Anda di halaman 1dari 52

PENGARUH NORMA SUBJEKTIF, KONTROL PERILAKU,

RELIGIUSITAS DAN KEWAJARAN HARGA TERHADAP PERILAKU


MENGGUNAKAN PEMBIAYAAN MIKRO SYARIAH DIMEDIASI SIKAP
PADA USAHA MIKRO KECIL MENENGAH DI KOTA MALANG

PROPOSAL DISERTASI

OLEH
ABDULLAH SYAKUR NOVIANTO
NIM. 220413918400

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI DOKTOR ILMU MANAJEMEN
APRIL 2024
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Berdasarkan data OJK pada tabel 1.1, perkembangan penyaluran kredit
segmen UMKM masih sangat rendah dari total kredit yang disalurkan. Portofolio
kredit UMKM per Desember 2023 untuk perbankan konvensional sebesar Rp1.457
triliun atau sekitar 12,5% dari total kredit perbankan konvensional yang mencapai
Rp11.621 triliun. Penyaluran pembiayaan perbankan syariah pada segmen UMKM
per Desember 2023 sebesar Rp95.4 triliun atau sekitar 16,7% dari total pembiayaan
perbankan syariah yang mencapai Rp568 triliun. Meskipun portofolio penyaluran
kredit UMKM baik perbankan konvensional maupun syariah lebih kecil
dibandingkan dengan total kredit yang disalurkan, namun tren penyaluran kredit
segmen UMKM mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Penyaluran
pembiayaan bank syariah segmen UMKM masih jauh lebih kecil dibandingkan
bank konvensional. Fenomena tersebut menunjukkan meskipun tren pembiayaan
UMKM bank syariah mengalami peningkatan tetapi minat UMKM memilih
pembiayaan syariah sebagai alternatif pendanaan eksternal masih lebih kecil
dibandingkan minat UMKM menggunakan kredit UMKM bank konvensional.
Tabel 1.1 Penyaluran Kredit UMKM Perbankan Di Indonesia (Miliar Rp)
Keterangan 2020 2021 2022 2023
Perbankan UMKM 1,088,332 1,221,015 1,348,813 1,457,132
Konvensional Total Kredit 9,098,135 10,114,135 11,065,740 11,621,114
Perbankan UMKM 69,535 76,009 87,140 95,410
Syariah Total Pembiayaan 383,944 409,878 491,489 568,436
Sumber: www.ojk.go.id diolah, 2024
Penelitian terdahulu berfokus pada teori tradisional seperti trade off theory
atau pecking order theory untuk menentukan alternatif pendanaan bagi UMKM
(Guizani & Ajmi, 2021). Teori klasik tersebut lebih menekankan pada aspek
ekonomi seperti pengurangan pajak, harga saham serta rasio utang yang
kesemuanya tidak membantu menjelaskan pertimbangan dari aspek non-ekonomi
dalam menentukan pilihan pendanaan bagi UMKM. Penelitian yang
mempertimbangkan aspek non-ekonomi sebagai pertimbangan dalam menentukan
pilihan pendanaan khususnya segmen UMKM masih terbatas (Koropp et al., 2014),
(Balushi et al., 2018), (Bizri et al., 2018). Menggunakan Theory Planned Behavior
(TPB), studi empiris tentang pilihan pendanaan menggunakan aspek non-ekonomi
menemukan bahwa sikap, norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku
berpengaruh terhadap struktur modal pada UMKM (Koropp et al., 2014), (Balushi
et al., 2018). Aspek non-ekonomi lainnya yang ditemukan berpengaruh terhadap
minat menggunakan pembiayaan syariah yaitu religiusitas (Amin & Hassan, 2022),
(Charag et al., 2020), (Bananuka et al., 2020) dan juga kewajaran harga pembiayaan
(Amin et al., 2019), (Jaffar & Musa, 2016), (Delafrooz et al., 2009).
Sikap dapat dikonseptualisasikan sebagai emosi positif dan negatif yang
dialami individu sebagai respons terhadap tindakan kebiasaan (Ajzen, 1991).
Sejumlah penelitian sebelumnya telah menyelidiki dampak pola pikir terhadap niat
nasabah dalam memilih produk pembiayaan syariah. Berdasarkan penelitian
sebelumnya ditentukan bahwa sikap memiliki peran penting dalam membentuk niat
nasabah Muslim di Malaysia untuk menggunakan produk pembiayaan rumah
syariah yang ditawarkan oleh bank syariah (Sayuti & Amin, 2020). Oleh karena itu,
dapat dilihat bahwa individu yang menunjukkan kecenderungan yang baik terhadap
produk pembiayaan syariah lebih tertarik untuk menggunakan produk tersebut.
Untuk menarik minat masyarakat terhadap produk pembiayaan syariah, bank
syariah harus mengedepankan nilai inheren yang ditawarkan sehingga dapat
memperoleh respon positif dari calon nasabah.
Norma subyektif, biasa disebut sebagai pengaruh normatif atau tekanan
sosial, dapat dikonseptualisasikan sebagai tekanan sosial yang dirasakan individu
dari lingkungan sosialnya. Konsep tekanan sosial berkaitan dengan perasaan
subyektif individu yang dipengaruhi oleh orang lain, yang menyebabkan mereka
mematuhi atau menolak aktivitas tertentu (Ajzen, 1991). Jika pemilihan
pembiayaan rumah syariah dipandang sebagai tindakan yang lazim dan diharapkan,
maka individu lebih cenderung memilih instrumen keuangan tertentu (Sayuti &
Amin, 2020). Individu yang biasanya memberikan pengaruh paling besar pada
seseorang adalah orang tua, teman, kekasih, dan individu lain yang memiliki
kapasitas untuk mempengaruhi proses pengambilan keputusan akhir mereka.
Pengaruh norma subjektif dalam pengambilan keputusan memilih produk
pembiayaan rumah syariah akan semakin besar ketika lingkungan sosial dan orang-
orang yang dianggap penting oleh individu merekomendasikan dirinya untuk
menggunakan produk tersebut.
Kontrol perilaku mengacu pada persepsi individu yang berfungsi sebagai
kontrol terhadap kemampuan mereka untuk terlibat atau tidak melakukan aktivitas
tertentu, sebagaimana ditentukan oleh tingkat kemudahan atau kesulitan yang
dirasakan terkait dengan tindakan tersebut (Ajzen, 1991). Dalam konteks ini
mengacu pada kemampuan dan kepercayaan diri seseorang dalam mengambil
keputusan untuk memanfaatkan produk pembiayaan syariah. Sejumlah penelitian
sebelumnya telah menunjukkan bahwa faktor kontrol perilaku mempunyai dampak
besar terhadap niat konsumen untuk menggunakan produk pembiayaan syariah
(Wulandari & Ubaidillah, 2024), (Mustapha et al., 2023), (Umar et al., 2022).
Religiusitas dianggap sebagai kualitas agama dan pengabdian terhadap
keyakinan penganutnya tentang suatu agama (Mansori et al., 2020) dan merupakan
salah satu konstruksi utama yang digunakan dalam penelitian tentang agama
(Abou-Youssef et al., 2015). Dalam konteks penelitian ini, agama yang dimaksud
adalah Islam, sehingga religiusitas yang dimaksud adalah seberapa besar komitmen
seseorang terhadap ajaran Islam. Religiusitas adalah keyakinan terhadap Tuhan
dengan komitmen mengikuti petunjuk yang telah ditentukan (Nurhayati & Hendar,
2020). Penelitian empiris menemukan religiusitas mempengaruhi minat
mengadopsi perbankan syariah (Charag et al., 2020).
Konsep kewajaran harga dalam pembiayaan syariah mengacu pada sejauh
mana pelanggan memandang biaya suatu produk pembiayaan syariah wajar dan adil
(Sayuti & Amin, 2020). Kewajaran harga pembiayaan rumah syariah diartikan
sebagai persepsi atau penilaian apakah penetapan harga pembiayaan rumah syariah
adil dan masuk akal atau tidak. Misalnya, pembayaran bulanan yang lebih rendah
dan biaya denda adalah beberapa cita-cita keadilan harga dalam hipotek Islam
(Sayuti & Amin, 2022). Menurut temuan Sayuti & Amin (2020), persepsi kewajaran
dalam strategi penetapan harga yang digunakan oleh bank syariah berdampak
signifikan terhadap niat konsumen Muslim untuk mengadopsi produk pembiayaan
rumah syariah (Sayuti & Amin, 2022).
Sampai dengan saat ini penelitian mengenai minat menggunakan
pembiayaan syariah masih terfokus pada individu atau perorangan (Wulandari &
Ubaidillah, 2024), (Santoso & Nurzaman, 2023), (Umar et al., 2022), (Shaikh et al.,
2022). Di sisi lain, studi tentang minat menggunakan pembiayaan syariah bagi
usaha mikro kecil menengah (UMKM) sebagai pendanaan eksternal masih terbatas
(Bizri et al., 2018), (Balushi et al., 2018). Pembiayaan syariah dapat digunakan
sebagai alternatif pendanaan bagi UMKM karena memiliki keunggulan dibanding
bank konvensional. Produk pembiayaan syariah memiliki keunggulan seperti
dukungan kuat dari Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang menyetujui produk bank
syariah dan terus-menerus meninjaunya dari waktu ke waktu, dimana DPS ini tidak
terdapat pada operasional bank konvensional (Amin et al., 2013). Pemilihan
pembiayaan syariah sebagai pendanaan eksternal dapat dipengaruhi oleh berbagai
faktor non-ekonomi seperti sikap, norma subjektif, kontrol perilaku, religiusitas
serta kewajaran harga pembiayaan.
Hasil penelitian terdahulu mengenai minat menggunakan bank syariah baik
produk pembiayaan maupun produk investasi menemukan hasil yang berbeda.
Perbedaan hasil penelitian terdahulu dijelaskan pada tabel 1.2 berikut ini.
Tabel 1.2 Empirical Gap Penelitian Sebelumnya
Peneliti Temuan Research Gap
(Wulandari & Ubaidillah, Adanya hubungan positif antara Terdapat perbedaan temuan
2024), (Amin et al., 2023), norma subjektif terhadap minat mengenai pengaruh norma
(Mustapha et al., 2023), menggunakan pembiayaan subjektif terhadap minat
(Umar et al., 2022), (Atal et syariah menggunakan pembiayaan
al., 2022), syariah. Perlu diteliti lebih
(Santoso & Nurzaman, 2023), Norma subjektif tidak lanjut peran dari norma
(Ayyub et al., 2020), berpengaruh terhadap minat subjektif norms terhadap minat
menggunakan pembiayaan menggunakan pembiayaan
syariah syariah
(Purwanto et al., 2022), Penelitian terdahulu yang Terdapat perbedaan temuan
(Alzadjal et al., 2022), (Ayyub memiliki hasil kontrol perilaku yang mengemukakan bahwa
et al., 2020), (Shaikh et al., berpengaruh terhadap minat perilaku berpengaruh terhadap
2022) menggunakan pembiayaan minat menggunakan
syariah pembiayaan syariah, maka perlu
(Yusuf & Zulfitri, 2021), Penelitian terdahulu yang diteliti lebih lanjut pengaruh
(Irimia-Diéguez et al., 2023) memiliki hasil kontrol perilaku perilaku terhadap minat
berpengaruh dan ada juga yang menggunakan pembiayaan
tidak berpengaruh terhadap syariah
minat menggunakan
pembiayaan syariah
(Amin & Hassan, 2022), Beberapa peneliti
(Charag et al., 2020), mengemukakan bahwa minat
(Bananuka et al., 2019), menggunakan pembiayaan
(Amin, 2017), (M. A. Ibrahim syariah dipengaruhi oleh Adanya perbedaan temuan dari
et al., 2017), (Bananuka et al., religiusitas beberapa peneliti sebelumnya,
2020) maka perlu diteliti lebih lanjut
(Balushi et al., 2018), (Lajuni Peneliti memiliki hasil yang pengaruh religiusitas terhadap
et al., 2017), (Basri et al., berbeda yaitu religiusitas minat menggunakan
2016), (Amin et al., 2011) berpengaruh dan ada juga yang pembiayaan syariah
tidak berpengaruh terhadap
minat menggunakan
pembiayaan syariah
(Wulandari & Ubaidillah, Hasil penelitian yang
Terdapat perbedaan pandangan
2024), (Sayuti & Amin, 2020) menyatakan kewajaran harga
anatra penelitian yang
berpengaruh terhadap minat
mengemukakan kewajaran
menggunakan pembiayaan
harga berpengaruh terhadap
syariah
minat menggunakan
(Shaikh & Noordin, 2020), Penelitian terdahulu yang
pembiayaan syariah, maka perlu
(Amin et al., 2019), (Lajuni et menyatakan kewajaran harga
diteliti lebih lanjut pengaruh
al., 2017), berpengaruh dan ada juga yang
kewajaran harga terhadap minat
tidak berpengaruh terhadap
menggunakan pembiayaan
minat menggunakan
syariah
pembiayaan syariah
Sumber: Data diolah, 2024
Hasil penelusuran penelitian terdahulu dengan topik Islamic financing
menggunakan media VOSViewer tahun 2018 - 2024 ditemukan beberapa peta
penelitian dengan berbagai variabel (Gambar 1.1). Untuk variabel minat (intention)
ditemukan beberapa variabel yang sering digunakan antara lain Islamic financial
literacy, religiosity, Islamic fintech, Islamic Insurance, sukuk. Novelty dari
penelitian ini yaitu mengisi kesenjangan penelitian dengan memasukkan variabel
kewajaran harga pembiayaan (price fairness of financing) serta masih belum
banyak fokus penelitian tentang minat menggunakan pembiayaan khususnya pada
sektor UMKM.
Gambar 1.1 Peta Penelitian Terdahulu
Sumber: VOSViewer diolah, 2024
Hasil kajian systematic literature review dari (N. Ibrahim & Mohd Sapian,
2023) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah memilih
pembiayaan rumah syariah dari 237 publikasi selama 12 tahun (2008-2020),
mengelompokkan tema atau topik penelitian ke dalam empat klaster, yaitu (1)
consumer behavior, (2) consumer attributes, (3) bank attributes dan (4) bank
attributes (Islamic). Penelitian ini merupakan gabungan dari keempat klaster yaitu
minat UMKM memilih pembiayaan syariah sebagai alternatif pendanaan dengan
topik-topik terkait antara lain sikap, norma subjektif, kontrol perilaku, religiusitas
dan kewajaran harga (price fairness).

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pengaruh norma subjektif terhadap perilaku menggunakan
pembiayaan syariah pada UMKM?
2. Bagaimanakah pengaruh norma subjektif terhadap sikap menggunakan
pembiayaan syariah pada UMKM?
3. Bagaimanakah pengaruh kontrol perilaku terhadap perilaku menggunakan
pembiayaan syariah pada UMKM?
4. Bagaimanakah pengaruh kontrol perilaku terhadap sikap menggunakan
pembiayaan syariah pada UMKM?
5. Bagaimanakah pengaruh religiusitas terhadap perilaku menggunakan
pembiayaan syariah pada UMKM?
6. Bagaimanakah pengaruh religiusitas terhadap sikap menggunakan
pembiayaan syariah pada UMKM?
7. Bagaimanakah pengaruh kewajaran harga terhadap perilaku menggunakan
pembiayaan syariah pada UMKM?
8. Bagaimanakah pengaruh kewajaran harga terhadap sikap menggunakan
pembiayaan syariah pada UMKM?
9. Bagaimanakah pengaruh sikap terhadap perilaku menggunakan pembiayaan
syariah pada UMKM?
10. Bagaimanakah pengaruh norma subjektif terhadap perilaku menggunakan
pembiayaan syariah pada UMKM melalui sikap?
11. Bagaimanakah pengaruh kontrol perilaku terhadap perilaku menggunakan
pembiayaan syariah pada UMKM melalui sikap?
12. Bagaimanakah pengaruh religiusitas terhadap perilaku menggunakan
pembiayaan syariah pada UMKM melalui sikap?
13. Bagaimanakah pengaruh kewajaran harga pembiayaan terhadap perilaku
menggunakan pembiayaan syariah pada UMKM melalui sikap?

1.3. Hipotesis Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas maka disusunlah hipotesis penelitian sebagai
berikut:
1. Norma subjektif berpengaruh positif signifikan terhadap perilaku
menggunakan pembiayaan syariah pada UMKM.
2. Norma subjektif berpengaruh positif signifikan terhadap sikap
menggunakan pembiayaan syariah pada UMKM.
3. Kontrol perilaku berpengaruh positif signifikan terhadap perilaku
menggunakan pembiayaan syariah pada UMKM.
4. Kontrol perilaku berpengaruh positif signifikan terhadap sikap
menggunakan pembiayaan syariah pada UMKM.
5. Religiusitas berpengaruh positif signifikan terhadap perilaku menggunakan
pembiayaan syariah pada UMKM.
6. Religiusitas berpengaruh positif signifikan terhadap sikap menggunakan
pembiayaan syariah pada UMKM.
7. Kewajaran harga berpengaruh positif signifikan terhadap perilaku
menggunakan pembiayaan syariah pada UMKM.
8. Kewajaran harga berpengaruh positif signifikan terhadap sikap
menggunakan pembiayaan syariah pada UMKM.
9. Sikap berpengaruh positif signifikan terhadap perilaku menggunakan
pembiayaan syariah pada UMKM.
10. Sikap memediasi pengaruh norma subjektif terhadap perilaku menggunakan
pembiayaan syariah pada UMKM.
11. Sikap memediasi pengaruh kontrol perilaku terhadap perilaku
menggunakan pembiayaan syariah pada UMKM.
12. Sikap memediasi pengaruh religiusitas terhadap perilaku menggunakan
pembiayaan syariah pada UMKM.
13. Sikap memediasi pengaruh margin pembiayaan terhadap perilaku
menggunakan pembiayaan syariah pada UMKM.

1.4. Keguanaan Penelitian


Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap
berbagai pihak yang berkepentingan antara lain:

1.4.1. Manfaat Teoritis


a. Memperkaya kajian literatur dalam bidang ilmu manajemen khususnya
yang berkaitan dengan konsep sikap, norma subjektif, kontrol perilaku,
religiusitas, kewajaran harga pembiayaan dan perilaku menggunakan
pembiayaan syariah.
b. Penelitian ini berkontribusi pada Theory of Planned Behavior (TPB)
dalam menjembatani hubungan antar variabel sikap, norma subjektif,
kontrol perilaku, religiusitas, kewajaran harga pembiayaan dan perilaku
menggunakan pembiayaan syariah.
c. Bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya yang relevan dengan variabel
penelitian ini untuk diuji dengan variabel lainnya.

1.4.2. Manfaat Praktis


a. Bagi Pelaku UMKM
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan
tambahan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam menentukan alternatif pendanaan.

b. Bagi Perbankan Syariah


Temuan penelitian dapat memberikan informasi faktor-faktor utama
untuk mengadopsi pembiayaan syariah sehingga dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan untuk mengembangkan model bisnis dan produk
baru khususnya dari sisi pembiayaan segmen UMKM.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya


Hasil kajian ini dapat digunakan sebagai bahan riset lanjutan atau
tambahan referensi sehingga dapat menjadi rujukan atau acuan untuk
pengembangan penelitian selanjutnya.

1.5. Asumsi Penelitian


Asumsi dasar yang dikemukakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Setiap pelaku UMKM yang dijadikan responden memiliki pemahaman
mengenai pembiayaan syariah.
2. Pelaku UMKM telah atau pernah mendapatkan pembiayaan syariah sebagai
tambahan modal usahanya.
1.6. Definisi Operasional Variabel
1. Niat berperilaku menggunakan pembiayaan syariah
Niat berperilaku dinilai sebagai kesediaan seseorang untuk terlibat dalam
perilaku tertentu sehubungan dengan objek atau orang tertentu (Charag et
al., 2020). Indikator yang diukur dalam penelitian ini yaitu Plan to use dan
Interest in using.

2. Sikap
Untuk tujuan penelitian ini, sikap diukur sebagai sejauh mana perasaan
positif atau negatif seseorang mempunyai pengaruh terhadap pembentukan
niat untuk menggunakan perbankan syariah (Ajzen, 1991). Indikator yang
diukur dalam penelitian ini antara lain yaitu Behavioral belief dan
Evaluation of behavioral belief.

3. Norma subjektif
Penelitian kali ini bertujuan untuk mengukur norma subjektif sebagai
persepsi individu terhadap perspektif kelompok rujukannya apakah
kelompok tersebut akan menyetujui keikutsertaannya dalam perbankan
syariah atau tidak (Ajzen, 1991). Indikator yang diukur dalam penelitian ini
yaitu Normative beliefs dan Motivation to comply.

4. Kontrol perilaku
Penelitian ini mencoba untuk mengukur kontrol perilaku yang dirasakan
sebagai persepsi individu tentang kemudahan atau kesulitan dalam
menggunakan perbankan syariah, berdasarkan kejadian masa lalu dan
asumsi hambatan (Ajzen, 1991). Indikator yang diukur dalam penelitian ini
yaitu Control beliefs dan Perception.

5. Religiusitas
Religiusitas adalah keyakinan terhadap Tuhan dengan komitmen mengikuti
petunjuk yang telah ditentukan (Purwanto et al., 2022). Dalam konteks
penelitian ini, religiusitas yang dimaksud adalah seberapa besar komitmen
seseorang terhadap ajaran Islam. Indikator yang diukur dalam penelitian ini
antara lain Ideological, Ritualistic, Intellectual, Consequential,
Experiential.

6. Kewajaran harga pembiayaan


Kewajaran harga pembiayaan rumah syariah didefinisikan sebagai sejauh
mana konsumen memandang harga pembiayaan rumah syariah yang wajar
dan adil (Sayuti & Amin, 2020). Indikator yang diukur dalam penelitian ini
antara lain Amount of financing, Tenure of financing, Types of financing and
current economic situations.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kajian Teori


Hasil penelitian tentang hubungan norma subjektif, kontrol perilaku,
religiusitas dan margin pembiayaan dengan minat menggunakan pembiayaan
syariah pada segmen UMKM yang dimediasi oleh sikap akan sangat berguna untuk
menentukan perilaku UMKM dalam menentukan pendanaan. Kajian ilmiah ini
menggunakan Theory of Planned Behavior (TPB) dan Theory of Islamic Consumer
Behavior (TiCB).

2.1.1. Theory of Planned Behavior (TPB)


The Theory of Reasoned Action (TRA) ((Ajzen & Fishbein, 1975); (Ajzen,
1980), yang merupakan perpanjangan dari Theory of Planned Behavior (TPB),
telah mendapat banyak dukungan dalam studi empiris tentang perilaku konsumen
dan psikologi sosial. TPB adalah teori motivasi yang dirancang untuk memprediksi
dan memahami perilaku manusia (Ajzen, 1991), termasuk perilaku yang berkaitan
dengan pilihan finansial, terutama karena teori ini mempertimbangkan sikap
individu terhadap perilaku tersebut, persepsi individu mengenai apakah orang lain
yang merujuk pada hal tersebut mungkin menyetujui perilaku tersebut, dan kontrol
perilaku individu untuk melakukan perilaku tersebut, yang semuanya merupakan
pertimbangan non-ekonomi yang berfokus pada motif psikologis untuk
mengembangkan niat finansial dan kemudian perilaku. TPB digunakan untuk
mengkonfirmasi secara empiris pengaruh faktor non-ekonomi dalam pengambilan
keputusan struktur modal di perusahaan keluarga (Koropp et al., 2014). Teori ini
menjelaskan dan memprediksi perilaku manusia yang tidak sepenuhnya berada di
bawah kendali kemauan, dimana keputusan perilaku dan perilaku terdekat
dipandang ditentukan terutama oleh niat perilaku pembuat keputusan. Niat
berperilaku, pada gilirannya, muncul dari tiga faktor penentu: sikap, persepsi
norma, dan persepsi kontrol perilaku (Ajzen, 1991).Penelitian ini menggunakan
TPB untuk mempelajari niat dan perilaku pengambilan keputusan pendanaan
syariah segmen UMKM di Indonesia. Dengan demikian, TPB dianggap sebagai
kerangka teori yang cocok untuk penelitian ini.

Gambar 2.1 Theory of Planned Behavior


Sumber: (Ajzen, 1991)

2.1.2. Theory of Islamic Consumer Behavior (TiCB)


Landasan teori TiCB berasal dari Kahf (1978), Zarqa (1980) dan Naqvi
(1981), yang membahas teori konsumsi dari sudut pandang Islam, sehingga
berdampak pada berkembangnya TiCB. Kahf (1978) berpendapat bahwa konsumen
memilih untuk membelanjakan sumber dayanya dengan dua cara. Jenis yang
pertama, misalnya makanan dan pakaian, mempunyai pengaruh seketika terhadap
konsumen karena langsung disadari setelah produk tersebut dikonsumsi. Yang
kedua, misalnya, amal melibatkan efek setelah siklus kehidupan, dimana
pengeluaran seseorang untuk kegiatan amal akan dihargai setelah seseorang hidup
di dunia ini. Dalam Islam, konsumsi barang-barang bagus dianggap sebagai bentuk
pengabdian. Penelitian penulis menggarisbawahi unsur religiusitas dalam
konsumsi. Zarqa (1980) dan Naqvi (1981) bekerja sama untuk mengembangkan
TiCB, seperti halnya penelitian Kahf (1978). Senada dengan Kahf (1980), Zarqa
(1980) melihat hubungan antara konsumsi duniawi dan pahala abadi. Namun, ia
menetapkan bahwa konsumsi harus dijaga seminimal mungkin, dan ia melarang
umat Islam melakukan konsumsi berlebihan.
Menurut Naqvi (1981), ciri-ciri TiCB adalah sebagai berikut: pertama,
konsumsi umat Islam dibatasi pada produk berbasis syariah; kedua, umat Islam
tidak bisa membeli semua produk yang tersedia di pasar; dan ketiga, penggunaan
beberapa barang oleh seorang Muslim mempunyai efek menguntungkan bagi
Muslim lainnya. Naqvi (1981), tidak seperti Kahf (1978) dan Zarqa (1980),
menekankan perlunya bersikap logis dalam keputusan pembelian, dengan
mempertimbangkan isu-isu, seperti uang dan agama.

2.1.3. Niat Berperilaku (Behavioral Intention)


Konsumen merupakan sumber utama kebutuhan penciptaan strategi
pemasaran (Kotler, 2000). Perilaku konsumen paling baik digambarkan sebagai
upaya pelanggan dalam menelusuri, membeli, menggunakan, meninjau, dan
membuang barang dan jasa yang mereka yakini akan memuaskan kebutuhan
mereka (Schiffman dan Kanuk, 2000). Niat berperilaku dinilai sebagai kesediaan
seseorang untuk terlibat dalam perilaku tertentu sehubungan dengan objek atau
orang tertentu (Kim dan Hunter, 1993). Meskipun niat tidak bisa menjadi ukuran
sempurna atas perilaku aktual, namun niat sering kali digunakan sebagai salah satu
variabel yang paling relevan untuk mengukurnya. Penelitian secara empiris
mendukung argumen bahwa tindakan terbuka lebih bergantung pada niat (Ajzen,
1991). Selanjutnya, penelitian telah menggunakan niat perilaku untuk berhasil
memprediksi perilaku individu (Amin et al., 2011).

2.1.4. Sikap (Attitude)


Sikap dapat dikonseptualisasikan sebagai emosi positif dan negatif yang
dialami individu sebagai respons terhadap tindakan kebiasaan (Ajzen, 1991). Sikap
seseorang bergantung pada keyakinan yang sudah ada sebelumnya. Individu akan
lebih cenderung memiliki sikap positif terhadap sesuatu jika hal tersebut berdampak
positif pada dirinya. Sebaliknya, jika seseorang terkena dampak negatif dari suatu
stimulus tertentu, diharapkan individu tersebut akan mempunyai disposisi yang
tidak menguntungkan terhadap stimulus tersebut.

2.1.5. Norma Subjektif (Subjective Norms)


Norma subyektif, kadang-kadang disebut sebagai pengaruh normatif atau
tekanan sosial, dapat dikonseptualisasikan sebagai tekanan sosial yang dirasakan
individu dari lingkungan sosialnya. Konsep tekanan sosial berkaitan dengan
perasaan subyektif individu yang dipengaruhi oleh orang lain, yang menyebabkan
mereka mematuhi atau menolak aktivitas tertentu (Ajzen, 1991). Menurut Sayuti
dan Amin (2022), jika pemilihan pembiayaan syariah dipandang sebagai tindakan
yang lazim dan diharapkan, maka individu lebih cenderung memilih instrumen
keuangan tertentu.

2.1.6. Kontrol Perilaku (Perceived Behavioral Control)


Kontrol perilaku yang dirasakan (perceived behavioral control) mengacu
pada persepsi individu yang berfungsi sebagai kontrol terhadap kemampuan mereka
untuk terlibat atau tidak melakukan aktivitas tertentu, sebagaimana ditentukan oleh
tingkat kemudahan atau kesulitan yang dirasakan terkait dengan tindakan tersebut
(Ajzen, 1991). Dalam konteks ini mengacu pada kemampuan dan kepercayaan diri
seseorang dalam mengambil keputusan untuk memanfaatkan produk pembiayaan
rumah syariah. Tingkat kemampuan ini bergantung pada beberapa elemen,
termasuk namun tidak terbatas pada pengalaman sebelumnya, informasi yang
diterima, tantangan yang diramalkan dan tingkat dukungan yang diantisipasi oleh
seseorang (Ajzen, 1991). Sejumlah penelitian sebelumnya telah menunjukkan
bahwa faktor kontrol perilaku yang dirasakan mempunyai dampak besar terhadap
niat konsumen untuk menggunakan produk pembiayaan rumah syariah.

2.1.7. Religiusitas (Religiosity)


Menurut Charag et al. (2020), religiusitas atau kewajiban beragama
mengacu pada sejauh mana agama mengubah preferensi, evaluasi, dan pola
konsumsi seseorang. Landasan keyakinan manusia, nilai-nilai dan konsekuensinya
didasarkan pada agama (Essoo dan Dibb, 2004). Telah dipastikan bahwa agama
menjadi motif utama untuk menggurui produk atau jasa tertentu. Agama memegang
peranan penting dalam pola konsumsi konsumen. Selanjutnya, semakin kuat dan
kokoh keyakinan agama yang dianut, maka besar kemungkinan konsumsi
seseorang akan dipengaruhi oleh ajaran agama. Misalnya, umat Islam hanya
mengonsumsi makanan halal, kosmetik bebas alkohol, dan obat-obatan (Alam dan
Sayuti, 2011; Mukhlis, 2008); demikian pula, konsumsi daging sapi dilarang dalam
agama Hindu.

2.1.8. Kewajaran Harga Pembiayaan (Price Fairness of Financing)


Penetapan harga suatu produk mengacu pada tindakan individu atau bisnis
di mana mereka memilih harga yang paling sesuai dan tepat untuk menjual suatu
produk, dan dalam melakukannya, mereka memperhatikan keseimbangan
kepentingan pelanggan dan kepentingan bisnis (Atal et al., 2022). Konsep
kewajaran harga dalam pembiayaan syariah mengacu pada sejauh mana pelanggan
memandang biaya suatu produk pembiayaan syariah wajar dan adil (Sayuti &
Amin, 2020). Dalam penelitian terpisah, Sayuti dan Amin (2022) memberikan
definisi konsep harga pembiayaan rumah syariah. Mereka menggambarkannya
sebagai kesan atau asumsi apakah harga yang ditetapkan pada produk pembiayaan
bank syariah dianggap cocok atau tidak. Menurut Ebert dan Griffin (2017), harga
pembiayaan rumah syariah mengacu pada harga yang ditentukan oleh bank syariah
atas penawaran pembiayaan rumah syariah mereka.

2.2. Kajian Empiris Peneliti Terdahulu


Kajian empriris penelitian terdahulu yang disajikan peneliti sebagai dasar
dalam membangun penelitian ini dijelaskan dalam tabel 2.1 berikut ini.
Tabel 2.1 Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu
Jenis
Hipotesis
Penelitian
No. Identitas Variabel Sampel Hasil Penelitian yang
dan Alat
didukung
Analisis
1 Wulandari, P., & 1. Attitude 298 komunitas Kuantitatif ATT → INT (sig+) H1, H3,
Ubaidillah, M. N. 2. Subjective Muslim menggunakan SN → INT (sig+) H7, H9,
(2024). Islamic home norms SEM-PLS PBC → INT (sig+) H13
financing products: a 3. Perceived PFH → INT (sig+)
study of customer behavioural IA → INT (sig+)
intentions in Indonesia. control IA → ATT (sig+)
International Journal of 4. Price fairness PFH → ATT → INT
Housing Markets and of Islamic (sig)
Analysis. home IA → ATT → INT
https://doi.org/10.1108/I financing (notsig)
JHMA-10-2023-0138 5. Islamic
altruism
6. Intention to
choose an
Islamic home
financing
2 Amin, H., Suhartanto, 1. Functional 460 nasabah Kuantitatif CV → CB (sig+) H1
D., Ali, M., Ghazali, M. value bank menggunakan EPV → CB (sig+)
F., Hamid, R., & Abdul 2. Emotional SEM-PLS EV → CB (sig+)
Razak, D. (2023). value FV → CB (sig+)
Determinants of choice 3. Epistemic SV → CB (sig+)
behaviour of Islamic value
investment products in 4. Conditional
Malaysia. Journal of value
Islamic Marketing, 5. Social value
14(8). 6. Choice
https://doi.org/10.1108/J behaviour
IMA-09-2021-0302
3 Mustapha, N., 1. Attitude 188 responden Kuantitatif ATT → BI (sig+) H1, H3, H9
Mohammad, J., 2. Subjective menggunakan SN → BI (sig+)
Quoquab, F., & Salam, Norms SEM-PLS PBC → BI (sig+)
Z. A. (2023). “Should I 3. Perceived KN → ATT (sig+)
adopt Islamic banking Behavioural KN → SN (sig+)
services?” Factors Contol KN → PBC (sig+)
affecting non-Muslim 4. Knowledge KN → ATT → BI
customers’ behavioral 5. Behavioral (sig+)
intention in the Intention KN → SN → BI
Malaysian context. (sig+)
Journal of Islamic KN → PBC → BI
Marketing, 14(10). (sig+)
https://doi.org/10.1108/J
IMA-03-2022-0094
4 Santoso, Moh. H. E., & 1. Attitude 256 responden Kuantitatif ATT → CI (sig+) H3, H9
Nurzaman, M. S. 2. Subjective menggunakan SN → CI (notsig)
(2023). Psychological Norms SEM-AMOS PBC → CI (sig+)
attitudes of Indonesian 3. Perceived
millenials consumer to Behavioural
choose Islamic banking Contol
financing. Al-Uqud :
Journal of Islamic 4. Consumer
Economics, 7(1). Intention
https://doi.org/10.26740
/aluqud.v7n1.p67-81
5 Irimia-Diéguez, A., 1. Attitude 300 Kuantitatif BI → BU (sig+) H1, H2,
Velicia-Martín, F., & 2. Subjective perusahaan menggunakan SN → BI (sig+) H3, H4,
Aguayo-Camacho, M. Norms SEM-PLS SN → AT (sig+) H9, H10,
(2023). Predicting 3. Perceived PBC → BU (notsig) H11
Fintech Innovation Behavioural PBC → AT (sig+)
Adoption: The Mediator Contol SE → PBC (sig+)
Role of Social Norms 4. Self-efficacy AT → BI (sig+)
and Attitudes. Financial 5. Behavioural SN → AT → BI
Innovation, 9(1). Intention to (sig+)
https://doi.org/10.1186/s Use PBC → AT → BI →
40854-022-00434-6 6. Behavioural BU (sig+)
Use
6 Umar, U. B., Mas’ud, 1. Attitude 384 Kuantitatif ATT → INT (sig+) H1, H3, H9
A., & Matazu, S. A. 2. Subjective agribusiness menggunakan SN → INT (sig+)
(2022). Direct and Norms micro- Hierarchical PBC → INT (sig+)
indirect effects of 3. Perceived entrepreneurs regression FinCon → INT (sig+)
customer financial Behavioural analysis FinCon*Att → Int
condition in the Contol (notsig)
acceptance of Islamic 4. Customer FinCon*SN → Int
microfinance in a financial (sig)
frontier market. Journal condition FinCon*PBC → Int
of Islamic Marketing, 5. Acceptance (sig)
13(9). Intention
https://doi.org/10.1108/J
IMA-12-2019-0267
7 Yasa, N. N. K., 1. Attitude 238 partisipan Kuantitatif TRUST → INT (sig+) H1, H4, H9
Piartrini, P. S., 2. Subjective menggunakan TRUST → ATT
Telagawathi, N. L. W. Norms SEM-PLS (sig+)
S., Muna, N., 3. Perceived PBC → INT (notsig)
Rahmayanti, P. L. D., Behavioural PBC → ATT (sig+)
Wardana, M. A., Contol SN → INT (sig+)
Wijaya, N. S., Ribek, P. 4. Trust SN → ATT (notsig)
K., & Suartina, I. W. 5. Perceived PcQua → INT (sig+)
(2022). The role of quality PcQua → ATT (sig+)
attitude to mediate the 6. Intention to ATT → INT (sig+)
effect of trust, perceived reuse TRUST → ATT →
behavior control, INT (notsig)
subjective norm and PBC → ATT → INT
perceived quality on (notsig)
intention to reuse the SN → ATT → INT
COVID-19 website. (notsig)
International Journal of PcQua → ATT →
Data and Network INT (sig+)
Science, 6(3).
https://doi.org/10.5267/j
.ijdns.2022.2.007
8 Sayuti, K. M., & Amin, 1. Attitude 287 nasabah Kuantitatif ATT → INT (sig+) H1, H3,
H. (2022). Islamic 2. Subjective bank muslim menggunakan SN → INT (sig+) H9, H7
mortgage adoption: Norms SEM-PLS PBC → INT (sig+)
examining the PF → INT (sig+)
moderating effects of IA → INT (sig+)
Islamic altruism. 3. Perceived ATT*IA → INT
Journal of Islamic Behavioural (notsig)
Marketing, 13(8). Contol PBC*IA → INT
https://doi.org/10.1108/J 4. Islamic (notsig)
IMA-11-2018-0219 altruism PF*IA → INT (sig+)
5. Price fairness SN*IA → INT
of Islamic (notsig)
home
financing
6. Intention to
choose
Islamic home
financing
9 Purwanto, P., Abdullah, 1. Attitude 262 anggota Kuantitatif RG → AT (sig+) H1, H3,
I., Ghofur, A., Abdullah, 2. Subjective keuangan menggunakan KN → AT (sig+) H6, H9,
S., & Elizabeth, M. Z. Norms mikro Islam SEM-PLS AT → INT (sig+) H12
(2022). Adoption of 3. Perceived SN → INT (sig+)
Islamic microfinance in Behavioural PBC → INT (sig+)
Indonesia an empirical Contol RG → AT → INT
investigation: an 4. Religiosity (sig+)
extension of the theory 5. Knowledge KN → AT → INT
of planned behaviour. 6. Behavioural (sig+)
Cogent Business and Intention to
Management, 9(1). adopt Islamic
https://doi.org/10.1080/ microfinance
23311975.2022.208746
6
10 Atal, N. U., Iranmanesh, 1. Social 373 umat Kuantitatif SI → ATT (sig+) H1, H2,
M., Hashim, F., & Influence Islam di menggunakan SI → INT (sig+) H6, H9
Foroughi, B. (2022). 2. Awareness Afghanistan SEM-PLS AWR → ATT (notsig)
Drivers of intention to 3. Religious RO → ATT (sig+)
use Murabaha Obligation PM → ATT (notsig)
financing: religiosity as 4. Pricing of ATT → INT (sig+)
moderator. Journal of Murabaha REL*SI→ATT (sig-)
Islamic Marketing, 5. Attitude REL*PM→ATT
13(3). 6. Religiosity (notsig)
https://doi.org/10.1108/J 7. Intention to REL*AWR→ATT
IMA-07-2019-0147 Use (notsig)
Murabaha REL*RO→ATT
Financing (notsig)
11 Amin, H., & Hassan, M. 1. Islamic 267 responden Kuantitatif IA → MA (sig+) H5
K. (2022). Millennials’ altruism menggunakan IDCP → MA (sig+)
acceptability of 2. Islamic debt PLS IR → MA (sig+)
tawarruq-based ar-rahnu collection
in Malaysia. policy
International Journal of 3. Islamic
Ethics and Systems, religiosity
38(3). 4. Millennials’
https://doi.org/10.1108/I acceptability
JOES-09-2021-0170
12 Alzadjal, M. A. J., Abu- 1. Attitude 638 responden Kuantitatif ATT → INT (sig+) H1, H3, H9
Hussin, M. F., Md 2. Subjective menggunakan SN → INT (sig+)
Husin, M., & Mohd Norms SEM-AMOS PBC → INT (sig+)
Hussin, M. Y. (2022). ATT*REG → INT
Moderating the role of (notsig)
religiosity on potential 3. Perceived SN*REG → INT
customer intention to Behavioural (sig-)
deal with Islamic banks Contol PBC*REG → INT
in Oman. Journal of 4. Intention (notsig)
Islamic Marketing,
13(11).
https://doi.org/10.1108/J
IMA-05-2020-0150
13 Alfarizi, M. (2022). 1. Islamic 280 calon Kuantitatif IFL → ATT (sig+) H1, H9
Determination of the Financial anggota menggunakan IFL → SI (sig+)
Intention of MSMEs Literacy koperasi SEM-PLS IFL → SE (sig+)
Owners Using Sharia 2. Attitude syariah yang ATT → ITU (sig+)
Cooperatives in 3. Social membutuhkan SI → ITU (sig+)
Improving Indonesian influence pembiayaan SE → ITU (sig+)
Islamic Economic 4. Self-efficacy dan
Empowerment 5. Intention to merupakan
Determinasi Niat choose Sharia pemilik
Pemilik UMKM Cooperative UMKM
Menggunakan Koperasi
Syariah dalam
Dorongan
Pemberdayaan Ekonomi
Islam Indonesia.
https://doi.org/10.20473
/vol9iss20226pp834-
849
14 Yusuf, D. M., & 1. Attitude 200 responden Kuantitatif ATT → INT (sig+) H1, H4,
Zulfitri. (2021). Effect 2. Subjective menggunakan SN → INT (sig+) H9, H10,
of Attitude Mediating Norm SEM-PLS SN → ATT (sig+) H11
Subjective Norm, 3. Perceived PBC → INT (notsig)
Perceived Behaviour Behavior PBC → ATT (sig+)
Control, and Perceived Control PEOU → INT (sig+)
Ease of Use on Online 4. Perceived PEOU → ATT (sig+)
Purchase Intention Ease of Use SN → ATT → INT
Fashion Product 5. Online Buy (sig+)
Category. European Intention PBC → ATT → INT
Journal of Business and (sig+)
Management Research, PEOU → ATT →
6(6). INT (sig+)
https://doi.org/10.24018
/ejbmr.2021.6.6.1135
15 Ayyub, S., Xuhui, W., 1. Attitude 264 responden Kuantitatif User: H3, H9
Asif, M., & Ayyub, R. 2. Subjective menggunakan ATT → INT (sig+)
M. (2020). Norm Multiple SN → INT (notsig)
Determinants of 3. Perceived regression PBC → INT (sig+)
intention to use Islamic Behavioural analysis PU → INT (sig+)
banking: A comparative Control Non-User:
analysis of users and 4. Perceived ATT → INT (notsig)
non-users of Islamic usefulness SN → INT (notsig)
banking: evidence from 5. Intention to PBC → INT (sig+)
Pakistan. International use PU → INT (sig+)
Journal of Islamic and
Middle Eastern Finance
and Management,
13(1).
https://doi.org/10.1108/I
MEFM-05-2017-0135
16 Charag, A. H., Fazili, A. 1. Attitude 310 responden Kuantitatif ATT → INT (sig+) H5, H6,
I., & Bashir, I. (2020). 2. Social menggunakan SI → ATT (sig-) H9, H12
Determinants of influence SEM-SPSS SI → INT (notsig)
consumer’s readiness to 3. Culture RO → ATT (sig+)
adopt Islamic banking 4. Religiosity RO → INT (sig+)
in Kashmir. Journal of 5. Government CUL → ATT (notsig)
Islamic Marketing, support CUL → INT (sig+)
11(5). 6. Perceived risk GS → ATT (sig+)
https://doi.org/10.1108/J 7. Perceived GS → INT (sig+)
IMA-10-2018-0182 image PR → ATT (sig-)
8. Intention PR → INT (sig-)
PI → ATT (notsig)
PI → INT (notsig)
PR - ATT - INT (sig)
RO - ATT - INT (sig)
GS - ATT - INT (sig)
CUL - ATT - INT(sig)
17 Effendi, I., Murad, M., 1. Attitude 180 konsumen Kuantitatif ShariaSist → ATT H9
Rafiki, A., & Lubis, M. 2. Subjective BPR Syariah menggunakan (sig+)
M. (2020). The norm SEM-Lisrel ProdKnow → ATT
application of the theory 3. Sharia system (notsig)
of reasoned action on 4. Product Promotion → ATT
services of Islamic rural knowledge (sig+)
banks in Indonesia. 5. Promotion Service → ATT (sig+)
Journal of Islamic 6. Service SN → INT (sig-)
Marketing, 12(5). 7. Intention ATT → INT (sig+)
https://doi.org/10.1108/J 8. Consumer INT → CustDec
IMA-02-2020-0051 decision (sig+)
18 Bananuka, J., Mukyala, 1. Religiosity 258 responden Kuantitatif REL → INT (sig) H5
V., Tumwebaze, Z., 2. Ideology manager menggunakan IDEO → INT (notsig)
Ssekakubo, J., Kasera, 3. Religious bisnis mikro ANOVA RELEXP → INT (sig)
M., & Najjuma, M. S. Experience RELPREF → INT
(2020). The intention to 4. Religious (sig)
adopt Islamic financing preference FIRMAGE → INT
in emerging economies: 5. Firm age (sig)
evidence from Uganda. 6. Intention to
Journal of Islamic adopt
Accounting and
Business Research,
11(3).
https://doi.org/10.1108/J
IABR-07-2017-0108
19 Johan, Z. J., Hussain, 1. Attitude 277 responden Kuantitatif ATT → INT (sig+) H1, H9
M. Z., Mohd, R., & 2. Subjective menggunakan SN → INT (sig+)
Kamaruddin, B. H. Norm SEM-PLS PBC → INT (notsig)
(2020). Muslims and 3. Perceived REL → INT (notsig)
non-Muslims intention Behavioural KN → INT (notsig)
to hold Shariah- Control ShariaCom → INT
compliant credit cards: 4. Religiosity (sig+)
a SmartPLS approach. 5. Knowledge
Journal of Islamic 6. Sharia
Marketing, 12(9). compliance
https://doi.org/10.1108/J 7. Intention to
IMA-12-2019-0270 hold Sharia
credit card
20 Shaikh, I. M., & 1. Attitude 306 responden Kuantitatif AT → INT (sig+) H1, H3,
Noordin, K. (2020). 2. Subjective pengguna menggunakan SN → INT (sig+) H9, H7
ACCEPTANCE OF Norm KPR syariah SEM-AMOS PBC → INT (sig+)
ISLAMIC EQUITY- 3. Perceived P → INT (sig-)
BASED MORTGAGE Behavioural CP → AT (sig+)
PRODUCT: AN Control RA → AT (sig+)
EXTENSION OF 4. Pricing SE → PBC (sig+)
DECOMPOSED 5. Perceived PE → SN (sig+)
THEORY OF relative
PLANNED advantage
BEHAVIOUR. Journal 6. Perceived
of Islamic Monetary compatibility
Economics and 7. Peers
Finance, 6(2). influence
https://doi.org/10.21098 8. Self-efficacy
/jimf.v6i2.1164 9. Intention to
accept
21 Utomo, S. B., 1. Attitude 1.985 sampel Kuantitatif REL → IFL (sig+) H2, H9
Sekaryuni, R., 2. Subjective pemilik usaha menggunakan REL → ATT (notsig)
Widarjono, A., Tohirin, Norm syariah SEM-PLS REL → AWR (sig+)
A., & Sudarsono, H. 3. Religiosity SN → IFL (sig+)
(2020). Promoting 4. Islamic SN → ATT (sig+)
Islamic financial financial SN → AWR (sig+)
ecosystem to improve literacy AWR → ATT (sig+)
halal industry 5. Awareness AWR → INT (sig+)
performance in 6. Intention IFL → ATT (sig+)
Indonesia: a demand IFL → INT (sig+)
and supply analysis. ATT → INT (sig+)
Journal of Islamic
Marketing, 12(5).
https://doi.org/10.1108/J
IMA-12-2019-0259
22 Sayuti, K. M., Amin, 1. Attitude 150 responden Kuantitatif AT → INT (sig+) H3, H9
H., Razak, D. A., & 2. Subjective menggunakan SN → INT (notsig)
Rizal, H. (2020). Norm SEM-PLS PBC → INT (sig+)
Receptiveness of 3. Perceived PCusTaqwa → INT
islamic home financing Behavioural (sig+)
among malaysians: A Control
revisit. International 4. Perceived
Journal of Business and customer
Society, 21(2). taqwa
5. Intention to
use
23 Sayuti, K. M., & Amin, 1. Attitude 218 nasabah Kuantitatif ATT → INT (sig+) H1, H3,
H. (2020). Integrating 2. Subjective muslim menggunakan SN → INT (sig+) H7, H9,
the effects of price norms SEM-PLS PBC → INT (sig+) H13
fairness and Islamic 3. Perceived PF → INT (sig+)
altruism with the TPB behavioural IA → INT (notsig)
model: The case of control PF → ATT → INT
Islamic mortgage 4. Price fairness (sig+)
adoption. International of Islamic IA → ATT → INT
Journal of Housing (notsig)
Markets and Analysis, home
13(5). financing
https://doi.org/10.1108/I 5. Islamic
JHMA-07-2019-0077 altruism
6. Intention to
choose
Islamic home
financing
24 Mansori, S., Safari, M., 1. Religiosity 996 responden Kuantitatif REL → INT (sig+) H1, H6
& Mohd Ismail, Z. M. 2. Religious menggunakan IMAM → INT (sig+)
(2020). An analysis of leader’s SEM-AMOS SI → INT (sig+)
the religious, social endorsement INC → INT (notsig)
factors and income’s 3. Social REL*GEN → INT
influence on the influence (sig-)
decision making in 4. Income IMAM*GEN → INT
Islamic microfinance 5. Intention to (sig+)
schemes. Journal of apply for SI*GEN → INT
Islamic Accounting and Islamic (sig+)
Business Research, microfinance INC*GEN → INT
11(2). (notsig)
https://doi.org/10.1108/J
IABR-03-2016-0035
25 Amin, H., Hamid, R., 1. Subjective 153 nasabah Kuantitatif SN → ATT (sig+) H2, H8, H9
Ghazali, M. F., & norm bank syariah menggunakan PRICE → ATT (sig-)
Muhammad Sayuti, K. 2. Pricing policy SEM-AMOS COMPLY → ATT
(2019). ISLAMIC 3. Institutional (sig+)
HOME FINANCING compliance BLOG → ATT (sig+)
PREFERENCE AND on maqasid ATT → INT (sig+)
ATTRIBUTES 4. Blog
IMPORTANCE influence
AMONG POTENTIAL 5. Attitude
HOME BUYERS IN 6. Islamic home
MALAYSIA. Labuan financing
Bulletin of International preference
Business and Finance
(LBIBF), 17(1).
https://doi.org/10.51200
/lbibf.v17i1.1921
26 Bananuka, J., 1. Attitude 258 manajer Kuantitatif ATT → INT (sig+) H5, H9
Kaawaase, T. K., 2. Subjective usaha mikro menggunakan Affective → INT
Kasera, M., & Norm Hierarchical (sig+)
Nalukenge, I. (2019). 3. Religiosity regression Cognitive → INT
Determinants of the 4. Affective analysis (sig+)
intention to adopt 5. Cognitive SN → INT (notsig)
Islamic banking in a 6. Intention to REL → INT (sig+)
non-Islamic developing adopt
country: The case of
Uganda. ISRA
International Journal of
Islamic Finance, 11(2).
https://doi.org/10.1108/I
JIF-04-2018-0040
27 Bizri, R., Jardali, R., & 1. Attitude 115 responden Kuantitatif ATT → INT (sig+) H9
Bizri, M. F. (2018). 2. Subjective menggunakan SN → INT (notsig)
Financing family firms Norm SEM-AMOS PBC → INT (notsig)
in the Middle East: the 3. Perceived FS → INT (notsig)
choice between Islamic Behavioural
and conventional Control
finance. International 4. Familiar
Journal of stewardship
Entrepreneurial 5. Intention to
Behaviour and use Islamic
Research, 24(4). finance
https://doi.org/10.1108/I
JEBR-10-2016-0349
28 Balushi, Y. Al, Locke, 1. Attitude 385 UKM Kuantitatif ATT → INT (sig+) H1, H3,
S., & Boulanouar, Z. 2. Subjective menggunakan SN → INT (sig+) H5, H9
(2018). Islamic Norm Hierarchical PBC → INT (sig+)
financial decision- 3. Perceived regression REL → INT (sig-)
making among SMEs in Behavioural analysis AWR → INT (sig+)
the Sultanate of Oman: Control
An adaption of the 4. Religiosity
theory of planned 5. Awareness
behaviour. Journal of 6. Islamic
Behavioral and financial
Experimental Finance, adoption
20.
https://doi.org/10.1016/j
.jbef.2018.06.001
29 Amin, H. (2017). 1. Perceived 205 responden Kuantitatif PRP → CB (sig+) H5
Consumer behaviour of religiosity on menggunakan PRP → RSAT (sig+)
Islamic home financing: property SEM-PLS PIDP → CB (sig+)
Investigating its 2. Perceived PMH → CB (sig+)
determinants from the Islamic debt CB → RSAT (sig+)
theory of Islamic principle PIDP → CB → RSAT
consumer behaviour. 3. Perceived (sig)
Humanomics, 33(4). maqasid on PRP → CB → RSAT
https://doi.org/10.1108/ homeownersh (sig)
H-12-2016-0102 ip PMH → CB → RSAT
4. Consumer (sig)
behaviour
5. Religious
satisfaction
30 Ibrahim, M. A., Fisol, 1. Attitude 421 responden Kuantitatif ATT → INT (sig+) H3, H5, H9
W. N. M., & Haji- 2. Subjective menggunakan SN → INT (notsig)
Othman, Y. (2017). Norm multiple PBC → INT (sig+)
Customer Intention on 3. Perceived regression KNOW → INT
Islamic Home Behavioural analysis (notsig)
Financing Products: An Control REL → INT (sig+)
Application of Theory 4. Religiosity
of Planned Behavior 5. Knowledge
(TPB). Mediterranean 6. Intention
Journal of Social
Sciences, 8(2).
https://doi.org/10.5901/
mjss.2017.v8n2p77
31 Lajuni, N., Wong, W., 1. Attitude 131 responden Kuantitatif ATT → INT (sig+) H1, H9
Ming, P., Yacob, Y., 2. Government menggunakan GS → INT (sig+)
Ting, H., & Jausin, A. support SEM-PLS RO → INT (notsig)
(2017). Intention to Use
Islamic Banking 3. Religious PRICE → INT
Products and Its obligation (notsig)
Determinants. 4. Product SI → INT (sig+)
International Journal of pricing
Economics and 5. Sosial
Financial Issues, 7(1). influence
6. Intention to
use
32 Amin, H., Abdul- 1. Affect 282 responden Kuantitatif AF → WTC (sig+) H1
Rahman, A. R., & 2. Social factors menggunakan SF → WTC (sig+)
Abdul-Razak, D. 3. Facilitating SEM-PLS FC → WTC (sig+)
(2016). Malaysian conditions PR → WTC (sig-)
consumers’ willingness 4. Perceived PFB → WTC (sig+)
to choose Islamic financial
mortgage products: An benefit
extension of the theory 5. Perceived risk
of interpersonal 6. Willingness to
behaviour. International choose
Journal of Bank
Marketing, 34(6).
https://doi.org/10.1108/I
JBM-06-2015-0099
33 Jaffar, M. A., & Musa, 1. Knowledge 205 pengusaha Kuantitatif KNOW → ATT H1, H3,
R. (2016). Determinants and awareness mikro dan menggunakan (sig+) H8, H9
of Attitude and 2. Religion UKM Halal AMOS RELOB → ATT
Intention towards obligation (sig+)
Islamic Financing 3. Cost benefits CB (Price) → ATT
Adoption among Non- 4. Business (sig+)
Users. Procedia support BusSup → ATT
Economics and 5. Reputation (sig+)
Finance, 37. 6. Attitude REPUT → ATT
https://doi.org/10.1016/s 7. Subjective (sig+)
2212-5671(16)30118-6 Norms ATT → INT (sig+)
8. Perceived SN → INT (sig+)
Behavioural PBC → INT (sig+)
Control
9. Intentions
34 Basri, H., Majid, M. S. 1. Attitude 100 responden Kuantitatif ATT → INT (sig+) H3, H9
A., & Wahyuni, D. 2. Subjective menggunakan SN → INT (notsig)
(2016). Why do Norm regresi PBC → INT (sig+)
Indonesians intend to 3. Perceived REL → INT (notsig)
engage in Islamic Home Behavioural
financing? Skyline Control
Business Journal, 12. 4. Religiosity
5. Intention
35 Amin, H., Abdul- 1. Attitude 237 responden Kuantitatif ATT → IHFA (sig+) H1, H2,
Rahman, A. R., & 2. Simplicity menggunakan SN → IHFA (sig+) H3, H10,
Abdul-Razak, D. 3. Perceived SEM-PLS SN →ATT (sig+) H9
(2013). An integrative behavioural RA → IHFA (sig+)
approach for control RA → ATT (sig+)
understanding Islamic 4. Relative SPT → IHFA (sig+)
home financing advantage SPT → ATT (sig+)
adoption in Malaysia. 5. Subjective CP → IHFA (sig+)
International Journal of norm CP → ATT (notsig)
Bank Marketing, 31(7). 6. Compatibility PBC → IHFA (sig+)
https://doi.org/10.1108/I 7. Islamic home SN → ATT → IHFA
JBM-02-2013-0008 financing (sig+)
adoption RA → ATT → IHFA
(sig+)
SPT → ATT → IHFA
(sig+)
CP → ATT → IHFA
(sig+)
36 Amin, H., Rahim Abdul 1. Attitude 136 responden Kuantitatif ATT → INT (sig+) H1, H7, H9
Rahman, A., Laison 2. Social menggunakan SI → INT (sig+)
Sondoh, S., & influence regresi RO → INT (notsig)
Magdalene Chooi Hwa, 3. Religious GS → INT (notsig)
A. (2011). Determinants obligation PRICE → INT (sig-)
of customers’ intention 4. Government
to use Islamic personal support
financing: The case of 5. Pricing
Malaysian Islamic Islamic
banks. Journal of personal
Islamic Accounting and financing
Business Research, 6. Intention to
2(1). use Islamic
https://doi.org/10.1108/ personal
17590811111129490 financing
37 Delafrooz, N., Paim, L. 1. Utilitarian 370 responden Kuantitatif Convenience → AT H8
H., Haron, S. A., Sidin, Orientation menggunakan (sig+)
S. M., & Khatibi, A. 2. Hedonic multiple PRICE → AT (sig+)
(2009). Factors orientation regression Wider selection → AT
affecting students’ 3. Convenience analysis (sig+)
attitude toward online 4. Homepage Utilitarian → AT
shopping. African 5. Wider (sig+)
Journal of Business selection Homepage → AT
Management, 3(May). 6. Price (notsig)
7. customer Hedonic → AT (sig+)
service Customer service →
8. fun AT (notsig)
9. attitude Fun → AT (sig+)
Sumber: Data diolah, 2024

