Anda di halaman 1dari 8

136

Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Metanol Daun Ketepeng Cina (Cassia alata Linn)

Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Metanol


Daun Ketepeng Cina (Cassia alata Linn)

Isolation and Identification of Secondary Metabolites Compound of


Methanol Extract of Seven Golden Candlestik (Cassia alata Linn)

1)
Oktaviani Emlis Sesa, 2) Taty Sulastry, 3) Muharram
1, 2, 3)
Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Makassar, Jl. Dg Tata Raya Makassar, Makassar 90224
Email fiani.sesa@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa
metabolitsekunder yang terdapat dalam ekstrak metanol daun ketepeng cina
(Cassia alata Linn). Penelitian ini dilakukan melalui bebrapa tahap yaitu
preparasi sampel, maserasi dengan metanol, partisi dengan n-heksan, evaporasi
ekstrak metanol, fraksinasi, pemurnian, dan identifikasi. Senyawa yang
diperoleh berbentuk Kristal berwarna kuning, dan memberikan hasil positif
alkaloid pada pereaksi Meyer dan Wagner yang ditandai dengan perubahan
warna dari kuning menjadi orange dan endapan putih. Identifikasi senyawa
menggunakan spektrofotometer IR mengindikasikan adanya gugus N–H
(3421,72 cm-1), C–H (2954,95; 2924,09; 2852,72 cm-1), C=O (1707,00; 1627,92
cm-1), C-O (1278,81 cm-1), dan C–N (1203,58 cm-1).
Kata kunci: Isolasi, Cassia alata Linn, metabolit sekunder, alkaloid

ABSTRACT
This research aimed to isolate and identify the secondary metabolites
compound from methanol extract of seven golden candlestik (Cassia alata
Linn). This research was carried out in several steps, i.e preparation of sample,
maceration with methanol, partition with n-hexane, evaporation of methanol
extract, fractination, purification, and identification. The result obtained was
yellow crystal, and gave positive alcaloids to the Meyer and Wagner test was
marked with colour change from yellow to be orange and white precipitate .
Identification of compound by using IR spectrofotometer indicated group N–H
(3421,72 cm-1), C–H (2954,95; 2924,09; 2852,72 cm-1), C=O (1707,00; 1627,92
cm-1), C-O (1278,81 cm-1), and C–N (1203,58 cm-1).
Keywords: Isolation, Cassia alata Linn, secondary metabolites, alkaloid

PENDAHULUAN beberapa alasan. Pertama, adanya


Tumbuh-tumbuhan mempunyai gerakan revolusi hijau yang didasari
kedudukan dan peranan yang amat keyakinan bahwa pengobatan dengan
penting dalam kehidupan manusia. tumbuhan lebih aman dan dapat
Hampir lima dekade terakhir ini mengurangi efek samping pada tubuh
timbul ketertarikan yang kuat dalam manusia dibandingkan dengan obat-
meneliti tumbuhan sebagai sumber obatan sintetis. Kedua, adanya fakta
obat-obatan. Ini didasarkan pada bahwa banyak obat-obatan penting

Jurnal Chemica Vo/. 15 Nomor 1 Juni 2014, 136 - 143


137
Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Metanol Daun Ketepeng Cina (Cassia alata Linn)

