Anda di halaman 1dari 17

HASIL PENELITIAN

DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN


AGAMA ANAK DI NEGERI WAKAL KECEMATAN LEIHITU
KABUPATEN MALUKU
TENGAH

Oleh :
Samad Makatita
NIM. 0140301074
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga menurut para pendidikan merupakan lapangan
pendidikan yang pertama dan pendidikannya adalah orang tua. Mereka
pendidik bagi anak-anaknya karena secara kodrat ibu dan bapak
diberikan anugrah oleh allah berupa naluri orang tua. Denagan naluri ini
timbul rasa kasih sayang kepada anak. Kasih sayang orang tua bersifat
menghangatkan, memberi rasa aman, mampu mengembangkan
kepribadian, menanamkan disiplin, memberikan arahan dan dorongan
serta bimbingan agar anak berani dan mampu dalam mengahadapi
kehidupan.
Agama sebagai pondasi yang dapat membentengi anak agar
ketika ia remaja maupun dewasa nantinya dapat mengfilter segala yang
buruk. Di dalam mendidik anak, orang tua harus betul-betul mampu
memilih suatu metode yang tepat serta dapat berpengaruh positif
terhadap tingkat perkembangan anak.
Perceraian menurut UU No.1 Tahun 1974 tentang perkawinan
pasal 39 ayat 1 perceraian hanya dapat dilakukan di depan sidang
pengadilan setelah pengadilan yang bersangkutan berusaha dan tidak
berhasil mendamaikan kedua belah pihak. Banyaknya perceraian
yang terjadi dianatara pasangan suami istri disebabkan karena
mereka sudah tidak dapat membina hubungan perkawinan dan
rumah tangga lagi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa penyebab terjadinya perceraian orang tua di Desa Wakal
Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah?
2. Bagaimana pendidikan agama anak dalam keluarga sebelum
terjadinya perceraian oarang tua di Desa Wakal Kecamatan Leihitu
Kabupaten Maluku Tengah?
3. Bagaimana dampak negative perceraian orang tua terhadap
pendidikan agama anak dalam keluarga di Desa Wakal Kecamatan
Leihitu Kabupaten Maluku Tengah?
Tujuan
1. Mengetahui penyebab terjadinya perceraian orang tua di Desa Wakal
Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah
2. Mengetahui pendidikan agama anak dalam keluarga sebelum terjadinya
perceraian orang tua di Desa Wakal Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku
Tengah
3. Mengetahui dampak negative perceraian orang tua terhadap pendidikan
agaman anak dalam keluarga di Desa Wakal Kecamatan Leihitu Kabupaten
Maluku Tengah

Kegunaan Penelitian
1. Dapat memberikan sumbangan dan informasi yang bearti bagi
pengembangan keilmuan di bidang pendidikan dan psikologis anak.
2.Sumbangsi pemikiran tentang dampak perceraian orang tua terhadap
psikologis anak di Desa Wakal Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku
Tengah
3. Sebagai tambahan referensi dan bahan acuan untuk peneliti selanjutnya
bagi yang berminat dibidang pembahasan yang sama
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Perceraian Orang Tua


1. Perceraian Orang Tua
Cerai atau talak adalah melepaskan ikatan perkawinan atau putusnya
hubungan perkawinan antara suami dan istri dalam waktu tertantu atau
selamanya. Perceraian berwal dari kata dasar cerai dan mendapati awalan
“per” dan akhiran “an” yang mempunyai fungsi sebagai pembentukan kata
menjadi perceraian yang berarti perbuatan cerai.
2. Penyebab Perceraian
Ekonomi
Usia
Persoalan prinsip
Dukungan dari pihak keluarga
Dampak Perceraian
Dampak positif
Bagi mantan suami/istri merasa bebas dari tekanan,
kesengsaraan dan kekerasan
Mantan suami/istri bisa bekerja dan hasilnya untuk
dirinya sendiri dan anak
Anak menjadi lebih mandiri
Anak mempunyai kemampuan untuk bertahan
Beberapa anak menjadi lebih kaut dan bangkit
Dampak negative
Dampak yang terjadi pada umumnya untuk anak dan
orang tua adalah mantan suami/istri bertindak sebagai
oarang tua tunggal (single parent) bagi anak-anaknya,
melahirkan rasa traumatis pada anak, perubahan hidup
pada anak, kualitas hidup anak.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
 Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif yaitu data yang berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-
angka. Karena peneliti mengumpulkan data dengan melakukan
observasi, wawancara, dan di dukung oleh dokumentasi. Sedangkan
penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif. Maksud dari metode
deskriptif kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif
mengenai kata-kata lisan maupun tulisan.
B. Kehadiran Peneliti
 Kehadiran peneliti dalam penelitian kualitatif mutlak diperlukan karena
instrument dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Jadi,
di samping peneliti itu sebagai instrument penelitih juga sekaligus
sebagai pengumpulan data. Sedangkan instrument-isntrumen data
hanya bersifat sebagai pendukung saja. Sedangkan perang peneliti
dalam halini pengamatan penuh.
C. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
 Adapun lokasi penelitaian yaitu di Desa Wakal Kecamatan Leihitu
Kabupaten Maluku Tengah. Peneliti mengambil lokasi atau tempat ini
dengan pertimbangan mudah karena desa yang luas dan dubjek yang
sangat sesuai dengan profesi penulis.
 Waktu penelitian ini direncanakan pada bulan juni-juli samapai selesai.
D. Subyek Penelitian
 Subyek penelitian merupakan kasus atau orang yang diikuti sertakan
dalam penelitiannya yang diharapkan memiliki informasi dandapat
memberikan informasi dan dapat memberikan informasi.
E. Sumber Data
Data Primer
Data Sekunder
F. Prosedur Pengumpulan Data
Obsevasi
Wawancara
Dokumentasi
G. Analisis Data
Data yang diperoleh kemudian di analisa, analisa dalam penelitian ini akan
dilakukan sebelum dan setelah proses pengumpulan data.
Reduksi data
Penyajian data
Penarikan kesimpulan
H. Pengecekan Keabsahan Data
Keabsahan atau keaslian data mutlak diperlukan dalam penelitian jenis
kualitatif ini. Untuk menetapkan keabsahan (trustworthiness) data
diperlukan teknik memeriksaan. Dalam penelitian ini,
I. Tahap Penelitian
Tahap pra lapangan (orientasi)
Tahap kegiatan lapangan
Tahap analisa data
BAB IV
HASIL DAN PENELITIAN

A. Sejarah Negeri Wakal


Letak Geografis Desa Wakal
 Wakal adalah sebuah Negeri di Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku
Tengah, Provinsi Maluku, Indonesia. Wakal terletak ditengah-tengah
negeri adat terdiri dari beberapa negeri, yaitu Wakasihu, Asilulu, Larike,
Negeri Lima, Seith, Hila, Wakal, Hitu Lama, Hitu Meseng, Mamala, dan
Morela.

B. Temuan Penelitian
1. Penyebab terjadinya perceraian orang tua di Negeri Wakal
Kecamatan Leihitu
Kekerasan di dalam rumah tangga yang menjadi penyebab retaknya dan
bercerainya ibu LISA dengan mantan suaminya. Kekerasan ini berupa
pukulan yang dilakukan sang suami kepada ibu LISA.
Sebagaiman yang dituturkan oleh ibu LISA adalah sebagai berikut. “Dia
(mantan suami ibu LISA) melakukan kekerasan atau tidak sekali, namun
sudah berkali-kali. Puncaknya itu, saat saya dipukul yang ke sekian kali saya
langsung pergi dari rumah. Dan anak saya DODI saya titipkan ke kakek dan
neneknya).
2. Pendidikan Agama Anak dalam Keluarga sebelum terjadi
Perceraian Orang Tua
Pendidikan agama anak sebelum terjadinya perceraian orang tua, menurut
ungkapan orang tua yang mengasuh anak sekarang yaitu responden
pertama adalah ibu LISA yang dapat penulis peroleh data
“(saya bercerai DODI itu masih kecil 2,5 tahun. DODI tahunya saya yang
jahat, karena DODI waktu cerita dengan ibu saya dia bilang begini. Nek, ibu
itu jahat. Ketika di pukul bapak ibu membalas. Seperti itu ibu, saat DODI
cerita sama ibu saya)”.
3. Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama Anak
Di Desa Wakal Kecamatan Leihitu
Berdasarkan hasil wawancara di lapangan yang berkaitan dengan dampak
perceraian orang tua terhadap pendidikan agama anak di Desa Wakal
Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah sebagai berikut. seperti
yang telah dituturkan oleh DODI sebagai berikut.
“(aku sering ke tempat tetanggaku cerita-cerita sama teman tapi kadang ya
sama ibunya temanku, kata teman-temanku bilang aku galak. Kalau shalat
5 waktu susah shalat subuh pasti kesiangan)”.

