Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN

HASIL SURVEY MAWAS DIRI (SMD)


UPTD PUSKESMAS PIMPING

PEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN


KECAMATAN TANJUNG PALAS UTARA
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Survey mawas diri atau disingkat SMD adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan
dan pengkajian masalah kesehatan yang dilakukan oleh kader dan tokoh masyarakat
setempat di bawah bimbingan petugas kesehatan atau perawat di desa. (Depkes RI, 2007)
Tujuan survey mawas diri adalah masyarakat lebih mengenal kesehatan yang ada di
desa dan menimbulkan minat atau kesadaran untuk mengetahui masalah kesehatan dan
pentingnya permasalahan tersebut untuk diatasi. Mawas diri secara harafiah berarti
melihat kedalam diri sendiri untuk mengenali secara sadar berbagai kelemahan dan
kekurangan yang dihadapi. Apabila seseorang telah sampai pada tingkat mawas diri,
maka dengan sendirinya ia akan melakukan tindakan untuk menanggulanginya dengan
penuh kesadaran dan dengan menggunakan segala potensi yang dimilikinya.
Masyarakat era modernisasi lebih dimudahkan untuk mengenal masalah yang ada
disekitarnya dan pentingnya masalah untuk diselesaikan sebelum berdampak parah
terhadap lingkungan. Tujuan upaya pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
Puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional,
yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya, agar terwujud derajat kesehatan yang
setinggi tingginya, dalam rangka mencapai visi “Indonesia Sehat 20015” (Depkes RI,
2009).
Puskesmas Pimping memandang perlu untuk melaksanakan kegiatan SMD dan
MMD diwilayah kerjanya dalam rangka mewujudkan visi pembangunan nasional kita
(Indonesia Yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur) dengan saling kerjasama antara
beberapa komponen, mulai dari masyarakat sampai dengan penentu kebijakan. Salah satu
upaya yang bisa dilakukan oleh Puskesmas Pimping adalah pelaksanaan Survey Mawas
Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), dimana masyarakat mampu
menggali/mendeteksi hingga mengatasi masalah kesehatan di wilayahnya masing-masing

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penyusunan laporan hasil kegiatan SMD dan MMD Wilayah Kerja
Puskesmas Pimping tahun 2022 ini adalah untuk memberikan bahan acuan/masukan
dan pertimbangan dalam penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas Pimping tahun 2023.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penyusunan laporan hasil kegiatan SMD dan MMD Wilayah Kerja
Puskesmas Pimping tahun 2022 ini adalah :
a. Dilaksanakannya pengumpulan data, masalah, lingkungan dan perilaku;
b. Mengkaji dan menganalisis masalah, lingkungan dan perilaku yang paling
menonjol di Masyarakat;
c. Mengiventarisasi sumber daya masyarakat yang dapat mendukung upaya
mengatasi masalah yang terjadi;
d. Diperolehnya dukungan kepala desa dan pemuka Masyarakat;
e. Mengetahui permasalahan yang berkaitan dengan Program Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) melalui hasil kegiatan SMD dan MMD Wilayah Kerja
Puskesmas Pimping tahun 2022;
f. Dapat tersusunnya Rencana Usula Kegiatan (RUK) Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) Puskesmas Pimping tahun 2023 dalam upaya mengatasi masalah
kesehatan Masyarakat.

C. SASARAN
Sasaran SMD adalah sampel yang dapat menggambarkan kondisi masalah,
lingkungan dan perilaku di wilayah kerja Puskesmas Pimping.
BAB II
PELAKSANAAN SURVEI MAWAS DIRI (SMD)

A. CARA PELAKSANAAN SURVEI MAWAS DIRI (SMD)


Petugas pelaksana (kader/kelompok warga) yang ditugaskan untuk melaksanakan
SMD dengan kegiatan meliputi :
1. Pengenalan instrumen (daftar pertanyaan) yang akan dipergunakan dalam
pengumpulan data dan informasi masalah yang terjadi di masyarakat.
2. Penentuan sasaran baik jumlah KK ataupun lokasinya.
3. Penentuan cara memperoleh informasi masalah dengan cara wawancara yang
menggunakan daftar pertanyaan.

B. METODE SURVEI MAWAS DIRI (SMD)


Metode survei mawas diri dilakukan melalui pengamatan langsung dengan cara :
1. Observasi partisipatif : Melakukan koordinasi dengan pengurus RW siaga
tentang rencana survei mawas diri terkait dengan tujuan, metode dan
strategi pelaksanaannya;
2. Berjalan bersama masyarakat mengkaji lapangan (Transection walk);
3. Wawancara dengan kunjungan rumah, bersama kader dasa wisma
melakukan pendataan dari rumah ke rumah dengan metode tanya jawab,
pengisian formulir, observasi dan pemeriksaan fisik rumah dan anggotanya;
4. Wawancara mendalam secara kelompok (Forum Group Discussion /FGD).

