Anda di halaman 1dari 2

Nama : Novalia Annisa Rachmah

NIM : 044672913

Tugas II Bahasa Indonesia

Lembaga Pemasyarakatan merupakan tempat untuk memberikan pembinaan


terhadap narapidana di Indonesia. Sebelum dikenal dengan istilah Lapas, tempat ini lebih
sering disebut sebagai penjara. Lembaga Pemasyarakatan adalah Unit Pelaksana Teknis di
bawah Direktorat Jendral Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
(Kemenkumham). Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIB Yogyakarta merupakan
Unit Pelaksana Teknis yang berada di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan
HAM DIY.
Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIB Yogyakarta merupakan satu-
satunya Lapas di Yogyakarta yang dijadikan sebagai tempat untuk membina warga binaan
perempuan dari segala kasus dan seluruh lapisan usia. Dalam beroperasi, menjaga
keamanan dan ketertiban Lapas merupakan hal pokok yang harus dilaksanakan seluruh
petugas agar lingkungan Lapas tetap aman dan kondusif. Namun, masih terdapat beberapa
hal yang perlu untuk diperbaiki dan ditingkatkan yang kemudian menjadi isu, seperti belum
maksimalnya pengawasan lalu lintas di blok hunian WBP, belum optimalnya pelaksanaan
kunjungan online melalui Video Call, kurangnya kebersihan dan ketertiban di lingkungan blok
hunian WBP, kurangnya kedisiplinan petugas dalam melakukan tugas pokonya, dan belum
optimalnya pelaksanaan pembinaan kemandirian.
Beberapa isu yang ditemukan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIB
Yogyakarta kemudian dianalisis menggunakan alat analisis AKPK (Aktual, Kekhalayakan,
Problematika, Kelayakan) dan USG (Urgency, Seriousness, Growth). Dari hasil analisis isu,
didapatkan core issue dengan kriteria dan kualitas tertinggi yaitu belum optimalnya
pelaksanaan kunjungan online melalui Video Call. Kemudian, core issue dianalisis
menggunakan diagram fishbone untuk mencari penyebab dan akibat dari adanya isu tersebut.
Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan diagram fishbone di atas, penyebab
munculnya isu belum optimalnya pelaksanaan kunjungan online melalui Video Call
disebabkan oleh beberapa hal. Faktor penyebab dari sisi surroundings adalah informasi
kepada keluarga WBP tentang pelaksanaan kunjungan online masih kurang sehingga terjadi
miskomunikasi antara WBP dan keluarga. Dari sisi system dan supplier yaitu jadwal
kunjungan online terbatas dan jumlah komputer yang tersedia juga terbatas. Hal ini terjadi
karena ruang dan komputer yang digunakan untuk Video Call juga digunakan untuk sidang
online bagi tahanan. Dari sisi skills yaitu tidak semua WBP dan keluarga WBP mempunyai
kemampuan berteknologi yang baik. Dari sisi safety yaitu ketertiban WBP saat berada di
antrean kunjungan online masih kurang dan WBP yang sedang Video Call mengalami
gangguan karena WBP lain yang ramai.
Penyelesaian dari permasalahan tersebut dapat dilakukan dengan solusi mengoptimalkan
pemberian informasi kepada warga binaan maupun keluarga warga binaan tentang informasi
pendaftaran kunjungan online melalui Video Call beserta pendaftaran nomor Video Call serta
jadwal kunjungan online melalui Video Call. Berdasarkan akar penyebab masalah sesuai
dengan kondisi di atas maka diperlukan kegiatan untuk memecahkan masalah tersebut.
Dalam rangka penyelesaian isu tersebut dengan mengadopsi nilai-nilai Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) maka diuraikan
rencana kegiatan berikut ini, yaitu:
1. Membuat banner di blok hunian WBP yang berisi tentang informasi tata cara
pendaftaran kunjungan online melalui Video Call.
2. Membuat banner dan leaflet yang berisi tentang informasi tata cara pendaftaran
kunjungan online melalui Video Call untuk keluarga.
3. Membuat bon daftar WBP yang akan melakukan kunjungan online melalui Video Call.
4. Mengebon WBP yang akan Video Call ke Regu Pengamanan (Rupam).
5. Mengawasi WBP saat melakukan Video Call.

Anda mungkin juga menyukai