Anda di halaman 1dari 15

Pengaruh Pemberian Asam Salisilat Terhadap Pertumbuhan

dan Produksi Bawang Merah


(Allium cepa var ascalonicum (L)) pada Kondisi
Cekaman Kekeringan

Disusun oleh
Putri Nurul Khusnaini 23020219120005

Dosen Pembimbing :
Prof. Dr. Endang Dwi Purbajanti, MS

Program Studi S1 Agroekoteknologi


Departemen Pertanian
Fakultas Peternakan dan Pertanian
Universitas Diponegoro
Semarang
2022
Latar Belakang

Produktivitas Bawang Merah

Asam Salisilat

Perubahan iklim Indonesia


Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh cekaman
kekeringan terhadap
pertumbuhan dan produksi
bawang merah (Allium cepa var
Bagaimana pengaruh konsentrasi ascalonicum (L))?
asam salisilat terhadap
pertumbuhan dan produksi
bawang merah (Allium cepa var
Bagaimana pengaruh interaksi
ascalonicum (L))?
cekaman kekeringan dan asam
salisilat terhadap pertumbuhan
dan produksi bawang merah
(Allium cepa var ascalonicum
(L))?
Tujuan

Mengkaji pengaruh cekaman kekeringan


terhadap pertumbuhan dan produksi bawang
merah (Allium cepa var ascalonicum (L))

Mengkaji pengaruh konsentrasi asam salisilat


terhadap pertumbuhan dan produksi bawang
merah (Allium cepa var ascalonicum (L))

Mengkaji pengaruh interaksi cekaman kekeringan


dan asam salisilat terhadap pertumbuhan dan
produksi bawang merah (Allium cepa var
ascalonicum (L))
Manfaat Hipotesis

Interval penyiraman 3 kali sehari


memberikan pengaruh terhadap
pertumbuhan dan produksi bawang
merah (Allium cepa var ascalonicum
(L))
Memberikan
informasi tentang
Dosis 2 Mm asam salisilat
pengaruh pemberian memberikan pengaruh terhadap
asam salisilat pertumbuhan dan produksi bawang
terhadap merah (Allium cepa var ascalonicum
pertumbuhan dan (L))
produksi bawang
merah pada kondisi Adanya interaksi perlakuan antara
cekaman kekeringan interval penyiraman 3 kali sehari
dan dosis 2 Mm asam salisilat
memberikan pengaruh terhadap
pertumbuhan dan produksi bawang
merah (Allium cepa var ascalonicum
(L))
Orisinalitas

Ningrum (2011) Ariska dan Rahmawati Suparman (2021)


(2017)
Pemberian air 100% Pemberian konsentrasi
kapasitas lapang dan Perlakuan interval asam salisilat sebesar 2%
konsentrasi asam salisilat penyiraman 3 hari sekali berpengaruh nyata
1,5 mM berpengaruh nyata berpengaruh nyata dalam terhadap tinggi dan bobot
terhadap pertumbuhan, meningkatkan panjang dan tanaman umbi porang.
berat basah, dan kadar bobot segar akar serta
prolin pada bayam. bobot segar dan kering umbi.

Berdasarkan penelitian diatas dapat dilakukan


pembaharuan yaitu pada pemberian asam salisilat
terhadap pertumbuhan dan produksi bawang
merah pada kondisi cekaman kekeringan.
Materi dan Metode
Bahan

Waktu dan Tempat

Greenhouse
Agrotechopark,
Fakultas Peternakan
dan Pertanian
Universitas
Alat
Diponegoro, Semarang

Juli – Oktober 2022


Rancangan Percobaan
Penelitian akan dilaksanakan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
faktorial 3 x 3 percobaan dan 3 ulangan.

Faktor Pertama : Faktor Kedua :


Interval Penyiraman 3 Asam Salisilat 3 taraf
taraf
S1 = 0 mM
P1 = satu hari sekali
S2 = 2 mM
P2 = 2 hari sekali

P3 = 3 hari sekali S3 : 4 mM
Prosedur Penelitian

Pemberian
Penyiraman
Perlakuan
Pemupukan Pemeliharaan

Persiapan
bibit Pemanenan

Persiapan
media tanam Pengamatan
data
Parameter Pengamatan
Tinggi Tanaman Jumlah Daun
(cm/tanaman) 1 2 (Helai/tanaman)

Jumlah Anakan Berat Umbi Segar


(buah/tanaman)
3 4 (g/tanaman)

Berat Umbi Kering Diameter Umbi


(g/tanaman)
5 6 (cm/tanaman)
Model Liniar

Yijk = μ + αi + βj + (αβ)ij + εijk


I = 1,2,3 ; J = 1,2,3 ; K = 3
Keterangan:
Yijk = pengamatan pada satuan percobaan ke-k yang memperoleh kombinasi
perlakuan taraf ke-i dari perlakuan interval penyiraman dan taraf ke-j dari
perlakuan konsentrasi asam salisilat
μ = mean populasi
αi = pengaruh taraf ke-i dari perlakuan interval penyiraman
βj = pengaruh taraf ke-j dari perlakuan konsentrasi asam salisilat
(αβ)ij = pengaruh taraf ke-i dari perlakuan interval penyiraman dan taraf ke-j
dari perlakuan konsentrasi asam salisilat
εijk = pengaruh acak dari satuan percobaan ke-k yang memperoleh kombinasi
perlakuan ij. εij ~ N(0,σ2).
Hipotesis Statis
Pengaruh Interaksi Interval Penyiraman dan Konsnetrasi Asam Salisilat

H0 : P1S1 = P1S2 = P1S3 = …. = P3S3 = 0


H1 : minimal ada satu PiSj ≠ 0

Pengaruh Utama Faktor Interval Penyiraman

H0 = P1 = P2 = P3 =0
H1 = minimal ada satu Pi ≠ 0

Pengaruh Utama Faktor Konsentrasi Asam Salisilat

H0 = S1 = S2 = S3 = 0
H1 = minimal ada satu Sj ≠ 0
Analisis Data

Analisis
keragaman
meliputi analisis
ragam (uji F)

Dilanjutkan dengan uji


DMRT taraf 5%
apabila ada pengaruh
nyata
U
Layout Percobaan
B T

P1S1U2 P1S2U2 P3S3U1 P2S2U2 P2S2U2 P1S1U2 P3S1U3 P1S3U1 P1S3U3

P3S2U1 P1S2U3 P2S2U3 P2S1U3 P3S3U3 P2S3U3 P1S1U2 P2S2U1 P2S1U1

P3S3U2 P1S1U1 P2S3U3 P2S3U2 P1S2U1 P3S1U1 P1S3U2 P2S1U2 P2S3U1

Keterangan :
P1 = interval penyiraman 1 hari sekali
P2 = interval penyiraman 3 hari sekali
P3 = interval penyiraman 6 hari sekali

S1 = konsentrasi 0 mM asam salisilat


S2 = konsentrasi 2 mM asam salisilat
S3 = konsentrasi 4 mM asam salisilat

U1 = ulangan 1
U2 = ulangan 2
U3 = ulangan 3
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai