Anda di halaman 1dari 69

Kesiapan Industri dan

Infrastruktur Pengujian
dalam menuju
Sertifikasi Halal

Webinar “Regulasi Sertifikasi Produk Halal” KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN


BALAI DIKLAT PENGUJI MUTU BARANG BALAI BESAR STANDARDISASI DAN PELAYANAN JASA
INDUSTRI AGRO
KEMENTERIAN PERDAGANGAN Bogor, 19 Oktober 2022

Jl. Ir. H. Juanda No. 11. Bogor 16122 Telp. (0251) 8324068 Fax. (0251) 8323339 cabi@bbia.go.id www.bbia.go.id facebook/BBIABogor bbia_kemenperin
DAFTAR ISI

1. PENDAHULUAN
2. KESIAPAN INDUSTRI HALAL
3. PENGUJIAN HALAL & INFRASTRUKTURNYA
4. PERAN DAN FUNGSI PENGUJI MUTU BARANG DALAM PENJAMINAN
PRODUK HALAL
01 PENDAHULUAN
Dasar Hukum

4
Kewajiban Bersertifikat Halal

Makanan, Minuman
UU NO. 33 TAHUN 2014
TENTANG JAMINAN
PRODUK HALAL Obat, Kosmetik

Produk Produk kimiawi, produk biologi, Barang


Wajib produk rekayasa genetik
Sertifikat
Halal
Barang gunaan yang dipakai,
digunakan, atau dimanfaatkan oleh
masyarakat

Jasa, penyembelihan, pengolahan,


penyimpanan, pengemasan,
pendistribusian, penjualan, dan penyajian
Jasa
KETENTUAN BARANG DAN JASAWAJIB BERSERTIFIKAT HALAL

• Makanan
• Barang Ditetapkan masing-masing jenisnya oleh
Menteri setelah berkoordinasi dengan
• Obat
kementerian terkait, Lembaga terkait, dan MUI.
R Masuk • Produk Kimiawi Hanya yang terkait dengan makanan, minuman,
O Beredar • Produk Biologi obat, atau kosmetik.
• Produk Rekayasa Genetik
D Diperdagang
• Barang Gunaan yang
kan di
U Indonesia dipakai, digunakan, dan
Hanya bagi barang yang berasal dan/atau
mengandung unsur hewan.
K dimanfaatkan.

• Penyembelihan
• Jasa • Pengolahan
• Penyimpanan
Hanya yang terkait dengan makanan,
• Pengemasan
minuman, obat, atau kosmetik.
• Pendistribusian
• Penjualan
• Penyajian
PP 39/2021 Pasal 135
Berdasarkan Pasal 141 PP 39 Tahun 2021

19
Era Baru Proses Sertifikasi Halal

Pelaku Usaha MUI


Mendaftar Sertifikasi BPJPH Penetapan Kehalal Produk
Halal Kepada BPJPH

LPH
(Lembaga Pemeriksa Halal)

Melakukan pemeriksaan dan/atau pengujian


terhadap produk dan menyampaikan hasilnya
kepada MUI dengan tembusan kepada BPJPH

PP No 39 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan


Produk Halal
Lembaga yang Berperan dalam Jaminan Produk Halal

BPJPH Sesuai kewenangan dalam UU 33/2014 pasal 6

K/L Sesuai dengan tugas dan fungsi kementerian


Penyeleng g araan terkait dan/atau lembaga terkait
Jaminan Produk
Halal

LPH Lembaga Pemeriksa Halal: Pemeriksaan dan/atau


pengujian produk halal

MU I Penetapan Kehalalan Produk


Lembaga Pemeriksa Halal

PEMERINTAH

Kementerian atau lembaga, Badan Usaha Milik Negara


(BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan
LPH perguruan tinggi negeri

MASYARAKAT

Lembaga keagamaan Islam berbadan hukum


yayasan atau perkumpulan

10
Lembaga Pemeriksa Halal

memiliki kantor sendiri dan


perlengkapannya

memiliki akreditasi dari BPJPH


Syarat LPH
memiliki auditor halal paling
sedikit 3 (tiga) orang

memiliki laboratorium atau kesepakatan


kerja sama dengan lembaga lain yang
memiliki laboratorium

11
TATA CARA MEMPEROLEH SETIFIKAT HALAL

sumber : http://www.halal.go.id/layanan/sertifikasi
sumber : http://www.halal.go.id/layanan/sertifikasi
02 KESIAPAN
INDUSTRI HALAL
KINERJA INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI INDONESIA
• Sebelum terjadi pandemi Covid-19, PDB Indonesia adalah Rp 15.8 ribu triliun di tahun 2019, mengalami peningkatan dari Rp 6.8 ribu triliun dari tahun 2010. Sejak terjadi
pandemi Covid-19, PDB Indonesia turun menjadi Rp 15.4 ribu triliun di tahun 2020, turun dari Rp 15.8 ribu triliun di tahun 2019.
• Selama pandemi Covid-19 di tahun 2020, F&B tetap bergairah dengan kontribusinya terhadap PDB sebesar 6.8 persen, dibandingkan sebelum pandemi Covid-19, industri
F&B memberikan kontribusi di atas 5 persen terhadap PDB nasional. Pada tahun 2019, kontribusi industri F&B meningkat menjadi 6.4 persen, naik dari 5.25 persen di tahun
2010. Dari sisi pertumbuhan tahunan, industri F&B tumbuh di atas 5 persen dari tahun 2011-2019 dengan tren penurunan namun masih berada di atas pertumbuhan industri
pengolahan non Migas . Selama pandemi Covid-19, industri F&B tetap tumbuh secara positif yaitu 1.58 persen di tahun 2020.

Peran Industri F&B Dalam Perekonomian Indonesia


18,000,000.0 8.00
Pertumbuhan Industri F&B (Y on Y)
15
16,000,000.0 6.8 7.00
6.1 6.4 5
14,000,000.0 0 6.00 10.9
5.6 5.9 4 6.2 10.3
PDB (Rp Milyar)

5.2 10 8
12,000,000.0 5.1 1 5 3
9.4 9.2
5.2 4 5.3 4 5.3 7 5.00 9 8.3 3 7.7
7.5 3 7.9
10,000,000.0 5 1 2 4 1 8

Kontribusi (%)
4.00 5
8,000,000.0 4.0
3.00 7 1.5
6,000,000.0 8
0
2.00
4,000,000.0 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2,000,000.0 1.00 2020
-5
0.0 0.00
2020**
2019*
2010

2011

2017
2015

2016

2018
2012

2013

2014

-10
PDB Indonesia Industri Makanan dan Industri Pengolahan Non
Minuman Migas
Kontribusi Industri Makanan dan Minuman) terhadap PDB Indonesia Linear (Industri Makanan dan
Minuman ) 4
Log. (Kontribusi Industri Makanan dan Minuman terhadap PDB Indonesia)

Sumber: BPS, diolah PPIH Kemenperin


(Webinar Propaktani episode 594)
Sektor meluas
dan peringkat
membaik, gap
skor antar
peringkat masih
lebar, negara
non OKI tetap
menjadi top 10.

5
Source: State Of The Global Islamic Economy Report 2019/20 &
2020/2021 (Webinar Propaktani episode 594)
SUPPLY-DEMAND PRODUK HALAL: PASAR DAN EKSPOR KE OKI (1/2)

Indonesia sebagai Pasar Produk F&B Halal Indonesia sebagai Pasar Produk Fesyen Muslim
(Peringkat 1) dengan pengeluaran konsumen untuk (Peringkat 5) dengan pengeluaran konsumen untuk
sektor F&B sebesar USD 144 milyar namun bukan Fesyen sebesar USD 16 milyar namun bukan
sebagai top eksportir. sebagai top eksportir.

Sumber: Salaam Gateway 2020


(Webinar Propaktani episode 594)
SUPPLY-DEMAND PRODUK HALAL: PASAR DAN EKSPOR KE OKI (2/2)

Indonesia sebagai Pasar Produk Farmasi Halal Indonesia sebagai Pasar Kosmetik Halal (Peringkat 2)
(Peringkat 4) dengan pengeluaran konsumen untuk dengan pengeluaran konsumen untuk kosmetik
sector farmasi sebesar USD 5.4 milyar namun bukan sebesar USD 4 milyar namun bukan sebagai top
sebagai top eksportir. eksportir.

7
Sumber: Salaam Gateway 2020
(Webinar Propaktani episode 594)
Top eksportir umumnya Produk Halal masih didominasi negara-negara non-muslim

Top Eksportir Produk Makanan Halal ke Negara-Negara OKI: Brazil dan India Konsisten
sebagai 3 Besar Dunia sejak 2018

Australia
2020 2019
Turki

Sudan

Argentina

Russia

USA

India

Brazil

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

Miliar
USD

Sumber: Diolah oleh PPIH Kemenperin, dari State of the Global Islamic Economy Report
(Webinar Propaktani episode 594)
20
Potensi Pasar Pangan Halal Nasional

21
Urgensi Jaminan Produk Halal

22
SINERGI PENGEMBANGAN INDUSTRI F&B HALAL

Pasar Dalam Negeri Produk Berorientasi Ekspor


Coffee,
Tea, and
Dairy Spices
Products;
cereals,
flour, starch Animal or
or milk; vegetable fats
Produk Bahan makanan
pastrycooks' and oils and
Dengan products their cleavage
Minuman olahan (minyak
Produk products;
Pasar dan lemak,
Jadi Dalam tepung, bumbu, edible fats
Negeri kecap, saos); Ekspor

Makanan Jadi
(Olahan daging, Cocoa Preparations of meat,
makanan dalam and of fish or of
Kaleng, biscuit, Cocoa crustaceans, molluscs
candy, roti, mie) Preparati or other aquatic
ons); invertebrates
Sumber: BPS, diolah PPIH Kemenperin
(Webinar Propaktani episode 594)
Pengembangan Kawasan Industri
Produk Pangan Halal

24
Kesiapan Pelaku Usaha / Industri – Sertifikasi Halal

• Sejak ditetapkan PP 39 Tahun 2021,


kewenangan penerbitan Sertifikat Halal
dilakukan oleh Pemerintah

• Pasal 2 PP 39 Tahun 2021 menyatakan


bahwa Produk yang masuk, beredar, dan
diperdagangkan di wilayah Indonesia
Wajib bersertifikat Halal

10
STANDAR SERTIFIKASI HALAL

2
STANDAR SERTIFIKASI HALAL

2
Sistem Jaminan Produk Halal

Pengertian
Sistem Jaminan Produk Halal merupakan pendekatan sistematis
terintegrasi yang disusun, diterapkan, dan dipelihara dengan
mengidentifikasi bahan dan kontaminasi terhadap bahan pada proses
produksi, produk, sumber daya, dan prosedur dalam rangka memastikan
dan menjaga kesinambungan proses produk halal sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan oleh BPJPH
SISTEM JAMINAN HALAL (LPPOM MUI, 2018)

SJH adalah suatu sistem manajemen yang


disusun, diterapkan dan dipelihara oleh
perusahaan pemegang sertifikat halal untuk
menjaga kesinambungan proses produk halal
sesuai dengan ketentuan LPPOM MUI

halal.indonesia bpjphkemenag www.halal.go.id Halal Indonesia-BPJPH


Ke
KRITERIA SERTIFIKASI HALAL

3
ATURAN PERALIHAN PP NO 39 TAHUN 2021
PASAL 169 HURUF H

Diundangkan 2
Februari
2021
+ 3 tahun = 2
Februari
2024
Reguler, melalui pemeriksaan LPH
bagi pelaku usaha:
1. Mikro dan Kecil (UMK)
2. Menengah
3. Besar
PROSES PENDAFTARAN
SERTIFIKASI HALAL
(SIHALAL)
Pernyataan Pelaku Usaha (Self
Declare, melalui pemeriksaan
Pendamping PPH.
Hanya bagi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK)
yang memenuhi syarat (tidak semua UMK bisa
pengajuan sertifikasi halalnya secara self declare)
03 PENGUJIAN HALAL
& INFRASTRUKTURNYA
Definition and Halal Concept

34
Babi dan Turunannya
PRODUK TURUNAN BABI DIGUNAKAN
DI BERBAGAI SEKTOR
Bagian Tubuh Produk Akhis Berbasis Babi
Babi
Fatty Acids Dari Jenis Fatty Acids
Skin Burn dressing, technical gelatin, specialty leather Hewan Dari Hewan
Pituatary glands Hormone products 1. Lard (Pig) 1. Capric
2. Lauric
Other glands Hormone products 3. Myristic
4. Myristoleic
Pancreas Insulin, other peptide and hormone products
5. Palmitic
Hearts Valves for human heart repair 6. Palmitoleic
7. Margaric
Inedible Grease for animal feeds, specialty lubricants, protein for animal feed, fatty acids 8. Stearic
trimmings 9. Oleic
Intestines Sutures, heparin 10. Linoleic
11. Linolenic
Other inedible Animal feed /pet feed 12. Arachidic
organs 13. Gadoleic
Hair Artist brushes 14. Eicosadienoic
15. Arachidonic
Brain, Heart, Liver, Water, Lipid, Protein, Minerals (Calcium, Iron, Magnesium, Phosphorus, Potassium, Sodium, 16. Behenic
Kidney Zinc, Copper, Manganese), Vitamin (Ascorbic Acid, Thiamin, Riboflavin, Niacin, Pantothenic, 17. Erucic
Acid, Pyridoxinem Folacin, Vitamin B12, Vitamin A & IU), Cholesterol. 18. Lignoceric
19. Nervonic
Meat (Carcass, Water, Energy, Protein, Fat, Minerals (Calcium, Iron, Magnesium, Phosphorus, Potassium,
Leg, Loin) Sodium, Zinc, Copper, Manganese), Vitamin (Ascorbic Acid, Thiamin, Riboflavin, Niacin,
Pantothenic, Acid, Pyridoxinem Folacin, Vitamin B12, Vitamin A & IU), Fatty Acids (Saturated,
Monounsaturated, Polyunsaturated), Cholesterol.
Sumber: PPIH Kemenperin dari Fereidoon Shahidi (Bailey’s Industrial Oil And Fat Products, 2005), Pond et al (Pork Production System: Efficient Use of Swine And Feed Resources. 1991), Kinsman et al (Muscle Foods Meat Poultry And Seafood Technology, 1994), Eschliman & Ettlinger (Ingredients:
A Visual Exploration of 75 Additives & 25 Food Products), Ward & Courts (The Science and Technologies of Gelatin, 1977), GMIA (Gelatin Handbook 2012), Eric Jungermann (Glycerine: Key Cosmetics Ingredients, 1991) & R Ravikumar (A Comparative Analysis of Biodiesel Properties Derived from
Meat Stall Wastes through Optimized Parameters, 2021), C.J.A. Mota et al (Glycerol (2017), Irastorza et al The versatility of collagen and chitosan: From food to biomedical applications (2021), Cerqueira (Edible Food Packaging Materials and Processing Technologies, 2016)
PENGGUNAAN GELATIN DITEMUKAN PADA BERBAGAI PRODUK INDUSTRI

Penggunaan Gelatin pada Sektor F&B


FUNGSI PENGGUNAAN
Penggunaan Gelatin pada Sektor Farmasi
Gel former Gelled desserts, lunch meats, confectionery, pate, consommé,
aspics
Whipping agent Marshmallows, nougats, mousses, soufflés, chiffons, whipped
cream Surgical Gelatin
Gelatin powder emulsions
Protective colloid Confectionery, icings, ice creams, frozen desserts and confections
Dressing Gelatin
(pembalut, Tablet Sponges
Binding agent Meat rolls, canned meats, confectionery, cheeses, dairy products
perban dll) coatings
(Tablet,
Clarifying agent Beer, wine, fruit juices, vinegar Pastilles,obat
Suppositories
batuk etc)
(obat yang
Film former Coating for fruits, meats, deli items Kapsul Medical digunakan Plasma
research & melalui anus) expanders/s
Thickener Powdered drink mixes, bouillon, gravies, sauces, soups, puddings, diagnostics ubstitutes
jellies, (bacterial (larutan
syrups, dairy products growth penambah
media) Microenc darah)
Process aid Microencapsulation of colors, flavors, oils, vitamins apsulation

Emulsifier Cream soups, sauces, flavorings, meat pastes, whipped cream,


confectionery, dairy products
Stabilizer Cream cheese, chocolate milk, yogurt, icings, cream fillings, frozen Absorbable
desserts gelatin film
Adhesive agent To affix nonpareils, coconut and other items to confections, to
bond layered confections together, to bind frostings to baked
goods, to bind seasonings to meat products.

Sumber: the Science and Technologies of Gelatin (1977) & GMIA (Gelatin Handbook 2012)
39
PENGGUNAAN GELATIN DITEMUKAN PADA BERBAGAI PRODUK INDUSTRI

SEKTOR PENGGUNAAN

Paper Sizing agent (Sizing the paper), microencapsulation, flocculation, coating purposes, Coated
manufacturing Abrasives, Paper Gaskets, Photographic Paper
Fotografi Emulsion, Gelatin Films and Light Filters, coating, Photographic Paper, Photographic
Processing
Kosmetik Emuslfification

Industri hijau Flocculation, filtration dan aktivitas perlindungan lingkungan


Percetakan Carbon printing, collotype, silk screen printing, photogravure printing, wass-off process,
printers rollers, Coated Abrasives
Sektor TPT Coating and Sizing (the warp sizing of rayon and acetate yarns)

Adhessive use Lakban (paper tape), Carton and Box Manufacture, industry furniture (veneering and
assembly work), bookbinding
Other use Protective Colloidal Applications, the binder for the complex mixture of chemicals used to
form the head of a match (korek api), deterjent dan cleansing agent, ballistics testing in the
Forensic Science laboratory, sizing agent, material inti bola golf, Diffraction Gratings and
Holographic Plates, Cork Composition, Bacterial Culture Media, Electrolytic Metal Refining.
Emuslion Preparation of the Emulsion, Washing Emulsions, Chemical Sensitization, Final Additions,
Technology Coating and Drying, Action of Gelatin on Exposure of Emulsions to Light

Sumber: the Science and Technologies of Gelatin (1977) & GMIA (Gelatin Handbook 2012)
40
PENGGUNAAN GLISERIN PADA BERBAGAI SEKTOR INDUSTRI

Sumber Gliserin Derivative


Gliserin dapat berasal dari bahan halal Minyak dan Lemak H2C – OH Fatty Monoglycerides
dan tidak halal (dari tumbuhan, hewan Nabati |
dan produk berbasis migas). H – C - OH
Minyak dan Lemak Fatty diglycerides
Hewani |
Penggunaan Gliserin pada Berbagai H2C – OH
Sektor
Phospholipids Nitroglycerine,
Polyglycerols, Alkyd
resins

Penggunaan Gliserin di Dunia


Tahun 2020 (%)

Sumber: PPIH Kemenperin berdasarkan Eric Jungermann (Glycerine: Key Cosmetics


Ingredients, 1991), C.J.A. Mota et al., Glycerol (2017) & Mordor Intelligence
42
???
Indonesia Halal Certification
(UU JPH. 33 No 2014)

44
SJPH

45
PP NOMOR 39 TAHUN 2021

Kapan Pengujian di
Laboratorium

Pasal 37
d. inspeksi, audit, dan pengujian laboratorium
jika diperlukan terhadap kehalalan produk.

Pasal 71
Dalam hal hasil pemeriksaan produk terdapat
Bahan yang diragukan kehalalannya, pemeriksaan
produk sebagaimana dimaksud dalam pasal 6g
ayat-(2) huruf b dapat dilakukan dengan
pengujian di laboratorium.

46
Detection of Non-Halal Components
Pengujian Kehalalan Produk/Bahan

12
Pengujian Kehalalan Produk/Bahan

12
Detection of Non-Halal Components

12
51
Prinsip Metode Uji

SNI 8965:2021
Metode deteksi dan kuantifikasi etanol pada produk minuman

Etanol dan komponen volatil lain dipisahkan dari contoh dengan menggunakan metode
distilasi pada suhu pemanasan di atas titik didih etanol. Penentuan etanol dilakukan
dengan menggunakan kromatograf gas (GC) dan dideteksi pada detektor ionisasi nyala
(FID). Konsentrasi etanol diukur berdasarkan kurva kalibrasi menggunakan standar etanol.
Kurva kalibrasi merupakan hubungan dari rasio luas area (peak area) etanol dan luas area
standar internal terhadap konsentrasi etanol. Penentuan etanol dalam contoh dan
penentuan standar etanol untuk kurva kalibrasi menggunakan standar internal pada
konsentrasi yang sama.

Kadar etanol pada produk akhir minuman ditoleransi kurang


dari 0,5 % asalkan secara medis tidak membahayakan

52
Pengujian DNA Babi
Tiga tahap utama dalam PCR

• Ekstraksi DNA (isolasi • Amplifikasi DNA • Analisis post-PCR


DNA dari dalam sel atau (perbanyakan fragmen (analisis hasil amplifikasi
matriks sampel dan DNA yang menjadi PCR dengan membaca
dipurifikasi untuk penanda yang unik bagi chart pada mesin
menghilangkan spesies yang dideteksi Realtime PCR)
pengotor atau menggunakan primer
kontaminan DNA), DNA target), dan

1 2 3

53
54
55
Prinsip Metode Uji
ISO/TS 20224-3 : 2020 (E) ISO 20813 : 2019 (E)

Ruang Lingkup :
Ruang Lingkup :
• Persyaratan minimum karakteristik kinerja
• Pengujian deteksi DNA Babi pada sampel
untuk uji deteksi suatu urutan asam nukleat
pangan dan pakan secara kualitatif dengan
(DNA) menggunakan metode molekuler,
metode Real-Time PCR.
misalnya Polymerase chain reaction (PCR)
• Parameter validasi yang dilakukan mencakup
baik Real-Time PCR, teknik deteksi berbasis-
: Robustness, Reproducibility, Sensitivity,
probe (qPCR), atau kombinasi keduanya.
Specificity
• Persyaratan minimum fasilitas laboratorium
untuk melakukan pengujian berbasis asam-
nukleat / DNA

