Anda di halaman 1dari 2

Berikut ini adalah penilitian yang relevan atau terkait mengenai penilitian yang penulis lakukan,

sebagai berikut :
1. Kuatna Muchsin Nugroho, dkk (2017) dengan judul penelitian “ Pengembangan E-Modul
Kimia Berbasis Experiental Learning Dengan Menggunakan Moodle pada Materi
Hidrolisis Garam untuk Kelas XI SMA/MA Semester II ”. Penelitian ini memiliki tujuan
untuk mengetahui prosedur pengembangan sekaligus menghasilkan produk e-modul
berbasis Problem Solving pada materi hidrolisis garam di kelas XI MIA SMA, kelayakan
e-modul kimia berbasis Problem Solving pada materi hidrolisis garam di kelas XI SMA
Negeri 2 Surakarta dan kelas XI SMA Negeri Mojogedang, penggunaan e-modul kimia
berbasis Problem Solving pada materi hidrolisis garam di kelas XI SMA Negeri 2
surakarta dan SMA Negeri Mojogedang terhadap hasil belajar. Hasil penelitian milik
Kuatna, dkk menunjukkan bahwa pengembangan e-modul kimia berbasis Problem
Solving telah dilaksanakan melalui prosedur R&D yang terdiri dari 9 tahap, kelayakan e-
modul kimia berbasis Problem Solving berkualifikasi “sangat layak” untuk aspek materi
dengan persentase 93,33 % dan media dengan persentase 92,22 % menurut para ahli,
hasil uji statistik menunjukkan nilai signifikasi untuk SMAN 2 Surakarta dan SMAN
Mojogedang sebesar 0,004 dan 0,011 yang mana lebih rendah dari taraf signifikasi α =
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar menggunakan e-modul kimia
berbasis Problem Solving lebih baik dari pembelajaran konvensional.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Iskariyana dan Puji Rahayu dalam jurnal Ilmiah Edutic,
(2021) yang berjudul “Pengembangan E-Modul Dengan Pendekatan STEAM Berbasis
Sigil Software Mata Pelajaran Administrasi Sistem Jaringan Kelas XI TKJ” menyatakan
bahwa “Berdasarkan dari pembahasan dan hasil penelitian pada penelitian pengembangan
e-modul dengan pendekatan STEAM berbasis Sigil Software pada mata pelajaran
administrasi system jaringan, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa Hasil dari
penelitian ini diperoleh hasil validasi ahli materi sebesar 86% dan hasil validasi ahli
media sebesar 92% dengan kategori “sangat valid”. Sedangkan hasil uji coba
pengembangan yaitu uji coba kelompok kecil sebanyak 10 responden diperoleh hasil
sebesar 84% dan uji coba kelompok besar sebanyak 28 responden diperoleh hasil sebesar
82% dengan kategori “sangat praktis”. Simpulan dari penelitian ini yaitu e-modul yang
dikembangkan layak digunakan sebagai salah satu bahan ajar yang dapat digunakan
dalam kegiatan pembelajaran.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Alzet Ram, dkk dalam jurnal Riset Tindakan Indonesia
yang berjudul “Pengembangan E-Modul menggunakan Aplikasi Flip Pdf Professional
pada mata kuliah Analisis Kurikulum Pendidikan Dasar” menyatakan bahwa hasil
penelitian yang dilakukan terhadap pengembangan modul berbasis android memenuhi
kelayakan, ditinjau dari aspek validitas, praktikalitas dan efektifitas. Hasil analisis aspek
validitas pengembangan modul dari validator ahli materi adalah 92,98% dengan kriteria
sangat valid, sedangkan dari validator ahli media adalah 78,57%, aspek praktikalitas
pengembangan modul dari respon dosen pengampu skor persentase rata-rata 98,95% dan
respon mahasiswa skor persentase rata-rata 87,76% dengan kriteria sangat praktis. Aspek
efektifitas pengembangan modul dilihat dari tes kognitif hasil pembelajaran mahasiswa
berupa pre-test dan post-test dengan menggunakan rumus gain score. Hasil tes
pengetahuan pada 24 mahasiswa dan mendapatkan nilai skor rata-rata yang baik sebesar
74,29%, sehingga mencapai kriteria sangat tinggi. Kesimpulan bahwa pengembangan
modul pembelajaran berbasis android ini mampu menarik perhatian mahasiswa dan
membuat mahasiswa paham terhadap materi serta membuat mahasiswa mampu
bekerjasama dalam berkelompok.
4. Nurul Hikmah, dkk (2021) dengan judul penelitian “Pengembangan E-Modul Interaktif
Pada Mata Kuliah Jaringan Komputer di Program Studi PTIK JTIK FT UNM”. Peneltian
ini memiliki tujuan untuk untuk mengetahui hasil pengembangan e-modul interaktif pada
mata kuliah jaringan komputer di prodi PTIK JTIK FT UNM, dan mengetahui tanggapan
pengguna terhadap e-modul interaktif pada mata kuliah jaringan komputer di prodi PTIK
JTIK FT UNM. Hasil penelitian dari jurnal nurul, dkk menyatakan bahwa proses
pengembangan e-modul pada mata kuliah jaringan komputer di prodi PTIK JTIK FT
UNM yang didasarkan pada tahap define, design, dan development. Hasil penskoran taraf
kevalidan e-modul yang dilaksanakan dari ahli materi mendapatkan taraf kevalidan
dengan kategori (Sangat Valid), dari ahli media mendapatkan taraf kevalidan yang
berkategori (Sangat Valid). Tanggapan mahasiswa yang berperan menjadi pemakai
terhadap e-modul ada dalam golongan Sangat Baik. Sesuai data itu bisa diambil
kesimpulan e-modul interaktif pada matkul jaringan computer di prodi PTIK JTIK FT
UNM layak dipakai menjadi sumber belajar dalam program studi PTIK JTIK FT UNM.
5. Ferlinda Herdianti Widiana dan Brilian Rosy (2021) dengan judul penilitian
“Pengembangan E-Modul Berbasis Flipbook Maker pada Mata Pelajaran Teknologi
Perkantoran”. Berdasarkan pembahasan dan hasil penilitian dari penelitian yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa E-Modul berbasis flipbook maker tersebut dilihat
dari hasil validitas ahli materi mendapatkan persentase dengan skor 84%, ahli media
dengan skor 91%, ahli bahasa dengan skor 89% pengembangan e-modul berbasis
flipbook maker pada mata pelajaran teknologi perkantoran mendapatkan golongan
“sangat layak” secara keseluruhan, persentase yang didapatkan 87,34% serta hasil
kuisioner jawaban peserta didik mendapatkan persentase 96,44%. Maka bisa diambil
kesimpulan bahwasa pengembangan e-modul yang memiliki basis flipbook maker pada
mata pelajaran teknologi perkantoran sangat layak untuk digunakan di SMKN 1 Sooko
Mojokerto.

Anda mungkin juga menyukai