2.3. Keterkaitan Antar Variabel


Berdasarkan rumusan masalah, hipotesis dan kajian teoritis di atas maka
peneliti akan memberikan gambaran tentang keterkaitan variabel yang akan
menjadi dasar penalaran dalam merumuskan asumsi hipotesis. Berikut adalah
penjabaran secara keterkaitan antar variabel yang akan diteliti.
2.3.1. Pengaruh Norma Subjektif terhadap Perilaku Menggunakan
Pembiayaan Syariah
Amin et al. (2023) dalam penelitiannya yang menemukan nilai sosial
berpengaruh positif signifikan terhadap perilaku memilih produk investasi syariah.
Nilai sosial sangat penting yang bersumber dari pandangan persepsi bank lainnya
yang mempengaruhi keputusan seseorang untuk berinvestasi pada produk investasi
syariah di luar nilai atau keyakinan intrinsiknya. Investor di Malaysia, khususnya
kaum milenial, khawatir dengan pendapat orang lain tentang mereka, dan pola
investasi serta belanja mereka dipengaruhi oleh penciptaan pandangan orang lain
dan pengaruh lingkungan sosial di mana mereka tinggal. Beberapa penelitian
lainnya juga menemukan adanya pengaruh positif signifikan antara norma subjektif
terhadap minat menggunakan pembiayaan bank syariah (Umar et al., 2022), (Atal
et al., 2022), (Purwanto et al., 2022), (Alzadjal et al., 2022), (Johan et al., 2020),
(Shaikh & Noordin, 2020).
Berdasarkan temuan empiris di atas maka hipotesis yang dihasilkan adalah
sebagai berikut:
H1: Norma subjektif berpengaruh positif signifikan terhadap perilaku
menggunakan pembiayaan syariah

2.3.2. Pengaruh Norma Subjektif terhadap Sikap Menggunakan Pembiayaan


Syariah
Pengaruh sosial ditemukan berpengaruh positif signifikan terhadap sikap
menggunakan pembiayaan murabahah (Atal et al., 2022). Temuan ini menyiratkan
bahwa jika pengaruh sosial semakin tinggi, maka akan berdampak positif pada
sikap individu terhadap niat menggunakan pembiayaan Murabahah dan hal ini
diharapkan terjadi pada komunitas kolektivis seperti Afganistan, di mana
masyarakatnya menyesuaikan diri dan menghargai pendapat dan saran dari kerabat
dan kawan. Penelitian lainnya menemukan norma subjektif juga berpengaruh
positif signifikan terhadap sikap menggunakan produk bank syariah (Utomo et al.,
2020), (Amin et al., 2019), (Amin et al., 2013).
Berdasarkan temuan empiris di atas maka hipotesis yang dihasilkan adalah
sebagai berikut:
H2: Norma subjektif berpengaruh positif signifikan terhadap sikap
menggunakan pembiayaan syariah

2.3.3. Pengaruh Kontrol Perilaku terhadap Perilaku Menggunakan


Pembiayaan Syariah
Hasil penelitian yang sama yaitu kontrol perilaku berpengaruh positif
signifikan terhadap niat calon nasabah untuk bertransaksi di bank syariah di Oman
(Alzadjal et al., 2022). Temuan ini menunjukkan bahwa persepsi individu PBC
dalam bertransaksi dengan bank syariah adalah mudah, dan mereka memiliki
kepercayaan diri yang cukup untuk berhubungan dengan bank syariah. Hubungan
positif yang signifikan antara PBC terhadap niat nasabah potensial nampaknya
menjadi faktor penting dalam mempengaruhi perilaku mereka dalam bertransaksi
di bank syariah di Oman. Penelitian lain juga menemukan kontrol perilaku
berpengaruh positif signifikan terhadap minat menggunakan pembiayaan syariah
(Wulandari & Ubaidillah, 2024), (Santoso & Nurzaman, 2023), (Umar et al., 2022),
(Ayyub et al., 2020).
Berdasarkan temuan empiris di atas maka hipotesis yang dihasilkan adalah
sebagai berikut:
H3: Kontrol perilaku berpengaruh positif signifikan terhadap perilaku
menggunakan pembiayaan syariah

2.3.4. Pengaruh Kontrol Perilaku terhadap Sikap Menggunakan Pembiayaan


Syariah
Penelitian Yusuf & Zulfitri (2021) menemukan kontrol perilaku
berpengaruh positif signifikan terhadap niat beli online produk fashion. Melalui
hasil penelitian dapat diketahui bahwa pandangan responden dalam menyikapi
perubahan perilaku menuju kebiasaan baru berdampak pada sikap responden
khususnya dalam menumbuhkan minat berbelanja produk fashion secara online.
Irimia-Diéguez et al. (2023) dalam penelitiannya menemukan hasil senada
yaitu kontrol perilaku berpengaruh positif signifikan terhadap niat menggunakan
layanan fintech. Temuan ini mungkin disebabkan oleh aplikasi ramah lingkungan
yang ditawarkan oleh perusahaan Fintech yang memfokuskan strategi mereka pada
pengalaman pengguna. Oleh karena itu, motivasi perusahaan dalam menggunakan
layanan Fintech lebih didasarkan pada citra dan reputasi pelanggan, penyedia
layanan, dan pesaingnya dibandingkan pada sumber daya yang tersedia untuk
menggunakan layanan Fintech.
Berdasarkan temuan empiris di atas maka hipotesis yang dihasilkan adalah
sebagai berikut:
H4: Kontrol perilaku berpengaruh positif signifikan terhadap sikap
menggunakan pembiayaan syariah

2.3.5. Pengaruh Religiusitas terhadap Perilaku Menggunakan Pembiayaan


Syariah
Charag et al. (2020) melakukan penelitian di Kashmir dengan hasil
religiusitas ditemukan berpengaruh positif signifikan terhadap adopsi perbankan
syariah. Dengan demikian, hal ini menunjukkan bahwa orientasi keagamaan dan
adopsi perbankan syariah berkorelasi erat. Hal ini mengimplikasikan semakin besar
derajat orientasi keagamaan maka semakin besar kemungkinan perbankan syariah
dipilih di masa depan oleh konsumen. Beberapa penelitian lain dengan hasil yang
sama yaitu (Bananuka et al., 2019), (Bananuka et al., 2020), (Mansori et al., 2020),
(Amin, 2017), (M. A. Ibrahim et al., 2017).
Berdasarkan temuan empiris di atas maka hipotesis yang dihasilkan adalah
sebagai berikut:
H5: Religiusitas berpengaruh positif signifikan terhadap perilaku
menggunakan pembiayaan syariah
2.3.6. Pengaruh Religiusitas terhadap Sikap Menggunakan Pembiayaan
Syariah
Penelitian yang dilakuan Atal et al. (2022) menemukan bahwa religiusitas
berpengaruh positif signifikan terhadap niat menggunakan pembiayaan syariah di
Afghanistan. Artinya, umat Islam yang meyakini pembiayaan Murabahah sesuai
dengan hukum syariah dan filosofi Islam dalam menjalankan operasional
perbankan memiliki sikap yang lebih positif terhadap penggunaannya. Dengan kata
lain, masyarakat Afghanistan akan memiliki sikap positif terhadap pendanaan
Murahaba jika mereka menganggapnya sejalan dengan filosofi Islam. Temuan sama
yaitu religiusitas berpengaruh positif signifikan terhadap sikap konsumen
mengadopsi perbankan syariah di Kashmir (Charag et al., 2020).
Berdasarkan temuan empiris di atas maka hipotesis yang dihasilkan adalah
sebagai berikut:
H6: Religiusitas berpengaruh positif signifikan terhadap sikap menggunakan
pembiayaan syariah

2.3.7. Pengaruh Kewajaran Harga Pembiayaan terhadap Minat


Menggunakan Pembiayaan Syariah
Penelitian terdahulu menemukan kewajaran harga berpengaruh positif
terhadap niat memilih pembiayaan rumah syariah (Sayuti & Amin, 2022). Dapat
disimpulkan bahwa nasabah bank muslim memandang harga produknya wajar,
namun tetap memperhatikan biayanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
manajer bank harus meningkatkan kualitas kebijakan penetapan harga mereka.
Bank Islam telah dikritik karena jumlah pembayaran penuhnya yang mahal
dibandingkan dengan pinjaman konvensional. Hasil ini senada dengan hasil
penelitian Wulandari & Ubaidillah (2024); Sayuti & Amin (2020) yang menemukan
kewajaran harga berpengaruh positif terhadap niat memilih pembiayaan rumah
syariah.
Berdasarkan temuan empiris di atas maka hipotesis yang dihasilkan adalah
sebagai berikut:
H7: Kewajaran harga berpengaruh positif signifikan terhadap perilaku
menggunakan pembiayaan syariah

2.3.8. Pengaruh Kewajaran Harga Pembiayaan terhadap Sikap


Menggunakan Pembiayaan Syariah
Pelanggan sering kali mengklaim bahwa pinjaman rumah konvensional
lebih disukai karena fitur produknya yang lebih murah dan nyaman. Namun Sayuti
& Amin (2020) berpendapat bahwa pembiayaan rumah syariah adalah fasilitas yang
mudah ditemukan oleh pelanggan yang membutuhkan bantuan keuangan dan bukan
dengan cara yang akan menjebak mereka dalam hutang yang besar. Jaffar & Musa
(2016) melakukan penelitian tentang niat mengadopsi pembiayaan syariah pada
pengusaha mikro dengan hasil kewajaran harga berpengaruh positif signifikan
terhadap sikap. Penelitian yang dilakukan oleh Amin et al. (2019) menemukan hasil
yang berbeda yaitu kewajaran harga berpengaruh negatif signifikan terhadap
preferensi sikap pembiayaan rumah Islam.
Berdasarkan temuan empiris di atas maka hipotesis yang dihasilkan adalah
sebagai berikut:
H8: Kewajaran harga berpengaruh positif signifikan terhadap sikap
menggunakan pembiayaan syariah

2.3.9. Pengaruh Sikap terhadap Perilaku Menggunakan Pembiayaan Syariah


Penelitian yang dilakukan oleh (Wulandari & Ubaidillah, 2024) menemukan
sikap berpengaruh terhadap niat memilih pembiayaan Islami di Indonesia. Temuan
penelitian ini menunjukkan bahwa sikap individu terhadap produk pembiayaan
rumah syariah dengan akad Murabahah berpengaruh signifikan terhadap niat
mereka memilih produk tersebut untuk tujuan pembiayaan rumah. Secara
sederhana, terdapat korelasi langsung antara tingkat positif seseorang terhadap
produk pembiayaan rumah syariah dengan akad Murabahah dan kecenderungannya
untuk memilih program tersebut. Temuan ini sejalan dengan hasil penelitian (Amin
et al., 2023), (Mustapha et al., 2023), (Umar et al., 2022), (Purwanto et al., 2022),
(Atal et al., 2022), (Alzadjal et al., 2022), (Johan et al., 2020), (Shaikh & Noordin,
2020), (Balushi et al., 2018).
Berdasarkan temuan empiris di atas maka hipotesis yang dihasilkan adalah
sebagai berikut:
H9: Sikap berpengaruh positif signifikan terhadap perilaku menggunakan
pembiayaan syariah

2.3.10. Pengaruh Sikap dalam Memediasi Norma Subjektif terhadap Perilaku


Menggunakan Pembiayaan Syariah
Penelitian terdahulu menemukan sikap memediasi pengaruh norma
subjektif terhadap perilaku menggunakan pembiayaan syariah (Amin et al., 2013).
Hasil ini menunjukkan bahwa faktor-faktor tersebut mempengaruhi pembentukan
sikap seseorang dalam menggunakan produk pembiayaan rumah syariah, yang pada
akhirnya menentukan pilihan pembiayaan rumah syariah. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian (Yusuf & Zulfitri, 2021), (Irimia-Diéguez et al., 2023)
yang menemukan sikap memediasi pengaruh norma subjektif terhadap perilaku.
Berdasarkan temuan empiris di atas maka hipotesis yang dihasilkan adalah
sebagai berikut:
H10: Sikap memediasi pengaruh norma subjektif terhadap perilaku
menggunakan pembiayaan syariah

2.3.11. Pengaruh Sikap dalam Memediasi Kontrol Perilaku terhadap Perilaku


Menggunakan Pembiayaan Syariah
Yusuf & Zulfitri (2021) dalam penelitiannya menemukan bahwa variabel
sikap mempunyai pengaruh tidak langsung antara kontrol perilaku terhadap niat
membeli online. Dengan demikian, persepsi sikap dapat mengungkapkan minat beli
konsumen meskipun memiliki persepsi negatif terhadap kontrol perilaku saat
berbelanja produk fashion secara online. Temuan ini sejalan dengan hasil penelitian
Irimia-Diéguez et al. (2023) yang menemukan sikap memediasi kontrol perilaku
terhadap niat berperilaku menggunakan fintech. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa penggunaan layanan Fintech tidak bergantung pada persepsi pengguna
terhadap tingkat kesulitan layanan Fintech tersebut. Oleh karena itu, teknologi
tampaknya tidak menjadi hambatan untuk mengadopsi Fintech karena basis
teknologinya tidak diketahui dari sudut pandang pengguna.
Berdasarkan temuan empiris di atas maka hipotesis yang dihasilkan adalah
sebagai berikut:
H11: Sikap memediasi pengaruh kontrol perilaku terhadap perilaku
menggunakan pembiayaan syariah

2.3.12. Pengaruh Sikap dalam Memediasi Religiusitas terhadap Perilaku


Menggunakan Pembiayaan Syariah
Sikap dalam beberapa penelitian mengungkapkan bahwa sikap dapat
bertindak sebagai mediator antara variabel independen dan niat menggunakan
perbankan syariah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh religiusitas
terhadap niat sepenuhnya dimediasi melalui sikap sedangkan pengaruh risiko yang
dirasakan, dukungan pemerintah dan budaya terhadap niat sebagian dimediasi
melalui sikap (Charag et al., 2020). Dengan demikian, hal ini mencerminkan bahwa
sikap bertindak sebagai mediator antara variabel independen (seperti persepsi
risiko, religiusitas, dukungan pemerintah, dan budaya) dan variabel dependen
utama yaitu niat untuk menggunakan perbankan syariah.
Berdasarkan temuan empiris di atas maka hipotesis yang dihasilkan adalah
sebagai berikut:
H12: Sikap memediasi pengaruh religiusitas terhadap perilaku menggunakan
pembiayaan syariah

2.3.13. Pengaruh Sikap dalam Memediasi Kewajaran Harga Pembiayaan


terhadap Perilaku Menggunakan Pembiayaan Syariah
Temuan analisis mediasi menunjukkan bahwa sikap berperan sebagai
mediasi dalam hubungan antara keadilan harga dan niat memilih pembiayaan rumah
syariah (Wulandari & Ubaidillah, 2024). Hasil penelitian Sayuti & Amin (2020)
juga menemukan sikap memediasi hubungan antara keadilan harga dan adopsi
pembiayaan rumah syariah. Hal ini terjadi karena keadilan harga memberikan
kesejahteraan finansial kepada konsumen jika pembayaran bulanan yang
dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangannya dan jika ditentukan secara adil,
maka sistem penetapan harga yang transparan akan berperan. Singkatnya, sikap
dapat berfungsi sebagai tolok ukur atau standar yang berguna dalam memahami
penerimaan konsumen terhadap pembiayaan rumah syariah.
Berdasarkan temuan empiris di atas maka hipotesis yang dihasilkan adalah
sebagai berikut:
H13: Sikap memediasi pengaruh kewajaran harga terhadap perilaku
menggunakan pembiayaan syariah
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian


Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Pendekatan kuantitatif bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan
melalui pengujian terhadap hipotesis yang diajukan, melakukan pengukuran dan
observasi, serta menguji suatu teori (Creswell, 2012). Penelitian ini bersifat
explanatory research, yaitu merupakan penelitian yang bermaksud menjelaskan
kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara variabel yang satu
dengan variabel yang lain, dengan tujuan utama adalah memperdalam pengetahuan
untuk pengembangan teori atau konsep yang sedang diuji.
Melalui penelitian ini akan dianalisis mengenai pengaruh norma subjektif,
kontrol perilaku, religiusitas, margin pembiayaan terhadap minat menggunakan
pembiayaan syariah dengan sikap sebagai mediasi, sebagaimana kerangka
konseptual penelitian di bawah ini.

Norma
subjektif (X1)

Kontrol
perilaku (X2)

Perilaku menggunakan
Sikap (Z)
pembiayaan mikro (Y)

Religiusitas
(X3)

Kewajaran
harga (X4)

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian


Sumber: Data diolah, 2024
Tabel 3.1 Rujukan Hipotesis Penelitian
No Hipotesis Sumber Rujukan
H.1 Norma subjektif berpengaruh positif signifikan (Wulandari & Ubaidillah, 2024),
terhadap perilaku menggunakan pembiayaan (Amin et al., 2023), (Mustapha et
syariah al., 2023), (Umar et al., 2022),
(Atal et al., 2022),
H.2 Norma subjektif berpengaruh positif signifikan (Wulandari & Ubaidillah, 2024),
terhadap sikap (Mustapha et al., 2023), (Atal et
al., 2022), (Utomo et al., 2020),
(Amin et al., 2013),
H.3 Kontrol perilaku berpengaruh positif signifikan (Wulandari & Ubaidillah, 2024),
terhadap perilaku menggunakan pembiayaan (Mustapha et al., 2023), (Santoso
syariah & Nurzaman, 2023), (Umar et
al., 2022),
H.4 Kontrol perilaku berpengaruh positif signifikan (Irimia-Diéguez et al., 2023),
terhadap sikap (Yusuf & Zulfitri, 2021)
H.5 Religiusitas berpengaruh positif signifikan (Amin & Hassan, 2022), (Charag
terhadap perilaku menggunakan pembiayaan et al., 2020), (Bananuka et al.,
syariah 2019), (Amin, 2017), (Bananuka
et al., 2020)
H.6 Religiusitas berpengaruh positif signifikan (Purwanto et al., 2022), (Atal et
terhadap sikap al., 2022), (Charag et al., 2020),
H.7 Kewajaran harga pembiayaan berpengaruh positif (Wulandari & Ubaidillah, 2024),
signifikan terhadap perilaku menggunakan (Sayuti & Amin, 2020), (Sayuti
pembiayaan syariah & Amin, 2022)
H.8 Kewajaran harga pembiayaan berpengaruh positif (Wulandari & Ubaidillah, 2024),
signifikan terhadap sikap (Jaffar & Musa, 2016),
(Delafrooz et al., 2009),
H.9 Sikap berpengaruh positif signifikan terhadap (Wulandari & Ubaidillah, 2024),
perilaku menggunakan pembiayaan syariah (Mustapha et al., 2023), (Santoso
& Nurzaman, 2023), (Umar et
al., 2022), (Purwanto et al.,
2022), (Atal et al., 2022),
(Alzadjal et al., 2022), (Ayyub et
al., 2020), (Charag et al., 2020),
(Effendi et al., 2020), (Johan et
al., 2020), (Shaikh & Noordin,
2020), (Utomo et al., 2020),
(Sayuti et al., 2020), (Bananuka
et al., 2019), (Bizri et al., 2018),
(Balushi et al., 2018),
H.10 Sikap memediasi pengaruh norma subjektif (Yusuf & Zulfitri, 2021), (Irimia-
terhadap perilaku menggunakan pembiayaan Diéguez et al., 2023), (Amin et
syariah al., 2013)
H.11 Sikap memediasi pengaruh kontrol perilaku (Irimia-Diéguez et al., 2023),
terhadap perilaku menggunakan pembiayaan (Yusuf & Zulfitri, 2021),
syariah
H.12 Sikap memediasi pengaruh Religiusitas terhadap (Purwanto et al., 2022), (Charag
perilaku menggunakan pembiayaan syariah et al., 2020)
H.13 Sikap memediasi pengaruh kewajaran harga (Wulandari & Ubaidillah, 2024),
pembiayaan terhadap perilaku menggunakan (Sayuti & Amin, 2020), (Sayuti
pembiayaan syariah & Amin, 2022)
Sumber: Data Diolah, 2024
Penelitian yang dilakukan dalam disertasi ini, mempunyai originalitas
karena model tidak mempunyai kesamaan dengan penelitian terdahulu.
Pengembangan tersebut terlihat pada model yang sudah ditetapkan dan juga
tergambar dari teori-teori yang terbentuk pada paradigman peneliti, serta alat
analisis yang digunakan. Dengan demikian penelitian sudah memperlihatkan
originalitas penelitian dan memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu
manajemen dan UMKM.

