Anda di halaman 1dari 2

Saya akan menjawab fungsi dari manajemen pertanahan dan relevansi dengan Undang-

Undang Pokok Agraria :

Manajemen adalah suatu proses, yaitu proses yang terdiri atas fungsi-fungsi dasar planning,
organizing, actuating, dan controlling yang dilakukan secara berantai dalam arti hasil
kegiatan.pengawasan dapat digunakan untuk dasar perencanaan, demikian pula sebaliknya.
Istilah manajemen mengacu pada proses mengoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-
kegiatan kerja.agar diselesaikan secara efisien dan efektif melalui orang lain. Istilah proses
menggambarkan fungsi-fungsi yang berjalan terus atau kegiatan-kegiatan utama yang
dilakukan oleh para manajer. Fungsi-fungsi tersebut lazim disebut merancang,
mengorganisasi, memimpin, dan mengendalikan.

Pertanahan merupakan kebijaksanaan yang digariskan oleh pemerintah dalam mengatur


hubungan hukum antara tanah dan orang sebagaimana yang ditetapkan oleh UUD 1945 dan
dijabarkan dalam UU Nomor 5 Tahun 1960 tentang UUPA. 16 Istilah pertanahan sering
disamakan dengan istilah agraria, padahal keduanya mengandung arti yang berbeda. Agraria
berasal dari bahasa Latin ager yang berarti tanah atau sebidang tanah. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, agraria berarti urusan pertanian atau tanah pertanian dan juga urusan
pemilikan tanah. Dengan demikian, istilah agraria selalu dihubungkan dengan usaha
pertanian. Di Indonesia, istilah agraria di lingkungan administrasi pemerintahan dipakai
dalam arti tanah, baik tanah pertanian maupun nonpertanian. Administrasi pertanahan
meliputi baik tanah-tanah di daratan maupun di bawah air, baik air daratan maupun air laut.

Manajemen pertanahan merupakan suatu usaha dan kegiatan suatu organisasi dan manajemen
yang berkaitan dengan penyelenggaraan kebijakan pemerintah di bidang pertanahan dengan
mengerahkan sumber daya untuk mencapai tujuan sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku. Jadi, yang dimaksud dengan manajemen pertanahan adalah upaya
pemerintah di bidang pertanahan dalam menentukan dan mencapai sasaran dengan
memanfaatkan sumber daya, baik manusia maupun material. Berkaitan dengan Administrasi
Pertanahan, Manajemen sebagai suatu proses memiliki beberapa pengertian :

1. Menurut Haimann, manajemen berfungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang
lain dan mengawasi usaha usaha individu untuk mencapai tujuan bersama
2. Menurut Encyclopedia of the social sciences, Manajemen adalah suatu proses dengan
proses mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi
3. Menurut G.R Terry, manajemen sebagai suatu proses yang membedakan atas perencanaan,
pengorganisasi, penggerakan, pelaksanaan, dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik
ilmu maupu seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Adapun pengertian Pertanahan yang terdapat Pada buku Administrasi Pertanahan yang
disusun Nandang Alamsah D, didefinisikan oleh Rusmadi Murad, suatu kebijaksanaan yang
digariskan oleh pemerintah di dalam mengatur hubungan hukum antara tanah dengan orang
sebagaimana yang ditetapkan oleh Undang Undang Dasar 1945 dan dijabarkan dalam
Undang Undang Nomor 5 tahun 1960 yang dikenal dengan Undang Undang Pokok Agraria
(UUPA). Hubungan antara administrasi dengan manajemen itu sendiri adalah administrasi
adalah keduanya merupakan “alat” untuk mencapai satu tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Untuk mengetahui apa saja permasalahan dalam manajemen pertanahan, tentu
saja berangkat dari definisi manajemen disebutkan diatas dan dikaitkan dengan definisi
administrasi, maka terdapat kesamaan bahwa keduanya merupakan alat untuk mencapai satu
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya,
dalam konteks pertanahan tujuan tersebut adalah untuk pelaksanaan tujuan Undang-Undang
Nomor 5 tahun 1960 tentang Undang-Undang Pokok Agraria. Karena itu penyebab timbulnya
permasalahan dalam hukum pertanahan itu sendiri adalah dasar penerbitan UUPA itu sendiri,
yaitu :

(1) Kepentingan rakyat yang saling terkait satu sama lain, dan melayani kepentingan rakyat,

(2)Kepentingan rakyat ini secara lebih spesifik merupakan kepentingan atas hal-hal yang
berhubungan dengan kepemilikan tanah milik. Dimana kedua hal tersebut melahirkan
kegiatan yang memiliki

permasalahan teknis, dari sisi administrasi dan manajemen sebagai berikut :


- Pengorganisasian menajemen pertanahan
- Koordinasi penanganan masalah pertanahan
- Pengawasan pelaksanaan penggunaan tanah
- Merencanakan penyediaan dan penggunaan tanah
- Pengadaan dan penataan penguasaan tanah

Memiliki Tertib pertanahan yang menjadi landasan operasional pelaksanaan manajemen


pertanahan, maka dapat disimpulkan juga bahwa permasalahan pertanahan dikarenakan :

1. Tidak tertibnya pelaksanaan hukum pertanahan, yang salah satunya terkait masalah bersifat
administratif yang berujung pada tidak dipenuhinya kewajiban pemegang hak. Tidak
menumbuhkan kepastian hukum pertanahan terhadap hak-hak atas tanah

2. Tidak tertibnya administrasi pertanahan yang berakibat munculnya masalah pertanahan


yang bersifat yuridis perdata menyangkut gugatan terhadap suatu dasar hak atau peralihan
hak, atau permaslaahan yuridis administratif berupa perselisihan antar hak, tidak berdasarkan
pelayanan umum yang adil dan merata

3. Tidak tertibnya penggunaan tanah / digunakan secara berlebihan

4. Tidak tertibnya pemeliharaan tanah dan tidak tertibnya pengelolaan tanah dalam kaitannya
kepada lingkungan hidup. Dan juga dapat mengakibatkan kerusakan tanah.

Anda mungkin juga menyukai