Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL

KOMPETENSI TEACHING FACTORY (TEFA)

TEKNIK KOMPUTER JARINGAN SMK ROSMA

Support

YAYASAN PENDIDIKAN ROSMA

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SWASTA ROSMA


KARAWANG
2022/2023
IDENTITAS SEKOLAH

No DATA SEKOLAH KETERANGAN

1 Nama Sekolah SMK ROSMA KARAWANG

2 NPSN/NSS 20265292

3 Alamat Sekolah Jl. Parahyangan Rt.003 Rw.003

4 Kelurahan Adiarsa Barat

5 Kecamatan KARAWANG BARAT

6 Kabupaten/Kota KARAWANG

7 Provinsi JAWA BARAT

8 Website www.smkrosma.sch.id

9 E-mail smkrosmakrw@yahoo.co.id
LEMBAR PERSETUJUAN

Karawang, 30 November 2022

Di Buat Oleh Di Buat Oleh

Tefa Prakerin TJKT Kaprodi TJKT

Hizkia Budiman, S.Kom Rangga Heri Prastyo, S.Kom

Mengetahui,
Kepala Sekolah Kurikulum

Ganesha Agni, M. Pd. Ni Putu Ayu Widi Intari, S. Pd.

Menyetujui,

Ketua Yayasan
Pendidikan Rosma

Drs. Yakobus Susanto, MA


KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat Menyusun prosposal permohonan
persetujuan program Teaching Factory tahun 2023/2024.

Proposal ini disusun sebagai bahan acuan bagi pemerintah dalam memberikan
bantuan tersebut, sehingga dapat menjalankan proses kegiatan belajar mengajar secara
efektif dan efisien serta dapat mencapai sasaran yang diinginkan yaitu meningkatnya
kualitas dan skill peserta didik.

Segala saran, kritik dan pendapat untuk khazanah kemajuan Bersama kami terima
dengan lapang dada. Bimbingan dan arahan dari semua pihak dalam kemajuan
Pendidikan sangat kami harapkan sehingga dapat meningkatnya indeks Pendidikan di
Kabupaten Karawang, dan Jawa Barat.

Sebagai makhluk Allah SWT yang pasti memiliki kekurangan, perkenankanlah


kami memohon maaf apabila proposal ini jauh dari kesempurnaan. Semoga kegiatan ini
bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi yang berkepentingan, Amin

Karawang, 30 November 2022


Kepala Program Studi TJKT

Rangga Heri Prastyo, S. Kom.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... i
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2 Maksud dan Tujuan ....................................................................................... 2

1.3 Tim Pelaksana ................................................................................................ 2

BAB II PELAKSANAAN PROGRAM ........................................................................... 3


2.1 Mekanisme dan Strategi Pelaksanaan.......................................................... 3

2.2 Tujuan Pembelajaran Teaching Factory ..................................................... 4

2.3 Sintaksis Teaching Factory ........................................................................... 5

BAB III DESAIN PEMBELAJARAN ............................................................................ 6


3.1 Desain Pembentukan TEFA .......................................................................... 6

3.2 Strategi dan metode pembelajaran kelas industry/TEFA .......................... 7

3.3 Pendidik Pembelajaran TEFA Upskilling .................................................. 9

3.4 Kelas Industri Bnet untuk Guru Produktif dan Alokasi Waktu ............. 10

3.5 Program Pengembangan Kolaborasi Bnet dan SMK ............................... 11

BAB IV MEDIA DAN SUMBER BELAJAR ............................................................... 14


4.1 Media Pembelajaran .................................................................................... 14

4.2 Sumber Belajar............................................................................................. 14

BAB V PENUTUP ....................................................................................................... 144


RINCIAN ANGGARAN BIAYA KEGIATAN TEACHING FACTORY SMK
ROSMA KARAWANG......................................................................................................... 155

i
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Tim Pelaksana TEFA ...................................................................................... 2


Tabel 3. 1 Kompetensi Kunci TEFA .............................. Error! Bookmark not defined.
Lampiran 1 Tabel Rincian Anggaran Biaya TEFA ....................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagaimana dapat kita ketahui bahwa sumberdaya manusia (SDM) yang
memiliki keterampilan serta memiliki kesiapan untuk dapat langsung terjun kedalam
dunia kerja adalah salah satu faktor penting yang diharapkan pemerintah agar SDM
dapat tersedia, dan tidak kalah bersaing ditengah perkembangan dunia industri saat ini.
Pemerintah memberikan perhatian lebih pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
yang berorientasi pada permintaan pasar dan tenaga kerja masyarakat ekonomi ASEAN
(MEA), dan tentunya para lulusan wajib dipersiapkan dengan matang dengan
memberikan pembekalan karakter kewirausahaan (entrepreneurship) yang memiliki
hubungan erat dengan dunia industri sebagai mitra utama dalam penerapan Teaching
Factory. Pengalaman dari sejumlah industri yang telah bekerja sama dengan beberapa
SMK yang telah menerapkan pola pembelajaran Teaching Factory, unit produksi, dan
sejenisnya, mendapatkan respon positif dari Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI) atas
peningkatan kualitas lulusannya. Hubungan Kerjasama antar SMK dengan industry
dalam pola pembelajaran Teaching factory akan berdampak positif pada peningkatan
Kerjasama (partnership) secara sistematis dan terencana berdasarkan pada posisi win-
win solution. Penerapan pada pola pembelajaran Teaching Factory merupakan
sinkronasi dunia Pendidikan kejuruan dengan dunia industry, sehingga terjadi check
and balance terhadap proses Pendidikan pada SMK untuk menjaga dan memelihara
keselaran (link and Match) dengan kebutuhan pasar kerja.

Kualitas guru pada kompetensi keahlian di SMK, saat ini menjadi permasalahan
trending topik yang belum menemukan jalan keluarnya, dimana mayoritas dari mereka
masing kurang memiliki pengalaman kerja industri yang memadai. Melalui
pembelajaran pola Teaching Factory yang hakekatnya memboyong sistem industri,
yang pada gilirannya kualitas guru akan meningkat. Pola pemnbelajaran Teaching
Factory dirancang berbasis produksi barang/jasa dengan mengadopsi dan mengadaptasi
standar prosedur dan mutu kerja industri, akan memberikan pengalaman pembelajaran
yang dapat menambahkan kompetensi terutama pada soft skill seperti etos kerja
disiplin, jujur, bertanggung jawab, kreatif, inovatif, karakter kewirausahaan, dapat
bekerjasama, berkompetisi secara cerdas, dan sebagainya. Kompetensi tersebut sangat

1
sulit diperoleh melalui Pendidikan kejuruan yang diselenggarakan secara konvensional,
yang pada pembelajarannya hanya dilaksanakan sampai pada pencapaian kompetensi
keahlian sebagai hard skill.

1.2 Maksud dan Tujuan


1. Mempersiapkan lulusan SMK untuk siap kerja dan siap menjadi pelaku
wirausaha.
2. Membantu siswa memilih bidang kerja yang sesuai dengan kompetensinya.
3. Menumbuhkan kreatifitas siswa melalui learning by doing.
4. Memberikan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja.
5. Memperluas cakupan kesempatan rekruitmen bagi lulusan SMK.
6. Membantu siswa SMK dalam mempersiapkan diri menjadi tenaga kerja, serta
membantu menjalin Kerjasama dengan dunia kerja yang actual.

1.3 Tim Pelaksana


Berikut adalah nama-nama yang menjadi Tim pelaksanaan Teaching Factory
Teknik Komputer Jaringan dengan Nama TIM ROS-ID.NET yang dapat dilihat pada
tabel 1.1 dibawah ini.

Tabel 1. 1 Tim Pelaksana TEFA


No Nama Tugas/Jabatan
1 Ganesha Agni, M.Pd Penanggung Jawab
2 Rangga Heri Prastyo, S. Kom. Ketua Koordinator
3 Hizkia Budiman, S. Kom. Pembina
4 Azhiima Nur Jumah, S. Kom. Kepala Lab
5 Asep Nugraha Priatna, S. Kom. Sekretaris
6 Giovani Fernansyah, S. Kom. Quality Control
7 PT. Bnet Penasehat dan Pembimbing

2
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM
2.1 Mekanisme dan Strategi Pelaksanaan
Pembelajaran Teaching Factory adalah model pembelajaran di SMK berbasis
produksi/jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan
dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di insdustri. Pelaksanaan Teaching
Factory menuntut keterlibatan mutlak pihak industry sebagai pihak yang relevan
menilai kualitas hasil Pendidikan di SMK. Pelaksanaan TEFA juga harus melibatkan
pemerintah, pemerintah daerah, dan stakeholders lainnya didalam pembuatan regulasi,
perencanaan, implementasi maupun evaluasinya.

Pelaksaaan TEFA harus sesuai dengan direktorat PMK yang terbagi kedalam 4 model,
dan dapat digunakan sebagai alat pemetaan SMK yang telah melaksanakan TEFA.
Adapun model tersebut adalah sebagai berikut:

1. Dual Sistem dalam bentuk Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) yaitu pola
pembelajaran kejuruan ditempat kerja yang dikenal debagai experience based
training atau enterprise based training.
2. Competency Based Training (CBT) atau pelatihan berbasis kompetensi
merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada
pengembangan dan peningkatan keterampilan dan pengetahuan peserta didik
sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Pada metode ini, penilaian peserta didik
dirancang sehingga dapat memastikan bahwa setiap peserta didik telah mencapai
keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan pada setiap unit kompetensi yang
ditempuh.
3. Production Based Education and Training (PBET) merupakan pendekatan
pembelajran berbasis produksi. Kompetensi yang telah dimiliki oleh peserta didik
perlu diperkuat dan dipastikan keterampilannya dengan memberikan pengetahuan
pembuatan produk nyata yang dibutuhkan dunia kerja (industry dan masyarakat)
4. Teaching Factory adalah konsep pembelajaran berbasis industry (produk dan
jasa) melalui sinergi sekolah dan industry untuk menghasilkan lulusan yang
kompeten dengan kebutuhan pasar.

3
2.2 Tujuan Pembelajaran Teaching Factory
1. Mempersiapkan lulusan SMK menjadi pekerja, dan wirausaha.
2. Membantu siswa memilih bidang kerja yag sesuai dengan kompetensinya.
3. Menumbuhkan kreatifitas siswa melalui learning by doing.
4. Mmemberikan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja.
5. Memperluas cakupan kesempatan rekrutmen bagi lulusan SMK.
6. Membantu siswa SMK dalam mempersiapkan diri menjadi tenaga kerja, serta
membantu menjalin Kerjasama dengan dunia kerja yang actual, dll.
7. Memberi kesempatan kepada siswa SMK untuk melatih keterampilannya
sehingga dapat membuat keputusan tentang karier yang akan dipilih.

Tujuan yang selaras tentang pembelajaran Teaching Factory menurut Sema E.


Alptekin pada jurnalnya yang ditahun 2001 adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan lulusan yang lebih professional melalui pemberian konsep


manufaktur modern sehingga secara efektif dapat berkompetitif di dunia industry.
2. Meningkatkan pelaksanaan kurikulum SMK yang berfokus pada konsep
manufaktur modern.
3. Menujukan solusi yang layak pada dinamika teknologi dari usaha yang terpadu.
4. Menerima transfer teknologi dan informasi dari industry pasangan terutama pada
aktivitas peserta didik dan guru saat pembelajaran.

Sintaksis Teaching Factory

Pembelajaran teaching factory dapat menggunakan sintaksis PBET/PBT atau juga


dapat menggunakan sintaksis yang diterapkan di Cal Poly-San Luis Obispo USA
dengan Langkah-langkah sebagai berikut:

1. Merancang produk
2. Membuar prototype
3. Memvalidasi dan memverifikasi prototype
4. Membuat produk masal

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dadang Hidayat (2011)


mengembangkan Langkah-langkah pembelajaran Teaching Factory sebagai berikut:

1. Menerima order
2. Menganalaisis order

4
3. Menyatakan kesiapan mengerjakan order
4. Mengerjakan order
5. Mengevaluasi produk
6. Menyerahkan order

2.3 Sintaksis Teaching Factory


Pembelajaran Teaching Factory dapat menggunakan sintaksis PBET/PBT atau
juga dapat menggunakan sintaksis yang diterapkan di Cal Poly-San Luis Obispo USA
dengan Langkah-langkah berikut:

1. Merancang produk
2. Membuat prototype
3. Memvalidasi dan memverifikasi prototype
4. Membuat produk masal

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dadang Hidayat (2011)


mengembangkan Langkah-langkah pembelajaran Teaching Factory sebagai berikut:

1. Menerima order
2. Menganalisis order
3. Menyatakan kesiapan mengerjakan order
4. Mengerjakan order
5. Mengevaluasi produk
6. Menyerahkan order

5
BAB III
DESAIN PEMBELAJARAN
3.1 Desain Pembentukan TEFA

Pembelajaran Teaching Factory adalah model pembelajaran di SMK berbasis


produksi/jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan
dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di insdustri. Pelaksanaan Teaching
Factory menuntut keterlibatan mutlak pihak industry sebagai pihak yang relevan
menilai kualitas hasil Pendidikan di SMK. Pelaksanaan TEFA ini bantu oleh pihak
industry yang sudah berjalan di bidang internet service provider yaitu PT. BNET
pelaksanaan TEFA memiliki konsep pembentukan program TEFA yang akan
berlangsung selama 3 tahun. Adapun model tersebut adalah sebagai berikut:

PENERIMAAN SISWA BARU


TAHUN AJARAN 2023/2024

Akan didampingi oleh pihak BNET


selama 3 tahun dalam pembentukan
karir dan pencaipaian karir di bidang
X TKJ IT
KELAS
INDUSTRI

X TKJ 1 X TKJ 2 X TKJ 3 X TKJ 4

Dalam pencapaian target goal lulusan yang berkopeten dan terserap oleh
dunia industry secara linier dengan background Pendidikan IT, serta bisa menciptakan
TEFA di Sekolah SMK Rosma pada prodi TJKT maka pembelajaran kelas industry ini
di buat dengan kurikulum setiap tahunnya yang harus di capai oleh siswa/siswi TKJ

6
3.2 Strategi dan metode pembelajaran kelas industry/TEFA
Tahun 2023/2024/ Tingkat 1

TINGKATAN/
NO TAHUN MATERI HASIL/ GOAL
JENJANG
1 2023 Dikelas X Networ a. Mikrotik Siswa mempunya
king MTCNA bekal khusus di
b. Mikrotik bidang IT sebagai
MTCRE Networking
c. Cisco CCNA Engginer yang di
d. Fiber persiapkan di
OptikPower dan kelas X Ketika
K3 PKL di kelas XI
e. Career siswa tersebut
Development sudah siap
melaksanakan
Pendampingan Prakerin
pembelajaran
Bersama PT. BNET

Penekanan Pendidikan dan pelatihan pada “Sense of quality” dan pembentukan


karakter atau “Mentality building” (disiplin, jujur, motivasi kerja tinggi, ketekunan, dan
ketabahan) siswa diharapkan mengerti akan kualitas dengan proses yang dilakukan
dikerja bangku sebagai basic training seperti pekerjaan jaringan dasar, pemahaman
perangkat, pemahaman konfigurasi alat jaringan, topologi jaringan, dan maintenance.

7
Tahun Ajaran 2024/2025/ Tingkat 2

TINGKATAN/
NO TAHUN MATERI HASIL/ GOAL
JENJANG
2 2024 Dikelas XI Project/ a. Pembuatan Ketika siswa telah
Prakerin Super Lab di mempunya bekal
Sekolah/SMK khusus di
b. Prakrin di hardskill siswa
perusahaan IT/ akan diberikan
ISP pembekalan
c. Kewirausahaan khusus lagi di
- Entrepren bidang softskill
eurship yang diharapkan
- Desain mampu memiliki
Thinking daya jual tinggi
d. Pembuatan diperusahaan
TEFA
disekolah
SMK

Pendampinga
n
pembelajaran
Bersama PT.
BNET

Penekanan Pendidikan dan pelarihan pada “Sense of efficiency” dalam proses


pelaksanaanya, siswa dituntut untuk dapat melakukan proses pelatihan kerja dengan
benar, degan waktu mengikuti perusahaan minimal prakerin 3 bulan dan siswa
diharapkan mendapatkan penambahan pengalaman didunia indutri yang berkualitas.
Siswa diharuskan membuat rencana kerja (work preparation) sebelum melaksanakan
urutan proses pelatihan kerja, melaksanakan prosedur umum di bidang keahlian yang
akan dipakai dalam proses prakerin. Pada tahun ke 2 siswa melakukan capaian yang
akan dicapai meliputi:

8
1. Prakerin
2. Pembuatan superlab
3. Pembuatan TEFA di sekolah
4. Pengembangan kewirausahaan

Tahun 2025/2026/ Tingkat 3

TINGKATAN/
NO TAHUN MATERI HASIL/ GOAL
JENJANG
2025 Dikelas XII Pengaku Ketika selesai kelas
a. Ujikom yang
an 12 siswa ini
akan
Siswa diharapkan sudah
dilaksanaakn
Miliki langsung
oleh pihak BNET
Kompet mendapatkan
b. Sertifikasi
ensi pekerjaan/
Kemampuan oleh
TKJ diboking oleh
BNET
perusahaan karena
c. Penyaluran siswa
siswa tersebut
kedunia
sudah diketahui
kerja/industry
kemampuannya
sebagai spesialis
saat kelas xi/
IT
sedang Prakerin

Proses Pendidikan dan pelatihan, serta pengakuan berbentuk sertifikas mengacu


pada kebutuhan industry bidang IT dengan bagian, service, maintenance, repair, dan
production oriented, penyelenggaraan program dan pelatihan didekatkan pada proses
kerja yang sesungguhnya (benda kerja harus memenuhi tuntutan customer), pada kerja
service (maintenance and repair), juga diberikan materi pengayaan dengan melihat
tuntutan industry (market oriented) agar Ketika lulus siap untuk bekerja pada industry
sesuai dengan kebutuhan pasar kerja bidang IT.

3.3 Pendidik Pembelajaran TEFA


Upskilling
Upskilling adalah salah satu dari tren people development. Upskilling adalah
metode meningkatkan kapasitas keterampilan seseorang untuk mengisi kebutuhan
pekerjaan saat ini atau di masa depan. Kemendikbud merancang kurikulum SMK

9
yang baru, yakni lebih sederhana dan sesuai dengan kebutuhan industri karena
disusun bersama industri. Dimana Program Upskilling adalah program untuk
meningkatkan kemampuan guru. bersama PT. Bnet guru guru produktif Teknik
Jaringan Komputer Dan Tekomunikasi bekerja sama dalam upskilling guru guru
produktif TJKT yang diharapkan dengan meningkatnya kemampuan pengtahuan dan
skill guru guru produktif TJKT bisa di sampaikan dalam metode pembelajaran
kepada siswa/siswi kelas industry TJKT.

Disamping itu dengan upskilling kemampuan pengetahuan dan skill guru


guru produktif TJKT, PT Bnet memberikan sertifikat untuk penunjang guru guru
produktif tersebut sesuai dengan ranah skillnya diharapkan dengan sertifikat tersebut
guru guru produktif mempunyai spesialisasi dibidangnya masing - masing.

3.4 Kelas Industri Bnet untuk Guru Produktif dan Alokasi Waktu
Kurikulum dinas digunakan 100% dengan penambahan dan pengurangan hasil
analisis yang disebut responsi. Penambahan dan pengurangan yang terjadi di sesuaikan
dengan prospek kerja industry yang disebut dengan kurikulum implementasi dan
kurikulum alternatif, Adapun penambahan akan terjadi focus pada materi normative
dan adaptif yang meliputi materi matematika, Bahasa, fisika, kimia (mafikib)
dipersiapkan bagi mereka yang akan melanjutkan Pendidikan dengan menggunakan
prinsip matery learning, siswa yang sudah tuntas dengan daya serap lebih dari 80%
diberi pengayaan (enrichmen) sedangkan siswa yang belum tuntas (saya serap kurang
dari 80%) diberi remedial hingga mencapai taraf tuntas.

Kelas Industri Bnet Guru Magang

No Waktu Jumlah Guru Tempat Magang


1 Tahun 2023/2024 2 Orang Guru Kantor Bnet
2 Tahun 2024/2025 2 orang Guru Kantor Bnet
3 Tahun 2025/2026 2 orang Guru Kantor Bnet

Kelas Industri Bnet Guru Upskilling

Tempat
No Tahun Hari Jumlah Guru
Magang
1 2023/2024 Hari ke 1 2 Orang Guru Kantor Bnet

10
2 Hari ke 2 2 orang Guru Kantor Bnet
Hari Ke 3 2 orang Guru Kantor Bnet
Hari Ke 4 2 orang Guru Kantor Bnet
3 Hari Ke 5 2 orang Guru Kantor Bnet

Sertifikasi Resmi Mikrotik Guru Produktif

No Waktu Jumlah Guru Jenis Mikrotik


1 Tahun 2023/2024 1 Orang Guru Mikrotik MTCNA
Mikrotik
2 Tahun 2024/2025 1 orang Guru
MCTRE
3 Tahun 2025/2026 1 orang Guru Mikrotik MTCNA

3.5 Program Pengembangan Kolaborasi Bnet dan SMK


SMK saat ini juga dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan
perkembangan industri 4.0. Ciri industri 4.0 adalah kemampuan mesin, sensor,
perangkat dan manusia dapat terhubung dan berkomunikasi melalui internet.
Pembangunan SDM dinilai menjadi faktor utama untuk dapat bersaing di era industri
4.0 ini. terdapat 5 kompetensi yang harus dimiliki jika ingin ikut berbicara banyak di
era industri 4.0 ini, yaitu:

A. Coding dan Programing


B. Mekatronika/Otomatisasi
C. Data Analysis dan Statistik
D. Internet/ Data Network
E. Softskill flexibility

Kerjasama antar SMK dan Industri harus dapat ditingkatkan, karena kebutuhan
terhadap tenaga kerja yang kompeten mutlak harus disiapkan sejak masa pendidikan
menengah. SMK didorong agar proaktif dalam menjalin kerjasama dengan Industri,
serta Industri dituntut untuk dapat membuka diri dan ikut serta membangun ekosistem
pendidikan vokasi. pemerintah saat ini sedang mengkaji kebijakan fiskal yang akan
diterapkan agar industri memiliki dorongan untuk dapat membantu SMK, baik dalam
sarana dan prasarana maupun kerjasama dalam bentuk lainnya.

Mini ISP
11
No Ruang Lingkup Pihak Sekolah Ruang Lingkup Pihak Bnet

Menyiapkan dana investasi pendirian Mengirimkan bandwidth ke sekolah


1
mini ISP di sekolah sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan
Bertanggung jawab atas instalasi, Bertanggung jawab dalam penyediaan
2
maintenace dan troubleshoot pelanggan perangkat
Bertanggung jawab atas penjualan Melakukan proses invoice pelanggan
3
produk
Bertanggung jawab atas manajemen Menerima pengaduan pelanggan
4
gudang yang tersedia (Customer Relation)
Melakukan proses controlling gangguan
5
pelanggan
Melakukan konfigurasi dan setting
6
perangkat
Bertanggung jawab atas legalitas
7
operasional
8 Melakukan monitoring jaringan
Bertanggung jawab dalam mensupervisi
9
operasional mini isp

12
Managed Service dan Project IT

No Ruang Lingkup Pihak Sekolah Ruang Lingkup Pihak Bnet

Bertanggung jawab atas pemasangan Bertanggung jawab dalam mensupervisi


1 perangkat sesuai dengan kebutuhan operasional managed service dan project
project yang ada IT yang ada
Bertanggung jawab atas ketersediaan Bertanggung jawab dalam mengirimkan
2 siswa yang akan melaksanakan managed Work Order
service
Bertanggung jawab atas penjualan Bertanggung jawab dalam legalitas
3 produk operasional managed service dan Project
IT
Bertanggung jawab atas instalasi, Bertanggung jawab atas penjualan
4
maintenace dan troubleshoot pelanggan produk
5 Melakukan proses invoice pelanggan
Menerima pengaduan pelanggan
6
(Customer Relation)
Melakukan proses controlling gangguan
7
pelanggan
.

13
BAB IV
MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
4.1 Media Pembelajaran
Media merupakan sarana untuk membantu dalam proses belajar mengajar
sehingga akan tercapai tingkat efisiensi dan efektifitas yang tinggi. Hal ini bertujuan
untuk menarik perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan. Media yang
digunakan dalam mata pelajaran produktif computer dan jaringan yaitu berupa
perangkat computer dan jaringan dengan perangkat penunjang lainnya.

4.2 Sumber Belajar


Sumber belajar saat ini banyak tersedia dimanapun dan dapat diakses kapanpun,
tetapi yang digunakan dalam pelajaran produktif diantaranya yaitu modul, sumber
buku, manual book, dan internet, upskilling, dan magang praktek industry.

BAB V
PENUTUP
Proposal Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan SMK ROSMA
KARAWANG yang telah tersusun ini akan menjadi acuan dalam perencanaan,
pelaksanan dan evaluasi pada paket keahlian Teknik Komputer dan Jaringan. Dalam
kenyataan pelaksanaannya membutuhkan Kerjasama personil tim dalam urusan
kurikulum dan seluruh warga SMK ROSMA KARAWANG sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi (tupoksi) masing-masing maka mendukung kelancaran proses pembelajaran
serta tercapainya visi misi dan tujuan sekolah.

Akhirnya atas kerjasama semua pihak dalam penyusunan dan perencanaan


program kerja ini, kami menguvapkan banyak terimakasih. Semoga Tuhan Yang maha
esa selalu membimbing dan meridhoi usaha serta ibadah kita semua.

14
RINCIAN ANGGARAN BIAYA KEGIATAN TEACHING
FACTORY SMK ROSMA KARAWANG

Lampiran 1 Tabel Rincian Anggaran Biaya TEFA

Kelas Industri BNET


Rp. 11.300.000/month
1. Free Internet BNET Ultimate 75 Mbps atau
InternetBNET Lite 300 Mbps
2. Membuka kelas industri BNET yang berisi 36
siswayang akan dibimbing selama 3 tahun
3. Mendapatkan tempat PKL di BNET untuk
seluruh kelas industri BNET
4. Magang 2 guru per tahun
5. Bootcamp upskilling 2 guru selama 5 hari
6. Sertifikasi Mikrotik untuk 1 Guru setiap tahun
7. Lulusan terbaik mendapatkan kesempatan
untukbekerja di BNET
8. Mendapat fasilitas Job Connect bagi siswa
setelahlulus kelas Industri BNET

15
KELAS INDUSTRI LITE BNET
Rp. 7.500.000/month

1. Free Internet BNET Ultimate 30 Mbps atau


Internet BNET Lite 250 Mbps
2. Membuka kelas industri BNET yang berisi 15
siswa yang akan dibimbing selama 3 tahun
3. Mendapatkan tempat PKL di BNET untuk seluruh
kelas Industy BNET
4. Magang 2 guru per tahun
5. Bootcamp upskilling 2 guru selama 5 hari
6. Lulusan terbaik mendapatkan kesempatan untuk
bekerja di BNET
7. Mendapat fasilitas Job Connect bagi siswa setelah
lulus kelas Industri BNET

16
1. Rancangan Anggaran Biaya Pertahun Kelas Industry

Semester 1

Siswa Total
No Semester Bulan Bayar siswa Jumlah /Bulan
perkelas persemester

1 Juli Rp. 313.888,- 36 Rp. 11.300.000,-

2 Agustus Rp. 313.888,- 36 Rp. 11.300.000,-

3 September Rp. 313.888,- 36 Rp. 11.300.000,- Rp.


Semester 1
67.800.000,-
4 Oktober Rp. 313.888,- 36 Rp. 11.300.000,-

5 November Rp. 313.888,- 36 Rp. 11.300.000,-

6 Desember Rp. 313.888,- 36 Rp. 11.300.000,-

Semester 2
Siswa Total
No Semester Bulan Bayar siswa Jumlah /Bulan
perkelas persemester

1 Januari Rp. 313.888,- 36 Rp. 11.300.000,-

2 Februari Rp. 313.888,- 36 Rp. 11.300.000,-

3 Maret Rp. 313.888,- 36 Rp. 11.300.000,- Rp.


Semester 2
67.800.000,-
4 April Rp. 313.888,- 36 Rp. 11.300.000,-

5 Mei Rp. 313.888,- 36 Rp. 11.300.000,-

6 Juni Rp. 313.888,- 36 Rp. 11.300.000,-

17
No Tahun Semester Anggaran Pertahun

2023 Semester 1 Rp. 135.600.000,-


1
Semester 2
2024 Semester 3 Rp. 135.600.000,-
2
Semester 4
2025 Semester 5 Rp. 135.600.000,-
3
Semester 6

Total Rp. 406.800.000,-

Note :

18
2. Rancangan Anggaran Biaya Pertahun Kelas Industry
Lite Bnet

Semester 1

Siswa Total
No Semester Bulan Bayar siswa Jumlah /Bulan
perkelas persemester

1 Juli Rp. 500.000,- 15 Rp. 7.500.000,-

2 Agustus Rp. 500.000,- 15 Rp. 7.500.000,-

3 September Rp. 500.000,- 15 Rp. 7.500.000,- Rp.


Semester 1
45.000.000,-
4 Oktober Rp. 500.000,- 15 Rp. 7.500.000,-

5 November Rp. 500.000,- 15 Rp. 7.500.000,-

6 Desember Rp. 500.000,- 15 Rp. 7.500.000,-

Semester 2
Siswa Total
No Semester Bulan Bayar siswa Jumlah /Bulan
perkelas persemester

1 Januari Rp. 500.000,- 15 Rp. 7.500.000,-

2 Februari Rp. 500.000,- 15 Rp. 7.500.000,-

3 Maret Rp. 500.000,- 15 Rp. 7.500.000,- Rp.


Semester 2
45.000.000,-
4 April Rp. 500.000,- 15 Rp. 7.500.000,-

5 Mei Rp. 500.000,- 15 Rp. 7.500.000,-

6 Juni Rp. 500.000,- 15 Rp. 7.500.000,-

19
No Tahun Semester Anggaran Pertahun

2023 Semester 1 Rp. 90.000.000,-


1
Semester 2
2024 Semester 3 Rp. 90.000.000,-
2
Semester 4
2025 Semester 5 Rp. 90.000.000,-
3
Semester 6

Total Rp. 270.000.000,-

Note :

Karawang, 30 November 2022


Kepala Program Studi TJKT

Rangga Heri Prastyo, S. Kom.

20

Anda mungkin juga menyukai