Anda di halaman 1dari 9

RESUME ANALISA TANAMAN OBAT ALANG-ALANG

(Imperata cylindrica)
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Keperawatan Paliatif

OLEH :

Adelina Ayuning Tyas

NIM. P07220216001

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

2018/2019
Alang-alang (Imperata cylindrica).

Alang-alang (Imperata cylindrica) merupakan tumbuhan yang dikenal sebagai


gulma, tumbuh merumput dengan tunas yang merayap di dalam tanah. Tingginya
bisa mencapai 30 – 180 cm, mudah berkembang biak, mempunyai rimpang kaku
yang tumbuh menjalar (Hembing, 2008). Alang-alang ditempatkan dalam anak
suku Panicoideae. Klasifikasi alang-alang yaitu sebagai berikut (Heyne, 1987):

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Poales

Famili : Poaceae

Genus : Imperata

Spesies : Imperata cylindrica

Alang-alang sering ditemukan pada tempat-tempat yang menerima curah


hujan lebih dari 1000 mm, atau pada kisaran sebesar 500-5000 mm. Di beberapa
negara, spesies ini tumbuh pada ketinggian dari batas permukaan air laut hingga 2000
m, dan tercatat tumbuh pada ketinggian hingga 2700 m dpl di Indonesia. Rumput ini
dijumpai pada kisaran habitat yang luas mencakup perbukitan pasir kering di lepas
pantai dan gurun, juga rawa dan tepi sungai di lembah. Tumbuhan ini tumbuh di
padang-padang rumput, daerah-daerah pertanian, dan perkebunan. Selain itu juga
pada kawasan-kawasan hutan gundul (Forage, 2012).

Nama Daerah: Naleueng lakoe (Aceh); Jih (Gayo); Rih, Ri (Batak); Oo (Nias);
Alalang, Hilalang, Ilalang (Minang kabau); Lioh (Lampung); Halalang, Tingen,
Padang, Tingan, Puang, Buhang, Belalang, Bolalang (Dayak); Eurih (Sunda); Alang-
alang kambengan (Jawa); Kebut, Lalang (Madura); Ambengan, Lalang (BaIi); Kii,
Rii (FIores); Padengo, Padanga (Gorontalo); Deya (Bugis); Erer, Muis, Wen (Seram);
Weli, Welia, Wed (Ambon).
Alang-alang menyebar alami mulai dari India hingga ke Asia timur, Asia
Tenggara, Mikronesia danAustralia. Kini alang-alang juga ditemukan di Asia
utara, Eropa, Afrika, Amerika dan di beberapa kepulauan. Namun karena sifatnya
yang invasif tersebut, di banyak tempat alang-alang sering dianggap sebagai gulma
yang sangat merepotkan.

Gambar 1 Tanaman Alang-alang

Kandungan Kimia Tanaman Alang-alang (Imperata cylindrica).

Metabolit yang telah ditemukan pada akar alang-alang terdiri dari arundoin,
fernenol, isoarborinol, silindrin, simiarenol, kampesterol, stigmasterol, ß-sitosterol,
skopoletin, skopolin, p-hidroksibenzaladehida, katekol, asam klorogenat, asam
isoklorogenat, asam p-kumarat, asam neoklorogenat, asam asetat, asam oksalat, asam
d-malat, asam sitrat, potassium (0,75% dari berat kering), sejumlah besar kalsium dan
5-hidroksitriptamin (Damayanti, 2008).

Damayanti (2008), menambahkan bahwa pada fraksi ekstrak yang larut dalam
air akar alang-alang ditemukan golongan senyawa flavon tanpa gugus OH bebas,
flavon, flavonol tersubstitusi pada 3-0H, flavanon, atau isoflavon. Jayalakshmi, et al
(2011), menyebutkan bahwa akar alang-alang mengandung senyawa yang dapat
berfungsi sebagai antimikroba yaitu golongan triterpenoid diantaranya cylindrin,
arundoin, ferneon, isoarborinol dan simiarenol.

Menurut penelitian Ayeni dan Yahaya (2010), menunjukkan bahwa ekstrak


daun alang-alang mengandung tanin, saponin, flavonoid, terpenoid, alkaloid, fenol
dan cardiac glycosides. Kandungan senyawa fitokimia tersebut dalam farmasi dapat
digunakan sebagai obat untuk diare, sakit kepala, penyakit kulit, saluran usus. Selain
itu, juga dapat digunakan sebagai pestisida, insektisida dan herbisida dalam pertanian.

Efek Farmakologi Tanaman Alang-alang (Imperata cylindrica).

Dari hasil pengujian ternyata tumbuhan yang juga disebut ilalang ini
mempunyai efek farmakologis atau dengan kata lain tumbuhan ini mempunyai sifat:
anti piretik/menurunkan panas, hemostatik/menghentikan pendarahan,
menghilangkan haus, diuretic/peluruh kemih dan masuk kedalam meridian paru-paru,
lambung juga usus kecil.

Pengobatan Cina tradisional menyebutkan, alang-alang memiliki sifat manis


dan sejuk. Efek pengobatan tanaman ini memasuki meridian paru-paru, lambung, dan
usus kecil. Dengan sifat diuretik yang melancarkan air kencing, alang-alang
bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit radang ginjal akut dan obat batuk. Bagian
tanaman alang-alang yang bisa dimanfaatkan sebagai obat tradisional adalah rimpang,
baik yang segar maupun yang telah dikeringkan. Bahan alang-alang ini bisa diperoleh
di toko obat Cina. Kini bahkan sudah tersedia minuman alang-alang instan yang
berkhasiat menghilangkan panas dalam. Minuman instan ini bisa diperoleh di toko
jamu atau toko obat Cina.

Sifat diuretik yang mengeluarkan cairan tubuh tak berguna ini juga berguna
untuk mengontrol tekanan darah yang cenderung tinggi. Sifat hemostatik yang bisa
menghentikan pendarahan pada alang-alang dapat juga dimanfaatkan untuk
mengatasi mimisan dan pendarahan di dalam. Herba ini di dalam tubuh akan
menyusup ke dalam organ paru-paru, lambung, dan usus kecil.

Gambar 2 Akar Alang-alang sebagai Diuretik

Bagian Tanaman yang Dapat Digunakan

Di Bali dan Indonesia timur, daun alang-alang yang dikeringkan dan dikebat
dalam berkas-berkas, digunakan sebagai bahan atap rumah dan bangunan lain. Daun
alang-alang juga kerap digunakan sebagai mulsa untuk melindungi tanah di lahan
pertanian. Serat halus dari malai bunganya kadang-kadang digunakan sebagai
pengganti kapuk, untuk mengisi alas tidur atau bantal.
Rimpang dan akar alang-alang, kerap digunakan sebagai bahan obat
tradisional, untuk meluruhkan kencing (diuretika), mengobati demam dan lain-lain.
Sejumlah kultivarnya diseleksi untuk dijadikan rumput hias di taman-taman. Di
antaranya, kultivar ‘Red Baron’ yang berdaun merah.

Penelitian Terkait Tanaman Alang-alang (Imperata cylindrica).

Salah satu tanaman yang biasa digunakan sebagai obat oleh masyarakat
Indonesia untuk berbagai macam keluhan dan penyakit adalah tanaman alang-alang
(Imperata Cylindrica L. Beauv)

Hasil penelitian sebelumnya tentang tumbuhan alang-alang ini menyebutkan


bahwa ada kandungan manitol, glukosa, sakarosa, malic acid, citric acid, coixol,
arundoin, cylindrin, fernenol, simiarenol, anemonin, asam kersik, damar dan logam
alkali (Dalimartha, 2000).

Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk mengolah limbah cair industri.


Pada umumnya metode yang sering digunakan untuk penyerapan logam berat adalah
metode kolom dan metode batch. Hanya saja ada beberapa kelemahan dari kedua
metode yang sering digunakan tersebut. Salah satu metode yang relatif mudah dan
bahan yang digunakan relatif murah adalah menggunakan biomassa tumbuhan
sebagai adsorben logam berat. Salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai
biomassa adalah Imperata cylindrica (rumput alang-alang). Tumbuhan ini dapat
hidup dalam kondisi lingkungan yang ekstrim, termasuk lingkungan yang banyak
terdapat logam berat toksik (Sastroutomo, 1990).
Khasiat dan Manfaat Tanaman Alang-alang (Imperata cylindrica).

