(Imperata cylindrica)
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Keperawatan Paliatif
OLEH :
NIM. P07220216001
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2018/2019
Alang-alang (Imperata cylindrica).
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Imperata
Nama Daerah: Naleueng lakoe (Aceh); Jih (Gayo); Rih, Ri (Batak); Oo (Nias);
Alalang, Hilalang, Ilalang (Minang kabau); Lioh (Lampung); Halalang, Tingen,
Padang, Tingan, Puang, Buhang, Belalang, Bolalang (Dayak); Eurih (Sunda); Alang-
alang kambengan (Jawa); Kebut, Lalang (Madura); Ambengan, Lalang (BaIi); Kii,
Rii (FIores); Padengo, Padanga (Gorontalo); Deya (Bugis); Erer, Muis, Wen (Seram);
Weli, Welia, Wed (Ambon).
Alang-alang menyebar alami mulai dari India hingga ke Asia timur, Asia
Tenggara, Mikronesia danAustralia. Kini alang-alang juga ditemukan di Asia
utara, Eropa, Afrika, Amerika dan di beberapa kepulauan. Namun karena sifatnya
yang invasif tersebut, di banyak tempat alang-alang sering dianggap sebagai gulma
yang sangat merepotkan.
Metabolit yang telah ditemukan pada akar alang-alang terdiri dari arundoin,
fernenol, isoarborinol, silindrin, simiarenol, kampesterol, stigmasterol, ß-sitosterol,
skopoletin, skopolin, p-hidroksibenzaladehida, katekol, asam klorogenat, asam
isoklorogenat, asam p-kumarat, asam neoklorogenat, asam asetat, asam oksalat, asam
d-malat, asam sitrat, potassium (0,75% dari berat kering), sejumlah besar kalsium dan
5-hidroksitriptamin (Damayanti, 2008).
Damayanti (2008), menambahkan bahwa pada fraksi ekstrak yang larut dalam
air akar alang-alang ditemukan golongan senyawa flavon tanpa gugus OH bebas,
flavon, flavonol tersubstitusi pada 3-0H, flavanon, atau isoflavon. Jayalakshmi, et al
(2011), menyebutkan bahwa akar alang-alang mengandung senyawa yang dapat
berfungsi sebagai antimikroba yaitu golongan triterpenoid diantaranya cylindrin,
arundoin, ferneon, isoarborinol dan simiarenol.
Dari hasil pengujian ternyata tumbuhan yang juga disebut ilalang ini
mempunyai efek farmakologis atau dengan kata lain tumbuhan ini mempunyai sifat:
anti piretik/menurunkan panas, hemostatik/menghentikan pendarahan,
menghilangkan haus, diuretic/peluruh kemih dan masuk kedalam meridian paru-paru,
lambung juga usus kecil.
Sifat diuretik yang mengeluarkan cairan tubuh tak berguna ini juga berguna
untuk mengontrol tekanan darah yang cenderung tinggi. Sifat hemostatik yang bisa
menghentikan pendarahan pada alang-alang dapat juga dimanfaatkan untuk
mengatasi mimisan dan pendarahan di dalam. Herba ini di dalam tubuh akan
menyusup ke dalam organ paru-paru, lambung, dan usus kecil.
Di Bali dan Indonesia timur, daun alang-alang yang dikeringkan dan dikebat
dalam berkas-berkas, digunakan sebagai bahan atap rumah dan bangunan lain. Daun
alang-alang juga kerap digunakan sebagai mulsa untuk melindungi tanah di lahan
pertanian. Serat halus dari malai bunganya kadang-kadang digunakan sebagai
pengganti kapuk, untuk mengisi alas tidur atau bantal.
Rimpang dan akar alang-alang, kerap digunakan sebagai bahan obat
tradisional, untuk meluruhkan kencing (diuretika), mengobati demam dan lain-lain.
Sejumlah kultivarnya diseleksi untuk dijadikan rumput hias di taman-taman. Di
antaranya, kultivar ‘Red Baron’ yang berdaun merah.
Salah satu tanaman yang biasa digunakan sebagai obat oleh masyarakat
Indonesia untuk berbagai macam keluhan dan penyakit adalah tanaman alang-alang
(Imperata Cylindrica L. Beauv)
Moenandir, J. (1993). Persaingan Tanaman Budidaya dan Gulma. Buku III. PT. Raja
Grafindo Persada. Jakarta. 101 hal.
Odum, E.P. (1971). Fundamental of Ecology. 3th Ed. W.E. Saunder Co. Philadelphia.
London.
Pujiwati, I. dan A. Sholihah. (2004). Penerapan Model Input Teknologi Murah untuk
Pemanfaatan Lahan Alang-alang menjadi Lahan Produktif dan Prediksi Jenis
Komoditi yang Sesuai. Laporan Penelitian Dosen Muda. Ditjen Dikti
Depdiknas.
Saefudin. (1990). Sifat Alelopati dan Kompetisi Hara Nitrogen Alang-alang, Bambu
dan Teki terhadap Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.).
Prosiding Konferensi HIGI X. Malang. Hal 209-214.
Sajise, P.E. (1980). Alang-alang (Imperata cylindrica) and Upland Agriculture. Proc.
Biotrop Workshop on Alang-alang. Bogor. Pp. 35-46.