Anda di halaman 1dari 2

Nama : Novalia Annisa Rachmah

NIM : 044672913

Tugas I Hukum Agraria


Manajemen Pertanahan dan Relevansinya dengan Undang-Undang Pokok Agraria

Tanah merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia, Setiap tahunnya, jumlah
manusia semakin bertambah banyak. Sedangkan ketersediaan tananya jumlahnya terbatas.
Oleh karena itu, diperlukan manajemen pertanahan atau pengaturan dalam pemanfaatan
tanah, mengingat jumlah manusia semakin banyak namun jumlah tanah tidak bisa bertambah.
Menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter (dalam Delianoor, 2019) manajemen
adalah proses yang mengacu pada mengoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan
kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif melalui orang. Sedangkan pertanahan
menurut Rusmandi Murad (dalam Delianoor, 2019) berarti bahwa kebijaksanaan yang
digariskan oleh pemerintah dalam mengatur hubungan hukum antara tanah dan orang sesuai
dengan UUD 1945. Dari kedua pengertian tersebut dapat diketahui bahwa manajemen
pertanahan adalah usaha atau upaya pengaturan atau manajemen tentang pertanahan yang
diselenggarakan oleh pemerintah menurut Undang-Undang atau peraturan yang telah
ditetapkan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam proses manajemen pertanahan adalah
merencanakan penyediaan dan penggunaan tanah, pertimbangan aspek tata guna tanah,
pengadaan dan penataan penguasaan tanah, koordinasi penanganan masalah pertanahan,
peningkatan pelayanan pertanahan, dan pengawasab pelaksanaan penggunaan tanah
(Delianoor, 2019).
Dalam proses manajemen pertanahan ini tentunya dibutuhkan kebijakan yang menjadi
dasar dalam pengaturannya. Kebijakan pertanahan tersebut menjadi dasar atau tolok ukur
untuk mengatur tanah agar dapat tercipta keadilan dalam penyelenggaraan dan pemanfaatan
tanah. Undang-undang Pokok Agraria (UUPA) merupakan dasar yang menjadi kebijakan
dalam manajemen pertanahan tersebut. Adanya UUPA ini menjadi dasar untuk pemerintah
dalam melayani masyarakat Indonesia tentang administrasi pertanahan yang memberikan
keadilan berdasarkan kebutuhan. Relevansi antara manajemen pertanahan dengan UUPA
menjadi terlihat ketika proses manajemen pertanahan dilakukan berdasarkan UUPA yang
ada. Fungsi manajemen pertanahan juga dilakukan tidak lepas dari UUPA, mulai dari:
a. Penatagunaan tanah yang diatur dalam Pasal 14 dan 15 UUPA.
b. Penataan penguasaan tanah yang termuat dalam Pasal 6, 7, dan 10 UUPA.
c. Pengurusan hak tanah sebagai pelaksanaan pasal 2, 4, dan 16 UUPA.
d. Pengukuran dan pendaftaran tanah sebagaimana dalam Pasal 19 UUPA.
Sumber:
Deliarnoor, Nandang Alamsah. (2019). Administrasi Pertanahan (edisi ketiga). Banten:
Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai