Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Health Sains: p–ISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 2, No. 6, Juni 2021

IDENTIFIKASI SENYAWA TERPENOID DAN STEROID PADA BEBERAPA


TANAMAN MENGGUNAKAN PELARUT N-HEKSAN

Angel Novia Fransiska, Diba Masyrofah, Hermin Marlian, Irene Virda Sakina dan Putri
Setya Tyasna
Universitas Singaperbangsa Karawang, Jawa Barat, Indonesia
Email:1910631210056@student.unsika.ac.id, 1910631210065@student.unsika.ac.id,
1910631210085@student.unsika.ac.id, 1910631210009@student.unsika.ac.id dan
191063121008@student.unsika.ac.id

ARTIKEL INFO ABSTRACT


Tanggal diterima: 5 Juni 2021 Hexane is a hydrocarbon compound of alkanes with the
Tanggal revisi: 15 Juni 2021 chemical formula C6H14. The prefix hex refers to the six
Tanggal yang disetujui: 25 Juni carbon atoms found in the hexane and the suffix ana is derived
2021 from the word alkane which refers to the single bond
Keywords: identification of connecting the carbon atoms. Identification of terpenoid
compounds; terpenoids; compounds and steroids has been identified in several plants,
steroids; n-hexane solvent. namely Red Shoots (Syzygium myrtifolium Walp.), Salam
(Syzygium polyanthum), bilaran Tapah (Argyreia nervosa
(Burm. F.), Blind (Excoecaria agallocha L.), as well as on
the lotion preparations Citrus hystrix DC. This study was
conducted to determine the content of terpenoid compounds
and steroids found in some parts of plants using n-hexane
solvents. Research used is qualitative research with
Lieberman Burchard method. Review this article using a
method of literature study by searching sources and literature
with data form in the form of national journals to international
journals about the last 10 years (2012-2021). Identification is
carried out on extracts, fractions, isolates and lotion
preparations using liquid vacuum chromatography, column
chromatography, thin-layer chromatography, and Lieberman-
Burchard reagents. The results showed that all of the samples
were positive for terpenoid compounds and steroids using n-
hexane solvents.

ABSTRAK
Heksana adalah senyawa hidrokarbon alkana dengan rumus
kimia C6H14. Awalan heks menunjukan pada enam karbon
atom yang terdapat pada heksana dan akhiran ana berasal dari
kata alkana yang menunjuk pada ikatan tunggal yang
menghubungkan atom-atom karbon tersebut. Telah dilakukan
identifikasi senyawa terpenoid dan steroid pada beberapa
tanaman, yaitu Tanaman Pucuk Merah (Syzygium myrtifolium
Walp.), Salam (Syzygium polyanthum), Bilaran Tapah
(Argyreia nervosa (Burm. F.), Buta-buta (Excoecaria
agallocha L.), serta pada sediaan losion Daun Jeruk Purut
(Citrus hystrix DC). Penelitian ini dilakukan untukmengetahui
kandungan senyawa terpenoid dan steroid yang
terdapat pada beberapa bagian tanaman menggunakan pelarut
How to cite: Fransiska, Angel Novia (2021) Identifikasi Senyawa Terpenoid dan Steroid pada Beberapa Tanaman
Menggunakan Pelarut N-Heksan. Jurnal Health Sains 2(6). https://doi.org/10.46799/jhs.v2i6.180
E-ISSN: 2723-6927
Published by: Ridwan Institute
Angel Novia Fransiska, Diba Masyrofah, Hermin Marlian, Irene Virda Sakina dan Putri Setya
Tyasna

n-heksan. Penelitian yang digunakan adalah penelitian


kualitatif dengan metode Lieberman Burchard. Review artikel
ini menggunakan metode berupa studi pustaka dengan mencari
sumber dan literatur dengan bentuk data berupa jurnal nasional
sampai jurnal internasional sekitar 10 tahun terakhir (2012-
2021). Identifikasi dilakukan terhadap ekstrak, fraksi, isolat
dan sediaan losion menggunakan kromatografi vakum cair,
kromatografi kolom, kromatografi lapis tipis, dan pereaksi
Kata Kunci: identifikasi Lieberman-Burchard. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
senyawa; terpenoid; steroid; semua sampel tersebut positif mengandung senyawa terpenoid
pelarut n-heksan. dan steroid menggunakan pelarut n-heksan.

Pendahuluan tanaman ini juga bersifat sitotoksik dan


Heksana adalah senyawa hidrokarbon memiliki aktivitas antibakteri.
alkana dengan rumus kimia C6H14. Awalan Tumbuhan Salam (Syzygium
heks menunjukan pada enam karbon atom polyanthum) merupakan salah satu tumbuhan
yang terdapat pada heksana dan akhiran ana yang tumbuh subur di Indonesia. Daun Salam
berasal dari kata alkana yang menunjuk pada ini mengandung flavonoid, alkaloid, fenolik,
ikatan tunggal yang menghubungkan atom- steroid, terpenoid, dan saponin (Habibi et al.,
atom karbon tersebut (Anggraeni, 2016). 2018). Kandungan senyawa dalam daun
Pelarut n-heksana adalah pelarut non-polar tersebut dimungkinkan juga dimiliki pada
yang bersifat stabil dan mudah menguap, bagian korteks batangnya. Tumbuhan Salam
selektif melarutkan dan mengekstrak pewangi banyak digunakan sebagai rempah
dalam jumlah besar (Irawan, 2010). Tanaman pengharum makanan dan dikenal pula sebagai
Pucuk Merah (Syzygium myrtifolium Walp.) tumbuhan berkhasiat obat oleh masyarakat
merupakan spesies dari famili Myrtaceae. Indonesia. Daun Salam banyak digunakan
Syzygium Myrtifolium Walp merupakan oleh masyarakat untuk mengobati asam urat,
tanaman semak cemara golongan kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi
angiospermae, memiliki biji dikotil dan (hipertensi), kencing manis (diabetes
tanaman tropis atau subtropis, dengan mellitus), sakit maag (gastritis), dan diare.
ketinggian berkisar antara 2 sampai 20 meter. Salam tumbuh subur di pulau Jawa dataran
Tanaman ini memiliki dua warna daun yaitu rendah sampai ketinggian 1400 meter di atas
merah dan hijau dengan permukaan daunnya permukaan laut. Salam mempunyai pohon
halus dan mengkilap. Tanaman ini memiliki yang besar dan tingginya dapat mencapai 20-
beberapa nama lokal yaitu Pokok Kelat Paya 25 meter. Dalam penelitian ini dilakukan
(Malaysia), Ubah Laut (Malaysia Timur), skrining fitokimia ekstrak n-heksan korteks
Chinese Red-Wood (Chinese), Wild batang Salam. Hasil uji fitokimia
Cinnamon, Red-lip, Australian Brush Cherry menunjukkan bahwa ekstrak n-heksan korteks
dan Kelat Oil. Telah diisolasi senyawa asam batang Salam mengandung senyawa
betulinat dan Dimethyl cardamonin (DMC) metabolit sekunder golongan steroid,
pada daun hijau Syzygium myrtifolium Walp terpenoid, dan triterpenoid, tetapi tidak
serta telah diketahui golongan senyawa mengandung kelompok senyawa flavonoid,
metabolit sekunder yang terkandung dalam alkaloid, fenolat, tannin, dan saponin.
daun merah Syzygium myrtifolium Walp adalah Senyawa metabolit sekunder yang ada dalam
golongan alkaloid, triterpenoid, steroid, ekstrak n-heksan korteks batang Salam ini
saponin, fenolik dan flavonoid. dimungkinkan berfungsi sebagai antimikroba.

734 Jurnal Health Sains, Vol 2, No 6, Juni 2021


Identifikasi Senyawa Terpenoid dan Steroid pada Beberapa Tanaman Menggunakan Pelarut N-
Heksan

Daun bilaran tapah (Argyreia nervosa Sejumlah senyawa terpenoid telah diisolasi
(Burm. F.). Tumbuhan ini secara empiris dari bagian kulit batang, daun dan getahnya,
digunakan oleh masyarakat Kalimantan sedangkan sejumlah senyawa diterpenoid,
selatan sebagai obat batuk dan demam triterpenoid derivatif juga telah diisolasi dari
(antipiretik). Genus Argyreia memiliki beberapa bagian dari pohon E. agallocha yang
aktivitas sebagai antiinflamasi, telah terbukti bioaktif terhadap serangga dan
imunomodulator, antitumor, antidiabetes, parasit. Terpenoid dan steroid pada bagian
hipoglikemia, spasmolitik, dan antimikroba. akar tanaman ini juga telah diketahui melalui
Hasil skrining fitokimia terhadap ekstrak uji pendahuluan fitokimia.
etanol daun A. nervosa menunjukkan esktrak Jeruk purut termasuk dalam suku
tersebut mengandung alkaloid, flavonoid, Rutaceae yang berasal dari Asia Tenggara dan
fenol, tanin, saponin, terpenoid, dan banyak ditanam di beberapa negara termasuk
antrakuinon melaporkan bahwa ekstrak Indonesia. Tanaman ini berpotensi sebagai
etanol daun A. nervosa berpotensi sebagai penghasil minyak atsiri khususnya pada bagian
antimalaria. Berdasarkan informasi di atas, kulit buah dan daunnya. Daun jeruk purut
maka perlu dilakukan eksplorasi senyawa dari mengandung sabinena dan limonena yang
fraksi n-heksana dari ekstrak etanol daun A. berguna untuk kosmetik, aromaterapi, pencuci
nervosa. Penelitian ini dimaksudkan untuk rambut, antelmintik, obat sakit kepala, nyeri
mengisolasi salah satu senyawa dari fraksi n- lambung dan pengusir serangga alami, daun
heksana menggunakan metode kromatografi jeruk purut mengandung tanin 1,8%, steroid,
cair vakum dan dilanjutkan dengan metode triterpenoid dan kandungan utama daun jeruk
kromatografi kolom gravitasi. purut adalahminyak atsiri yang bisa mencapai
Excoecaria agallocha L., famili kadarantara 2–3,5 %. Minyak atsiri daun jeruk
Euphorbiaceae, tersebar luas di daerah tropis purut mengandung senyawa kimia seperti
Afrika, Asia dan daerah pesisir laut dan tepi eugenol, linalool, sitronelal dan geraniol
hutan bakau. Tumbuhan dari genus dikenal sebagai zat penolak serangga sehingga
Excoecaria mencakup 40 spesies, tersebar di zat-zat tersebut juga berfungsi sebagai
kawasan bakau tropis di Afrika, Asia dan barat pengusir nyamuk dengan cara menyamarkan
laut Australia. Spesies yang paling banyak zat atraktan (penarik).
dilaporkan adalah mangrove Excoecaria
agallocha Linn. Australia Seperti yang kita Metode Penelitian
ketahui bersama, tumbuhan ini memiliki Review artikel ini menggunakan
peranan penting dalam bidang ekonomi, metode berupa studi pustaka dengan mencari
ekologi serta berperan dalam obat- obatan. sumber dan literatur dengan bentuk data
Getah dari tanaman ini sudah digunakan berupa jurnal nasional sampai jurnal
sebagai obat pencahar dan aborsi, serta dalam internasional sekitar 10 tahun terakhir (2012-
pengobatan maag, rematik, lepra dan 2021), penelitian yang digunakan adalah
kelumpuhan, sedangkan daun dari pohon ini penelitian kualitatif dengan metode
telah digunakan sebagai racun ikan di Lieberman Burchard Selain itu, pembuatan
beberapa negara seperti India, KaledoniaBaru review ini dilakukan pencarian data online
dan Malaysia, adapun kulit dan kayunya seperti situs jurnal, google, buku, dan lain-
digunakan sebagai obat untuk perut kembung lain. Adapun jurnal yang direview sebanyak 5
di Thailand. Beberapa penelitian pada pohon jurnal penelitian.
kayu Buta-buta didapatkan kandungan
metabolit sekunder antara lain alkaloid,
flavonoid, steroid, saponin dan terpenoid.

Jurnal Health Sains, Vol 2, No. 6, Juni 2021 735


Angel Novia Fransiska, Diba Masyrofah, Hermin Marlian, Irene Virda Sakina dan Putri Setya
Tyasna

Hasil dan Pembahasan diperoleh ekstrak n-Heksana (Novianti et


Senyawa golongan terpenoid al., 2019).
berpotensi sebagai antifeedant terhadap Penelitian yang dilakukan oleh
serangga, bersifat larvasida, dan penolak (Novianti et al., 2019) menunjukkan hasil
serangga (repellent). Pengujian senyawa positif dalam skrining fitokimia senyawa
terpenoid dapat diakukan dengan dua cara triterpenoid dan steroid terhadap ekstrak
yaitu dengan metode kualitatif dan kuantitatif, total etanol dan ekstrak n-heksan daun
pereaksi Liberman Burchard digunakan untuk pucuk merah yang telah diuji dengan
identifikasi senyawa golongan terpenoid pereaksi Liebermann-Burchard.
dengan penampakan warna merah jingga dan
steroid dengan warna hijau (Martono & Tabel 1
Setiyono, 2014). Hasil Uji Fitokimia dari Ekstrak Total
Ditambahkan sedikit anhidrida asetat Etanol dan n-heksan
dengan penguji Liebermann-Burchard yang No. Jenis Jenis Ekstrak
Senyawa Ekstrak Total Ekstrak
menyerap air dan dapat membantu Etanol N-Heksan
pengoksidasn asam oleh asam sulfat, 1. Alkaloid + +
2. Saponin + -
dikarenakan pada reaksi pengoksidasi asam 3. Steroid + +
tersebut tidak berlangsung jika masih 4. Triterpenoid + +
5. Flavonoid + -
didalamnya terdapat kandungan air, 6. Fenolik + -
sedangkan proses pemanasan berguna untuk Keterangan :
mempercepat proses penyerapan air oleh (+)= mengandung metabolit sekunder
anhidrida asetat. Proses terbentuknya warna (–)= tidak mengandung metabolit
pada pengujian Lieberman-Burchard yaitu sekunder
setelah air terserap oleh anhidrida asetatterjadi
pengoksidasian asam oleh asam sulfat, Isolasi pada tanaman daun pucuk
kemudian gugus hidrogen beserta elektronnya merah menggunakan kromatografi cair
dilepas, akibatnya senyawa mengalami vakum (KCV) dan KK gravitasi. Pada hasil
perpanjangan konjugasi yang memperlihatkan kromatografi cair vakum dengan tanaman
munculnya warna merah & ungu (Siadi,2012). daun pucuk merah dihasilkan gradien yang
1. Identifikasi Senyawa Terpenoid dan diperoleh di KLT dengan fase gerak n-
Steroid Ekstrak n-Heksan Daun heksana:etil asetat (Yulianti, 2020) dan
Berwarna Merah dari Syzygium diidentifikasikan dengan sinar UV 254mm
myrtifolium Walp. & 366nm, serta pereaksi umumnya H2SO4
Sampel kering daun pucuk merah 10%. Fraksi pada KLT dikelompokkan
yang telah dihaluskan sebanyak 1100 gram sesuai dengan gradien fase geraknya yaitu
dimaserasi dengan etanol 96%. Proses ini n-heksan–etil asetat, dan hasil isolasi pada
dilakukan dengan disaring dan dipekatkan KK gravitasi, fraksi yang dipilih adalah
dengan alat rotary evaporator sehingga fraksi C dikarenakan jumlahnya relatif
diperoleh ekstrak totalnya. Ekstrak total banyak. Setelah digunakan KLT kembali
difraksinasi dengan etanol dan n-Heksana dengan fase gerak n-heksana-etil asetat
(Ahda et al., 2016) secara berulang (Suka, 2011) dan didapatkan pula
sehingga diperoleh fraksi n-Heksana yang kromatogram dengan nilai HRf 75 & 55.
jernih. Kemudian dipekatkan dengan Dan diidentifikasikan menggunakan
menggunakan rotary evaporator sehingga pereaksi Lieberman- Buchard yang
menunjukkan bahwa