C. LANGKAH – LANGKAH SURVEI MAWAS DIRI (SMD)


Adapun Langkah-langkah survei mawas diri (SMD) yaitu sebagai berikut :
1. Persiapan SMD
1. Menyusun daftar pertanyaan meliputi :
1) Berdasarkan prioritas masalah yang ditemui di lingkungan sekitar
2) Dipergunakan untuk memandu pengumpulan data
3) Pertanyaan jelas, singkat, padat & tidak bersifat mempengaruhi
responden
4) Kombinasi pertanyaan terbuka, tertutup dan menjaring
5) Menampung harapan masyarakat
2. Menyusun lembar observasi (pengamatan) untuk mengobservasi rumah, halaman
rumah, lingkungan sekitarnya.
3. Menentukan kriteria responden, meliputi data populasi, data sampel dan cakupan
wilayah. Populasi pada pelaksanaan Survei Mawas Diri (SMD) adalah seluruh
kepala keluarga (sebagai responden) yang ada diwilayah kerja Puskesmas
Pimping pada tahun 2022. Berdasarkan data survey jumlah kepala keluarga
diwilayah Kerja Puskesmas Pimping tahun 2022 adalah sebanyak 3.278 KK.
Untuk menentukan sampel Tim Surveyor Pelaksana SMD Puskesmas Pimping
menggunakan rumus slovin dengan Jumlah seluruh populasi dan diperoleh data
sebagai berikut :
n = N/(1 + N x e²)
N = 3.278 KK
e = 0,05 = 5%
Jadi :
n = N/(1 + N x e²)
n = 3.278 / (1 + (3.278 x 0,05²))
n = 3.278 / 1 + (3.278 x 0,0025)
n = 3.278 / 1 + 2,5
n = 3.278 / 3,5
n = 936.57
Maka sampel minimal yang bisa dipilih untuk penelitian dengan populasi sebesar
3.278 KK dan margin of error 5% adalah 937 KK yang dibagi dalam 6 desa yang
ada diwilayah kerja Puskesmas Pimping dengan rincian sebagai berikut :
NO DESA JUMLAH KK SAMPEL

1 Pimping 621 177

2 Panca Agung 723 207

3 Karang Agung 748 213

4 Kelubir 415 119

5 Ardi Mulyo 226 65

6 Ruhui Rahayu 545 156

Tanjung Palas Utara 3.278 937

4. Menentukan waktu dan lokasi sasaran


Adapun waktu dan lokasi sasaran SMD yaitu sebagai berikut :
NO DESA JUMLAH RW SAMPEL WAKTU

1 Pimping 4 177 21-26 November 2022

2 Panca Agung 3 207 5-20 Desember 2022

3 Karang Agung 6 214 5-20 Desember 2022

4 Kelubir 3 119 5-10 Desember 2022


5 Ardi Mulyo 2 65 1-6 Desember 2022

6 Ruhui Rahayu 4 156 1-8 Desember 2022

2. Pelaksanaan SMD :
Gambaran pelaksanaan SMD tertuang dalam tabel berikut ini :
Tanggal Jam Tempat Kegiatan Petugas

17/11/2022 09.00- Puskesmas Pengarahan Tim Surveyor Ka.Pus, Tim


10.30 Wita Pimping Pelaksana survei mawas diri Surveyor,
(SMD) Puskesmas Kader
18-19/11/2022 08.00- Semua Desa Koordinasi dengan pengurus Petugas dan
11.00 Wita RW tentang kader
rencana pelaksanaan survei
mawas diri.
21-26/11/2022 08.00- Desa Pimping Pelaksanaan Survei dengan Petugas dan
11.00 Wita RW 1-4 kunjungan rumah, : kader
a. Pelaksanaan
interview/wawancara
terhadap Responden
b. Pengamatan terhadap
rumah tangga dan
lingkungan
1-6/12/2022 08.00- Desa Ardi Pelaksanaan Survei dengan Petugas dan
11.00 Wita Mulyo RW 1-2 kunjungan rumah, : kader
a. Pelaksanaan
interview/wawancara
terhadap Responden
b. Pengamatan terhadap
rumah tangga dan
lingkungan
1-8/12/2022 08.00- Desa Ruhui Pelaksanaan Survei dengan Petugas dan
11.00 Wita Rahayu RW 1-4 kunjungan rumah, : kader
a. Pelaksanaan
interview/wawancara
terhadap Responden
b. Pengamatan terhadap
rumah tangga dan
lingkungan
5-10/12/2022 08.00- Desa Ardi Pelaksanaan Survei dengan Petugas dan
11.00 Wita Mulyo RW 1-2 kunjungan rumah, : kader
a. Pelaksanaan
interview/wawancara
terhadap Responden
b. Pengamatan terhadap
rumah tangga dan
lingkungan
5-20/12/2022 08.00- Desa Panca Pelaksanaan Survei dengan Petugas dan
11.00 Wita Agung RW 1-3 kunjungan rumah, : kader
a. Pelaksanaan
interview/wawancara
terhadap Responden
b. Pengamatan terhadap
rumah tangga dan
lingkungan
5-20/12/2022 08.00- Desa Karang Pelaksanaan Survei dengan Petugas dan
11.00 Wita Agung RW 1-6 kunjungan rumah, : kader
a. Pelaksanaan
interview/wawancara
terhadap Responden
b. Pengamatan terhadap
rumah tangga dan
lingkungan

3. Tindak lanjut
Tanggal Jam Tempat Kegiatan Petugas

22/12/2022 09.00- Aula Puskesmas Rapat lintas program Ka.Pus, Pj.


10.30 Wita Pimping peninjauan Kembali UKM, lintas
pelaksanaan SMD program,
kader
23-25/12/2022 09.00- Aula Puskesmas Merangkum, mengolah & Admen,
11.00 Wita Pimping menganalisis data yang telah Pj.UKM,
dikumpulkan dan diperoleh lintas
kesepakatan : program,
a. Masalah yang dirasakan kader
oleh masyarakat.
b. Prioritas masalah
c. Kesediaan masyarakat
untuk ikut berperan serta
aktif dalam pemecahan
masalah
26-27/12/2022 10.00- Desa Pimping Menyusun laporan SMD, ADMEN,
14.00 Wita RW 1-4 sebagai bahan untuk MMD Pj. UKM,
Promkes

D. CARA PENYAJIAN DATA SURVEI MAWAS DIRI (SMD)


Ada 3 cara penyajian data yaitu :
1. Secara Tekstular (mempergunakan kalimat)
Adalah Penyajian data hasil penelitian menggunakan kalimat.
2. Secara Tabular (menggunakan tabel)
Merupakan Penyajian data dalam bentuk kumpulan angka yang disusun menurut
kategori-kategori tertentu, dalam suatu daftar. Dalam tabel, disusun dengan cara
alfabetis, geografis, menurut besarnya angka, historis, atau menurut kelas-kelas
yang lazim.
3. Secara Grafikal ( menggunakan grafik)
Adalah gambar – gambar yang menunjukkan secara visual data berupa angka atau
simbol – simbol yang biasanya dibuat berdasarkan dari data tabel yang telah
dibuat.
BAB III
HASIL SURVEI MAWAS DIRI (SMD)

A. HASIL SURVEI
1. Akses Pelayanan dan Pembiayaan Kesehatan
Hasil Survey Terhadap Tempat Berobat Masyarakat Apabila Sakit
Tabel 1. Persentase Tempat Berobat Masyarakat Apabila Sakit
No. Kategori Jumlah Persentase
1. Puskesmas 703 75,03 %
2. Praktek Dokter / bidan /RS 102 10,89 %
3. Tradisional (dukun/ alternatif) 41 4,38 %
4. Diobati sendiri 91 9,71 %
5. Lain-lain 0 0
Total 937 100%
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebanyak 75,03 % responden
memilih berobat ke Puskesmas dan 10,89% ke Praktek dokter/bidan/RS apabila
sakit. Selanjutnya terdapat 9,71 % memilih diobati sendiri dan hanya 4,38 %
responden yang memilih berobat tradisional (dukun/alternatif). Hasil tersebut
menunjukan bahwa persepsi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas dalam
memilih tempat berobat saat sakit sudah sesuai dengan harapan, yaitu total 85,92
% berobat pada tenaga Kesehatan.
2. Hasil Survey Terhadap Jarak Masyarakat Untuk Mengakses Fasilitas Kesehatan
Tabel 2. Persentase Jarak Masyarakat Untuk Mengakses Fasilitas Kesehatan
No Kategori Jumlah Persentase
1. Kurang dari 1 km 102 10,86 %
2. 1 – 5 km 549 58,59 %
3. 6 – 10 km 274 29,24 %
4. >10 km 12 1,28 %
Total 937 100%
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebanyak 10,86 % responden
mempunyai jarak tempuh ke fasilitas kesehatan kurang dari 1 km, sebanyak 58,59
% persen responden mempunyai jarak tempuh 1 – 5 km, sebanyak 29,24 %
responden mempunyai jarak tempuh 6-10 km dan sebanyak 1,28 % responden
mempunyai jarak tempuh > 10 km , Hasil tersebut menunjukan bahwa
berdasarkan jarak tempuh sebagian besar masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
mempunyai kemudahan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
3. Hasil Survey Terhadap Sarana transportasi yang digunakan
Tabel 3. Persentase Sarana transportasi yang digunakan
No Kategori Jumlah Persentase
1 Jalan kaki 8 0,85 %
2 Kendaraan pribadi 929 99,15 %
3 Angkutan umum 0 0%
Total 937 100%
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebanyak 0,85 % responden
menggunakan sarana transportasi jalan kaki dan 99,15 % responden menggunakan
sarana transportasi kendaraan pribadi. Hasil tersebut menunjukan bahwa
berdasarkan sarana transportasi yang digunakan masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas mempunyai kemudahan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
4. Hasil Survey Terhadap Kepemilikan Jaminan Kesehatan
Tabel 4. Persentase Kepemilikan Jaminan Kesehatan
No Kategori Jumlah Persentase
1 BPJS / KIS / Askes 917 97,87 %
2 Asuransi lain 4 0,43 %
3 Tidak punya 16 1,71 %
Total 937 100%
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebanyak 97,87 % responden
memiliki BPJS / KIS / Askes sebagai jaminan kesehatan dan sebanyak 1,71 %
persen responden tidak memiliki jaminan kesehatan. Hasil tersebut menunjukan
bahwa sebagian besar masyarakat di wilayah kerja Puskesmas telah memiliki
jaminan kesehatan.
5. Hasil Survey Terhadap Kelayakan Fasilitas Kesehatan
Tabel 5. Persentase Kelayakan Fasilitas Kesehatan
No Kategori Jumlah Persentase
1 Sangat Layak 346 36,93 %
2 Layak 591 63,07 %
3 Tidak Layak 0 0%
Total 937 100%
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebanyak 36,93 % responden
mengatakan bahwa fasilitas kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas masih
sangat layak dan sebanyak 63,07 % responden mengatakan bahwa fasilitas
kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas layak. Tidak ada responden yang
menyatakan bahwa fasilitas kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas tidak
layak.
6. Hasil Survey Terhadap Pelayanan Rawat Inap
Tabel 6. Persentase Riwayat Mendapatkan Pelayanan Rawat Inap
No Kategori Jumlah Persentase
1 Pernah 141 15,05 %
2 Tidak pernah 796 84,95 %
Total 937 100%
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebanyak 15,05 % responden
mengatakan bahwa pernah mendapatkan pelayanan rawat inap dan sebanyak
84,95 % responden mengatakan bahwa tidak pernah mendapatkan pelayanan
rawat inap.
7. Hasil Survey Terhadap Layanan Informasi Kesehatan Pasca Rawat Inap
Tabel 7 . Persentase Terhadap Perlunya Layanan Informasi Kesehatan Pasca
Rawat Inap
No Kategori Jumlah Persentase
1 Perlu 141 100%
2 Tidak perlu 0 0%
Total 141 100%
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebanyak 100 % pasien yang
telah selesai mendapatkan layanan rawat inap perlu mendapatkan layanan
informasi kesehatan pasca rawat inap.
8. Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, Gizi dan Imunisasi
a. Hasil Survey Terhadap Jumlah Keluarga Yang Memiliki Ibu Hamil
Tabel 8. Persentase Jumlah Keluarga yang Memiliki Ibu Hamil
No Kategori Jumlah Persentase
1 Ya 71 7,58 %
2 Tidak 866 92,42 %
Total 937 100%
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebanyak 7,58 % responden
memiliki ibu hamil dan 92,42 % responden tidak memiliki ibu hamil.
b. Hasil Survey Terhadap Keluarga Yang Ibu Hamil Menurut Rencana Tempat
Persalinan
Tabel 9. Persentase Keluarga yang Mempunyai Ibu Hamil Menurut Rencana
Tempat Persalinan
No Kategori Jumlah Persentase
1 Puskesmas / RS 71 100 %
2 Dukun / sendiri / keluarga 0 0%
Total 71 100%

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 71 keluarga yang


mempunyai ibu hamil sebanyak 100 % keluarga mempunyai rencana tempat
persalinan yang sesuai dengan harapan yaitu di Puskesmas/RS.
c. Hasil Survey Terhadap Keluarga Yang Mempunyai Balita atau Ibu Hamil
Menurut Rencana Penolong Persalinan
Tabel 10. Persentase Keluarga yang Mempunyai Balita atau Ibu Hamil
Menurut Rencana Penolong Persalinan
No Kategori Jumlah Persentase
1 Dokter 9 12,68 %
2 Bidan 62 87,32 %
3 Dukun / sendiri / keluarga 0 0%
Total 71 100%
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 71 keluarga yang
mempunyai ibu hamil sebanyak 100 persen keluarga mempunyai rencana
penolong persalinan yang sesuai dengan harapan yaitu oleh dokter / bidan.
d. Hasil Survey Terhadap Keluarga Yang Ibu Hamil Menurut Kelengkapan
Pemeriksaan Kehamilan Anak Terakhir
Tabel 11. Persentase Keluarga Yang Mempunyai Ibu Hamil Menurut
Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Anak Terakhir
No Kategori Jumlah Persentase
1 Pemeriksaan lengkap 69 97,18 %
2 Pemeriksaan tidak lengkap 2 2,82 %
Total 71 100%
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 71 keluarga yang
mempunyai ibu hamil sebanyak 2,82 % tidak melakukan pemeriksaan
kehamilan lengkap pada kehamilan anak terakhirnya dan sebanyak 97,18 %
ibu yang melakukan pemeriksaan kehamilan lengkap pada kehamilan anak
terakhirnya.
e. Hasil Survey Terhadap Keluarga Yang memiliki balita
Tabel 12. Persentase Keluarga Yang memiliki balita
No Kategori Jumlah Persentase
1 Ya 345 36,82 %
2 Tidak 592 63,18 %
Total 937 100%
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebanyak 36,82 % responden
memiliki balita dan 63,18 % responden tidak memiliki balita.

f. Hasil Survey Terhadap Keluarga Yang Mempunyai Balita Menurut Usia Anak
Terakhir
Tabel 13. Persentase Keluarga Yang Mempunyai Balita Menurut Usia Anak
Terakhir
No Kategori Jumlah Persentase
1 0 – 6 bulan 12 3,48 %
2 6 – 12 bulan 55 15,94 %
3 12 – 18 bulan 41 11,88 %
4 18 – 24 bulan 72 20,87 %
5 24 – 36 bulan 51 14,78 %
6 36 – 59 bulan 114 33,04 %
Total 345 100
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 345 keluarga yang
mempunyai balita sebanyak 3,48 persen mempunyai balita yang berusia 0-6
bulan, 15,94 persen mempunyai balita yang berusia 6-12 bulan, sebanyak
11,88 persen mempunyai balita yang berusia 12-18 bulan, sebanyak 20,87
persen mempunyai balita yang berusia 18-24 bulan, sebanyak 14,78 persen
mempunyai balita yang berusia 24-36 bulan dan sebanyak 33,04 persen
mempunyai balita yang berusia 36 – 59 bulan.
g. Hasil Survey Terhadap Keluarga Yang Mempunyai Balita Menurut Penolong
Persalinan Anak Terakhir
Tabel 14. Persentase Keluarga Yang Mempunyai Balita Menurut Penolong
Persalinan Anak Terakhir
No Kategori Jumlah Persentase
1 Dokter 6 1,74 %
2 Bidan 338 97,97 %
3 Dukun, sendiri / keluarga 1 0,29 %
Total 345 100%
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 345 keluarga yang
mempunyai Balita sebanyak 99,71 persen penolong persalinan anak terakhir
sesuai harapan yaitu oleh dokter/bidan, namun masih ditemukan sebanyak
0,29 persen penolong persalinan anak terakhir masih tidak sesuai harapan
yaitu oleh dukun/keluarga/sendiri.
h. Hasil Survey Terhadap Keluarga Yang mempunyai Balita Menurut Kelahiran
Bayi BBLR
Tabel 15. Persentase Keluarga Yang Mempunyai Balita dengan Kelahiran
Bayi BBLR
No Kategori Jumlah Persentase
1 BBLR 4 1,16 %
2 Tidak BBLR 341 98,84 %
Total 345 100%
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 345 keluarga yang
mempunyai Balita, terdapat 1,16 persen ditemukan kelahiran bayi dengan
BBLR.
i. Hasil Survey Terhadap Keluarga Yang Mempunyai Balita Menurut
Kelengkapan Imunisasi Anak Terakhir
Tabel 16. Persentase Keluarga Yang Mempunyai Balita Menurut
Kelengkapan Imunisasi Anak Terakhir
No Kategori Jumlah Persentase
1 Imunisasi lengkap 321 93,04 %
2 Imunisasi Tidak lengkap 3 0,87 %
3 Imunisasi Belum lengkap 21 6,09 %
(karena umur)
Total 345 100%
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 345 keluarga yang
mempunyai balita sebanyak 93,04 persen balita telah mendapatkan imunisasi
lengkap sesuai usia dan sebanyak 0,87 persen balita tidak mendapatkan
imunisasi lengkap sesuai usia. Dan terdapat 6,09 persen balita belum
mendapatkan imunisasi lengkap karena usia belum sesuai.
j. Hasil Survey Terhadap Keluarga Yang Mempunyai Balita Menurut
Penimbangan Balita Rutin
Tabel 17. Persentase Keluarga Yang Mempunyai Balita Menurut
Penimbangan Balita Rutin
No Kategori Jumlah Persentase
1 Rutin 331 95,94 %
2 Tidak rutin 14 4,06 %
Total 345 100%
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 345 keluarga yang
mempunyai balita sebanyak 95,94 persen balita telah ditimbang secara rutin
dan sebanyak 4,06 persen balita tidak ditimbang secara rutin.
k. Hasil Survey Terhadap Keluarga Yang Mempunyai Balita Menurut Balita
dengan Status Gizi Kurang/BGM/Buruk
Tabel 18. Persentase Keluarga Yang Mempunyai Balita Menurut Balita
dengan Status Gizi Kurang/BGM/Buruk
No Kategori Jumlah Persentase
1 Gizi Kurang/BGM/Buruk 0 0%
2 Tidak 345 100 %
Total 345 100%
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 345 keluarga yang
mempunyai balita, sebanyak 100 persen tidak ditemukan adanya balita
dengan status gizi kurang/BGM/buruk.
l. Hasil Survey Terhadap Keluarga Yang Mempunyai Balita Menurut Pemberian
ASI Eksklusif
Tabel 19. Persentase Keluarga Yang Mempunyai Balita Menurut Pemberian
ASI Eksklusif
No Kategori Jumlah Persentase
1 ASI Eksklusif 172 49,86 %
2 Tidak 161 46,67 %
3 Belum usianya 12 3,48 %
Total 345 100%
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 345 keluarga yang
mempunyai balita sebanyak 49,86 persen memberikan ASI eksklusif dan
sebanyak 46,67 persen tidak memberikan ASI eksklusif.
m. Hasil Survey Terhadap Keluarga Yang Mempunyai Balita Menurut Usia Anak
Terakhir diberi MPASI
Tabel 20. Persentase Keluarga Yang Mempunyai Balita Menurut Usia Anak
Terakhir diberi MPASI
No Kategori Jumlah Diberi MPASI Persentase
1 0 – 6 bulan 12 0 0%
2 6 – 12 bulan 55 55 100 %
3 12 – 18 bulan 41 41 100 %
4 18 – 24 bulan 72 72 100 %
5 24 – 36 bulan 51 51 100 %
6 36 – 59 bulan 114 114 100 %
Total 345 345 100 %
Berdasarkan hasil survei diketahui yang mempunyai balita sebanyak
100 persen memberikan MPASI sesuai dengan anjuran.
9. Hasil survey terhadap keluarga PUS
Tabel 21. Persentase Keluarga yang terdapat PUS
No Kategori Jumlah Persentase
1 PUS 819 87,41 %
2 Non PUS 118 12,59 %
Total 937 100 %
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 937 keluarga sebanyak 87,41
persen keluarga yang merupakan Pasangan Usia Subur (PUS) dan sebanyak 12,59
persen keluarga lainnya bukan merupakan Pasangan Usia Subur.
10. Hasil Survey Terhadap Keluarga Yang Mengikuti Program Keluarga Berencana
Tabel 22. Persentase Keluarga Yang Mengikuti Program Keluarga Berencana
No Kategori Jumlah Persentase
1 Suntik 114 13,92 %
2 Pil 110 13,43 %
3 Implan 66 8,06 %
4 IUD 46 5,62 %
5 Kondom 129 15,75 %
6 IAT 102 12,45 %
7 IAS 93 11,36 %
8 MOW 6 0,73%
9 Hamil 71 8,67 %
10 TIAL 82 10,01 %
Total 819 100 %
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 819 keluarga dengan PUS
sebanyak 13,92 persen mengikuti program keluarga berencana dengan jenis
suntik, sebanyak 13,43 persen jenis pil, 8,06 persen jenis implant, 5,62 persen
jenis IUD, 15,75 persen kondom, 12,45 persen jenis IAT, 11,36 persen IAS, 0,73
persen jenis MOW, sebanyak 8,67 persen sedang hamil dan 10,01 persen tidak
ingin anak lagi.
11. Surveilans Penyakit
Tabel 23. Persentase Riwayat Penyakit yang pernah dialami Keluarga Selama 3
bulan terakhir
No. Nama Penyakit Jumlah Persentase
1. Hipertensi 211 22,52 %
2. Diabetes Melitus 97 10,35 %
3. Asam Urat 42 4,48 %
4. Stroke 4 0,43 %
5. TB Paru 6 0,64 %
6. ISPA 104 11,10 %
7. Diare 106 11,31 %
8. Demam Berdarah 7 0,75 %
9. Dermatitis 46 4,91 %
10. Jantung 7 0,75 %
11. Lain-lain 96 10,25 %
Jumlah 937 100%
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 937 keluarga selama tiga bulan
terakhir pernah mengalami penyakit dengan 11 penyakit tertinggi yang dialami
oleh keluarga adalah Diare 22,52 persen, Hipertensi 11,31 persen, ISPA 11,10
persen, Dermatitis 10,35 persen, lain-lain 10,25 persen, diabetes melitus 4,91
persen, asam urat 4,48 persen, demam berdarah 0,75 persen, jantung 0,75 persen,
TB paru 0,64 persen, stroke 0,43 persen. Hasil tersebut menunjukan bahwa
sebagian besar penyakit yang dialami oleh masyarakat di wilayah kerja puskesmas
merupakan penyakit tidak menular.
12. Rumah dan Lingkungan
a. Hasil Survey Terhadap Keluarga Yang Memiliki Jamban Keluarga Sehat
Tabel 24. Persentase Keluarga Yang Memiliki Jamban Keluarga Sehat
No Kategori Jumlah MS TMS Persentase
1 Cemplung 110 110 0 11,74 %
2 Leher angsa 821 821 0 87,62 %
3 Duduk 6 6 0 0,64 %
4 Sungai / kebun 0 0 0 0%
Total 937 937 0 100 %
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 937 keluarga sebanyak
100 persen keluarga memiliki jamban keluarga sehat dengan rincian jenis
cemplung sebanyak 11,74 persen, leher angsa 87,62 persen dan jenis duduk
0,64 persen.
b. Hasil Survey Terhadap Keluarga Yang Memiliki Sumber Air Bersih
Tabel 25. Persentase Keluarga Yang Memiliki Sumber Air Bersih
No Kategori Jumlah MS TMS Persentase
1 Air Hujan 781 781 0 83,35 %
2 PAMSIMAS 152 152 0 16,22 %
3 Sumur bor 4 4 0 0,43 %
4 Sungai 0 0 0 0%
Total 937 937 0 100 %
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 937 keluarga hanya
sebanyak 100 persen keluarga memiliki sumber air bersih dengan rincian
83,35 persen jenis air hujan, 16,22 persen PAMSIMAS dan 0,43 persen dari
sumur bor.
c. Hasil Survey Terhadap Keluarga Menurut Pembuangan Limbah Rumah
Tangga
Tabel 26. Persentase Keluarga Menurut Pembuangan Limbah Rumah Tangga
No Kategori Jumlah Persentase
1 Dibuatkan SPAL 208 22,20 %
2 Tergenang, ke sawah/kebun 729 77,80 %
Total 937 100 %
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 937 keluarga sebanyak
22,20 persen keluarga mempunyai pembuangan limbah rumah tangga yang
memenuhi syarat dan sebanyak 77,80 persen keluarga masih mempunyai
pembuangan limbah rumah tangga yang tidak memenuhi syarat kesehatan
lingkungan.
13. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Tabel 27. Rekapitulasi Hasil Survey Terhadap PHBS di Rumah Tangga
Hasil pendataan Jumlah
No Indikator Sehat % Tidak Sehat %
1 Persalinan 937 100 0 0 937

2 ASI eksklusif 429 46 508 54 937

3 Menimbang 862 92 75 8 937


balita/bulan
4 Air bersih 937 100 0 0 937

5 Cuci tangan 612 65 325 35 937

6 Jamban sehat 937 100 0 0 937


7 Memberantas jentik 811 87 126 13 937
8 Makan 937 100 0 0 937
buah/sayuran
9 Aktivitas fisik 846 90 91 10 937
setiap hari
10 Tidak merokok di 623 66 314 34 937
dalam rumah
Dari 937 Keluarga yang disurvey diperoleh hasil sebagai berikut :
a. 46 persen keluarga memenuhi kriteria rumah tangga ber-PHBS
b. 54 persen keluarga belum memenuhi kriteria rumah tangga ber-PHBS
Masalah perilaku yang belum sehat antara lain : ASI eksklusif 46%, Menimbang
balita/bulan 92%, Cuci tangan pakai sabun 65%, Memberantas jentik 87%, Aktivitas fisik
setiap hari 90% dan Tidak merokok di dalam rumah 66%.

14. Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)


a. Hasil Survey Pendapat Keluarga Terhadap Keaktifan Kader Posyandu
Tabel 27. Persentase Pendapat Keluarga Terhadap Keaktifan Kader Posyandu
No Kategori Jumlah Persentase
1 Aktif 191 100 %
2 Tidak aktif 0 0%
Total 191 100 %
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 937 keluarga sebanyak
100 persen keluarga mengatakan bahwa Kader Posyandu yang ada
diwilayahnya berperan aktif.
b. Hasil Survey Pendapat Keluarga Terhadap Kegiatan Rutin Posyandu
Tabel 28. Persentase Pendapat Keluarga Terhadap Kegiatan Rutin Posyandu
No Kategori Jumlah Persentase
1 Rutin 24 100 %
2 Tidak rutin 0 0%
Total 24 100 %
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 937 keluarga sebanyak
100 persen keluarga mengatakan bahwa Kegiatan Posyandu telah
dilaksanakan secara rutin.
c. Hasil Survey Jumlah Posyandu yang memiliki bangunan sendiri
Tabel 29. Persentase Jumlah Posyandu yang memiliki bangunan sendiri

No Kategori Jumlah Persentase


1 Ada 22 91,67 %
2 Tidak ada 2 8,33 %
Total 24 100 %
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 937 keluarga
mengatakan bahwa posyandu yang telah memiliki bangunan sendiri sebesar
91,67 persen dan masih ada posyandu yang belum memiliki bangunan sendiri
/ numpang sebesar 8,33 persen.
d. Hasil Survey kondisi bangunan posyandu
Tabel 30. Persentase Pendapat Keluarga Terhadap Kondisi Bangunan
Posyandu

No Kategori Jumlah Persentase


1 Layak 22 91,67 %
2 Tidak layak 2 8,33 %
Total 24 100 %
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 937 keluarga
mengatakan bahwa sebesar 91,67 persen kondisi bangunan posyandu layak
dan ada posyandu yang kondisi bangunan tidak layak sebesar 8,33 persen.
15. Hasil Survey Pendapat Keluarga Terhadap Ambulans Desa
Tabel 31. Persentase Pendapat Keluarga Terhadap Ambulans Desa
No Kategori Jumlah Persentase
1 Sangat Perlu 178 19,00 %
2 Perlu 645 68,84 %
3 Tidak Perlu 114 12,16 %
Total 937 100%
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 937 keluarga sebanyak 19
persen keluarga mengatakan bahwa sangat perlu adanya Ambulans Desa, 68,84
persen menyatakan perlu adanya ambulan desa dan sebesar 12,16 persen
menyatakan tidak perlu adanya ambulan desa.
16. Hasil Survey Pendapat Keluarga Terhadap Program Dasolin
Tabel 32. Persentase Pendapat Keluarga Terhadap Program Dasolin
No Kategori Jumlah Persentase
1 Sangat Perlu 461 49,20 %
2 Perlu 476 50,80 %
3 Tidak Perlu 0 0%
Total 937 100%
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 937 keluarga sebanyak 100
persen keluarga mengatakan bahwa perlu adanya Program Dasolin. Lebih lanjut
sebesar 50,80 persen perlu dan sebesar 49,20 persen sangat memerlukan.
17. Hasil Survey Pendapat Keluarga Terhadap Pengelola Program Dasolin
Tabel 33. Persentase Pendapat Keluarga Terhadap Pengelola Program Dasolin
No Kategori Jumlah Persentase
1 Petugas Kesehatan 194 20,70 %
2 Kader 467 49,84 %
3 Pemerintah Desa 217 23, 16 %
4 Masyarakat 59 6,30 %
Total 937 100%
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 937 keluarga yang
mengatakan bahwa perlu adanya Program Dasolin, sebanyak 20,70 persen
menginginkan program dasolin dikelola oleh petugas kesehatan, sebanyak 49,84
persen menginginkan program dasolin dikelola oleh kader, sebanyak 23,16 persen
menginginkan program dasolin dikelola oleh pemerintah desa dan sebesar 6,30
persen menginginkan dikelola oleh Masyarakat langsung.
18. Hasil Survey Pendapat Keluarga Terhadap Program Tabulin
Tabel 34. Persentase Pendapat Keluarga Terhadap Program Tabulin
No Kategori Jumlah Persentase
1 Sangat Perlu 461 49,20 %
2 Perlu 476 50,80 %
3 Tidak Perlu 0 0%
Total 937 100%
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 937 keluarga sebanyak 100
persen keluarga mengatakan bahwa perlu adanya Program Tabulin. Lebih lanjut
sebesar 50,80 persen perlu dan sebesar 49,20 persen sangat memerlukan.
19. Hasil Survey Pendapat Keluarga Terhadap Pengelola Program Tabulin
Tabel 35. Persentase Pendapat Keluarga Terhadap Pengelola Program Tabulin
No Kategori Jumlah Persentase
1 Petugas Kesehatan 194 20,70 %
2 Kader 467 49,84 %
3 Pemerintah Desa 217 23, 16 %
4 Masyarakat 59 6,30 %
Total 937 100%
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 937 keluarga yang
mengatakan bahwa perlu adanya Program Tabulin, sebanyak 20,70 persen
menginginkan program dasolin dikelola oleh petugas kesehatan, sebanyak 49,84
persen menginginkan program dasolin dikelola oleh kader, sebanyak 23,16 persen
menginginkan program dasolin dikelola oleh pemerintah desa dan sebesar 6,30
persen menginginkan dikelola oleh Masyarakat langsung.
20. Hasil Survey Pendapat Keluarga Terhadap Alokasi Dana Desa untuk
Pemberdayaan Masyarakat
Tabel 36. Persentase Pendapat Keluarga Alokasi Dana Desa untuk Pemberdayaan
Masyarakat
No Kategori Jumlah Persentase
1 Maksimal 922 98,40 %
2 Tidak maksimal 15 1,60 %
Total 937 100%
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa dari 937 keluarga sebanyak 98,40
persen keluarga mengatakan bahwa alokasi dana desa untuk pemberdayaan
masyarakat telah maksimal dan sebanyak 1,60 persen keluarga mengatakan bahwa
alokasi dana desa untuk pemberdayaan masyarakat belum maksimal.
B. ANALISIS
Dari hasil pengolahan data survei dapat diperoleh hasil sebagai berikut :
No Indikator survei capaian
1 Akses Pelayanan dan Pembiayaan Kesehatan 75,03 % di Puskesmas
2 Jarak Masyarakat Untuk Mengakses Fasilitas 58,59 % (1-5 Km)
Kesehatan
3 Sarana transportasi yang digunakan ke Faskes 99,15 % kendaraan pribadi
4 Kepemilikan Jaminan Kesehatan 97,87 % memiliki jaminan
5 Kelayakan Fasilitas Kesehatan 63,07 % layak dan
36,93 % sangat layak
6 Pelayanan Rawat Inap 15,05 % pernah
7 Layanan Informasi Kesehatan Pasca Rawat 100% perlu
Inap
8 Terdapat ibu hamil 92,42%
9 Rencana Tempat Persalinan 100% di Puskesmas/RS
10 Rencana Penolong Persalinan 87,32 % oleh bidan dan
12,68% oleh dokter
11 Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Anak 97,18 % lengkap
Terakhir
12 Keluarga dengan balita 36,82%
13 Penolong Persalinan Anak Terakhir pada 97,97 % oleh bidan, 1,74%
balita oleh dokter dan 0,29 % oleh
dukun/keluarga
14 Balita dengan Kelahiran Bayi BBLR 1,16 % BBLR
15 Kelengkapan Imunisasi Anak Terakhir 93,04 % lengkap
16 Penimbangan Balita Rutin 95,94% rutin
17 Balita dengan Status Gizi Kurang /BGM/ 0%
Buruk
18 Pemberian ASI Eksklusif 49,86 % ASI Eksklusif
19 Anak Terakhir diberi MPASI 100% diberi MPASI sesuai
umur
20 Keluarga PUS 87,41%
21 Program keluarga berencana 13,92 persen mengikuti
program keluarga berencana
dengan jenis suntik, sebanyak
13,43 persen jenis pil, 8,06
persen jenis implant, 5,62
persen jenis IUD, 15,75 persen
kondom, 12,45 persen jenis
IAT, 11,36 persen IAS, 0,73
persen jenis MOW, sebanyak
8,67 persen sedang hamil dan
10,01 persen tidak ingin anak
lagi
22 Riwayat Penyakit yang pernah dialami sebagian besar penyakit yang
Keluarga Selama 3 bulan terakhir dialami oleh masyarakat di
wilayah kerja puskesmas
merupakan penyakit tidak
menular
23 Jamban Keluarga Sehat jenis cemplung sebanyak 11,74
persen, leher angsa 87,62
persen dan jenis duduk 0,64
persen
24 Sumber Air Bersih 83,35 persen jenis air hujan,
16,22 persen PAMSIMAS dan
0,43 persen dari sumur bor
25 PHBS di Rumah Tangga Masalah perilaku yang belum
sehat antara lain : ASI eksklusif
46%, Menimbang balita/bulan
92%, Cuci tangan pakai sabun
65%, Memberantas jentik 87%,
Aktivitas fisik setiap hari 90%
dan Tidak merokok di dalam
rumah 66%.
26 Keaktifan Kader Posyandu 100% aktif
27 Kegiatan Rutin Posyandu 100% rutin
28 Posyandu yang memiliki bangunan sendiri 91,67 % memiliki bangunan
29 Kondisi Bangunan Posyandu 91,67 % layak
30 Ambulans Desa 19 persen keluarga mengatakan
bahwa sangat perlu adanya
Ambulans Desa, 68,84 persen
menyatakan perlu adanya
ambulan desa dan sebesar
12,16 persen menyatakan tidak
perlu adanya ambulan desa
31 Program Dasolin 50,80 persen perlu dan sebesar
49,20 persen sangat
memerlukan
32 Pengelola program Dasolin sebanyak 20,70 persen
menginginkan program dasolin
dikelola oleh petugas
kesehatan, sebanyak 49,84
persen menginginkan program
dasolin dikelola oleh kader,
sebanyak 23,16 persen
menginginkan program dasolin
dikelola oleh pemerintah desa
dan sebesar 6,30 persen
menginginkan dikelola oleh
Masyarakat langsung
33 Program Tabulin sebesar 50,80 persen perlu dan
sebesar 49,20 persen sangat
memerlukan
34 Pengelola Program Tabulin sebanyak 20,70 persen
menginginkan program dasolin
dikelola oleh petugas
kesehatan, sebanyak 49,84
persen menginginkan program
dasolin dikelola oleh kader,
sebanyak 23,16 persen
menginginkan program dasolin
dikelola oleh pemerintah desa
dan sebesar 6,30 persen
menginginkan dikelola oleh
Masyarakat langsung
35 Alokasi Dana Desa untuk Pemberdayaan sebanyak 98,40 persen
Masyarakat keluarga mengatakan bahwa
alokasi dana desa untuk
pemberdayaan masyarakat
telah maksimal dan sebanyak
1,60 persen keluarga
mengatakan bahwa alokasi
dana desa untuk pemberdayaan
masyarakat belum maksimal

C. PERMASALAHAN
Dari hasil analisis diperoleh beberapa data yang dapat digunakan sebagai bahan untuk
dibahas dalam Rapat Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), yaitu :
1. Masih ada Masyarakat yang belum memiliki Jaminan Kesehatan
2. Kebutuhan layanan Informasi Kesehatan Pasca Rawat Inap
3. Terdapat Ibu hamil yang belum melakukan Pemeriksaan Kehamilan Anak
Terakhir dengan lengkap
4. Terdapat Penolong Persalinan Anak Terakhir pada balita bukan oleh tenaga
Kesehatan
5. Terdapat Balita dengan Kelahiran Bayi BBLR
6. Terdapat kelengkapan Imunisasi Anak Terakhir belum lengkap
7. Masih ada Penimbangan Balita belum Rutin
8. Sebagian besar penyakit yang dialami oleh masyarakat di wilayah kerja
puskesmas merupakan penyakit tidak menular
9. Masalah perilaku yang belum sehat antara lain : ASI eksklusif 46%, Menimbang
balita/bulan 92%, Cuci tangan pakai sabun 65%, Memberantas jentik 87%,
Aktivitas fisik setiap hari 90% dan Tidak merokok di dalam rumah 66%.
10. Terdapat Posyandu yang belum memiliki bangunan sendiri
11. Terdapat kondisi Bangunan Posyandu yang tidak layak
12. Masyarakat membutuhkan ambulan desa, dasolin dan tabulin
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari hasil survei mawas diri (SMD) yang telah dilakukan maka diperoleh data
yang kemudian dilakukan pengolahan dan analiss data. Selanjutnya setelah dilakukan
analisis, diperoleh bahan untuk dibawa ke rapat musyawarah Masyarakat desa (MMD)
untuk dilakukan pembahasan penentuan prioritas, analisa penyebab masalah dan
penyusunan rencana tindak lanjut.
B. REKOMENDASI
Dalam kegiatan survei ini diharapkan partisipasi aktif dari semua pihak yang
terlibat, sehingga diharapkan mampu menuntaskan dan memperbaiki permasalahan
yang terjadi.
Demikian laporan hasil Survei Mawas Diri (SMD) kami sampaikan untuk menjadi
gambaran permasalahan kesehatan serta kebutuhan dan harapan masyarakat yang ada
di wilayah kerja Puskesmas untuk menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).

Mengetahui Karang Agung, 30 Desember 2022


Ketua Pelaksana Notulen

Hadi Mustofa Merry Paembonan


DOKUMENTASI KEGIATAN SMD

Anda mungkin juga menyukai