dan biaya variabel serta pendapatan per unit. Titik BEP adalah titik di mana total pendapatan sama
dengan total biaya, sehingga tidak ada keuntungan atau kerugian.
Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah dengan volume produksi atau penjualan. Dalam
contoh Anda, biaya tetap adalah:
Biaya variabel adalah biaya yang bervariasi dengan volume produksi atau penjualan. Dalam contoh
Anda, biaya variabel per bulan adalah:
Total biaya variabel bulanan = 4.800.000 + 1.000.000 + 150.000 + 500.000 = Rp. 6.450.000
Karena biaya variabel adalah per bulan, kita harus mengkonversi ke biaya tahunan:
Kita perlu menentukan biaya variabel per unit untuk perhitungan ini. Karena biaya variabel tahunan
adalah Rp. 77.400.000, kita perlu mengetahui berapa biaya variabel per Kg yang sesuai dengan
pendapatan.
Untuk ini, kita dapat menggunakan asumsi bahwa biaya variabel terutama terkait dengan volume
produksi. Dengan pendapatan Rp. 9.000 per Kg, kita dapat memperkirakan berapa biaya variabel per
Kg dengan cara membagi biaya variabel tahunan dengan jumlah Kg yang dibutuhkan untuk mencapai
titik break-even. Dengan asumsi pendapatan Rp. 9.000 per Kg, kita dapat menghitung BEP dalam Kg
untuk mendapatkan hasil yang tepat.
Estimasi Break Even Point (BEP) dalam kilogram (kg) adalah sekitar 3.611 kg. Ini berarti Anda perlu
mencuci setidaknya 3.611 kg pakaian untuk mencapai titik impas (tidak ada keuntungan atau
kerugian).
Namun, hasil ini adalah perkiraan berdasarkan biaya tetap, pendapatan per kilogram, dan biaya
variabel yang belum didefinisikan per kilogram. Untuk analisis lebih akurat, Anda perlu menghitung
biaya variabel per kilogram yang mencakup semua komponen variabel yang berkaitan dengan
produksi. Anda juga dapat memperhitungkan biaya overhead tambahan yang mungkin muncul dan
memastikan bahwa asumsi ini mencakup seluruh aspek bisnis Anda.