Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

CARA PEMBUATAN TAPE

Disusun oleh:

1. Elia Susanti

2. Isma Tri Juliani

3. Kayla Angelina Rogetha S

4. Nayla Zubaidah

5. Olivia Gustina Mentari


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang atas rahmat dan kasih
-Nya kami dapat menyelesaikan praktikum "cara pembuatan tape". Makalah ini
merupakan salah satu tugas mata pelajaran "IPAS KELAS X MPLB, SMKN 2 TEBO"

Secara khusus penulis menyampaikan terimakasih kepada guru dan teman teman
yang sudah memberikan dorongan dan bantuan sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan penyelesaian makalah ini.

Kehidupan manusia semakin berkembang dan sejahtera karena adanya bioteknologi,


yang semakin berkembang. Melalui makalah ini saya ingin menjelaskan secara
sederhana tentang proses pembuatan tape khususnya bagi generasi muda. Makalah ini
membantu untuk lebih jauh mengetahui tentang bagaimana proses pembuatan tape
singkong dan manfaat yang ada di balik tape singkong sebagai proses fermentasi
makanan.Seperti pepatah mengatakan bahwa, “Tak ada gading yang tak retak”
demikian pula dengan makalah ini tentu masih mempunyai banyak kekurangan dan
kesalahan, karena itu kepada para pembaca khususnya guru mata pelajaran ini
dimohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi bertambahnya wawasan kami
di bidang ini.Diucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang membantu,
hingga selasai makalah ini. Semoga makalah ini benar-benar bermanfaat.

Dalam penulisan makalah ini penulis masih merasa banyak kekurangan baik pada
penulisan maupun materi mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu
semua kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
makalah ini.

Rimbo bujang, 05 September 2023

Hormat kami penulis


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi. Tape
dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda dengan
makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang
berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan
banyak mikroorganisme.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan mikroorganisme yang terdapat di


dalam ragi tape adalah kapang Amylomyces rouxii, Mucor sp., dan Rhizopus sp.; khamir
Saccharomycopsis fibuligera, Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii,
Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis; serta bakteri Pediococcus sp. dan
Bacillus sp. Kedua kelompok mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam
menghasilkan tape.Mikroorganisme dari kelompok kapang akan menghasilkan enzim-
enzim amilolitik yang akan memecahkan amilum pada bahan dasar menjadi gula-gula
yang lebih sederhana (disakarida dan monosakarida). Proses tersebut sering
dinamakan sakarifikasi (saccharification). Kemudian khamir akan merubah sebagian
gula-gula sederhana tersebut menjadi alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma
alkoholis pada tape. Semakin lama tape tersebut dibuat, semakin kuat alkoholnya. Pada
beberapa daerah, seperti Bali dan Sumatera Utara, cairan yang terbentuk dari
pembuatan tape tersebut diambil dan diminum sebagai minuman beralkohol.

1.2 PERMASALAHAN

Berhubungan dengan latar belakang masalah diatas, permasalahan yang dibahas


dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1.Apakah proses fermentasi makanan itu?

2. Bagaimana proses fermentasi pada tape singkong?

3. Apa kegunaan ragi dalam pembuatan tape singkong?

4. Ada berapa macam langkah langkah dalam pembuatan tape singkong?


1.3 TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan laporan percobaan ini adalah:

1. Mendeskripsikan pengertian fermentasi makanan dan menyebutkan faktor faktor


yang mendorong terjadinya makanan pada tape singkongsingkong.

2. Mendeskripsikan langkah langkah proses pembuatan tape singkong.

3. Menjelaskan tujuan fermentasi makanan.

4. Menyebutkan nama jamur yang menyebabkan fermentasi pada tape singkong.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian fermentasi

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan aneorobik(tanpa oksigen).

Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk repirasi aneorobik, akan tetapi terdapat
definisi yang lebih jelas yang mendeskripsikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan
anerobik dengan tanpa akseptor, elektron, eksternal.

Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah
etanol, asam laknat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan
dari fermentasi seperti asam butiran dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum
digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman
beralkohol lainnya. Respirasi anerobik dalam otot mamalia selama kerja keras ( yang tidak
memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.

Persamaan Reaksi kimia

ChH12O6>> 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (energi yang dilepaskan: 118 kj per mol.

Dijabarkan sebagai berikut:

Gula( glukosa, fruktosa atau sukrosa) alkohol>> etanol + karbon dioksida + energi ( ATP).

Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlihat, tetapi
umumnya melibatkan jalur glukosa yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik
pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk yang
dihasilkan.

2.2. Teori teori yang akan disajikan

• pemanfaatan fermentasi

• proses penelitian pada pembuatan tape singkong

• kelebihan bahan makanan hasil fermentasi, dibandingkan makanan biasa yaitu mudah dicerna,
dapat dimanipulasi menjadi berbagai jenis makanan
BAB III

Proses penelitian

3.1 Alat dan Bahan Dalam Pembuatan Tape Singkong

a)alat

1) baskom

2) panci

3) sendok nasi bukan sendok makan

4) toples/ tempat fermentasi

5) piring

B) bahan

1) 2 kg singkong

2) ragi tape dihaluskan

3) daun pisang untuk alas

3.2 Proses Penelitian

Proses penelitian adalah dengan terjun langsung membuktikan sendiri, untuk membuat tape
singkong:

Langkah langkah pengerjaan

1) kukus singkong hingga matang, usahakan tidak terlalu matang agar tidak terlalu lembek

2) setelah dingin tata singkong dalam toples bertutup yang telah dialasi daun pisang, dengan
toples streril agar tidak ada bakteri yang menyumbat proses fermentasi.

3) taburi dengan ragi tape hingga rata.

4) tutup kembali dengan daun pisang lalu tutup dengan tutup toples. Diamkan ditempat hangat
hingga 3 hari.

Saat sudah ditutup dengan menggunakan tutup toples disinilah terjadi proses fermentasi.

3.3 Hasil Fermentasi

Setelah melakukan penelitian, ternyata kami dapat menyimpulkan bahwa fermentasi yang
terjadi pada tape singkong terjadi selama 3 hari. Selain itu juga, dalam proses pembuatan tape
ini ada hal hal yang harus diperhatikan supaya proses fermentasi tersebut berlangsung
sempurna. Selama proses fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itu, proses
fermentasi pada singkong terjadi ditempat yang tertutup rapat. Lamanya proses fermentasi
juga memperngaruhi kasar alkohol yang dihasilkan dari air tape.

Reaksi dalam fermentasi berbeda beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk
yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa(C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana,
melalui fermentasi akan menghasilkan etanol(2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh
ragi dan digunakan pada produksi makanan.

Persamaan reaksi kimia:

C6H12O6>>2C2H2OH+2CO2+ 2 ATP ( energi yang dilepaskan: 118 kj per mol). Dijabarkan


sebagai gula( glukosa, fruktosa dan sukrosa)>>alkohol(etanol) + karbon dioksida + energi
( ATP).

Jalur biokimia yang terjadi sebenernya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi
umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi areobik
pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir yang
dihasilkan.

BAB IV

PENUTUP

Setelah melakukan penelitian, ternyata kami dapat menyimpulkan bahwa fermentasi yang
terjadi pada tape singkong terjadi selama 2-3 hari. Selain itu juga, dalam proses pembuatan
tape ini ada hal hal yang harus diperhatikan supaya proses fermentasi tersebut berlangsung
secara sempurna. Selama proses fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itu, proses
fermentasi para singkong harus tertutup rapat. Lamanya proses fermentasi juga
memperngaruhi kadar alkohol yang dihasilkan.

Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional) karena masih


menggunakan cara cara yang terbatas.

Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di dalam singkong
sebagai makanan untuk pertumbuhan nya, sehingga singkong akan menjadi lunak, jamur
tersebut akan merubah glukosa menjadi alkohol.

Dalam pembuatan tape, ragi ( Saccharomyces eereviccae) mengeluarkan enzim yang dapat
memecah karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih sederhana. Oleh karena itu, tape
terasa manis apabila sudah matang walaupun tanpa diberi gula sebelumnya.

Kegagalan dalam pembuatan tape biasa dikarenakan enzim pada Saccharomyces eereviccae
tidak pecah apabila terdapat udara yang mengganggu proses pemecahan enzim tersebut.

Anda mungkin juga menyukai