Anda di halaman 1dari 6

Vol. 2. No.

1: Halaman 25-30, 2020


I

PENYIMPANGAN SOSIAL (SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PEREMPUAN


HAMIL DI LUAR NIKAH) DI DESA TPI KECAMATAN TOBELO KABUPATEN
HALMAHERA UTARA PROVINSI MALUKU UTARA

Afri Rifyanti Mandak1, Ferdinand Kerebungu2, Hamdi Gugule3


123
Universitas Negeri Manado
1
phiaphiamandak@gmail.com, 2ferdinankerebungu@unima.ac.id, 3hamdigugule@unima.ac.id

Diterima 18 Agustus 2020


Disetujui 13 Oktober 2020
Dipublish 31 Desember 2020

Abstract
The problem in this research is about the society's attitude towards women who get pregnant outside
of marriage in TPI village. Women who are pregnant without a husband will usually bear the shame
and will be isolated in the community. For this reason, parents and even the surrounding community,
if it is related to pregnancy outside of marriage, they strongly disagree because they think this will set
a bad example for others. By using qualitative research methods and observation and interview data
collection techniques, the following research results are obtained, namely the attitude of the
community towards social deviations that occur in the TPI village, Tobelo District, North Halmahera
Regency. Pregnancy outside of marriage is considered taboo, even seen as a disgrace in society.
Pregnancy outside of marriage means deviant behavior because in it there are elements that violate
the norms or teachings that exist in a community group.
Keywords: community behavior, pregnancy outside of marriage.

Abstrak
Permasalahan dalam peneltian ini yaitu tentang sikap masyarakat terhadap perempuan yang hamil
diluar nikah di desa TPI. Perempuan yang hamil tanpa suami biasanya akan menanggung malu dan
akan di kucilkan dalam lingkungan masyarakat. Untuk itu para orang tua bahkan masyarakat sekitar
jika terkait dengan hamil di luar nikah mereka sangat tidak setuju karea menurut mereka ini akan
memberikan contoh yang tidak baik bagi yang lainnya. Dengan menggunakan metode penelitian
kualitatif dan teknik pengumpulan data observasi dan wawancara maka diperoleh hasil penelitian
sebagai berikut yaitu sikap masyarakat terhadap penyimpangan sosial yang terjadi di desa TPI
Kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera Utara. Hamil diluar nikah dianggap tabu, bahkan di
pandang sebagai sebuah aib dalam masyarakat. Hamil diluar nikah termaksud perilaku menyimpang
kerena didalamnya ada unsur yang melanggar norma atau ajaran yang ada dalam suatu kelompok
masyarakat.
Kata kunci: perilaku masyarakat, hamil diluar nikah.

25
Pendahuluan perempuan atau orang tua laki-laki. Anak
laki-laki yang menyebabkan dan terjadinya
Hamil di luar nikah mejadi sebuah problema
kehamilan di luar nikah tersebut tidak dapat
yang sangat banyak terjadi di desa TPI dan
di paksakan kepada laki-laki tersebut yang
membutukan solusi yan tepat, karena ini
bertanggu jawab terhadap anak yang akan
dapat membawah kegelisahan di masyarkat
dilahirkan. Oleh kerena itu orang tua
terutama bagi orang tua, guru, tokoh-tokoh
perempuan harus mempertahankan anak yang
agama dan lainnya. Padahal sementara itu
di lahirkan anaknya hal ini dianjurkan, (wajar
jika di lihat dari prepektif hukum kita tidak
karena itu adalah aturan adat dan pemerintah).
bisa melanggar aturan nilai dan norma yang
berlaku pada masyarakat, hukum pemerintah Kerena pemerinta juga mengakui bahwa hak
dan norma sosial terdapa penyimpangan, dari seorang ibu untuk mempertahankan
karena anak-anak TPI sekarang kurang anaknya yang hamil di luar nikah.
mempedulikan apa itu agama dan budaya Berdasarkan keputusan kedua belak pihak,
didalam masyarakat hamil di luar nikah maka anak yang di lahirkan itu akan menjadi
sangat sulit untuk di terima bagi masyrakat tanggu jawab keluarga pihak perempuan.
karena di anggap tidak mematuhi nilai dan Perilaku manusia yang dapat di lihat oleh
norma, namun mengapa hamil di luar nikah orang lain akan menghasilkan suatu penilaian
tersebut dapat di lakukan pada anak-anak TPI yang berbeda-beda pada masyarakat antara
sebab pada zaman sekarang anak-anak yang satu dengan yang lain, dengan adanya
hamil di luar nikah di anggap biasa karena penilaian tersebut membuat orang akan
pada masa sekarang ini banyak terjadi hamil melakukan pengamatan secara langsung
di luar nikah di desah TPI. untuk mencari kebenaran atas informasi
mengenai anak yang hamil di luar nikah di
Orang tua yang kurang memperhatikan
desa TPI. Hal ini juga di lakukan oleh tokoh
pergaulan anak, banayak orang tua yang
masyarakat ketika ada anak yang hamil di
sibuk dengan pekerjaannya sehingga anak
luar nikah. Masyarakat kemudian mengamati
tidak bisa di perhatikan dengan maksimal.
anaknya yang sudah terlanjur hamil di luar
Keadaan ekonomi juga mempengaruhi di
nikah dan masih banyak kesalahan-kesalahan
keluarga, seperti anak yang putus sekolah
yang mestinya di perbaiki.
karena ekonomi yang rendah membuat
perilaku anak yang menjadi nakal. Metode Penelitian
Secara moral kehamilan di luar nikah di desa Metode yang digunakan dalam penelitian ini
TPI dipandang sebagai perbuatan yang adalah metode penelitian kualitatif, dan
kurang terpuji dan dicelah, kerena di anggap Teknik pengumpulan data adalah teknik
tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma- dokumentasi dan wawancara. Dan data yang
norma sosial dan budaya yang ada dianalisis dengan menggunakan dengan
padamasyarakat. Sehingga sangsi sosial bagi teknik analisis data yakni dengan masalah
pasangan yang tidak sah, secara hukum adat dan meredukasi data yang bersifat deskriptif
yaitu bagi pihak laki-laki dan perempuan di yang di peroleh di lapangan kemudian di
memintakan peresetujuan dari kedua belak katagorisasikan untuk diperiksa dan
pihak orang tua laki-laki dan orang tua selanjutnya di tafsikan.
perempuan karena anaknya yang hamil di
luar nikah. Hasil dan Pembahasan
Jika ada anak yang hamil di luar nikah Berdasarkan data hasil penelitian ini para
kemudian orang tua dari keluarga perempuan orang tua sangat menyayangkan akan
tidak menerima karena ada hubungan perilaku anak-anak remaja meski tidak semua
keluarga dari kedua belak pihak, oleh sebab berbuat demikian, pergaulan yang terlalu
itu dari kedua belak pihak anak melakukan bebas membuat mereka bangga tidak lagi
perundingan atau pembicaraan guna manaruh sopan dan santun atau memakai
mendapatakan persetujuan apakah anak yang batas karena usia yang masih remaja, ataupun
nanti akan menerima hak asuh oleh orang tua tidak memikirkan masa depan mereka

26
kedepanya mereka justru semakin ditegur anak-anak remaja meski tidak semua berbuat
semakin menunjukan sifat yang tidak baik. demikian, kisah ini anak-anak muda yang
Secara moral kehamilan di luar nikah di desa telah berpasangan, agar berpikir kembali jika
TPI dipandang sebagai perbuatan yang ingin melakukan hubungan seks tanpa status
kurang terpuji dan dicelah, kerena di anggap penikahan, untuk para muda-mudi
tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma- seumurannya untuk menghindari melakukan
norma sosial dan budaya yang ada pada hubungan seks jika belum waktunya.
masyarakat. Sehingga sangsi sosial bagi Pergaulan yang terlalu bebas karena usia
pasangan yang tidak sah, secara hukum adat yang masih remaja. Hamil di luar nikah
yaitu bagi pihak laki-laki dan perempuan di masih dianggap tabu, bankan di pandang
memintakan peresetujuan dari kedua belak sebagai sebuah aib dalam masyarakat, karena
pihak orang tua laki-laki dan orang tua kasus yang hamil di luar nikah masih sering
perempuan karena anaknya yang hamil di terjadi.
luar nikah. Untuk itu para orang tua bahkan
Perempuan yang hamil tanpa suami biasanya
masyarakat sekitar jika terkait dengan
akan menanggung malu beserta semua
masalah ini mereka sangat tidak setuju karena
keluarga besarnya, karena akan menjadi
menurut mereka ini memberikan contoh yang
bahan gosip yang tidak berkesudahan
tidak baik bagi yang lainya.
sehingga akan dikucilkan dalam lingkunga
Salah satu faktor penyebab karena kurangnya masyarakat. Secara moral kehamilan di luar
juga pengawasan orang tua dan tidak adanya nikah di desa TPI dipandang sebagai
kesadaran dari anak-anak untuk membentengi perbuatan yang kurang terpuji dan dicelah,
diri mereka dengan spritual atau agama yang kerena di anggap tidak sesuai dengan nilai-
baik, sehingga menyebabkan anak-anak nilai dan norma-norma sosial dan budaya
khususnya anak-anak perempuan ini mudah yang ada pada masyarakat. Sehingga sangsi
terpengaruh oleh godaan dari luar, karena sosial bagi pasangan yang tidak sah, secara
menurut data yang di temukan terkait faktor hukum adat yaitu bagi pihak laki-laki dan
penyebab ini yaitu pacaran tanpa batas dan perempuan di memintakan peresetujuan dari
mereka merasa bahwa apa yang dilakukan orang tua laki-laki dan orang tua perempuan
meski ditempat umum misalnya di karena anaknya yang hamil di luar nikah.
lingkungan masyarakat kurangnya ketegasan Untuk itu para orang tua bahkan masyarakat
dari pihak pemerintah sehingga sekitar jika terkait dengan masalah ini mereka
menimbulkan dampak yang buruk pada anak- sangat tidak setuju karena menurut mereka
anak adalah hal yang biasa tidak lagi peduli ini memberikan contoh yang tidak baik bagi
dengan nasihat orang tua yang menegur, yang lainya.
mereka melihat di sinteron-sinetron dan film
Bruce J. Cohen (dalam Elly M. Setiadi dan
yang mereka juga tonton tentang
Usman Kolip, 2013;188) mengemukakan
perkembangan zaman seperti gaya
bahwa perilaku menyimpang yaitu setiap
berpacaran yang mereka lakukan saat ini dan
perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan
meneyabakan hamil diluar nikah, jika sudah
diri dengan kehendak masyarakat atau
hamil otomatis orang tua haru menanggu rasa
kelompok tertentu dalam masyarakat.
malu karena anak mereka yang hamil di luar
Maksudnya dari penjelasan Cohen di atas
nikah. Perilaku penyimpangan social di
bahwa setiap perilaku yang dari setiap
sesuaikan dengan tindakan pelanggaran
individu maupun kelompok yang tidak
terhadap nilai dan norma dalam masyarakat.
berhasil menyesuaikan diri mereka dengan
Hukuman/ sanksi tersebut bertujuan untuk
kehendak/kemauan dari masyarakat yang
memulihkan keadaan masyarakat pada
menurut mereka pantas dan layak sehingga
keadan tertib dan teratur.
perilaku yang tidak berhasil ini dianggap
Hamil di luar nikah biasanya jarang dibahas telah menyimpang. Perilaku menyimpang
terbuka kerena topiknya sensitif dan tabu, adalah perilaku yang tidak sesuai dengan
meskipun sebenarnya kasus seperti ini nilai dan norma yang ada di masyarakat
banyak terjadi di desa TPI akan perilaku tersebut. Perilaku menyimpang merupakan

27
tindakan yang tidak sesuai dengan kaidah dan Hukuman bagi pelaku menyimpang sosial di
norma-norma yang berlaku didalam sesuaikan dengan tindakan pelanggaran
lingkungan hidup masyarakat. terhadap nilai dan norma dalam masyarakat.
Hukuman/sangsi tersebut bertujuan untuk
Dengan demikian perilaku menyimpang yang
memulikan keadaan masyarakat pada
dilakukan oleh anak remaja akan berdampak
keadaan tertib dan teratur.Terkait dengan
pada lingkungan masyarakat karena
hamil dilaur nikah untuk anak-anak di desa
mengabaikan peraturan, dan norma-norma
TPI mulai dari tidak menerima dan harus
yang telah ada dimasyarakat. Hamil diluar
terpaksa menerima karena tinggal
nikah termasuk suatu perilaku menyimpang
dilingkungan yang sama, hal yang mereka
karena didalamnya ada unsur yang melanggar
takutkan adalah akan membawa contoh
norma atau ajaran yang ada dalam suatu
dampak buruk bagi anak-anak perempuan
kelompok masyarakat, perilaku hamil diluar
sekitar lainnya namun karena sudah sering
nikah sendiri tidak dibenanarkan oleh
terjadi mau tidak mau mereka harus
masyarakat desa TPI karena menurut mereka
menerimanya dan menjadikan itu
bahwa sikap ini akan memberikan contoh
pembelajaran bagi anak-anak perempuan
yang tidak baik kepada anak-anak yang lain,
mereka. Perilaku menyimpang ini adalah
karena tidak ada sanksi tegas sehingga
perilaku dari setiap individu maupun
meskipun ini perbuatan terlarang namun
kelompok yang tidak sesuai dengan nilai dan
berdasarkan fakta yang ada setiap tahun
norma yang berlaku dalam lingkungan
selalu ada kejadian bahkan sudah menjadi hal
masyarakat didesa TPI tersebut.
yang memang terjadi dalam lingkunga
masyarakat desa TPI itu sendiri. Perilaku menyimpang adalah perilaku yang
tidak sesuai dengan nilai dan norma yang ada
Ada hal yang mempengaruhi mereka
di masyarakat tersebut sehingga sangat jelas
melakukan hubungan diluar nikah sampai
ketika ditanyakan kepada warga masyarakat
hamil itu adalah karena gaya pacaran yang
yang merupakan para orang tua dimana
bebas di desa TPI anak-anak perempuan yang
mereka sangat tidak setuju dengan hal
tidak tau melindungi diri mereka. Menurut
semacama ini karena menurut mereka ini
Jhon J. Macionis dan James W. Zaden,
akan berdamapak buruk kedepanya.
perilaku menyimpang adalah pelanggaran
Kehamilan sebelum menikah di kalangan
terhadap norma masyarakat. Perilaku
remaja merupakan masalah yang cukup sulit
menyimpang adalah perilaku yang oleh
yang berkembang di berbagai negara baik
sejumlah besar orang dianggap sebagai hal
negara maju maupun negara berkembang,
yang tercela dan diluar batas toleransi. Salah
termasuk Indonesia.
satu faktor penyebab karena kurangnya juga
pengawasan orang tua dan tidak adanya Kehamilan merupakan konsekuensi logis dari
kesadaran dari anak-anak untuk membentengi hubungan pergaulan bebas antar remaja yang
diri mereka dengan spritual atau agama yang berbeda jenis kelamin, yang cenderung tidak
baik, sehingga menyebabkan anak-anak dapat dikendalikan dengan baik. Kehamilan
khususnya anak-anak perempuan ini mudah di luar nikah merupakan cermin dari ketidak
terpengaruh oleh godaan dari luar, karena mampuan remaja, seorang remaja dalam
menurut data yang di temukan terkait faktor mengambil suatu keputusan dalam
penyebab ini yaitu pacaran tanpa batas, pergaulannya dengan lawan jenis. Kondisi
mabuk-mabukan, seks bebas dan mereka keluarga yang berantakan merupakan
merasa bahwa apa yang dilakukan meski cerminan adanya ketidak harmonisan antara
ditempat umum adalah hal yang biasa dan individu (suami-istri, atau orang tua/anak)
pemikiran tersebut timbul dikarenakan dalam lembaga rumah tangga.
lingkungan masyarakat yang kurangnya
Salah satu faktor penyebab karena kurangnya
ketegasan dari pihak pemerintah desa
juga pengawasan orang tua dan tidak adanya
sehingga menimbulkan dampak yang buruk
kesadaran dari anak-anak untuk membentengi
bagi anak-anak.
diri mereka dengan spritual atau agama yang

28
baik, sehingga menyebabkan anak-anak dan norma dalam masyarakat.
khususnya anak-anak perempuan ini mudah Hukuman/sangsi tersebut bertujuan untuk
terpengaruh oleh godaan dari luar, karena memulikan keadaan masyarakat pada
menurut para orang tua yang menjawab keadaan tertib dan teratur.
pertanyaan terkait faktor penyebab ini yaitu
pacaran tanpa batas dan mereka merasa Kesimpulan
bahwa apa yang dilakukan meski ditempat Sesuai dengan uraian pembahasan dalam
umum itu adalah hal yang biasa tidak lagi penelitian ini, maka peneliti memberikan
peduli dengan nasihat orang tua yang kesimpulan bahwa Sikap masyarakat
menegur, mereka melihat di sinteron-sinetron terhadap penyimpangan sosial yang terjadi
dan film yang mereka juga tonton tentang di desa TPI Kecamatan Tobelo Kabupaten
perkembangan zaman seperti gaya Halmahera Utara. Hamil diluar nikah
berpacaran yang mereka lakukan saat ini dan dianggap tabu, bakan di pandang sebagai
meneyababkan hamil diluar nikah, jika sudah sebuah aib dalam masyarakat, karena hamil
hamil otomatis kedua mempelai laki-laki atau di luar nikah masih sering terjadi di desa
perempuan harus menerima persetujuan dari TPI. Perempuan yang hamil tampa suami
kedua orang tua, baik di terima taupun tidak biasanya akan menanggu malu dan akan di
di terima. kucilkan dalam lingkungan masyarakat.
Perilaku menyimpang adalah perilaku yang Untuk itu para orang tua bahkan masyarakat
tidak sesuai dengan nilai dan norma yang ada sekitar jika terkait dengan masalah ini
di masyarakat tersebut. Dalam Kamus Besar tentang hamil di luar nikah mereka sangat
Bahasa Indonesia perilaku menyimpang tidak setuju karea menurut mereka ini akan
diartikan sebagai tingkah laku, perubahan, memberikan contoh yang tidak baik bagi
atau tanggapan seseorang terhadap yang lainnya. Hamil diluar nikah termaksud
lingkungan yang bertentangan dengan norma- perilaku menyimpang kerena didalamnya
norma dan hukum yang berlaku didalam ada unsur yang melanggar norma atau
masyarakat. Sedangkan pelaku yang ajaran yang ada dalam suatu kelompok
melakukan penyimpangan disebut devian. masyarakat.
Adapun perilaku yang sesuai dengan norma
Daftar Pustaka
dan nilai yang berlaku dalam masyarakat
disebut konformitas. Perilaku menyimpang Basri, Hasan. (2004). Remaja Berkualitas
merupakan tindakan yang tidak sesuai Problematika Remaja dan Solusinya.
dengan kaidah dan norma- norma yang Yogyakarta: Mitra Pustaka.
berlaku didalam lingkungan hidup
Dariyo, Agus. (2004). Psikologi
masyarakat. Dengan demikian perilaku
Perkembangan Remaja. Bogor
menyimpang yang dilakukan oleh masyarakat
Selatan: Graha Indonesia.
akan berdampak pada lingkungan masyarakat
karena mengabaikan peraturan, dan norma- Elly M. Setiadi. (2011). Pengantar sosioligi
norma yang telah ada dimasyarakat. pemahaman fakta dan masalah sosial:
Teori aplikasi dan pemecahanya.
Hamil diluar nikah memmang ada sanksi
Jakarta: Kencana.
sosial yang akan mereka terima hanya saja
saat ini sudah diangap biasa meski ada orang Sudarsono. (2004). Kenakalan Remaja.
tua mereka tidak nyaman karena takut anak Jakarta: PT Rineka Cipta.
perempuan mereka mencontohi namun
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian
karena dilingkungan mereka tinggal sehingga
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
mau atau tidak harus diterima bukan artinya
Bandung: Alfabeta.
sifat hamil diluar nikah itu dibenarkan.
Perilaku menyimpang sudah selayaknya Sugiyono. (2012). Metode penelitian
mendapatkan sangsi yang tegas. Hukuman pendidikan pendekatan kuantitatif,
bagi pelaku menyimpang sosial di sesuakian kualitatif, dan R&D. Bandung:
dengan tindakan pelanggaran terhadap nilai Alfabeta.

29
Soerjono Soekanto. (1996). sosiologi sebagai
suatu pengantar. Jakarta: Yayasan
Universitas Indonesia.
Yuwono, S. (2002). “Kesehatan reproduksi
dan Keberagamaan, Solusi Masalah
Perilaku Seksual Pranikah Remaja”.
Kognisi, 13 (2), 12-21.

30

Anda mungkin juga menyukai