yang digunakan sekarang berasal dari beberapa spesies dari genus Cassia
tumbuhan. Diperkirakan sekitar 30.0 tersebut mempunyai beberapa
00 spesies tumbuhan ditemukan di keaktifan biologis yang menarik
dalam hutan hujan tropika, sekitar (Kristanti, A.N., et al, 2006).
1.260 spesies diantaranya berkhasiat Tanaman johar (Cassia siamea
sebagai obat (DepKes RI. 1989). Lamk.) secara empirik digunakan
Salah satu tumbuhan yang oleh sebagian masyarakat Indonesia
memiliki potensi untuk diteliti adalah sebagai obat malaria') dan oleh
ketepeng cina (Cassia alata L.). sebagian masyarakat di daerah Aceh
Menurut Syamsuhidayat dan Ria digunakan juga untuk mengobati
(1991) dalam Hujjatusnaini (2008), penyakit kuning (hepatitis).Penelitian
daun ketepeng cina berbentuk jorong pendahuluan telah dilakukan oleh
sampai bulat telur sungsang, beberapa peneliti, menunjukkan
merupakan daun majemuk menyirip bahwa kandungan kimia daun johar
genap yang berpasang-pasangan adalah alkaloida, flavonoida, tanin
sebanya 5 – 12 baris, mempunyai galat, steroidaltriterpen, K, Ca, Mg
anak daun yang kaku dengan panjang dan Fe (Wahjodi, et al, 1994).
5 – 15 cm, lebar 2,5 – 9 cm, ujung Berdasarkan uraian dari segi
daunnya tumpul dengan pangkal manfaat dan kemotaksonomi yang
daun runcing serta tepi daun rata. menarik dari daun ketepeng cina,
Pertulangan daunnya menyirip sehingga tujuan dari penelitian ini
dengan tangkai anak daun yang yaitu mengidentifikasi jenis senyawa
pendek dengan panjang ± 2 cm dan metabolit sekunder ekstrak methanol
berwarna hijau daun ketepeng cina.
Selama ini ketepeng cina
banyak dimanfaatkan secara METODE PENELITIAN
tradisional, antara lain adalah sebagai A. Alat dan Bahan
antiparasit, laksan, kurap, kudis, Alat yang digunakan pada
panu, eksem, malaria, sembelit, penelitian ini yaitu blender, baskom,
radang kulit bertukak, sifilis, herpes, neraca analitik, bejana maserasi,
influenza dan bronchitis. Ketepeng ci evaporator, corong Buchner, kolom
na dilaporkan memiliki potensi untuk kromatografi cair vakum, kolom
merangsang respon imun.Masyarakat flash, labu Erlenmeyer berbagai
menggunakan daun ketepeng cina ukuran, gelas ukur, corong biasa,
secara tradisional dengan cara tabung reaksi, gelas kimia, pipet
digosokkan pada kulit yang sakit tetes, plat tetes, pipa kapiler, botol
atau ditumbuk sampai lumat lalu semprot, botol vial, batang
ditempelkan pada kulit yang sakit. pengaduk, lampu UV (panjang
(Kusmardi et al, 2007). gelombang 254 nm dan 365 nm),
Beberapa senyawa yang telah penangas air, oven, chamber dan
berhasil diisolasi dari genus Cassia spektrofotometer FTIR. Bahan-bahan
adalah senyawa golongan stilbenoid, yang digunakan adalah n-heksana,
antrakuinon dan flavonoid. Hasil metanol, etil-asetat, kloroform,
penelitian yang telah dilaporkan aquadest, beberapa reagen seperti
memperlihatkan bahwa senyawa- pereaksiLiebermann-Buchard, FeCl3,
senyawa yang telah diisolasi dari Dragendorff, dan Wagner, silika gel

Jurnal Chemica Vo/. 15 Nomor 1 Juni 2014, 136 - 143


138
Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Metanol Daun Ketepeng Cina (Cassia alata Linn)

G 60, pelat KLT aluminium berlapis 400 mesh) sebagai fasa diam,
silika gel 60 GF254, aluminum foil sedangkan eluennya menggunakan
dan kertas saring. eluen dari hasil KLT. Hasil fraksinasi
di KLT dengan eluen yang sama,
B. Prosedur Kerja kemudian yang sama nilai Rf-nya
1. Persiapan Bahan dan digabungkan.
Ekstraksi Selanjutnya fraksi gabungan
Sampel berupa daun ketepeng difraksinasi dengan kromatografi
cina dikeringkan dengan cara kolom flash (KKF). Tujuan dari
diangin-anginkan. Daun yang telah kromatografi kolom flash adalah
kering kemudian dihaluskan untuk memisahkan senyawa yang
Sebanyak 3 kilogram serbuk halus diperoleh yang berasal dari fraksinasi
daun ketepeng cina dimaserasi kromatografi kolom cair vakum
dengan metanol selama 3 x 24 jam. sehingga lebih murni. Fraksi-fraksi
Ekstrak dievaporasi. Selanjutnya yang diperoleh dianalisis
dilakukan uji pendahuluan terhadap menggunakan KLT. Fraksi-fraksi
ekstrak kental yang diperoleh dengan yang mempunyai nilai Rf yang sama
berbagai pereaksi diantaranya digabung kemudian diuapkan hingga
pereaksi Liebermann-Burchard diperoleh padatan.
(terpenoid dan steroid), FeCl3
(flavonoid), Dragendroff (alkaloid), 3. Pemurnian
dan Wagner (alkaloid). Ekstrak Komponen padatan yang
kental yang diperoleh dipartisi diperoleh dikristalisasi atau
dengan pelarut n-heksana direkristalisasi. Kemurnian senyawa
menggunakan corong pisah sehingga yang diperoleh ditentukan dengan
diperoleh ekstrak n-heksana dan melakukan KLT sistem tiga eluen
ekstrak metanol. Ekstrak metanol dengan eluen n-heksana : etil asetat,
yang diperoleh diuji dengan n-heksana : kloroform, etil asetat :
Liebermann-Burchard, FeCl3, kloroform dan uji titik leleh. Jika
Dragendroff, dan Wagner. titik leleh senyawa menunjukkan
trayek titik leleh yang tajam, maka
2. Fraksinasi senyawa tersebut telah murni.
Sebelum difraksinasi, ekstrak
kental metanol dianalisis dengan 4. Identifikasi
kromatografi lapis tipis (KLT) Kristal diuji menggunakan pereaksi
dengan menggunakan eluen-eluen Liebermann-Burchard, FeCl3,
yang sesuai pada berbagai Wagner dan Dragendroff untuk
perbandingan untuk mengetahui jenis mengetahui golongan senyawa
pelarut dan perbandingan yang sesuai metabolit sekunder yang diperoleh
pada kromatografi kolom cair dan identifikasi lebih lanjut
vakum. Ekstrak kental yang terdiri dilakukan uji spektroskopi dengan
dari beberapa komponen tersebut menggunakan spektrofotometer
difraksinasi dengan metode inframerah untuk mengetahui gugus
kromatografi kolom cair vakum fungsi yang terdapat dalam senyawa
(KKCV) menggunakan silika gel 60 tersebut.
H Merck dan silika gel G 60 (230 –

Jurnal Chemica Vo/. 15 Nomor 1 Juni 2014, 136 - 143


139
Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Metanol Daun Ketepeng Cina (Cassia alata Linn)

Tabel 1. Hasil Uji Golongan Ekstrak B. Uji golongan


Methanol Hasil uji golongan terhadap
Perubahan ekstrak kental yang diperoleh
warna menggunakan pereaksi meyer,
Pereaksi Ket Lieberman-Burchard, besi (III)
yang
terjadi klorida (FeCl3), Wagner yaitu postif
Wagner Hijau pekat (+) mengandung alkaloid, flavonoid, dan
→ jingga Alkaloid steroid.
Meyer Hijau pekat (+) Ekstrak kental metanol sebanyak
→ endapan Alkaloid 700 ml selanjutnya diekstraksi cair-
putih cair dengan menggunakan 3 liter n-
FeCl3 1% Hijau pekat (+) heksana. Selanjutnya ekstrak metanol
→ hitam Flavonoid di evaporasi. Kemudian dilakukan uji
pekat
golongan terhadap ekstrak kental
Lieberman- Hijau pekat (+)
Burchard → hijau Steroid metanol (tabel 4.2). Ekstrak kental
metanol diuapkan pelarutnya pada
suhu kamar sehingga di peroleh
HASIL DAN PEMBAHASAN ekstrak sebanyak 20 gram.
A. Preparasi sampel dan ekstraksi
Daun ketepeng cina yang telah Tabel 2. Hasil Uji Golongan Ekstrak
dibersihkan dikeringkan dengan cara Metanol setelah Dipartisi dengan n-
diangin-anginkan pada suhu kamar. Heksana
Daun ketepeng cina yang telah Perubahan
kering dihaluskan dengan Pereaksi warna yang Ket
menggunakan blender dengan tujuan terjadi
untuk memperluas permukaan dari Coklat pekat
(+)
Wagner → Endapan
daun ketepeng cina. Serbuk halus Alkaloid
coklat
daun ketepeng cina sebanyak 3 kg Coklat pekat
dimaserasi dengan menggunakan (+)
Meyer → Endapan
metanol selama 3x24 jam untuk Alkaloid
kuning
menarik senyawa metabolit sekunder Coklat pekat
(+)
yang ada pada daun ketepeng cina FeCl3 1% → Hijau
Flavonoid
dan volume total metanol yang pekat
digunakan adalah 22 liter. Coklat pekat
Lieberman- (+)
Maserat yang diperoleh dari → Hijau
Burchard Steroid
proses maserasi sebanyak 12 liter. kecoklatan
Maserat yang diperoleh kemudian
disaring dengan corong buchner C. Fraksinasi dan Pemurnian
dengan menggunakan kertas saring Sebanyak 5 gram ekstrak kental
whatman. Maserat yang telah metanol difraksinasi dengan KKCV.
disaring dievaporasi dengan tujuan Sebelum dilakukan KKCV terlebih
untuk menguapkan pelarutnya dahulu dilakukan KLT untuk
(metanol) sehingga diperoleh ekstrak mengetahui jenis eluen yang akan
kental metanol sebanyak 700 mL. digunakan pada saat KKCV.
Berdasarkan hasil KLT, diperoleh
bahwa eluen n-heksana: etil asetat

Jurnal Chemica Vo/. 15 Nomor 1 Juni 2014, 136 - 143


140
Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Metanol Daun Ketepeng Cina (Cassia alata Linn)

dengan perbandingan (2:8) Selanjutnya dilakukan KLT terhadap


menunjukkan pola pemisahan noda fraksi gabungan yang diperoleh, dan
yang baik dan Rf 0,3. Fraksinasi pelarut dari masing-masing fraksi
dilakukan dengan menggunakan fasa dibiarkan menguap hingga diperoleh
diam berupa silika gel G 60 dan padatan. Fraksi gabungan L4 berupa
menggunakan fasa gerak berupa isolat berbentuk kristal berwarna
eluen yang ditingkatkan kuning dengan berat 32 mg. Isolat
kepolarannya secara bergradien tersebut direkristalisasi untuk
dimulai dari n-heksana 100%, n- memisahkan isolat dari pengotornya.
heksana : etil asetat dan n-heksana : Proses rekristalisasi dilakukan
kloroform dengan perbandingan dengan menggunakan pelarut yang
(19:1) sampai perbandingan (1:9). dapat melarutkan pengotor dari isolat
Hasil KKCV diperoleh sebanyak 60 yang diperoleh dan pelarut yang
fraksifraksi-fraksi dan diidentifikasi digunakan adalah n-heksana. Proses
menggunakan KLT menggunakan rekristalisasi telah dilakukan secara
eluen yang sama dengan berulang kali menggunakan
perbandingan (9:1), (8:2), dan (7:3), n-heksana, lalu campuran n-heksana
(6:4), (5:5). Hasil fraksinasi dengan dengan etil asetat namun pada
KKCV dapat di lihat dilampiran IVa. kromatogram hasil KLT masih
Fraksi-fraksi yang memiliki profil terdapat tiga noda dengan berat 11
noda yang sama digabung sehingga mg.
diperoleh fraksi gabungan sebanyak Hasil pemisahan L4, 2 isolat
20 fraksi. Fraksi L berupa isolat lainnya yang memiliki isolat lain
berbentuk yang berwarna kuning hasil yang sama digabung dengan
dengan berat 59,2 mg. Isolat isolat yang bermassa 11 mg sehingga
kemudian difraksinasi lebih lanjut total massa isolat 21 mg. Fraksi
dengan menggunakan KKF. Sebelum gabungan L4 dengan massa 21 mg
dilakukan KKF terlebih dahulu dikromatografi kolom flash lebih
dilakukan KLT untuk menentukan lanjut untuk memperoleh kristal yang
eluen yang akan digunakan pada murni. Fraksi gabungan L4 dianalisis
proses KKF. Berdasarkan hasil KLT KLT untuk mendapatkan eluen yang
diperoleh bahwa eluen n-heksana : cocok pada KKF. Eluen yang
etil asetat dengan perbandingan 6:4 menunjukkan kromatogram yang
memiliki pemisahan paling baik. baik yaitu n-heksana-etil asetat (6:4).
Sampel yang telah dipacking didalam Sampel dipacking di dalam kolom
kolom dielusi beberapa kali dengan dielusi beberapa kali dengan eluen n-
eluen n-heksana : etil asetat (6:4) heksana 100 %, lalu n-heksana : etil
sehingga diperoleh sebanyak 39 asetat (9:1) kemudian ditingkatkan
fraksi. Fraksi-fraksi yang diperoleh kepolarannya hingga n-heksana : etil
kemudian di KLT untuk melihat asetat (5:5), dan diperoleh sebanyak
kesamaan profil nodanya. 59 fraksi. Pelarut dari fraksi-fraksi
Pelarut dari fraksi-fraksi tersebut dibiarkan menguap. Hasil KKF isolat
dibiarkan menguap hingga diperoleh murni berbentuk serbuk berwarna
padatan. Fraksi yang memiliki profil kuning dengan berat 6,2 mg.
noda yang sama digabung sehingga
diperoleh sebanyak 13 fraksi.

Jurnal Chemica Vo/. 15 Nomor 1 Juni 2014, 136 - 143


141
Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Metanol Daun Ketepeng Cina (Cassia alata Linn)

D. Uji Kemurnian 2. Uji Spektroskopi


Isolat yang diperoleh diuji Identifikasi isolat dilakukan
kemurniannya dengan metode tiga dengan analisis spektroskopi infra
sistem eluen dan uji titik leleh. Pada merah (IR) Shimadzu Prestige-21
metode tiga sistem eluen kemurnian dengan pellet KBr pada rentang
isolat yang diperoleh ditandai dengan bilangan gelombang 4500−500 cm-1
munculnya noda tunggal pada setiap yang bertujuan untuk mengetahui
plat KLT. Adapun tiga jenis eluen gugus fungsi dari senyawa yang
yang digunakan yaitu n-heksana : diperoleh.
kloroform (2:8) dengan Rf 0,3; n- Berdasarkan analisis spektrum
heksana : etil asetat (7,5:2,5) dengan IR dari isolat fraksi L4*1,
Rf 0,5; dan etil asetat : kloroform kemungkinan terdapat beberapa
(3:7) dengan Rf 0,7 dan hasil yang gugus fungsi seperti N-H uluran
diperoleh berupa noda tunggal pada daerah serapan bilangan
seperti yang terlihat pada lampiran gelombang 3421 cm-1 memiliki
IIIf. Sedangkan tidak dilakukan uji intesitas sedang. Serapan ini
titik leleh karena berat isolat 4,2 mg didukung oleh munculnya serapan
dan dipersiapkan untuk diidentifikasi dengan intensitas lemah pada
bilangan gelombang 1203,58 cm-1
E. Identifikasi yang diidentifikasi sebagai gugus
1. Uji golongan C-N. Adanya pita tajam dengan
Uji golongan dilakukan intesitas kuat pada serapan bilangan
dengan menggunakan pereaksi gelombang 2954 cm-1, 2924 cm-1,
Wagner, Meyer, FeCl3 1%, dan dan 2852 cm-1 merupakan uluran C-
Lieberman-Burchard. Hasil uji H alifatik, hal diperkuat oleh serapan
golongan dapat dilihat pada tabel 3. tajam dan sedang bilangan
gelombang 1364 cm-1, dan 1460 cm-1
Tabel 3. Hasil Uji Golongan Isolat yang merupakan C-H alifatik
Murni tekukan, dan didukung oleh serapan
Pereaksi Hasil Keterangan tajam dn lemah pada bilangan
Kuning gelombang 974 cm-1, dan 754 cm-1
Wagner (+) alkaloid yang merupakan vibrasi tekukan C-H
→ jingga
Kuning aromatik. Gugus karbonil C=O
→ diindikasikan oleh serapan yang
Meyer (+) Alkaloid
endapan
tajam . bilangan gelombang 1627 cm-
putih 1
Kuning (-) , dan 1707 cm-1 yang didukung oleh
FeCl3 1% adanya C-O tekuk yang ditemukan
→ kuning Flavonoid
Lieberman- Kuning
(-) Steroid di daerah serapan bilangan
Burchard → kuning gelombang 1278,81 cm-1.
Interprestasi data spektrum IR
Hasil uji golongan yang diperoleh (bilangan gelombang, bentuk pita,
menunjukkan bahwa isolat murni intensitas, dan gugus fungsi) dapat
merupakan senyawa golongan dilihat pada Tabel 4 dan Gambar 1
alkaloid. berikut.

