Anda di halaman 1dari 2

Nama : Indah Lutfiana Prasetya

NIM : 049464711

Tugas II Bahasa Indonesia

Lembaga Pemasyarakatan merupakan tempat untuk memberikan pembinaan


terhadap narapidana di Indonesia. Sebelum dikenal dengan istilah Lapas, tempat ini lebih
sering disebut sebagai penjara. Lembaga Pemasyarakatanadalah Unit Pelaksana Teknis di
bawah Direktorat Jendral Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
(Kemenkumham). Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIB Yogyakarta merupakan
Unit Pelaksana Teknis yang berada di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan
HAM DIY.
Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIB Yogyakarta merupakan satu-
satunya Lapas di Yogyakarta yang dijadikan sebagai tempat untuk membina warga binaan
perempuan dari segala kasus dan seluruh lapisan manusia. Dalam beroperasi, menjaga
keamanan dan ketertiban Lapas merupakan hal pokok yang harus dilaksanakan seluruh
petugas agar lingkungan Lapas tetap aman dan kondusif. Namun, masih terdapat beberapa
hal yang perlu untuk diperbaiki dan ditingkatkan yang kemudian menjadi isu, seperti belum
maksimalnya pengawasan lalu lintas di blok hunian WBP, belum optimalnya pelaksanaan
kunjungan online melalui Video Call, kurangnya kebersihan dan ketertiban di lingkungan
blok hunian WBP, kurangnya kedisiplinan petugas dalam melakukan tugas pokoknya, dan
belum optimalnya pelaksanaan pembinaan kemandirian.
Beberapa isu yang ditemukan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIB
Yogyakarta kemudian dianalisis menggunakan alat analisis AKPK (Aktual, Kekhalayakan,
Problematika, Kelayakan) dan USG (Urgency, Seriousness, Growth). Dari hasil analisis isu,
didapatkan core issue dengan kriteria dan kualitas tertinggi yaitu belum optimalnya
pelaksanaan kunjungan online melaluiVideo Call. Kemudian, core issue dianalisis
menggunakan diagram fishboneuntukmencaripenyebab dan akibatdariadanyaisutersebut.
Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan diagram fishbone di atas, penyebab
munculnya isu belum optimalnya pelaksanaan kunjungan online melalui Video Call
disebabkan oleh beberapa hal. Faktor penyebab dari sisi surroundings adalah informasi
kepada keluarga WBP tentang pelaksanaan kunjungan online masih kurang, sehingga
terjadi miskomunikasi antara WBP dan keluarga. Dari sisi system dan supplier yaitu jadwal
kunjungan online terbatas dan jumlah komputer yang tersedia juga terbatas. Hal ini terjadi
karena ruang dan komputer yang digunakan untuk Video Call juga digunakan untuk siding
online bagi tahanan. Dari sisi skills yaitu tidak semua WBP dan keluarga WBP mempunyai
kemampuan berteknologi yang baik. Dari sisi safety yaitu ketertiban WBP saat berada di
antrean kunjungan online masih kurang dan WBP yang sedang Video Call mengalami
gangguan karena WBP lain yang ramai.
Penyelesaian dari permasalahan tersebut dapat dilakukan dengan solusi
mengoptimalkan pemberian informasi kepada warga binaan maupun keluarga warga binaan
tentang informasi pendaftaran kunjungan online melalui Video Call beserta pendaftaran
nomor Video Call serta jadwal kunjungan online melalui Video Call. Berdasarkan
akarpenyebab masalah sesuai dengan kondisi di atas maka diperlukan kegiatan untuk
memecahkan masalah tersebut. Dalam rangka penyelesaian isu tersebut dengan
mengadopsi nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi (ANEKA) maka diuraikan rencana kegiatan berikut ini, yaitu:
1. Membuat banner di blok hunian WBP yang berisi tentang informasi tata cara
pendaftaran kunjungan online melalui Video Call.
2. Membuat banner dan leaflet yang berisi tentang informasi tata cara pendaftaran
kunjungan online melalui Video Call untuk keluarga.
3. Membuat bon daftar WBP yang akan melakukan kunjungan online melalui Video
Call.
4. Mengebon WBP yang akan Video Call ke Regu Pengamanan (Rupam).
5. Mengawasi WBP saat melakukan Video Call.

Sumber :
Laporan Aktualisasi Latsar CPNS TA 2021

Anda mungkin juga menyukai