Anda di halaman 1dari 23

Zuzy Anna

 Alasan diperlukannnya regulasi


 Regulasi input perikanan
 Regulasi output perikanan
 Model Gordon-Schaefer mensinyalir adanya input
yang berlebihan dalam kondisi akses terbuka
 Input yang berlebihan tersebut (excessive effort)
tidak efisien secara ekonomi dan sosial
 Secara ekonomi input tinggi namun profit (rente
ekonomi nol)
 Secara sosial, input yang berlebih tersebut dapat
dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi lainnya
yang bermanfaat secara sosial
 Dengan kata lain dalam kondisi akses terbuka
input dan output dalam perikanan tidak rasional
 Regulasi pada dasarnya membuat perikanan lebih
rasional
 Regulasi juga dirancang untuk mengurangi
dampak eksternalitas yang ditimbulkan dari
kondisi perikanan yang akses terbuka
 Regulasi juga merupakan sumber penerimaan
regulator (pemerintah misalnya) misalnya dari
penerimaan pajak
 Regulasi merupakan “stinting the common”
(mengendalikan dampak dari tragedy of the
common)
 Regulasi dapat dilakukan dari sisi input maupun
output
 Yang paling sederhana dalam hal regulasi
input adalah melalui pajak (Pigouvian tax)
atas input (effort)
 Pajak dapat berupa per unit input
(proporsional terhadap input yang digunakan)
maupun pajak tetap (fixed)
 Dampak kedua pajak tersebut terhadap akses
terbuka dan sole owner akan berbeda
TR,
TC
TC2=(c+t)E

TC1

TR

E2* E1* E2 E1

Pajak pada input akan meningkatkan TC sehingga bergeser ke atas,


Sehingga Effort menurun.
Kondisi akses terbuka
Setelah pajak per unit input
Sebelum pajak
Pajak akan meningkatkan biaya
 pc
Eoa  Sebesar unit pajak
p TC  cE   E  (c   ) E
ph (c )E
p( E E 2) (c )E

  p  (c   )
Eoa 

p
Eoa 1
 0 Pajak akan menurunkan input
 p
 pc
Kondisi Sole Owner Eo  Tanpa pajak
2 p

TC  cE   E  (c   ) E
ph (c )E
p( E E 2) (c )E

p (c )
E0
2 p
Eo 1
 0 Pajak akan menurunkan input
 2 p
Dari sisi Kurva AR, MR dan MC

AR,MR

(C+t)E

MC=AC=C

MR AR

E*2 E*1 EoA2 EoA1 Effort


TC    cE
TC+tax
TR/TC
TC1

Tax 
Eoat Eoa E

Open Access: TC    cE
p( E E 2 ) cE
2
p E (p c)E T 0
( p c) ( p c)2 4p T
E
2p

( p  c)
Sole Owner E 
T
 E0
2 p
0

Pajak tetap bersifat netral thd perikanan sole owner


 Defining what is the right effort, Effort could
be trip, day fished, number of boats, etc. So
how tax could be imposed in such diverse
definition?
 Possibility of substitution from taxed effort
to non-taxed effort (eg, if labor was taxed,
fishermen could switch to machinery, etc).
 Pajak terhadap output dilakukan terhadap
setiap unit ikan yang dijual
 Pajak output akan mengurangi
penerimaan (revenue)
 Dengan pajak kurva penerimaan akan
shrinking (mengerut) dibanding dengan
kurva TR tanpa pajak
 Keseimbangan open access akan berubah
lebih banyak daripada dalam kondisi sole
owner
TRt  ( p  t )h
 t  ( p   )h  cE
 ( p   )( E   E 2 )  cE  0
( p   )  c
E 
T

( p   )
oa

TR/TC
T TC

TR

 ( p   )  c
Eso  Eoat Eoa E
2 ( p   )
 Pemerintah sharing risk dengan nelayan karena hanya
setelah ikan didaratkan baru dikenakan pajak, sehingga
tidak termasuk dalam biaya penangkapan
 Problem administrative -> sulit menentukan optimal tax
level, pajak yang terlalu tinggi akan menyebabkan serious
unemployment
 Ketidak pastian terhadap sumberdaya mungkin saja tidak
berhasil mengurangi effort pada level yang diinginkan
sehingga bisa menimbulkan kepunahan sumberdaya.
 Fish could be landed indifferent places and different
markets (TPI, restaurant, middlemen, etc), it is very
difficult to make sure that taxes be paid in each case.
 Kuota pada prinsipnya adalah
mengendalikan input dan output melalui
pembatasan proporsional maupun nominal
 Kuota bisa berupa “input quota”
- jumlah maksimum kapal yang dibolehkan
- Jumlah Gross tonage yang dibolehkan
- Volume palka maksimum yang dibolehkan
- Maksimum trip yang dibolehkan
 Kuota input bisa transferable (boleh
ditransfer kepada nelayan lain) atau non-
transferable.
 Kuota output adalah batasan maksimum
produksi yang boleh dilakukan per satuan
armada (vessel)
 Kuota output dapat berupa :
- Prosentase (proporsional) terhadap total
quota (misalnya total kuota 1 juta ton,
maka bisa saja kuota dialokasikan 1%
per vessel untuk 100 kapal).
- Nominal (fixed) kuota yakni jumlah tetap
yang dibolehkan oleh setiap kapal (misal:
10 ton/kapal/tahun
P
Suplai TR
TC

TC

TRq
pq

p1
TR1
demand

hq h1 h E1 Eq Effort

Kuota menurunkan jumlah tangkapan pada Jika harga > maka TR>,
Posisi quota, sehingga p> Dampaknya E>
TR
TC

TC

TR
TR

Eq E1 Effort

• Quota on effort is imposed at the point of MEY


• If effort could be measured this quota will yield
efficien fishery because rent will be the highestat this point.
Kuota tangkap
h

E1 E
E2
•JIka input masih rendah (E1) maka kuota akan membuat ekosistem
tak stabil
•Jika input tinggi (E2) kuota akan efektif mengurangi tingkat input dan
sistem akan stabil
 How to define effort (is quota on boat,
people, horse power, trip?)
 Substitution effect from quota input to non-
quota input
 Higher cost of administrative because
enforcement must be tight
 How is quota distributed: Sold or give it for
free?. If sold how is price determined, and
who get the quota?
• Quota didesain sebagai partial property right, karena pemegang
kuota punya hak atas akses terhadap sumberdaya ikan

• Quota juga mencegah terjadinya race for fish sehingga


mengurangi eksternalitas

• Quota on total harvest tidak efektif untuk mengurangi effort.

• Quota on catch juga dapat menimbulkan masalah dalam hal:


Underreporting
High grading
By catch

Anda mungkin juga menyukai