56
04 PERAN DAN FUNGSI
PENGUJI MUTU BARANG
dalam PENJAMINAN PRODUK HALAL
Penjaminan Produk Halal
1.
Penguji

Peran
PMB
2. 3.
Auditor Pengawas

58
Peran Penguji Mutu Barang

1. Pengujian Kehalalan Produk


memiliki kantor sendiri dan
perlengkapannya

salah satu
memiliki laboratorium atau kesepakatan
Syarat LPH kerja sama dengan lembaga lain yang
memiliki laboratorium

59
Peran Penguji Mutu Barang

2. Auditor
memiliki kantor sendiri dan
perlengkapannya

salah satu
Memiliki auditor halal
Syarat LPH paling sedikit 3 (tiga) orang

60
Auditor Halal
AUDITOR HALAL PP 39/2021 PASAL 39

Auditor Halal diangkat dan diberhentikan oleh LPH

.
Auditor Halal hanya dapat diangkat dan terdaftar
pada 1 (satu) LPH

61
Auditor Halal
PENGANGKATAN AUDITOR
PP NO. 39 TAHUN 2021 PASAL 40
Pengangkatan Auditor Halal oleh LPH sebagaimana dimaksud dalam pasar 39 harus
memenuhi persyaratan:

 Warga Negara Indonesia;


 Beragama Islam;
 Minimal S1 (bidang pangan, kimia, biokimia, teknik industri, biologi, farmasi, kedokteran,
tata boga, atau pertanian);
 Memahami dan memiliki wawasan luas mengenai kehalalan produk menurut syariat Islam;
dan
 Mendahulukan kepentingan umat di atas kepentingan pribadi dan/atau golongan

62
Auditor Halal

Auditor Halal mengajukan permohonan secara tertulis


kepada pimpinan LPH dengan melampirkan:

• fotokopi kartu tanda penduduk;


• daftar riwayat hidup;
• salinan ijazah sarjana strata 1 (satu) yang dilegalisasi
• salinan sertifikat pelatihan Auditor Halal dan/atau sertifikat
• kompetensi Auditor Halal yang dilegalisasi; dan
• surat pernyataan bermeterai untuk mendahulukan kepentingan umat di
atas kepentingan pribadi dan/ atau golongan.

63
Auditor Halal
TUGAS AUDITOR HALAL
(UU NO 33 TAHUN 2014 PASAL 15)

64
Peran PMB

3. Pengawas Jaminan Produk Halal

Persyaratan

1. Beragama Islam
2. ASN yang bertugas pada unit kerja yang mempunyai tugas dan fungsi di
bidang pengawasan
3. Berpendidikan paling rendah sarjana Strata 1
4. Memahami dan memiliki wawasan luas tentang kehalalan produk sesuai
syariat Islam
5. Lulus pelatihan pengawas JPH

65
Pengawasan Jaminan Produk Halal

DILAKUKAN TERHADAP:

1. LPH
2. MASA BERLAKU SERTIFIKAT HALAL
3. PENCANTUMAN LABEL HALAL
4. KEHALALAN PRODUK
5. PENCANTUMAN KETERANGAN TIDAK HALAL
6. PEMISAHAN LOKASI, TEMPAT DAN ALAT PENYEMBELIHAN, PENYIMPANAN, PENGOLAHAN,
PENDISTRIBUSIAN, PENGEMASAN, PENYAJIAN DAN PENJUALAN ANTARA PRODUK HALAL DAN
TIDAK HALAL
7. KEBERADAAN PENYELIA HALAL
8. KEGIATAN LAIN TERKAIT PENYELENGGARAN JPH

66
Pengawasan Jaminan Produk Halal

67
Penjaminan Produk Halal
Konsultan
*

*Bidang :
 Laboratorium
Peran  SJPH
Instruktur Penyelia  Dll terkait halal
*
lain Halal
PMB

Pendamping
PPH

68
Terima kasih

TELEPON
0251 - 8324068
ALAMAT
JL. Ir. H. Juanda No. 11 Bogor

EMAIL
cabi@bbia.go.id
WEBSITE “Kepuasan
www.bbia.go.id Pelanggan adalah
Prioritas Kami”

69

Anda mungkin juga menyukai