Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

SURVEY MAWAS DIRI (SMD)


UPTD PUSKESMAS WADASLINTANG 1
TAHUN 2023

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS WADASLINTANG 1
Jln. Wonosobo-Prembun KM. 40 No. 13 Wadaslintang Wonosobo kode pos 56365
Telp. 08122995030 email : puskesmaswadaslintang1@gmail.com
PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS WADASLINTANG 1
Jln. Wonosobo-Prembun KM 40 No.13 Wadaslintang Wonosobo
Telp. 08122995030 email: puskesmaswadaslintang1@gmail.com
56365

KERANGKA ACUAN KEGIATAN SURVEY MAWAS DIRI (SMD)


NOMOR : 440/UKM/KA/PROMKES/205/2023

I. PENDAHULUAN
Puskesmas memiliki peranan penting sebagai ujung tombak pelayanan
kesehatan di Indonesia. Dalam Perpres 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional (SKN) diuraikan, dua komponen SKN adalah upaya kesehatan dan
sumber daya kesehatan. Juga diuraikan 23 upaya kesehatan yang setiap upaya
dibagi atas dua komponen lagi, yakni upaya kesehatan perorangan (UKP), dan
upaya kesehatan masyarakat (UKM).
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya dengan memberdayakan dan mendorong peran
aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan. Masih ditemukan angka
kematian ibu, angka kematian bayi dan prevalensi gizi kurang pada balita menjadi
masalah di Kecamatan Wadaslintang, yang tidak dapat ditangani sendiri oleh sektor
kesehatan, melainkan perlu ditangani bersama dengan sektor di luar kesehatan dan
masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan sangat penting
sebagaimana dijelaskan dalam UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan juga
sebagai berikut 1) Dari hasil kajian ternyata 70% sumber daya pembangunan
nasional berasal kontribusi atau partisipasi masyarakat; 2) Pemberdayaan
masyarakat atau partisipasi masyarakat berazaskan gotong royong, merupakan
budaya masyarakat Indonesia yang perlu dilestarikan; 3) Perilaku masyarakat
merupakan faktor penyebab utama, terjadinya permasalahan kesehatan, oleh
sebab itu masyarakat sendirilah yang dapat menyelesaikan masalah tersebut
dengan pendampingan/bimbingan pemerintah; 4) Pemerintah mempunyai
keterbatasan sumber daya dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang
semakin kompleks di masyarakat, sedangkan masyarakat mempunyai potensi yang
cukup besar untuk dapat dimobilisasi dalam upaya pencegahan diwilayahnya; 5)
Potensi yang dimiliki masyarakat diantaranya meliputi community leadership,
community organization, community financing, community material, community
knowledge, community technology, community decision making process, dalam
upaya peningkatan kesehatan, potensi tersebut perlu dioptimalkan; 6) Upaya
pencegahan lebih efektif dan efisien dibanding upaya pengobatan, dan masyarakat
juga mempunyai kemampuan untuk melakukan upaya pencegahan apabila
dilakukan upaya pemberdayaan masyarakat terutama untuk ber-perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS).
II. LATAR BELAKANG
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,
keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan
kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif
dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaannya, serta
ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program
kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini
diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial
budaya masyarakat setempat.
Wilayah Kecamatan Wadaslintang terutama di wilayah kerja Puskesmas
Wadaslintang 1 terdapat 11 desa, diperlukan upaya membuat terobosan yang
benar-benar memiliki daya ungkit bagi meningkatnya derajat kesehatan bagi
seluruh masyarakat didasari dengan kebutuhan dan harapan masyarakat.
Puskesmas merupakan pusat penggerak pemberdayaan kesehatan masyarakat,
untuk itu kami mencoba langkah pendekatan edukatif sebagai fasilitator untuk
mengembangkan desa di wilayah kerja Puskesmas Wadaslintang 1.
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan dilakukan atas dasar untuk
menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan, serta menjadi pengerak
dalam pembangunan kesehatan. Kemandirian bermakna sebagai upaya kesehatan
dari, oleh, dan untuk masyarakat sehingga mampu untuk mengoptimalkan dan
menggerakkan segala sumber daya setempat serta tidak bergantung kepada pihak
lain. Untuk itulah dilakukan Survey Mawas Diri, yaitu kegiatan pengenalan,
pengumpulan dan pengkajian masyarakat kesehatan yang dilakukan oleh kader
dan tokoh masyarakat setempat dibawah bimbingan kepala Desa/Kelurahan dan
petugas kesehatan (petugas Puskesmas, Bidan di Desa).

III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Untuk memperoleh gambaran permasalahan kesehatan yang ada di desa
b. Tujuan Khusus
1. Masyarakat mengenal, mengumpulkan, dan mengkaji permasalah
kesehatan yang ada di desa
2. Masyarakat mengetahui potensi yang ada di desanya yang dapat digunakan
untuk mengatasi permasalah kesehatan
3. Memperoleh dukungan kepada desa/kelurahan dan tokoh atau pemuka
masyarakat dalam pelaksanaan penggerakan dan pemberdayaan
masyarakat
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
Survey Mawas Diri (SMD) -Pembuatan kuesioner SMD
-Pelaksanaan SMD
-Laporan pelaksanaan dan rekap hasil SMD
-Evaluasi SMD
-Rencana tindak lanjut SMD
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
KEGIATAN RINCIAN CARA PJ KETERANGAN
POKOK KEGIATAN MELAKSANAKAN KEGIATAN /PEMBIAYAAN
KEGIATAN

Survey -Pembuatan -Menyusun daftar PJ Promkes BOK


Mawas Diri kuesioner pertanyaan tentang
(SMD) SMD akses pelayanan
-Pelaksanaan dan pembiayaan
SMD kesehatan,
-Laporan kesehatan ibu dan
pelaksanaan anak, gizi, KB,
dan rekap imunisasi,
hasil SMD Survailans, rumah
-Evaluasi dan lingkungan,
SMD perilaku anggota
-Rencana rumah tangga.
tindak lanjut -Menyiapkan tim
SMD pelaksana SMD
yaitu kader
-Pengumpulan data
dengan mengisi
kuesioner dengan
cara kunjungan
rumah,pengamatan/
observasi,
wawancara kepada
sasaran
-Membuat
rekapitulasi hasil
SMD dan laporan
pelaksanaan SMD
-Melakukan evaluasi
kegiatan SMD
-Membuat rencana
tindak lanjut
kegiatan SMD

VI. SASARAN KEGIATAN


Sasaran kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) adalah masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Wadaslintang 1 meliputi kepala desa/kelurahan, perangkat desa,
tokoh masyarakat, kader kesehatan dan masyarakat umum dengan rincian sebagai
berikut:
No. Desa/Kelurahan Jumlah Sasaran
1. Kaligowong 510
2. Sumbersari 140
3. Sumberejo 234
4. Erorejo 226
5. Karanganyar 260
6. Panerusan 368
7. Wadaslintang 525
8. Plunjaran 265
9. Kumejing 280
10. Tirip 504
11. Besuki 360

VII. JADWAL KEGIATAN


Kegiatan Tahun 2023
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
SMD di Mg
semua desa III-
IV

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi kegiatan dilakukan pada saat persiapan, proses dan akhir kegiatan,
oleh bidan pembina wilayah dengan menggunakan daftar tilik. Laporan hasil
pelaksanaan Survey Mawas Diri (SMD) disusun oleh bidan pembina wilayah
beserta koordinator upaya dan dilaporkan kepada penanggung jawab UKM.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Dilakukan pencatatan terhadap hasil-hasil yang dicapai dari hasil Survey Mawas
Diri (SMD).
2. Dilakukan pelaporan hasil analisis Survey Mawas Diri (SMD) oleh koordinator
upaya kepada Kepala Puskesmas.

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Wadaslintang 1 Penanggung Jawab UKM

dr. Widyaningrum Ajar Dewantari Dewi Rihayanti, S.Kep.Ns


NIP. 19790502 200801 2 038 NIP. 19780905 200604 2 026

Anda mungkin juga menyukai