Anda di halaman 1dari 13

BAB II

SEJARAH AHLUSSUNNAH WAL


JAMAAH
Disusun Oleh :
YOUFI ALDIANSYAH (221130001795)

FEB UNISNU JEPARA


SEJARAH AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH

Aswaja atau kependekan dari Ahlussunah wal jama’ah tidak


dikenal di zaman Nabi Muhammad maupun di masa pemerintahan
Khulafaur Rasyidin, bahkan tidak dikenal di zaman pemerintahan bani
umayyah (41-133 H/ 611-750 M). Istilah Ahlussunnah Wal Jama’ah
sebetulnya merupakan diksi baru yang tidak pernah dipergunakan di
masa nabi dan periode periode sahabat.

Pemakaian Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja) sebagai sebutan


bagi kelompok keagamaan justru diketahui lebih belakang, sewaktu Az-
Zabidi menyebutkan dalam Ithaf Sadatul Muttaqin, penjelasan dari
Ihya’ Ulumuddin Al-Ghazali yaitu jika disebutkan Ahlussunnah, maka
yang dimaksud adalah pengikut Al-Asy’ari dan Al-Maturidi.

FEB UNISNU JEPARA


SEJARAH AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH

Istilah Aswaja merujuk pada munculnya wacana tandingan terhadap


membaiknya paham Mu’tazilah di kalangan Islam, terutama pada masa
Abbasiyah pada akhir abad ke-3 Hijriyah, pada saat itu muncul 2 tokoh
terkenal yaitu Abu Hasan Al-Asy’ari di Bashrah dan Abu Manshur Al-
Maturidi di Samarkand, mereka bersama sama membendung paham
Mu’tazilah dilancarkan tokoh mu’tazilah dan pengikutnya.

Dari kedua pemikir ulama itu yang kemudian banyak mewarnai


pemikiran umat islam waktu itu sehingga menjadi sebuah gelombang
pemikiran keagamaan yang sering dinisbatkan pada sebutan
ahlussunnah wal jama’ah yang popular disebut Aswaja.

FEB UNISNU JEPARA


PERANAN PARA SAHABAT

Para Sahabat adalah generasi yang hidup pada Zaman


Rasulullah Saw, yang paling menghayati Sunnah Wal
Jama’ah. Mereka dapat menerima langsung ajaran agama
dari tangan pertama dan melanjutkan misi dan perjuangan
Rasulullah SAW mengembangkan ajaran agama islam ke
seluruh pelosok dunia, kepada segenap umat manusia, dan
jika ada yang belum jelas bisa menanyakan langsung
kepada Rasulullah SAW, terutama para Khulafaur
Rasyidin yaitu Sahabat Abu Bakar As-shiddiq ra, Sahabat
Umar bin Khattab ra, Sahabat Utsman bin Affan ra, dan
Sahabat Ali bin Abi Thalib ra.
FEB UNISNU JEPARA
GENERASI SESUDAH SAHABAT
Setelah generasi sahabat, tugas melanjutkan perjuangan dan misi
Rasulullah SAW di lakukan oleh generasi baru yang disebut Tabiin
(para pengikut), selanjutnya terus berganti dari para tabiin kepada
imam mujtahidin, kepada para ulama shalihin dari zaman ke zaman.

Pengumpulan dan penyusunan catatan catatan ayat ayat Al-Quran


sampai jadi mushaf yang autentik diselesaikan di zaman sahabat.
Kemudian pengumpulan hadis dilakukan oleh para tabiin. Selanjutnya
seleksi, kategorisasi, sistematisasi garap dan diselesaikan oleh
generasi selanjutnya.

Setelah semua ilmu diperoleh dari generasi sebelumnya, lalu ilmu


itu disiarkan, didakwahkan dan lebih dari itu diamalkan kepada
masyarakat secara luas.
FEB UNISNU JEPARA
KARAKTERISTIK ASWAJA

Adapun Karakteristik Agama Islam yang paling Esensial :

1. Prinsip at-Tasamuh artinya jalan pertengahan, tidak tatharruf


(ekstrim) ke kanan atau ke kiri.
2. Sasaran rahmatan lil ‘alamin, artinya menyebar rahmat
kepada seluruh alam.

FEB UNISNU JEPARA


PENDIRI ALIRAN
AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH
1. ABU HASAN AL-ASY’ARI
Nama lengkapnya adalah ‘Ali Ibnu Isma’il ibnu
Ishaq ibnu Salim Ibnu Isma’il ibnu ‘Abdullah bin
Musa ibnu Bilal ibnu Abi Burdah ibnu Abi Musa
Al-Asy’ari atau sering disebut Abu Hasan Al-
Asy’ari. Imam Abu Hasan Al-Asy’ari lahir di
Bashrah pad tahun 260H/873M. dan wafat di
Baghdad pada tahun 324H/935M, disemayamkan
diantara Karkh dan pintu Basrah.

FEB UNISNU JEPARA


PENDIRI ALIRAN
AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH
ABU HASAN AL-ASY’ARI
POKOK-POKOK PIKIRAN AL –ASY’ARI (ASY’ARIYAH)
1. Allah memiliki 20 sifat.
2. Al-Qu’an adalah kalamullah bukan makhluk dalam arti diciptakan.
3. Manusia bisa melihat Allah besuk di akhirat.
4. Perbuatan manusia diciptakan oleh Allah SWT, namun manusia
mempunyai Kasab (Ikhtiar), sehingga menjadikan manusia selalu
berusaha secara kreatif dalam kehidupannya.
5. Orang mukmin melakukan dosa besar masih tetap mukmin.
6. Keadilan Allah : Allah memiliki kekuasaan mutlak atas
ciptaannya

FEB UNISNU JEPARA


PENDIRI ALIRAN
AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH
2. ABU MANSHUR AL-MATURIDI
Nama lengkapnya adalah Abu Mansur Muhammad ibn
Mahmud ibn Mahmud Al-Hanafi Al-Mutakallim Al-
Maturidi Al-Samarkandi . Imam Abu Manshur Al-Maturidi
lahir di Maturid, kota kecil di Samarkand, Wilayah
Transoxina Asia Tenggara, Sekarang disebut Uzbekistan
tahun lahir tidak diketahui secara pasti, perkiraan tahun
238H/853M dan wafat di Samarkand pada tahun
333H/944M.

FEB UNISNU JEPARA


PENDIRI ALIRAN
AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH
ABU MANSHUR AL-MATURIDI
TEOLOGI AL-MATURIDI
1. Akal dan Wahyu
Terkait dengan pemikiran Teologi, Al-Maturidi mendasarkan
pada Al-Qur’an dan Akal.
2. Perbuatan Manusia
Menurut Al-Maturidi perbuatan manusia adalah ciptaan allah
karena segala sesuatu dalam wujud ini adalah ciptaa-Nya.
3. Kekuasaan dan Kehendak Mutlak Allah
Perbuatan manusia dan segala sesuatu dalam wujud ini, yang baik
atau yang buruk adalah ciptaan Allah.

FEB UNISNU JEPARA


PENDIRI ALIRAN
AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH
ABU MANSHUR AL-MATURIDI
TEOLOGI AL-MATURIDI
4. Sifat Allah
Allah mempunyai sifat-sifat seperti sama’, bashar, dan
sebagainya.
5. Melihat Allah
Allah kelak diakhirat dapat dilihat dengan mata karena Allah
mempunyai wujud walaupun Immaterial.
6. Kalam Allah
Al-Maturidi membedakan antara kalam yang tersusun dengan
huruf dan bersuara dengan kalam nafsi (sabda yang sebenarnya
atau bermakna abstrak).

FEB UNISNU JEPARA


PENDIRI ALIRAN
AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH
ABU MANSHUR AL-MATURIDI
TEOLOGI AL-MATURIDI
7. Tentang Hikmah
Yang dimaksud dengan Hikmah adalah kebijaksanaan Allah,
dalam arti perpaduan dua keadaan yang di sebut ‘Adil (justice,)
Rahmat, dan Utama ( Fadl).
8. Sunnah Rasul
Salah satu sumber pengetahuan adalah Sunnah Rasul tapi perlu
sikap kritis terhadap isi (matan) dan rangkaian periwayatannya.
9. Pelaku Dosa Besar
Allah telah menjanjikan akan memberikan balasan kepada
manusia sesuai dengan perbuatannya.

FEB UNISNU JEPARA


TERIMA
KASIH

AWAL
FEB UNISNU JEPARA

Anda mungkin juga menyukai