Anda di halaman 1dari 17

EKONOMI SUMBERDAYA

PERIKANAN (SDP)
Prinsip Dasar:
 Pengelolaan SDP umumnya menggunakan
pendekatan hasil tangkap yang berkelanjutan
(maximum sustainable yield). Intinya bahwa
spesies ikan memiliki kemampuan untuk
berproduksi melebihi kapasitas produksinya
(surplus) sehingga apabila surplus di panen
(tidak lebih dan tidak kurang), maka stok ikan
mampu bertahan secara berkesinambungan
 Pendekatan MSY ini menadapat kritik karena
tidak mempertimbangkan factor social
ekonomi pengelolaan SDP
Prinsip Dasar:
 Kelemahan MSY menurut Conrad dan Clark
(1987):
 Tidak bersifat stabil, karena perkiraan stok yang
meleset sedikit saja bisa mengarah ke pengurangan
stok (stock depletion)
 Didasarkan pada konsep steady state
(keseimbangan), sehingga tidak berlaku pada
kondisi non steady state
 Tidakmemperhitungakan nilai ekonomis apabila
stok ikan tidak dipanen
 Mengabaikan aspek interdependensi dari
sumberdaya
 Sulit diterapkan pada kondisi dimana perikanan
memiliki ciri bermacam spesies
Teori Gordon Schaefer
 Sumberdaya ikan umumnya bersifat open
acces yaitu siapa saja boleh menggunakan
sumberdaya tersebut, sehingga dapat
menyebabkan terjadinya overfishing
Teori Gordon Schaefer
 Fungsi produksi yang dibangun yaitu:
Produksi = fungsi dari usaha + stok ikan
(h) = f (E, x)
(h) = qx E
Dimana qx = koefisien kemampuan tangkap: E =
usaha (effort)
Teori Gordon Schaefer
• Dalam teori Gordon, bukan hanya pertumbuhan
yang diukur tetapi sudah menambahkan faktor
ekonomi (harga dan biaya), dengan
menggunakan asumsi-asumsi, yaitu:
1. harga persatuan diasumsikan konstan
2. biaya per satuan dianggap konstan
3. spesies sumberdaya ikan bersifat tunggal
4. struktur pasar kompetitif
5. hanya faktor penangkapan yang diperhitungkan
(tidak termasuk pasca panen, dll)
Teori Gordon Schaefer
h (E)
h msy TC
A
π max
Produksi
lestari

Emsy Effort E0 Emsy E∞


Emax
Yield Effor Curve Model Gordon Schaefer

• AB = keuntungan lestrai, dimana produksi maksimum secara


ekonomi dan tingkat effort optimal secara sosial (Eo)
• Jika E > Eo = kondisi open access, menyebabkan misalokasi
SDP karena penggunaan faktor produksi > tingkat
penerimaan (economic overfishing)
Teori Optimasi Model Copes

 Pendekatan pengelolaan perikanan optimal


atas dasar faktor output dan optimasi
kesejahteraan dengan menggunakan analisis
surplus konsumen dan produsen serta rente
sumberdaya
 Asumsi harga perunit output meningkat
sesuai permintaan
Teori Optimasi Model Copes

S
 Kondisi S = D, maka:
P  Titik N = output open
BM
G
access (OA), surplus
F
konsumen (NDP) &
H
E Surplus produsen (AND)
D
J
N
 Jika ada privatisasi:
C D
I Maka output = OL (social
A
L- M-OA
optimum), Max manfaat
M-poli
Sos bersih (Surplus
konsumen) di titik EHP &
Kurva optimasi model Copes
rente ekonomi (ICEH)
Teori Optimasi Model Copes
Jika ada privatisai, maka dengan kurva
permintaan, D = p (h), rente ekonomi:

π = p(h) h – CE, dimana E = h / qx


π = p(h) h – (Ch/ qx)

Untuk open acces:


π = 0, maka :
p(h) h = (Ch/ qx)
KEBIJAKAN EKONOMI SUMBERDAYA
PERIKANAN

 Karakterisik SDP yang bersifat OA


memerlukan kebijakan pemerintah
untuk mencegah terjadinya
kekurangan produksi dan kelangkaan
sumberdaya ikan. Kebijakan yang
dapat dilakukan antara lain:
pengenaan pajak (input & ouput) dan
kuota
KEBIJAKAN EKONOMI SUMBERDAYA
PERIKANAN
 Pajak Input ( T )
Pajak meningkatkan biaya per uni usaha
sehingga dalam jangka panjang
penangkapan ikan akan berkurang dari
kondisi OA yaitu pada titik
keseimbangan TR = TC, secara grafik
sebagai berikut:
KEBIJAKAN EKONOMI SUMBERDAYA
PERIKANAN
 Pajak Input ( T )
Pajak meningkatkan biaya per uni usaha
sehingga dalam jangka panjang
penangkapan ikan akan berkurang dari
kondisi OA yaitu pada titik
keseimbangan TR = TC, secara grafik
sebagai berikut:
KEBIJAKAN EKONOMI SUMBERDAYA PERIKANAN
 Pajak Input ( T ) Secara matematis rente ekonomi sbb:

h = α E – βE2 ; dimana α = qK & β= q2 K/r


Rp
TCT shg rente ekonomi:
π = ph – (c + T) E
B&C A TC = p (α E – βE2) - (c + T) E;
T
open access, π = 0, jadi:
B α p - (c + T)
TR
E∞ = ----------------
E T∞ βp
E∞
Ada privatisasi atau pemerintah:
Dimana:
P = harga, h= output, q= koefisien α p - (c + T)
tangkap, K=daya dukung, r = ET∞ = ---------------------
pertumbuhan, T= pajak input, E=usaha 2βp
KEBIJAKAN EKONOMI SUMBERDAYA PERIKANAN
 Pajak Output ( T ) Secara matematis rente ekonomi sbb:

h = α E – βE2 ; dimana α = qK & β= q2 K/r


Rp
shg rente ekonomi:
π = (p - T) h – cE
B&C TC = (p - T) (α E – βE2) - c E;
A
T
open access, π = 0, jadi:
TR
(p+ T) α – c
B
E∞ = -----------------
TCT
β (p+ T)
ET∞ Emsy E∞
Ada privatisasi atau pemerintah:
Pengaruh pajak output terhadap α (p - T) - c
keseimbangan open access ET∞ = -----------------
2β (p+ T)
KEBIJAKAN EKONOMI SUMBERDAYA PERIKANAN

 Kuota ( K ) Kuota produksi atau


penangkapan yang
S ditetapkan oleh
B/C
pemerintah tehadap
SPL akan
menyebabkan
TRK K
penurunan produksi
TRmsy N
tangkapan sehingga
TROA
O harga yang terbentuk
D cenderung meningkat
A
Hkuota HOA Hmsy (apabila faktor lain
tetap)
BAHAN BACAAN

1. David W. Pierce and R. Kerry Turner. (1990)


Economic of Natural Resources and The
Environment. Harvester Wheatsheal.
2. A. Fauzi. 2010. Ekonomi Sumberdaya Alam dan
Lingkungan. Teori dan Aplikasi. PT. Gramedia
Pustaka Utama.
3. M.Suparmoko. 2010. Ekonomi Sumberdaya Alam
dan Lingkungan. Suatu Pendekatan Teoritis.
BPFE- Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai