Anda di halaman 1dari 7

PAPER KELOMPOK

AKAR ALANG - ALANG


(Radix Imperata cylindrical)

Mata Kuliah : Farmakognosi


Dosen Pengampu: Auronita Puspa Pratiwi, S.Si.,M.Sc
Kelompok : 15 (Lima Belas)
Nama Mahasiswa :
1. Delvi Arinda (204840106)
2. Vina Ardiana (204840136)

JURUSAN FARMASI
POLTEKKES KEMENKES PANGKALPINANG
2020
I. PENDAHULUAN
Sekarang ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan
telah memulai pengembangan teknik-teknik dalam mengolah hasil alam yaitu tumbuhan
yang diyakini berkhasiat sebagai obat. Sehingga mengurangi pemakaian bahan-bahan
kimia yang dapat berdampak negatif bagi tubuh manusia. Hal ini juga dapat
mensejahterakan masyarakat karena dapat memperoleh obat yang harganya lebih
terjangkau, bermutu, mudah didapat, dan kurang atau tidak ada efek sampingnya
(Cullen, 2011).
Indonesia merupakan Negara yang agraris yang kaya akan floranya. Dimana flora-
flora tersebut banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari baik sebagai tanaman
hias maupun untuk pengobatan (Kaltsum, 2010).
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan,
bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran bahan tersebut
yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman
(DepKes RI, 2003).
Agar mutu tanaman obat terjamin dan aman digunakan, maka perlu dilakukan proses
standadisasi simplisia terhadap setiap tanaman obat. Proses ini merupakan serangkaian
parameter, prosedur dan cara pengukuran simplisia dan ekstrak sehingga dapat
menghasilkan produk akhir baik itu obat dan produk ekstrak yang bermutu dan sesuai
standar.
Parameter-parameter yang akan diukur dalam standardisasi simplisia adalah
parameter spesifik dan non spesifik. Parameter spesifik meliputi identitas simplisia, uji
organoleptik, profil kromatogram, penetapan kadar flavonoid total, penetapan senyawa
terlarut dalam pelarut tertentu, dan penapisan fitokimia. Sedangkan untuk parameter
non spesifik meliputi penetapan susut pengeringan, penetapan kadar air, penetapan
kadar abu total, dan penetapan kadar abu tidak larut asam (Farmakope Herbal
Indonesia I, 2013).
Alang-alang merupakan tumbuhan sejenis rumput tahunan dan salah satu tanaman
yang berkhasiat obat yang digunakan masyarakat sebagai obat tradisional. Alang-alang
atau dalam bahasa latin disebut (Imperata cylindrica L.) adalah tanaman yang mudah
berkembang biak melalui biji, akar, rimpang, dan sangat menyukai sinar matahari. Dilihat
dari kandungan kimianya, alang-alang mengandung lignoselulosa yang tinggi yang
berikatan kuat diantaranya selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Kandungan kimia alang-
alang antara lain α-selulosa 40,22%; holoselulosa 59,62%; hemiselulosa (pentosan)
18,40%; dan lignin 31,29%. α-selulosa merupakan selulosa murni, suatu polimer
polisakarida yang terdiri dari unit-unit monomer glukosa (Sutiya, dkk. 2012). Menurut
Dalimartha (2006), sebagaimana yang dikutip oleh Kinho J, dkk. (2011) akar Alangalan
memiliki kegunaan sebagai obat muntah, mimisan, kencing nanah, bisul plaka
(pembengkakan kelenjar tiroid yang menyebabkan penggumpalan semacam bisul),
hepatitis akut, dan radang ginjal akut.
II. AKAR ALANG – ALANG (Radix Imperata cylindrical)

Klasifikasi Tumbuhan
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Classis : Monocotyledoneae
Ordo : Graminales
Family : Gramineae
Genus : Imperata
Species : Imperata cylindrica (Linn). Beauv.
(Yayasan Keragaman Hayati Sulawesi, 2016 ; Heyne, K. 1987)

A. Morfologi
Terna tumbuh tegak, tinggi 30 cm sampai 180 cm, rimpang kaku, batang padat,
dan pada bukunya berambut jarang. Daun berbentuk pita, ujung tajam,tegak,
kasar, dan berambut jarang, panjang daun 180 cm dan lebar 3 cm. Perbungaan
berupa bulir majemuk, agak menguncup, panjang 6 cm sampai 30 cm. Pada satu
tangkai terdapat 2 bulir, letaknya bersusun, yang terletak di atas adalah bunga
sempurna dan yang terletak di bawah adalah bunga mandul, panjang bulir lebih
kurang 3 mm, pada pangkal bulir terdapat rambuthalus panjang dan padat,
berwarna putih. Panjang sekam 4 mm sampai 5 mm, ujung sekam berbentuk
selaput tipis. Biji berbentuk jorong, panjang 1 mm lebih (Depkes, RI, 1979).

 Makroskopis
Hasil pemeriksaan makroskopik simplisia akar alang-alang, yaitu
rimpang, berbentuk memanjang, warna kuning pucat dengan alur
membujur, liat dan sukar dipatahkan, beruas-ruas, jarak antara tiap ruas
2 cm sampai 3 cm, bagian buku agak menonjol. Serbuk simplisia
berwarna kuning muda sampai
Kuning muda kecoklatan.
Gambar 1. Akar Alang- Alang

Gambar 2. Serbuk Akar Alang - Alang

 Mikroskopis
Pengamatan mikroskopik dilakukan untuk mengetahui fragmenfragmen
pengenal yang terkandung di dalam sampel akar alang-alang. Dari hasil
pengamatan diperoleh fragmen pengenal yaitu berkas pengangkut
dengan penebalan jala, kumpulan sklerenkim, sel gabus dan rambut
penutup.
 Organoleptik
Pengamatan organoleptis simplisia dilakukan dengan menggunakan
panca indra untuk mengamati bentuk, warna, bau dan rasa dari simplisia.
Pengamatan ini merupakan pengenalan awal yang dilakukan seobjektif
mungkin, secara makroskopik. Hasil pengamatan diperoleh potongan
akar dengan bentuk permukaan yang kasar, bersekatsekat, berwarna
kuning muda, tidak berbau, dan rasa pahit.

B. Kandungan Fitokimia dan Pemanfaatan Farmakologis


A. Kandungan Fitokimia
Akar alang-alang mengandung terpenoid iso-arborinol, asam kersik,
damar, dan senyawa kalium pada akar alang-alang berguna untuk
memperlancar pengeluaran air seni (diuretik), menurunkan panas
(antipiretik), dan menurunkan tekanan darah (Mursito, 2001). Lebih
lengkapnya, akar alang-alang mengandung arundoin, fernenol, iso-
arborinol, silindrin, simiarenol, kompasterol, stigmasterol, β-sitosterol,
skopolatin, skopolin, p-hidroxibenzaldehida, katekol, asam klorogenat,
asam isoklorogenat, asam p-kumarat, asam neoklorogenat, asam
oksalat, asam asetat, potassium, dan kalsium (ASEAN Countries, 1993).

B. Pemanfaatan Farmakologis
Akar alang-alang (Imperata cylindrica L.) memiliki khasiat sebagai
peluruh air seni, antipiretik, dan menurunkan tekanan darah tinggi
(Hernani dkk, 2012). Menurut Dalimartha (2006) sebagaimana yang
dikutip oleh Kinho J, dkk. (2011) akar Alang-alang juga memiliki manfaat
sebagai obat muntah, mimisan, kencing nanah, bisul plaka
(pembengkakan kelenjar tiroid yang menyebaban penggumpalan
semacam bisul), hepatitis akut, dan radang ginjal akut. Menurut
Wijayakusuma, HM (2008) dalam bukunya disebutkan pula bahwa alang-
alang dapat digunakan sebagai salah satu herbal untuk meredakan
panas dalam.
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap sampel akar alang-
alang (Imperata cylindrica L.) dapat disimpulkan bahwa Penetapan
parameter spesifik simplisia diperoleh akar alang-alang adalah Imperatae
radix, suku Gramineae. Potongan akar dengan permukaan kasar
bersekat-sekat, berwarna kuning muda, tidak berbau dan rasa pahit.
Memiliki fragmen pengenal berkas pengangkut dengan penebalan jala,
kumpulan sklerenkim, sel gabus, dan rambut penutup. Akar alang-alang
mengandung terpenoid iso-arborinol, asam kersik, damar, senyawa
kalium Lebih lengkapnya, akar alang-alang mengandung arundoin,
fernenol, iso-arborinol, silindrin, simiarenol, kompasterol, stigmasterol, β-
sitosterol, skopolatin, skopolin, p-hidroxibenzaldehida, katekol, asam
klorogenat, asam isoklorogenat, asam p-kumarat, asam neoklorogenat,
asam oksalat, asam asetat, potassium, dan kalsium Sehingga akar alang
– alang berkhasiat sebagai peluruh air seni, antipiretik, dan menurunkan
tekanan darah tinggi, obat muntah, mimisan, kencing nanah, bisul plaka
(pembengkakan kelenjar tiroid yang menyebaban penggumpalan
semacam bisul), hepatitis akut, radang ginjal akut dan alang-alang dapat
digunakan sebagai salah satu herbal untuk meredakan panas dalam.
B. Saran
Diharapkan penelitian yang lebih lanjut mengenai tanaman Alang
alang (Imperata cylindrica ), sehingga dapat diketahui khasiat dan
kandungan kimia lain dan lebih akurat dari tanaman ini.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1989. Materia Medika Indonesia. Jilid V.
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.Jakarta.

Trivena,Grace. 2018. Penapisan Fitokimia Dan Standardisasi Simplisia Dan Ekstrak


Akar Alang-Alang (Imperata cylindrica L.).Makasar. Universitas Hasanuddin

Nasution,Fauziah. 2018. Pembuatan Tablet Efervesen Ekstrak Alang (Imperata


cylindrica(L.) P. Beauv) Menggunakan Metode Cetak Langsung. Medan.
Universitas Sumatera Utara.

Anda mungkin juga menyukai