IV, V, LAMP, II 14 Den - FK
IV, V, LAMP, II 14 Den - FK
BAB IV
Pada bab ini peneliti akan menguraikan seluruh hasil penelitian yang
mengenai upaya ibu sebagai orang tua tunggal dalam mendidik anak usia dini.
oleh peneliti dan hasil dokumentasi dengan arsip-arsip dan dokumen penelitian
yang berkaitan dengan upaya ibu sebagai orang tua tunggal dalam mendidik anak
Hasil penelitian dan pembahasan penelitian ini akan dibahas sesuai dengan
A. Hasil Penelitian
Penelitian
A. Hasil Penelitian
irigasi
Alam
Jurang
(M) jumlah penduduk Desa Permu Bawah 1173 Jiwa dengan jumlah
pada cara ibu sebagai orang tua tunggal mendidik anak usia dini.
Tabel 4.1 Jumlah anggota keluarga ibu sebagai orang tua tunggal
Dini
informan ibu doise berjumlah 3 orang dan yang masih berusia dini ada
1 orang anak, ibu cici berjumlah 1 orang anak dan masih berusia dini,
ibu septi berjumlah 1 orang anak dan masih berusia dini, dan ibu susi
pendidikan pada ibu sebagai orang tua tunggal dapat dilihat dari tabel
berikut ini :
67
informan ibu Doise tamat S1, ibu cici tamat SMA, ibu Septi tamat
memberikan pengaruh yang sangat besar pada cara ibu mendidik anak
tujuan tertentu yang dilakukan dengan cara yang baik dan benar.
Oleh sebab itu, uang tersebut harus berasal dari hasil kerja yang halal.
68
Bekerja yang halal adalah bekerja dengan cara-cara yang baik dan
benar.
layanannya.
pada ibu sebagai orang tua tunggal dapat dilihat dari tabel berikut ini :
pengaruh yang besar pada cara ibu mendidik anak karena pekerjaan
69
akan membatasi peran ibu sebagai kepala keluarga dan peran ibu
terjadi dalam hal ini apa yang menyebabkan seorang ibu sehingga ia
menjadi orang tua tunggal. Orang tua tunggal dapat terdiri dari ayah
pada ibu sebagai orang tua tunggal dapat dilihat dari tabel berikut ini :
meninggal pada tahun 2011 dengan usia anaknya saat itu 4 tahun, ibu
Cici karena bercerai pada tahun 2012 dengan usia anaknya saat itu 5
bulan, ibu Septi karena meninggal pada tahun 2012 dengan usia
anaknya saat itu 4 bulan, ibu Susi karena meninggal pada tahun 2013
70
dengan usia anaknya yang pertama 2,5 tahun dan usia anak kedua 4
1. Wawancara
penelitian pada hari, waktu dan tempat yang berbeda dimulai dari :
Doise Sukarti.
Susilawati
WIB s/d 14.45 WIB dengan informan ketiga yaitu, Ibu Cici
Yuriska.
10) Hari Jum’at, 24 Januari 2014 di ruang tamu rumah ibu susi
13) Hari Senin, 27 Januari 2014 di ruang tamu rumah ibu doise
14) Hari Selasa, 28 Januari 2014 di ruang tamu rumah ibu susi
2. Observasi
- Ruang tamu
- Ruang keluarga
- Ruang makan
- Dapur
Kepahiang.
75
7) Alat permainan
- Mainan anak
3. Dokumentasi
Kepahiang
telah diuraikan peneliti pada Bab I yaitu mulai dari cara ibu sebagai
orang tua tunggal menjaga kesehatan anak usia dini sejak dalam
ditanyakan kepada ibu sebagai orang tua tunggal yang memiliki anak
subjek penelitian yaitu ibu Doise, ibu Cici, ibu Septi dan ibu Susi.
pertumbuhan anak ?
Hasil wawancara
anak?”
kepada ibu ibu Cici. Wawancara dilakukan pada hari jum’at tanggal
78
“ Saya biasanya agar gizi anak saya terpenuhi dengan makan yang
teratur, banyak makan sayuran, buah, susu walaupun sebenarnya
saya kurang suka dengan susu, kalau untuk membeli buah kadang
tidak rutin tapi kalau lagi ada uang lebih saya belikan anak saya
buah”.
kepada ibu ibu Septi. Wawancara dilakukan pada hari sabtu tanggal
kepada ibu ibu Susi. Wawancara dilakukan pada hari kamis tanggal
buah, susu, serta istirahat yang teratur walau untuk memenuhi hal
Hasil wawancara
kepada ibu ibu Cici. Wawancara dilakukan pada hari jum’at tanggal
kepada ibu ibu Septi. Wawancara dilakukan pada hari sabtu tanggal
kepada ibu ibu Susi. Wawancara dilakukan pada hari kamis tanggal
Hasil Observasi
tanggal 3 februari 2014 pada pukul 08.00 Wib s/d selesai di rumah
KADES Desa Permu. Bahwa ibu Doise, ibu Cici, Ibu Septi memang
Hasil Dokumentasi
hari senin tanggal 3 Februari 2014, pukul 08.00 s/d selesai di rumah
keluarga mereka.
Hasil wawancara
calon bayi ?”
“Bagi saya anak dan keluarga adalah segalanya jadi otomatis saya
selalu memperhatikan kesehatan saya dan anak saya ”
82
kepada ibu ibu Cici. Wawancara dilakukan pada hari jum’at tanggal
kepada ibu ibu Septi. Wawancara dilakukan pada hari sabtu tanggal
kepada ibu ibu Susi. Wawancara dilakukan pada hari kamis tanggal
disimpulkan bahwa ibu sebagai orang tua tunggal juga merasa bahwa
utama karena apabila sakit maka pengawasan untuk anak juga akan
Hasil wawancara
kepada ibu Doise pada Tanggal 15 januari 2014 pukul 13.45 WIB di
kepada ibu ibu Cici. Wawancara dilakukan pada hari jum’at tanggal
kepada ibu ibu Septi. Wawancara dilakukan pada hari sabtu tanggal
kepada ibu ibu Susi. Wawancara dilakukan pada hari kamis tanggal
Hasil wawancara
kepada ibu ibu Cici. Wawancara dilakukan pada hari jum’at tanggal
kepada ibu ibu Septi. Wawancara dilakukan pada hari sabtu tanggal
“Ya anak saya mendapat ASI yang cukup, bahkan saat saya ada
jadwal kuliah kan anak saya dititipkan dirumah nenek jadi kalau jam
istirahat saya pulang kerumah untuk memberi ASI pada anak saya”
kepada ibu ibu Susi. Wawancara dilakukan pada hari kamis tanggal
86
“Saat anak pertama ASI saya memang sedikit tapi saya berusaha
menambah ASI saya dengan makan sayuran yang dapat menambah
ASI alhasil saya dapat mencukupi ASI untuk anak saya, dan untuk
anak kedua sekarang alhamdullah ASI saya lancar. Kemudian saat
saya sedang berkerja saya sudah siapkan ASI kedalam botol”
disimpulkan bahwa ibu sebagai orang tua tunggal menyadari ASI itu
berangkat kerja.
Hasil wawancara
kepada ibu ibu Cici. Wawancara dilakukan pada hari jum’at tanggal
kepada ibu ibu Septi. Wawancara dilakukan pada hari sabtu tanggal
2014, Pukul 14.15 Wib s/d selesai yang bertempat di ruang keluarga
“Anak saya yang pertama itu agak susah makan jadi saya mengganti
setiap hari agar anak saya mempunyai nafsu makan agar gizi nya
dapat terpenuhi walau makanya agak susah”
Hasil observasi
Januari sampai 30 januari 2014 pukul 14.50 Wib s/d selesai di ruang
makanan yang sehat dan beragam kepada anaknya, selain itu dilihat
dari kondisi anak juga sehat dan perkembangan mereka juga berjalan
Hasil Dokumentasi
tanggal 15-30 Januari 2014, pukul 15.00 s/d selesai di rumah ibu
foto saat ibu memberikan makan pada anak, ada dan terlampir di
belakang.
89
Hasil Wawancara
sama kepada ibu ibu Cici. Wawancara dilakukan pada hari jum’at
tanggal 17 januari 2014, Pukul 14.25 Wib s/d selesai yang bertempat
“Saya selalu sedia obat dirumah jadi ketika anak saya sakit
langsung saya beri obat tapi jika tidak sembuh langsung dibawa
berobat kedokter”
kepada ibu ibu Septi. Wawancara dilakukan pada hari sabtu tanggal
kepada ibu ibu Susi. Wawancara dilakukan pada hari kamis tanggal
“Saya paling khawatir saat anak saya sakit jadi saya selalu sedia
obat di rumah sehingga saat malam tiba-tiba dia sakit langsung
diberi obat, tapi jika tidak ada perubahan langsung dibawa berobat
kedokter atau bidan”
Hasil Dokumentasi
18 januari 2014 pukul 15.00 Wib s/d selasai di rumah ibu sebagai
91
sakit.
Hasil Wawancara
“Saya lihat dulu anak saya jika sakitnya parah ya langsung saya
bawa kedokter”
Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama
kepada ibu ibu Cici. Wawancara dilakukan pada hari jum’at tanggal
“Saya berikan dulu obat yang ada tapi jika udah parah ya langsung
di bawa berobat kedokter”
Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama
kepada ibu ibu Septi. Wawancara dilakukan pada hari sabtu tanggal
kepada ibu ibu Susi. Wawancara dilakukan pada hari kamis tanggal
“Ya lihat kondisi jika sakit malam tunggu sampai siang baru bawa
kedokter tapi jika sudah parah langsung dibawa kedokter”
kedokter jika melihat kondisi anak tidak juga membaik setelah diberi
yang tiada.
d) Ibu sebagai orang tua tunggal memilih orang yang ahli dan
yang mahal.
94
dirumah.
sakit.
dini.
yang memiliki anak usia dini. Untuk mengetahui hal tersebut peneliti
mewawancarai subjek penelitian yaitu ibu Doise, ibu Cici, ibu Septi
Hasil Wawancara
kepada ibu Doise pada Tanggal 19 januari 2014 pukul 13.20 WIB di
“Selain tugas saya seorang ibu tapi saya juga harus bekerja untuk
memenuhi kebutuhan anak saya jadi saya tidak selalu mengasuh
anak saya, saat saya bekerja anak saya titipkan di TPA”
Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama
kepada ibu ibu Cici. Wawancara dilakukan pada hari selasa tanggal
21 januari 2014, Pukul 13.20 Wib s/d selesai yang bertempat di teras
kepada ibu ibu Septi. Wawancara dilakukan pada hari rabu tanggal
“Tidak sesalu saya yang mengasuh anak saya, saya juga masih
melanjutkan kuliah saya jadi pada saat saya kuliah anak saya diasuh
oleh nenek saya”
Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama kepada ibu
2014, Pukul 13.20 Wib s/d selesai yang bertempat di teras rumah ibu
doise.
“Saya juga memiliki tugas menjadi guru, jadi saya tidak selalu
mengasuh anak saya. Jika saya kesekolah anak saya yang pertama
96
dititipkan di TPA tapi anak saya yang kecil diasuh dengan orang tua
saya”
Hasil Wawancara
kepada ibu Doise pada Tanggal 19 januari 2014 pukul 13.35 WIB di
kepada ibu ibu Cici. Wawancara dilakukan pada hari selasa tanggal
21 januari 2014, Pukul 13.35 Wib s/d selesai yang bertempat di teras
kepada ibu ibu Septi. Wawancara dilakukan pada hari rabu tanggal
kepada ibu ibu Susi. Wawancara dilakukan pada hari senin tanggal
20 januari 2014, Pukul 13.35 Wib s/d selesai yang bertempat di teras
mereka bermain kecuali jika ibu sebagai orang tua tunggal sedang
kebutuhan hidup.
98
Hasil observasi
Januari sampai 22 januari 2014 pukul 14.50 Wib s/d selesai di rumah
Hasil Dokumentasi
tanggal 19-22 Januari 2014, pukul 15.00 s/d selesai di rumah ibu
belakang.
Hasil Wawancara
kepada ibu Doise pada Tanggal 19 januari 2014 pukul 13.45 WIB di
untuk anak?”
kepada ibu ibu Cici. Wawancara dilakukan pada hari selasa tanggal
21 januari 2014, Pukul 13.45 Wib s/d selesai yang bertempat di teras
“Ya saya temani anak saya nonton yang pasti juga saya pilihkan
tontonan yang pas untuk anak saya”
Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama
kepada ibu ibu Septi. Wawancara dilakukan pada hari rabu tanggal
kepada ibu ibu Susi. Wawancara dilakukan pada hari senin tanggal
20 januari 2014, Pukul 13.45 Wib s/d selesai yang bertempat di teras
“Ya saya temani apa lagi anak saya kan masih kecil, harus ditemani
sekarang banyak sekali tontonan yang tidak baik untuk anak perlu
pngawasan”
mereka bermain kecuali jika ibu sebagai orang tua tunggal sedang
kebutuhan hidup.
Hasil observasi
Januari sampai 22 januari 2014 pukul 13.20 Wib s/d selesai di rumah
Hasil Dokumentasi
tanggal 19-22 Januari 2014, pukul 13.20 s/d selesai di rumah ibu
belakang.
Hasil Wawancara
“Saya membiarkan anak saya memilih mainan yang anak suka tetapi
tetapdalam pengawasan saya, jika saya pikir mainan itu berbahaya
ya saya melarang anak saya untuk memainkanya”
Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama
kepada ibu ibu Cici. Wawancara dilakukan pada hari selasa tanggal
102
21 januari 2014, Pukul 14.05 Wib s/d selesai yang bertempat di teras
“Anak saya memilih mainan sendiri tapi saya larang misalnya dia
memilih mainan yang berbahaya, misalnya pisau atau apalah”
Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama
kepada ibu ibu Septi. Wawancara dilakukan pada hari rabu tanggal
kepada ibu ibu Susi. Wawancara dilakukan pada hari senin tanggal
20 januari 2014, Pukul 14.05 Wib s/d selesai yang bertempat di teras
“Selalu saya biarkan anak saya memilih mainan tapi tetap diawasi
jangan sampai anak memaikan mainan yang berbahaya”
anak.
Hasil observasi
mainan untuk anak tapi ibu sebagai orang tua tunggal tetap
Hasil Dokumentasi
tanggal 19-22 Januari 2014, pukul 13.20 s/d selesai di rumah ibu
belakang.
Hasil Wawancara
kepada ibu ibu Cici. Wawancara dilakukan pada hari selasa tanggal
21 januari 2014, Pukul 14.15 Wib s/d selesai yang bertempat di teras
“ya saya pilihkan tapi kalu dia main dengan seumuran dia ya ngak
apa-apa”
Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama
kepada ibu ibu Septi. Wawancara dilakukan pada hari rabu tanggal
kepada ibu ibu Susi. Wawancara dilakukan pada hari senin tanggal
20 januari 2014, Pukul 14.15 Wib s/d selesai yang bertempat di teras
Hasil observasi
Januari sampai 22 januari 2014 pukul 13.20 Wib s/d selesai di rumah
tetapi dari pengamatan saya ibu sebagai orang tua tunggal tidak
memilihkan teman anak jika anak bermain dengan anak yang masih
Hasil Dokumentasi
tanggal 19-22 Januari 2014, pukul 13.20 s/d selesai di rumah ibu
dan perkembangan untuk anak terutama pola pikir dan tingkah laku
Hasil Wawancara
anak?”
kepada ibu ibu Cici. Wawancara dilakukan pada hari selasa tanggal
21 januari 2014, Pukul 14.25 Wib s/d selesai yang bertempat di teras
“Kalau saya pergi tidak pernah lama-lama jadi anak saya tetap
tekontrol”
Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama
kepada ibu ibu Septi. Wawancara dilakukan pada hari rabu tanggal
“Saat saya kuliah saya tidak menghubungi lewat telpon tapi karena
tempat kuliah saya tidak jauh dari rumah saat jam istirahat saya
pulang kerumah untuk menjenguk anak saya dan memberikan ASI”
Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama
kepada ibu ibu Susi. Wawancara dilakukan pada hari senin tanggal
20 januari 2014, Pukul 14.25 Wib s/d selesai yang bertempat di teras
kepala keluarga.
Hasil Dokumentasi
tanggal 19-22 Januari 2014, pukul 13.20 s/d selesai di rumah ibu
belakang.
Hasil Wawancara
kepada ibu ibu Cici. Wawancara dilakukan pada hari selasa tanggal
21 januari 2014, Pukul 14.35 Wib s/d selesai yang bertempat di teras
“Selalu saya ajak anak saya untuk berinteraksi, malah anak saya itu
aktif sekali maunya berbicara terus”
Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama
kepada ibu ibu Septi. Wawancara dilakukan pada hari rabu tanggal
“Ya saya ajak anak saya berkomunikasi terus agar anak saya lancar
bicara”
Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama
kepada ibu ibu Susi. Wawancara dilakukan pada hari senin tanggal
20 januari 2014, Pukul 14.35 Wib s/d selesai yang bertempat di teras
mengembangkan bahasanya.
Hasil observasi
Januari sampai 30 Januari 2014 pukul 13.15 Wib s/d selesai di rumah
berinteraksi, jadi tidak heran seperti anak ibu septi senang sekali
bermain dengan saya. Apalagi anak ibu susi saya gendong juga mau.
Coba jika anak tidak dibiasakan untuk berinteraksi pasti takut untuk
Hasil Dokumentasi
tanggal 15-30 Januari 2014, pukul 13.15 s/d selesai di rumah ibu
anak.
orang tua tunggal yang memiliki anak usia dini. Untuk mengetahui
disukai anak?
113
Hasil Wawancara
“Saya selaku orang tua apalagi sekarang bapaknya tidak ada lagi
pasti hanya saya yang paling dekat dengan anak, ya anak saya
selalu cerita dengan saya. Kalau dia berpendapat saya dengar tapi
jika kehendak anak tidak sesuai saya kasih alasan yang tepat”
Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama
kepada ibu ibu Cici. Wawancara dilakukan pada hari selasa tanggal
“Ya pasti saya menciptakan kondisi yang nyaman untuk anak saya
agar perkembangan anak saya lancar”
Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama
kepada ibu ibu Septi. Wawancara dilakukan pada hari rabu tanggal
kepada ibu ibu Susi. Wawancara dilakukan pada hari senin tanggal
Hasil observasi
Januari sampai 30 Januari 2014 pukul 13.15 Wib s/d selesai di rumah
suasana yang kondusif agar anak merasa nyaman dan beta dirumah,
Hasil Dokumentasi
tanggal 15-30 Januari 2014, pukul 13.15 s/d selesai di rumah ibu
terlampir di belakang.
kondusif agar anak merasa nyaman dan beta dirumah, serta anak juga
Hasil Wawancara
“Saya selaku orang tua apalagi sekarang bapaknya tidak ada lagi
pasti hanya saya yang paling dekat dengan anak, ya anak saya
selalu cerita dengan saya. Kalau dia berpendapat saya dengar tapi
jika kehendak anak tidak sesuai saya kasih alasan yang tepat”
Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama
kepada ibu ibu Cici. Wawancara dilakukan pada hari selasa tanggal
“Saya selalu dengar anak saya cerita dan pendapat anak walau
terkadang pendapatnya tidak sesuai dengan pendapat saya, ya saya
beri alasan yang tepat sehingga anak saya mau menerima”
Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama
kepada ibu ibu Septi. Wawancara dilakukan pada hari rabu tanggal
kepada ibu ibu Susi. Wawancara dilakukan pada hari senin tanggal
“Ya saya dengar, apa lagi pendapatnya anak karena saya tidak mau
anak saya merasa kecewa”
Dari hasil wawancara yang telah diuraikan diatas dapat
tetap memberikan waktu untuk anak agar anak tidak merasa kecewa.
Hasil observasi
Januari sampai 30 Januari 2014 pukul 13.15 Wib s/d selesai di rumah
cerita dan keluhan anak, karena ibu merasa jika anak tidak dilayani
kesalahan ?
Hasil Wawancara
melakukan kesalahan?”
118
“Kalau diberi sanksi itu tidak tapi sekedar teguran dan ancaman
saja”
Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama
kepada ibu ibu Cici. Wawancara dilakukan pada hari selasa tanggal
“Tidak saya beri sanksi tapi saya beri teguran jika anak saya tidak
juga mendengar ya saya berikan ancaman-ancaman saja agar anak
sedikit takut”
Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama
kepada ibu ibu Septi. Wawancara dilakukan pada hari rabu tanggal
“Saya beri teguran saja, kalau sanksi pasti tidak karena anak kan
masih kecil”
Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama
kepada ibu ibu Susi. Wawancara dilakukan pada hari senin tanggal
“Saya tidak memberikan sanksi paling cuma saya beri teguran saja”
Hasil observasi
Januari sampai 30 Januari 2014 pukul 13.15 Wib s/d selesai di rumah
yang terbaik untuk anak, bahkan jika anak melakukan kesalahan ibu
teguran saja.
anak tidak merasa bersalah atas apa yang dia lakukan. Terkadang apa
yang menurut kita salah dan berbahaya untuk anak ada baiknya juga
kepada anak?
Hasil Wawancara
kepada ibu ibu Cici. Wawancara dilakukan pada hari selasa tanggal
“Saya memberikan kasih sayang yang lebih untuk anak saya agar
anak saya merasa cukup hanya dengan keberadaan saya”
Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama
kepada ibu ibu Septi. Wawancara dilakukan pada hari rabu tanggal
“Ya saya memberikan perhatian dan kasih sayang yang cukup untuk
menggantikan bapaknya walau saya tau peran bapak itu sangat
dibutuhkan oleh anak saya”
Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama
kepada ibu ibu Susi. Wawancara dilakukan pada hari senin tanggal
Hasil observasi
Januari sampai 30 Januari 2014 pukul 13.15 Wib s/d selesai di rumah
yang terbaik untuk anak, ibu selalu memberikan kasih sayang yang
anaknya, walau ibu sedang bekerja ibu tetap berusaha ada untuk
anaknya.
anak tidak merasa bersalah atas apa yang dia lakukan. Terkadang apa
yang menurut kita salah dan berbahaya untuk anak ada baiknya juga
Hasil Wawancara
kepada ibu ibu Cici. Wawancara dilakukan pada hari selasa tanggal
“Walau anak saya tidak saya titipkan di TPA tapi di rumah saya
membiasakan anak saya untuk belajar, ya dengan buku-buku yang
saya beli di toko buku”
Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama
kepada ibu ibu Septi. Wawancara dilakukan pada hari rabu tanggal
124
kepada ibu ibu Susi. Wawancara dilakukan pada hari senin tanggal
Hasil observasi
Januari sampai 30 Januari 2014 pukul 13.15 Wib s/d selesai di rumah
Hasil Dokumentasi
tanggal 15-30 Januari 2014, pukul 13.15 s/d selesai di rumah ibu
dibelakang.
yang lain ?
Hasil Wawancara
“Bagi saya anak itu sama saja tidak ada pembandingan antara anak
satu dengan anak yang lain semua sama”
Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama
kepada ibu ibu Cici. Wawancara dilakukan pada hari selasa tanggal
“Tidak ada pembandingan apa lagi anak saya juga anak tunggal”
kepada ibu ibu Septi. Wawancara dilakukan pada hari rabu tanggal
127
“Saya tidak membandingkan anak saya dengan anak lain, karena itu
tidak baik untuk anak”
Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama
kepada ibu ibu Susi. Wawancara dilakukan pada hari senin tanggal
kepada anak ?
128
Hasil Wawancara
“Ya dimulai dengan melatih anak untuk berkata jujur apa adanya
saja, sopan santun dengan kakak-kakaknya yang pasti dimulai
dengan sikap mencontohkan hal-hal yang baik kepada anak
mengajarkan anak saya doa-doa seperti doa tidur, doa makan”
Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama
kepada ibu ibu Cici. Wawancara dilakukan pada hari selasa tanggal
kepada ibu ibu Septi. Wawancara dilakukan pada hari rabu tanggal
“Ya dengan berkata jujur, memberi contoh yang baik saja kepada
anak, mengajarkan anak saya doa-doa seperti doa tidur, doa
makan”
Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama
kepada ibu ibu Susi. Wawancara dilakukan pada hari senin tanggal
“Biasanya anak itu meniru perbuatan orang tuanya jadi saya selaku
orang tua memberikan contoh moral yang baik untuk anak saya
dengan berkata lembut dan sopan, kemudian saya mengajarkan
anak saya doa-doa seperti doa tidur, doa makan”
Dari hasil wawancara yang telah diuraikan diatas dapat
Hasil observasi
Januari sampai 30 Januari 2014 pukul 13.15 Wib s/d selesai di rumah
Hasil Dokumentasi
tanggal 15-30 Januari 2014, pukul 13.15 s/d selesai di rumah ibu
mereka anut. Dengan memberikan cotoh yang baik kepada anak akan
membentuk pribadi anak yang baik juga, berkata sopan santun dan
Hasil Wawancara
tentang bakat yang cocok untuk anak ibu peneliti mewancarai subjek
“Anak saya kan saya titipkan di TPA jadi saya dapat menanyakan
kepada gurunya apa kebiasaan anak saya”
Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama
kepada ibu ibu Cici. Wawancara dilakukan pada hari selasa tanggal
“Saya lihat dari kebiasaan dan hobbi anak saya, kemudian saya
juga bertanya dengan orang tua saya”
Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama
kepada ibu ibu Septi. Wawancara dilakukan pada hari rabu tanggal
kepada ibu ibu Susi. Wawancara dilakukan pada hari senin tanggal
132
mencarikan bakat yang cocok untuk anak agar anak memiliki masa
hobbi anak.
sebagai berikut :
Hasil Wawancara
kepada ibu ibu Cici. Wawancara dilakukan pada hari selasa tanggal
kepada ibu ibu Septi. Wawancara dilakukan pada hari rabu tanggal
kepada ibu ibu Susi. Wawancara dilakukan pada hari senin tanggal
usia dini?
Hasil Wawancara
kepada ibu ibu Cici. Wawancara dilakukan pada hari selasa tanggal
kepada ibu ibu Septi. Wawancara dilakukan pada hari rabu tanggal
“Saya selaku ibu dengan kesibukan kuliah jadi waktu yang diberikan
kepada anak agak berkurang”
Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama
kepada ibu ibu Susi. Wawancara dilakukan pada hari senin tanggal
28 januari 2014, Pukul 16.10 Wib s/d selesai yang bertempat di teras
rumahnya.
ketika kondisi fisik ibu kurang sahat dan kesibukan dalam berkerja
tersebut.
Hasil Wawancara
kepada ibu ibu Cici. Wawancara dilakukan pada hari selasa tanggal
“Sifat anak saya yang keras membuat saya harus lebih bersabar,
sehingga kondisi badan saya kadang kurang sehat”
Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama
kepada ibu ibu Septi. Wawancara dilakukan pada hari rabu tanggal
kepada ibu ibu Susi. Wawancara dilakukan pada hari senin tanggal
28 januari 2014, Pukul 16.25 Wib s/d selesai yang bertempat di teras
rumahnya.
orang tua tunggal dalam mendidik anak usia dini, yang menjadi
dengan ibu Cici sifat anaknya yang keras membuat ia harus lebih
dapat penulis simpulkan bahwa ibu sebagai orang tua tunggal juga
menghadapi hambatan daam mendidk anak usia dini dan faktor yang
waktu bersama anak menjadi sedikit serta karena kesibukan itu dapat
inisial responden yaitu : Ibu Doise, ibu Cici, ibu Septi, ibu Susi,
mungkin.
yang dijalani”.
Hasil Wawancara
Apa saja hambatan yang ibu hadapi dalam mendidik anak usia
142
kepada ibu ibu Cici. Wawancara dilakukan pada hari selasa tanggal
kepada ibu ibu Septi. Wawancara dilakukan pada hari rabu tanggal
“Saya selaku orang tua harus bisa sabar dalam menghadapi situasi
dan kondisi dalam menghadapi anak saya”
Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama
kepada ibu ibu Susi. Wawancara dilakukan pada hari senin tanggal
143
28 januari 2014, Pukul 16.40 Wib s/d selesai yang bertempat di teras
rumahnya.
hambatan yang ada selaku orang tua harus memberikan hal yang
dan anak, berusaha selalu memahami sifat dan karakter anak, selaku
orang tua harus bisa sabar dalam menghadapi situasi dan kondisi
hambatan dalam mendidik anak usia dini, ibu sebagai orang tua
anak.
144
diinginkan.
menjadi jenuh.
145
paling utama, karena ibu sebagai orang tua menyadari apabila sakit
terhambat.
0-8 tahun. Anak usia dini adalah kelompok anak yang berada
yaitu (a) masa bayi lahir sampai 12 bulan, (b) masa toddler (batita)
usia 1-3 tahun, (c) masa prasekolah usia 3-6 tahun, (d) masa kelas
anak.
minyak sayuran.
kompleks.
yang ada, dapat disimpulkan bahwa cara ibu sebagai orang tua
Kepahiang sudah dilakukan sesuai teori yang ada, cara ibu sebagai
orang tua tunggal dalam menjaga kesehatan anak usia dini sama
kesehatan anak saja yang utama tetapi kesehatan ibu juga penting.
Tetapi berbeda dengan ibu sebagai orang tua tunggal, ibu sebagai
orang tua tunggal harus menjaga kesehatan anak dan dirinya tanpa
pola asuh yang demokratis kepada anak saat anak memilih mainan
yang anak sukai dan minati, tetapi tetap dalam konteks pengawasan
proses pembentukan tingkah laku, pola pikir pada anak usia dini.
kehidupan sekitarnya.
acara televisi untuk orang dewasa saat anda bersama buah hati.
terganggu.
(Http://www.styliesinfo.com/2013/04/perlunya-pengawasan-
perkembangan.html)
yang ada, dapat disimpulkan bahwa cara ibu sebagai orang tua
dilakukan sesuai teori yang ada, cara ibu sebagai orang tua tunggal
yang masih mempunyai suami, hanya saja ibu sebagai orang tua
dari suami. Dalam keluarga yang utuh seorang suami atau ayah
dengan keluarga yang tidak utuh seperti hanya memiliki ayah atau
ibu saja. Seperti ibu sebagai orang tua tunggal harus melakukan
moral, agama.
agar anak merasa nyaman dan beta dirumah, serta anak juga
dapat membantu melatih kosa kata dan bahasa anak serta dapat
merasa bersalah atas apa yang dilakukan dan takut untuk memulai
kebudayaan tertentu.
yang lebih baik dari segi Kognitif, Afektif, dan Psikomotor. Setiap
masih usia dini lebih dekat dengan ibu bila dibandingkan dengan
kreatifitasnya.
sayang.
kandungan.
akan lebih mudah diserap anak sejak usia lahir hingga enam
tahun.
159
telapak kaki ibu”. Ibu adalah lingkungan pertama dan paling dini
yakni surga masa depan seorang anak akan sangat ditentukan oleh
tiba di surga masa depan yang gemilang maka ibu adalah orang
lagi bagi ibu yang berprofesi ganda, sebagai kepala keluarga dan
teori yang ada, dapat disimpulkan bahwa cara ibu sebagai orang
besar sudah sama dengan teori yang ada, hanya saja metode yang
yang tersedia.
mungkin.
yang dijalani”.
pencapaian tujuan.
antara lain :
dijalani”.
mendidik anak usia dini, ibu sebagai orang tua tunggal dapat
anak.
diinginkan.
menjadi jenuh.
kalau yang terjadi tidak sesuai argument kita tetap akan terjadi
tersebut.(hhtp://ceritaindahuntuklelaki.blogspot.com/2009/11/peng
ertian-dari-konflik-keputusan-dan.html).
165
dalam mendidik anak usia dini, ibu sebagai orang tua tunggal dapat
anak.
diinginkan.
menjadi jenuh.
BAB V
A. Kesimpulan
orang tua tunggal dalam mendidik anak usia dini di Desa Permu Bawah
disimpulkan bahwa :
1. Cara ibu sebagai orang tua tunggal menjaga kesehatan anak usia
tiada.
program posyandu.
sedang sakit.
4) Ibu sebagai orang tua tunggal memilih orang yang ahli dan
2. Cara ibu sebagai orang tua tunggal mengawasi anak usia dini
keluarga.
168
perkembangan anak.
hobbi anak.
4. Dalam mendidik anak usia dini ibu sebagai orang tua tunggal
mungkin.
lain :
171
anak.
diinginkan.
menjadi jenuh.
B. Saran
1. Ibu sebagai orang tua tunggal dalam menjaga kesehatan anak sejak
fisik, emosional, mental, dan sosial anak. Selain itu hendaknya ibu
yang baik untuk anaknya. Kemudian pada tahap ini sebaiknya ibu
menitipkan anak pada lembaga seperti PAUD agar anak juga bisa
rumah.
keluarga bukan hanya untuk mencari nafkah saja tetapi juga untuk
mendidik anak karena anak tidak hanya butuh kasih saying seorang
kebutuhan anaknya terkhusus untuk ibu Cici dan Ibu septi yang
penelitiannya.
174
DAFTAR PUSTAKA
Anwar dan ahmad. Arsyad. 2009. Pendidikan Anak Usia Dini (panduan praktis
untuk ibu dan calaon ibu). Bandung : CV. Alfabeta.
Adien, Nine Maulana dan Ach. Saifullah. 2005. Melejitkan Potensi Kecerdasan
Anak. Jogjakarta: Kata Hati.
Darmani, Lili. 2009. Upaya Orang Tua Dalam Menumbuhkan Minat Baca Anak.
Skripsi(tidak diterbitkan): Universitas Bengkulu.
Hartati, Sofia. 2005. Perkembangan Belajar Pada Anak Usia Dini. Jakarta.
Dapartemen
Hijriyenti. 2011. Pola Asu Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak Usia Remaja
12-19 Tahun.Skripsi (tidak diterbitkan) : Universitas Bengkulu.
Http://doktersehat.com/cara-meningkatkan-kecerdasan-bayi-sejak-dalam-
kandungan/#ixzz2kVSma0Ok
Http://www.styliesinfo.com/2013/04/perlunya-pengawasan-perkembangan.html
Http://www.styliesinfo.com/2013/04/perlunya-pengawasan-perkembangan.html
Hhtp://ceritaindahuntuklelaki.blogspot.com/2009/11/pengertian-dari-konflik-
keputusan-dan.html
Http://yeninaakmal.wordpress.com/2013/06/11/analisis-survey-bekal-makanan
untuk-anak-tk-dan-pemahaman-orang-tua-tentang-gizi-penelitian-survey-
di-paud-non-formal-di-di-wilayah-jakarta-timur/
Nurani Yulianai, Sujiono. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.
Jakarta: PT. Indeks.
175
Rustamaji, Bambang. 2003. Pola Asuh Ibu Rumah Tangga Petani. Skripsi (tidak
diteritkan): Universitas Bengkulu.
Theresia, Rina. 2002. Pola Pengasuhan Anak Pada Masyarakat Karo. Skripsi(
tidak diterbitkan): Universitas Bengkulu.
Wulandari, Retno. 2006. Peran Ibu Bekerja Dalam Prestasi Belajar Anak,skripsi
(tidak diterbitkan): Universitas Bengku
176
177
LAMPIRAN I
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
TEKNIK PENGUMPULAN
TUJUAN DATA Subyek
NO DESKRIPSI Ket
PENELITIAN Wawan- Obser- Dokumen Penelitian
cara vasi -tasi
1. Mengetahui cara ibu 1. Bagaimana ibu memenuhi makanan Ibu sebagai
sehari-hari untuk pertumbuhan anak? orang tua
sebagai orang tua
tunggal
tunggal menjaga 2. Apakah ibu memperhatikan kesehatan Di Desa
ibu dan calon bayi ? Permu bawah
kesehatan anak usia
Kecamatan
dini. 3. Ketika ibu melahirkan siapa yang Kepahiang
membantu persalinan ibu ? Kabupaten
Kepahiang
4. Apakah anak ibu mendapatkan ASI
yang cukup ?
5. Apakah ibu memberikan menu makan
yang sehat dan beragam pada anak?
2. Mengetahui cara ibu 1. Apakah ibu mengasuh anak setiap Ibu sebagai
waktu ? orang tua
sebagai orang tua
tunggal
tunggal melakukan 2. Apakah ibu menemani anak saat Di Desa
pengawasan anak usia bermain ? Permu bawah
dini. 3. Pada saat menonton TV apakah ibu Kecamatan
menemani anak dan memilihkan
Kepahiang
tontonan yang pas untuk anak ?
Kabupaten
4. Memilihkan mainan untuk anak Kepahiang
atau memberikan semua mainan
yang anak suka ?
5. Apakah ibu memilih teman anak
untuk bermain ?
Lampiran II
PANDUAN WAWANCARA
Ibu Sebagai Orang Tua Tunggal
A. Untuk data cara ibu sebagai orang tua tunggal menjaga kesehatan anak
usia dini.
14.Apakah ibu memberikan menu makan yang sehat dan beragam pada anak?
15.Apa yang ibu lakukan ketika anak terbangun ditengah malam karena sakit?
19. Pada saat menonton TV apakah ibu menemani anak dan memilihkan
tontonan yang pas untuk anak ?
182
20. Memilihkan mainan untuk anak atau memberikan semua mainan yang
anak suka ?
24. Apakah ibu menciptakan suasana yang kondusif atau disukai anak ?
27. Bagaimana ibu memberikan kasih sayang yang cukup kepada anak ?
29. Apakah ibu membending-bandingkan anak ibu dengan anak yang lain ?
30. Bagaimana ibu mengenalkan sikap moral dan agama kepada anak ?
31. Bagaimana ibu mencari informasi tentang bakat yang cocok untuk anak
ibu ?
33.Apa saja hambatan yang ibu hadapi dalam mendidik anak usia dini ?
E. Upaya yang dilakukan ibu sebagai orang tua tunggal untuk mengatasi
hambatan dalam mendidik anak usia dini.
35. Apakah upaya ibu sebagai orang tua tunggal untuk mengatasi hambatan
yang dihadapi dalam mendidik anak usia dini ?
183
Lampiran III
PEDOMAN OBSERVASI
KADES
Kabupaten Kepahiang
Deskripsi Hasil
No Aspek Yang Diobservasi Keterangan
Penelitian
1. Kondisi Rumah
a. Ruang tamu
c. Ruang makan
d. Dapur
makanan anak.
memilihkan teman.
tunggal memberikan
- Mainan anak
185
Lampiran IV
PEDOMAN DOKUMENTASI
Kabupaten Kepahiang
1. Keterangaan
(bercerai atau
meninggal dunia)
2. Buku Posyandu
4. Foto Kondisi
tunggal
6. Foto obat-obatan
anak
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201