Anda di halaman 1dari 11

JKTP: Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan

Vol .... No (...) Bulan (Tahun): page-page


DOI:10.17977/um038v...i...202...p....
e-ISSN: 2615-8787
http://journal2.um.ac.id/index.php/jktp/index

E-BOOK INFOGRAFIS INTERAKTIF PADA MATA


PELAJARAN SOSIOLOGI

Bustami Hafas, Dedi Kuswandi, Eka Pramono Adi


Departemen Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang Jalan Semarang No
5, Malang, Jawa Timur, 65145, Indonesia
bustami.hafas.1901216@students.um.ac.id

Article History
Received:............... 2021, Accepted: ...............2021, Published: ............. 2021

Abstrak
Kemampuan siswa di SMA Negeri 1 Bululawang dalam memahami materi penyimpangan sosial yang rendah
dipengaruhi oleh kurangnya variasi media pembelajaran yang ada di kelas. Penelitian ini bertujuan untuk
memvalidasi e-book infografis interaktif yang telah dikembangkan melalui penilaian ahli materi, ahli media, dan
pengguna. Metode pengembangan yang digunakan adalah model Lee & Owens dengan 5 tahap (analyze, design,
development, implementation evaluasi). Hasil validasi ahli materi menunjukkan hasil positif dengan persentase
80% yang menunjukkan bahwa e-book yang dikembangkan memenuhi kriteria kelayakan dari segi isi dan
materi. Sementara itu, hasil validasi ahli media mencapai persentase 87% yang menunjukkan hasil positif bahwa
e-book memiliki tampilan yang menarik dan mudah digunakan. Respons dari pengguna juga menunjukkan hasil
yang baik dengan persentase 83%, yang menunjukkan bahwa pengguna merasa e-book infografis interaktif
sangat membantu dalam pembelajaran mereka. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa e-book infografis
interaktif yang dikembangkan layak, praktis, menarik dan dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran.
Keyword: e-book infografis interaktif; Variasi media pembelajaran; Pemahaman siswa

Abstract
The ability of students at SMA Negeri 1 Bululawang to understand material on low social deviations is
influenced by the lack of variation in the available learning media in the classroom. This research aims to
validate an interactive infographic e-book that has been developed through assessments by content experts,
media experts, and users. The development method used is the Lee & Owens model with 5 stages (analyze,
design, development, implementation, evaluation). The results of the content expert validation showed positive
results with a percentage of 80% indicating that the developed e-book meets the criteria for suitability in terms
of content and material. Meanwhile, the results of media expert validation reached a percentage of 87%,
indicating positive results that the e-book has an attractive appearance and is easy to use. User responses also
showed good results with a percentage of 83%, indicating that users felt that the interactive infographic e-book
was very helpful in their learning. From the research results, it can be concluded that the developed interactive
infographic e-book is feasible, practical, attractive, and can be used as a learning material.
Keyword: interactive infographic e-book; variety of learning media; student understanding
2 JKTP Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan Vol..., No..., Bln Thn, Hal....-....

PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi yang berkembang pesat telah mempengaruhi seluruh aspek
kehidupan manusia, termasuk politik, ekonomi, budaya, dan pendidikan. Hal ini tidak dapat dihindari
di era modern saat ini, karena semakin majunya ilmu pengetahuan, semakin pesat pula kemajuan
teknologi (Akbar, 2019). Perkembangan teknologi sangat mempengaruhi di bidang pendidikan
terutama media pembelajaran yang dipakai di sekolah saat ini hampir semuanya menggunakan LCD
Proyektor untuk guru menyampaikan materi, media sosial untuk guru berkomunikasi dengan siswa
termasuk juga dengan e-book atau buku digital yang dipergunakan oleh guru untuk memberikan bahan
bacaan kepada siswa.
Mencapai keberhasilan dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan membentuk komunikasi
yang berhasil antara elemen-elemen pembelajaran. Salah satu cara untuk menciptakan komunikasi
yang efektif adalah dengan menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran berfungsi sebagai
sebuah alat teknologi untuk menyampaikan informasi yang dapat digunakan dalam proses belajar
siswa. Dengan media pembelajaran yang tepat, peserta didik akan dipandu dalam proses pembelajaran.
Materi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dapat disampaikan melalui media
pembelajaran yang menarik (Aftiani, 2020).
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru pembimbinga mata pelajaran
sosiologi yang dilakukan oleh peneliti di SMA Negeri 1 Bululawang, sekolah masih menggunakan
kurikulum 2013 dalam kegiatann belajarnya, untuk mata pelajaran sosiologi guru lebih sering
menggunakan media pembelajaran konvensional dengan memanfaatkan buku cetak LKS dan juga
PowerPoint dalam menjelaskan materi kepada siswa. Saat di sekolah hampir semua siswa membawa
smartphone yang kurang begitu digunakan dalam kegiatan belajar. Hasil wawancara guru pembimbing
mata pelajaran sosiologi menuturkan bahwa tingkat pemahaman siswa saat belajar sosiologi di kelas
50% siswa paham dengan materi di kelas dan 50% siswa lainnya kurang memahami materi yang
disampaikan karena pembelajaran yang konvensional. Hasil belajar siswa juga kurang baik dilihat dari
nilai ujian siswa yang kurang begitu bagus di kelas. Dapat dilihat bahwa kurangnya media
pembelajaran yang bervariasi dan interaktif dapat mempengaruhi pemahaman siswa terhadap materi
yang diajarkan karena kurangnya minat dan motivasi yang muncul pada diri siswa sehingga tingkat
pemahaman siswa yang cukup rendah.
Variasi media pembelajaran menjadi masalah utama di dalam penelitian ini karena
berdasarkan hasil penelitian oleh Lestari (2019) bahwa Penggunaan beragam media pembelajaran
dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa dalam pelajaran matematika. Terbukti bahwa
capaian indikator keberhasilan yang telah ditetapkan dapat menjadi bukti bahwa penggunaan variasi
media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa dalam pelajaran
matematika. Data menunjukkan bahwa terjadi peningkatan persentase tanggapan positif pada angket
motivasi dan minat belajar siswa antar siklus, dengan 83% siswa mendapat kategori baik.
Penelitian yang dilakukan oleh Violla (2021) terkait dengan efektivitas media pembelajaran e-
booklet terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran sosiologi menunjukkan bahwa E-booklet dapat
dijadikan sebagai salah satu media pembelajaran yang berperan penting sebagai sumber belajar
mandiri bagi siswa terutama ketika pembelajaran dilaksanakan secara daring. Hasil belajar siswa dapat
meningkat setelah mengikuti pembelajaran menggunakan media pembelajaran e-booklet, terlihat dari
hasil post-test dengan rata-rata 95,83 yang lebih tinggi dibandingkan dengan hasil pre-test dengan rata-
rata 75. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan setelah menggunakan
e-booklet sebagai media pembelajaran.
E-book infografis interaktif menjadi media pembelajaran yang baru bagi siswa, melalui e-book
interaktif ini siswa dapat berinteraksi secara langsung dengan buku yang berbentuk digital yang
berisikan materi, gambar berwarna, animasi, simulasi, dan video. E-book infografis interaktif adalah
jenis media digital yang menggabungkan teks, gambar, grafik, video, dan elemen interaktif lainnya
Hafas – E-book Infografis Interaktif. 3

untuk menyajikan informasi secara visual dan dinamis yang memberikan kesempatan pada pembaca
untuk berinteraksi langsung dengan informasi yang disajikan, seperti tombol klik atau slider. E-book
interaktif merupakan buku digital yang interaktif dan sangat sesuai digunakan sebagai media
pembelajaran untuk materi penyimpangan sosial. Terdapat penggabungan multimedia ke dalam e-book
interaktif, dimana objek yang sebelumnya ditampilkan dalam bentuk gambar diam dapat diubah
menjadi animasi, simulasi, atau video. Dengan demikian, siswa tidak hanya membaca buku tetapi juga
dapat melihat objek-objek yang sesuai dengan materi penyimpangan sosial secara langsung. Hal ini
membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan interaktif.
Penyimpangan atau deviation dapat diartikan sebagai perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-
nilai dan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Artinya, penyimpangan (deviation)
terjadi ketika seseorang tidak mampu menyesuaikan perilakunya dengan kehendak masyarakat atau
tidak dapat mengikuti pola perilaku yang sudah ditetapkan (conformity). (Syaid, 2020).
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Aftiani dkk (2020) hasil rata-rata
persentase minat belajar siswa adalah 83% dengan kriteria “Baik” dapat disimpulkan bahwa e-book
yang telah dikembangkan merupakan media pembelajaran yang sangat efektif karena dapat membantu
siswa dalam memahami materi yang diajarkan dan membuat mereka lebih tertarik dalam proses
belajar. Hal ini menjadikan e-book sebagai salah satu pilihan terbaik dalam media pembelajaran.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Handayati (2020) mendapatkan dalam uji coba skala kecil, peserta
didik memberikan respon dengan skor 4,25 yang termasuk dalam kriteria "Sangat Baik", sementara
pada uji coba skala besar, peserta didik memberikan respon dengan skor rata-rata 4,10, yang juga
termasuk dalam kriteria "Sangat Baik".
Berdasarkan Uraian masalah dan penelitian terdahulu diatas, e-book infografis interaktif dapat
menjadi solusi terhadap kurang variatifnya media pembelajaran dan kurangnya pemahaman siswa.
Selain dapat menjadi alternatif dalam metode pembelajaran konvensional e-book juga diharapkan
dapat meningkatkan tingkat pemahaman siswa dalam belajar. Maka dari itu begitu peneliti akan
melakukan penelitian dengan judul Pengembangan E-book Infografis Interaktif Materi Sosiologi
Penyimpangan Sosial Untuk Kelas X SMA Negeri 1 Bululawang.
METODE
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development
(R&D) dengan menggunakan model pengembangan Lee & Owens. Model ini memiliki 5 tahap yaitu
analisis (Analyze) dengan mencakup analisis kebutuhan dan front-end analysis, desain (Design),
pengembangan (Development), penerapan (Implementation), dan evaluasi (Evaluation). Metode ini
dipilih karena R&D sangat cocok dengan pengembangan multimedia yaitu e-book dan juga tahapan
yang mudah untuk diterapkan saat pengembangan.
Pada langkah awal pengembangan, peneliti melakukan analisis (Analyze) terhadap kebutuhan
dengan melakukan observasi dan wawancara kepada guru pengampu mata pelajaran sosiologi di SMA
Negeri 1 Bululawang untuk mendalami permasalahan yang ada pada kegiatan belajar mengajar terkait
media pembelajaran yang digunakan. Selain analisis kebutuhan, peneliti juga melaksanakan front-end
analysis yaitu dengan menganalisis karakter siswa, analisis teknologi yang biasa digunakan di sekolah,
analisis situasi, analisis tugas, analisis kejadian kritis, analisis isu, analisis tujuan, analisis media, dan
analisis data.
Lalu pada tahap design, development & implementation peneliti melakukan perancangan
desain menyiapkan naskah untuk materi, struktur konten, rancangan tampilan e-book melakukan uji ke
ahli media dan materi serta mengumpulkan berbagai sumber bahan media audio dan visual pendukung
yang akan diinput ke dalam media e-book interaktif, setelah e-book sudah berhasil dikembangkan dan
telah diuji kelayakan oleh ahli materi dan ahli media lalu dilakukan implementasi kepada siswa sesuai
4 JKTP Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan Vol..., No..., Bln Thn, Hal....-....

dengan tingkat kelayakan dan revisi produk. Subjek uji coba yang dilibatkan sebanyak 35 responden
yaitu siswa kelas X Bahasa 1 SMA Negeri 1 Bululawang. Uji coba dilakukan untuk mendapatkan
respon terkait penggunaan dan manfaat yang dirasakan saat menggunakan produk. Hasil uji coba ini
nantinya menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti untuk melakukan perbaikan Kembali agar e-book
dapat lebih disempurnakan. Dilanjutkan dengan tahap terakhir yaitu evaluation untuk mengetahui
respon, kelebihan kekurangan produk dan dampak penggunaan e-book infografis interaktif.

Gambar 1. Model Pengembangan Lee & Owens (2004)


Jenis Data
Jenis data dalam penelitian pengembangan ini dikumpulkan dengan jenis data Deskriptif dan
data numerik. Data numerik diperoleh dari data persentase perhitungan angket dari ahli materi, media,
dan pengalaman pengguna media (user experience) yaitu siswa. sedangkan data deskriptif adalah data
tanggapan dan saran dari ahli media, materi, dan pengalaman pengguna media siswa kelas X Bahasa 1.
Instrumen Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam pengembang media video tutorial ini menggunakan instrumen
dalam bentuk angket. Angket ini digunakan untuk melakukan validasi ahli media, ahli materi, dan
melihat pengalaman pengguna dari siswa digunakan sebagai validitas media e-book infografis
interaktif. Dalam pemberian skor yang digunakan dalam angket pengembangan ini menggunakan
Teknik Skala Likert. Teknik Likert digunakan untuk mengukur tanggapan terhadap suatu hal yang
diungkap dalam bentuk pernyataan tentang menanyakan kepada responden dalam memberikan
tanggapan, kemudian dijumlahkan dalam bentuk angka (Setyosari, 2013).
Teknik Analisis Data
Analisis data angket pada pengembangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rata - rata,
dengan rumus sebagai berikut;

𝑃= ×100%
Keterangan:
P = Hasil
𝛴𝑥 = Jumlah seluruh skor
𝛴𝑥𝑖 = Jumlah seluruh skor maksimal
Hafas – E-book Infografis Interaktif. 5

HASIL
Penerapan uji coba e-book infografis interaktif ini diperoleh beberapa hasil olahan data angket validasi
dan tanggapan yang diberikan kepada satu ahli materi, satu ahli media, dan 35 orang siswa maka
didapatkan hasil :
Validasi Ahli

Validasi Ahli Materi Validasi Ahli Media


6 6
5 5
4 4
3 3
2 2
1 1
0 0

Q2
Q3

Q8
Q9
Q1

Q4
Q5
Q6
Q7

Q10
Q11
Q12
Q2
Q3

Q8
Q9
Q1

Q4
Q5
Q6
Q7

Q10
Q11
Q12

Validasi Ahli Materi Validasi Ahli Media

Gambar 2. Data hasil Validasi Ahli Materi dan Ahli Media


Berdasarkan hasil angket dari ahli materi, ahli materi memberikan tanggapan sangat baik
sebanyak 16.67%, tanggapan baik sebanyak 66.67% dan cukup baik sebanyak 16.67%. didapatkan
jumlah skor jawaban dengan angka yang diperoleh 48 dari total keseluruhan skor jawaban yang
diharapkan sebesar 60. Dengan demikian ahli materi memberikan tanggapan positif terhadap produk
video tutorial, maka analisis skor perhitungan untuk keseluruhan aspek mendapatkan persentase
kevalidan materi dengan rumus perhitungan rata – rata. Hasil tanggapan dari angket ahli materi
didapatkan dengan persentase sebesar 80%, dengan saran dan masukan (1) kelengkapan materi (2)
kekurangan gambar dari setiap contoh, sehingga media dapat dikategorikan sudah layak untuk
diimplementasikan.

Sementara berdasarkan hasil angket dari ahli media, Berdasarkan hasil angket dari ahli media,
keseluruhan angket 33.33% ahli media memberikan tanggapan Sangat Baik, ahli media memberikan
tanggapan Baik sebanyak 66.67%, didapatkan jumlah skor jawaban dengan angka yang diperoleh 52
dari total keseluruhan skor jawaban yang diharapkan sebesar 60. Dengan demikian ahli media
memberikan tanggapan positif terhadap produk e-book infografis interaktif, maka analisis skor
perhitungan untuk keseluruhan aspek mendapatkan persentase kevalidan media pada media yang
dikembangkan dengan rumus perhitungan rata – rata. Hasil tanggapan dari angket ahli media
didapatkan dengan persentase sebesar 87%, dengan saran dan masukan (1) pada beberapa bagian
warna teks perlu proporsional dengan background (2) perlu diberi tujuan/capaian pembelajaran pada e-
book sehingga media yang dikembangkan dikategorikan layak untuk diimplementasikan.
6 JKTP Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan Vol..., No..., Bln Thn, Hal....-....

Uji Coba Skala Besar

Gambar 3. Diagram keefektivan e-book infografis interaktif


Hasil yang didapatkan bahwa 13 siswa sangat setuju bahwa e-book dapat membantu
memahami materi penyimpangan sosial dan 19 siswa setuju e-book dapat membantu memahami
materi yang terdapat di e-book infografis interaktif. Jika data tersebut diolah maka diperoleh
persentase sebesar 84% bahwa e-book infografis interaktif dapat membantu siswa dalam memahami
materi penyimpangan sosial.

Gambar 4. Diagram kemenarikan e-book infografis interaktif


Hasil yang didapatkan bahwa 11 siswa sangat setuju bahwa e-book infografis interaktif
menarik untuk digunakan belajar materi penyimpangan sosial dan 22 siswa setuju e-book infografis
interaktif menarik. Jika data tersebut diolah maka diperoleh persentase sebesar 85% bahwa e-book
infografis interaktif menarik untuk digunakan sebagai bahan belajar siswa.. Hal ini terbukti bahwa e-
book infografis interaktif menarik dan dapat digunakan untuk belajar di kelas materi sosiologi
penyimpangan sosial.
Hafas – E-book Infografis Interaktif. 7

Uji Efektivitas

Gambar 5. Hasil pre-test dan post test

Hal ini dapat didukung juga dengan hasil pre-test yang dilakukan dengan hasil rata-rata siswa
menjawab soal dengan benar sebesar 59% dan hasil post test setelah menggunakan media e-book
meningkat menjadi sebesar 87,71%. Hal ini terbukti bahwa e-book infografis interaktif dapat
membantu siswa dalam memahami materi penyimpangan sosial.

Berdasarkan hasil dari keseluruhan olah data dari angket responden mengenai pengalaman
pengguna media, didapatkan bahwa media e-book infografis interaktif dapat membantu siswa dalam
memahami materi (84%), siswa merasa media e-book infografis interaktif untuk belajar menarik
(85%), siswa merasa media e-book infografis interaktif mudah dan praktis untuk digunakan (87%),
siswa merasakan bahwa media e-book infografis interaktif menjadi media pembelajaran yang baru
buat saya (83%), siswa merasa petunjuk penggunaan e-book infografis interaktif jelas dan membantu
(84%).

Selain dari pernyataan pada angket, juga diperoleh saran dan masukan dari pengguna media e-
book infografis interaktif materi sosiologi penyimpangan sosial. Dari hasil angket responden, saran
dan masukan tersebut dapat ditemukan kelebihan dan kekurangan dari e-book infografis interaktif
yaitu (1) tampilan yang menarik, (2) Penggunaan yang mudah dan jelas, (3) mendukung materi
pembelajaran. Untuk kelemahannya sendiri yaitu (1) Size yang terlalu besar bagi siswa. (2) Kurang
banyak ditambahkan ilustrasi gambar dan video.

PEMBAHASAN
Banyak ilmuwan memiliki pengertian yang berbeda-beda mengenai istilah media pembelajaran.
Beberapa mengartikan media sebagai teknologi, alat peraga, atau sumber belajar. Perbedaan ini
menunjukkan kebutuhan kita untuk lebih memahami hakikat dari kajian media pembelajaran,
termasuk istilah yang semakin populer dan berkembang di seluruh dunia, seperti media sosial, cetak,
dan elektronik. Beberapa bahkan menganggap media sebagai induk dari ilmu teknologi pembelajaran
(Yaumi, 2018).
Media mempunyai arti yang sangat luas dan kompleks (Saettler, 2004). Kesulitan mengartikan
media sangat dirasakan apalagi dikaitkan dengan berbagai istilah lain seperti sistem penyajian dan
teknologi pembelajaran (Seels & Richey, 2012). Media (singular medium) berasal dari bahasa Latin,
media memiliki arti "in the middle" atau "intermediate", yang mengacu pada sesuatu yang dapat
8 JKTP Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan Vol..., No..., Bln Thn, Hal....-....

berfungsi sebagai penghubung atau perantara informasi antara sumber dan penerima informasi. Media
sering dilihat sebagai bentuk komunikasi massa yang melibatkan sistem simbol atau logo serta
peralatan produksi dan distribusi. (Palazon, 2000).
Berbagai penelitian mutakhir menunjukkan dengan jelas bagaimana media dapat mempengaruhi
kognitif dan prestasi belajar siswa. Adekola (2010) menemukan jika memang terdapat hubungan yang
cukup signifikan antara penggunaan media dengan peningkatan hasil pemahaman belajar siswa.
Terdapat empat alasan rasional mengapa media pembelajaran itu penting digunakan dalam
pembelajaran menurut penjabaran Asyhar (2011), yakni (1) meningkatkan mutu pembelajaran, (2)
tuntutan paradigma baru, (3) kebutuhan pasar, (4) visi Pendidikan global.
E-book, singkatan dari electronic book, adalah salah satu jenis media pembelajaran yang jarang
dimanfaatkan untuk memperkaya variasi media pembelajaran. E-book adalah bentuk buku digital yang
dapat diakses melalui perangkat elektronik seperti komputer, laptop, atau smartphone, yang berisi
berbagai jenis konten seperti teks, audio, video, dan gambar. E-book adalah sebuah karya yang berisi
teks, gambar, dan suara yang diterbitkan dalam bentuk digital dan dapat diakses melalui perangkat
elektronik seperti komputer, tablet, atau smartphone. (Andikaningrum, 2014). Alasan pemilihan e-
book sebagai media pembelajaran adalah karena aksesnya yang mudah dan menarik, terutama jika
dibandingkan dengan media konvensional. Selain itu, isi dari e-book juga bervariasi sehingga cocok
digunakan sebagai media pembelajaran, terutama untuk materi penyimpangan sosial. Keuntungan lain
dari e-book adalah penggunaannya tidak terbatas pada ruang dan waktu, sehingga siswa dapat
mengaksesnya dengan mudah sendiri. Namun, peran guru tetap diperlukan untuk mendampingi dan
mengevaluasi pemahaman siswa.
Sosiologi sendiri merupakan ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam masyarakat dan
bagaimana masyarakat mempengaruhi perilaku individu (Macionis, 2005). Dalam sosiologi terdapat
Penyimpangan sosial yang merupakan perilaku menyimpang dari tindakan manusia, baik secara
individu maupun dalam kelompok, dianggap tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam
kelompok tersebut, disebut sebagai penyimpangan.
Hasil data dari gambar 3 respon pengalaman pengguna tentang pemahaman materi
penyimpangan sosial yang disajikan dalam e-book infografis interaktif dengan perhitungan rata-rata
dapat ditemukan bahwa siswa merasa terbantu dalam memahami materi dengan belajar menggunakan
media e-book infografis interaktif, Untuk merancang unit pembelajaran yang efektif, penting bagi
seorang guru untuk memahami pemahaman siswa terhadap materi yang akan diajarkan. Dengan
memahami apa yang siswa telah pahami dan belum pahami, guru dapat membimbing mereka menuju
pemahaman yang lebih dalam dan memperoleh hasil belajar yang lebih efektif (Wiggins, 2011). untuk
data yang diperoleh sebesar 84% sedangkan untuk hasil data dari gambar 4 mengenai kemenarikan
media e-book infografis interaktif dapat ditemukan bahwa dengan data yang diperoleh sebesar 85%,
bahwa siswa mendapati bahwa dengan belajar menggunakan e-book infografis interaktif merupakan
media yang cukup menarik.
Hasil analisis data dari gambar 3 dan 4 menyatakan bahwa saat menggunakan produk siswa
merasa terbantu dalam memahami materi penyimpangan sosial, dalam data juga menyatakan bahwa
siswa merasa bahwa produk e-book yang digunakan dalam proses belajar menarik hal ini dapat terjadi
dikarenakan di lapangan, kurangnya variasi dalam penggunaan media pembelajaran yang siswa
dapatkan dalam kegiatan belajar di kelas berupa LKS dan Powerpoint.
Penelitian yang dilakukan oleh Efendi (2022) dapat ditemukan bahwa e-book memang dapat
meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran yang dibuktikan dengan hasil pre-test dan post
test yang mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan e-book yang menarik dapat meningkatkan
minat siswa dalam belajar, sebagaimana dalam penelitian yang dilakukan oleh Khikmawati (2021)
Hafas – E-book Infografis Interaktif. 9

bahwa e-book memang dapat menarik minat siswa dalam belajar, siswa juga lebih memahami materi
dalam e-book dan tidak merasa kesulitan dalam mengerjakan soal yang terdapat di e-book.
Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui keefektivan sebuah e-book salah
satunya adalah studi yang dilakukan oleh Nurgaliyeva et.al (2019) mengenai teknologi pedagogis
penggunaan buku elektronik di Kazakhstan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan buku
elektronik dalam pengajaran bahasa Inggris dapat meningkatkan kinerja siswa di sekolah menengah.
Selain itu, siswa juga merasa bahwa penggunaan buku elektronik dapat memicu minat belajar mereka,
membantu mereka memahami konten dengan lebih baik, serta meningkatkan keterampilan praktis
mereka. Para guru dan orang tua dari studi ini juga mengkonfirmasi bahwa minat belajar siswa
meningkat ketika mereka menggunakan buku elektronik.
Ditemukan juga oleh Yee dan Zainuddin (2018) bahwa penggunaan e-book dan fiturnya
seperti grafis, gambar, dan daftar kosakata berdampak positif pada tingkat pemahaman siswa dalam
membaca dan meningkatkan motivasi mereka. Motivasi belajar sendiri merujuk pada dorongan
internal seseorang untuk belajar, yang mungkin muncul dari faktor internal seperti hasrat untuk
mencapai tujuan, atau faktor eksternal seperti tuntutan dari orang tua atau guru (Pintrich & Schunk,
2002).
Perbedaan hasil terjadi pada penelitian yang dilakukan Lim (2021), hasilnya tidak menemukan
pengaruh signifikan e-book interaktif pada pemahaman membaca siswa dibandingkan dengan
membaca pada kertas secara keseluruhan. Menurut Walton (2014), ketika buku elektronik dan buku
cetak tersedia secara bersamaan, sebagian besar orang lebih memilih buku cetak. Ia juga menemukan
bahwa meskipun beberapa mahasiswa menikmati membaca buku elektronik, ada juga yang tidak
menyukainya. Rafiq dan Warraich (2016), di sisi lain, mengamati bahwa terdapat campuran
mahasiswa yang memiliki preferensi untuk E-book dan yang lebih menyukai buku cetak.
Perbandingan e-book interaktif dengan buku teks biasa diteliti oleh Yazdani (2018). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa e-book interaktif memiliki dampak positif yang signifikan pada
prestasi akademik siswa dibandingkan dengan buku teks biasa. Keefektivan e-book dapat terlihat dari
banyaknya penelitian terdahulu yang hasilnya positif, Wu et al. (2018) mengevaluasi efektivitas
penggunaan e-book dalam meningkatkan pencapaian akademik siswa. Hasilnya menunjukkan bahwa
e-book memiliki efek positif yang signifikan pada pencapaian akademik siswa. Dampak penggunaan
e-book dalam penelitian-penelitian ini juga disebabkan oleh proses analisis mendalam dalam
merancang e-book. Analisis siswa, analisis lingkungan, analisis desain e-book, dan analisis evaluasi
dianalisis secara menyeluruh untuk memaksimalkan fungsi e-book.
SIMPULAN
Pengembangan e-book infografis interaktif materi sosiologi penyimpangan sosial merupakan
produk yang dibuat untuk mengatasi kurangnya variatif pembelajaran di kelas dan tingkat pemahaman
siswa terhadap materi penyimpangan sosial. Produk e-book infografis interaktif yang dikembangkan
dapat diakses melalui android yang menyesuaikan hasil analisis di lapangan bahwa siswa
menggunakan perangkat android saat di sekolah. Berdasarkan pada analisis data dan pembahasan pada
penelitian pengembangan ini dapat disimpulkan bahwa, media yang dikembangkan berhasil
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi penyimpangan sosial dan menarik minat belajar
siswa. Hal ini dibuktikan dengan perolehan tanggapan positif dengan persentase dari angket tanggapan
validator dan juga pengalaman pengguna yaitu 35 siswa kelas X Bahasa SMA Negeri 1 Bululawang,
yang sedang belajar mata pelajaran sub bab penyimpangan sosial, rata-rata yang diperoleh sebesar
80% dari ahli materi, 87% dari ahli media, dan 83% dari hasil uji coba kepada pengguna.
Pengembangan media pembelajaran e-book infografis interaktif ini layak digunakan menjadi alat
bantu pembelajaran pada mata pelajaran sosiologi untuk Kelas X SMA Negeri 1 Bululawang.
10 JKTP Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan Vol..., No..., Bln Thn, Hal....-....

DAFTAR RUJUKAN
Adekola, G. (2010). The impact of instructional media on the education of youths on HIV/AIDS in
Nigeria urban communities. International journal of scientific research in education, 3(1), 64-72.
Aftiani, R. Y., Khairinal, K., & Suratno, S. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran E-book
Berbasis Flip Pdf Professional Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Dan Minat Belajar
Siswa Pada
Akbar, A., & Noviani, N. (2019, July). Tantangan dan solusi dalam perkembangan teknologi
pendidikan di Indonesia. In Prosiding Seminar Nasional Program Pascasarjana Universitas Pgri
Palembang. Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X Iis 1 Sma Negeri 2 Kota Sungai
Penuh. Jurnal Manajemen Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 2(1), 458-470.
Andikaningrum, L., Damayanti, W., & Dewi, C. (2014). Efektivitas E-book Berbasis Multimedia
Menggunakan Flip Book Maker sebagai Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Keaktifan
Belajar Siswa (Studi Kasus pada Mata Pelajaran TIK Kelas XI SMA Kristen Satya Wacana
Salatiga) (Doctoral dissertation, Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi dan
Komunikasi FTI-UKSW).
Asyhar, Rayandra. 2011. “Kreatif Mengembngkan Bahan Pembelajaran.” Jakarta: Gaung Persada
(GP) Press Jakarta.
Efendi, M. A., Siswono, T. Y. E., & Mariana, N. (2022). Pengembangan E-book Berbasis Pemecahan
Masalah Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama, 8(1), 339-351.
Gul, N. U. R. G. A. L. I. Y. E. V. A., Almira, T. A. Z. H. I. G. U. L. O. V. A., Elena, A. R. T. Y. K. B.
A. Y. E. V. A., Gulnara, A. K. H. M. E. T. O. V. A., & Ainur, A. R. Y. S. T. A. N. O. V. A.
(2019). Pedagogical technology of using e-books in Kazakhstan. Revista Espacios, 40(12).
Handayati, S. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran E-book Dengan Memanfaatkan Fitur
Rumah Belajar Pada Pada Mata Pelajaran IPA. JIRA: Jurnal Inovasi dan Riset Akademik, 1(4),
369-384.
Khikmawati, D. K., Alfian, R., Nugroho, A. A., Susilo, A., Rusnoto, R., & Cholifah, N. (2021).
Pemanfaatan E-book untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Sekolah Dasar di
Kudus. Buletin KKN Pendidikan, 3(1), 74-82.
Lestari, N., & Suryani, D. R. (2019). Penggunaan variasi media pembelajaran untuk meningkatkan
motivasi dan minat belajar matematika siswa kelas XI ips 3 SMA Negeri 2 Merauke. Musamus
Journal of Mathematic Education, 1(2), 74-79.
Lim, J., Whitehead, G. E., & Choi, Y. (2021). Interactive e-book reading vs. paper-based reading:
Comparing the effects of different mediums on middle school students’ reading
comprehension. System, 97, 102434.
Macionis, J. J., & Plummer, K. (2005). Sociology: A global introduction. Pearson Education.
Palazon, Maria. 2000. “The Media and Transformative Learning.”
Pintrich, P. R., & Schunk, D. H. (2002). Motivation in education: Theory, research, and applications.
Prentice Hall.
Rafiq, S & Warraich, N.F. (2016).Utilization of E-books among Undergraduate Medical Students at
Lahore. Pakistan Journal of Information Management and Libraries, 17: 191- 200.
Saettler, Paul. 2004. The Evolution of American Educational Technology. IAP.
Seels, Barbara B., and Rita C. Richey. 2012. Instructional Technology: The Definition and Domains of
the Field. IAP.
Setyosari, P. (2013). Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan (4th ed.). Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group.
Syaid, M. Noor. 2020. Penyimpangan Sosial Dan Pencegahannya. Alprin.
Hafas – E-book Infografis Interaktif. 11

Violla, R., & Fernandes, R. (2021). Efektivitas Media Pembelajaran E-booklet Dalam Pembelajaran
Daring Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sosiologi. Jurnal Sikola:
Jurnal Kajian Pendidikan Dan Pembelajaran, 3(1), 13-23.
Walton, E. (2014). Why Undergraduate Students Choose to Use E-books. Journal of Librarianship and
Information Science, 46 (4): 263-270.
Wiggins, G. P., & McTighe, J. (2011). The understanding by design guide to creating high-quality
units. ASCD.
Wu, Y. T., Huang, Y. M., & Liang, J. C. (2018). The effectiveness of e-books on students' academic
achievement: A systematic review and meta-analysis. Educational Research Review, 25, 47-64.
Yaumi, Muhammad. 2018. Media Dan Teknologi Pembelajaran. Prenada Media.
Yazdani, M. M., Rahimzadeh, A., Ghasemi, S., & Shahvarani, A. (2018). Comparing the Impact of
Interactive E-book with Textbook on Academic Achievement of High School Students in
Physics. Journal of Education and Practice, 9(14), 76-85.
Yee, Bee Choo, and Nurul Syazana Zainuddin. "The use of e-book to improve reading comprehension
among year 4 pupils." Journal of English Education 3, no. 1 (2018): 23-32.

Anda mungkin juga menyukai