Jurnal Chemica Vo/. 15 Nomor 1 Juni 2014, 136 - 143


142
Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Metanol Daun Ketepeng Cina (Cassia alata Linn)

1
*)

Regang
C-N
1203,58 (lit.1020- Tajam Lemah
1250 cm-
1
**)
Tekuk C-
H
974,05; aromatik
Tajam Lemah
754,17 (lit. 650-
1000 cm-
1
**)
Sumber : * Creswell, dkk (1982)
Gambar 1. Spektrum Infra Merah **Silverstein, dkk (1984)
Isolat L4*1
Berdasarkan analisis data
Tabel 4. Serapan IR Isolat Murni Dari spektrum IR dapat diusulkan bahwa
Ekstrak Metanol Daun C. alata Linn isolat fraksi L4*1 ekstrak metanol
dengan Kemungkinan Gugus Fungsinya daun ketepeng cina merupakan
senyawa dari golongan alkaloid yang
Posisi Karakter Bentuk menpunyai gugus fungsi N-H pada
serapan istik Intensitas
Pita serapan 3421 cm-1 yang merupakan
(ν, cm-1) serapan
ciri khas dari alkaloid. Adanya
Regang serapan 2954 cm-1, 2924 cm-1, dan
N-H (lit. 2852 cm-1 yang memiliki intesitas
3421,72 3000- Melebar Sedang
tajam dan kuat yang diduga C-H
3500 cm-1
*)
alifatik. Serapan 1627 cm-1, dan 1707
Regang cm-1 diduga gugus karbonil (C=O).
2954,95; C-H Alkaloid biasanya berupa senyawa
alifatik padat, berbentuk kristal tidak
Tajam Kuat berwarna (berberina dan serpentina
2924,09; (lit. 2700-
2852,72 3000 cm- berwarna kuning) dan hanya sedikit
1
**) yang berupa cairan pada suhu kamar.
Regang
C=O KESIMPULAN DAN SARAN
1707,00;
(lit.1540- Tajam Sedang A. Kesimpulan
1627,92
1870 cm-
1 Berdasarkan hasil penelitian,
*)
Tekuk
diperoleh senyawa hasil isolasi dari
C−O (lit. ekstrak metanol daun ketepeng cina
1278,81 1000- Tajam Sedang yang diidentifikasi sebagai senyawa
1300cm- golongan alkaloid yang bersifat
1
*) polar. Hal ini didukung oleh data uji
Tekuk C- golongan yang ditunjukkan dengan
1364,89; H alifatik Tajam Sedang reaksi positif antara isolat murni
1460,11 (lit. 1300- dengan pereaksi Meyer dan Wagner
1475 cm- yang ditandai dengan perubahan

Jurnal Chemica Vo/. 15 Nomor 1 Juni 2014, 136 - 143


143
Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Metanol Daun Ketepeng Cina (Cassia alata Linn)

warna dari kuning menjadi orange DAFTAR PUSTAKA


dan endapan putih, dan uji Creswell, et al. 1982. Analisis
spektroskopi IR yang Spektrum Senyawa Organik.
mengindikasikan adanya gugus N–H Bandung : ITB
(3421,72 cm-1), C–H (2954,95; Silvestein, et al. 1984. Penyidikan
2924,09; 2852,72 cm-1), C=C Spektrometik Senyawa Organic
(1570,06; 1506,41cm-1), C=O Edisi Ke-4. Jakarta : Erlangga
-1
(1707,00; 1627,92cm ), C-O Kristanti A N., et al. Isolasi Senyawa
(1278,81 cm-1), dan C–N (1203,58 Antrakuinon dari Cassia
cm-1). Multijuga (Leguminosae).
Surabaya : C UNAIR
B. Saran Kusmardi, et al, 2006. Pengaruh
Adapun hal-hal yang Pemberian Ekstrak Etanol Daun
disarankan berkaitan dengan Johar (Cassia Siamea Lamk.)
penyempurnaan penelitian ini adalah Terhadap Peningkatan Aktivitas
sebagai berikut: dan Kapasitas Fagositosis Sel
1. Diharapkan ada penelitian lebih Makrofag. Jurnal Kesehatan. Vol
lanjut dengan melakukan analisa 10: 89-93.
yang lebih lengkap meliputi GC- DepKes RI. 1989. Hematologi.
MS, H-NMR serta C-NMR untuk Jakarta : Departemen Kesehatan
dapat menduga struktur senyawa RI
secara lebih tepat terhadap Wahjodi, B., dkk. 1994. Penelitian
senyawa yang telah diisolasi. Toksisitas Subkronik Infus Daun
2. Diharapkan mempelajari aktivitas Johar (Cassia Siamea Lamk)
biologi senyawa alkaloid yang Tikus Putih. Jakarta : Pusat Peneli
diperoleh agar potensinya dapat tian dan Pengembangan Fannasi,
lebih diketahui. Badan Litbangkes

Jurnal Chemica Vo/. 15 Nomor 1 Juni 2014, 136 - 143

Anda mungkin juga menyukai