Anda di halaman 1dari 2

JEJAK DI MALAM GELAP

Oleh: Dirly Fahriel Fardiansyah

Di sebuah kota kecil yang tertidur dalam kegelapan malam, terjadi cerita tentang kenakalan
remaja yang tak terlupakan. Di tengah gemerlap lampu jalanan yang redup, sekelompok
remaja berkumpul di pinggir jalan. Mereka adalah Rizky, Andi, Maya, dan Dina, yang sama-
sama merasa bosan dengan rutinitas sehari-hari.

Rizky, si pemimpin kelompok, memiliki ide gila untuk menyelinap masuk ke dalam gedung
sekolah mereka yang ditinggalkan di malam hari. Tanpa pikir panjang, mereka berempat
mulai melangkahkan kaki ke dalam gedung yang gelap gulita.

Di dalam, suasana terasa mencekam. Langkah mereka yang gemetar menggetarkan hening
malam. Dengan senter kecil, mereka menjelajahi koridor yang terbengkalai. Tapi bukannya
menemukan keseruan, mereka malah menemukan sesuatu yang lebih menakutkan.

Di salah satu ruangan, mereka menemukan sebuah lukisan besar yang menakutkan. Wajah
seorang gadis kecil terpampang di dinding dengan ekspresi yang mencekam. Teriakan mereka
yang tak terduga memecah keheningan malam, dan mereka berlari keluar gedung dengan
napas tersengal-sengal.

Namun, kisah ini belum berakhir. Hari berikutnya, berita tentang kenakalan mereka menyebar
ke seluruh kota. Orang tua mereka kecewa, guru-guru merasa kecewa, dan masyarakat
mengutuk tindakan mereka. Mereka harus menghadapi konsekuensi dari perbuatan mereka.

Ketika dipanggil oleh kepala sekolah, mereka harus mengakui semua yang telah mereka
lakukan. Rasa menyesal mulai merayapi hati mereka. Mereka menyadari bahwa kenakalan
remaja hanya membawa kerugian bagi diri sendiri dan orang lain.

Meskipun mendapat hukuman, pengalaman itu meninggalkan jejak yang dalam pada mereka.
Mereka belajar bahwa kegilaan dan keberanian yang salah arah tidak akan membawa
kebahagiaan. Dari kesalahan mereka, mereka bertekad untuk menjadi lebih baik dan
bertanggung jawab.
Kisah kenakalan remaja itu menjadi pelajaran berharga bagi mereka dan juga bagi orang-
orang di sekitarnya. Mereka berjanji untuk tidak lagi terjerumus dalam kenakalan semacam
itu dan memilih jalur yang benar, menuju masa depan yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai