Batubara Tipe Fluidized Bed …………………………………………………. 26
▪ Pemanfaatan Batubara Dalam Negeri…………………………………………….…....... 6
▪ Gasifikasi Batubara Tipe Entrained Flow ……………………………………………… 35
▪ Rute Pemanfaatan Batubara…………………………………………....................…….. 7
▪ Klasifikasi Gasifikasi Batubara Berdasarkan Nilai Kalor Gas Produk……….. 49
▪ Pemanfaatan Batubara Secara Langsung..................................................... 8
▪ Klasifikasi Gasifikasi Batubara Berdasarkan Pemisahan Reaksi Ekso dan
▪ Pembakaran Batubara dalam PLTU………………………………….…….................... 9 Endoterm…………………………………………………………………………………………....... 50
▪ Definisi Gasifikasi Batubara………………..………………………………..……………….. 10 ▪ Gasifikasi Batubara Atas Permukaan…………………………………...………………. 51

▪ Istilah Dalam Gasifikasi Batubara………. ..................................................... 11 ▪ Gasifikasi Batubara Bawah Permukaan………....……………….........…………….. 52

▪ Perbedaan Karbonisasi, Gasifikasi dan Pembakaran………………….………….. 12 ▪ Perkembangan Teknologi Gasifikasi Batubara………………………………………. 54

▪ Reaksi Dasar Gasifikasi Batubara …………………………..……………………………… 13 ▪ Teknologi Gasifikasi Komersial ……………………….……………………………………… 55

▪ Proses Gasifikasi Batubara………………………………………………....................... 14 ▪ Pemanfaatan Syngas Produk Gasifikasi Batubara ………………………………….. 56

▪ Mekanisme Proses Gasifikasi Batubara ……………………………………….……... 16 ▪ Penutup ………………………………………………………………………………………………… 69

2
Bauran Energi Nasional
Sampai tahun 2019, energi fosil masih mendominasi dengan batubara sebesar 30% dari total bauran energi nasional

PP No 79/2014 tentang KEN

Tahun Pasokan Energi MTOE Volume Bauran Energi


Primer Kesetaraan Primer
2025 Batubara 119,8 205,3 Juta Ton 30,0%
2050 Batubara 255,9 438,8 Juta Ton 25,3%
Sumber: Perpres 22/2017 RUEN

KONDISI 2019* TARGET2025 TARGET2050

MINYAK BUMI

BATUBARA

GAS BUMI

ENERGI BARU TERBARUKAN

Sumber : Kementerian ESDM (2019)

3
Sumber Daya dan Cadangan Batubara Indonesia
90% cadangan batubara merupakan batubara kalori sedang dan rendah, sumber daya batubara = 149,01 miliar ton
dan cadangan = 37,45 miliar ton

Sumber Daya Batubara


92,55 Cadangan Batubara Komposisi Batubara
miliar ton 24,75 Indonesia
miliar ton

KALIMANTAN
3,41 %
56,24 7,13 %
miliar ton
37,70 % 30,90 %
0,07 Miliar ton
0,01 miliar ton
12,69 62,11%
miliar ton
0,01 miliar ton
58,56 %

SUMATERA 0,06 miliar ton

Kalori sangat tinggi Kalori tinggi

Kalori sedang Kalori rendah


Sumber : PSDMBP, Badan Geologi (2019)

4
Ketahanan Cadangan Batubara Sebagai Energi Fosil
Proyeksi Produksi Terhadap Ketahanan Cadangan 2020-2040

Dalam TOTAL KESELURUHAN (Juta Ton) Dalam


Juta Ton Miliar Ton
680 SUMBERDAYA : 149.009,59 40,0
CADANGAN : 37.604,66 38,0
660 37,6
37,0
36,4 36,0
35,8
35,2
640 34,5 34,0
33,9
33,3
32,6
620
31,9 32,0
31,3
30,6
29,9 30,0
29,3
600 28,6
27,9 28,0
27,3
26,7
580 26,0 26,0
25,4
24,8
24,0
560
22,0
596 609 618 625 628 631 641 655 667 670 673 668 663 658 653 649 644 640 635 631 626
540 20,0
2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040
Forecast produksi 596 609 618 625 628 631 641 655 667 670 673 668 663 658 653 649 644 640 635 631 626
Cadangan Batubara 37,6 37,0 36,4 35,8 35,2 34,5 33,9 33,3 32,6 31,9 31,3 30,6 29,9 29,3 28,6 27,9 27,3 26,7 26,0 25,4 24,8

• Pertambangan batubara masih menjadi salah satu industri utama sektor non migas di
Indonesia di masa depan dengan tingkat produksi mencapai lebih dari 600 juta ton/tahun.
Keteragan :
Belum termasuk perhitungan forecast • Cadangan batubara Indonesia masih mencukupi untuk jangka panjang, dimana sisa
produksi untuk hilirisasi batubara cadangan pada tahun 2040 mencapai lebih dari 24,75 miliar ton.
Sumber : Ditjen Minerba (2020)

5
Pemanfaatan Batubara Dalam Negeri
Pemanfaatan batubara pada tahun 2020, paling banyak digunakan untuk PLN, sebesar 109 Juta Ton atau
70% dari total pemanfaatan batubara dalam negeri.

Satuan: Juta Ton


Rencana Pemanfaatan Batubara Dalam
Negeri Tahun 2020
Kebutuhan batubara untuk kepentingan
dalam negeri sebesar 155 juta ton

2020 4% 4%
END USER
(Juta Ton)
Pembangkit Listrik 109
Pengolahan dan
1% 10%
16,52
Pemurnian
76 86 91 97 115 138 Pupuk 1,73 11%
Semen 14,54
2014 2015 2016 2017 2018 2019 Tekstil 6,54
Kertas 6,64 70%
Menjamin pasokan kebutuhan sumber energi
Briket 0,01
primer dan bahan baku di dalam negeri TOTAL 155
serta pembangunan PLTU Mulut Tambang
Sumber : Ditjen Minerba (2020)

6
Rute Pemanfaatan Batubara
Pemanfaatan batubara tidak langsung melalui hilirisasi batubara adalah salah satu opsi untuk meningkatkan
jumlah pemanfaatan batubara dalam negeri.
Pemanfaatan Langsung

Umpan Proses Produk

Pembakaran PLTU Listrik

Panas

Batubara
Boiler Uap

Gasifikasi Syngas (Sintesis Gas)


Pemanfaatan Tidak Langsung

Ter Batubara
(Hilirisasi Batubara)

Pirolisis /
Kokas / Semi Kokas
Karbonisasi
Coke Oven Gas (COG)
Peningkatan
Bahan Bakar Cair
Kualitas
Pencairan Batubara Kualitas Tinggi

Pembriketan Briket Batubara

7
Pemanfaatan Batubara Secara Langsung
Pembakaran adalah proses utama yang terjadi dalam pemanfaatan batubara secara langsung, dengan produk
utama yang dimanfaatkan adalah panas.
Panas Penyalaan Volatile Penyalaan Char
Air VM
Batubara Abu
FC

Pembakaran Pembakaran
Volatile Char
Panas Panas
Pemanasan Pengeringan Pebakaran

8
Pembakaran Batubara dalam PLTU
PLTU memanfaatkan panas hasil pembakaran batubara untuk memproduksi uap/kukus untuk menggerakkan
steam turbin dan menghasilkan listrik.
Selective
Boiler Catalytic
Reduction
(NOx Removal)
Coal
Bunker Particulate Removal
(Fly Ash) Scrubber
(SO2 Removal)
Coal Pile Exhaust
Coal Pulverizer Water Stack
Coal Stock pile Coal Drying Steam
Air
Steam
Generator Turbine
❶ Karakteristik Proksimat Slag Disposal
High-voltage
❷ Karakteristik Ultimat electricity

Warm Water
❸ HGI
Condensor
Cooling Water

9
Definisi Gasifikasi Batubara
Gasifikasi adalah proses konversi bahan bakar padat menjadi gas mampu bakar secara termokimia, dalam hal
ini gasifikasi batubara yaitu merubah batubara menjadi syngas.

Gasifikasi Batubara adalah proses konversi termal batubara menjadi produk gas yang dapat menyala
(flammable gasses) dengan menggunakan pereaksi (media oksidasi) berupa udara, oksigen, steam atau CO2
atau campuran media tersebut)
Syngas digunakan untuk memproduksi ammonia, metanol, hidrogen, BBM, dan DME.
Berdasarkan lokasi nya gasifikasi batubara dibagi menjadi dua diantaranya:
1. Gasifikasi Atas Permukaan
2. Gasifikasi Bawah Permukaan

Gasifikasi Atas Permukaan Gasifikasi Bawah Permukaan

10
Istilah Dalam Gasifikasi Batubara
◼ Underground Coal Gasification (UCG): proses gasifikasi batubara di dalam bawah tanah (tanpa ditambang terlebih
dahulu)
◼ Producer gas atau synthesis gas (syngas): gas hasil konversi termal (karbonisasi, gasifikasi, dll) yang terdiri atas campuran
gas dapat menyala (flammable gasses) dengan komponen utama CO + H2 dan gas penyusun lainnya baik gas dapat
menyala (flammable gasses) seperti CH4 maupun gas tidak dapat menyala (non flammable gasses) seperti CO2 dan N2
◼ Synthesis gas (Syngas): merupakan campuran CO dan H2 yang digunakan untuk bahan baku industri kimia, dihasilkan dari
proses gasifikasi batubara/biomassa/minyak bumi dan reforming gas alam
◼ Synthetic Natural Gas (SNG) merupakan gas alam sintetik, yang dihasilkan melalui reaksi metanisasi syngas.
◼ Coke Oven Gas (COG): merupakan producer gas hasil proses karbonisasi suhu tinggi pada pembuatan kokas dari batubara
◼ Coal Bed Methane (CBM): gas metan yang terperangkap dalam lapisan batubara pada waktu proses pembatubaraan
◼ Liquefied Petroleum gas (LPG) : sebagai gas (pada suhu dan tekanan kamar) minyak bumi dengan komponen propana dan
butana (C3 & C4) yang dicairkan pada suhu kamar dan tekanan < 10 bar
◼ Liquefied Natural Gas (LNG): merupakan gas yang didominasi oleh metana dan etana yang didinginkan hingga menjadi
cair pada suhu antara -150 C sampai -200 C pada tekanan atmosfer
◼ Compressed Natural Gas (CNG): merupakan gas alam yang didominasi oleh metana dan etana yang dikompres sampai
dengan tekanan 200-250 bar (tidak sampai fasa cair)

11
Karbonisasi - Gasifikasi - Pembakaran
Perbedaan dan hubungan antara proses karbonisasi, gasifikasi dan pembakaran batubara

Rasio Oksigen terhadap jenis konversi termal

Perbandingan Gasifikasi vs Pembakaran

Jenis reaktan: Udara vs Oksigen

12
Reaksi Dasar Gasifikasi Batubara
Reaksi dasar gasifikasi batubara terjadi pada setiap tahapan proses gasifikasi batubara.

❑ Pengeringan merupakan proses penguapan kadar air batubara menjadi steam. Pengeringan terjadi pada suhu 100 – 200oC.
Batubara (basah) → batubara + air H +
❑ Pirolisis atau devolatilization adalah dekomposisi termal batubara menjadi zat terbang (volatile matter) dan arang. Zat terbang yang
didinginkan akan membentuk kondensat (tar dan air) dan serta senyawa non condensable yaitu gas (CO, H 2, CO2, CH4 dan hidrokarbon
ringan lainnya) pada suhu 250 – 900 OC.
Batubara → arang + tar + air + gas H +
❑ Reduksi, yaitu tahap berlangsungnya reaksi kesetimbangan antara media gasifikasi (steam atau CO 2) dengan hasil pirolisis (tar, gas dan
arang) pada suhu > 800 OC.
❑ Reaksi Boudouard : C + CO2 → 2CO H = 172 MJ/kmol
❑ Reaksi heterogeneous water gas : C + H2O → CO + H2 H = 131 MJ/kmol
❑ Reaksi homogeneous water gas shift : CO + H2O → CO2 + H2 H = -41,2 MJ/kmol
❑ Reaksi metanasi : C + 2H2 → CH4 H = -75 MJ/kmol
❑ Oksidasi, juga sering disebut pembakaran, adalah tahap di mana terjadi reaksi antara batubara, arang dan hasil-hasil pirolisis (tar, gas dan
arang) dengan oksigen pada suhu > 800 OC.
Reaksi ini sangat eksoterm, sehingga panas yang dihasilkannya dapat memenuhi kebutuhan proses pengeringan, pirolisis dan reduksi.
❑ C + ½ O2 → CO H = -111 MJ/kmol
❑ CO + ½ O2 → CO2 H = -283 MJ/kmol
❑ H2 + ½ O2 → H2O H = -283 MJ/kmol

13
Proses Gasifikasi Batubara
Gas Produk Gasifikasi
(CO, H2, CH4, H2O) Reaksi Fasa
Gas
(CO, H2, CH4, H2O,
(cracking,
CO2, cracking
Oxygenated reforming,
products)
Compunds combustion,
(phenol, acids) shift)

Batubara Pengeringan Pirolisis

Liquid
(Tar, Minyak, Naphta)

Reaksi Char-
(CO, H2, CH4, H2O,
Gas
Solid CO2, unconverted
(gasification
(Char) carbon, abu)
combustion)

14
Neraca Massa Proses Gasifikasi Batubara

Syngas

Proses
Batubara
Gasifikasi

Coal Tar dan Abu

15
Mekanisme Proses Gasifikasi / Tahapan Reaksi Gasifikasi
Mekanisme proses gasifikasi ada yang berlangsung secara bertahap ada yang berlangsung secara simultan.

❑ reaktor fixed bed reaksi gasifikasi berlangsung secara bertahap


❑ reaktor fluidized bed dan entrained flow reaksi gasifikasi berlangsung secara simultan

a. Bertahap b. Simultan

16
Video Gasifikasi

17
Mekanisme dan Kecepatan Pemanasan Proses Gasifikasi
Mekanisme proses gasifikasi secara bertahap terjadi Ketika pirolisis dan gasifikasi berlangsung secara
bertahap, sedangkan pada proses simultan pirolisis dan gasifikasi terjadi secara bersamaan.

Bertahap Simultan

18
Klasifikasi Gasifikasi Batubara
PARAMETER KETERANGAN
Teknik Penambangan Tanpa ditambang Undergroud gasification
Ditambang Reaktor kimia (gasifier)
Teknik kontak Batubara – Fixed bed / moving bed Atmosferik Gasifier ex-Tiongkok
media pereaksi (oksidator)
pressurized Lurgi gasifier, BGL gasifier
Fluidized bed LP TIGAR gasifier, Lurgi CFB gasifier, Winkler gasifier
Pressurized TRIG gasifier, U-gas Gasifier
Entrained flow CWS feeding GE gasifier, GTI,
Dry feeding Shell, Siemen, Prenflo, MHI gasifier

Jenis Media pereaksi Udara – steam Gasifier ex-Tiongkok, TIGAR, TRIG, MHI gasifier
oksidator
Oksigen – steam Lurgi gasifier, Shell gasifier, GE gasifier, Siemen
Jenis pendinginan Quench process Pemanfaatan untuk umpan bahan baku kimia
producer gas
Waste heat boiler Pemanfaatan untuk IGCC/IGFC
Tipe pengeluaran abu Cair Slagging (entrained flow, fixed bed)
padatan Bottom ash, fly ash, aglomerating ash (fixed bed & fluidized bed)
Pemisahan reaksi ekso & Auto-thermal gasifier Proses gasifikasi yang tidak membutuhkan panas dari luar (pasokan dari sistem internal)
endoterm Allothermal gasifier Proses gasifikasi yang membutuhkan panas dari luar
Nilai Kalor Produk Gas Gas Kalori Rendah
Gas Kalori Menengah

19
Klasifikasi Teknik Kontak Batubara – Pereaksi
FIXED BED
◼ Teknologi sudah proven, kapasitas 1 reaktor 1.000
tons/hari batubara
◼ Batubara bongkah (6 – 50 mm) diumpankan dari
atas reaktor menjadi unggun batubara, dan umpan
O2/steam dari bawah
 Kontak batubara dan gas secara counter-current
 Tahapan reaksi (dari bawah): oksidasi, reduksi, pirolisis dan
pengeringan
 Syngas keluar reaktor dari atas pada suhu rendah
 Abu keluar dari bagian bawah reaktor
◼ Efisiensi panas tinggi → kebutuhan O2 rendah
◼ Syngas mengandung produk pirolisis
 butuh pemurnian syngas yang kompleks
 produk samping hasil pemurnian gas memiliki nilai
tinggi
◼ Maximum theoretical pure gas yield
 experimental results (pyrolysis)
 thermodynamic model (reduction & oxydation)

20
Klasifikasi Teknik Kontak Batubara – Pereaksi
FIXED BED: CROSS DRAFT - DOWN DRAFT – UPDRAFT

21
Klasifikasi Teknik Kontak Batubara – Pereaksi
FIXED BED

Umpan Kapasitas
Nama Pabrik Negara Tahun Jenis Produk
Batubara (Nm3/d Syngas)

Puyang Ammonia Plant China 2000 Antrasit Bahan kimia 9.706.000


Zhong Yuan Dahua Group Ltd. China 2000 Batubara Bahan kimia 19.003.000
Vresova IGCC Plant Rep.Czech 1996 Lignit Listrik 3.120.000
Shaanxi Ammonia Plant China 1987 Antrasit Bahan kimia 3.120.000
Great Plains Synfuels Plant Amerika Serikat 1984 Lignit BBG (SNG) 3.120.000
Gasification East Plant Afrika Selatan 1982 Sub-bituminus BBM 70.480.000
Sasol Synfuels Afrika Selatan 1977 Sub-bituminus BBM 70.480.000
(NETL, 2010)

22
Klasifikasi Teknik Kontak Batubara – Pereaksi
Fixed Bed Dry Bottom Gasifier (FBDB) – Air Liquide (Lurgi), Sasol-Lurgi

23
Klasifikasi Teknik Kontak Batubara – Pereaksi
SASOL LURGI GASIFIER

❑ Option 1: Process Boiler (steam generation)


❑ Tar recycle to gasification; CTA and oil to produce steam
❑ Ammonia to market; SGL to cooling water makeup
❑ Total stripping of GL and HC incineration possible

❑ Option 2: Multi-purpose Gasifier (MPG) (syngas generation)


❑ Tar recycle to gasification; CTA and oil to MPG for syngas
production
❑ Ammonia to market; SGL to cooling water makeup