PEMBAHASAN
A. Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama Anak
di Negeri Wakal
Model Pendidikan Agama di Negeri Wakal Kecamatan Leihitu Kabupaten
Maluku Tengah berdasarkan temuan di lapangan, model pembelajaran
agama islam di negeri wakal yang diterapakan orang tua terhadap anak
dalam hal pendidikan aqidah dan ahklak adalah bersifat fleksibel.
B. Tanggung Jawab Orang Tua yang Bercerai Terhadap Pendidikan
dan Perkembangan Jiwa anak-anaknya
 Berbicara masalah tangung jawab, setiap orang tua yang telah melahirkan
anak-anaknya, sudah dibebankan tanggung jawab moral terhadap proses
pendidikan dan perkembangan jiwa anak nya, baik setelah terjadinya
perceraian atau pun masih dalam sebuah keluarga yang sempurma,
karena anak adalah harta titipan Tuhan untuk dijaga dan dipelahara
dengan sebaik-baiknya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis
kebanyakan setelah terjadinya perceraian anak mengikuti ibunya, hanya
sedikit yang ikut ayahnya, dan tidak sedikit setelah terjadinya perceraian
anak diambil oleh salah satu neneknya dari orang tua si anak, untuk
dimasukkan kesalah satu sekolah dasar yang ada di mana penulis
melakukan penelitian.
C. Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Anak
dampak yang dirasakan anak akibat terjadinya perceraian kedua orang
tuanya. Perceraian orang tua merupakan problema yang cukup besar bagi
anak- anaknya terutama bagi anak-anak yang masih sekolah dasar, sebab
anak-anak pada usia ini masih sangat membutuhkan kasih sayang kedua
orang tuanya. Suasana rumah tangga memberi pengaruh terhadap
perkembangan dan pendidikan anak usia Sekolah Dasar.
D. Perbandingan Anak Dari Keluarga Bercerai Dengan Anak Dari
Keluarga Sempurna
Sebagai perbandingan penulis bila dilihat dari prilaku yang keluarga nya
yang utuh, anak anak lebih ceria, aktif, juga mereka memperoleh
pendidikan yang layak, karena ke utuha sebuah keluarga sangat
berpengaruh terhadap prkembangan diri anak.
Oleh karena itu yang terutama sekali perlu diperhatikan adalah
penyelamatan hubungan orang tua dari suatu perceraian, pergaulan dan
kehidupan mereka menjadi teladan bagi mereka. Kesimpulan, Perceraian
mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan Jiwa dan
pendidikan anak, terutama anak usia Sekolah Dasar dan remaja.
 BAB V
PENUTUP
 Kesimpulan
 Penyebab terjadinya perceraian ketiga keluaraga di Desa Wakal
Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah pada tahun 2020 yaitu
sesuai melakukan kekerasan atau penganiayaan berat yang
membahayakan terhadap istri, suami mendapat hukuman penjara,
selingkuh, berganti pasangan dan zina.
 Pendidikan agama anak dalam keluarga sebelum terjadinya
perceraian orang tua, anak di didik dengan keteladanan, anak di didik
dengan kebiasaan, dan anak di didik dengan nasehat agar anak giat
untuk melaksanakan shalat, mengaji, sopan dengan orang lain,
melakukan ibadah sunnah, dan sabar dalam ujian.
 Dampak perceraian orang tua terhadap pendidikan agama anak
dalam ketiga keluarga di Desa Wakal Kecamatan Leihitu Kabupaten
Maluku Tengah, adalah anak malas mengaji, malas melakukan shalat,
kesopanan pada orang lain berkurang, dengan orang tua berani
membantah, dan malas dalam melakukan ibadah wajib lainnya.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka perlu kami
sampaikan saran-saran sebagai berikut :
Bagi orang tua sebisa mungkin menjaga hubungan
suami istri agar tetap harmonis dan jauh dari konflik
agar sehingga tidak terjadi perceraian. Karena kasus
perceraian orang tua sangat berdampak terhadap fisik,
psikis, dan perilaku anak.
Bagi tokoh masyarakat harus memperhatikan kondisi
dan keadaan masyarakat agar dapat mengatasi
permasalahan yang ada di masyarakat.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai