0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan13 halaman
1. Ahlussunnah wal Jamaah muncul pada abad ke-3 Hijriyah sebagai reaksi terhadap paham Mu'tazilah.
2. Dua tokoh pendiri arus ini yaitu Abu Hasan Al-Asy'ari dan Abu Manshur Al-Maturidi yang membangun teologi berdasarkan Al-Quran dan akal.
3. Kedua tokoh ini meletakkan dasar-dasar ajaran Ahlussunnah wal Jamaah.
1. Ahlussunnah wal Jamaah muncul pada abad ke-3 Hijriyah sebagai reaksi terhadap paham Mu'tazilah.
2. Dua tokoh pendiri arus ini yaitu Abu Hasan Al-Asy'ari dan Abu Manshur Al-Maturidi yang membangun teologi berdasarkan Al-Quran dan akal.
3. Kedua tokoh ini meletakkan dasar-dasar ajaran Ahlussunnah wal Jamaah.
1. Ahlussunnah wal Jamaah muncul pada abad ke-3 Hijriyah sebagai reaksi terhadap paham Mu'tazilah.
2. Dua tokoh pendiri arus ini yaitu Abu Hasan Al-Asy'ari dan Abu Manshur Al-Maturidi yang membangun teologi berdasarkan Al-Quran dan akal.
3. Kedua tokoh ini meletakkan dasar-dasar ajaran Ahlussunnah wal Jamaah.
JAMAAH Disusun Oleh : YOUFI ALDIANSYAH (221130001795)
FEB UNISNU JEPARA
SEJARAH AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH
Aswaja atau kependekan dari Ahlussunah wal jama’ah tidak
dikenal di zaman Nabi Muhammad maupun di masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin, bahkan tidak dikenal di zaman pemerintahan bani umayyah (41-133 H/ 611-750 M). Istilah Ahlussunnah Wal Jama’ah sebetulnya merupakan diksi baru yang tidak pernah dipergunakan di masa nabi dan periode periode sahabat.
Pemakaian Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja) sebagai sebutan
bagi kelompok keagamaan justru diketahui lebih belakang, sewaktu Az- Zabidi menyebutkan dalam Ithaf Sadatul Muttaqin, penjelasan dari Ihya’ Ulumuddin Al-Ghazali yaitu jika disebutkan Ahlussunnah, maka yang dimaksud adalah pengikut Al-Asy’ari dan Al-Maturidi.
FEB UNISNU JEPARA
SEJARAH AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH
Istilah Aswaja merujuk pada munculnya wacana tandingan terhadap
membaiknya paham Mu’tazilah di kalangan Islam, terutama pada masa Abbasiyah pada akhir abad ke-3 Hijriyah, pada saat itu muncul 2 tokoh terkenal yaitu Abu Hasan Al-Asy’ari di Bashrah dan Abu Manshur Al- Maturidi di Samarkand, mereka bersama sama membendung paham Mu’tazilah dilancarkan tokoh mu’tazilah dan pengikutnya.
Dari kedua pemikir ulama itu yang kemudian banyak mewarnai
pemikiran umat islam waktu itu sehingga menjadi sebuah gelombang pemikiran keagamaan yang sering dinisbatkan pada sebutan ahlussunnah wal jama’ah yang popular disebut Aswaja.
FEB UNISNU JEPARA
PERANAN PARA SAHABAT
Para Sahabat adalah generasi yang hidup pada Zaman
Rasulullah Saw, yang paling menghayati Sunnah Wal Jama’ah. Mereka dapat menerima langsung ajaran agama dari tangan pertama dan melanjutkan misi dan perjuangan Rasulullah SAW mengembangkan ajaran agama islam ke seluruh pelosok dunia, kepada segenap umat manusia, dan jika ada yang belum jelas bisa menanyakan langsung kepada Rasulullah SAW, terutama para Khulafaur Rasyidin yaitu Sahabat Abu Bakar As-shiddiq ra, Sahabat Umar bin Khattab ra, Sahabat Utsman bin Affan ra, dan Sahabat Ali bin Abi Thalib ra. FEB UNISNU JEPARA GENERASI SESUDAH SAHABAT Setelah generasi sahabat, tugas melanjutkan perjuangan dan misi Rasulullah SAW di lakukan oleh generasi baru yang disebut Tabiin (para pengikut), selanjutnya terus berganti dari para tabiin kepada imam mujtahidin, kepada para ulama shalihin dari zaman ke zaman.
Pengumpulan dan penyusunan catatan catatan ayat ayat Al-Quran
sampai jadi mushaf yang autentik diselesaikan di zaman sahabat. Kemudian pengumpulan hadis dilakukan oleh para tabiin. Selanjutnya seleksi, kategorisasi, sistematisasi garap dan diselesaikan oleh generasi selanjutnya.
Setelah semua ilmu diperoleh dari generasi sebelumnya, lalu ilmu
itu disiarkan, didakwahkan dan lebih dari itu diamalkan kepada masyarakat secara luas. FEB UNISNU JEPARA KARAKTERISTIK ASWAJA
Adapun Karakteristik Agama Islam yang paling Esensial :
1. Prinsip at-Tasamuh artinya jalan pertengahan, tidak tatharruf
(ekstrim) ke kanan atau ke kiri. 2. Sasaran rahmatan lil ‘alamin, artinya menyebar rahmat kepada seluruh alam.
FEB UNISNU JEPARA
PENDIRI ALIRAN AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH 1. ABU HASAN AL-ASY’ARI Nama lengkapnya adalah ‘Ali Ibnu Isma’il ibnu Ishaq ibnu Salim Ibnu Isma’il ibnu ‘Abdullah bin Musa ibnu Bilal ibnu Abi Burdah ibnu Abi Musa Al-Asy’ari atau sering disebut Abu Hasan Al- Asy’ari. Imam Abu Hasan Al-Asy’ari lahir di Bashrah pad tahun 260H/873M. dan wafat di Baghdad pada tahun 324H/935M, disemayamkan diantara Karkh dan pintu Basrah.
FEB UNISNU JEPARA
PENDIRI ALIRAN AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH ABU HASAN AL-ASY’ARI POKOK-POKOK PIKIRAN AL –ASY’ARI (ASY’ARIYAH) 1. Allah memiliki 20 sifat. 2. Al-Qu’an adalah kalamullah bukan makhluk dalam arti diciptakan. 3. Manusia bisa melihat Allah besuk di akhirat. 4. Perbuatan manusia diciptakan oleh Allah SWT, namun manusia mempunyai Kasab (Ikhtiar), sehingga menjadikan manusia selalu berusaha secara kreatif dalam kehidupannya. 5. Orang mukmin melakukan dosa besar masih tetap mukmin. 6. Keadilan Allah : Allah memiliki kekuasaan mutlak atas ciptaannya
FEB UNISNU JEPARA
PENDIRI ALIRAN AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH 2. ABU MANSHUR AL-MATURIDI Nama lengkapnya adalah Abu Mansur Muhammad ibn Mahmud ibn Mahmud Al-Hanafi Al-Mutakallim Al- Maturidi Al-Samarkandi . Imam Abu Manshur Al-Maturidi lahir di Maturid, kota kecil di Samarkand, Wilayah Transoxina Asia Tenggara, Sekarang disebut Uzbekistan tahun lahir tidak diketahui secara pasti, perkiraan tahun 238H/853M dan wafat di Samarkand pada tahun 333H/944M.
FEB UNISNU JEPARA
PENDIRI ALIRAN AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH ABU MANSHUR AL-MATURIDI TEOLOGI AL-MATURIDI 1. Akal dan Wahyu Terkait dengan pemikiran Teologi, Al-Maturidi mendasarkan pada Al-Qur’an dan Akal. 2. Perbuatan Manusia Menurut Al-Maturidi perbuatan manusia adalah ciptaan allah karena segala sesuatu dalam wujud ini adalah ciptaa-Nya. 3. Kekuasaan dan Kehendak Mutlak Allah Perbuatan manusia dan segala sesuatu dalam wujud ini, yang baik atau yang buruk adalah ciptaan Allah.
FEB UNISNU JEPARA
PENDIRI ALIRAN AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH ABU MANSHUR AL-MATURIDI TEOLOGI AL-MATURIDI 4. Sifat Allah Allah mempunyai sifat-sifat seperti sama’, bashar, dan sebagainya. 5. Melihat Allah Allah kelak diakhirat dapat dilihat dengan mata karena Allah mempunyai wujud walaupun Immaterial. 6. Kalam Allah Al-Maturidi membedakan antara kalam yang tersusun dengan huruf dan bersuara dengan kalam nafsi (sabda yang sebenarnya atau bermakna abstrak).
FEB UNISNU JEPARA
PENDIRI ALIRAN AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH ABU MANSHUR AL-MATURIDI TEOLOGI AL-MATURIDI 7. Tentang Hikmah Yang dimaksud dengan Hikmah adalah kebijaksanaan Allah, dalam arti perpaduan dua keadaan yang di sebut ‘Adil (justice,) Rahmat, dan Utama ( Fadl). 8. Sunnah Rasul Salah satu sumber pengetahuan adalah Sunnah Rasul tapi perlu sikap kritis terhadap isi (matan) dan rangkaian periwayatannya. 9. Pelaku Dosa Besar Allah telah menjanjikan akan memberikan balasan kepada manusia sesuai dengan perbuatannya.