736 Jurnal Health Sains, Vol 2, No 6, Juni 2021


Identifikasi Senyawa Terpenoid dan Steroid pada Beberapa Tanaman Menggunakan Pelarut N-
Heksan

isolatnya merupakan senyawa golongan kasar yang sudah ditimbang sebanyak 1 kg


terpenoid (Novianti et al., 2019). dan dimasukkan ke dalam maserator.
2. Identifikasi Senyawa Terpenoid dan Ekstraksi menggunakan pelarut etanol
Steroid Ekstrak n-Heksan Korteks 96% hingga 2 cm diatas permukaan sampel.
Batang Salam (Syzygium polyanthum) Proses ekstraksinya dilakukan selama 24
Uji steroid dan triterpenoid jam dan diaduk setiap 4 jam sekali. Setelah
menggunakan metode Liebermann- disaring dilakukan remaserasi kembali
Buchard, ekstrak dilarutkan dalam sebanyak 2 kali dan semua ekstrak cair
kloroform kemudian ditambah pereaksi (filtrat) diuapkan menggunakan rotary
Liebermann-Buchard (asam asetatanhidrat- evaporator suhu 60°C hingga didapatkan
H2SO4) menunjukkan hasil positif dengan ekstrak kental, selanjutnya
adanya perubahan warna menjadi merah diuapkan kembali
kecoklatan untuk steroid dan coklat-ungu menggunakan waterbath hingga diperoleh
untuk triterpenoid. Reaksi triterpenoid ekstrak kental dengan bobot tetap.
dengan pereaksi Liebermann menghasilkan Proses ekstrak ini dapat diperoleh
warna merah-ungu sedangkan steroid dengan cara difraksinasikan menggunakan
memberikan warna hijau-biru. Hal ini metode ECC dengan pelarut N-heksan.
didasari oleh kemampuan senyawa Setelah menggunakan metode ECC,
triterpenoid dan steroid membentuk warna ekstraknya dilakukan penimbangan
oleh H2SO4 dalam pelarut asam asetat sebanyak 15 gram. Kemudian
anhidrid. Perbedaan warna yang dihasilkan disuspensikan dengan akuades sebanyak
oleh triterpenoid dan streoid disebabkan 37,5 mL (Mareta, 2020) dan dimasukkan ke
perbedaan gugus pada atom C-4 (Marliana dalam corong pisah. Pelarut n-heksana
& Saleh, 2011). sebanyak 75 mL ditambahkan ke dalam
corong pisah yang sudah berisi suspensi
Tabel 2 ekstraknya, sehingga membentuk 2lapisan,
Hasil Uji Fitokimia Ekstrak N-Heksan lapisan atas dan lapisan bawah. Pada
Korteks Batang Salam (Syzygium senyawa yang larut dalam pelarut N-
Polyanthum) heksana berada pada lapisan atas. Proses
No. Jenis Senyawa Hasil (+/-) fraksinasi diulangi sebanyak 8 kali dan
1. Flavonoid -
semua fraksi n-heksana diuapkan
2. Alkaloid -
3. Fenol - menggunakan rotary evaporator dengan
4. Saponin - suhu 50°C hingga didapatkan fraksi kental
5. Steroid +
dan diuapkan menggunakan waterbath
6. Terpenoid +
7. Triterpenoid + sehingga dapat diperoleh bobot tetap
Keterangan: sebagai fraksi N-heksan.
(+) = mengandung senyawa metabolit
sekunder
(-) = tidak mengandung senyawa metabolit
sekunder
3. Identifikasi Senyawa Terpenoid dan
Steroid Fraksi n-Heksana Daun Bilaran
Tapah (Argyreia nervosa (Burm. F.)
Pada proses ekstrak digunakan
metode maserasi yaitu dengan serbuk

Jurnal Health Sains, Vol 2, No. 6, Juni 2021 737


Angel Novia Fransiska, Diba Masyrofah, Hermin Marlian, Irene Virda Sakina dan Putri Setya
Tyasna

Fraksi yang digunakan untuk KK


gravitasi adalah fraksi C dikarenakan
jumlah relatifnya sangat banyak. Setelah
di KLT kembali dengan fase gerak n-
heksana-etil asetat (Suka, 2011)
didapatkan kromatogram dengan nilai HRf
75 dan 55 seperti disajikan pada Gambar
3A. Isolasi dengan menggunakan KK
gravitasi menggunakan fase gerak n-
heksan-etil asetat didapatkan beberapa
Gambar 1 isolat yang terdiri dari isolat C-1, C-2, C-
Kromatogram Fraksi N-Heksana Daun 3, C-4, C5, C-6, dan C-7. Isolat C-4 adalah
A. Nervosa isolat paling banyak berupa kristal yang
berwarna putih membentuk seperti jarum
Selanjutnya dilakukan isolasi (Gambar 3C) dan identifikasinya
dengan Kromatografi Cair Vakum (KCV) menggunakan pereaksi semprot
dengan cara 3 gram fraksi n-heksanadielusi Liebermann-Burchard yang menunjukkan
dengan gradien fase gerak campuran n- bahwa isolat terdapat senyawa golongan
heksana-etil asetat (Molyneux, 2004). terpenoid.
Masing-masing fraksi menggunakan fase
gerak sebanyak 200 mL, sehingga secara
berturut-turut didapatkan fraksi A, B, C, D,
E, F, G, dan
H. Fraksi hasil KCV diuapkan, selanjutnya
dilakukan KLT.
Hasil KCV dari masing-masing
gradien diperoleh di KLT dengan fase
gerak N-heksan: etil asetat (8:2) v/v dan di
identifikasi dengan sinar UV 254 nm dan
UV 366 nm, serta pereaksi umum H2SO4
10%.

Gambar 3
Kromatografi fraksi C hasil KCV dan
Kromatogram isolat hasil KK Gravitasi

Pemeriksaan Kemurnian dengan


KLT 2 Dimensi Pemeriksaan kemurnian
senyawa hasil isolasi dilakukan dengan uji
Gambar 2 KLT 2 dimensi. Fase gerak yang
Kromatogram Dari Fraksi N-Heksana digunakan adalah (1) n-heksana: etil asetat
Daun A. Nervosa Menggunakan KCV dan (2) n-heksana-etil asetat. Isolat
menghasilkan bercak tunggal berwarna
merah kecoklatan setelah disemprot

738 Jurnal Health Sains, Vol 2, No 6, Juni 2021


Identifikasi Senyawa Terpenoid dan Steroid pada Beberapa Tanaman Menggunakan Pelarut N-
Heksan

dengan pereaksi H2SO4 10% yang tampak Sebelum dilakukan kromatografi kolom,
secara visual dan pada lampu UV 254 nm dilakukan terlebih dahulu KLT. Tujuannya
seperti tersaji pada Gambar 4. adalah untuk menentukan senyawa yang
positif mengandung terpenoid dengan
menggunakan reagen semprot Lieberman-
buchard. Selanjutnya fraksi positif
terpenoid ini dielusi dengan Kromatografi
Kolom Gravitasi dengan eluen bergradien
yaitu: n-heksana: etil asetat; etil asetat
100%; etil asetat: metanol; metanol 100%.
Eluat hasil pemisahan ditampung setiap 5
ml. Eluat dianalisis menggunakan KLT
untuk melihat kesamaan pola pemisahan
untuk selanjutnya digabungkan (Sari et al.,
Gambar 4 2017).
Kromatogram Dua Dimensi Dari Isolat C4 Skrining fitokimia senyawa
Hasil KK Gravitasi terpenoid dan steroid dilakukan terhadap
4. Identifikasi Senyawa Terpenoid dan fraksi ekstrak akar pohon kayu buta-buta
Steroid Fraksi n-Heksan Akar Pohon seperti penelitian yang dilakukan oleh(Sari
Kayu Buta-buta (Excoecaria agallocha et al., 2017) dengan pelarut yang memiliki
L.) tingkat kepolaran berbeda seperti n-heksan,
Ekstraksi yang digunakan pada akar etil asetat, dan metanol. Hasil pengujian
pohon kayu buta-buta adalah metode senyawa terpenoid dan steroid dengan
maserasi. 1,1 kg akar bta-buta direndam pereaksi lieberman-burchard pada
menggunakan metanol selama 3x24 jam penelitian tersebut menunjukkan bahwa
maserat disaring dan ditampung lalu semua fraksi menghasilkan positif
dikentalkan dengan rotary evaporator. mengandung senyawa terpenoid dan
Ekstrak kental metanol yang dipartisi steroid. Pada fraksi metanol dan ekstrak
secara bertahap dengan pelarut n-heksana kasar akar pohon kayu buta-buta setelah
dan etil asetat (Sari et al., 2017). diuji dengan pereaksi lieberman-burchard
Tanaman akar pohon kayu buta-buta menunjukkan hasil positif terhadap
(E. agallocha) pada fraksinasi ekstrak terpenoid. Hal tersebut dapat dilihat dari
dibagi menjadi 2 cara yaitu dengan terbentuknya warna merah-keunguan.
Kromatografi Vakum Cair (KVC) dan Sedangkan pada fraksi n-heksan dan fraksi
Kromatografi Kolom Gravitasi (KKG). etil asetat akar pohon kayu buta-buta
Pada KVC, Ekstrak dielusi menggunakan menunjukkan hasil positif terhadap steroid
KLT untuk menentukan eluen yang pola yang ditandai dengan terbentuknya warna
pemisahannya paling baik. Fase diam yang hijau pada fraksi.
digunakan adalah silika gel G60 F254 dan Tabel 3
fasa gerak n-heksana: etil asetat; etil asetat Hasil Skrining Fitokimia
100%; etil asetat: metanol 100%. Fraksi No. Metabolit Fraksi
Sekunder Ekstrak N- Etil Metanol
tersebut kemudian dipisahkan dengan Kasar Heksan Asetat
Kromatografi Vakum Cair (KVC). Masing- 1. Flavonoid + - - +
2. Alkaloid + + + +
masing eluen yang digunakan adalah 100 3. Steroid + + + -
ml. Fraksi hasil pemisahan ditampung 4. Terpenoid + - - +
5. Saponin - - - -
setiap 100 ml. Pada KKG,

Jurnal Health Sains, Vol 2, No. 6, Juni 2021 739


Angel Novia Fransiska, Diba Masyrofah, Hermin Marlian, Irene Virda Sakina dan Putri Setya
Tyasna

5. Identifikasi Senyawa Terpenoid dan menarik senyawa terpenoid dan steroid


Steroid Ekstrak n-Heksana Sediaan dengan baik, dimana umumnya senyawa ini
Losion Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix bersifat non polar sampai semi polar. Pelarut
DC) n-heksan yang bersifat nonpolar akan menarik
Tanaman Daun Jeruk Purut Hasil senyawa nonpolar dan dapat mengekstrak
pengujan Liebermann Burchard senyawa senyawa kimia seperti lilin, lipid dan minyak
terpenoid pada eksrak daun jeruk purut dan yang mudah menguap.
sediaan losion ekstrak daun jeruk purut
didapatkan hasil bahwa kedua sampel BIBLIOGRAFI
tersebut positif mengandung senyawa
terpenoid, tetapi hasil warna yang Ahda, M., Fiqrirozi, F., Habibah, G. N.,
ditunjukkan sedikit berbeda. Ekstrak daun Lestari, M. U., Hardianto, T., &
jeruk purut setelah dilakukan uji Andriani, Y. (2016). Optimation Of
Ethanol Extract Of Centella Asiatica
didapatkan warna merah tua sedangkan
And Cresintia Cujete Composition As
losion daun jeruk purut didapatkan warna Natural Antioxidant Source. Eksakta:
merah bata. Perbedaan warna yang didapat Journal Of Sciences And Data Analysis,
diakibatkan karena perbedaan jumlah 16(1), 9–16. Google Scholar
kandungan terpenoid. Menurut (Widiyati,
2005) bahwa semakin pekat warna hasil Anggraeni, D. N. (2016). Uji Aktivitas
pengujian maka semakin banyak Antibakteri Ekstrak Daun Katuk
(Sauropus Androgynus (L) Merr) Sebagai
kandungan terpenoid. Perubahan warna
Alternatif Pembuatan Handsanitizer.
dari merah tua menjadi merah bata berarti Universitas Negeri Semarang. Google
terjadi sedikit pengurangan kandungan Scholar
terpenoid dari ekstrak daun jeruk purut
sampai menjadi sediaan losion. Haltersebut Habibi, A. I., Firmansyah, R. A., & Setyawati,
terjadi karena pengaruh penambahan bahan S. M. (2018). Skrining Fitokimia Ekstrak
serta dalam proses pembuatan hingga N-Heksan Korteks Batang Salam
(Syzygium Polyanthum). Indonesian
menjadi sediaan losion ekstrak daun jeruk Journal Of ChemicalScience, 7(1), 1–4.
purut. Google Scholar

Tabel 4 Irawan, T. A. (2010). Peningkatan Mutu


Hasil Uji Kualitatif Senyawa Terpenoid Minyak Nilam Dengan Ekstraksi Dan
Losion Ekstrak Daun Jeruk Purut Destilasi Pada Berbagai Komposisi
No. Sampel Standar Hasil Kesimpulan Pelarut. Diponegoro University. Google
1. Ekstrak Merah- Merah Positif Scholar
daun ungu Tua mengandung
jeruk terpenoid Mareta, C. A. (2020). Efektifitas Pegagan
2. Losion Merah- Merah Positif (Centella Asiatica) Sebagai Antioksidan.
daun ungu bata mengandung
jeruk terpenoid
Jurnal Medika Hutama, 2(01), 390–394.
purut Google Scholar

Marliana, E., & Saleh, C. (2011). Uji Fitokimia


Kesimpulan
Dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kasar
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Etanol. Fraksi N- Heksana, Etil Asetat
dilakukan tentang identifikasi senyawa Dan Metanol Dari Buah Labu Air.
terpenoid dan steroid pada beberapa tanaman Google Scholar
menggunakan pelarut n-heksan dapat
disimpulkan bahwa pelarut n-heksan mampu Martono, B., & Setiyono, R. T. (2014).

740 Jurnal Health Sains, Vol 2, No 6, Juni 2021


Identifikasi Senyawa Terpenoid dan Steroid pada Beberapa Tanaman Menggunakan Pelarut N-
Heksan

Skrining Fitokimia Enam Genotipe Teh. 35(1). Google Scholar


Google Scholar
Suka, I. S. R. (2011). Uji Aktivitas Antioksidan
Molyneux, P. (2004). The Use Of The Stable Bawang Dayak
Free Radical Diphenylpicrylhydrazyl (Eleutherine Palmifolia (L.) Merr) Dan
(Dpph) For Estimating Antioxidant Bawang Merah (Allium Cepa L.).
Activity. Songklanakarin J. Sci. Skripsi. Program Studi Kimia Jurusan
Technol, 26(2), 211–219. GoogleScholar Sekolah Tinggi Mipa Bogor. Google
Scholar
Novianti, T., Juniantito, V., Jusuf, A. A.,
Arida, E. A., Jusman, S. W. A., & Widiyati, R. M. I. (2005). Peningkatan
Sadikin, M. (2019). Prediksi Dna Primer Keterampilan Membaca Pemahaman
Gen Pgc-1α Cecak (Hemidactylus Dengan Teknik Skrambel Pada Siswa
Platyurus) Dengan Metoda Kelas Iv D Sd Pl Bernardus Semarang
Phylogenetic, Multiple Alignment, Dan Tahun Pelajaran 2004/2005.
Qpcr. Indonesian Journal Of Universitas Negeri Semarang. Google
Biotechnology And Biodiversity, 3(1), Scholar
39–47. Google Scholar
Yulianti, D. (2020). ## Common.
Sari, D. J., Fadiawati, N., & Tania, L. (2017). Prefixandtittle. Tip## Aktivitas
Efektivitas E-Book Interaktif Asam Antioksidan Daun Pegagan (Centella
Basa Berbasis Representasi Kimia Asiatica L. Urban) Dan Bunga Krisan
Dalam Meningkatkan Pemahaman (Crhysanthemum Sp) Pada Tiga Variasi
Konsep. Jurnal Pendidikan Dan Suhu Pengeringan. Pasundan Food
Pembelajaran Kimia, 7(2), 237–250. Technology Journal (Pftj), 6(3), 142–
Google Scholar 147. Google Scholar

Siadi, K. (2012). Ekstrak Bungkil Biji Jarak


Pagar (Jatropha Curcas) Sebagai
Biopestisida Yang Efektif Dengan
Penambahan Larutan Nacl. Jurnal Mipa,

Copyright holder :
Angel Novia Fransiska, Diba Masyrofah, Hermin Marlian, Irene Virda Sakina dan Putri Setya
(2021)

First publication right :


Jurnal Health Sains

This article is licensed under:

Jurnal Health Sains, Vol 2, No. 6, Juni 2021 741

Anda mungkin juga menyukai