3.2. Populasi dan Sampel


3.2.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah pelaku Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) yang mendapatkan pembiayaan syariah dari Bank Syariah di
Kota Malang yang berjumlah 1.291 pelaku UMKM. Menurut Undang-Undang No.
20 Tahun 2008 tentang tentang Usaha Mikro Kecil Menengah menyatakan:
1. Usaha mikro adalah suatu usaha produktif milik orang perorangan dan/atau
badan usaha perorangan yang memiliki a) kekayaan bersih paling banyak
Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha atau b) memiliki hasil penjualan tahunan paling
banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah)
2. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah
atau usahan besar yang memiliki a) kekayaan bersih lebih dari Rp
50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
500.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha atau b) memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp
300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah)
3. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakuan oleh orang perseorangan badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau
Usaha Besar dengan memiliki a) kekayaan bersih lebih dari Rp
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha atau b) memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan
paling banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

3.2.2. Sampel
Sampel merupakan sebagian atas wakil populasi yang dipilih untuk
penelitian (Arikunto, 2015). Responden dalam penelitian ini adalah pelaku UMKM
yang mendapatkan pembiayaan mikro syariah. Agar mempermudah peneliti dalam
menentukan jumlah sampel, maka peneliti menggunakan perangkat lunak berupa
aplikasi “sample size calculator”. Sample size calculator berfungsi untuk
penentuan ukuran sampel (Raosoft. inc, 2004). Berdasarkan perhitungan
menggunakan dengan tingkat kesalahan pengambilan sampel 5% dan distribusi
responden 50% sehingga dari populasi sebanyak 1.291 diperoleh jumlah sampel
sebanyak 297 UMKM sebagai responden sebagaimana Nampak pada gambar 3.2
di bawah ini.

Gambar 3.2 Perhitungan Sampel Menggunakan Raosoft


Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini mengadopsi
pengambilan sampel bertingkat secara acak proporsional yang merupakan sampel
terstratifikasi dengan populasi dibagi atas kelompok-kelompok yang homogen
(strata). Dari masing-masing kelompok diambil sampel secara proporsional dan ciri
dari kelompok sampel adalah homogen pada suatu kelompok, namun sangat
berbeda antar kelompok.

3.3. Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan,
memeriksa, menyelidiki suatu masalah atau mengolah, menganalisa dan
menyajikan data-data secara sistematis serta objektif dengan tujuan memecahkan
suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian berupa angket atau kuesioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan atau
pernyataan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya dan akan dijawab oleh
responden (Sugiyono, 2017). Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian
ini adalah skala likert dengan menggunakan skor 1 sampai 5. Dengan keterangan
sebagaimana pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.3 Skala Pengukuran Likert
Pilihan Jawaban Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Kurang Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1

Sedangkan untuk pengembangan atau kisi-kisi instrumen penelitiannya dapat


dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen
No. Variabel Indikator Item Pernyataan Sumber
1 Subjective Normative beliefs 1. My family thinks that I should (Wulandari &
norms (X1) choose Islamic micro Ubaidillah, 2024),
financing products (Umar et al., 2022)
2. Most people close to me think
that I should choose Islamic
micro financing products
Motivation to comply 1. Most people who are
important to me think that
choosing Islamic micro
financing products is a wise
choice
2. Most family members who are
quite influential to me think
that choosing Islamic micro
financing product is a good
decision
3. Most people who are
important to me think that
choosing Islamic micro
financing product will provide
benefits for me
2 Perceived Control beliefs 1. I do not mind choosing (Wulandari &
Behavioral Islamic micro financing Ubaidillah, 2024),
Control (X2) products (Purwanto et al.,
2. I am able to choose sharia 2022)
micro financing products
Perceived power 1. I thought I would easily use
the Islamic financing service
if I wanted to.
2. Using Islamic Financing
services will be completely
under my control.
3 Religiosity Ideological 1. I believe that there is no god (Atal et al., 2022),
(X3) but Allah (SWT). (Purwanto et al.,
2. I believe that Prophet 2022),
Muhammad SAW is the last
prophet.
Ritualistic 1. I pray (Sholat) regularly, five
times a day
2. I will perform/will perform
Hajj when I can perform it
3. I stay away from earning
through unlawful means.
Intellectual 1. I try to apply the teachings of
Islam in my daily life.
2. I have to respect other people
and give them their rights
according to Islamic
commandments
Consequential 1. I try to avoid any activity,
which hurts other people
2. I feel sad and dissatisfied
when I do something against
my beliefs.
Experiential 1. I feel happy to see other
people follow the teachings of
Islam.
4 Pricing Amount of financing 1. Service charges are lower for (Wulandari &
fairness of Islamic micro financing Ubaidillah, 2024),
micro- 2. Late payment for Islamic (Jaffar & Musa,
micro financing is lower 2016)
financing 3. Fees obtained from Islamic
(X4) home financing are lower
Tenure of financing 1. Monthly payments for Islamic
home financing are very light
Types of financing 1. Islamic micro financing is
and current economic cheaper than its conventional
situations peer
5 Attitude (Z) Behavioral belief 1. I appreciate Islamic micro- (Wulandari &
financing arrangement Ubaidillah, 2024),
entrepreneurship (Umar et al., 2022)
2. Participation in Islamic
micro-financing arrangement
will be a good decision
3. Participation in Islamic
micro-financing arrangement
is a positive idea
Evaluation of 1. Participation in Islamic
behavioral belief micro-financing arrangement
will be a good idea
2. Participation in Islamic
micro-financing arrangement
will be useful
3. Participation in Islamic
micro-financing arrangement
will be beneficial
6 Behavioral Plan to use 1. I would like to accept Islamic (Wulandari &
intention to micro-financing Ubaidillah, 2024),
adopt 2. I will definitely recommend (Umar et al., 2022)
Islamic the acceptance of Islamic
micro- micro-financing
financing
Interest in using 1. I am interested to accept
(Y)
Islamic micro- Islamic micro-financing
financing 2. I am interested to accept
Islamic micro-financing in the
future
3. I am interested to accept
Islamic micro-financing
someday
Sumber: Data diolah, 2024

3.4. Teknik Pengumpulan Data


Peneliti melakukan pengumpulan data dengan beberapa metode untuk
memperoleh data dan informasi yang terkait dan relevan dengan permasalahan yang
akan diteliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan membuat
beberapa daftar pertanyaan. Melalui daftar pertanyaan, peneliti membuat beberapa
pertanyaan kepada responden dalam hal ini para pelaku UMKM yang mendapatkan
pembiayaan mikro syariah yang menjadi sampel penelitian untuk kemudian
dijawab oleh para responden tersebut.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer merupakan data yang dikumpulkan dan diperoleh langsung
di lapangan oleh peneliti, sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh
dari dokumen-dokumen tertulis dengan mempelajari berbagai tulisan dari buku
teks, jurnal dan internet yang berkaitan dan mendukung penelitian ini. Adapun
sumber data atau data diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada pelaku
UMKM yang mendapatkan pembiayaan mikro syariah di Kota Malang.

3.5. Analisis Data


3.5.1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif melakukan analisis jawaban responden yang didasarkan
pada nilai rerata (mean) skor pada setiap item. Melalui analisis deskriptif dapat
diperoleh kecenderungan responden (mulai dari interval sangat setuju hingga sangat
tidak setuju) terhadap setiap item.

3.5.2. Analisis Structural Equation Model (SEM)


Penelitian ini untuk pengolahan datanya menggunakan metode uji analisis
berupa Structural Equation Model - Partial Least Square (SEM-PLS) dengan
memakai program SmartPLS versi 3, Dimana program ini sampai sekarang masih
digunakan. Kelebihan metode SEM-PLS adalah metode tersebut dapat menguji
model pengukuran dan model struktural (Hair et al., 2017). PLS-SEM merupakan
metode yang tepat pada tahap pengembangan teori, untuk tujuan penelitian,
prediksi, eksplanasi dan pengembangan teori (Hair et al., 2017). Evaluasi model
PLS berdasarkan pada orientasi prediksi yang mempunyai sifat non-parametrik.
Model evaluasi PLS dilakukan dengan menilai outer model dan inner model
(Ghozali, I., & Latan, 2016).
1. Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model)
Evaluasi model pengukuran (outer model) dilakukan untuk menilai validitas
dan reliabilitas model. Outer model dengan indikator reflektif dievaluasi melalui
validitas convergent dan discriminant dari indikator pembentuk konstruk laten dan
composite reliability serta Cronbach alpha untuk blok indikatornya. Sedangkan
outer model dengan indikator formatif dievaluasi melalui substantive content-nya
yaitu dengan membandingkan besarnya relative weight dan melihat signifikansi
dari indikator konstruk tersebut (Chin et al., 1998).
a. Uji Validitas Convergent
Validitas convergent berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur-
pengukur (manifest variabel) dari suatu konstruk seharusnya berkorelasi tinggi. Uji
validitas convergent indikator reflektif dapat dilihat dari nilai loading factor untuk
tiap indikator konstruk. Rule of thumb yang biasanya digunakan untuk menilai
validitas convergent yaitu nilai loading factor harus lebih dari 0.7 untuk penelitian
yang bersifat confirmatory dan nilai loading factor antara 0.6 - 0.7 untuk penelitian
yang bersifat exploratory masih dapat diterima serta nilai average variance
extracted (AVE) harus lebih besar dari 0.5.

b. Uji Validitas Discriminant


Validitas discriminant berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur-
pengukur (manifest variabel) dari suatu konstruk seharusnya tidak berkorelasi
tinggi. Cara untuk menguji validitas discriminant dengan indicator reflektif yaitu
dengan melihat niali cross loading untuk setiap variabel harus > 0.70. Cara lain
yang dapat digunakan untuk menguji validitas discriminant adalah dengan
membandingkan akar kuadrat dari AVE untuk setiap konstruk dengan nilai korelasi
antar konstruk dalam model. Validitas discriminant yang baik ditunjukkan dari akar
kuadrat AVE untuk setiap konstruk lebih besar dari korelasi antar konstruk dalam
model (Fornell & Larcker, 1981).
c. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk membuktikkan akurasi, konsistensi dan
ketepatan instrumen dalam mengukur konstruk. Untuk mengukur reliabilitas suatu
konstruk dengan indicator reflektif dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan
composite reliability. Rule of thumb yang biasanya digunakan untuk menilai
reliabilitas konstruk yaitu nilai composite reliability harus lebih besar dari 0.7 untuk
penelitian yang bersifat confirmatory dan nilai 0.6 - 0.7 untuk penelitian yang
bersifat exploratory masih dapat diterima.

2. Evaluasi Kesesuaian Model Struktural (Inner Model)


Evaluasi model struktural (inner model) bertujuan untuk memprediksi
hubungan antar variabel laten. Inner model dievaluasi dengan melihat besarnya
presentase variance yang dijelaskan yaitu dengan melihat niai R-square untuk
konstruk laten endogen, Stone-Geisser test untuk menguji predictive relevance, dan
average variance extracted untuk predictiveness dengan menggunakan prosedur
resampling seperti jackkniffing dan bootstrapping untuk memperoleh stabilitas dari
estimasi.
a. R-Squares
Nilai R-Squares untuk setiap variabel laten endogen sebagai kekuatan
prediksi dari model structural. Perubahan nilai R-Squares dapat digunakan untuk
menjelaskan pengaruh variabel laten eksogen tertentu terhadap variabel laten
endogen apakah mempunyai pengaruh yang substantif. Nilai R-Squares 0.75, 0.50
dan 0.25 dapat disimpulkan bahwa model kuat, moderat dan lemah. Hasil dari PLS
R-Squares merepresentasikan jumlah variance dari konstruk yang dijelaskan oleh
model.

b. Q2 predictive relevance
Teknik ini dapat merepresentasikan synthesis dari cross-validation dan
fungsi fitting dengan prediksi dari observed variabel dan estimasi dari parameter
konstruk. Nilai Q2 > 0 menunjukkan bahwa model mempunyai predictive
relevance, sedangkan nilai Q2 < 0 menunjukkan bahwa model kurang memiliki
predictive relevance.

c. Signifikansi (Two-Tailed)
Nilai signifikansi yang digunakan (two-tailed) t-value 1.65 (significance
level = 10%), 1.96 (significance level = 5%) dan 2.58 (significance level = 1%).
Ringkasan rule of thumb evaluasi model struktural dapat dilihat pada tabel 3.4 di
bawah ini.

Tabel 3.4 Ringkasan Rule of Thumb Evaluasi Model Struktural


Kriteria Rule of Thumb
R-Squares 0.75, 0.50 dan 0.25 menunjukkan model
kuat, moderat dan lemah (Hair et al., 2017)
Effect size f2 0.02, 0.15 dan 0.35 (kecil, menengah dan
besar)
Q2 predictive relevance Q2 > 0 menunjukkan model mempunyai
predictive relevance dan jika nilai Q2 < 0
menunjukkan model kurang memiliki
predictive relevance
2
q predictive relevance 0.02, 0.15 dan 0.35 (lemah, moderat dan
kuat)
Signifikansi (two-tailed) t-value 1.65 (significance level = 10%), 1.96
(significance level = 5%) dan 2.58
(significance level = 1%)
Sumber: (Ghozali, I., & Latan, 2016)
DAFTAR RUJUKAN
Abou-Youssef, M. M. H., Kortam, W., Abou-Aish, E., & El-Bassiouny, N. (2015).
Effects of religiosity on consumer attitudes toward Islamic banking in Egypt.
International Journal of Bank Marketing, 33(6).
https://doi.org/10.1108/IJBM-02-2015-0024
Ajzen, I. (1980). Understanding attitudes and predicting social behavior Prentice-
Hall Inc. Fishbein, M.
Ajzen, I. (1991). The theory of planned behavior. Organizational Behavior and
Human Decision Processes, 50(2). https://doi.org/10.1016/0749-
5978(91)90020-T
Ajzen, I., & Fishbein, M. (1975). Belief, attitude, attitude, intention and behavior:
An introduction to theory of research. Reading, MA : Addison-Wesley.
Alfarizi, M. (n.d.). Determination of the Intention of MSMEs Owners Using Sharia
Cooperatives in Improving Indonesian Islamic Economic Empowerment
Determinasi Niat Pemilik UMKM Menggunakan Koperasi Syariah dalam
Dorongan Pemberdayaan Ekonomi Islam Indonesia.
https://doi.org/10.20473/vol9iss20226pp834-849
Alzadjal, M. A. J., Abu-Hussin, M. F., Md Husin, M., & Mohd Hussin, M. Y. (2022).
Moderating the role of religiosity on potential customer intention to deal with
Islamic banks in Oman. Journal of Islamic Marketing, 13(11).
https://doi.org/10.1108/JIMA-05-2020-0150
Amin, H. (2017). Consumer behaviour of Islamic home financing: Investigating its
determinants from the theory of Islamic consumer behaviour. Humanomics,
33(4). https://doi.org/10.1108/H-12-2016-0102
Amin, H., Abdul Rahman, A. R., Abdul Razak, D., & Rizal, H. (2017). Consumer
attitude and preference in the Islamic mortgage sector: a study of Malaysian
consumers. Management Research Review, 40(1).
https://doi.org/10.1108/MRR-07-2015-0159
Amin, H., Abdul-Rahman, A. R., & Abdul-Razak, D. (2013). An integrative
approach for understanding Islamic home financing adoption in Malaysia.
International Journal of Bank Marketing, 31(7).
https://doi.org/10.1108/IJBM-02-2013-0008
Amin, H., Hamid, R., Ghazali, M. F., & Muhammad Sayuti, K. (2019). ISLAMIC
HOME FINANCING PREFERENCE AND ATTRIBUTES IMPORTANCE
AMONG POTENTIAL HOME BUYERS IN MALAYSIA. Labuan Bulletin
of International Business and Finance (LBIBF), 17(1).
https://doi.org/10.51200/lbibf.v17i1.1921
Amin, H., & Hassan, M. K. (2022). Millennials’ acceptability of tawarruq-based ar-
rahnu in Malaysia. International Journal of Ethics and Systems, 38(3).
https://doi.org/10.1108/IJOES-09-2021-0170
Amin, H., Rahim Abdul Rahman, A., Laison Sondoh, S., & Magdalene Chooi Hwa,
A. (2011). Determinants of customers’ intention to use Islamic personal
financing: The case of Malaysian Islamic banks. Journal of Islamic
Accounting and Business Research, 2(1).
https://doi.org/10.1108/17590811111129490
Amin, H., Suhartanto, D., Ali, M., Ghazali, M. F., Hamid, R., & Abdul Razak, D.
(2023). Determinants of choice behaviour of Islamic investment products in
Malaysia. Journal of Islamic Marketing, 14(8). https://doi.org/10.1108/JIMA-
09-2021-0302
Arikunto, S. (2015). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan PraktikNo Title. In
Jakarta : PT Rineka Cipta.
Atal, N. U., Iranmanesh, M., Hashim, F., & Foroughi, B. (2022). Drivers of
intention to use Murabaha financing: religiosity as moderator. Journal of
Islamic Marketing, 13(3). https://doi.org/10.1108/JIMA-07-2019-0147
Ayyub, S., Xuhui, W., Asif, M., & Ayyub, R. M. (2020). Determinants of intention
to use Islamic banking: A comparative analysis of users and non-users of
Islamic banking: evidence from Pakistan. International Journal of Islamic and
Middle Eastern Finance and Management, 13(1).
https://doi.org/10.1108/IMEFM-05-2017-0135
Balushi, Y. Al, Locke, S., & Boulanouar, Z. (2018). Islamic financial decision-
making among SMEs in the Sultanate of Oman: An adaption of the theory of
planned behaviour. Journal of Behavioral and Experimental Finance, 20.
https://doi.org/10.1016/j.jbef.2018.06.001
Bananuka, J., Kaawaase, T. K., Kasera, M., & Nalukenge, I. (2019). Determinants
of the intention to adopt Islamic banking in a non-Islamic developing country:
The case of Uganda. ISRA International Journal of Islamic Finance, 11(2).
https://doi.org/10.1108/IJIF-04-2018-0040
Bananuka, J., Mukyala, V., Tumwebaze, Z., Ssekakubo, J., Kasera, M., & Najjuma,
M. S. (2020). The intention to adopt Islamic financing in emerging economies:
evidence from Uganda. Journal of Islamic Accounting and Business Research,
11(3). https://doi.org/10.1108/JIABR-07-2017-0108
Basri, H., Majid, M. S. A., & Wahyuni, D. (2016). Why do Indonesians intend to
engage in Islamic Home financing? Skyline Business Journal, 12.
Bizri, R., Jardali, R., & Bizri, M. F. (2018). Financing family firms in the Middle
East: the choice between Islamic and conventional finance. International
Journal of Entrepreneurial Behaviour and Research, 24(4).
https://doi.org/10.1108/IJEBR-10-2016-0349
Charag, A. H., Fazili, A. I., & Bashir, I. (2020). Determinants of consumer’s
readiness to adopt Islamic banking in Kashmir. Journal of Islamic Marketing,
11(5). https://doi.org/10.1108/JIMA-10-2018-0182
Chin, W. W., Chinn, W. W., & Chin, W. W. (1998). The partial least squares
approach to structural equation modelling. In Marcoulides G. A. (Ed.). Modern
Methods for Business Research, 295(2).
Creswell, J. W. (2012). Educational research: Planning, conducting, and evaluating
quantitative and qualitative research. In Educational Research (Vol. 4).
Delafrooz, N., Paim, L. H., Haron, S. A., Sidin, S. M., & Khatibi, A. (2009). Factors
affecting students ’ attitude toward online shopping. African Journal of
Business Management, 3(May).
Effendi, I., Murad, M., Rafiki, A., & Lubis, M. M. (2020). The application of the
theory of reasoned action on services of Islamic rural banks in Indonesia.
Journal of Islamic Marketing, 12(5). https://doi.org/10.1108/JIMA-02-2020-
0051
Fornell, C., & Larcker, D. F. (1981). Fornell, C. and Larcker, D.F. (1981),
“Evaluating structural equation models with unobservable variables and.pdf.
Journal of Marketing Research, XVIII(February).
Ghozali, I., & Latan, H. (2016). Partial Least Square (PLS) Konsep, Teknik dan
Aplikasi menggunakan program SmartPLS 3.0. Semarang : Badan Penerbit
UNDIP. Partial Least Squares: Konsep, Teknik, Dan Aplikasi Menggunakan
Program SmartPLS 3.0 Edisi 2 (2nd Ed.). Universitas Diponegoro Semarang,
4(10).
Guizani, M., & Ajmi, A. N. (2021). Testing the pecking order theory of capital
structure in an Islamic legal system: the case of Saudi Arabia. International
Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management, 14(4).
https://doi.org/10.1108/IMEFM-05-2019-0216
Hair, J. F., Hult, G. T., Ringle, C., & Sarstedt, M. (2017). A Primer on Partial Least
Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) - Joseph F. Hair, Jr., G.
Tomas M. Hult, Christian Ringle, Marko Sarstedt. In Sage.
Ibrahim, M. A., Fisol, W. N. M., & Haji-Othman, Y. (2017). Customer Intention on
Islamic Home Financing Products: An Application of Theory of Planned
Behavior (TPB). Mediterranean Journal of Social Sciences, 8(2).
https://doi.org/10.5901/mjss.2017.v8n2p77
Ibrahim, N., & Mohd Sapian, S. (2023). Factors influencing customers’ selection of
Islamic home financing: a systematic review. In International Journal of
Housing Markets and Analysis (Vol. 16, Issue 1).
https://doi.org/10.1108/IJHMA-10-2021-0110
Irimia-Diéguez, A., Velicia-Martín, F., & Aguayo-Camacho, M. (2023). Predicting
Fintech Innovation Adoption: the Mediator Role of Social Norms and
Attitudes. Financial Innovation, 9(1). https://doi.org/10.1186/s40854-022-
00434-6
Jaffar, M. A., & Musa, R. (2016). Determinants of Attitude and Intention towards
Islamic Financing Adoption among Non-Users. Procedia Economics and
Finance, 37. https://doi.org/10.1016/s2212-5671(16)30118-6
Johan, Z. J., Hussain, M. Z., Mohd, R., & Kamaruddin, B. H. (2020). Muslims and
non-Muslims intention to hold Shariah-compliant credit cards: a SmartPLS
approach. Journal of Islamic Marketing, 12(9). https://doi.org/10.1108/JIMA-
12-2019-0270
Johnson, B. R., Jang, S. J., Larson, D. B., & De Li, S. (2001). Does adolescent
religious commitment matter? A reexamination of the effects of religiosity on
delinquency. Journal of Research in Crime and Delinquency, 38(1).
https://doi.org/10.1177/0022427801038001002
Koropp, C., Kellermanns, F. W., Grichnik, D., & Stanley, L. (2014). Financial
Decision Making in Family Firms: An Adaptation of the Theory of Planned
Behavior. Family Business Review, 27(4).
https://doi.org/10.1177/0894486514522483
Lajuni, N., Wong, W., Ming, P., Yacob, Y., Ting, H., & Jausin, A. (2017). Intention
to Use Islamic Banking Products and Its Determinants. International Journal
of Economics and Financial Issues, 7(1).
Mansori, S., Safari, M., & Mohd Ismail, Z. M. (2020). An analysis of the religious,
social factors and income’s influence on the decision making in Islamic
microfinance schemes. Journal of Islamic Accounting and Business Research,
11(2). https://doi.org/10.1108/JIABR-03-2016-0035
Mustapha, N., Mohammad, J., Quoquab, F., & Salam, Z. A. (2023). “Should I adopt
Islamic banking services?” Factors affecting non-Muslim customers’
behavioral intention in the Malaysian context. Journal of Islamic Marketing,
14(10). https://doi.org/10.1108/JIMA-03-2022-0094
Nurhayati, T., & Hendar, H. (2020). Personal intrinsic religiosity and product
knowledge on halal product purchase intention: Role of halal product
awareness. Journal of Islamic Marketing, 11(3).
https://doi.org/10.1108/JIMA-11-2018-0220
Purwanto, P., Abdullah, I., Ghofur, A., Abdullah, S., & Elizabeth, M. Z. (2022).
Adoption of Islamic microfinance in Indonesia an empirical investigation: an
extension of the theory of planned behaviour. Cogent Business and
Management, 9(1). https://doi.org/10.1080/23311975.2022.2087466
Raosoft. inc. (2004). Raosoft Sample size calculator. Online.
Santoso, Moh. H. E., & Nurzaman, M. S. (2023). Psychological attitudes of
Indonesian millenials consumer to choose Islamic banking financing. Al-
Uqud : Journal of Islamic Economics, 7(1).
https://doi.org/10.26740/aluqud.v7n1.p67-81
Sayuti, K. M., & Amin, H. (2020). Integrating the effects of price fairness and
Islamic altruism with the TPB model: The case of Islamic mortgage adoption.
International Journal of Housing Markets and Analysis, 13(5).
https://doi.org/10.1108/IJHMA-07-2019-0077
Sayuti, K. M., & Amin, H. (2022). Islamic mortgage adoption: examining the
moderating effects of Islamic altruism. Journal of Islamic Marketing, 13(8).
https://doi.org/10.1108/JIMA-11-2018-0219
Sayuti, K. M., Amin, H., Razak, D. A., & Rizal, H. (2020). Receptiveness of islamic
home financing among malaysians: A revisit. International Journal of
Business and Society, 21(2).
Shaikh, I. M., & Noordin, K. (2020). ACCEPTANCE OF ISLAMIC EQUITY-
BASED MORTGAGE PRODUCT: AN EXTENSION OF DECOMPOSED
THEORY OF PLANNED BEHAVIOUR. Journal of Islamic Monetary
Economics and Finance, 6(2). https://doi.org/10.21098/jimf.v6i2.1164
Shaikh, I. M., Shaikh, F. M., & Noordin, K. (2022). Predicting customers’
acceptance towards Islamic home financing using DTPB theory. Journal of
Islamic Marketing, 13(11). https://doi.org/10.1108/JIMA-12-2020-0372
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
Kombinasi dan R&DSugiyono. (2017). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi dan R&D). In Metodelogi Penelitian.). In
Metodelogi Penelitian(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, dan
R&D).
Umar, U. B., Mas’ud, A., & Matazu, S. A. (2022). Direct and indirect effects of
customer financial condition in the acceptance of Islamic microfinance in a
frontier market. Journal of Islamic Marketing, 13(9).
https://doi.org/10.1108/JIMA-12-2019-0267
Utomo, S. B., Sekaryuni, R., Widarjono, A., Tohirin, A., & Sudarsono, H. (2020).
Promoting Islamic financial ecosystem to improve halal industry performance
in Indonesia: a demand and supply analysis. Journal of Islamic Marketing,
12(5). https://doi.org/10.1108/JIMA-12-2019-0259
Wulandari, P., & Ubaidillah, M. N. (2024). Islamic home financing products: a
study of customer intentions in Indonesia. International Journal of Housing
Markets and Analysis. https://doi.org/10.1108/IJHMA-10-2023-0138
Yusuf, D. M., & Zulfitri, . (2021). Effect of Attitude Mediating Subjective Norm,
Perceived Behaviour Control, and Perceived Ease of Use on Online Purchase
Intention Fashion Product Category. European Journal of Business and
Management Research, 6(6). https://doi.org/10.24018/ejbmr.2021.6.6.1135

Anda mungkin juga menyukai