❑ Option 3: De-pitching & Tar Distillation


Syngas Output Total ❑ Oil / naphtha / DTA to hydro-treating & hydrocracking
Plant Name Year Feed Prod (Nm3/d) Gasifier ❑ Pitch to de-coker or recycle to gasification
Sasol-I F-T Syngas Plant 1955 Bit. coal FT liquids 9.706.000 14 ❑ Ammonia to market; SGL to cooling water makeup
Great Plains Synfuels Plant 1984 Lignite SNG 19.003.000 4
Puyang Ammonia Plant 2000 Anthracite Ammonia 3.120.000 40 ❑ Option 4: De-pitching & BTX recovery
Zhong Yuan Dahua Group Ltd 2000 Coal Chemicals 3.120.000 40 ❑ Pitch recycle to gasification
Sasol Synfuels 1977 Subbit. coal Gas 70.480.000 4 ❑ Naphtha / DTA hydro-treating & hydrocracking; BTX
Gasification East Plant 1982 Subbit. coal Gas 70.480.000 26 recovery
Shaanxi Ammonia Plant 1987 Anthracite Ammonia 3.120.000 3 ❑ Ammonia to market; SGL to cooling water makeup

24
Klasifikasi Teknik Kontak Batubara – Pereaksi
BRITISH GAS LURGI (BGL) GASIFIER

Syngas
Total
Plant Name Year Feed Prod Output
Gasifier
(Nm3/d)
SHED 2012 briquetted lignite H2 4.700.000 3
Shriram 2015 coal ammonia 150.000 2
Schwarze Pumpe (SVZ) plant 2003 coal & solid waste methanol 31.000 1
Hulunbeier 2011 briquetted lignite ammonia 119.000 3
China Yituo Group 2012 coal fuel gas 43.000 2

25
Klasifikasi Teknik Kontak Batubara – Pereaksi
FLUIDIZED BED

◼ Kapasitas 1 reaktor: 500 - 1.000 tons/d batubara


◼ Menggunakan unggun pasir kuarsa
 Abu batubara dapat digunakan sebagai unggun jika kadar abu
batubara besar dan AFT tinggi
◼ Media gasifikasi (udara /O2/steam) juga berfungsi sebagai media
fluidisasi
◼ Ukuran batubara 6 – 10 mm.
 Batubara tercampur homogen dalam unggun
 Suhu dalam unggun homogen
◼ Konversi C rendah
◼ Kurang berkembang
26
Klasifikasi Teknik Kontak Batubara – Pereaksi
FLUIDIZED BED

Kapasitas
Nama Pabrik Negara Tahun Umpan Batubara Jenis Produk
(Nm3/d Syngas)
A. Teknologi Winkler (Bubling Fluidized bed Gasifier, atmosferic pressure)
Gorazde Ammonia Plant Yugoslavia 1952 Batubara Amonia 120.000
A. GTI U-Gas (Bubling Fluidized bed Gasifier, aglomerating fluid-bed)
Zhao Zhuang China 2007 Batubara Bahan kimia 400.000
Yima China 2011 Batubara Bahan kimia 3.750.000
A. Teknologi TRIG (transport fluid bed, pressurized gasifier)
Berun Glycol Project China 2013 Batubara Bahan kimia 840.000
Angul DRI Project India 2016 Batubara Bahan kimia 2.880.000
Kemper County IGCC Amerika Serikat 2014 Batubara Listrik 5.000.000
Dongguan TMEP facility China 2016 Batubara Listrik 1.035.000
(NETL, 2010)

27
Klasifikasi Teknik Kontak Batubara – Pereaksi
Winkler Gasifier High-Temperature Winkler Gasifier

Syngas Output Total


Plant Name Year Prod
(Nm3/d) Gasifier
Gorazde Ammonia Plant,
1952 Ammonia 120.000 1
Former Yugoslavia

28
Klasifikasi Teknik Kontak Batubara – Pereaksi
High-Temperature Winkler Gasifier

29
Klasifikasi Teknik Kontak Batubara – Pereaksi
U-Gas Gasifier / Synthesis Energy Systems Gasifier

30
Klasifikasi Teknik Kontak Batubara – Pereaksi
U-Gas Gasifier / Synthesis Energy Systems Gasifier

31
Klasifikasi Teknik Kontak Batubara – Pereaksi
FLUIDIZED BED

Reaktor Majemuk  Reaksi gasifikasi menyisakan arang


 Arang dibakar untuk menyuplai panas reaksi panas gasifikasi
→ sirkulasi pasir
 Arang terbakar habis → Konversi C tinggi
◼ Teknologi TRIG
 Rejim transport
 Tekanan tinggi
 Gas hasil pembakaran masuk ke reaksi gasifikasi (pemanas &
bahan baku)
 Membutuhkan ASU
◼ Teknologi TIGAR
 Rejim BFB (Gasifier) & CFB (Combustor)
 Tekanan rendah
 Gas hasil pembakaran tidak masuk ke reaksi gasifikasi → Tanpa
ASU
 Sirkulasi pasir sangat tinggi,
 kandungan tar dan CH4 tinggi
TRIG (KBR) TIGAR (IHI)

32
Klasifikasi Teknik Kontak Batubara – Pereaksi
Transport Reactor Integrated Gasifier (TRIG)

33
Klasifikasi Teknik Kontak Batubara – Pereaksi
Transport Reactor Integrated Gasifier (TRIG)

Kapasitas
Umpan Jenis
Nama Pabrik Negara Tahun (Nm3/d
Batubara Produk
Syngas)
Berun Glycol Project China 2013 Batubara Bahan kimia 840.000
Angul DRI Project India 2016 Batubara Bahan kimia 2.880.000

Kemper County IGCC US 2014 Batubara Listrik 5.000.000


Dongguan TMEP
China 2016 Batubara Listrik 1.035.000
facility
(NETL, 2010)

34
Klasifikasi Teknik Kontak Batubara – Pereaksi
ENTRAINED FLOW

◼ Teknologi sudah proven (cth : GE, Shell)


◼ Kapasitas 1 reaktor 1.000 - 2.000 tons/hari batubara
◼ Batubara bubuk (<500 m) diumpankan dalam bentuk:
 dry feeding (untuk semua jenis batubara)
 Slurry feeding (untuk batubara peringkat tinggi)
◼ Suhu proses tinggi (di atas titik leleh abu) → laju reaksi
sangat cepat → tercapai kesetimbangan kimia
◼ Tahapan reaksi: simultan (1-stage) dan bertahap (2-
stage)
◼ Pada reaksi bertahap (2-stage)
 Reductor : tahapan reaksi pengeringan, pirolisis dan
reduksi batubara. Hasil reaksi adalah producer gas
dan char (sisa batubara yang tidak bereaksi)
 Combustor : tahapan reaksi pembakaran char sisa
reaksi (Reduktor) dan batubara tambahan
 Pemanfaatan panas sensibel gas untuk reaksi
gasifikasi → kebutuhan O2 lebih sedikit & efisiensi
termal lebih tinggi

35
Klasifikasi Teknik Kontak Batubara – Pereaksi
ENTRAINED FLOW

Teknologi Stages Syngas Cooling Feed Reactor Wall


Koppers- Waste heat
1 Dry Water Jacket
Totzek Recovery
Quench Process &
Shell 1 Waste heat Dry water wall
Recovery
Quench Process &
GE 1 Waste heat Slurry Refractory
Recovery
Quench Process &
Siemens 1 Waste heat dry water wall
Recovery
Quench Process &
E-Gas 2 Waste heat slurry refractory
Recovery
Quench Process &
MHI 2 Waste heat dry water wall
Recovery

36
Klasifikasi Teknik Kontak Batubara – Pereaksi
ENTRAINED FLOW

Vendor Jumlah Pabrik* Total Kapasitas


Tipe
Teknologi (Nm3/d)
Shell dry feeding, water wall, 1 stage 25 122.923.000
Siemens dry feeding, water wall, 1 stage 7 38.200.000
Uhde Prenflo dry feeding, water wall, 1 stage 5 57.460.000
MHI dry feeding, water wall, 2 stage 2 6.880.800
GE slurry feeding, refractory, 1 stage 18 46.735.000
E-Gas slurry feeding, refractory, 2 stage 4 36.040.000
Ecust slurry feeding, refractory, 1 stage 18 75.286.720
* Existing dan Rencana (NETL, 2010)

37
General Electric Gasifier
Kapasitas
Nama Pabrik Negara Tahun Umpan Jenis Produk
(Nm3/d Syngas)
Beaumont Chemical Facility United States 2015 Coal Methanol 11.500.000
Faustina Hydrogen Products LLC United States 2015 Coal Ammonia 11.500.000
GE Haolianghe, Heilongjiang China 2005 Coal Methanol 2.796.000
GE Jinling, Nanjing China 2005 Coal Methanol 1.743.000
GE China 5 China 2006 Coal Methanol 2.843.000
Sinopec Jinling China 2005 Coal Ammonia 2.871.000
GE China 4 China 2005 Coal Ammonia 2.871.000
GE China 3 China 2005 Coal Ammonia 2.871.000
Haolianghe Ammonia Plant China 2004 Coal Ammonia 3.000.000
Gas Plant No. 2 China 1997 Coal Methanol 1.046.000
Hefei City Ammonia Plant China 2000 Coal Ammonia 1.914.000
Kingsport IGCC United States 1983 Bit. coal Acetic anhydride 2.187.000
Polk County IGCC Project United States 1996 Coal/Petcoke Electricity 4.511.000
Lu Nan Ammonia Plant China 1993 Bit. coal Ammonia 718.000
Shanghai Coking & Chemical China 1995 Anthracite Methanol 2.092.000
Shaanxi Ammonia Plant China 1996 Coal Ammonia 2.789.000
Ube City Ammonia Plant Japan 1984 Coal & petcoke Ammonia 2.939.000
Edwardsport IGCC United States 2012 Coal Electricity 11.500.000
Shaanxi Shenmu Chemical Plant China 2005 Coal Chemicals 2.630.000
Weihe Chemical China 2006 Coal Chemicals 3.950.000

38
SHELL GASIFIER

Transfer Duct and Gas


Reversal Chamber

Gassifier pressure vessels Syngas Cooler Shell Reactor Pressure Vessel Yueyang Shell Coal Gasification

39
SHELL GASIFIER

40
SHELL GASIFIER

41
Siemens Gasifier

Shenhua Ningxia Coal Industry, NCPP Transportation of a Siemens Gasifier

42
Siemens Gasifier

Kapasitas
Nama Pabrik Negara Tahun Umpan Jenis Produk
(Nm3/d Syngas)
Secure Energy Systems SNG United States 2013 Coal SNG
Ningxia Coal to Polypropylene China 2010 Coal Polypropelene 19.120.000
Jincheng Project China 2012 Coal Ammonia 8.740.000
Genesee IGCC Facility Canada 2015 Coal Electricity
Texas Clean Energy Project United States 2015 Coal Electricity 9.690.000
Coal to UREA Project Australia 2013 Coal Ammonia 7.650.000
Taylorville Energy Center United States 2013 Coal Electricity 9.280.000

43
E-Gas Gasifier

Wabash River IGCC Power Plant

44
E-Gas Gasifier

45
MHI Gasifier

Kapasitas
Nama Pabrik Negara Tahun Umpan Jenis Produk
(Nm3/d Syngas)
Nakoso IGCC Japan 2007 Coal Electricity 4.490.000

46
Prenflo Gasifier

Elcogas Puertollano IGCC Plant


Syngas Output Total
Plant Name Year Prod
(Nm3/d) Gasifier
Puertollano IGCC Plant 1998 Electricity 4.300.000 1
Coal to Liquids Plant 2012 gasoline 13.200.000 2
TransGas Coal to Liquids Plant 2013 gasoline 13.200.000 2
ICM Coal to Liquids Plant 2015 gasoline 13.200.000 2
Good Spring IGCC 2015 Electricity 13.560.000 2
Biomass to products 2013 Chemicals 30.000 1
Biomass to Liquids Plant 2013 Liquid fuels 180.000 1

47
Chinese Gasifiers

HT-L Gasifier OMB Gasifier AFB Gasifier

MCSG Gasifier TPRI Gasifier OSEF Gasifier


48
Klasifikasi Gasifikasi Batubara
Berdasarkan Nilai Kalor Produk Gas

Batubara
• Industri Agro
Penggunaan
• Industri Keramik
Langsung
• Industri Mineral
(hot gas)
• Industri Logam
Udara + Uap Gas Kalori
Rendah
(<200 Pemurnian
btu/scf) (cold gas)
Gas Bersih
(CO, H2,
• PLTD
N2) • PLTGB

O2 + Uap Gasifier • Bahan bakar


Gas Kalori • Bahan baku kimia
Menengah syngas • Pupuk
Pemurnian
(200-400 (CO, H2) • Listrik (IGCC)
btu/scf) • Bahan bakar cair
• SNG

49
Klasifikasi Gasifikasi Batubara
Berdasarkan Pemisahan Reaksi Ekso & Endoterm

Gasifier

Pengeringan: Q
BB Basah → BB +H2O

Pirolisis:
BB → arang + tar + gas

Reduksi:
Arang+H2O → CO+H2
Tar+H2O → CO+H2
CO+H2O → CO2+H2

Oksidasi:
C+O2 → CO2

Gasifikasi Allothermal Gasifikasi Autothermal

50
Gasifikasi Batubara Atas Permukaan
Disesuaikan dengan jenis batubara, produk akhir, kematangan teknologi, biaya investasi dan permasalahan
lingkungan

Gasifikasi batubara atas permukaan adalah gasifikasi


batubara yang dilakukan di atas lapisan tanah, dimana
seluruh peralatan gasifikasi diletakan di permukaan tanah
(gasifier, ASU, dan pemurnian syngas).

Gasifier adalah reactor gasifikasi batubara tempat


tejadinya proses gasifikasi batubara. Tiga tipe gasifier yaitu
fixed bed, fluidized bed, dan entrained flow yang dipilih
berdasarkan jenis umpan batubara, jenis produk,
kematangan teknologi, biaya investasi dan permasalahan
lingkungan.

Teknologi gasifikasi dari China seperti ECUST, SEDIN, HT-L,


MCSG, Tsinghua muncul mulai tahun 2000-an.
Sudah beroperasi di negara China, Amerika, Kanada,
Australia, Africa Selatan, dan India

51
Gasifikasi Bawah Permukaan/Underground Coal
Gasification (UCG)
Capex 30-40% lebih rendah dibandingkan Gasifikasi Permukaan
MENGAPA TEKNOLOGI UCG ?
Sumberdaya batubara di kedalaman 100-500 m cukup besar sekitar 40 miliar
ton dan tidak layak secara ekonomi untuk di tambang (Badan Geologi, 2019).

KEUNGGULAN UCG
1. Capex 30-40% lebih rendah dibanding gasifikasi permukaan (tidak ada biaya
transportasi, penggerusan, penyimpanan batubara).
2. Dapat dimulai dari skala kecil untuk genset gas engine, gas bakar, dll.
Kajian Tekmira 2019 3. Tidak banyak merubah bentang alam.
4. Memanfaatkan batubara marginal.

Pengembang teknologi: Uzbekistan, Amerika, Kanada, dan Australia


✓ Uzbekistan Angren (Yerostigaz) Commercial Plant untuk bahan bakar
pembangkit listrik, kapasitas 500-600 juta m3 /tahun (sejak akhir 2018 harga gas
alam lebih rendah dari syngas UCG)
✓ Australia:
▪ 2 pilot test sukses: (Carbon Energy dan Leigh Creek Energy)
▪ 2 pilot test bermasalah (Linc Energy : Tekanan terlalu tinggi ,Cougar Energy:
casing bocor)
✓ Kanada 1 pilot test sukses (Swan Hills SynFuel)

52
Underground Coal Gasification (UCG)
Proses UCG memerlukan minimal satu sumur injeksi dan satu sumur produksi yang dihubungkan oleh rongga
didalam lapisan batubara
❑ Rongga ini dapat dibuat dengan cara melakukan pengeboran horizontal atau
cara lainnya seperti pembakaran sebagian batubara (reverse combustion),
Pemanasan batubara menggunakan energi listrik (electrical linking) dan
pemberian air tekanan tinggi (hydraulic fracturing).
❑ Proses UCG dilakukan dengan cara menginjeksikan pereaksi berupa
udara/oksigen/uap-air melalui sumur injeksi ke lapisan batubara yang telah
dipanaskan sehingga terjadi reaksi gasifikasi dan mengeluarkan gas yang
dihasilkan melalui sumur produksi.
❑ Reaksi-reaksi kimia yang terjadi mirip dengan gasifier fixed bed yang
mempunyai zona reaksi pengeringan, pirolisis, gasifikasi dan pembakaran
Teknologi CRIP batubara.
❑ Berdasarkan cara pengontrolan kondisi reaksi, teknologi UCG dapat
dikelompokkan ke dalam dua jenis yaitu Linked Vertical Well (LVW) dan
Controlled Retraction Injection Point (CRIP).
❑ Pada teknologi LVW reaksi dikendalikan dengan mengatur laju alir pereaksi dan
atau memindahkan titik injeksi dari sumur vertikal yang satu ke sumur vertikal
yang lainnya.
❑ Pada teknologi CRIP pereaksi diinjeksikan melalui coiled tubing dan kondisi
reaksi diatur dengan menggeser coiled tubing sehingga posisi injeksi udara
Teknologi LVW berpindah ke lokasi yang diinginkan.
53
Perkembangan Teknologi Gasifikasi

54
Teknologi Gasifikasi Komersial

55
Pemanfaatan Syngas Produk Gasifikasi Batubara
Coal

Power & Steam Gasification City Gas


Reforming Dampak pemanfaatan syngas:
Naphta
❖ Dapat Mensubstitusi BBM dan BBG
Fischer Synthesis Gas H2 Ammonia, Urea
❖ Dapat Mengurangi Dampak
Tropsch Lingkungan Penggunaan Batubara
Waxes
❖ Dapat meningkatkan pemanfaatan
Diesel Gasoline Methanol Acetic acid batubara kualitas rendah Indonesia
❖ Meningkatkan ketahan energi
❖ Menghasilkan produk turunan yang
DME Methyl acetate
bernilai ekonomi tinggi (peningkatan
nilai tambah batubara)
Prioritas untuk dikembangkan Ethylene
Propylene Acetic Anhydride

Coal to olefin route (key chemical for major petrochemical) :


UOP MTO, LURGI MTP

Coal to energy route (direct heat, liquid fuel) :


Fischer Tropsch, MTG, Direct Combustion

56
Skema Teknologi dan Produk Gasifikasi Batubara
Produk akhir gasifikasi batubara berupa energi dan non energi

PROCESS PRODUCT
FEED
Briquetting Coal Briquette
Shift
Reaction H2
Synthesis Methanol
Coal Gasification Synthesis
Methanol
Gas
Fischer
Tropsch Fuel
Methanol
Dehydration DME
Pembangkit Listrik ENERGY
Amonia NON ENERGY
Synthesis Amonia

Urea
CO2 Synthesis
Urea

CTP
Coal Tar Pitch Advanced Carbon Material
Coal Tar
Process Carbon Precursor

57
Konversi Batubara ke Metanol merupakan salah satu opsi
metanol dapat menjadi produk antara ke berbagai industri lainnya dan teknologi
sintesis metanol sudah proven

Coal Syngas Methanol


(1.4 ton) (77 Mscf) (1 ton)

Sumber: Flowserve, 2019

▪ 1,4 ton batubara dapat di konversi menjadi 1 ton


methanol
▪ Tipikal methanol synthesis processes yang
digunakan di dunia adalah Lurgi process, Germany
Linde and the Mitsubishi Gas Chemical Company
(MCC) process.

Sumber: Methanex, 2018

58
Tipikal proses untuk Batubara Sub Bituminous (Wet)
Teknologi yang diusulkan LPMEOHTM yaitu proses sintesis metanol bertekanan rendah dan vapor phase

Blockflow Diagram Coal to Methanol Methanol Synthesis Reaction


CO+2H2 ↔ CH3OH (∆H298K, 50Bar = -90.7 kJ/mol)
CO2+3H2 ↔ CH3OH +H2O (∆H298K, 50Bar = -40.9 kJ/mol)

(Wet)
7,087,672 5,181,890 4,125,185
ton/year ton/year ton/year Sumber: diolah dari NETL, 2014

Process Flow Diagram (PFD) Sintesis Metanol Bertekanan Rendah

250 oC

From Coal
Gasifier 33 bar 52 bar

59
Konversi Batubara ke DME diperlukan sebagai substitusi LPG
Teknologi sudah proven dan komersial, pemanfaatan DME cukup luas yaitu pembangkit listrik, industri
kimia, transportasi, dan rumah tangga.

Pemanfaatan DME
Indirect Processes
Proven Technology
Commercial Plant
High Utility Consumption
Power Generation Transportation fuel Low Capital Investment
Boiler turbines Diesel vehicles
High-efficiency GTCC (gas turbine) Fuel cell vehicles
Diesel engines
Fuel cells Direct Processes Liquid Phase Processes
Under development Under development
Demonstration Plant Project in Demonstration Plant Project
Japan (100 t/d) (10 – 230 t/d)
Low Utility Consumption High Utility Consumption
High Capital Investment Low Capital Investment
Household use Industrial use
Household gas Industial furnaces, boilers
Regional heating/cooling cogeneration Chemical feedstock
Coolant gas

60
Proses Konversi Batubara menjadi DME
proses sintesis DME secara tidak langsung (melalui rute metanol) dengan perolehan 25% dari bahan baku

Process Block Diagram Indirect Processes Technology Material Balance

From Coal
Gasifier

1 Ton/day (Coal) → 0.25 Ton/day (DME)

61
Konversi Batubara ke Amonia sebagai bahan baku utama produksi
pupuk untuk peningkatan produksi pertanian
Teknologi Haldor Topsoe sudah digunakan untuk batubara peringkat rendah di pabrik amonia Amerika

Perusahaan Lokasi Umpan Kapasitas Unit ▪ Amonia bahan baku utama produksi pupuk untuk
Coffeyville Louisiana Batubara 1.132 Ton/hari peningkatan produksi pertanian (42%-total
Resources, Nitrogren penggunaan amonia).
Fertilezer,LLC
▪ Konsumsi pupuk dalam negeri 4,12 juta ton dan selama
Dakota Gasification Nort Dakota Batubara 1.095 Ton/hari
ini berbahan baku gas alam.
Mosaic Co Louisiana Batubara/petcoke 1.533 Ton/hari
▪ Teknologi eksisting produksi Amonia adalah Steam
Renteck Energy Illinois Batubara 839 Ton/hari Reforming and Partial Oxidation (Komersiil; Braun, ICI
Midwest Corp
M.W, Kellog’s, Haldor Topsoe, Uhde GmBH, BASF).
▪ Beberapa perusahaan di Amerika menggunakan
teknologi Haldor Topsoe untuk mengkonversi batubara
menjadi ammonia dengan total produksi 4.599
Ton/hari.
▪ Teknologi Haldor Topsoe mampu memproduksi 2 ton
amonia dari 10 ton low rank coal/Bituminus.
▪ Produksi amonia di dunia terus meningkat setiap
tahunnya, dengan pemanfaatan terbesar untuk Urea
(42%)
Penggunaan ammonia di dunia

62
Block Diagram proses konversi batubara menjadi amonia
Lokasi North Dakota, USA selain menghasilkan amonia 1500 ton/hari juga menghasilkan listrik
sebesar 10-20 MW

Sumber : Rentech. Inc

63
Konversi Batubara ke Urea salah satu opsi
Batubara dapat dijadikan alternatif suplai syngas untuk mensubtitusi gas alam pabrik pupuk yang
tersebar di pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan
▪ Urea adalah pupuk untuk peningkatan
produksi pertanian nasional dalam rangka
mencapai swasembada pangan
▪ Teknologi yang digunakan Latrobe Fertlisers
milik Hubai Yihua
▪ Hubei Yihua memiliki 19 pabrik urea di China,
dan plant sejenis ada 28 di kembangkan oleh
Hubei Yihua Group didunia
▪ Pabrik Terbaru Hubei Yihua dengan Latrobe ,
yaitu 300.000 ton amonia menghasilkan
520.000 ton Urea
▪ Total produksi pupuk di Indonesia tahun 2018
sebesar 9.362.500 ton/tahun. Apabila sumber
syngas disubtitusi dengan batubara maka
Urea No Nama Perusahaan Lokasi Total Produksi (ton/tahun)
volume batubara yang dibutuhkan sebesar
1 PT Petrokimia Gresik Gresik, Jawa Timur 1,030,000
46.812.500 ton sebagai bahan baku.
2 PT Pupuk Kujang Cikampek, Jawa Barat 1,140,000
3 PT Pupuk Kalimantan Timur Bontang, Kalimantan Timur 3,435,000
4 PT Pupuk Iskandar Muda Lhokseumawe, NAD 1,140,000

5 PT Pupuk Sriwidjaja Palembang Palembang, Sumatera Selatan 2,617,500


Sumber: Pupuk Indonesia 2018 Total 9,362,500

64
Flow Diagram Konversi Batubara ke Urea
Latrobe Urea Project perusahaan Hubei Yihua di Australia

Recovered Water
MINED COAL Milling &
Drying Dried Coal Target produksi Urea saat ini 520.000 ton/tahun.
Pertanian Australia mengkonsumsi sekitar
Sulphur
Recovery Sulphur 2.000.000 ton/tahun dan total kapasitas produksi
Australia saat ini hanya 285.000 ton/tahun.
H2O
Oxygen Sumber: www.latrobefertilisers.com.au
Coal
Gasifier Quench
Water
AIR Gas
Air Raw Treatment
Separation Quenched CO:H2O
Hydrogen
Syngas
Slag
Ammonia
Nitrogen Synthesis

NH3
CO2
Urea
Production

Carbon Dioxide
UREA

65
Hidrogen Energi Bersih Mempunyai Prospek Masa Depan
Energy density-nya tinggi serta konversinya (fuel cell) cukup fleksibel dan efisien.
BATUBARA merupakan salah satu SUMBER POTENSIAL untuk dikonversi menjadi HIDROGEN.