Menurut Hembing (2008), khasiat akar alang-alang sangat banyak sebagai


obat untuk berbagai gangguan kesehatan, seperti: batu ginjal, infeksi ginjal, kencing
batu, batu empedu, buang air kecil tidak lancar atau terus-menerus, air kemih
mengandung darah, prostat, keputihan, batuk rejan, batuk darah, mimisan,
pendarahan pada wanita, demam, campak, radang hati, hepatitis, tekanan darah
tinggi, urat saraf melemah, asma, radang paru-paru, jantung koroner, gangguan
pencernaan, diare, dan lain-lain.

Manfaat senyawa yang terkandung pada akar alang-alang (Adina, 2012):

a. Dalam akar alang-alang terkandung imperanene yang ternyata mempunyai efek


menghambat agregasi trombosit (sel pembeku darah) sesuai hasil penelitian para
ahli dari Universitas di Jepang. Efek menghambat agregasi ini sama dengan efek
yang ditimbulkan oleh asetosal (asam asetil salisilat) yang digunakan untuk
mencegah pembekuan darah pada penderita infrak jantung.

b. Cylindol A yang terkandung di dalam akar alang-alang mempunyai efek


menghambat enzim 5- lipoksigenase. Dengan terhambatnya 5-lipoksigenase maka
pembentukan prostaglandin yang menimbulkan rasa sakit atau nyeri pada otot
dapat terhalangi. Bahan lain yang terkandung, yaitu Cylendrene mempunyai
aktivitas menghambat kontraksi pembuluh darah pada otot polos sehingga sirkulasi
darah tetap lancar.

c. Graminone B menghambat penyempitan pembuluh darah aorta (pembuluh darah


terbesar).
Gambar 3 Atap Rumah Alang-alang

Efek Samping Tanaman Alang-alang (Imperata cylindrica).

Alang alang umumnya dianggap aman di tingkat makanan dan obat-obatan.


Beberapa orang mungkin memiliki reaksi alergi terhadap akar alang alang. Siapa pun
yang memiliki alergi harus menghindari akar alang alang, dan siapa pun yang hamil,
menyusui, atau minum obat resep harus berbicara dengan dokter sebelum
menambahkan sesuatu yang baru ke makanan mereka termasuk misalnya ramuan
akar alang alang.

Penggunaan alang-alang untuk dikonsumsi perlu diikuti dengan dosis yang


tepat. Jika dikonsumsi berlebihan akan menimbulkan perasaan pusing, mual, dan rasa
ingin BAB (Buang Air Besar).
DAFTAR PUSTAKA

Moenandir, J. (1993). Persaingan Tanaman Budidaya dan Gulma. Buku III. PT. Raja
Grafindo Persada. Jakarta. 101 hal.

Odum, E.P. (1971). Fundamental of Ecology. 3th Ed. W.E. Saunder Co. Philadelphia.
London.

Pujiwati, I. dan A. Sholihah. (2004). Penerapan Model Input Teknologi Murah untuk
Pemanfaatan Lahan Alang-alang menjadi Lahan Produktif dan Prediksi Jenis
Komoditi yang Sesuai. Laporan Penelitian Dosen Muda. Ditjen Dikti
Depdiknas.

Rice, R.L. (1984). Allelopathy. Academic Press. London.

Sastroutomo, S.S. (1990). Ekologi Alang-alang. PT. Gramedia Pustaka Utama.


Jakarta. 217 hal.

Saefudin. (1990). Sifat Alelopati dan Kompetisi Hara Nitrogen Alang-alang, Bambu
dan Teki terhadap Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.).
Prosiding Konferensi HIGI X. Malang. Hal 209-214.

Sajise, P.E. (1980). Alang-alang (Imperata cylindrica) and Upland Agriculture. Proc.
Biotrop Workshop on Alang-alang. Bogor. Pp. 35-46.

Anda mungkin juga menyukai