SPESIFIKASI PRODUK
The Future H2 purity 99,99%
Tekanan 350 bar

is Coming

▪ Proses konversi batubara menjadi hidrogen melalui jalur proses gasifikasi dengan metode shift reaction
dari syngas.
▪ Hidrogen digunakan di berbagai industri dan rumah tangga sehingga dari sisi kegunaan hidrogen di
kelompokkan menjadi 2, yaitu
• bahan baku (ammonia, pendingin generator, etching di industri elektronik, dsb)
• sumber energi (bahan bakar untuk alat transportasi dan pembangkit listrik).
▪ 1 ton batubara dapat memproduksi 0,03 ton hidrogen (case demo plant Australia).
Ongoing coal to H2 demo plant

66
Konversi Batubara menjadi Diesel FT
salah satu opsi untuk hilirisasi batubara untuk memenuhi kebutuhan diesel dalam negeri dan
sebagai subtitusi impor

Juta KL Supply Demand Solar Beberapa Pilot Plant CTL di Amerika Serikat
48 45,3
43,5 44,4
41,7 42,6
39,9 40,8
42 39,1
37,5 38,1 39.8 39.8 39.8 39.8 39.8
36,7
36

30.6
30
26.1
25.9
24.2
24 22.8 22.8

18

12 ▪ Diesel Fischer Tropsch (Diesel FT) adalah produk bahan bakar


6
dari batubara dengan teknologi sintesis fischer Tropsh yang
dapat mengubah produk syngas dari gasifikasi batubara.
0
2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 ▪ Konsumsi solar dalam negeri 36,7 juta KL pada tahun 2020,
RU-Dumai RU-Plaju RU-Balikpapan RU-Balongan diperkirakan pada tahun 2026 setelah proyek pertamina dapat
RU-Cilacap GRR Tuban Demand, juta KL. terealisasi masih terdapat defisit 1,9 Juta KL, pada tahun 2030
defisit 5,5 Juta KL.
Asumsi kondisi ekonomi normal, proyeksi pertumbuhan demand 3%/thn ▪ Manfaat: memenuhi kebutuhan diesel dalam negeri, mengurangi
(Pertamina, 2020) import, meningkatkan nilai tambah batubara.
▪ Teknologi sintesis fischer Tropsh mampu mengurangi dampak
lingkungan penggunaan batubara

67
Flow Diagram konversi batubara menjadi Diesel FT
Diesel FT dari Low Temperature Fischer Tropsch (LTFT) mempunyai keunggulan Cetane Number yang tinggi
dibandingkan diesel dari crude oil

Perbandingan Karakteristik Diesel FT dan Diesel Crude Oil

68
Penutup
◼ Gasifikasi batubara adalah salah satu rute hilirisasi batubara untuk memanfaatkan potensi batubara Indonesia yang besar.
◼ Gasifikasi Batubara adalah proses konversi termal batubara menjadi produk gas yang dapat menyala (flammable gasses) dengan
menggunakan pereaksi (media oksidasi) berupa udara, oksigen, steam atau CO2 atau campuran media tersebut).
◼ Reaksi dasar gasifikasi batubara banyak diantaranya adalah: Reaksi Boudouard, Reaksi heterogeneous water gas, Reaksi homogeneous
water gas shift, Reaksi metanasi dan reaksi oksidasi.
◼ Reaksi gasifikasi hampir terjadi di seluruh tahapan gasifikasi yang terdiri dari pengeringan, pirolisis, reduksi dan oksidasi.
◼ Tahapan proses gasifikasi dapat berlangsung secara bertahap ataupun secara simultan tergantung dengan jenis gasifier yang digunakan.
◼ Klasifikasi gasifikasi batubara dibedakan berdasarkan parameter proses gasifikasi batubara. Parameter tersebut antara lain jenis kontak
batubara dan pereaksi, nilai kalor produk gas, pemisahan reaksi ekso-dan endoterm, jenis penambangan, tipe pengeluaran abu, media
pereaksi dan jenis pendinginan produk gas.
◼ Berdasarkan jenis kontak batubara dan media pereaksi, gasifikasi batubara dibagi menjadi 3, yaitu fixed bed, fluidized bed dan entrained
flow. Gasifikasi fixed bed tahapan proses gasifikasi berlangsung secara bertahap, sedangkan gasifikasi fluidized bed dan entrained flow
berlangsung secara simultan.
◼ Gasifikasi Fixed bed terdiri dari gasifikasi updraft, down draft, dan crossdraft. Gasifikasi updraft keluaran syngas berada di atas gasifier,
sebaliknya gasifikasi downdraft berada di bawah gasifier. Teknologi gasifikasi yang menggunakan teknologi fixed bed adalah Gasifikasi
Lurgi/Sasol dan BGL.
◼ Gasifikasi Fluidized Bed dan Entrained Flow tahapan proses gasifikasi berlangsung secara simultan sehingga produk coal tar minim.
Teknologi yang menggunakan teknologi ini antara lain TRIG, U-Gas, HTW (Fludized Bed) dan Shell, GE, Shinghua (Entrained Flow).
◼ Berdasarkan pasokan panas untuk proses gasifikasi (reaksi ekso dan endoterm) gasifikasi dibedakan menjadi gasifikasi allothermal dan
autothermal.
◼ Pemanfaatan syngas adalah untuk bahan bakar (energi, termasuk listrik) dan untuk bahan baku bahan kimia.

69
TERIMA KASIH

Address
JLCiledug Raya Kav. 109 RT.7/RW.5,
Kel. Cipulir, Kec. Kebayoran Lama,
Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 12230

70

Anda mungkin juga menyukai